Ditetapkan oleh Terbit Tanggal Direktur Rsud Muara Beliti SPO Januari 2019
dr.Reny Syartika, M.Ec.DEV
NIP. 19720117 2002 12 2 006
Proses triase adalah kegiatan pemilahan dalam menentukan
kategori kegawatdaruratan pasien untuk menentukan prioritas PENGERTIAN penanganan pasien berdasarkan penilaian tanda-tanda vital ABCD (Airway, Breathing, Circulation danDiasability)
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menyeleksi
pasien sesuai dengan kegawatdaruratan penyakitnya dan TUJUAN prioritas tindakannya agar mendapat pertolongan medic secara cepat dan tepat.
Keputusan Direktur RSUD Muara Beliti Nomor: tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Skrining Dan Triase di Rumah Sakit Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas.
1. Setiap pasien yang datang ke IGD RSUD Muara Beliti harus
dilakukan pemilihan (Triase) oleh petugas IGD. 2. Triase dilakukan oleh dokter dan perawat yang bertugas di IGD. 3. Dokter dan perawat melakukan Triase dalam waktu kurang PROSEDUR dari 5 menit. 4. Dokter menentukan prioritas penanganan berdasarkan kategori kegawat daruratan yaitu :
RS MUARA BELITI TRIASE
KAB. MUSI RAWAS No. Dokumen No. Revisi Halaman 2/3
a. Prioritas 1 atau Emergent
Untuk keadaan gawat darurat yang mengancam nyawa/adanya gangguan ABC dan perlu tindakan segera, misalnya cardiac arrest, penurunan kesadaran, trauma mayor dengan perdarahan hebat, memerlukan evaluasi dan intervensi segera. Pasien dibawa keruang resusitasi.
b. Prioritas 2 atau Urgent
Untuk keadaan gawat tidak darurat dan darurat tidak gawat. Keadaan gawat tidak darurat adalah keadaan yang mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan darurat. Setelah dilakukan resusitasi maka ditindak lanjuti oleh dokter spesialis misalnya :pasien kanker tahap lanjut, fraktur, Sickle cell dan lainnya. Keadaan darurat tidak gawat adalah keadaan memerlukan tindakan darurat. Pasien sadar, tidak ada gangguan ABCD dan dapat langsung diberikan terapi definitif. Untuk tindak lanjut dapat ke poliklinik, misalnya laserasi, fraktur minor/ tertutup, sistitis, otitis media dan lainnya. Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi pasien urgent artinya pasien dengan penyakit yang akut, mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki. Waktu tunggu 8 jam.
c. Prioritas 3 atau Non Urgent
Untuk keadaan tidak mengancam nyawa dan tidak memerlukan tindakan segera. Gejala dan tanda klinis ringan / asimptomatis. Misalnya penyakit kulit, batuk, flu, dan
RS MUARA BELITI KAB. MUSI RAWAS TRIASE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3 sebagainya, pasien yang dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal, luka lama, kondisi yang timbul sudah lama. Waktu tunggu 8 jam. d. Prioritas 0 atau kasus kematian / DOA Death on Arrival / DOA adalah pasien yang tiba di depan pintu IGD yang dinyatakan meninggal secara klinis oleh dokter jaga IGD. Tidak ada respon pada segala rangsangan, tidak ada Respirasi spontan, tidak ada bukti aktifitas jantung, hilangnya respon pupil terhadap cahaya. e. False Emergency / Ambulatori Klinik Pasien yang dating dengan kondisi tidak gawat darurat dengan keluhan ringan dan tidak ada kemungkinan menderita penyakit atau mempunyai penyakit serius.
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Staf Medik Fungsional 3. Instalasi Pemulasaran Jenazah