▷Adalah cairan yang terdapat di dalam sel ▷Adalah cairan yang terdapat di luar sel.
(sitosol)
▷1/3 cairan di tubuh tersusun atas CES
▷2/3 dari kandungan cairan di tubuh adalah
CIS.
Kompartemen Utama Cairan Tubuh
CES
CIS
▷Adalah CES yang kandungannya banyak ▷Adalah CES yang kandungannya kurang
dalam tubuh (Hampir 100%). dari 1%.
Konsentrasi Air
Sumber: Tortora G J, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology 13th edition. United States of America: John
Wiley & Sons Inc; 2012.
Filtrasi
▷Filtrasi Perbedaan tekanan antara dua ruang yang
dibatasi oleh membran
Peradangan
Penurunan Tekanan Onkotik Plasma
▷ Tekanan onkotik Tekanan mempertahankan ▷ Peradangan (akut/kronis) dapat menyebabkan
cairan tetap di pembuluh darah pelebaran pada celah antar sel sehingga cairan
▷ Dipengaruhi oleh albumin akan lebih banyak terkumpul di ruang interstitial
▷ Penurunan tekanan onkotik akibat gangguan
pembentukan albumin memicu cairan cenderung
untuk berpindah ke ruang interstitial
Keseimbangan Air dan Mekanisme Tubuh dalam
Menjaga Keseimbangan Air
Sumber air:
▷ Cairan yang tertelan
▷ Makanan
▷ Air yang dihasilkan oleh respirasi seluler
Sumber: Tortora G J, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology 13th edition. United States of
America: John Wiley & Sons Inc; 2012.
Keseimbangan Garam dan Mekanisme Tubuh
dalam Menjaga Keseimbangan Garam
1. Mengatur jumlah garam (Na+) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju Filtrasi Glomerolus (LFG) / Glomerulus Filtration
Rate (GFR)
▷ Sistem Atrial Natriuretic Peptide (ANP)/hormonatriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air. Hormon ini
disekresi oleh sel atrium jantung jika mengalami distensi peningkatan volume plasma.
Penurunan reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urine sehingga mengembalikan volume
darah kembali normal.
Sistem
Urogenital
1. Etik Ratnika Sari
2. Mazaya Intan Kusuma
3. Viesca Ayu Vandila
4. Zidni Taqiya Perdana
Organ – Organ Perkemihan
Ureter
1. Saluran muscular yang menjalar dari ginjal hingga ke
bagian posterior vesika urinaria.
2. Setiap ureter melewati otot polos major.
3. Pada jalan masuknya ureter ke vesika urinaria terdapat
katup vesiko ureterik untuk mencegah urin kembali ke
renal ketika vesika urinaria berkontraksi.
Vesika Urinaria (Kantung Kemih)
1. Organ berongga yang dibentuk oleh otot dan dapat
meregang serta berlipat-lipat.
2. Berfungsi sebagai tempat penampungan urin sementara.
3. Pada laki-laki, vesika urinaria terletak anterior terhadap
rectum,
4. Pada perempuan vesika urinaria terletak anterior
terhadap vagina dan inferior terhadap uterus
Uretra
1. Uretra adalah tubulus kecil yang menjalar dari
vesika urinaria hingga ke bagian luar (eksterna)
tubuh.
2. Uretra adalah bagian akhir dari sistem urinaria.
3. Berfungsi mentranspor urin keluar dari tubuh.
4. Perbedaan utama pada uretra laki-laki dan
perempuan adalah panjang dan strukturnya.
a. Pada laki-laki uretra dapat dibagi menjadi tiga
bagian: uretra pars prostatic, uretra pars
membranosa, dan uretra pars spongiosa
b. Pada perempuan uretra sangat pendek, hal ini
dapat dilihat dari orifisium uretra eksternal yang
berdekatan dengan dinding vagina bagian anterior.
2 Organ Genitalia Perempuan
1. Ovarium: Terdapat kelenjar eksokrin
untuk memproduksi ovum dan kelenjar
endokrin untuk memproduksi hormon
estrogen & progesteron.
2. Tuba Fallopi: Berfungsi menjadi
saluran spermatozoa dan ovum,
menangkap ovum, mengarahkan ovum
menuju uterus, dan termpat terjadinya
fertilisasi.
3. Uterus: Berfungsi untuk menahan ovum
yang telah dibuahi, berkontraksi
mendorong bayi dan plasenta keluar
saat kelahiran, dan memberikan
perlindungan nutrisi kepada janin.
4. Vagina: Berfungsi sebagai lintasan bagi
spermatozoa, saluran keluar bagi janin,
dan saluran keluar darah haid.
1. Labia Mayora: Lapisan kulit yang
dibawahnya terisi dengan jaringan
lemak dan ditumbuhi oleh rambut,
berfungsi sebagai pelindung.
2. Labia Minora: Terletak di sebelah
dalam labia mayora. Merupakan
lipatan kulit yang dibawahnya
terisi dengan jaringan vaskuler.
Berfungsi menambah pengamanan
pada lubang masuk vagina.
3. Klitoris: Organ erektil wanita yang
terdapat anterior pada bagian
pertemuan labia minora kanan dan
kiri. Jaringan klitoris kaya dengan
pembuluh darah dan saraf.
3 Organ Genitalia Pria
Organ internal
• Testis • Epididimis
Testis berjumlah dua buah berbentuk Epididimis yaitu saluran – saluran yang lebih
oval yang berisi tubulus seminiferus. besar dan berkelok – kelok. Sperma yang
Pada tubulus seminiferus ini terdiri dihasilkan oleh testis akan berkumpul di
dari atas dua jenis sel yaitu, sel epididimis. Epididimis terletak di belakang
sertoli atau penyokong dan sel yang testis. Terdiri atas sebuah tabung sempit yang
membawa sifat atau garis turunan sangat panjang dan meliku–liku di belakang
(spermatogenik). Berdiameter sekitar testis. Melalui tabung ini sperma berjalan dari
5cm pada orang dewasa. Saat melewati testis masuk ke dalam vas deferens.
masa pubertas, saluran khusus
berbentuk kuil di dalam testis mulai
membuat sel – sel sperma. Testis juga
memiliki fungsi lain yaitu membuat
hormone testosterone.
• Vas deferens (saluran sperma) • Uretra (saluran kencing)
Saluran yang menyalurkan dari testis menuju Uretra merupakan saluran untuk
ke vesikula seminalis (kantong sperma). Vas mengeluarkan air mani dan air seni.
deferens panjangnya kurang lebih 4,5 cm
dengan diameter kurang lebih 2,5 mm. Arah
• Kandung Kemih
vas deferens ini ke atas, kemudian melingkar
Kandung kencing merupakan tempat
di salah satu ujungnya berakhir pada kelenjar
penampungan sementara air yang
prostat. Vas deferens adalah sebuah saluran
berasal dari ginjal (air seni).
yang berjalan dari bagian bawah epididimis.
Naik di belakang testis, masuk ke tali mani
(funikulus spermatikus), dan mencapai rongga
abdomen melalui saluran inguinal, dan
akhirnya berjalan masuk ke dalam pelvis. Vas
deferens merupakan kelanjutan dari saluran
epididimis.
Organ eksternal
• Penis • Glans
Penis terdiri dari 3 bagian utama Glans adalah bagian depan atau kepala
yaitu dua yang besar di atas ialah penis. Glans banyak mengandung
corpora cavernosa berfungsi ketika pembuluh darah dan saraf. Kulit yang
ereksi dan satu bagian yang lebih kecil menutupi glans disebut foreskin
di bawah (corpus spongiosum) berfungsi (preputium).
sebagai saluran air seni ketika kencing
dan saluran untuk sperma ketika
ejakulasi. • Skrotum
Skrotum adalah sebuah kantung kulit yang
menggantung di bawah penis. Skrotum
berfungsi untuk melindungi testis.
Persarafan Sistem Urinaria Dan Sistem Genitalia
Sistem urinaria
1. Ginjal 3. Vesica Urinaria
Ginjal mendapat persarafan dari pleksus Persarafan vesika urinaria
renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk berasal dari pleksus
mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam
ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan hipogastrika inferior.
pembuluh darah yang masuk ginjal.
2. Ureter
4. Uretra
Persarafan ureter merupakan cabang dari mendapatkan persarafan dari
pleksus mesenterikus inferior, pleksus n.pudendus dan plexus
spermatikus, dan pleksu pelvis; seperti dari prostaticus.
nervus; rantai eferens dan nervus vagusrantai
eferen dari nervus torakalis ke-11 dan ke-12,
nervus lumbalis ke-1, dan nervus vagus
mempunyai rantai aferen untuk ureter
Persarafan sistem urinaria dan sistem
genitalia
Sistem Genitalia (Reproduksi)
▷Sistem reproduksi dipersyarafi oleh saraf yang merupakan cabang
dari saraf yang keluar dari tulang belakang dengan koordinasi pada otak.
Jika terjadi kelainan ada saraf tersebut maka akan mengakibatkan
gangguan pada sistem reporduksi, misalnya disfungsi ereksi, dan
gangguan ejakulasi.
▷Ereksi adalah proses yang otonom atau tidak bisa dikontrol karena
melibatkan otot polos pembuluh darah dan jaringan erektil. Pada saat
kondisi flaccid, saraf otonom yang dominan adalah saraf simpatis.
▷Sumber sinyal syaraf sensoris yang paling penting untuk memulai aksi
seksual pria adalah glans penis. Glan penis mengandung sistem organ-
akhir sensorik yang sangat sensitif yang meneruskan modalitas sensasi
khusus yang disebut sensasi seksual kedalam sistem syaraf pusat.
Proses Pembentukan Urine
▷ Proses Filtrasi di Glomerulus
Usus besar dibagi menjadi 4 bagian, yaitu Usus besar memiliki beberapa fungsi, antara lain:
sekum, apendiks, kolon, dan rektum. 1. Absorpsi air (mencapai 80-90%) dan elektrolit dari
1. Sekum: kantung tertutup yang berada di kimus yang tersisa.
bawah katup ileosekal. 2. Mengubah kimus yang setengah cair menjadi
2. Apendiks: tabung buntu dan sempit yang padatan (atau semi padat), disebut feses.
menonjol dari sekum. berisi jaringan limfoid. 3. Memproduksi mukus.
3. Kolon: bagian usus besar yang membentang 4. Mengandung bakteri yang bermanfaat bagi manusia.
dari sekum hingga rektum. Kolon dibagi lagi Keberadaan bakteri ini disebabkan karena gerakan
menjadi 3 bagian, yaitu kolon asenden zat-zat sisa makanan di usus besar berlangsung
(naik), kolon transversa (mendatar), dan secara lambat. Selain itu, usus besar tidak
kolon desenden (menurun). memproduksi zat antibakteri, sehingga bakteri dapat
4. Rektum: panjang sekitar 12-13 cm. Rektum bertahan hidup dan terus berkembang di usus besar.
berujung pada saluran anal dan membuka di Manfaat bakteri: stimulasi motilitas kolon, memelihara
anus. integritas mukus pada kolon, menghasilkan zat yang
berguna bagi tubuh, seperti vitamin K, riboflavin, dan
tiamin.
6. Anus
2. Faring
- Pasokan arteri ke faring berasal dari 4 cabang dari arteri karotis eksternal. Kontribusi utama dari arteri
faring asenden
- Cabang arteri palatina memasuki faring tepat diatas dari muskuluskonstriktor faring superior, yang
membantu pasokan untuk muskulus konstriktor faring superior dan palatum
3. Esofagus
- Dari bagian atas disuplai oleh caban-cabang arteria tiroidea inferior dan subclavia
- Dari bagian tengah disuplai oleh cabang-cabang segmental aorta dan arteri bronkialis
- Dari bagian subdiafragmatika disuplai oleh arteria gastrika sinistra dan frenika inferior
4. Gaster
Berasal dari arteri seliaka atau trunkus seliakus yang bercabang dan menyuplai kurvatura minor dan mayor
5. Usus Halus
- Usus halus divaskularisasi oleh arteria mesentrika superior yang dicabangkan dari aorta tepat dibawah arteri
seliaka kecuali duodenum
- Duodenum divaskularisasi oleh arteria gastroduodenalis dan cabangnya arteria pankreatikoduodenalis
superior
6. Usus Besar
- Usus besar bagian kanan divaskularisasi oleh arteria mesentrika superior
- Usus besar bagian kiri divaskularisasi oleh arteria mesentrika inferior
7. Rektum dan Anus
Rektum dan anus divaskularisasi oleh arteri dan vena hemoroidalis externa dan interna
8. Hati
- Hati mempunyai dua sumber suplai darah, yaitu: saluran cerna dan limfa melalui vena porta
hepatica
- Aorta melalui arteria hepatica
- Kasarnya, satu pertiga suplai darah pada hati merupakan arteria dari hepatica artery proper
- Sisanya adalah vena yang berasal dari hepatic portal vein, yang dimulai dari kapiler esofagus,
perut, usus halus, dan sebagian besar usus besar. Sel hati, disebut hepatocytes, menyesuaikan
level sirkulasi nutrien melalui absorpsi selektif dan sekresi.
- Darah meninggalkan hati kembali menuju sistem sirkulasi melalui vena hepatica. Vena ini
terbuka untuk inferior vena cava.
PERSARAFAN PADA SISTEM PENCERNAAN
SIMPATIS PARASIMPATIS
Memperlambat sekresi air Menstimulasi sekresi air
ludah ludah
a. Vasodilatasi pembuluh darah perifer, akibat inhibisi saraf simpatis, menyebabkan peningkatan
aliran darah ke permukaan tubuh untuk memperbesar pengeluaran panas dan mengurangi tonus
otot sehingga produksi panas berkurang.
b. Peningkatan sekresi kelenjar keringat meningkatkan pengeluaran panas melalui evaporasi.
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal akibat stres fisiologis seperti reaksi
alergi, trauma jaringan, dehidrasi, lesi SSP, serta infeksi bakteri atau virus. Demam termasuk
pertahanan nonspesifik terhadap infeksi.
(Sloane)
Hanna g: Erepsinogen diaktifkan oleh apa sehingga menjadi erepsin?
Anggun: Fundus fungsinya apa?
Zidni: Mekanisme cegukan...
Kelompok 1
“
▷ Gerald
▷ Misbahul Fitri
▷ Yumna Nabila F.
▷ Fitroh Nurbayani H.
▷ Lila Andari
6.
Organ-organ Sistem
Pencernaan
Martini, Nath, Bartolomeuw. Fundamentals of Anatomy and Physiology- Ed 9th)
ORGAN FUNGSI
Lidah Pengunyahan makanan, membentuk bolus, mengecap rasa, memicu pencernaan trigliserida
Kelenjar Liur Melarutkan makanan, membersihkan mulut dan gigi, memicu pencernaan karbohidrat
Hati Produksi bile, yang mengemulsi dan mengadsorpsi lemak di usus halus
Idem fungsi lidah, kelenjar liur dan gigi. Selain itu, bibir dan pipi menjaga makanan diantara gigi
Mulut
selama pengunyahan. Kelenjar bukal memproses mulut membentuk air liur
Menerima bolus dari rongga mulut dan meneruskannya ke lambung melalui relaksasi esofageal
Esofagus
sphincter(atas) dan sekresi mucus
ORGAN FUNGSI
Mencampur kombinasi air liur,makanan, dan enzim lambung yang mengaktifkan pepsin,
memicu pencernaan protein, mematikan mikroba, menyerap vit.B12, kontraksi esofageal
Lambung
sphincter(bawah), meningkatkan motilitas perut, merelaksasi pyloric sphincter, dan
menggerakkan chyme ke usus halus
Sekresi
Pengeluaran air, asam, penyangga dan
enzim ke dalam lumen
Digesti
Pencernaan secara mekanik dan
kimiawi
Absorpsi
Penyerapan hasil pencernaan ke dalam
darah dan limfa
Motilitas
✘Kontraksi otot untuk mencampur dan mendorong makanan.
✘Kontraksi ini berupa tonus yang berfungsi:
-Mempertahankan tekanan saluran pencernaan.
-Mencegah ketegangan permanen setelah dinding saluran
melebar.
Mengeluarkan napas
Menaikan tekanan
dengan paksa dalam
intra-abdominal
keadaan glotis tertutup
Feses terdorong
ke dalam rektum.
10.
Keseimbangan Energi dan
Cara Mempertahankannya
Keseimbangan Energi
“
Keseimbangan energi adalah keadaan di
mana jumlah energi yang masuk (asupan
energi) sama dengan energi yang keluar
(output energi).
Masukan Energi = Pengeluaran
Energi
Mempertahankan
Energi Nutrien
suhu tubuh
50% hilang
sebagai panas
Referensi
1. Martini, F.H., Nath, J.L., Bartholomew, E.F.
Fundamentals of Anatomy & Physiology. 9th ed. San
Fransisco: Benjamin Cummings. 2012.
2. Sherwood, L. Human Physiology: From Cells to
Systems. 8th ed. California: Thomson Learning; 2012.
3. Hall JE . Guyton and Hall Textbook of Medical
Physiology. 13th ed. Elsevier : Philadelphia ; 2016
4. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy &
Physiology. 13th ed. Hoboken: John Wiley & Sons;
2012
5. Sloane, E. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Alih
Bahasa, James Veldman. Editor Bahasa Indonesia,
Palupi Widyastuti. Jakarta: EGC; 2003.
Referensi
6. Mader, Sylvia S. Understanding Human Anatomy and
Physiology. 7th Edition.
New York:The McGrawHill Companies. 2010
7. SIlverthorn, D.U. Human physiology: An integrated
approach. 3rd ed. San Francisco: Pearson Education.
2004.
8. Kuntarti. Keseimbangan cairan, elektrolit, asam dan basa.
Jakarta: Universitas Indonesia. Available from:
Dhttp://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/publication
/fluidbalance.pdf. [accessed 25 November 2017].