Tugas 3 PKN
Tugas 3 PKN
MAKALAH TENTANG
NIM : 030993692
UPBJJ : UT Semarang
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia
sejak manusia diciptakan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak yang dimiliki
setiap orang tentunya tidak dapat dilaksanakan sebebas-bebasnya, karena ia berhadapan
langsung dan harus menghormati hak yang dimiliki orang lain. Hak asasi manusia teriri
atas dua hak yang paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Tanpa
adanya kedua hak ini maka akan sulit untuk menegakkan hak asasi lainnya.
Dengan demikian, hakikat pengormatan dan perlindungan terhadap HAM ialah menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan. Keseimbangan
adalah antara hak dan kewajiban serta keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas,
dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.
HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
B. Permasalahan
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
1. Mampu memahami pengertian Hak Asasi Manusia
2. Mampu memahami permasalahan dan penegakan HAM di Indonesia
3. Dapat menjelaskan contoh-contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) khususnya
kasus Marsinah
D. Manfaat/Signifikansi Penulisan
1. Pada umumnya, untuk kepentingan Ilmu Pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan sumbangan khususnya bidangh hukum tentang penegakan HAM di
Indonesia serta untuk mengetahui kendala-kendalanya dalam menegakkan
permasalahan HAM di Indonesia.
2. Bagi penulis, untuk memperoleh tambahan pengetahuan tentang pengertian HAM dan
masalah HAM di Indonesia.
3. Bagi Masyarakat, makalah ini dapat memberikan sumbangan bahan informasi bagi
masyarakat mengenai perlindungan hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai bahan
pemikiran dan pertimbangan terhadap kritik perkembangan hukum dan Hak Asasi
Manusia (HAM).
4. Bagi Penegak Hukum, Adanya makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
tambahan informasi dan dukungan terhadap kinerja aparat penegak hukum dalam
melaksanakan perlindungan dan masalah penegakan HAM.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan
tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.
HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
Kasus Marsinah masuk dalam katagori pelanggaran ham Berat karena di dalam perincian
mengenai posisi kasus diatas terdapat salah satu unsure yang memuat mengenai unsur -
unsur pelanggaran HAM Berat yakni Pasal 9 UU No 26 Tahun 2000 ( Unsure Kejahatan
Kemanusiaan ), dan juga mengandung unsur pelanggaran hak asasi manusia mengenai hak
hidup sebagaimana yang tercantumkan dalam pasal 9 UU No 26 Tahun 2000, dalam pasal
ini menyebutkan bahwa : Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya
bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa :
a. Pembunuh
b. Perbudakan
c. Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa
d. Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-
wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional;
e. Penyiksaan
f. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang
setara
g. Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari
persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau
alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum
internasional
h. Penghilangan orang secara paksa
i. Kejahatan apartheid.
Adapun Mekanisme yang harus di ambil dalam penyelesaian kasus ini yakni mekanisme yang
mengarah kepada departemen apa yang berhak untuk melakukan proses penyelesaian kasus
ini. Adapun proses yang akan dilakukan oleh Komnas HAM dan juga jaksa agung sendiri yakni
sebagai berikut :
Demikian tahap-tahap yang akan dilalui untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM Berat
ini yakni Kasus Marsinah.
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. Dalam kehidupan
bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk
pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau
bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM
menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana
terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
Dengan begitu, kasus Marsinah merupakan pelanggaran HAM yang harus di jadikan
pelajaran untuk bangsa ini agar di masa depan nanti lebih menghargai HAM itu sendiri.
Untuk itu, diperlukan perhatian pemerintah yang mendalam dan pemahaman yang lebih
dari seluruh rakyat agar dapat bersama-sama menegakkan HAM di bangsa yang kita
cintai ini.
B. Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.
Pemerintah harus mengungkap kasus Marsinah dan menegakkan keadilan, masalah ini
harus dituntaskan agar tidak ada lagi aktivis HAM para buruh. Maka tak ada lagi peristiwa
yang terulang.
BAB V DAFTAR PUSTAKA
- http://id.wikipedia*org/wiki/Hak_asasi_manusia
- https://edudetik.blogspot.com/2014/05/makalah-ham-pengertian-penyebab-
dan.html?m=1
- https://www.kompasiana.com/alfiandy/56aa38d163afbdbe0af7501f/permasalahan-dan-
penegakkan-hak-asasi-manusia-di-indonesia?page=all
- www.artikelindonesia.com/hakasasimanusia
- www.detik.com/pelanggaranHAM
- www.google.com/hakasasimanusia
- www.google.com/penegakanHAMIndonesia
- https://id.wikipedia.org/wiki/Marsinah
- https://agungkresnabayu.wordpress.com/2016/06/28/telisik-kasus-marsinah/
- http://citizen6.liputan6.com/read/2223938/mengingat-marsinah-pejuang-buruh-yang-
pemberani
- https://www.infoakurat.com/2017/08/upaya-pemerintah-dalam-penegakan-
ham.html?m=1