Uts Implementasi
Uts Implementasi
NIM : 121011710004
1
tindakan dalam keputusan-keputusan sebelumnya. Tindakan-tindakan
ini mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan-keputusan
menjadi tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu
maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai
perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan
kebijakan yang dilakukan oleh organisasi publik yang diarahkan untuk
mencapai tujuantujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Mazmanian
dan Sabatier mengartikan implementasi kebijakan adalah pelaksana
keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang.
Namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan eksekutif
yang penting atau badan peradilan lainnya, keputusan tersebut
mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi, menyebutkan secara
tegas tujuan atau sasaran yang ingin di capai dengan berbagai cara untuk
menstruktur atau mengatur proses implementasinya.
3
kebijakan pengamanan cadangan pangan melalui pengamanan
harga pangan pokok, pengelolaan cadangan dan distribusi pangan
kepada golongan masyarakat tertentu;
kebijakan pengadaan tabung gas tiga kilo gram untuk kelompok
masyarakat tertentu dalam rangka konversi minyak tanah ke gas.
Jasa publik dalam ketentuan ini adalah jasa yang dihasilkan oleh
badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah yang mendapat
pelimpahan tugas untuk menyelenggarakan pelayanan publik (public
service obligation), sebagai contoh, antara lain jasa pelayanan
transportasi angkutan udara/laut/darat yang dilakukan oleh PT
(Persero) Garuda Indonesia, PT (Persero) Merpati Airlines, PT (Persero)
PELNI, PT (Persero) KAI, dan PT (Persero) DAMRI, serta jasa
penyediaan air bersih yang dilakukan oleh perusahaan daerah air
minum.
4
Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan
berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik,
misalnya status kewarganegaraan, serrtifikat kompetensi,
kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya.
Dokumen-dokumen ini antara lain kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte
Pernikahan, Akte kelahiran, Akte Kematian, Buku Pemilik Kendaraan
Bermotor (BPKB), Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda
Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor,
Sertifikat Kepemilikan / Penguasaan Tanah dan sebagainya.
5
kesejahteraan dan semacamnya. Tingkat ketepatan keputusan
sebuah kebijakan tergantung pada ketepatan dalam merumuskan
masalah publik yang ingin dipecahkan.
Komponen kedua, stakeholder kebijakan (policy stakeholder),
yaitu individu atau kelompok yang berkaitan langsung dengan sebuah
kebijakan yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
keputusan atau kebijakan tersebut. Stakeholder kebijakan tersebut
bisa terdiri dari sekelompok warga, organisasi buruh, pedagang kaki
lima, komunitas wartawan, partai politik, lembaga pemerintahan, dan
semacamya. Stakeholder kebijakan memberikan respon yang
berbeda-beda terhadap suatu kebijakan publik, tergantung pada
lingkungan kebijakan dan karakteristik dampak yang diterima
masing-masing.
Komponen ketiga, lingkungan kebijakan (policy environment), yaitu
konteks khusus dimana sebuah kebijakan terjadi, yang berpengaruh
dan dipengaruhi oleh stakeholder kebijakan dan kebijakan publik itu
sendiri. Lingkungan kebijakan ini bisa bermacam-macam bentuknya,
seperti tingkat keamanan, kemampuan daya beli masyarakat, tingkat
pengangguran, tingkat demokratisasi pemerintahan dan
semacamnya. Lingkungan kebijakan ini akan menentukan apakah
sebuah kebijakan publik bisa dilaksanakan dengan duungan atau
penolakan dari para pelaksana atau sasaran kebijakan tersebut.
6
1. Agenda Setting
2. Policy Formulating
3. Policy Adoption
4. Policy Implementation
7
implementation atau implementasi kebijakan adalah suatu langkah yang dapat
disebut sebagai langkah penerapan sekaligus langkah uji coba yang dilakukan
pemerintah dalam penerapan kebijakan publik yang perlaku di masyarakat
secara luas. Dalam tahapan ini, pemerintah melakukan perannya sebagai
pengawas untuk mengawasi jalannya kebijakan publik yang berlaku di
lingkungan masyarakat.
5. Policy Evaluation
8
penjelasan empiris maupun paling tdk teoritis bahwa inovasi
pertanian akan dgn sendirinya memperbaiki kondisi ekonomi para
petani.
Dampak yang diperkirakan
Setelah terpenuhi, pada tahap implementasi pejabat pelaksana dan
kelompok sasaran hrs mematuhi program. Tanpa kepatuhan mereka,
maka tujuan kebijakan tidak akan tercapai. Namun demikian,
discretion of power tdk dapat dihindarkan utk dilakukan oleh pejabat
utk menyesuaikan diri terhadap faktor lingkungan yg berubah-ubah.
Perbaikan Peraturan
Hal di atas mensyaratkan perlunya rekrutmen aparat birokrat yg ahli
dalam mengerahkan sumber daya dan berinisiatif mengambil
keputusan guna memodifikasi kebijakan.. Sabatier dan Mazmanian
menganggap bahwa suatu implementasi akan efektif apabila birokrasi
pelaksananya mematuhi apa yang telah digariskan oleh peraturan
(juklak dan juknis).
9
6. Mengidentifikasi apakah muncul dampak setelah kelompok sasaran
memanfaatkan keluaran kebijakan.
10
rejeki sudah ada yang mengatur. Di lapangan banyak hal yang
dapat terjadi dan tak terduga. Pengaturan ini juga dilakukan
untuk menghindari kemacetan yang mungkin saja terjadi jika
banyak bus dan angkutan kota berkumpul pada satu titik.
2. Melindungi Hak-Hak Masyarakat
Beberapa kebijakan dibuat untuk melindungi hak-hak
masyarakat. Khususnya hak asasi manusia. Mengapa di atur?
Karena setiap masyarakat mempunyai hak yang sama. Jika tidak
ada pengaturan dan setiap orang ingin bebas melaksanakan
haknya tanpa batasan, maka kekacauan akan terjadi. Tujuan
pertama, yaitu ketertiban tidak terlaksana.
Contoh kebijakan yang dibuat untuk melindungi hak-hak
masyarakat adalah kebijakan mengatur pedagang kaki lima yang
berjualan di trotoar jalan. Trotoar adalah sisi yang dipergunakan
untuk pejalan kaki. Dibuat untuk melindungi masyarakat dari
keramaian lalu lintas yang dapat membuat terjadinya kecelakaan.
Adanya pelarangan berjualan di trotoar, maka hak pejalan kaki
sebagai bagian dari masyarakat terlindungi. Sementara para
pedagang kaki lima diberi tempat khusus, sehingga haknya untuk
mencari penghidupan yang layak tidak terabaikan.
3. Keteraturan dalam Masyarakat
Setiap mencapai tujuan tentu ada rencana untuk
kegiatan. Sebuah rencana untuk mencapai tujuan jangka panjang
. Nah, kebijakan publik ini ibaratnya menjadi petunjuk dan rambu
dalam mencapai kegiatan. Ada beberapa hal yang tidak tercantum
dalam rencana kegiatan. Dengan dikeluarkannya kebijakan
publik, masalah yang terjadi di tengah akan disesuaikan rambu
kebijakan publik yang dibuat.
Kebijakan publik dibuat atau dikeluarkan sesuai dengan
perkembangan yang terjadi. Misalnya, kebijakan menaikkan
11
harga BBM, kebijakan pembangunan jalan tol Pantura, dan
sebagainya. Semua dikeluarkan sesuai masalah atau
perkembangan yang ada. Tol Pantura untuk mengatasi
kemacetan, khususnya di saat menjelang Idul Fitri. Pengeluaran
kebijakan ini menjadi arahan kepada pelaksana di
lapangan. Kebijakan akan menentukan kapan pekerjaan harus
selesai. Pelaksana akan mencari jalan bagaimana agar pekerjaan
dan program selesai tepat waktu.
Kebijakan publik berfungsi sebagai penyelenggara administrasi
dan urusan tata usaha. Setiap kebijakan akan dicatat, sehingga
jelas pelaksanaan, tujuan, dan hasilnya untuk kemudian
dievaluasi. Tanpa kebijakan publik, seorang pimpinan bisa saja
mengeluarkan pernyataan tentang sesuatu, tetapi itu tidak bisa
dijadikan aturan atau ketentuan. Tidak tercatat dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan hasilnya kepada masyarakat sebagai
sasaran hampir setiap kebijakan yang ada.
12
dirancang guna menilai kualitas dan manfaat dari kebijakan yang telah
dilaksanakan.
13