Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

BAHAN BANGUNAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8 :
 DIKI IRWANTO
 FIKRI DHARMANSYAH
 MOHD. RIZKI NOVIANTO
 RONALDI
 YAZID FAHMI ANANDA

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


KELAS B
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
1. Jelaskan definisi dan deskpripsi dari beton!
2. Jelaskan perbedaan pasta, mortar dan beton!
3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan beton yang digunakan sebagai struktur!
4. Langkah apa yang harus diambil untuk mengatasi kelemahan beton terhadap kuat tarik?
5. Jelaskan sifat-sifat beton secara ringkas!
6. Sebutkan lokasi-lokasi pabrik semen dan tipe semen yang diproduksinya!
7. Apakah beda semen hidrolik dan non-hidrolik?
8. Apakah yang dimaksud dengan semen pozzolan?
9. Bagaimanakah pembuatan semen terak, semen alam dan semen Portland?
10. Sebutkan sifat fisika dan kimia semen Portland!
1. Beton adalah satu kesatuan yang homogeny yang didapatkan dengan cara mencampurkan
agregat halus (pasir), agregat kasar (krikil), atau jenis agregat lain dan air.

Beton yang digunakan dalam konstruksi teknik sipil dapat dimanfaatkan untuk banyak hal.
Struktur eton digunakan untuk pondasi, kolom, plat atau plat cangkang. Dalam teknik sipil hidro,
beton digunakan untuk bangunana air seperti bendungan, saluran, drainase. Dalam bidang
transportasi untuk pekerjaan rigid pavement (lapis keras permukaan kaku), saluran samping,
gorong-gorong dan lainnya.

2. Pasta adalah campuran air dan semen. Pasta berfungsi sebagai berikut :
a. Pengisi pori-pori diantara butiran-butiran agregat halus
b. Bersifat sebagai perekat atau pengikat dalam proses pengerasan

Mortar adalah campuran semen, air dan pasir. Mortar berfungsi sebagai berikut :

a. Sebagai bahan pengikat antara bata satu dengan bata yang lainnya
b. Untuk menutup atau menghilangkan permukaan bata yang tidak rata
c. Untuk menyalurkan beban
d. Pada plesteran berguna untuk meratakan permukaan tembok sehingga mudah untuk
dicat dan menambah keawetan bata

Beton adalah campuran dari semen, air, agregat halus (pasir), dan agregat kasar ((krikil) serta
kadang-kadang ditambahkan bahan yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan,
serat sampai bahan buangan kimia pada perbandingan tertentu. Fungsi beton secara umum
dipergunakan antra lain:

a. Untuk membuat perkerasan jalan


b. Struktur bangunan
c. Fondasi
d. Jalan
e. Jembatan penyebrangan
f. Struktur parkiran
g. Dasar untuk gerbang/pagar
h. Semen dalam bata atau tembok blok.
3. Kelebihan beton sebagai struktur bangunan:
a. Harga relative murah – bahan local
b. Kuat tekan tinggi, tahan kebakaran, tahan pengkaratan/pembusukan, tahan aus
c. Beton segar mudah diangkut atau dicetak
d. Kombinasi kuat tekan tinggi dari baja menghasilkan beton yang kuat untuk struktur.
Kekurangan beton sebagai struktur bangunan

a. Memiliki kuat tarik rendah sehingga mudah retak


b. Beton sulit kedap air secara sempurna sehingga selalu dimasuki air
c. Beton bersifat getas- tidak diktail sehingga perlu dihitung dengan seksama
d. Sifat kembang-susut

4. Untuk mengatasinya, beton dikombinasikan dengan tulangan beton dimana baja biasa
digunakan sebagai tulangnya. Alasan baja digunakan sebagai tulangan beton adalah koefisien
baja hampir sama dengan koefisien beton. Beton tersebut didefinisikan sebagai beton yang
ditulangi dengan luas dan jumlah yang tidak kurang dari jumlah minimum yang diisyarat dalam
pedoman perencanaan, dengan atau tanpa pra-tekan, dan direncankan berdasarkan asumsi
bahwa kedua material bekerja sama dalam menahan gaya yang bekerja (SKBI.1.4.53 1989: 4).

5. Beton dibedakan menjadi 2 kelompok besar yaitu Beton keras dan Beton segar yang mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
a. Kuat hancur
Beton dapat mencapai kuat hancur sampai 80 N/mm2 (12.000 lb/in2).
Kuat hancur beton dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain :
 Jenis semen dan Kualitas
 Jenis dan Lekak lekuk bidang permukaan agregat
 Effesiensi dari perawatan (curing)
 Suhu
 Umur
b. Durability ( kawetan)
Kemampuan beton untuk bertahan seperti kondisi yang direncanakan tanpa terjadi
korosi dalam jangka waktu yang direncanakan.
c. Kuat tarik
Kuat tarik beton berkisar 1/18 kuat desak pada waktu umurnya masih muda,dan
berkisar 1/10 sesudahnya.Kuat tarik merupakan bagian penting didalam menahan
retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu.
d. Modulus elastic
Perbandingan antara kuat tekan beton dengan regangan beton biasanya ditentukan
pada 25-50% dari kuat tekan beton.
e. Rangkak (Creep)
Salah satu sifat beton dimana beton mengalami deformasi secara terus menerus
menurut waktu dibawah beban yang dipikul.
f. Susut(shrinkage)
Perubahan volume yang tidak berhubungan dengan pembebanan.
g. Kelecakan (workability)
SIfat sifat adukan beton atau mortar yang ditentukan oleh kemudahan dalam
pencampuran, pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan finishing.
6. Pabrik semen Indarung, Aceh : Portland Type (I,II,III dan V), Portland Composite Cement,
Portland Pozzoland Cement, Super Mansory Cement, dan Oil Well Cement (High Sulfate
Resistance).

PT. Indecement Tunggal Prakarsa, Jakarta : Portland Pozzoland Cement, Ordinary Portland
Cement (I,II dan V), Oil Well Cement, White Cement dan White Mortar TR30 Acian Putih

Pabrik Semen Tonasa, Sulawesi : Ordinary Portland Cement I, Portland Pozzoland Cement dan
Portland Composite Cement.

Pabrik semen Gresik, Jawa Timur : Ordinary Portland Cement (I, II, III dan V), Special Blended
Cement, Portland Composite Cement.

7. Semen hidrolik merupakan semen yang memiliki kemampuan untuk mengikat dan mengeras
dalam air. Contoh :
Semen Terak, semen Pozzoland, semen Alam, Semen Portland, Semen alumina, semen Portland
putih. Sedangkan semen non hidrolik tidak dapat mengikat dan mengeras dalam air akan tetapi
dapat mengeras diudara, contoh utama dari semen non hidrolik adalah kapur.

8. Semen Pozzolan adalah bahan ikat yang mengandung silica amorf, yang apabila dia dicampur
dengan kapur akan membentuk benda padat yang keras. Pozzolan adalah bahan yang
mengandung silisium atau aluminium, yang tidak mempunyai sifat penyemenan, butirannya
halus dan dapat bereaksi dengan hidroksida pada suhu ruang serta membentuk senyawa
senyawa yang mempunyai sifat semen, contoh :
Teras,Semen merah,abu terbang dan bubukan terak tanur tinggi.

9. a . Semen Terak
Dibuat melalui bahan baku yaitu batu kapur, tanah liat pasir silica dan pasir
besi.pembakaran dilakukan dalam furnace pada temperature 1.4000C dengan kecepatan
pemanasan 100C/Menit. Sifat campuran bahan baku selama proses sintering dalam
klinkerisasi pembentukan klinker terak dipengaruhi oleh komposisi kimia. Variasi
komposisi tersebut berpengaruh pada terak yang dihasilkan.

b.Semen alam

Semen alam dibuat dengan membakar lempung batu kapur dengan kadar lempeng 13-35%,
kadar silica 10-20% dan perbandingan yang sama antara alumina dan oxide besi. Bahan
lempung memberikan sifat sifat hidrolik pada semen ala mini. Setelah dibakar diikuti dengan
mematikanya dengan air untuk menghilangkan kapur bebas, maka klinker yang diperoleh
digiling menjadi serbuk halus.
c. Semen portland
Dibuat melalui beberapa tahapan yaitu :
 Peneambangan quarry
 Pemecahan di crushing plant
 Penggilingan (blending)
 Pencampurn bahan- bahan
 Pembakaran
 Penggilingan kembali hasil pembakaran
 Penambahan bahan tamah (gypsum)
 Pengikatan

Proses pemuatan semen Portland dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Proses basah

Pada proses ini sebelum dibakar bahan dicampur dengan air, dan digiling hinngga berupa bubur
halus, bubur halus yang dihasilkan dimasukkan dalam open berbentuk silinder yang dipasang miring
(cllin). Bahan akan mengalami peruahan sedikit demi sedikit akibat naiknya suhu dan akibat
terjadinya sliding didalam clin. Pada suhu 100o C air mulai menguap, pada suhu 850o C karbon
dioksida dilepaskan, pada suhgu sekitar 1400o C berlangsung permulaan perpaduan didaerah
pemekaran, dimana akan terbentuk klingker yang t4erdiri dari senyawa kalsium silikat dan kalsium
alumiat. Klingker didinginkan kemudian dihaluskan jadi butir halus dan ditambah dengan bahan
gypsum 1-5%

2) Proses kering
Biasa digunakan untuk batu kapur jenis cell, bahan dicampur dan digiling dalam keadaan kering
menjadi bubuk kasar, selanjutnya bahan tersebut dimasukkan kedalamn clin dan proses
selanjutnya sama dengan proses basah.
Secara ringkas proses pembuatan semen Portland dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Bahann baku yang berasal dari tambang berupa campuran CaOSiO2 dan Al2O3, digiling
bersam bahab tambahan lainnya
 Hasil campuran tersebut dituangkan keujung atas clin yang letakkan agak miring

10. Sifat fisika semen Portland :


 Kehalusan butir
Luas butir permukaan semen, waktu pengikatan semakin lama jika butir butir semakin
kasar dan sebaliknya.
 Kepadatan
Berat jenis semen kenyataanya 3.05 – 3.25 mg/m3
 Konsistensi
Berpengarugh pada pencampuran awal, yaitu sampai saat terjadi pengikatan sampai
saat beton mengeras
 Waktu pengikatan
Waktu yang diperlukan semen untuk mengeras, dan terbagi 2, yaitu :
 Waktu ikat awal
Waktu dari pencamuranb semen dengan air menjadi pasta semen sehingga
hiangnya sifat keplastisan ( sekitar 1-2 jam)
 Waktu ikat akhir
Waktu antara terbentuknya pasta semen hingga mengeras, tidak lebih dari 8 jam
 Panas hidrasi (satuan kall/gram)
Panas yang terjadi saat bereaksi debngan air, perkembangan panas dapat
mengakibatkan masalah yaitu peretakan saat pendinginan. Panas hidrasi bervarias9i
mulai dari 37 kall/gram pada suhu 5o – 80 kall/ gram pada suu 40o
 Kekuatan tekan
Kuat tekan diuji dengan cara membuat mortar yang kemudian ditekan sampai hancur
Ex: semen ytang ajan diuji dicampur dengan pasir silica dengan perbandingan tertentu,
dibentuk menjadi kubus dengan ukuran 5 x 5 x 5 cm, setelah berumur 3,7,14, 28 hari
dan dirawat dengan direndam baru dapat diuji kuat tekannya.

Ada 4 senyawa kimia utama yang menyusun semen Portland, yaitu :

 Trikalsium Silikat (C3S)


 Dikalsium Silikat (C2S)
 Trikalsium Aluminat (C3A)
 Tetrakalsium Aluminoferrit (C4AF)
 Kalsium Sulfat Dihidrat (CSH2)

Sifat kimia semen Portland :

 Loss in ignition (LOI)


Bagian dari zat yang akan terbebaskan sebagai gas pada saat dibakar dalam temperatur
tinggi
 Insoluble Residue
Zat pengotor yang tetap tinggal setelah semen itu direaksikan dengan asam klorida dan
natrium karbonat.
 Modulus modulus semen
Sebagai dasar untuk menentukan jenis semen yang akan diproduksi dan digunakan
untuk menghitung perbandingan bahanb baku yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai