23AGU
BAB I
NAPAK TILAS PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
1. Konstitusi Negara
– UUD Negara RI Tahun 1945
– Konstitusi RIS 1949
– UUDS 1950
– UUD Negara RI Tahun 1945 (Amandemen) – Pasal 28A – 28J tentang HAM
2. Ketetapan MPR
Tap MPR No XVII/MPR/1998 tentang pelaksanaan dan sikap Bangsa Indonesia Terhadap HAM dan
Piagam HAM Nasional
3. Undang-Undang
– UU No 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyatakan Pendapat di Muka Umum
– UU No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
– UU No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Ham
– UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
4. Keputusan Presiden
– Kepres No 50 Tahun 1993 tentang Komnas HAM
– Kepres No 181 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Anti kekerasan terhadap Perempuan
Penataan aturan secara konsisten memerlukan persyaratan yang harus dipenuhi antara lain :
– Demokrasi dan supremasi hukum
Hubungan antara HAM, demokrasi dan negara harus dilihat sebagai hubungan keseimbangan ‘simbiosis
mutualistik’
– HAM sebagai tatanan sosial
Pendidikan HAM secara kurikuler maupun melalui pendidikan kewarganegaraan (civic education) sangat
diperlukan secara berkesinambungan
BAB II
POKOK KAIDAH FUNDAMENTAL BANGSAKU
BAB III
MENJAGA KEUTUHAN NEGARA DALAM NAUNGAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
2. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah suatu Negara yang merdeka dan berdaulat, yang berkuasa hanya satu
pemerintah pusat yang mengatur seluruh daerah sebagian bagian dari negara.
Negara kesatuan sering juga disebut sebagai Negara unitaris, unity. Unitaris merupakan Negara tunggal
yang monosentris (berpusat satu), terdiri hanya satu negara, satu pemerintahan, satu kepala negara,
satu badan legislative yang berlaku bagi seluruh wilayah negara. Hakikat negara kesatuan yang
sesungguhnya adalah kedaulatan tidak terbagi-bagi, baik ke luar maupun ke dalam dan kekuasaan
pemerintah pusat tidak dibatasi.
kelebihan negara kesatuan antara lain :
a) Struktural lebih sederhana.
b) Kekurangan tenaga ahli dapat disiapkan oleh pemerintah pusat.
c) Biaya personel lebih murah, tetapi jalur biokrasi lebih panjang dan relatif memakan waktu.
d) Relatif lebih stabil untuk mengurangi kecemburuan kemajuan antardaerah, karena bagi daerah yang
kurang maju dapat dimintakan anggaran dari pusat dan subsidi-subsidi lainnya.
e) Mengurangi timbulnya sikap provinsialisme dan sparatisme.
2. Kedaulatan Negara
Kata kedaulatan berasal dari kata daulah (Arab), supremus (Latin), sovereignity (Inggris), souvereiniteit
(Perancis), sovranita (Itali), yang berarti ‘kekuasaan tertinggi’. Jadi kedaulatan adalah kekuasaan penuh
dan tertinggi dalam suatu negara untuk mengatur seluruh wilayahnya tanpa adanya campur tangan dari
negara lain
Kekuasaan yang dimiliki Pemerintah mepunyai kekuatan, yaitu :
a) Kedaulatan Ke Dalam (interne souvereiniteit)
Pemerintah memiliki kewenangan tertinggi dalam mengatur dan menjalankan organisasi negara sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Kedaulatan Ke Luar (externe souvereiniteit)
Pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat, dan tidak tunduk kepada kekuasaan lain, selain ketentuan-
ketentuan yang telah ditentukan.
Beberapa teori sumber kedaulatan :
a) Teori Kedaulatan Negara (Paul Laband dan George Jellinek)
Menurut teori ini adanya negara merupakan kodrat alam, demikian pula kekuasaan tertinggi terdapat
pada pemimpin negara.
b) Teori Kedaulatan Rakyat ( J.J. Rousseau dan Montesquieu)
Teori ini memandang kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat dan dipergunakan untuk
kesejahteraan rakyat.
c) Teori Kedaulatan Hukum ( Hugo de Groot, Krabbe, Immanuel Kant dan Leon Duguit)
Hukum merupakan kekuasaan tertinggi dalam negara. Rakyat atau Pemerintah harus tunduk pada
aturan hukum yang berlaku.
Jean Bodin (1500-1596) seorang ahli Prancis, memandang kedaulatan sebagai kekuasaan tertinggi untuk
menentukan hukum dalam suatu negara. Ia memandang pada hakikatnya kedaulatan memiliki 4 sifat
pokok sebagai berikut.
1) Asli, kekuasaan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi.
2) Permanen, kekuasaan tetap ada selama negara berdiri, sekalipun pemegang kedaulatan sudah
berganti.
3) Tunggal (Bulat), kekuasaan merupakan satu-satunya kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak
diserahkan atau dibagi-bagikan kepada badan lain.
4) Tidak terbatas (absolut), kekuasaan tidak dibatasi oleh kekuasaan lain. Apabila dbatasi, kekuasaan
tertinggi akan lenyap.
BAB IV
HARMONISASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
2. Otonomi daerah
Otonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu : oto (auto) = sendiri nomi (noumi) = UU atau aturan. Jadi
Otonomi adalah pengaturan sendiri, pengundangan sendiri, memerintah sendiri. Otonomi daerah
adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Asas-asas pelaksanaan otonomi daerah
a) Asas Desentralisasi
Adalahpenyerahan wewenang pemerintah oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI
b) Asas Dekonsentrasi
Adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil
pemeintahan pusat dan/atau kepada intansi vertikal di wilayah tertentu
c) Tugas Pembantuan
Adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi
kepada kabupaten/kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu
7. Keuangan Daerah
Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan yang antara lain berupa:
a) kepastian tersedianya pendanaan dari Pemerintah sesuai dengan urusan pemerintah yang
diserahkan;
b) kewenangan memungut dan mendayagunakan pajak dan retribusi daerah serta hak untuk
mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber daya nasional yang berada di daerah dan dana
perimbangan lainnya;
c) hak untuk mengelola kekayaan daerah dan mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah
serta sumber-sumber pembiayaan.
Pengaturan pengelolaan keuangan daerah, yaitu bahwa kepala daerah (gubernur/bupati/wali kota)
adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan bertanggung jawab atas pengelolaan
keuangan daerah sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan daerah.
Sumber pendapatan daerah terdiri atas sumber-sumber keuangan berikut.
a) Pendapatan Asli Daerah ( PAD), yang meliputi hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
b) Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus.
c) Pendapatan daerah lain yang sah.
Kelebihan desentralisasi :
a) Struktur organisasi yang didesentralisasikan merupakan pendelegasian wewenang dan memperingan
manajemen pemerintah pusat.
b) Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan.
c) Dalam menghadapi permasalahan yang amat mendesak, pemerintah daerah tidak perlu menunggu
instruksi dari pusat.
d) Hubungan yang harmonis dapat ditingkatkan dan meningkatkan gairah kerja antara pemerintah pusat
dan daerah.
e) Peningkatan efisiensi dalam segala hal, khususnya penyelenggara pemerintahan baik pusat maupun
daerah.
f) Dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat segera dilaksanakan.
g) Bagi organisasi yang besar dapat memperoleh manfaat dari keadaan di tempat masing-masing.
h) Sebelum rencana dapat diterapkan secara keseluruhan maka dapat diterapkan dalam satu bagian
tertentu terlebih dahulu sehingga rencana dapat diubah.
i) Risiko yang mencakup kerugian dalam bidang kepegawaian, fasilitas, dan organisasi dapat terbagi-
bagi.
j) Dapat diadakan pembedaan dan pengkhususan yang berguna bagi kepentingan-kepentingan tertentu.
k) Desentralisasi secara psikologis dapat memberikan kepuasan bagi daerah karena sifatnya yang
langsung.
Kelemahan desentralisasi :
a) Besarnya organ-organ pemerintahan yang membuat struktur pemerintahan bertambah kompleks dan
berimplikasi pada lemahnya koordinasi.
b) Desentralisasi territorial mendorong timbulnya paham kedaerahan
c) Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama.
d) Memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk memperoleh keseragaman dan kesederhanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas X
semester 1. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan Amandemennya, Penerbit Fokus Media,
Bandung
Himpunan Perundang-Undangan Republik Indonesia Tentang Hak Asasi Manusia, Penerbit Nuansa Aulia,
Bandung, 2006