Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KESELAMATAN PEMAKAIAN PERALATAN MEDIK

1. PENDAHULUAAN

Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan sampai saat ini telah berkembang
dengan pesat namun masih banyak yang perlu dibenahi terutama dalam menghadapi
desentralisasi dan globalisasi. Prioritas utama adalah meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan karena dengan dilakukan mutu pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan akan meningkatkan efisiensin pelayanan kesehatan, yang pada
akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup individu dan derajat
kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah kalibrasi terhadap peralatan medis yang
wajib dilakukan pengujian dan kalibrasi minimal 1 tahun sekali sesuai dengan
Permenkes No. 363/Menkes/Per/IV/1998 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
pemerliharaan tidak terencana terhadap semua peralatan medis.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan mutu peralatan kesehatan selalu dalam kondisi layak pakai .
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman bagi sarana pelayanan kesehatan khususnya bagi Rumah
Sakit dalam penanganan peralatan kesehatan yang ada di Rumah Sakit
dr.Sobirin Kabupaten Musi Rawas
b. Sebagai pedoman mengetahui Sumber-sumber peralatan kesehatan yang
digunakan Rumah Sakit
c. Sebagai pedoman Penatalaksanaan pelayanan kesehatan khususnya bagi
Rumah Sakit dalam penanganan peralatan kesehatan yang bersumber dari
kegiatan Rumah Sakit

C. PENGERTIAN
1. Alat kesehatan adalah peralatan, apparatus, mesin, peralatan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta
memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
2. Bahan operasional adalah bahan habis pakai yang diperlukan untuk operasional
alat.
3. Bahan pemeliharaan adalah bahan yang diperlukan untuk membantu kegiatan
pemeliharaan.
4. Suku cadang adalah komponen atau bagian alat yang usia pakainya tidak dapat
diprediksi, digunakan untuk keperluan perbaikan.
5. Kalibrasi adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai
penunjukan alat ukur .
6. Ijin operasional adalah persetujuan untuk mengoperasikan suatu alat,
dikeluarkan oleh instansi berwenang.
7. Uji fungsi adalah pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian – bagian
alat dengan kemampuan maksimum (secara teknis saat ini ) tanpa beban
sebenarnya, sehingga dapat diketahui apakah secara keseluruhan suatu alat
dapat dioperasikan dengan baik sesuai fungsinya.

1. TATA LAKSANA
Pengoperasian peralatan kesehatan beberapa tahapan kegiatan yang perlu
diperhatikan dan dilakukan dalam operasional peralatan kesehatan yaitu tahap
persiapan, pelaksanaan pengoperasian dalam pelayanan dan penyimpanan
peralatan apabila telah selesai digunakan.

7. Organisasi
1. Ketua K3
2. Sekretaris K3
3. Ketua bidang III bagian keselamatan kerja, kecelakaan dan kebakaran
4. Instalasi Radiologi
5. Staf pendukung diruangan
6. Satuan pengaman RS

8. Pencatatan dan Pelaporan


Dilakukan pencatatan dan pelaporan setelah ada kejadian yang meliputi
tentang waktu kejadian, perkiraan kerugian yang didapat, lokasi serta data
tentang dokumen, pasien atau petugas .
RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN

KAB.MUSI RAWAS PROSEDUR PROTEKSI RADIASI TERHADAP

PASIEN

No. Dokumen No. Revisi : 2 Halaman

Jl.Yos.Sudarso No.3

Telp.(0733) 321013 , Fax ( 0733 )


324973, Lubuklinggau Kode Pos
31611

STANDAR PROSUDUR Tanggal Terbit Di tetapkan


OPERASIONAL
01 April 2016 DIREKTUR RS Dr. SOBIRIN
(SPO)
KABUPATEN MUSI RAWAS
dr. Harun, MKM

Nip. 19620617 200003 1 001

PENGERTIAN Suatu prosedur untuk memberikan perlindungan kepada pasien


dari paparan bahaya radiasi

TUJUAN 1. Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan pembuatan


radiografi dengan memperhatikan keamanan terhadap pasien
akan radiasi.

2. Memberikan perlindungan kepada pasien dari bahaya radiasi


pada saat dilakukan pemotretan di instalasi radiologi

KEBIJAKAN PP No. 33 Tahun 2007 Tentang Keselamatan Radiasi

PROSEDUR 1. Pengaturan berkala lapangan penyinaran secara optimal


berupa pengaturan diafragma,

2. Setting atau kondisi elepasi (kV dan mAs ) sesuai dengan


kebutuhan besar obyek

3. Pada kasus pasien hamil daerah bagian abdomen harus


dilindungi dengan baju proteksi (apron)

4. Hindari semaksimal mungkin pengulangan pengambilan


gambar akibat kesalahan pengaturan kondisi elepasi

UNIT TERKAIT Instalasi K3


Jl.
Yos PROSEDUR PROTEKSI RADIASI TERHADAP LINGKUNGAN
Sud
ars
o
No.13 No Dokumen No Revisi Halaman

Lubuklinggau

Telp. (0733) 325559

Tanggal terbit Disahkan Oleh:

STANDAR PROSEDUR Direktur Rumah Sakit Dr. Sobirin


OPERASIONAL
(SPO)

dr. Harun, MKM


NIP. 19620617 200003 1 001

Pengertian : 1. Yang dimaksud dengan proteksi radiasi adalah memberikan


perlindungan terhadap paparan radiasi di Instalasi
Radiologi Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi
Rawas.
2. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah masyarakat sekitar
, keluarga pasien serta orang lain yang tidk berhubungan
dengan pemeriksaan yang menggunakan radaiasi
Tujuan : Sebagai pedoman dalam memberikan proteksi radiasi bagi
lingkungan sehingga terjamin keselamatan lingkungan
terhadap bahaya radiasi

Kebijakan : Setiap lingkungan dibagian radiologi baik yang berhubungan


langsung dengan pemeriksaan maupun yang tidak
berhubungan dengan pemeriksaan harus dilakukan upaya
perlindungan dari bahaya radiasi yang ditimbulkan sumber
radiasi
Prosedur : 1. Menjauhkan lingkungan tersebut dari sumber radiasi
semaksimal mungkin
2. Memberikan alat pelindungan radiasi apabila berada dalam
daerah radiasi / medan radiasi
3. Membatasi sumber penyinaran sebatas obyek yang diperiksa
4. Memberikan tanda / peringatan tentang bahaya radiasi

Unit Terkait : Lingkungan sekitar Instalasi Radiologi

Jl. PROSEDUR PROTEKSI RADIASI TERHADAP PETUGAS /


Yos
PEKERJA RADIASI
Sud
arso
No.
13 No Dokumen No Revisi Halaman

Lubuklinggau

Telp. (0733) 325559

Tanggal terbit Disahkan Oleh:

STANDAR PROSEDUR Direktur Rumah Sakit Dr. Sobirin


OPERASIONAL
(SPO)

dr. Harun, MKM


NIP. 19620617 200003 1 001

Pengertian : 1. Yang dinamakan pekerja radiasi adalah orang yang menjalankan


dan mengoperasikan sumber radiaisi dalam hal ini pesawat
sinar-X (rontgen),
2. Proteksi radiasi adalah upaya memberikan perlindungan dari
paparan radiasi yang membahayakan jiwa atau kesehatan
petugas di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. Sobirin
Kabupaten Musi Rawas,
Tujuan : 1. Sebagai pedoman untuk menjalankan ketentuan keselamatan
kerja di unit pelayanan radiologi yang berhubungan dengan
sumber radiasi.
2. Untuk menjamin keselamatan dan perlindungan dari risiko
paparan radiasi yang tidak dikehendaki.
Kebijakan : Proteksi terhadap pekerja radiasi merupakan ketentuan yang harus
sesuai dengan standar

Prosedur : Yang harus dilakukan oleh pekerja radiasi adalah :

1. Menggunakan baju pelindung (apron ) jika berada dalam ruang


pemeriksaan saat dilakukan ekspose
2. Memakai film monitoring (film badge)
3. Menggunakan sinar tembus sekecil mungkin
Unit Terkait : Radiografer dan Instalasi K3

Anda mungkin juga menyukai