Anda di halaman 1dari 7

1. A.

PENGERTIAN KEBIJAKAN PUBLIK DAN IMPLEMENTASI


KEBIJAKAN PUBLIK

 Menurut W.N.Dunn mengungkapkan bahwa kebijakan publik adalah


sebuah list pilihan suatu tindakan yang saling terhubung yang
disusun oleh sebuah instansi atau pejabat pemerintah antara lain
dalam sebuah bidang pertahanan, kesehatan, pendidikan,
kesejahteraan, pengendalian kriminalitas, dan sebuah pembangunan
perkotaan.

 Menurut Woll mengungkapkan bahwa Kebijakan publik adalah


sejumlah sebuah kegiatan pemerintah dalam memecahkan suatu
masalah dalam masyarakat, baik secara langsung ataupun melalui
berbagai suatu lembaga yang dipengaruhi sebuah kehidupan
masyarakat.

Menurut Robert Eyestone mengungkapkan bahwa kebijakan publik


yakni sebagai suatu hubungan unit pemerintah dengan sebuah
lingkungannya. Dalam pernyataan ini bisa diklasifikasikan sebagai
democratic governance, yang mana didalamnya terdapat suatu
interaksi negara dengan rakyatnya dalam rangka untuk mengatasi
dalam persoalan publik.

 Menurut G. Peters mengungkapkan bahwa kebijakan publik adalah


Sejumlah sebuah kegiatan Pemerintah, baik yang dikerjakan sendiri
atau melalui suatu lembaga lain, yang akan mempengaruhi dalam
kehidupan masyarakat.

 Menurut Henz Eulau dan Kenneth Previt merumuskan kebijakan


publik adalah sebagai suatu keputusan yang tetap, dan yang ditandai
oleh kelakuan yang berhubungan dan berulang-ulang pada mereka
yang membuat sebuah kebijakan dan yang melaksanakannya.

 Menurut Irfan Islami menyatakan bahwa kebijakan publik yaitu


sebuah serangkaian suatu tindakan yang telah ditetapkan dan
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh pemerintah yang memiliki
suatu tujuan atau berorientasi pada suatu tujuan tertentu dalam
kepentingan semua masyarakat. Ditegaskan lagi bahwa dalam
kebijakan publik dibuat benar-benar atas nama sebuah kepentingan
pubik, untuk dalam mengatasi masalah dan dalam memenuhi
keinginan dan tuntutan semua anggota masyarakat.

 Menurut Amara Raksasataya mengungkapkan bahwa kebijakan


publik yakni sebuah kebijakan yang sebagai sebuah taktik dan
strategi yang diarahkan dalam mencapai suatu tujuan.

 Menurut Arnold Rose mengungkapkan bahwa kebijakan pubik adalah


Sebuah rangkaian suatu tindakan yang saling berhubungan.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK

Mazmanian dan Sabatier arti implementasi kebijakan adalah pelaksana


keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang.
Namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan eksekutif
yang penting atau badan peradilan lainnya, keputusan tersebut
mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi, menyebutkan secara tegas
tujuan atau sasaran yang ingin di capai dengan berbagai cara untuk
menstruktur atau mengatur proses implementasinya.

Sedangkan menurut teori Van Meter dan Van Horn mendefinisikan


implementasi kebijakan sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan baik
oleh individu-individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok
pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan
yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.

B. PENGERTIAN PELAYANAN PUBLIK MENURUT UU NO. 25 TAHUN 2009

Menurut UU No 25 Tahun 2009, Pelayanan publik adalah kegiatan atau


rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

2. BIDANG PELAYANAN PUBLIK


a) Bidang Transportasi
(kereta api dan Bus Way dengan menggunakan Kartu)
b) Bidang Ekonomi
(Kebijakan Fiskal, Kebijakan Moneter, Kebijakan Ekonomi
Internasional, Kebijakan Pendapatan)
c) Bidang pendidikan
(BOS, Pergantian Kurikulum, Bea Siswa)
d) Bidang kesehatan
(Menyelenggarakan Kartu Sehat /BPJS dan Jamkesnas masyarakat)
e) Bidang Lingkungan Hidup
(Kebijakan pelestarian

3. A. KOMPONEN
Komponen pertama, kebijakan publik (public policies) merupakan isi
kebijakan itu sendiri (policy content) yang terdiri dari sejumlah daftar
pilihan keputusan tentang urusan publik (termasuk keputusan untuk tidak
melakukan apa-apa) yang dibuat oleh lembaga dan pejabat pemerintah. Isi
sebuah kebijakan merespon berbagai masalah publik (public issues) yang
mencakup berbagai bidang kehidupan mulai dari pertahanan, keamanan,
energi, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan semacamnya. Tingkat
ketepatan keputusan sebuah kebijakan tergantung pada ketepatan dalam
merumuskan masalah publik yang ingin dipecahkan.

Komponen kedua, stakeholder kebijakan (policy stakeholder), yaitu individu


atau kelompok yang berkaitan langsung dengan sebuah kebijakan yang
dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan atau kebijakan
tersebut. Stakeholder kebijakan tersebut bisa terdiri dari sekelompok warga,
organisasi buruh, pedagang kaki lima, komunitas wartawan, partai politik,
lembaga pemerintahan, dan semacamya. Stakeholder kebijakan
memberikan respon yang berbeda-beda terhadap suatu kebijakan publik,
tergantung pada lingkungan kebijakan dan karakteristik dampak yang
diterima masing-masing.

Komponen ketiga, lingkungan kebijakan (policy environment), yaitu konteks


khusus dimana sebuah kebijakan terjadi, yang berpengaruh dan
dipengaruhi oleh stakeholder kebijakan dan kebijakan publik itu sendiri.
Lingkungan kebijakan ini bisa bermacam-macam bentuknya, seperti tingkat
keamanan, kemampuan daya beli masyarakat, tingkat pengangguran,
tingkat demokratisasi pemerintahan dan semacamnya. Lingkungan
kebijakan ini akan menentukan apakah sebuah kebijakan publik bisa
dilaksanakan dengan duungan atau penolakan dari para pelaksana atau
sasaran kebijakan tersebut.

B. TAHAPAN

Proses dilaluinya tahapan dalam menentukan kebijakan publik dapat


disebut bahwa pemerintah telah memenuhi syarat dari ciri-ciri sistem
politik demokrasi di Indonesia dimana pemerintah melibatkan elemen
masyarakat dalam menentukan kebijakan publik tersebut. Adapun tahapan
yang dilakukan oleh pemerintah dalam menentukan dan menetapkan suatu
kebijakan publik adalah sebagai berikut:

1. Agenda Setting

Agenda setting atau penyusunan agenda adalah tahap-tahap kebijakan


publik pertama yang dilakukan oleh pemerintah dalam menentukan dan
menetapkan suatu kebijakan publik yang berlaku di dalam kehidupan
masyarakat. Penyusunan agenda merupakan suatu proses yang sangat
baik untuk memaknai apa sebetulnya yang menjadi kebutuhan prioritas
masyarakat. Kebutuhan masyarakat yang dipilih dan ditentukan adalah
kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan prioritas masyarakat secara
keseluruhan, bukan prioritas masyarakat secara kelompok ataupun
golongan tertentu.
2. Policy Formulating

Tahapan kedua yang dilakukan pemerintah dalam merumuskan kebijakan


publik adalah policy formulating atau melakuka formulasi kebijakan.
Pokok-pokok permasalahan yang sudah ditentukan dan diramu sedemikian
rupa oleh pemerintah kemudian dibahas secara lebih lanjut di dalam forum
khusus untuk menetapkan kebijakan yang akan berlangsung di dalam
negara atau daerah.

3. Policy Adoption

Policy adoption atau pengadopsian kebijakan merupakan tahapan ketiga


yang dilakukan pemerintah dalam menentukan kebijakan publik yang akan
diberlakukan secara umum bagi masyarakat. Adopsi kebijakan ini
mempunyai tujuan secara legimitasi untuk memberikan otorisasi atau
kuasa pada jalannya proses dasar pemerintahan dalam menentapkan
kebijakan publik.

4. Policy Implementation

Tahapan keempat yang dilakukan oleh pemerintah dalam menentukan atau


menetapkan kebijakan publik adalah policy implementation. Policy
implementation atau implementasi kebijakan adalah suatu langkah yang
dapat disebut sebagai langkah penerapan sekaligus langkah uji coba yang
dilakukan pemerintah dalam penerapan kebijakan publik yang perlaku di
masyarakat secara luas. Dalam tahapan ini, pemerintah melakukan
perannya sebagai pengawas untuk mengawasi jalannya kebijakan publik
yang berlaku di lingkungan masyarakat.

5. Policy Evaluation

Setelah keempat tahapan dalam menentukan dan memberlakukan


kebijakan publik dilakukan, pemerintah juga masih memiliki langkah
terakhir yaitu policy evaluation atau evaluasi kebijakan yang sudah
diberlakukan dalam kurun waktu tertentu. Evaluasi kebijakan publik yang
dilakukan oleh pemerintah dapat disebut sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menilai kebijakan publik yang telah dilaksanakan yang
menyangkut pada subtansi, penerapan, dan dampak yang ditimbulkan dari
penerapan kebijakan publik itu sendiri. Melalui tahapan evaluasi inilah
pemerintah dapat melakukan perbaikan terhadap kebijakan publik yang
berlaku berdasarkan pengalaman yang telah dilalui selama kebijakan
publik tersebut terlaksana.

C. PENDEKATAN TOP DOWN

Dalam pelaksanaannya implementasi kebijakan publik memerlukan model


implementasi yang berlainan, karena ada kebijakan publik yang perlu
diimplementasikan secara top-down atau secara bottom-up. Kebijakan-
kebijakan yang bersifat top-down adalah kebijakan yang bersifat secara
strategis dan berhubungan dengan keselamatan negara, seperti kebijakan
mengenai antiterorisme, berbeda dengan kebijakan yang lebih efektif jika
diimplementasikan secara bottom-up, yang biasanya berkenaan dengan hal-
hal yang tidak secara langsung berkenaan dengan national security, seperti
kebijakan alat kontrasepsi, padi varietas unggul, pengembangan ekonomi
nelayan dan sejenisnya.

Dalam implementasi sebuah kebijakan pilihan yang paling efektif adalah


jika kita bisa membuat kombinasi implementasi kebijakan publik yang
partisipatif, artinya bersifat top-down dan bottom-up. Model ini biasanya
lebih dapat berjalan secara efektif, berkesinambungan dan murah, bahkan
dapat juga dilaksanakan untuk hal-hal yang bersifat national secutiry.

4. PUBLIC POLICY

Mempelajari kebijakan publik pada dasarnya adalah berusaha


menggambarkan, menganalisis dan menjelaskan secara cermat berbagai
sebab dan akibat dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah.
Dengan mempelajari kebijakan publik maka kita dapat memahami isi
kebijakan publik/kebijakan pemerintah, terutama menilai dampak dari
kekuatan-kekuatan lingkungan, menganalisa akibat dari pengaturan
berbagai kelembagaan, proses-proses politik, meneliti akibat kebijakan
publik terhadap sistem politik dan evaluasi dampak kebijakan terhadap
negara.

5. PENGERTIAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK

Pengertian evaluasi kebijakan publik adalah sebuah penilaian terhadap


kebijakan-kebijakan politik dalam bidang sosial yang menyangkut
kehidupan publik. Evaluasi merupakan salah satu tingkatan di dalam
proses kebijakan publik, evaluasi adalah suatu cara untuk menilai apakah
suatu kebijakan atau program itu berjalan dengan baik atau tidak.

Langkah-langkah yang haruys dilaksanakan :


1. Mengindentifikasi tujuan program yang akan dievaluasi;
2. Analisis terhadap masalah;
3. Deskripsi dan standarisasi kegiatan
4. Penfgukuran terhadap tingkatan perubahan yang terjadi;
5. Menentukan apakan perubahan yang diamati merupakan akibat dari
kegiatan tersebut atau karena penyebab lain;
6. Beberapa indicator untuk menentukan keberadaan suatu dampak.

Hasil evaluasi akan dianalisa sebagai pertimbangan bagi pembuat


kebijakan untuk melakukan penyesuaian atau perubahan demi
penyempurnaan kebijakan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa suatu
kebijakan publik tidaklah permanen tetapi membutuhkan penyesuaian,
karena kebijakan sangat dipengaruhi oleh faktor politik, sosial, ekonomi,
budaya, teknologi dan informasi yang senantiasa dinamis.

Anda mungkin juga menyukai