KONSULTAN MANAJEMEN
PROYEK (KMP)
TAHUN 2017
LAPORAN TEKNIS
TENAGA AHLI ROAD & SAFETY
Branch Office :
Jalan Zebra Raya No. 64
Palu
Kata Pengantar
Bersama dengan ini kami telah menyusun laporan Teknis Konsultan Manejemen
Proyek( KMP) .Laporan ini disusun berdasarkan kontrak kerjasama antra Balai pelaksanaan
Jalan Nasional XIV Palu dengan PT. Virama Karya (Persero) Nomor Kontrak :
HK.20.03/Bb 14/ Ren – KMP/V/ 002 tanggal 30 Mei 2017.
Laporan teknis ini merupakan laporan dari Konsultan Manajemen Proyek ( KMP )
yang menguraikan hasil Monitoring Road dan Safety terhadap Proyek Rekonstruksi Jalan
Rate- Rate Kota Unaaha - Pohara- Kab Konawe,serta dan rekomendasi dari Konsultan
Manajemen Proyek ( KMP ).
Muh. Fauzi, ST
Road & Safety Engineer
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
i
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK), salah satu tugas Konsultan
Manajemen Proyek (KMP) adalah melakukan monitoring dan evaluasi kinerja
(perfomat) secara sistematika pada setiap unit pelaksanan kegiatan pekerjaan jalan dan
jembatan sehingga mampu memberikan masukan secara tepat waktu atas permasalahan
yang ada di lingkungan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XIV Palu. Tujuan layanan
jasa Konsultan Manejemen Proyek ini untuk membantu Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional XIVPalu, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam menjalankan
monitoring, evaluasi dan tindakan yang diperlukan atas pelaksanaan pekerjaan jalan dan
jembatan dalam upaya pencapaian program /kegiatan yang tepat : sasaran, mutu, waktu
dan biaya.
Hasil kajian Teknis ini akan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan di proyek tersebut, terkait dengan keselamatan dalam berlalulintas di sekitar
area proyek karena dampak dari adanya aktivitas pada paket Rekonstruksi Jalan Rate
rate-Kota Unaaha-Pohara- Kab Konawe.
2
BAB II
INDENTIFIKASI MASALAH
Kendari, Rabu 18 Oktober 2017, Paket Preservasi Rekontruksi Jalan Rate - Rate Kota
Unaaha – Pohara - Kabupaten Konawe yang sampai saat ini belum ada pemasangan
tanda atau Rambu – Rambu Keselamatan Kerja dan keselamatan Pengguna Jalan di
sekitar Area Proyek atau di lokasi pelaksanaan serta pengaturan lalulintas yang
semestinya sudah harus dilakukan sejak awal dimulainya kegiatan tersebut sehingga
akibatnya aktivitas lalulintas cukup terganggu terutama pada jam puncak (Peak hour)
b. Jalan searah dan sistim buka tutup.pada sta.5+700 s/d 6+100 sangat tepat
dilaksanakan, sebab,pada jam-jam tertentu arus lalu lintas padat maka sistim buka
tutup bisa diterapkan untuk mengurangi kemacetan dilokasi pelaksanaan pekerjaan .
3
d. Pada sta 5 +500 s/d 5 +600 Berbagai jenis kendaraan yang melintas pada area ini
mulai dari kendaraan roda dua sampai kendaraan roda empat.seharusnya untuk
jenis kendaraan roda dua diberi jalur khusus agar tidak saling berdesakan yang
dapat menimbulkan kemacetan karena dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan
terlebih lagi untuk kemacetan.
Kepadatan kendaraan yang melintas tidak beraturan bisa menyebakan kecelakaan lalu
lintas karena tidak adanya tanda / rambu lalulintas yang terpasang diarea proyek pekerjaan
jalan serta pengatur jalan (flagman ).berbagai jenis kendaraan yang melintas pada area ini
mulai dari kendaraan roda dua sampai kendaraan roda empat. Seharusnya untuk jenis
kendaraan roda dua diberi jalur khusus agar tidak saling berdesakan yang dapat
menimbulkan kemacetan karena dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan terlebih lagi
untuk menghindari kecelakaan .
4
Kendaraan yang melintas diarea ini kadang tidak terlihat dari pihak kontraktor harus
member tanda / rambu lalulintas agar pengguna jalan bisa berhati – hati saat melintas ,area
pekerjaan. pemadatan pada jalan tersebut harus perlu petugas pengarah untuk mengatur
kendaraan yang melintas .
Pekerjaan pasangan batu seharusnya dipasang tanda atau rambu – rambu karena tumpukan.
material yang sedikit naik ke baban jalan Agar pengguna jalan bisa lebih berhati – hati saat
melintas area karena rawan kecelakaan.
5
Pekerjaan jalan harus ada petugas Flagman (pengatur lalulintas ), supaya arus lalulintas bisa
tetap berjalan seperti biasa dan pengguna jalan karena banyak alat berat bekerja disekitas
area proyek pekerjaan jalan.
Rambu / tanda seharusnya ada terpasang diawal pelaksanaan pekerjaan agar pengguna jalan
bisaa lebih berhati hati saat melintas area proyek pekerjaan jalan dan juga perlu adanya
Flagman (pengatur lalu lintas )karena melintas jalan ini sebagai pembatas dari area proyek
tersebut.
6
jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan dengan
pertimbangan teknis tertentu.
Perlu dilakukan survei jalan berkeselamatan jalan terdiri dari survei lalu
lintas geometri jalan, kondisi perkerasaan jalan serta bangunan / sarana pelengkap
jalan (rambu,marka jalan dll) survei lalu lintas dilaksanakan selama 4 hari ,dengan
tujuan untuk mendapatkan volume lalu lintas yang melewati jalan tersebut.
Rambu lalu lintas bagian dari pelengkapan jalan memberikan petunjuk bagi
pemakai jalan,kontraktor seharusnya member contoh bagi pelaksanaan road dan
safety dilokasi pekerjan agar masyarakat memahami pentinya, petunjuk –
peringatan dan larangan di jalan raya dan memperhatikan rambu – rambu jalan
raya.
7
BAB III
ANALISA PENANGANAN MASALAH
1. Dari hasil kunjungan lapangan dan Monitoring paket –paket ada diwilayah
Sulawesi Tenggara (Kendari ),ada beberapa paket belum melaksanakan manejemen
Road dan safety sehingga tingkat keselamatan pengguna jalan masih minim.
2. Memberi masukan penyedia jasa / kontraktor agar mengikuti aturan yang ada pada
kontrak sebelum pelaksanaan pekerjaan diproyek diawali.
3. Penyedia jasa harus memperhatikan keselamatan pemakai jalan agar tidak terjadi hal
hal yang tidak diinginkan, rambu- rambu keselamatan kerja dan rambu keselamatan
pengguna jalan yang semestinya diproritaskan
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penyedia jasa harus memperhatikan keselamatan pemakai jalan agar tidak terjadi hal
hal yang tidak diinginkan, rambu- rambu keselamatan kerja dan rambu keselamatan
pengguna jalan yang semestinya diproritaskan
Saran
Sebelum penyedia jasa / kontraktor turun kelokasi proyek sebaiknya pemberian arahan
dan petunjuk dalam pelaksanaan manejemen road dan safety, pemahaman dalam suatu
upaya mengurangi kecelakaan jalan raya dengan memperhatikan faktor penyebab
kecelakan, seperti prasarana, manusia dan rambu atau peraturan keselamatan jalan raya.
Manejemen road dan safety, sebelum pekerjaan dimulai atau kontraktor memulai awal
pelaksanaan konstruksi jalan kontraktor harus menyiapakn rambu / marka, batas kecepatan
/pagar keselamatan sementara, rute pejalan kaki, pencahayaan dan keselamatan pekerja.
9
Keterangan : Rambu Hati- hati bagi pengguna jalan karena melintas di area
ini karena ada pekerjaan Abrasi
Keterangan: rambu rambu yang harus dilalui setiap ada kegiatan diproyek jalan
2
Keterangan : Rambu pengarah tikungan kanan
3
Keterangan : Zebra cross, penyeberangan jalan bagi pejalan kaki
4
Keterangan : Rambu larangan Parkir sampai rambu berikutnya
5
Keterangan : Rambu ada Jembatan