INGATAN MANUSIA
Disusun Oleh:
Baiq Suningrat
(19230302710234)
Kelas B
PROGRAM PPG
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori pengolahan informasi.
2. Untuk mengetahui pengertian system memori manusia.
3. Untuk mengetahui komponen belajar,
4. Untuk mengetahui aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar.
BAB II
2
PEMBAHASAN
Teori pengolahan informasi tidak memberlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian
yang utama melainkan juga melihat sisi lainnya, seperti pada informasi yang diperoleh
ataupun melihat kemampuan memori seorang individu.
Menurut Anderson, 1980 “belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses yang diselidiki
dan antara kegiatan belajar dan sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif tetap tidak jelas.
Namun demikian, penelitian pengolahan informasi memberikan sumbangan atas pengertian
proses belajar. Dari pernyataan Anderson tersebut dapat kita simpulkan bahwa antara
belajar dan pengolahan informasi adalah dua aspek yang saling melengkapi.
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat
penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran.
Berdasarkan temuan riset linguistik, psikologi, antropologi dan ilmu komputer, dikembangkan
model berpikir. Pusat kajiannya pada proses belajar dan meng-gambarkan cara individu
memanipulasi simbol dan memproses informasi. Model belajar pemrosesan informasi Anita
E. Woolfolk (Parkay & Stanford, 1992 disajikan melalui skema yang dikutip berikut ini.
Model belajar pemrosesan informasi ini sering pula disebut model kognitif information
processing, karena dalam proses belajar ini tersedia tiga taraf struktural sistem informasi,
yaitu:
a. Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui sensory register,
tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas. Agar tetap dalam sistem,
3
informasi masuk ke working memory yang digabungkan dengan informasi di long-
term memory.
b. Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di working memory,
dan di sini berlangsung berpikir yang sadar. Kelemahan working memory sangat
terbatas kapasitas isinya dan memperhatikan sejumlah kecil informasi secara
serempak.
c. Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya sehingga
mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta didik.
Kelemahannya adalah betapa sulit mengakses informasi yang tersimpan di
dalamnya. Diasumsikan, ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung proses
kendali atau pemantau bekerjanya sistem yang berupa prosedur strategi mengingat,
untuk menyimpan informasi ke dalam long-term memory (materi memory atau
ingatan) dan strategi umum pemecahan masalah (materi kreativitas).
Adapun tokoh lain yang menyatakan tentang hal ini adalah Robert M. Gagne,
Menurut gagne belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi, Gagne adalah
seorang psikolog pendidikan berkebangsaan amerika yang terkenal dengan penemuannya
berupa condition of learning. Gagne pelopor dalam instruksi pembelajaran yang
dipraktekkannya dalam training pilot AU Amerika. Ia kemudian mengembangkan konsep
Robert M Gagne, Jerome Seymour Bruner, Albert Bandura dan Lev Vygotsky merupakan
tokoh-tokoh penting yang telah mencetuskan berbagai teori pembelajaran dan memberi
sumbangan yang besar dalam dunia pendidikan.
Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience).
Kolaborasi Robert Gagne dengan Leslie Briggs telah menggabungkan keahlian psikologi
pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang membuat konsep desain
pembelajaran menjadi semakin hidup dan berkembang sesuai harapan. Robert Gagne
merupakan salah satu tokoh pencetus teori ini. Teori ini memandang bahwa belajar adalah
proses memperoleh informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi, serta mengingat
kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya
interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi
internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan
proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan
dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses belajar yang dijalankan oleh
individu tersebut (peserta didik).
2.2 Sistem memori manusia
Konsepsi lama tentang memori manusia adalah bahwa memori itu semata-mata
hanya tempat penyimpanan informasi dalam waktu yang lama. Jadi memori adalah koleksi
4
potongan-potongan kecil informasi yang terlepas-lepas dan tidak saling berkaitan.
Di mulai tahun 1960-an memori manusia dipandang sebagai suatu struktur yang rumit untuk
mengolah dan mengorganisasi semua pengetahuan, demikian menurut Naisser, 1967.
5
2) peranan perhatian untuk mengolah informasi yang memerlukan usaha sadar
yang dilakukan secara terkosentrasi.
b. Mengkode stimulus
Ada dua cara pengkodean yaitu: gladi pelihara atau gladi primer dan gladi
elaboratif. Pengulangan terhadap informasi yang ingin diingat ini adalah salah satu
contoh gladi pelihara.
c. Penyimpanan dan pemanggilan informasi.
Pengkodean dimaksudkan untuk menyimpan informasi guna disimpan dalam
memori jangka panjang untuk dapat diingat kembali sewaktu-waktu diperlukan. Gladi
pelihara dan gladi elaboratif ke duanya dapat membantu individu dalam mengingat
informasi dalam waktu yang akan datang. Sistem mnemonik adalah cara untuk
memudahkan kembali meliputi: akronim, catatan, kartu pengisyaratan, titian ingatan,
penggunaan kata-kata frase untuk mengingat not-not yang terletak pada garis-garis
paranada dan seterusnya.
6
b. Organizer komparatif
2. Memperlancar pengkodean
Pengkodean berfungsi untuk menyiapkan informasi baru untuk di simpan
kedalam memori jangka panjang.proses ini menghendaki adanya tranformasi informasi
menjadi kode ringkasan guna memudahkan dan mengingat kembali di waktu kemudian
mengenai informasi tersebut. penyimpanan pada memori kerja peserta didik. Rancangan
ini disebut bantuan berbasis pembelajaran, contohnya: penggunaan sinonim untuk kata-
kata yang sulit pertanyaan ulangan, akronim untuk belajar asosiasi yang sifatnya
sembarang.
3. memperlancar penyimpanan dan retrival
Suatu taktik atau siasat pengkodean sangat penting karena hal ini dapat
meningkatkan kemampuan mengingat kembali pada waktu yang akan datang. Ini dapat
ditujukan berupa: irama bunyi,sajak, kata-kata pokok, citra visual dan sebagainya, yang
semuanya memberikan pengisyaratan untuk maksud retrival bagi peserta didik dalam
proses belajar.
·
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
7
Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas dapat menarik beberapa
kesimpulan diantaranya:
1. Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu
mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang
diterima individu dari lingkungan.
2. Terdapat tiga unsur struktur memori yaitu: Pencatatan penginderaan (Sensoric
Memori), Penyimpanan Jangka Pendek (working memory), dan Penyimpanan Jangka
Panjang (Long Term Memory).
3. Terdapat tiga tahapan belajar dalam teori pengolahan informasi yaitu; Perhatian ke
stimulus, Mengkode stimulus, dan memperlancar penyimpanan dan retrival.