BAB II Metkep
BAB II Metkep
Pada tahap ini, data baik subjektif maupun objektif dipilih dan dikelompokkan
berdasarkan keterkaitan antar satu data dengan data lainnya. Baik data abnormal
maupun data yang menggabarkan aspek kekuatan pasien dikelompokkan dan
model keperawatan dapat dipergunakan untuk mempermudah tahap ini. Sebagai
contoh, data berikut dikelompokkan dan mengarah pada suatu masalah.
Data subjektif:
Data objektif:
• Tampak cemas.
Presumsi yang lain adalah "gangguan pola napas" yang dapat merupakan masalah
kolaborasi. Mungkin kita berpikir bahwa kita harus mengkaji Peak Expiratory
Flows (PEF) pasien dan kita berpikir bahwa pasien membutuhkan oksigen
nebulizer, dengan demikian kita membutuhkan masukan dari dokter secara
kolaboratif.
Tahap ini sering kali menjadi tahap yang membingungkan karena pada tahap
ini kita harus mengecek kembali tanda-tanda yang mendukung diagnosis dan
menyeleksi diagnosis yang relevan dengan klien. Kita hanya memilih diagnosis
yang akurat dan menghapus diagnosis yang tidak akurat untuk menghindari
tumpang-tindih atau pengulangan diagnosis. Sebagai contoh, beberapa diagnosis
menggambarkan masalah yang terkait dengan pernapasan, yaitu gangguan
pertukaran gas, ketidakefektifan pembersihan jalan napas, dan gangguan pola
napas. Akan tetapi, kita harus jeli karena tanda dan gejala masing-masing
diagnosis ini berbeda dan kita hanya memilih diagnosis yang benar-benar
menggambarkan masalah klien.
6. Tahap keenam: Tegakkan diagnosis atau hapus diagnosis
Setelah kita mengecek tanda dan gejala yang mendukung diagnosis serta
sudah yakin dalam memastikan diagnosis yang akurat dan relevan dengan kondisi
klien,kita dapar menegakan diagnosis untuk klien. Sering kali kita harus
memastikan hal ini dengan klien atau tenanga kesehatan yang lain terutama bila
tanda dan gejala kurang mendukung pernyataan diagnosis.
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
Diagnosa Intervensi
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Diagram hubungan antara tahap proses keperawatan (nursalam,2001)
Diagnosa keperawatan adalah respons individu terhadap rangsangan yang timbul dari
diri sendir maupun laut (lingkungan). Sifat dari diagnosa keperawatan adalah (1)
berorientasi pada kebutuhan dasar manusia; (2) menggambarkan tanggapan (respons)
individu juga berubah (Nursalam,2001),
Umpan Balik
a. Keterampilan interpersonal
Adalah kemampuan dalam melakukan komunikasi, baik
dengan klien maupun tim kesehatan lainnya. Dalam
berkomunikasi, keterampilan yang harus dimiliki perawat, antara
lain: keterampilan menjadi pendengar yang baik, menunjukkan
ketertarikan, menunjukan rasa empati, membina rasa saling
percaya, dan menjaga individualitas klien.
b. Keterampilan teknis
Adalah kemampuandalam menggunakan alat-alat selama
melakukan prosedur tindakan keperawatan.
c. Keterampilan intelektual
Adalah keterampilan dalam memecahkan masalah, berpikir
kritis setiap saat, dan membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Tabel 1.1 pengetahuan dan kemampuan yang Harus Dimiliki oleh Perawat
dalam menerapkan proses keperawatan.
No. Pengetahuan Kemampuan
1. Pengkajian Pengkajian
1. Sistem biopsikososial dan spiritual 1. Mengumpulkan data
2. Pertumbuhan dan perkembangan 2. Melakukan komunikasi verbal dan
3. Konsep sehat dan sakit nonverbal
4. Anatomi dan fisiologi 3. Mendengarkan dengan penuh
5. Budaya, nilai-nilai, dan keyakinan perhatian
4. Wawancara
5. Melaksanakan pemeriksaan fisik
2. Diagnosis Diagnosis
1. Masalah kesehatan yang lazim 1. Mengerti dan mengevaluasi
2. Faktor-faktor penyebab masalah 2. Membedakan tanda dan
3. Tanda dan karakteristik masalah kesimpulan
4. Faktor-faktor resiko dan potensial 3. Berpikir kritis
5. Pemahaman tentang standar dan 4. Identiikasi pola hubungannya
ukuran normal. 5. Membuat kesimpulan
6. Mekanisme pertahanan individu 6. Menggunakan alasan deduktif dan
induktif
7. Membuat keputusan dan
pertimbangan
3. Perencanaan Perencanaan
1. Identifikasi kekuatan dan 1. Memecahkan masalah klien
ketentuan 2. Mengambil keputusan
2. Nilai-nilai dan kepercayaan klien 3. Menentukan tujuan
3. Lingkup praktik keperawatan 4. Menentukan kriteria hasil
4. Sumber-sumber yang sesuai untuk 5. Memilih dan membuat strategi
strategi implementasi keperawatan 6. Menulis instruksi keperawatan
5. Peran tenaga kesehtan lain 7. Kerja sama dengan klien dan
tenaga medis.
4. Implementasi Implementasi
1. Bahaya fisik dan perlindungan 1. Observasi yang sistematis
2. Teknik aseptik dan antiseptik 2. Komunikasi yang efektif
3. Prosedur-prosedur keperawatan 3. Mempertahankan hubungan saling
4. Pengelolaan pembelajaran menguntungkan
5. Teori-teori perubahan 4. Melakukan teknik psikomotor
6. Bimbingan 5. Mengajarkan perawatan diri sendir
7. Melindungi fisik klien 6. Melaksanakan asuhan keperawatan
8. Memahami tingkat perkembangan 7. Bertindak sebagai
klien advokat/pelindung
8. Menasehati klien
9. Supervisi dan evaluasi
10. Melakukan program medis
5. Evaluasi Evaluasi
1. Tujuan dan kriteriaa hasil yang 1. Mendapatkan data yang sesuai
berorientasi kepada klien untuk di bandingkan dengan
2. Respons terhadap intervensi kriteria hasil
2. Menggambarkan kesimpulan
tentang tujuan yang dicapai
3. Menghubungkan tindakan
keperawatan dengan kriteria hasil
4. Mengkaji ulang rencana
keperawatan