STRUKTUR BETON I
DI SUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya
waktu yang telah ditentukan. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
arahan sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Di samping itu, penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
dalam penulisan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi terciptanya
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………….……ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….…..iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
1.3. Tujuan………………………………………………………………….…..2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….4
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………….16
3.2. Saran……………………………………………………………………...16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat banyak
dipakai dalam pembangunan fisik. Harganya yang relatif murah dan kemudahan
beberapa kekurangan seperti tegangan tarik yang rendah, daktibilitas rendah, dan
dasarnya, cara pembuatannya, cara evaluasi, dan variasi bahan tambahnya agar
dapat meningkatkan fungsi beton itu sendiri menjadi lebih maksimal. Dalam
bahan dasar dan metode pelaksanaan. Oleh karena itu dengan adanya makalah ini
1.3. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Beton adalah suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan
membuat suatu campuran yaitu semen, pasir, kerikil dan air untuk membuat
campuran tersebut menjadi keras dalam cetakan sesuai dengan bentuk dan
dimensi struktur yang diinginkan. Kumpulan material tersebut terdiri dari agregat
yang halus dan kasar. Semen dan air berinteraksi secara kimiawi untuk mengikat
pada adukan dan mutu beton yang disyaratkan oleh konstruksi tetap dipenuhi.
material konstruksi lainnya. Bahan baku pembuatan beton, seperti semen, pasir
dan koral atau batu pecah, sangat mudah diperoleh. Keunggulan lain yang dimiliki
beton dibandingkan dengan material lainnya adalah mempunyai kuat tekan dan
stabilitas volume yang baik dan biaya perawatannya relatif lebih murah. Selain
itu, material beton lebih tahan terhadap pengaruh lingkungan, tidak mudah
terbakar, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi, sehingga banyak digunakan
2
sebagai pelindung struktur baja terhadap pengaruh kebakaran pada bangunan
gedung.
1. Beton sangat baik menahan gaya tekan (high compressive strength), tetapi
tidak begitu pada gaya tarik (low tensile strength). Bahkan kekuatan gaya
2. Beton tidak mampu menahan gaya tegangan (tension) yang tinggi, karena
beton bagaikan batu karang dengan kekuatan tinggi. Dalam keadaan segar,
Beton juga akan memberikan hasil akhir yang bagus jika pengolahan akhir
mempunyai bentuk yang bertekstur seni tinggi diletakkan di bagian luar, sehingga
3
Faktor – faktor yang membuat beton banyak digunakan karena memiliki
1. Kemudahan pengolahannya.
4. Daya tahan yang tinggi terhadap api dan cuaca merupakan bukti dari
kelebihannya.
4. Daya pantul suara yang besar. Sebagian besar bahan pembuat beton adalah
bahan lokal (kecuali semen portland atau bahan tambah kimia), sehingga
Namun pembuatan beton akan menjadi mahal jika perencana tidak memahami
2.2.1. Semen
Semen adalah bahan pengikat hidrolis berupa bubuk halus yang dihasilkan
dengan cara menghaluskan klinker (bahan ini terutama terdiri dari silikat-
4
silikat kalsium yang bersifat hidrolis), dengan batu gips sebagai bahan
lempung atau tanah liat (clay) adalah bahan alam yang mengandung senyawa:
Silika Oksida (SiO2), Aluminium Oksida (Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3) dan
Semen dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu semen hidraulik dan
mengikat dan mengeras di dalam air. Contoh semen hidraulik antara lain
Sedangkan semen non-hidraulik adalah semen yang tidak dapat mengikat dan
mengeras di dalam air, akan tetapi dapat mengeras di udara. Contoh utama dari
5
menggiling kliner yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang
Sifat dari semen portland tipe I yaitu MgO dan SO3 hilang pada saat
Semen Portland tipe II mempunyai C3S kurang dari 50% dan C3A
kurang dari 8%. Kalor hidrasi 70 kal atau kurang (7 hari) dan 80 kal atau
kurang (28 hari) pada kondisi sedang. Peningkatan dari kekuatan jangka
didalam tanah.
6
Semen portland tipe III mengandung C3S maksimum. Kekuatan awal (1
Pada semen Portland tipe IV, kalor hidrasi lebih rendah l0 kal dari pada
kebutuhan beton/mortar.
Semen portland tipe V mempunyai C3S dibawah 50% dan C3A dibawah
pekerjaan beton dalam tanah yang mengandung banyak sulfat dan yang
berhubungan dengan air tanah dan pelapisan dari saluran air dalam
terowongan.
7
2.2.1.2. Semen Portland Tipe I
Silika(SiO2)–darilempung (17 – 25 %)
Alumina(Al2O3)–darilempung (3 – 8 %)
8
semen, tetapi dalam bentuk yang halus adanya air dapat menjadi
portland biasa dengan serbuk halus trass atau pozzolan, atau benda-
2.2.2. Air
Air sebagai bahan pencampur smen berperan sebagai bahan perekat, sehinnga
penambahan air dalam pembuatan spesi beton merupakan unsur yang sangat
9
penting. Peranan air sebagai bahan perekat terjadi melalui reaksi hidrasi, yaitu
fragmenagregat.
Secara umum, air yang dapat diminum cocok digunakan sebagai air pencampur,
sebab telah memenuhi persyaratan teknis sebagai air pencampur. Air yang
digunakan dalam pembuatan beton pra-tekan dan beton yang akan ditanami logam
alumunium (termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat) tidak boleh
terhadap korosi, konsentrasi ion klorida maksimum yang terdapat dalam beton
yang telah mengeras pada umur 28 hari yang dihasilkan dari bahan campuran
termasuk air, agregat, bahan bersemen dan bahan campuran tambahan tidak boleh
(%)
Basah 0,30
10
2.2.3. Agregat
2. Bersih
3. Tahan lama
5. Butir bulat
Agregat dapat diperoleh dari proses pelapukan dan abrasi atau pemecahan
massa batuan induk yang lebih besar. Oleh karena itu, sifat agregat tergantung
dari sifat batuan induk. Sifatsifat tersebut diantaranya, komposisi kimia dan
warna dan lain-lain. Namun, ada juga sifat agregat yang tidak bergantung dari
sifat batuan induk, yaitu ukuran dan bentuk partikel,tekstur dan absorbsi
permukaan.
Agregat yang digunakan dalam campuran beton dapat berupa agregat alam
Batasan antara agregat kasar dan agregat halus berbeda antara disiplin ilmu
yang satu dengan yang lainnya. Meskipun demikian, dapat diberikan batasan
11
ukuran antara agregat halus dengan agregat kasar yaitu 4.80 mm (British
Standard) atau 4.75 mm (Standar ASTM). Agregat kasar adalah batuan yang
ukuran butirannya lebih besar dari 4.80 mm (4.75 mm). Agregat dengan
kecil dari 40 mm. Agregat yang ukurannya lebih besar dari 40 mm digunakan
penahan tanah, bronjong atau bendungan, dan lainnya. Agregat halus biasanya
dinamakan pasir dan agregat kasar dinamakan kerikil, spilit, batu pecah,
1. Batu Pecah Alami : Bahan ini di dapat dari cadas atau batu
12
dari pada batu pecah, tetapi memberikan kemudahan
lain-lain.
Agregat halus atau pasir adalah material yang dapat lolos dari saringan
Material yang kasar dari ukuran ini digolongkan sebagai agregat yang kasar
atau koral.Ukurannya bervariasi antara ukuran No. 4 dan No. 100 saringan
Standar Amerika. Agregat halus yang baik harus bebas organik, lempung,
partikel, yang lebih kecil dari saringan No.100, atau bahan-bahan lain yang
13
untuk mengubah sifat2 dari beton agar menjadi lebih cocok untuk pekerjaan
Tipe A (water reducing admixtures - faktor air semen yang rendah dan
beton)
beton)
penghalus gradasi
air entraining
14
beton tanpa slump
polimer
hardener concrete
water proofing
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengenalan atas sifat-sifat fisik dan mekanik akan sangat membantu dalam
3.2. Saran
diakibatkan oleh gempa yang akhir ini sering terjadi. Maka kualitas beton
beton yang lebih tinggi. Mutu beton yang lebih tidak hanya memperoleh
suatu struktur kolom beton bertulang yang kuat, tetapi juga menghasilkan
16
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/170838488/Bahan-Penyusun-Beton
https://dokumen.tips/documents/bahan-penyusun-beton-56264a0b8f10f.html
17