PP31 2005RumahNegara PDF
PP31 2005RumahNegara PDF
MEMUTUSKAN : . . .
MEMUTUSKAN:
Pasal I
1. Di antara ayat (2) dan ayat (3), ayat (3) dan ayat (4) Pasal 12
disisipkan 2 ayat yakni ayat (2a) dan ayat (3a) sehingga Pasal
12 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 12
(3a) Rumah . . .
2. Ketentuan Pasal 15 ayat (3) diubah dan di antara ayat (3) dan
ayat (4), ayat (4) dan ayat (5) Pasal 15 disisipkan 2 ayat yakni
ayat (3a) dan ayat (4a) sehingga Pasal 15 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 15
- 4 -
(4) Rumah . . .
(4) Rumah Negara Golongan II yang akan dialihkan
statusnya menjadi Rumah Negara Golongan III
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang berdiri di
atas tanah pihak lain, hanya dapat dialihkan status
golongannya dari golongan II menjadi golongan III
setelah mendapat izin dari pemegang hak atas tanah;
3. Di antara ayat (4) dan ayat (5) Pasal 16 disisipkan 1 (satu) ayat
yakni ayat (4a) sehingga Pasal 16 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 16
(4) Suami . . .
(4) Suami dan isteri yang masing-masing mendapat izin
untuk menghuni rumah negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), pengalihan hak
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat
diberikan kepada salah satu dari suami dan isteri yang
bersangkutan.
- 6 -
Pasal 17
1. Pegawai negeri :
2. Pensiunan . . .
- 7 -
4. Janda/duda . . .
- 8 -
5. Ketentuan . . .
Pasal 19
Pasal 20
- 10 -
(3a) Penetapan . . .
(3a) Penetapan harga rumah negara yang berbentuk rumah
susun dan ganti rugi atas tanahnya ditetapkan
berpedoman pada Nilai Perbandingan Proporsional (
NPP ) terhadap harga taksiran tanah dan bangunan;
Pasal 21
Pasal II
Agar . . .
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Juli 2005
ttd
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 20 Juli 2005
Selaku
ttd
I. UMUM
Pengelolaan, pengalihan status dan hak atas rumah yang dikuasai oleh
negara berdasarkan peraturan pemerintah tersebut ternyata belum berjalan
sebagaimana mestinya, beberapa permasalahan masih muncul antara
penghuni dan instansi diakibatkan belum lengkapnya aturan
pengelolaannya, sehubungan dengan hal tersebut perlu dilakukan
penyempurnaan atas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994.
Sehubungan . . .
Pasal I
Angka 1.
Pasal 12
Ayat (1)
Cukup Jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan pimpinan instansi yang
bersangkutan adalah Menteri, Ketua Lembaga Tertinggi
dan Tinggi Negara, Ketua Lembaga Departemen/Non
Departemen yang setingkat dengan Menteri.
Ayat (2a)
Cukup Jelas.
Ayat (3)
Cukup Jelas.
Ayat (3a)
Rumah negara yang mempunyai fungsi secara
langsung melayani atau terletak dalam lingkungan
suatu kantor instansi, rumah sakit, sekolah, perguruan
- 3 -
a. Status . . .
a. Status hak atas tanahnya sudah ditetapkan sesuai
ketentuan perundang-undangan, seperti sertifikat
hak pakai;
b. Dalam hal tanah tersebut belum bersertifikat, maka
harus dibuat surat pernyataan kepemilikan tanah
yang ditetapkan oleh instansi dan tercatat dalam
inventarisasi barang milik negara.
Ayat (5)
Cukup Jelas.
Angka 3
Pasal 16
Ayat (1)
Cukup Jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan pengalihan hak atas rumah
tanpa tanah adalah rumah milik instansi yang
- 5 -
Angka 4 . . .
Angka 4
Pasal 17
Ayat (1)
Angka 1
Huruf a
Cukup Jelas.
Huruf b
Cukup Jelas.
Huruf c
Yang dimaksud belum pernah membeli atau
memperoleh fasilitas rumah dan/atau tanah dari
negara adalah berdasarkan antara lain :
- 6 -
Angka 2
Cukup Jelas.
Angka 3 . . .
Angka 3
Cukup Jelas.
Angka 4
Cukup Jelas.
Angka 5
Cukup Jelas.
Ayat (2)
Cukup Jelas.
Ayat (3)
- 7 -
Angka 5
Pasal 19
Cukup Jelas.
Angka 6
Pasal 20
Cukup Jelas.
Angka 7
Pasal 21
Ayat (1)
Standar tipe dan kelas bangunan serta pangkat dan
golongan mengikuti ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Menteri tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Ayat (2)
Cukup Jelas.
Pasal II
Cukup Jelas .