A. Landasan Teori
1. Tabung reaksi
2. Gelas ukur
3. Gelas kimia
4. Lampu spiritus
5. Kaki tiga
6. Kawat kasa
1. Larutan Fehling A
2. Larutan Fehling B
3. Larutan Glukosa 10 %
D. Langkah Kerja
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan di atas, ……..
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan dapat
disimpulkan bahwa pada praktikum monosakarida larutan glukosa ketika
diuji dengan Fehling menghasilkan endapan merah bata, ini menunjukkan
larutan glukosa positif mengandung gula tereduksi (monosakarida).
2. Pratikum Disakarida (Reaksi Sukrosa dengan Larutan Perak
Beramoniak)
A. Landasan teori
1. Tabung reaksi
2. Gelas ukur
3. Gelas kimia
4. Lampu spiritus
5. Kaki tiga
6. Kawat kasa
7. Pipet tetes
C. Bahan yang digunakan
1. Larutan Sukrosa 10 %
2. Larutan NH4OH 1 M
3. Larutan AgNO3 0,1 M
4. Larutan benedict
D. Langkah kerja
Prosedur
1. Mengisi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan benedict
2. Meletakkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia yang berisi air
mendidih selama 5 menit
3. Kemudian mendinginkanya dan mengamati perubahan yang
terjadi.
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, dalam tes benedict ini tidak
terjadi perubahan warna, ketika larutan benedict ditambahkan larutan
sukrosa 10% tidak terjadi perubahan apapun begitu juga setelah
dipanaskan dan didinginkan selama 5 menit. Hal tersebut terjadi karena
salah satu tujuan dari tes benedict yaitu digunakan untuk menunjukan
adanya monosakarida dan gula pereduksi. Semua jenis monosakarida dan
disakarida pereduksi seperti maltosa dan laktosa akan menunjukan hasil
positif. Disakarida non pereduksi seperti sukrosa dan jenis-jenis
polisakarida akan diperoleh hasil yang negatif, karena pada sukrosa
memiliki gugus karbonil yang berupa keton -CO- yang tidak dapat
dioksidasi, sehingga sukrosa tidak dapat dideteksi oleh pereaksi benedict.
G. Kesimpulan
Larutan sukrosa ketika direaksikan dengan larutan benedict tidak
terjadi perubahan apapun. Ini berarti sukrosa tidak terdeteksi oleh pereaksi
benedict. Sukrosa mengandung dua monosakarida (fruktosa dan glukosa)
yang terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa sehingga tidak
mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa juga
tidak bersifat pereduksi.