R0313030 Bab2 PDF
R0313030 Bab2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Nifas Normal
dalam periode ini karena merupakan masa kritis ibu maupun bayinya.
persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama
(Saifuddin, 2010).
tromboemboli, hari kedua ibu diperbolehkan duduk. Pada hari ketiga ibu
6
7
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
uterus (Lochia). Lochia berbau amis atau anyir dengan volume yang
menjadi 4 jenis:
a) lochia rubra, lochia ini muncul pada hari pertama sampai hari
c) lochia serosa, lochia ini muncul pada hari ketujuh sampai hari
postpartum
(Mansyur, 2014).
(Rukiyah, 2010).
meliputi:
a) suhu tubuh
b) nadi
c) tekanan darah
d) pernafasan
dilakukan untuk menilai status kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Preeklamsia
a. Pengertian
timbul pada ibu hamil, bersalin, dan ibu pada masa nifas yang terdiri dari
b. Klasifikasi
darah, kandungan protein dalam urin, output urin dalam cc per jam,
(Manuaba,2007).
a. Pengertian
protein dalam urin 2+ atau 3+, oliguria (< 400 ml dalam 24 jam)
b. Etiologi
iskemia plasenta” namun teori ini belum dapat menerangkan semua hal
(Coad, 2007).
c. Patofisiologi
( Bothamley, 2012).
retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat
arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel
darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme,
maka tekanan darah akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan
d. Faktor Predisposisi
hydrops fetalis,
(Noels,2013).
e. Faktor Risiko
(Noels, 2013)
15
f. Keluhan Subjektif
g. Tanda Klinis/Laboratoris
klinis preeklamsia berat, bila ditemukan salah satu dari tekanan darah
lebih dari 160/110 mmHg, edema, oligouria <400 cc/24 jam, proteinuria
urin 24 jam,
h. Prognosis
Kriteria/Nilai 0 1 2 3
Edema setelah berbaring Tibia Seluruhnya
Proteinuria 0,5 0,5-2 2-5 >5
Sistolik 140 140-160 160-180 >180
Diastolik 90 90-100 100-110 >110
Gejala preeklamsia Ya Tidak
Gejala eklamsia Ya Tidak
Sumber: Manuaba (2007)
1) Penatalaksanaan Umum
(Bothamley, 2012).
rumah sakit untuk rawat inap dan dianjurkan tirah baring miring ke
satu sisi (kiri). Perawatan yang penting pada preeklamsia berat ialah
2) Pengelolaan Medisional
2012).
ml/jam KgBB/jam
(Nugroho,2012).
lignokain
MgSO4
19
jam
terakhir.
(Saifuddin, 2014).
mg / 24 jam (Nugroho,2012)
sakit, istirahat dengan tirah baring ke satu sisi dalam suasana isolasi,
berwenang.
(Manuaba, 2008).
langkah Varney:
a. Data Subyektif
1) Anamnesa
a) Identitas Pasien
b) Keluhan Utama
c) Riwayat Kebidanan
e) Riwayat Kesehatan
f) Biopsokososiokultural
b. Data Obyektif
Data obyektif yang perlu dikaji adalah keadaan umum ibu dengan
c. Pemeriksaan Penunjang
penunjang: tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur,
urin dengan kateter (biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau 2+ hingga
disimpulkan.
a. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa yang dapat ditegakkan adalah ” Ny.D Umur 30 tahun P3A0 post
b. Masalah
Masalah yang sering timbul pada ibu nifas dengan preeklamsia berat.
c. Kebutuhan
(Rukiyah, 2014).
terjadinya preeklamsia berat disertai dengan kejang diikuti koma yang biasa
Dalam kasus ini antisipasi penanganan yang bisa dilakukan oleh bidan
vital setiap 4 jam sekali sampai kondisi ibu secara umum stabil dan
Tindakan segera yang dapat dilakukan oleh bidan pada ibu nifas
Spesialis Obsgyn yaitu berupa pemberian obat anti hipertensi, obat anti
konvulsan dan oksigen 3 liter per menit (Saifuddin, 2009, Mansyur, 2014).
25
tujuan dan kriteria tindakan yang akan dilakukan, meliputi sasaran dan
target hasil yang akan dicapai, serta menentukan rencana tindakan sesuai
b. Lakukan pengukuran vital sign (tensi, nadi, respirasi, suhu badan) setiap
4 jam sekali sampai kondisi ibu secara umum stabil, reflek patella,
c. Lakukan observasi cairan masuk (melalui organ atau infus) dan cairan
mental dan spiritual pada pasien dan keluarga (Sofian, 2013 dan
Sulistyawati, 2009).
(Sulistyawati, 2009).
secara menyeluruh yang dibatasi oleh standar asuhan kebidanan pada masa
Hasil asuhan dalam bentuk konkret dari perubahan kondisi pasien dan
keluarga. Asuhan dikatakan efektif jika ibu nifas dengan preeklamsia berat
kriteria hasil yang telah dibuat, apakah pelaksanaan yang dilakukan ada
yaitu :
27
1. S = Subyektif
melalui anamnesa sebagai langkah I Varney. Pada kasus ibu nifas dengan
preeklamsia berat, data subyektif yang muncul adalah sakit kepala di daerah
2. O = Obyektif
hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
Data objektif pada kasus ibu nifas dengan preeklamsia berat diperoleh
melalui pemeriksaan umum dan fisik pasien berupa: tekanan darah sistolik
≥160 mmHg, diastolik ≥110 mmHg, proteinuria ≥ 2+, oliguria < 400 cc/24
jam, kadar kreatinin darah melebihi 1,2 mg/dl kecuali telah diketahui
3. A = Assesment
subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi dan masalah kebidanan serta
subyektif dan objektif adalah Ny.D P3A0 Umur 30 tahun post partum
dengan preeklamsia berat. Masalah yang dapat terjadi pada ibu nifas dengan
28
Kebutuhan yang dibutuhkan pada ibu nifas dengan pre eklamsia berat
sederhana yang dapat dilakukan adalah cara tirah baring (Sulistyawati, 2009
4. P = Plan
dalam kasus ibu nifas dengan pre eklamsia berat antara lain seperti