Anda di halaman 1dari 173

I -;1 UK E~ pU TAK A A

, DBP: KESBH TAN

MODUL PELATIHAN

TEKNISI ELEKTROMEDIS

JILID 2

... ....... .
~.""". ~ ... .......... ­ .. . .....
~
Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI

610.28

Ind Indoenesia. Departemen Kesehatan. Pusat Sarana dan Prasarana dan


Peralatan Kesehatan.

P Pedoman Mekanisme Pengajauan Daftar Usul Penepatan


angka kredit (DUPAK) : Jabatan fungsional teknisi
elektromedis .- Jakarta: Departemen Kesehatan RI,
2007.

I. Judul 1. ELECTRONICS, MEDICAL.


2. BIOMEDICAL ENGINEERING

Catatan:
1. Modul pelatihan teknisi elektromedis jilid 1
2. Modul pelatihan teknisi elektromedis jilid 2
3. Modul pelatihan teknisi elektromedis jilid 3
4. Modul pelatihan teknisi elektromedis jilid 4
5. Modul pelatihan teknisi elektromedis jilid 5
Modul Pelatihan Teknisi Elektromedis
Penangggung Jawab Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan

Ir. Tugijono, M. Kes.


Tim Penyusun 1. dr. Rlnni Yudhl Pratiwi, M.PET
2. Sri Nurismiyati, BE
3. Ir. Taufik Izwan, MT
4. 'Rika Srikandi, BE.SKM
5. Wisnu Handoyo, ST
6. Agung Nugroho, SKM
7. Ign. Ojoko Widagdo, BE.S.Sos.MM
8. Ign Prastowo
9. Susanto HS, BE.AIM
10. Aprillisna Silvia Irany, ST
DAFTAR lSI

Kata pengantar
Kurikulum Pelatihan Teknisi Elektromedis .
MATERI DASAR
Kebijakan Rumah Sakit dalam Pengelolaan Peralatan Medik 15
MATERIINTI1
Pengenalan Peralatan Medik 27
MATERIINTI 2
Prosedur Tetap Pengoperasian Peralatan Medik . 35
MATERIINTI 3
Prosedur Tetap Pemantauan Fungsi Peralatan Medik 41
MATERIINTI 4
Prosedur Tetap Pemeliharaan Peralatan Medik 53
MATERI INTI 5
Prosedur Tetap Perbaikan Peralatan Medik 61
MATERIINTI 6
Norma Keselamatan Kerja 69

PROSEDUR TETAP PERALATAN MEDIK


a. Gambar dan blok diagram
b. Pengoperasian
c. Pemantauan fungsi dan lembar kerja
d. Pemeliharaan dan lembar kerja
e. Perbaikan dan lembar kerja
f. Panduan analisa kerusakan .

PENUTUP
LAMPIRAN
a. Batasan dan pengertian
b. Tabel usia teknis
KATA PENGANTAR.

Peralatan medik merupakan salah satu faktor penunjang yang sang at penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan . Oleh karenanya kondisi maupun fungsi alat harus
baik dan terjamin kehandalannya. Untuk mencapai kondisi tersebut. perlu adanya pengelolaan
peralatan yang baik dan terpadu, mulai dari mempersiapkan SDM terampil dan tersertifikasi.
Kelengkapan dokumen teknis termasuk mekanisme kerja, bahan operasional, bahan
pemeliharaan, material bantu dan suku cadang, yang tersedia untuk pengoperasian sangat
diperlukan. Sehingga alat kesehatan dapat berdayaguna secara optimal.

Dalam rangka pembinaan kepada Teknisi Elektromedis, disusunlah Modul Pelatihan Teknisi
Elektromedis yang terdiri dari beberapa modul/jilid. Modul ini dapat dipergunakan sebagai
petunjuklacuan dalam penyelenggaraan Pelatihan Teknisi Elektromedis, panduan penyusunan
Prosedur Tetap Pengoperasian, Pemantauan fungsi, Pemeliharaan dan Perbaikan, sesuai
alat yang ada di fasilitas kesehatan. Lembar ke~a yang ada pada setiap jilid dapat
dipergunakan sebagai bukti pelaksanaan tugas, untuk pengusulan kenaikan pangkat bagi
teknisi peserta Jabatan Fungsional Teknisi Elektromedis.

Modul ini dilengkapi dengan gambar blok diagram untuk setiap alat, sehingga teknisi dapat
mempelajari dan mengetahui prinsip kerja serta bagian-bagian alat. Prosedur Tetap yang
terdapat pada Modul ini disusun secara Ideal, sehingga diharapkan Pimpinan Fasilitas
Kesehatan secara bertahap dapat melengkapi fasilitas kerja yang diperlukan untuk
pelaksanaan tug as sesuai Protap.

Pada Modul Pelatihan Teknisi Elektromedis jilid 2 (dua) disusun untuk penyelenggaraan
pelatihan khususnya peralatan: Anaesthesi Machine, Centrifuge, Dental Unit. Defibrillator
dengan Monitor, Electro Surgery Unit.

Dengan selesainya penyusunan Modul Pelatihan Teknisi Elektromedis jilid 2 ini, kepada
anggota Tim Penyusun dan Instansi terkait, kami ucapkan terima kasih atas bantuan,
kerjasama dan partisipasinya.
KURIKULUM PELATIHAN TEKNISI ELEKTROMEDIS

JILID 2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang dilaksanakan di rumah sakit
sangat ditentukan oleh tersedianya fasilitas rumah sakit. Fasilitas rumah sakit perlu dikelola
sebaik-baiknya dan diupayakan agar selalu dalam keadaan laik pakai sehingga siap
operasional untuk menjamin kualitas dan kesinambungan pelayanan kesehatan .

Fasilitas rumah sakit adalah perangkat keras rumah sakit meliputi sarana, prasarana dan
Peralatan yang digunakan untuk pelayanan. Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor
penunjang yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Oleh
karenanya kondisi maupun fungsi alat kesehatan harus baik dan dapat mendukung pelayanan.
Untuk mencapai hal tersebut, perlu dilakukan pengelolaan Peralatan dengan baik dan
berkesinambungan. Dalam hal ini adalah pemeliharaan yang dilakukan oleh Teknisi
Elektromedis Rumah Sakit.

Pemeliharaan harus dilaksanakan dengan baik sesuai program dengan didukung tersedianya
beberapa aspek, yaitu :
Sumber daya manusia yang terampil , yaitu Teknisi Elektromedis Rumah Sakit.
Peralatan kerja yang memadai
Dokumen teknis, terdiri dari operation dan service manual, protap pengoperasian, protap
pemantauan fungsi, protap pemeliharaan dan protap perbaikan alat.
Mekanisme kerja
Bahan pemeliharaan material bantu.

Sebagai kelengkapan dalam penyelenggaraan Pelatihan Teknisi Elektromedis ini adalah


tersedianya kurikulum dan paket materi bahan belajar yang disusun dalam bentuk modul
pembelajaran Jilid 2 untuk 5 alat (Anaesthesi Machine, Centrifuge, Dental Unit,
Defibrilator dengan Monitor, Electro Surgery Unit ).

B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan Teknisi Elektromedis ini diselenggarakan dengan memperhatikan:
1. Prinsip pembelajaran pada orang dewasa adalah berorientasi kepada peserta yaitu belajar
pada tempat, waktu dan kecepatan yang sesuai untuk dirinya. Setiap individu mempunyai
cara dan gaya tersendiri dalam upayanya belajar secara efektif. Peserta belajar dengan
modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing tentang fasilitas rumah sakit. Peserta
mendapatkan satu paket bahan belajar dan pelatih professional yang dapat menfasilitasi
dengan berbagai metode, melakukan umpan balik serta menguasai materi Peralatan

2. Proses pembelajaran orang dewasa melalui pelatihan perlu memperhatikan metode dan
teknik yang partisipasif, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kegiatan Pengelolaan Peralatan
Medik
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan.
c. Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan.
3. Berbasis kompetensi yang memungkinkan peserta untuk :
a, Mengembangkan ketrampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi
yang diharapkan dalam mengelola Peralatan Medik.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan kompetensi yang
diharapkan pada akhir pelatihan.

II. KOMPETENSI

Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta kompeten dalam :


1. Melaksanakan pengelolaan Peralatan Medik sesuai Kebijaksanaan RS
2. Memahami pengenalan alat
3. Memahami pengertian dan konsep standar protap.
4. Mengetahui Pengoperasian Peralatan Medik sesuai protap
5. Melaksanakan Pemantauan fungsi Peralatan Medik sesuai protap
6. Melaksanakan Pemeliharaan Peralatan Medik sesuai protap
7. Melaksanakan Perbaikan Peralatan Medik sesuai protap
8. Melaksanakan Norma Keselamatan Ke~a sesuai dasar-dasar Norma Keselamatan Ke~a di
Rumah Sakit.

III. TUJUAN PELATIHAN TEKNISI ELEKTROMEDIS

A. Tujuan pelatihan Umum :


Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta dalam tugasnya sebagai teknisi Elektromedis
mampu melaksanakan pengelolaan fasilitas rumah sakit secara optimal dengan
mempertimbangkan beban tugas dan kemampuan yang dimiliki untuk menjalankan fungsi
IPS-RS.

B. Tujuan pelatihan khusus :

Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu:

1. Melaksanakan pengelolaan Peralatan Medik sesuai Kebijaksanaan RS


2. Memahami pengenalan alat
3. Memahami pengertian dan konsep standar protap.
4. Mengetahui Pengoperasian Peralatan Medik sesuai protap
5. Melaksanakan Pemantauan fungsi Peralatan Medik sesuai protap
6. Melaksanakan Pemeliharaan Peralatan Medik sesuai protap
7. Melaksanakan Perbaikan Peralatan Medik sesuai protap
8. Melaksanakan Norma Keselamatan Kerja sesuai dasar-dasar Norma kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit.
Untuk tercapainya tujuan pelatihan tersebut dilaksanakan pelatihan teknisi Elektromedis
sesuai dengan struktur program, proses dan metodologi pelatihan di bawah ini .

IV. PESERTA
A. Kriteria peserta adalah:

- Pegawai Rumah Sakit yang bertugas sebagai teknisi Elektromedis

- Memiliki Pengalaman ke~a dibidang Teknik Elektromedis

- Latar belakang pendidikan minimal D II Teknik Elektromedis

B. Peserta be~umlah maksimal 30 orang dalam satu kelas

2
V. STRUKTUR PROGRAM

WAKTU JML
No. MATERI T P PL

A. MATERIDASAR
1. Melaksanakan pengelolaan Peralatan Medik sesuai 2 2
kebijaksanaan RS

B. MATERIINTI
1. Pengenalan Peralatan Medik (5 alat : Anaesthesi Machine, 2 2
Centrifuge, Dental unit, Defibrilator dengan Monitor, Electro
Surgery Unit ).
2. Prosedur Tetap Pengoperasian Peralatan Medik . 1 2 2 5

3. Prosedur Tetap Pemantauan Fungsi Peralatan Medik . 1 2 3 6

4. Prosedur Tetap Pemeliharaan Peralatan Medik . 2 2 5 9

5. Prosedur Tetap Perbaikan Peralatan Medik . 2 2 6 10

6. Norma Keselamatan Kerja sesuai dasar-dasar Norma 1 1 2


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit.

C. MATERI PENUNJANG
1. Building Learning Commitment (BLC) Praktek Lapangan 3 3

2. Evaluasi (Pre & Post test) 1 1

Total 40

3
VI DIAGRAM ALiR
DIAGRAM ALiR PROSES PEMBELAJARAN
PADA PELATIHAN TEKNISI ELEKTROMEDIS

PEMBUKAAN
I
Dinamika KelompoklBLC

Metode : Games, Diskusi

Wawasan: Ketrampilan:
1. Kebijakan RS dalam pengelolaan 1. Pengenalan Peralatan Medik

Peralatan Medik
2. Melaksanakan Prosedur Tetap
untuk:
a. Pengoperasian Peralatan Medik
b. Pemantauan Fungsi Peralatan
Medik
c. Pemeliharaan Peralatan Medik
Metode: d. Perbaikan Peralatan Medik
1. Ceramah Tanya Jawab 3. Melaksanakan Norma
2. Curah Pendapat Keselamatan Kerja sesuai dasar­
dasar Norma Kesehatan din
Keselamatan Ke~a ( K3 ) di Rumah
Sakit

Metode:
1. Ceramah Tanya Jawab
2. Penugasan
3. Praktek
4. Diskusi Kelompok
5. Study Kasus

I
1

Praktik kerja lapangan


I I
~
Evaluasi
I I

Penutupan
I I

4
VII. GARIS·GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

MATERI DASAR 1 Kebijakan Rumah Saklt Dalam Pengelolaan


Peralatan Medik.

Tujuan Pembelajaran Umum Pada akhir sesi ini, peserta mampu melaksana­
kan pengelolaan Peralatan Medik sesuai
kebijaksanaan RS

Tujuan Pembelajaran Khusus Pada akhir sesi ini, peserta mampu :


1. Menjelaskan Pengelolaan Peralatan
Medik dengan benar.
2. Mengetahui semua pihak terkait dalam
pengelolaan Peralatan Medik sesuai
tugas dan fungsinya.
3. Melaksanakan pengelolaan Peralatan
Medik sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing unit karja.
4. Melaksanakan pengelolaan Peralatan
Medik dalam aspek teknis.

Pokok Bahasan Jenis kebijakan :


a. Pengadaan Peralatan Medik
b. Penerimaan Peralatan Medik
c. Pengelolaan Peralatan di Rumah sakit
d. Pemanfaatan Peralatan Medik
e. Pemeliharaan Peralatan Medik
f. Pengujian dan kalibrasi
g. Penghapusan barang Peralatan Medik

Waktu 2 Jam Pelajaran @ 45 mnt (T=2, P=- 0)

Metode Ceramah Tanya jawab

- Diskusi

Media - Bahan tayangan digital


• Transparansi

Alat Bantu HP

- Kompuer

- Projector Digital

- Flip Chart

- White Board

- Spidol

- Sound system

Referensi : 1. Keppres No. 8 Th 2006


Tentang pengadaan barang dan jasa pada
Instanasi pemerintah
2. Pedoman pemeriksaan dan pengujian
Peralatan kesehatan Depkes RI DirJend Van
Med Th 1997
3. Pedoman Penyelenggaraan Instalasi fasilitas
Rumah Sakit. Dep.Kes RI Diit Jend yanMed
5
Dit Sarana dan Peralatan Medik Tahun 2000
Pedoman pengujian dan kalibrasi Alat
4. Kesehatan roduct 3 second Stage Activities
Depkes RI Ditjend YanMed Th 2001

MATERIINTI1 Pengenalan Peralatan Medik (5 alat :


Anaesthesi Machine, Centrifuge, Dental Unit,
Defibrilator dengan Monitor, Electro Surgery
Unit)

Tujuan Pembelajaran Umum Pada akhir sesi ini, peserta mampu memahami
pengenalan Peralatan Medik.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pada akhir sesi ini, peserta mampu :


1. Menjelaskan pengertian dan fungsi
Peralatan Medik
2. Menjelaskan prinsip ke~a Peralatan Medik
3. Menjelaskan bagian-bagian atau
komponen-komponen dari Peralatan
Medik

Pokok Bahasan 1. Pengertian dan fungsi Peralatan Medik.


2. Prinsip kerja Peralatan Medik.
3. Bagian-bagian atau komponen-komponen
dari Peralatan Medik.
Waktu 2 Jam Pelajaran @ 45 mnt (T=2, P=O)

Metode - Ceramah Tanya jawab

- Diskusi

- Peragaan

- Praktek

Media - Bahan tayangan digital

- Transparansi

- Operation Manual

Alat Bantu - OHP

- Komputer

- Projector Digital

- Flip Chart

- White Board

- Spidol

- Sound system

Referensi 1. Service manual


2. Operation manual book
3. Menjelaskan tata cara penyusunan
kebutuhan bahan pengujian dan kalibrasi
internal Peralatan Medik

6
MATERIINTI 2 Prosedur Tetap Pengoperasian Peralatan
~ Medik

Tujuan Pembelajaran Umum Pada akhir sesi ini peserta mampu menyusun
dan mempergunakan Prosedur Tetap
Pengoperasian Peralatan Medik

Tujuan Pembelajaran Khusus Pada akhir sesi ini, peserta mampu :


1. Menjelaskan langkah-Iangkah pengopera­
sian Peralatan Medik.
2. Menjelaskan tata cara penyusunan
prosedur tetap pengoperasian Peralatan
secara praktis
3. Melaksanakan pengoperasian sesuai
prosedur tetap

Pokok Bahasan 1. Langkah langkah pengoperasian


Peralatan Medik
2. Tata cara penyusunan protap
3. Prosedur tetap pengoperasian Peralatan
secara praktis

Waktu 5 Jpl @ 45 mnt (T=1, P=2 PI= 2)

Metode - Ceramah Tanya jawab


- Diskusi
- Peragaan
- Praktek
Media - Bahan tayangan digital
- Transparansi
- Operation Manual

Alat Bantu - OHP


- Komputer
- Projector Digital
- Flip Chart
- White Board
- Spidol
- Sound system
- Alat yang terkait

Refrensi 1. Service manual untuk setiap alat


2. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan
Peralatan Kesehatan Quality Laboratory
Services and Use of Medical Device W.H.O
INO.BCT 001.7 dep.kes. RI Jakarta 2001
3. Health devices Inspection and Preventive
maintenance System Third Edition ECRI
1995 PA. USA

7
MATERIINTI 3 Prosedur tetap Pemantauan Fungsi
Peralatan Medik
• IL
Tujuan Pembelajaran Umum Pada akhir sesi ini. peserta mampu menyusun
dan mempergunakan Prosedur Tetap
Pemantauan fungsi Peralatan Medik

Tujuan Pembelajaran Khusus Pada akhir sesi ini. peserta mampu :


1. Melaksanakan pemantuan kondisi
lingkungan Peralatan Medik
2. Melaksanakan pemantauan fisik Peralatan
Medik.
3. Melaksanakan pemantauan fungsi dan
kinerja Peralatan Medik.
4. Melaksanakan pemantauan aspek
keselamatan kerja Peralatan Medik
5. Menyusun protap

Pokok Bahasan 1. Pemantauan kondisi lingkungan Peralatan


Medik
2. Pemantauan fisik Peralatan
3. Medik.Pemantauan fungsi dan kinerja
Peralatan Medik
4. Pemantauan aspek keselamatan kerja
Peralatan Medik
5. Penyusunan protap

Waktu 6 Jpl @ 45 menit (T=1 . P=2 PI = 3)

Metode - Ceramah Tanya jawab

- Diskusi

- Peragaan

- Praktek

Media - Bahan tayangan digital

- Transparansi

- Operation manual

Alat Bantu - OHP

- Komputer

- LCD

- Flip Chart

- White Board

- Spidol

- Sound system

- Alat Kesehatan

- Alat ke~a

- Alat ukur

Refrensi 1. Operation Manual Book


2. Health devices Inspection and Preventive

maintenance System Third Edition ECRI

1995 PA. USA

8
MATERI INTI 4 Prosedur Tetap Pemeliharaan Peralatan
Medik

Tujuan Pembelajaran Umum Pada akhir sesi Inl , peserta mampu


mempergunakan Prosedur Tetap Pemeliharaan
Peralatan Medik

Tujuan Pembelajaran Khusus Pada akhir sesi ini, peserta mampu :


1. Menjelaskan proses kegiatan
Pemeliharaan Peralatan Medik
2. Menyusun protap pemeliharaan Peralatan
Medik
3. Melaksanakan pemeliharaan Peralatan
Medik sesuai protap

Pokok Bahasan 1. Prosedur Tetap Pemeliharaan Peralatan


Medik
2. Fasilitas Penunjang pemeliharaan
3. Pelaksanaan pemeliharaan sesuai protap
Pemeliharaan Peralatan Medik
4. Penyusunan protap

Waktu 9 Jpl @ 45 Menit (T=2, P=2, PI=5 )

Metode - Ceramah Tanya jawab


- Diskusi
- Peragaan
- Praktek

Media - Bahan Tayangan Digital

- Transparansi

- Service Manual

Alat Bantu - OHP


- Komputer
- LCD
- Flip Chart
- White Board
- Spidol
- Sound system
- Alat ke~a
- Alat Kesehatan
- Alat Ukur
- Bahan pemeliharaan

Refrensi 1. Service manual untuk setiap alat


2. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan
Peralatan Kesehatan Quality Laboratory
Services and Use of Medical Device WHO
INO.BCT 001.7 Dep.Kes. RI Jakarta 2001

9
3. Healt devices Inspection and Preventive
maintenance System Third Edition ECRI
1995 PA. USA

MATERIINTI 5 Prosedur Tetap Perbaikan Peralatan Medik

Tujuan Pembelajaran Umum Pada akhir sesi Inl, peserta mampu


mempergunakan Prosedur Tetap Perbaikan
Peralatan Medik

Tujuan Pembelajaran Khusus Pada akhir sesi ini, peserta mampu :


1. Menjelaskan proses kegiatan perbaikan
Peralatan Medik
2. Menyusun protap perbaikan Peralatan
Medik
3. Mempraktekkan perbaikan Peralatan Medik
sesuai protap

Pokok Bahasan 1. Proses kegiatan perbaikan Peralatan Medik


2. Fasilitas Penunjang perbaikan
3. Praktek Perbaikan Peralatan Medik sesuai
protap
4. Penyusunan protap

Waktu 10 Jpl @45 menit (T=2, P=2, PI=6 )

Metode - Ceramah Tanya jawab


- Diskusi
- Peragaan
- Praktek

Media - Bahan tayangan digital.


- Transparansi
- Service manual book
- Wiring diagram
Alat Bantu - OHP
- Komputer
- LCD
- Flip Chart
- White Board
- Spidol
- Alat Kesehatan
- Alat Ukur
- Alat Kerja
- Bahan perbaikan

Refrensi 1. Service manual untuk setiap alat


2. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan
Peralatan Kesehatan Quality Laboratory
Services and Use of Medical Device W.H.O
INO.BCT 001.7 Dep.Kes. RI Jakarta 2001

10
I-if 1 L K
DE

3. Healt devices Inspection and Preventive


maintenance System Third Edition ECRI
1995 PA. USA

MATERIINTI 6 Norma Keselamatan Kerja sesuai dasar-dasar


Norma Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) di Rumah Sakit

Tujuan Pembelajaran Umum Pada akhir sesi 1m, peserta mampu


mengetahui dan memahami tentang norma
keselamatan Kerja khususnya di Rumah Sakit

Tujuan Pembelajaran Khusus Pada akhir sesi ini, peserta mampu :


1. Menjelaskan prinsip dan Norma
Keselamatan Ke~a
2. Menyebutkan tentang peraturan dan per
undang-undangan yang berkaitan dengan
Norma Keselamatan ke~a
3. Menjelaskan tentang pengertian resiko
bahaya dan kecelakaan ke~a
4. Menyebutkan jenis-jenis bahaya yang ada
serta penyebabnya dan cara
pengendaliannya
5. Memahami dampak atau kerugian yang
ditimbulkan akibat bahaya yang te~adi
6. Memahami nilai ambang batas dari bahaya
yang diijinkan

Pokok Bahasan 1. Pengertian tentang Norma Keselamatan


Ke~a sesuai dasar-dasar Norma
Keselamatan Ke~a di Rumah Sakit
2. Peran Norma Keselamatan Kerja sesuai
dasar-dasar Norma Keselamatan Ke~a di
Rumah Sakit
3. Peraturan dan perundang-undangan
Norma Keselamatan Kerja sesuai dasar­
dasar Norma Keselamatan Kerja di Rumah
Sakit
4. Pengertian Resiko bahaya dan kecelakaan.
Ruang lingkup K3 RS
- Lingkungan kerja di RS
- Sumber-sumber bahaya di RS
- Jenis-jenis paparan bahaya
5. Metode pengendalian bahaya
6. Nilai-nilai ambang batas

Waktu 2 Jpl @ 45 menit (T=1, P =1)

Metode - Ceramah Tanya jawab


- Diskusi

Media - Bahan tayangan digital

- Transparansi

11
Alat Bantu - OHP

- Komputer

- LCD

- Flip Chart

- White Board

- Spidol

- Sound system.

Refrensi 1. Keselamatan kerja dan Pencegahan


kecelakaan. Dr. SumaMur PK MSc. 1989.
2. Pedoman Bimbingan keselamatan
Kebakaran dan Kewaspadaan bencana
Dir.Jend Van Dep.Kes RI Dr. H.
Budihartono. MBA 2003.
3. Teknik Manajemen Keselamatan dan
kesehatan Kerja DR. Syukri MS. 1997.

VIII. EVALUASI

Evaluasi pada Pelatihan Teknisi Elektromedis pada prinsipnya yaitu:

A. Evaluasi hasil belajar

Yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap peserta melalui :

1. Penjajagan awal melalui pre test


2. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima (post test)
3. Evaluasi formatif untuk setiap hasil penugasan . Standar minimal evaluasi hasil belajar
adalah evaluasi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran khusus .

B. Evaluasi terhadap fasilitator


Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan
tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan fasilitator dalam menyampaikan
pengetahuan dan atau ketrampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan
diserap oleh peserta meliputi:
1. Penguasaan materi
2. Penggunaan metode dan bahasa
3. Hubungan interpersonal dengan peserta
4. Motivasi

C. Evaluasi terhadap penyelenggara


Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap penyelenggara pelatihan,
obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis yang meliputi:
1. Tujuan Pelatihan
2. Relevansi program pelatihan dengan tug as
3. Manfaat setiap mata sajian bagi pelaksanaan tug as
4. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi
5. Mekanisme pelaksanaan pelatihan
6. Hubungan peserta dengan pelaksanaan pelatihan
7. Pelayanan kesekretariatan terhadap peserta
8. Pelayanan akomodasi dan lain-lain
9. Pelayanan konsumsi

12
10. Pelayanan Kesehatan
11 . Pelayanan Kepustakaan
12. Pelayanan komunikasi dan informasi

IX. SERTIFIKASI
Kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan minimal 90% dari 40 jam pelatihan dan
dinyatakan berhasil sesuai dengan hasil evaluasi belajar akan diberikan sertifikat pelatihan
dengan angka kredit 1 (satu).

13
MATERI DASAR

KEBIJAKAN RUMAH SAKIT

DALAM PENGELOLAAN PERALATAN MEDIK

A. PENDAHULUAN

Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di sarana pelayanan
kesehatan lainnya.
Oleh karenanya kondisi maupun fungsi Peralatan kesehatan harus baik dan dapat mendukung
pelayanan kesehatan tersebut.
Untuk mencapai kondisi ini perlu adanya pengelolaan Peralatan dengan baik dan terpadu, sejak
perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan pemeliharaan.
Dengan demikian Peralatan kesehatan dan fasilitas pendukungnya akan berdaya guna secara
optimal dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Peralatan kesehatan merupakan investasi yang sangat mahal. Oleh karenanya harus dikelola
dengan baik dan dipertahankan tingkat kehandalannya.
Pengelolaan Peralatan dirumah sakit harus dilaksanakan oleh seluruh unit terkait dengan
melibatkan Manajemen rumah sakit.
Agar Peralatan dapat dikelola dengan baik diperlukan adanya kebijakan pemerintah, dalam hal ini
Manajemen rumah sakit dalam pengelolaan Peralatan. Kebijakan pengelolaan alat diawali sejak
perencanaan pengadaan sampai dengan proses penghapusan .
Semua pihak yang terkait dengan pengelolaan Peralatan harus memahami kebijakan ini dan
melaksanakannya sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

B. TUJUAN
1. Setelah mengikuti pelatihan ini, Manajemen rumah sakit, Pejabat terkait, penanggung
jawab/pengelola unit pelayanan mampu melakukan pengelolaan Peralatan dengan baik,
dalam bidang
Perencanaan Pengadaan dan Penerimaan Peralatan

Pengelolaan Peralatan

Pengawasan dan pembinaan

Penyediaan anggaran

2. Setelah mengikuti pelatihan ini, teknisi mampu melaksanakan :

Pengelolaan Peralatan dari aspek teknis.

Perencanaan pemeliharaan.

Pelayanan teknis

Perencanaan dan Pengembangan Peralatan.

3. Setelah mengikuti pelatihan ini, operator/pengguna alat mampu melaksanakan :

Perencanaan pengadaan Peralatan.

Pengelolaan Peralatan dari aspek operasional.

Pelayanan dengan penggunaan alat secara optimal.

Pemeliharaan harian.

C. SASARAN
1. Pelatihan dengan materi ini diikuti oleh :
a. Manajemen RS
b. Pejabat yang melakukan pengelolaan Peralatan.
c. Pimpinan unit pelayanan/instalasi.
d. Tenaga operator / pengguna alat .

15
b. Uji Fungsi
Peralatan yang diinstalasi secara permanen (misal : dental unit, X-ray unit, operation
lamp, gen set, washing machine, sterilizer, dll) dilakukan pemeriksaan instalasi. Apabila
instalasi tidak sesuai dengan desain, maka supplier harus melakukan perbaikan sebelum
dilakukan uji fungsi.

Uji fungsi dilaksanakan sebagai berikut :


a. Pemeriksaan fungsi komponen/bagian alat (tombol, saklar, indikator, putaran motor,
pengereman, dll).
b. Kine~a/output
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap hasil keluaran dari alat (X-ray,
temperatur, putaran, energi, daya hisap, lux dari lampu, sistim perekaman , dll).
Pada pengujian keluaran ini, supplier harus melakukan pengukuran, dengan
menggunakan alat ukur yang sesuai dengan keluaran yang dihasilkan setiap jenis
alat.
Pengujian harus sampai kondisi maksimum sesuai kapasitas alat.
c. Pengujian aspek keselamatan. Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aspek
keselamatan, meliputi :
Arus bocor
Impedansi kabel pemburnian
Nilai tahanan hubungan pembumian (max. 5 ohm).
Radiasi bocor dan paparan radiasi
Anaesthesi gas scavenging sistem
Kesetimbang an/balanci ng
Sistim pengamanan tertentu

Untuk melakukan pengujian aspek keselamatan, supplier juga harus menyediakan


Peralatan ukur.
Formulir yang digunakan untuk pemeriksaan dan pengujian, perhatikan lampiran.

Ketentuan mengenai tanggung jawab pihak terkait.


Tanggung jawab supplier alat :
Menyediakan bahan operasional
Menyediakan SDM yang mampu mengoperasikan alat dan mampu melakukan
pengukuran keluaran serta aspek keselamatan
Menyediakan alat kerja dan alat ukur
Menyusun jadwal uji fungsi
Menyiapkan formulir pemeriksaan dan pengujian yang telah diisi dengan data yang
tercantum pada kontrak dan lampiran kontrak

Tanggung jawab pihak rumah sakit :


Menyiapkan prasarana penunjang yang diperlukan (Iistrik, air, uap, gas medis, dll).
Menyiapkan petugas, dalam hal ini tim penilai.

Apabila hasil uji fungsi, alat dinyatakan dapat diterima, maka panitia penerima barang
menyiapkan berita acara serah terima pertama.

c. Ujl Coba
Tujuan uji coba, adalah :
1. Memberikan kesempatan kepada operator yang telah mengikuti training , untuk
membiasakan pengoperasian alat, dengan pasien/beban sesuai kebutuhan .

18
2. Mengetahui kemampuan fungsi dan kemampuan teknis alat.
Uji coba dilaksanakan selama 3 bulan atau dihitung dari jumlah pemeriksaan : 300
foto/sampel darah atau urine.

Tanggung jawab pl'hak rumah sakit :


1. Menyiapkan operator/pengguna alat.
2. Menyiapkan bahan operasional.
3. Menyiapkan prasarana penunjang.
4. Menyiapkan tim penilai untuk memantau kegiatan uji coba alat.

Tanggung jawab supplier alat:


1. Memantau pengoperasian alat dan memberikan petunjuk kepada operator bila
terjadi kesalahan operasional alat.
2. Melakukan perbaikan bila ada alat yang mengalami kerusakan.

Ketentuan alat yang diterima :


1. Jurrllah sesuai kontrak
2. Merk, type/model sesuai kontrak
3. Spesifikasi alat sesuai kontrak/brosur
4. Fungsi alat :

Fungsi komponen/bagian alat baik

Fungsi keluaran baik

Aspek keselamatan baik

5. Aksesori lengkap dan baik

Bila pada akhir uji coba, semua ketentuan diatas terpenuhi dan telah dilaksanakan
training bagi operator/ pengguna alat dan teknisi sesuai program, maka akan diterbitkan
berita acara serah terima kedua.

2. Program Pelatihan
2.1. Materi pelatihan bagi tenaga operator/pengguna alat adalah :
a. Prosedur penggunaan alat yang benar dan aman.
b. Pengoperasian alat secara optimal.
c. Aspek keselamatan .
d. Pemeliharaan harian, penyimpanan alat dan penggantian bahan operasional
serta bahan habis pakai.
e. Penyusunan protap pengoperasian alat (S.O.P .).

2.2 Materi pelatihan bagi teknisi


a. Cara pengoperasian alat
b. Penjelasan fungsi masing-masing bagian alat
c. Penyusunan program pemeliharaan berkala
d. Pelaksanaan pemeliharaan berkala
e. Perbaikan ringan
f. Pengenalan dan penggantian suku cadang
g. Penyusunan Protap Pemantauan Fungsi, Protap Pemeliharaan dan Protap
Perbaikan

Pada pelatihan ini, operator dan teknisi harus diberi kesempatan untuk melakukan praktek

pengoperasian dan pemeliharaan/perbaikan ringan.

Tahap akhir dari penerimaan alat adalah kalibrasi oleh institusi pengujilBPFK. Tujuannya

adalah untuk menguji kelaikan alat. Bila dinyatakan "Iaik pakai", maka pada setiap alat akan

ditempelkan labellaik pakai dan diberikan sertifikat kalibrasi.

Anggaran kalibrasi dibebankan kepada supplier alat.

19
KEBIJAKAN KETIGA
Pengelolaan alat
1, Alat diberi nomor inventarisasi dan dicatat pada daftar inventarisasi kekayaan milik negara,
Tugas ini dilaksanakan oleh bendaharawan barang atau petugas yang mengelola barang di
rumah sakit.
2, Alat diserahkan kepada unit pelayanan/instalasi yang akan menggunakan alat. Penyerahan alat
dengan berita acara serah terima.
Sejak saat itu, tanggung jawab pengelolaan (penyediaan bahan operasional, penggunaan dan
penyimpanan) menjadi tanggung jawab kepala unitlinstalasi yang bersangkutan,
3. Alat dicatat di IPS-RS, pada daftar inventarisasi Peralatan dan menjadi beban kerja
pemeliharaan ,
Sejak saat itu, alat dimasukkan dalam program pemeliharaan berkala ,
4, Keberadaan alat baru tersebut harus diinformasikan kepada seluruh unit pelayanan/instalasi yang
ada di rumah sakit.

UNIT KERJA YANG TERKAIT DALAM PENGELOLAAN ALAT

Manajemen RS

Bagian Farmasi Bendaharawan


Barang

/
Bagian Unit Pelayananl

Rumah Tangga
ALAT Operator

Bagian
Keuangan IPS RS I
Teknisi

Keterkaitan setiap unit kerja adalah sebagai berikut :


1, Manajemen RS

a, Bertanggung jawab terhadap operasional alat

b, Mengevaluasi pengelolaan alat

c. Mengevaluasi pelayanan kesehatan di rumah sakit dengan penggunaan alat


d, Mengalokasinkan anggaran rumah sakit untuk pengadaan bahan operasional dan
pemeliharaan alat.

2, Bendaharawan Barang

a. Melakukan inventarisasi barang milik negara yang ada di rumah sakit


b, Menyusun daftar inventarisasi barang milik negara setiap tahun
3. Unit Pelayanan
a. Mengoperasikan alat untuk pelayanan kesehatan di rumah sakit sesuai protap
b, Menyusun protap pelayanan dan protap pengoperasian alat
c, Mengusulkan anggaran pengadaan bahan operasional
d, Menyiapkan tenaga operator/pengguna alat yang profesional

20
4. IPS RSlTeknisi
a. Melakukan inventarisasi Peralatan, yang terkait dengan pemeliharaan alat
b. Menyusun program pemeLiharaan
c. Menyusun daftar keagenan alat, untuk pengadaan bahan pemeliharaan, suku cadang dan
pelayanan teknis oleh pihak III
d. Melaksanakan program pemeliharaan dan pelayanan teknis
e. Menyusun laporan secara berkala mengenai kondisi alat, kegiatan pelayanan teknis dan
menyerahkan kepada Manajemen RS
f. Mengusulkan anggaran pengadaan bahan pemeliharaan, suku cadang dan kalibrasi
g. Mengusahakan agar alat selalu dalam kondisi laik pakai, handal dan dapat mencapai usia
teknis.
5. Bagian Keuangan
a. Penyiapan anggaran sesuai usulan unit pelayanan dan IPS RS
6. Bagian Rumah Tangga
a. Pengadaan bahan pemeliharaan dan suku cadang
b. Penyimpanan dan distribusi bahan pemeliharaan dan suku cadang
7. Bagian Farmasi
a. Pengadaan bahan operasional
b. Penyimpanan dan distribusi bahan operasional
Apabila seluruh unsur terkait memberikan perhatian dan melaksanakan tugas sesuai kewenangan,
maka alat akan dapat dioperasikan untuk menunjang Peralatan kesehatan di rumah sakit dan alat
akan mencapai usia teknis.

KEBIJAKAN KEEMPAT
Pemanfaatan Alat
1. Setelah alat yang direncanakan tiba dan diterima di rumah sakit, maka secepatnya alat
tersebut difungsikan untuk peningkatan pelayanan.
Pengadaan alat didasari oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Sebagai alat pengganti dan alat lama yang dinyatakan sudah tidak efisien atau teknologi
telah tertinggal (USG black and white, meja operasi yang statis, lampu operasi yang
intensitas cahayanya kecil, dll).
b. Peningkatan pelayanan.
c. Penambahan alat karena beban kerja tinggi.
Pengoperasian alat dilakukan oleh operator/pengguna alat yang telah mengikuti pelatihan
dan mampu untuk mengoperasikan alat. Kesalahan dalam pengoperc:lsian alat dapat
mengakibatkan dampak negatif yaitu :
Alat mengalami karusakan, karena salah prosedur.

Hasil pemeriksaan tidak seperti yang diharapkan.

Harus dilakukan pemeriksaan ulang, untuk pemenksaan dengan radiasi, hal ini akan

merugikan pasien dan operator, karena dosis radiasi yang diterima lebih besar dari

dosis yang seharusnya.

2. Setiap alat dilengkapi dengan protap (Standard Operation ProsedurISOP). Pengoperasian alat
harus sesuai protap.
Selain protap pengoperasian alat, harus ada protap pelayanan yang dimengerti dan dipahami
oleh seluruh petugas yang terlibat dengan kegiatan di unit pelayanan tersebut.
3. Menyiapkan bahan operasional. Unit pelayanan yang mengelola alat harus menyiapkan bahan
operasional bagi setiap alat. Sehingga pengoperasian alat dapat dilaksanakan secara
berkesinambungan. Pengadaan bahan operasional dapat dilaksanakan oleh unit lain (contoh :
oleh bagian farmasi) . Adapun mengenai jenis dan jumlah, diusulkan oleh unit kerja yang
bersangkutan.
4. Menyiapkan tarip pelayanan. Guna menghadapi era globalisasi dan perubahan status rumah
sakit untuk mampu "MANDIRI", maka Manajemen rumah sakit harus menyiapkan tarip
pelayanan yang mencakup semua aspek pembiayaan.
21
4. IPS RS/Teknisi
a. Melakukan inventarisasi Peralatan, yang terkait dengan pemeliharaan alat
b. Menyusun program pemeLiharaan
e. Menyusun daftar keagenan alat, untuk pengadaan bahan pemeliharaan, suku eadang dan
pelayanan teknis oleh pihak III
d. Melaksanakan program pemeliharaan dan pelayanan teknis
e. Menyusun laporan seeara berkala mengenai kondisi alat, kegiatan pelayanan teknis dan
menyerahkan kepada Manajemen RS
f. Mengusulkan anggaran pengadaan bahan pemeliharaan, suku eadang dan kalibrasi
g. Mengusahakan agar alat selalu dalam kondisi laik pakai, handal dan dapat meneapai usia
teknis.
5. Bagian Keuangan
a. Penyiapan anggaran sesuai usulan unit pelayanan dan IPS RS
6. Bagian Rumah Tangga
a. Pengadaan bahan pemeliharaan dan suku cadang
b. Penyimpanan dan distribusi bahan pemeliharaan dan suku eadang
7. Bagian Farmasi
a. Pengadaan bahan operasional
b. Penyimpanan dan distribusi bahan operasional
Apabila seluruh unsur terkait memberikan perhatian dan melaksanakan tugas sesuai kewenangan,
maka alat akan dapat dioperasikan untuk menunjang Peralatan kesehatan di rumah sakit dan alat
akan meneapai usia teknis.

KEBIJAKAN K'EEMPAT

Pemanfaatan Alat

1. Setelah alat yang direncanakan tiba dan diterima di rumah sakit, maka secepatnya alat
tersebut difungsikan untuk peningkatan pelayanan.
Pengadaan alat didasari oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Sebagai alat pengganti dari alat lama yang dinyatakan sudah tidak efisien atau teknologi
telah tertinggal (USG black and white, meja operasi yang statis, lampu operasi yang
intensitas cahayanya keeil, dll).
b. Peningkatan pelayanan.
e. Penambahan alat karena beban kerja tinggi.
Pengoperasian alat dilakukan oleh operator/pengguna alat yang telah mengikuti pelatihan
dan mampu untuk mengoperasikan alat. Kesalahan dalam pengoperasian alat dapat
mengakibatkan dampak negatif yaitu :
Alat mengalami karusakan, karena salah prosedur.

Hasil pemeriksaan tidak seperti yang diharapkan.

Harus dilakukan pemeriksaan ulang, untuk pemenksaan dengan radiasi, hal ini akan

merugikan pasien dan operator, karena dosis radiasi yang diterima lebih besar dan

dosis yang seharusnya.

2. Setiap alat dilengkapi dengan protap (Standard Operation ProsedurISOP). Pengoperasian alat
harus sesuai protap.
Selain protap pengoperasian alat, harus ada protap pelayanan yang dimengerti dan dipahami
oleh seluruh petugas yang terlibat dengan kegiatan di unit pelayanan terse'but.
3. Menyiapkan bahan operasional. Unit pelayanan yang mengelola alat harus menyiapkan bahan
operasional bagi setiap alat. Sehingga pengoperasian alat dapat dilaksanakan seeara
berkesinambungan. Pengadaan bahan operasional dapat dilaksanakan oleh unit lain (eontoh :
oleh bagian farmasi). Adapun mengenai jenis dan jumlah, diusulkan oleh unit kerja yang
bersangkutan.
4. Menyiapkan tarip pelayanan. Guna menghadapi era globalisasi dan perubahan status rumah
sakit untuk mampu "MANDIRI", maka Manajemen rumah sakit hanJs menyiapkan tarip
pelayanan yang meneakup semua aspek pembiayaan.
21
Tarip pelayanan harus mencakup beberapa aspek, sbb :
a. Bahan operasional
b. Jasa pelayanan
b.1 . Dokter
b.2. Perawat
b.3. Teknisi
bA. Tenaga lain
c. Kebutuhan prasarana
c.1. Listrik (beban tetap dan konsumsi daya).
c.2. Air bersih.
c.3 . Gas medis
cA . Uap
d. Pemeliharaan
d.1. Preventif (bahan pemeliharaan) .
d.2. Korektif (penggantian komponen, diprediksi usia komponen)
d.3. Investasi ( penggantian alat, diprediksi usia alat).
e. Kalibrasi (1 tahun sekali, pola tarip)
f. Fasilitas penunjang :
f.1. AC (service, freon, kompresor)
f.2. TV
f.3. Listrik
g. Bahan administrasi
9.1. Formulir/kwitansi
g.2. Amplop
h. Keuntungan RS
i. Pajak (sesuai ketentuan yang berlaku)

Dengan memperhitungkan pola tarip pelayanan mencakup semua komponen pembiayaan maka
komponen pembiayaan yang diperlukan oleh teknisi untuk melaksanakan pemeliharaan dapat
terpenuhi.

KEBIJAKAN KELIMA
Pemeliharaan.
1. Dukungan Manajemen Rumah Sakit kepada Teknisi IPS RS
a. Melibatkan teknisi pada :
- Rencana pengembangan Rumah Sakit
Pengadaan Alat
- Penerimaan Alat
Pengelolaan Alat
b. Mengundang Teknisi IPS RS hadir pada rapat rutin dengan kepala unit Pelayanan/lnstalasi
c. Memberi kesempatan kepada teknisi IPS RS untuk bersaing dengan pihak ke tiga dalam
perbaikan alat.
d. Meningkatkan kem!mpuan teknisi melalui :
Pendidikan lanjutan
Pelatihan Manajemen dan Teknis
e. Mengevaluasi prestasi ke~a IPS RS melalui laporan (pembinaan).
f. Penyediaan anggaran untuk :
Pemeliharaan dan perbaikan alat.
Pengadaan pasilitas kerja IPS RS
Tanpa adanya dukungan dan manajemen Rumah Sakit seperti tersebut diatas, maka dapat
dipastikan kegiatan teknisi IPS RS dalam pemeliharaan alat tidak akan optimal sebagaimana
diharapkan.

22
2. Pemeliharaan Alat
Menyusun program pemeliharaan
a. Perencanaan
IPS-RS harus mengurus perencanaan pemeliharaan . Untuk dapat menyusun perencanaan.
IPS-RS harus memiliki daftar inventarisasi Peralatan.
Oengan memperhatikan kemampuan teknis. meliputi :
SOM. yaitu :
Jumlah teknisi
Kemampuan teknis
Pelatihan yang pernah diikuti
Pengalaman kerja
Fasilitas kerja
Ookumen teknis
Maka IPS-RS harus menyusun perencanaan untuk 1 tahun kedepan. meliputi :
Jadwal pemantauan fungsi
Jadwal pemeliharaan berkala
Penyiapan bahan pemeliharaan yang diperlukan untuk setiap alat selama 1 tahun
Penyiapan suku cadang/aksesories yang diperlukan untuk perbaikan alat yang
mengalami kerusakan (pemeliharaan korektif terencana)
Usulan tersebut dituangkan ke dalam rencana anggaran dan diusulkan kepada Manajemen
rumah sakit. melalui Kepala Bagian Keuangan/Kepala Bagian Sekretariat.
b. Penyiapan fasilitas kerja
Fasilitas ke~a yang diperlukan untuk menunjang pelayanan teknis, meliputi :

Alat ke~a

Tool set

Alat kerja mekanik

Alat ukur

Ookumen teknis, terdiri dari :

Protap pemantauan fungsi dan lembar kerja

Protap pemeliharaan dan lembar kerja.

Protap perbaikan dan lembar ke~a .

Operation manual.

Service manual.

Schematic/wiring diagram.

Formulir laporan.

Alat bantu

Tangga

Trolley

3. Pelaksanaan Pemeliharaan
Berdasarkan program yang telah disusun dan disetujui oleh Manajemen rumah sakit, IPS-RS
menyiapkan teknisi yang akan melaksanakan program tersebut. Pada tahap awal. kemungkinan
IPS-RS belum mampu melaksanakan pelayanan teknis untuk seluruh alat yang dimiliki.
Hal ini perlu mendapat perhatian dari Manajemen rumah sakit dan semua unit terkait, untuk
dievaluasi dan dicari solusi yang tepat.

Pelaksanaan pelayanan teknis, terdiri dari : Pemantauan fungsi, pemeliharaan berkala dan
perbaikan alat harus mengikuti protap yang telah disusun.

4. Pelaporan
Setiap kegiatan pelayanan teknis harus dilengkapi dengan pelaporan yang dapat dimengerti,
baik oleh pemberi tugas, Manajemen rumah sakit, maupun unit pelayanan terkait.
Jenis laporan, antara lain :

23
Kartu pemeliharaan alat

Catatan pemeliharaan alat

Laporan kerja pemeliharaan preventif.

Laporan ke~a pemeliharaan korektif.

Laporan hasil pemantauan fungsi.

Laporan Penggunaan Bahan Pemeliharaan / Suku Cadang .

Setiap laporan harus disimpan di bag ian arsip IPS-RS.

5. Pembinaan teknis kepada operator. Salah satu tugas teknisi IPS-RS adalah memberikan
pembinaan teknis kepada operator/pengguna alat, dalam hal :
a. Pemeliharaan harian
Salah satu jenis pemeliharaan berkala adalah : "Pemeliharaan harian". Tugas ini diserahkan
kepada operator/pengguna, berupa : melakukan pembersihan alat bag ian luar dan
dilaksanakan setiap hari sebelum alat digunakan untuk pelayanan. Gunakan bahan
pembersih yang benar.
b. Aspek keselamatan

Dalam mengoperasikan alat, operator harus memperhatikan aspek keselamatan bagi pasien
dan petugas, terhadap semua kemungkinan yang dapat terjadi. Aspek keselamatan yang harus
diperhatikan, meliputi :
1. 8ahaya listrik
2. Bahaya radiasi
3. Bahaya mekanik
4. Bahaya terhadap bahan kimia

Bila aspek keselamatan tersebut diperhatikan dengan baik, maka pelayanan kesehatan akan dapat
dilaksanakan seoptimal mungkin.

KEBIJAKAN KEENAM
Pengujian dan Kalibrasi
1. Landasan Hukum
Peraturan Menteri Kesehatan No. 363/Menkes/PerIlV/1998. tentang Pengujian dan Kalibrasi
Alat Kesehatan. Dengan adanya permenkes tersebut, maka setiap alat yang digunakan untuk
pelayanan harus dilakukan pengujian dan kalibrasi sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.

2. Pelaksanaan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan.


Yang diperkenankan untuk melaksanakan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan adalah
institusi penguji.
Institusi penguji milik pemerintah saat ini ada 4 BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan),
yaitu :
BPFK Jakarta

BPFK Surabaya

BPFK Medan

BPFK Makassar

Setiap alat yang telah dikalibrasi akan diberikan label ''LAIK PAKAI" atau "TIDAK LAIK PAKAI"
serta sertifikat kalibrasi.

3. Tugas dan kewajiban rumah sa kit, selaku pengguna alat :


a. Menyusun rencana pengujian dan kalibrasi alat kesehatan yang dimiliki.
Dari daftar inventarisasi Peralatan yang ada di IPS-RS, dapat dikelompokkan alat
yang mendapat prioritas untuk dilakukan pengujian dan kalibrasi.
Skala prioritas didasarkan pada

24
Alat life saving

Alat yang beresiko dalam pengoperasiannya.

Alat kesehatan lainnya.

b. Mengusulkan anggaran yang diperlukan untuk kegiatan pengujian dan kalibrasi.


Komponen anggaran pengujian dan kalibrasi terdiri dari :
Biaya transportasi dari BPFK ke RS (P.P).
Biaya akomodasi teknisi selama berada di rumah sakit (berdasarkan lumpsum).
Tarip pelayanan pengujian dan kalibrasi.
Biaya pengujian I Kalibrasi sudah termasuk dalam Tarip Pelayanan.
c. Setelah tersedia anggaran, hubungi BPFK, agar dijadwalkan waktu pelaksanaan
pengujian dan kalibrasi. Kirimkan daftar alat yang dimintakan pelayanan kalibrasi.
d. Setelah pelayanan pengujian dan kalibrasi selesai, setiap alat akan mendapat label dan
sertifikat. Pasang label pada alat, sehingga masyarakat pelanggan dapat melihat label
tersebut dan mengetahui bahwa alat yang digunakan telah dikalibrasi dan laik pakai.

KEBIJAKAN KETUJUH
Penghapusan Barang
1. Penghapusan Barang Milik Negara dilaksanakan berdasarkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI. No. :470/MK.01/1994

2. Pertimbangan untuk penghapusan Barang :


a. Pertimbangan Teknis :
Secara fisik barang tidak dapat digunakan lagi, akibat RUSAK dan tidak ekonomis
bila diperbaiki
Secara teknis tidak dapat digunakan lagi akibat moderenisasi/kemajuan teknologi.
b. Pertimbangan Ekonomis.
- Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi negara apabila barang dihapus, karena
biaya operasional dan pemeliharaan lebih dari manfaat yang diperoleh.

3. Siapa yang melaksanakan proses penghapusan Barang ?


Proses penghapusan barang dilaksanakan oleh :
PANITIA penghapusan yang terdiri dari :
Unsur satuan kerja yang membidangi : Perlengkapan, Umum dan Keuangan .
Oapat mengikut sertakan unsur teknis atau tenaga ahli dari instansi lain yang terkait.

4. Tugas Panitia Penghapusan


a. Menginventarisir/meneliti Barang yang akan dihapus
b. Menilai kondisi fisik barang
c. Menetapkan perkiraan nilai barang
d. Membuat berita acara penilaian I pemeriksaan .
e. Menyelesaikan kelengkapan administrasi usulan penghapusan barang.
f. Mengajukan usulan penghapusan barang kepada pejabat yang berwenang.

5. Tindak lanjut dari Penghapusan Barang :


a. Oi jual
b. Oi pertukarkan
c. Oi hibahkan
d. Oi jadikan penyertaan modal pemerintah
e. Oi musnahkan.

Setelah permohonan penghapusan barang di setujui oleh Oepartemen Keuangan , maka panitia
penghapusan memproses tindak lanjut dan hasilnya dilaporkan kepada Oepartemen Keuangan

25
-
-
MATERI INTI 1
PENGENALAN PERALATAN MEDIK

I. DESKRIPSI SINGKAT

Peralatan merupakan salah satu sarana penunjang dalam bidang pelayanan kesehatan yang

digunakan pada sarana pelayanan kesehatan dan berfungsi untuk mendiagnose suatu gejala

penyakit atau untuk terapi penyembuhan.

Pengenalan Peralatan merupakan suatu pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap tenaga

pemakai, maupun tenaga pemelihara (teknisi).

Pengenalan Peralatan meliputi:

a. Pengertian dan fungsi Peralatan


b. Pnnsip kerja dari Peralatan
c. Bagian - bagian atau komponen dan fungsinya dan Peralatan

Dalam sesi pelatihan ini yang dibahas pengenalan Peralatan Jilid 2, untuk 5 (lima) alat yaitu :
1. Pengenalan Peralatan Anaesthesi Machine
2. Pengenalan Peralatan Centrifuge
3. Pengenalan Peralatan Dental Unit
4. Pengenalan Peralatan Defibrilator dengan Monitor
5. Pengenalan Peralatan Electro Surgery Unit

II. TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum
Pada akhir sesi pelatihan ini, peserta mampu mengetahui dan memahami pengenalan
Peralatan .

B. Tujuan Khusus

Pada akhir sesi pelatihan ini, peserta mampu:

1. Menjelaskan pengertian dan fungsi Peralatan .


2. Menjelaskan pnnsip ke~a dan Peralatan .
3. Menjelaskan bagian-bagian atau komponen dari Peralatan

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

Pokok bahasan 1 : PENGENALAN PERALATAN ANAESTHESI MACHINE

Sub pokok bahasan

1. Pengertian dan Fungsi Anaesthesi Machine


2. Bagian-bagian komponen Anaesthesi Machine
3. Prinsip Ke~a Anaesthesi Machine

Pokok bahasan 2: PENGENALAN PERALATAN CENTRIFUGE

Sub pokok bahasan

1. Pengertian dan Fungsi Centrifuge


2. Bagian-bagian komponen Centrifuge
3. Prinsip Ke~a Centrifuge

27
Pokok bahasan 3: PENGENALAN PERALATAN DENTAL UNIT

Sub pokok bahasan

1. Pengertian dan Fungsi Dental Unit


2. Bagian-bagian komponen Dental unit
3. Prinsip Kerja Dental Unit

Pokok bahasan 4: PENGENALAN PERALATAN DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR

Sub pokok bahasan

1. Pengertian dan Fungsi Defibnlator dengan Monitor


2. Bagian-bagian komponen Defibrilator dengan Monitor
3. Prinsip Kerja Defibrilator dengan Monitor

Pokok bahasan 5: PENGENALAN PERALATAN ELECTRO SURGERY UNIT.

Sub pokok bahasan

1. Pengertian dan Fungsi Electro Surgery Unit


2. Bagian-bagian komponen Electro Surgery Unit
3. Prinsip Kerja Electro Surgery Unit

IV. BAHAN BELAJAR

1. Manual dari Anaesthesi Machine.Procedure No. 258 - 0595 - ECRI


2. Manual dari Centrifuge. Procedure No. 456 - 0595 - ECRI
3. Manual dari Dental Unit. Procedure IES Lighting Hand Book 5 tho Ed. 1972.Sect 12 - 7
4. Manual dari Defibrilator dengan Monitor Procedure No. 453 - 0595 - ECRI
5. Manual dari Electro Surgery Unit Procedure No...............

V. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah-Iangkah kegiatan pembelajaran ini menguraikan tentang kegiatan fasilitator, dan peserta
dalam proses pembelajaran selama sesi ini berlangsung.

Langkah Kegiatan :
1. Setelah perkenalan diri dengan para peserta yang disesuaikan dengan jumlah peserta dan
latar belakang mereka, uraikan tujuan sesi dan ruang lingkup bahasan secara singkat.
2. Meminta peserta menyampaikan harapannya mengikuti sesi ini.
3. Menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk menerima materi
dengan menyepakati proses pembelajaran.
4. Penyampaian pokok bahasan dengan mengajukan berbagai pertanyaan situasional untuk
mengukur pengalaman pribadi peserta tentang pengenalan Peralatan .
5. Mengatur acara berbagi pandangan dan bertukar pengalaman antar peserta dalam melakukan
pengenalan mengenai blok diagram dasar dan Peralatan medik.
6. Menerangkan dan menjelaskan masing-masing pokok bahasan dengan bahan tayangan
digital.
7. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk menjelaskan atau menerangkan prinsip kerja
dan fungsi alat tersebut sesuai dengan blok diagram
8. Peserta diminta menerangkan cara kerja blok diagram perbagian dan fungsi dari bagian­
bagian blok diagram tersebut.
9. Setelah selesai peragaan seluruh kelompok, diskusikan dalam kelas dan ambil kesimpulan
sebelum diklarifikasi.
10. Refieksikan proses pembelajaran sesi ini.
11. Tutup sesi dengan memberikan apresiasi kepada seluruh peserta.

28
VI. URAIAN MATERI

Dalam uraian materi ini akan dibahas pengenalan Peralatan sebanyak 5 (lima) Peralatan, yaitu :
1. Pengenalan Peralatan Anaesthesi Machine
2. Pengenalan Peralatan Centrifuge
3. Pengenalan Peralatan Dental Unit
4. Pengenalan Peralatan Defibrilator dengan Monitor
5. Pengenalan Peralatan Electro Surgery Unit

Pokok bahasan 1 : PENGENALAN PERALATAN ANAESTHESI MACHINE


Sub pokok bahasan 1: Pengertian dan Fungsi Anaesthesi Machine
Anaesthesi Machine adalah alat yang berfungsi untuk memberikan pembiusan kepada
pasien, dengan mengalirkan Gas Anaesthesi untuk menunjang tindakan bedah.
Nama lain dari Anaesthesi Machine adalah :
Anaesthesi Unit

- Alat Bius

Sub pokok bahasan 2 : Komponen alat :

Supply Gas Oxygen

Supply Gas Nitrous Oxide

Vaporizer

Flow MeTer

Sodatyme

Humidifier

Tubing dan Face mask

Sub pokok bahasan 3: Prinsip kerja Anaesthesi Machine


Anaesthesi Machine dioperasikan dengan Gas Oxygen dan Nitrous Oxide. Penyediaan I supply
gas bisa dari gas central atau dari tabung gas biasa. Jika menggunakan tabung gas, tekanan
tabung diindikasikan oleh pengukur tekanan dan dikurangi menjadi 5 BAR dengan
menggunakan Pressure Reducing Valve. Penksa valve untuk mencegah allran gas dan 1
tabung tidak mengalir ketabung lain.

Tekanan Oxygen terpantau oleh alat yang dilengkapi dengan alarm yang berbunyi jika tekanan
kurang dari 2 BAR. Jika tekanan turun, maka supply Nitrous Oxide akan dihentikan oleh katup
pengaman.

Pengurang tekanan akan mengurangi tekanan Oxygen dan Nitrous Oxide menjadi 1,5 BAR.
Katup flow control yang menyebabkan flow meter dapat dibaca, kedua gas tadi dicampur dan
dilewatkan pada sistim terpasang dan Anaesthesi akan dapat diukur jika vaporizer terpasang .
Aliran gas dari unit flow meter kepencampur gas masih dimungkinkan walau vaporizer tidak
terpasang.

Campuran gas anaesthesi dialirkan lewat unit Humidifier untuk mengatur kelembaban gas, dan
seterusnya dialirkan kepada pasien melalui tubing dan face mask.

Hal yang perlu diperhatikan :

Perhatikan jenis bahan anaesthesi dan jenis Gas

Setting gas

Jaga agar tidak te~adi kebocoran Gas

Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal

Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

29
Pokok bahasan 2: PENGENALAN PERALATAN CENTRIFUGE
Sub pokok bahasan 1: Pengertian dan Fungsi Centrifuge
Centrifuge adalah suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan partikel
padat pada darah dan urin
Nama lain dari Centrifuge yaitu :
Pusingan

Sub pokok bahasan 2: Komponen alat :

Electro Motor

Speed selector

Speed indicator

Timer

Cuvet

Sistim Pengereman

Dudukan Cuvet

Sistim pengunci

Sub pokok bahasan 3: Prinsip kerja Centrifuge

Tempat tabung preparat I cuvet diputar oleh Electro Motor, dengan kecepatan dan waktu putar

yang dapat diatur. Alat dilengkapi dengan pengatur kecepatan, pengatur waktu, mekanik lock.

Sebelum putaran berhenti, penutup tidak dapat dibuka.

Haematocrite centrifuge, putaran antara 12.000 - 20.000 RPM.

Cytologi Centrifuge, putaran antara 1500 - 5000 RPM.

Penempatan cuvet harus seimbang, sehingga putaran akan stabil.

Jenis - jenis Centrifuge

Table Modell Cytologi Centrifuge

Haematocrite Centrifuge

Hal yang perlu diperhatikan

Tegangan

Kecepatan Putar

Waktu putar

Jumlah tabung preparat I cuvet

Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal

Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

Pokok bahasan 3: PENGENALAN PERALATAN DENTAL UNIT


Sub pokok bahasan 1: Pengertian dan Fungsi Dental Unit
Idental Unit adalah alat yang berfungsi untuk pemeriksaan, perawatan dan tindakan pada gigi
pasien
Nama lain Dental Unit adalah :
• Alat gigi

Sub pokok bahasan 2: Komponen alat

Dental Unit.

Dental Chair

Kompressor

Hand Piece, Bor, Saliva Ejector

Lampu periksa

Selenoid

Film Viewer

30
Sub pokok bahasan 3: Prinsip kerja Dental Unit

Dental Unit

Dengan sistim Konventional, putaran bor, dapat menggunakan Mikro motor, dengan kecepatan
putaran antara 20.000 - 40.000 RPM.

Dengan sistim Air Jet, putaran bor menggunakan sistim udara tekan dari Compresor.

Kecepatan putaran sId 400.000 RPM.

Selama bor difungsikan, air akan keluar dari hand piece, dengan kontrol dari foot switch.
Saliva ejector berfungsi untuk menyedot cairan yang ada didalam mulut secara terus menerus.
Dental Unit dilengkapi dengan Spray fit, pengisian gelas kumur dan Saliva ejector yang diatur
dengan sistim control, yang mengatur tekanan air, tekanan udara dan berfungsinya selenoid.

Dental Ch air
Pergerakan Dental Chair dapat menggunakan sistim Hydrolik atau Elektrro motor., untuk

pergerakan naik I turun, pergerakan sandaran punggung dan sandaran kepala.

Hal yang perlu piperhatikan :

Tegangan

Tekanan dan kualitas air

Tekanan Udara

Putaran Bor

Aksesoris

Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal

Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

Pokok bahasan 4: PENGENALAN PERALATAN DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR


Sub pokok bahasan 1 : Pengertian dan Fungsi Defibrilator dengan Monitor
Defibrilator degan Monitor adalah alat yang berfungsi untuk resuscitasi jantung, pada saat

jantung mengalami fibrilasi dengan memberikan energi kejut listrik untuk mengaktifkan kembali

aKtivitas jantung , baik secara invasive maupun non invasive.

Nama lain Defibrilator adalah :

DC shock I Shock jantung

Sub pokok bahasan 2: Komponen alat


Paddle I Medikda

Energy selector

ECG monitor

Tombol pengisian energi.

Tombol pembuangan energi

Sub pokok bahasan 3: Prinsip kerja Defibrilator dengan Monitor


Pulsa jantung yang mempunyai bentuk gelombang PQRS diharapkan kembali normal bila
menggunakan alat ini. Dalam keadaan tidak normal bentuk gelombang tidak muncul dan tidak
sesuai standard 1 mv. Kecepatan ritme jantung dipengaruhi oleh keadaan pasien. Dalam
keadaan tidak normal I menderita penyakit, bentuk pulsa akan berubah dan bisa dipengaruhi
dari dalam dan luar tubuh .
Energi yang dikehendaki disetting pada selektor energi. Terjadi pengisian ( charging capasitor )
sesuai energi yang dikehendaki. Tombol discharge ditekan, energi yang tersimpan I
tertampung pada kapasitor dibuang ke tubuh pasien melalui paddle defibrillator.
Apabila alat dilengkapi dengan Synchronizer, discharge capasitor akan diatur oleh rangkaian
pada saat pulsa jantung pada posisi R.
Hal yang perlu diperhatikan.
Umur pasien

Berat badan

Penggunaan sistim Synkron atau Asynkron

Kondisi fibrilasii jantung

31
Monitor

Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal

Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

Pokok bahasan 5: PENGENALAN PERALATAN ELECTRO SURGERY UNIT


Sub pokok bahasan 1: Pengertian dan Fungsi Electro Surgery Unit
Electro Surgery Unit adalah alat yang berfungsi untuk melakukan pembedahan dan
meminimalkan pendarahan dan meningkatkan sterilitas pada jaringan.
Nama lain Electro Surgery Unit adalah :
ESU

Electrosurgery

Electrocauter

Alat bedah frekuensi tinggi

Alat bedah listrik

Sub pokok bahasan 2: Komponen alat.

Power supply

Oscilator

Pengendali / Control

Output

Active Electrode

Netral Electrode

Alarm

Foot Switch

Sub pokok bahasan 3: Prinsip kerja Electro Surgery Unit.

Power supply adalah rangkaian pembangkit arus searah, dimana arus bolak balik diubah

menjadi arus searah.

Keluaran dari power supply masuk ke blok pembangkit HF, terjadi proses pembangkitan

frekuensi tinggi melalui rangkaian oscilator kemudian diperkuat oleh rangkaian amplifier.

Rangkaian blok pengendali untuk pemilihan jenis pulsa dan intensitas energi , pada rangkaian

ini terdiri dari selector pemilih ( cutting / coagulating ), fulgurating , dessicatting, bipolar, foot

switch dan finger tip switch, indicator lamp energy, selector intensitas energi keluaran.

Rangkaian keluaran terdiri dari Medikda aktif, Medikda pasif, dan alarm.

Energi output dialirkan ke obyek / pasien melalui Medikda aktif dan Medikda pasif. Rangkaian

alarm akan bekerja apabila Medikda pasif tidak terhubung, pembumian tidak terhubung dengan

baik, dan bila kerusakan pada rangkaian alat.

Hal yang perlu diperhatikan:

Tegangan

Kapasitas output

Pemilihan fungsi, Bipolar, Cutting, Coagulating

Aksesorisesuaitindakan

Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal

Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

VII. REFERENSI

1. Anaesthesi Procedure No. 258 - 0595 - ECR


2. Centrifuge Procedure No. 456 - 0595 - ECRI
3. Dental Unit Procedure, IES Lighting Hand Book 5th, Ed .1972 Set 12-7
4. Defiblilator Monitor Procedure No. 453-0595 - ERI
5. Electro Surgery Procedure No.....
32
LEMBAR KERJA FASILITATOR

FasiliTator memberikan kasus untuk dibahas oleh peserta dalam kelompok diskusi. Penugasan yang
diberikan mencakup pembuatan skema blok diagram darl Peralatan dan prinsip kerja serta fungsi dari
masing - masing bagian atas komponen Peralatan terrebut. Penugasan tahap 1 meliputi 5 (lima)
peralatan, yaitu :

1. Pengenalan Peralatan Anaesthesi Machine


2. Pengenalan Peralatan Centrifuge
3. Pengenalan Peralatan Dental Unit
4. Pengenalan Peralatan Defibrilator dengan Monitor
5. Pengenalan Peralatan Electro Surgery Unit

Hasil diskusi.

Fasilitator merangkum seluruh Sesi. Kegiatan rinci disampaikan pada lembar kerja fasilitator dan lembar

kerja peserta.

Alokasi waktu 2 jam pelajaran @ 45 menit (T = 2, P =0).

Langkah -Iangkah:
1. Perkenalkan diri anda secara singkat.
2. Sampaikan secara sing kat tujuan sesi. Pergunakan tayangan 1.
3. Tanyakan harapan dari beberapa peserta yang ingin diperoleh dari proses pembelajaran pada sesi
ini.
4. Fasilitator menanyakan kepada peserta tentang pengertian dan fungsi Peralatan.
5. Klarifikasi pengertian dan fungsi Peralatan.
6. Fasilitator memberikan tugas membuat skema blok diagram dan prinsip kerja serta fungsi dari
masing - masing bagian/komponen dari Peralatan untuk dibahas dalam kelompok.
7. Masing - masing kelompok mendiskusikan tugas yang diberikan fasilitator.
8. Masing - masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dihadapan seluruh peserta.
9. Fasilitator memberikan klarifikasi terhadap hasil diskusce dan merangkum hasil dari seluruh
kelompok diskusi.

33
MATERIINTI 2

PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN

PERALATAN MEDIK

I. DESKRIPSI SINGKAT

Pengoperasian alat adalah langkah-Iangkah yang dilaku+an agar alat dapat difungsikan dengan
benar sesuai dengan prosedur, dengan pengoperasian alat yang benar, maka diharapkan dapat
memperpanjang umur Peralatan dan mengurangi tingkat kerusakan Peralatan .
Dalam kenyataan sehari-hari teknisi Elektromedis sering menerima keluhan bahwa alat rusak atau
tidak dapat digunakan sebagai mana mestinya,namun setelah dilakukan pemeriksaaan ternyata
kerusakan atau keluhan bukan disebabkan karena kerusakan fungsi alat tetapi adanya setting yang
tidak sesuai atau kesalahan operasional.
Untuk mengatipasi hal tersebut, maka seorang teknisi Peralatan medis harus benar-benar
mengetahui dan memahami cara pengoperasian alat sehingga alat dapat digunakan secara benar
dan mengurangi keluhan kerusakan alat.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum :


Pada akhir sesi peserta mampu melakukan pengoperasian Peralatan secara benar dan sesuai
dengan prosedur.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus :


Pada akhir sesi, peserta mampu :
Menjelaskan langkah - langkah pengoperasian Peralatan
Mampu menyusun Prosedur Tetap pengoperasian Peralatan secara praktis dan
sederhana.

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN


Pokok bahasan 1 : LANGKAH·LANGKAH PENGOPERASIAN MEDIK

Sub Pokok bahasan :

1. Prasyarat pengoperasian Peralatan


2. Persiapan pengoperasian Peralatan
3. Pemanasan Peralatan
4. Pelaksanaan pengoperasian Peralatan
5. Pengemasan I penyimpanan

Pokok bahasan 2: PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN PERALATAN MEDIK

Sub pokok bahasan :

1. Persiapan penyusunan Prosedur Tetap pengoperasian


2. Penyusunan Prosedur Tetap pengoperasian

IV. BAHAN BELAJAR


1. Health Devices Inspection and Preventive Maintenance System; 2001, ECRI, All Right
Reserved.
2. Pedoman Oprasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan; 2001, Dirjen Pelayanan
OepKes RI.
3. Maintenance Management for Medical Equipment. 1996, America Society for healthcare
Engineer of the America Hospital Association.

35
MATERIINTI 3
PROSEDUR TETAP PEMANTAUAN FUNGSI
PERALATAN MEDIK

I. DESKRIPSI SINGKAT

Pemantauan fungsi merupakan salah satu kegiatan untuk memastikan bahwa Peralatan yang ada
dalam kondisi laik dan siap pakai.

Pemantauan fungsi dilakukan secara rutin dan terstruktur, sehingga seluruh bagian alat yang
penting dapat terpantau dengan baik dan menghindari terjadinya kerusakan pada saat alat
digunakan untuk pelayanan kepada pasien.

Selain itu, pemantauan fungsi dapat mengurangi biaya perbaikan karena dapat dideteksinya
kerusakan secara dini dan mengurangi waktu tidak beroperasinya Peralatan akibat kerusakan.

Dalam pemantauan fungsi kegiatan yang dilakukan antara lain:


1. Pendataan alat
2. Pemantauan kondisi lingkungan
3. Pemantauan kondisi fisik alat
4. Pemantauan Kine~a alat.
5. Pemenatuan I Pengukuran aspek keselamatan.

Dalam sesi Pelatihan ini yang dibahas Pemantauan Fungsi Peralatan Jilid 2 untuk 5 (lima) alat
yaitu:
1. Pemantauan Fungsi Anaesthesi Machine.
2. Pemantauan Fungsi Centrifuge.
3. Pemantauan Fungsii Dental Unit.
4. Pemantauan Fungsi Defibrilator dengan Monitor.
5. Pemantauan Fungsi Electro Surgery Unit.

II. TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum :


Pada akhir sesi, peserta mengerti dan memahami pentingnya Pemantauan Fungsi Peralatan,
sehingga kegiatan pelayanan tidak terhenti karena te~adinya kerusakan alat.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus :

Pada akhir sesi ini, peserta mampu :

1. Menyusun Protap Pemantauan Fungsi Peralatan .


2. Melakukan pemantauan fungsi, dengan tahap kegiatan :
a. Pendataan alat
b. Pemantauan kondisi lingkung an
c. Pemantauan kondisi fisik alat
d. Pemantauan fungsi alat
e. Pemantauan I pengukuran aspek keselamatan

41
III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

Pokok bahasan 1: PENDATAAN ALAT

Pokok bahasan 2: PEMANTAUAN KONDISI LlNGKUNGAN

Pokok bahasan 3: PEMERIKSAAN KUALITATIF (PEMANTAUAN FISIK) PERALATAN MEDIK


Sub pokok bahasan :
1. Pemantauan Fisik Anaesthesi Machine
2. Pemantauan Fisik Centrifuge
3. Pemantauan Fisik Dental Unit
4. Pemantauan Fisik Defibrilator dengan Monitor
5. Pemantauan Fisik Electro Surgery Unit

Pokok bahasan 4: PEMERIKSAAN KUANTITATIF (PEMANTAUAN FUNGSI)

PERALATAN MEDIK

Sub pokok bahasan :

1. Pemantauan Fungsi Anaesthesi Machine


2. Pemantauan Fungsi Centrifuge
3. Pemantauan Fungsi Dental Unit
4. Pemantauan Fungsi Defibrilator dengan Monitor
5. Pemantauan Fungsi Electro Surgery Unit

IV. LANGKAH·LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah-Iangkah kegiatan pembelajaran ini menguraikan tentang kegiatan fasilitator dan peserta
dalam proses pembelajaran selama sesi ini berlangsung.

Langkah kegiatan :
1. Setelah memperkenalkan diri dengan peserta, uraikan tujuan sesi dan ruang lingkup bahasan
secara sing kat.
2. Minta peserta memperkenalkan diri dan menyampaikan harapannya mengikuti sesi ini
3. Ciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk menerima materi dengan
menyepakati proses pembelajaran.
4. Menyampaikan pokok bahasan dengan membuat berbagai pertanyaan situasional dan
mengukur pengalaman pribadi peserta tentang peran t,knisi dalam pengoerasian alat
5. Mengatur ucara berbagai pandangan Dan bertukar pengalaman antar peserta tentang Kejadian
yang sering mereka alami akibat kesalahan pengoperasian Peralatan
6. Menerangkan dan menjelaskan masing-masing pokok bahasan dengan tanyangan digit!1
7. Peserta dibagi da,am beberapa kelompok untuK penyusunan Prosedur tetap pengoperasian
Peralatan secara praktis dan sederhana.
8. Setelah selesai seluruh kelompok memperagakan yang dibuat dan mendiskusikan serta
mengambil kesimpulan
9. Refleksikan proses pembelajaran sesi ini.

V. URAIAN MATERI

Pemantauan fungsi dilaksanakan untuk memastikan bahwa alat tersebut benar-benar dalam kondisi

baik dan siap pakai.

Dalam melakukan pemantauan fungsi alat seorang teknisi Elektromedis harus benar-benar

memahami langkah-Iangkah yang harus dilakukan.

42
Kegiatan pemantauan fungsi alat tidak hanya meliputi kegiatan teknis tetapi juga kegiatan
administratif, hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap adanya kemungkinan tuntutan
terhadap teknisi apabila terjadi sesuatu dikemudian hari.

Pokok bahasan 1 : PENDATAAN ALAT


Sebelum melakukan pemantauan fungsi peralatan harus dilakukan pendataan terhadap peralatan
yang akan dipantau, adapun data-data yang perlu antara lain:
1. Nama alat
2. Merk
3. Type! model
4. Nomor Seri

5. Nomor Inventarisasi

6. Lokasi

Hal ini dibutuhkan untuk mengetahui riwayat dari Peralatan yang ada.

Pokok bahasan 2 : PEMANTAUAN KONDISI LlNGKLlNGAN


Pemantauan kondisi lingkungan adalah pengukuran terhadap kondisi lingkungan dimana peralatan
ditempatkan. Pengukuran kondisi lingkungan meliputi :
1. Tegangan! Catu daya

2. Kondisi ruangan

3. Suhu ruangan

4. Kelembaban ruangan

5. Kondisi kotak kontak yang digunakan.

6. Tahanan Pembumian.

Pengukuran kondisi lingkungan dipertukan karena kondisi lingkungan dapat mempenganJhi kinerja

Peralatan.

Pokok bahasan 3 : PEMERIKSAAN KUALITATIF (PEMANTAUAN FISIK) PERALATAN MEDIS


Pemeriksaan kualitatif atau yang biasa dikenal dengan pemantauan fisik adalah yang dilakukan
terhadap kondisi fisik dari alat, pemeriksaan meliputi antara lain:
1. Chasis ! Selungkup
2. Kabel catu daya
3. Sambungan kabel! Konektor
4. Tombol, indicator, meter
5. Kotak kontak
6. Baterai ! Charger
7. Aksesori
8. Kebersihan alat

Kondisi yang ditemukan pada saat pemantauan, harus dicatat. Untuk mepermudah pencatatan
dapat dilakukan dengan pembuatan formulir lembar ke~a yang sudah dibakukan untuk masing­
masing jenis alat, sehingga tidak ada bagian fisik yang harus diperiksa terlewat.

1. Pemantauan Fisik Anaesthesi Machine


Secara umum pemeriksaan fisik yang dllakukan untuk peralatan Anaesthesi Machine adalah
sebagai berikut :
Chassis! selungkup

Penyangga ! penguat

Slang! tubing

Tubing! konektor! face mask

Indikator tinggi cairan pada Vaporizer.

Flow Meter

43
Alarm
Akasesori
Roda troley
Kebersihan alat

2. Pematauan Fisik Centrifuge


Secara Umum pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk peralatan Centrifuge adalah sebagai
berikut :
Chashis / selungkup

Kotak kontak

Switch On / Off

Kabeldaya

Dudukan kuvet

Sekring

Akasesori

Indikator

Speed regulator

Timer

Kebersihan alat

3. Pemantauan Fisik Dental Unit.


Secara umum pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk peralatan Dental Unit adalah sebagai
berikut :
Chashis / selungkup

Kotak kontak Kabel daya

Saklar On / Off

Terminal pembumian

Tekanan air

Saluran air buangan

Hand piece

Foot switch

Dental chair

Lampu periksa

Kompressor

Aksesori

Kebersihan alat

4. Pemantauan Fisik Defibrilator dengan Monitor.


Secara Umum pemeriksaan fisik yang dilakukan untk Peralatan De&ibrilator dengan Monitor
adalah sebagai berikut :
Chassis / selungkup

Kotak kontak

Kabel daya

Terminal pembumian

Saklar On / Off

Sekring

Display I Tampilan

Patient cable

Electrode & straps

Baterai / Charger

Alarm

Aksesori

KeberSihan alat

44
5. Pemantauan Fisik Electro Surgery Unit.
Secara Umum pemeriksaan fis·ik yang dilakukan untuk peralatan Electro Surgery Unit adalah
sebagai berikut :

Chassis I selungkup.

Kotak kontan

Terminal pembumian

Kabeldaya

Saklar On IOff

Sekring

Active electrode

Netral electrode

Foot Switch

Alarm

Display I tampilan

Hand Switch

Konektor

Aksesori

Kebersihan alat

Pokok bahasan 4 : PEMERIKSAAN KUANTITATIF (PEMANTAUAN FUNGSI)


PERALATAN MEDIK
Pemantauan kuantitatif atau yang biasa kita sebut pemantauan fungsi adalah pemantauan yang
dilakukan terhadap fungsi peralatan pemeriksaan meliputi :
1. Fungsi selektor
2. Fungsi indikator
3. Fungsi monitor
4. Fungsi alarm
5. Memantau kine~a alat
6. Memantau aspek keselamatan alat
Sebelum melakukan pemantauan fungsi, pastikan bahwa anda sudah mengerti dengan baik cara
pengoperasian alat, baca petunjuk pemakaian yang tersedia atau tanya ke pengguna alat, cara
pengoperasian alat tersebut.
1. Pemantauan Fungsi Anaesthesi Machine
Secara umum pemeriksaan fungsi yang dilakukan untuk Peralatan Anaesthesi Machine adalah
sebagaiberikut:
Akurasi Konsentrasi Gas Anaesthesi

Kebocoran Gas Anaesthesi

2. Pemantauan Fungsi Centrifuge


Secara umum pemeriksaan fungsi yang dilakukan untuk Peralatan Centrifuge sebagai berikut :
Putaran motor
Kestabilan putaran
Waktu putar
Speed regulator
Pengereman.
Pengunci Mekanik
Arus bocor pada Chasis

3. Pemantauan Fungsi Denta ~ Unit


Secara umum pemeriksaan fungsi yang dilakukan untuk Peralatan Dental Unit adalah sebagai
berikut:
Putaran Bor

Air pada Sprayer

Udara pada Sprayer

Saliva Ejector

45
Pengisian Gelas Kumur

Pergerakan Dental Chair

Lampu Periksa

Arus Bocor pada Chasis

Tahanan kabel pembumian alat

Tahanan Pembumian

4. Pemantauan Fungsi Defibrilator dengan Monitor.


Secara umum pemeriksaan fungsi yangdilakukan untuk Peralatan Defibrllator dengan Monitor,
sebagaiberikut:
Charging

Discharge

Heartb Rate

Output energy

Display I Tampilan

Synkron I Asynkron

Arus Bocor pada Chasis

Arus bocor pada Electrode

Tahanan kabel pembumian alat

Tahanan Pembumian

5. Pemantauan Fungsi Electro Surgery Unit


Secara Umum pemeriksaan fungsi yang dilakukan untuk Peralatan Electro Surgery Unit adalah
sebagai berikut :
Fungsi Cutting

Fungsi Coagulating

Fungsi Bipolar

Intensitas energy

Alarm

Arus bocor pada Chasis

Arus bocor pada Electrode

Tahanan kabel pembumian alat

Tahanan Pembumian

46
PROSEDURTETAP PEMANTAUAN FUNGSI PERALATAN MEDIK

LOGO PROSEDUR TETAP PEMANTAUAN FUNGSI Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT (NAMA PERALATAN MEDIK) Direktur Rumah Sakit

Me rk
Type I Model:
Nomor Seri

( ............................... )
Direktur
No. Dokumen : Tan 99al: Halaman:
... ................ ..................... ........................
Revisi Ke: No. Revlsi: Tan 99 al :

1. Pengertian

2. Tujuan

3 Kebijakan

4. Petugas

5. Prasyarat

6. Peralatan

7. Prosedur

8. Unit Ke~a Terkait

Disetujui Oleh: Dibuat Oleh :


Kapala IPS RS Teknisi Elektromedls

47
LEMBAR KERJA FASILITATOR

MATERIINI 3

PEMANTAUANFUNGSI PERALATAN

Fasilitator memberikan kasus untuk dibahas oleh peserta dalam kelompok diskusi. Penugasan yang
diberikan mencakup pembuatan Prosesur Tetap Pemantauan Fungsi Peralatan mulai dari prasyarat,
persiapan dan pelaksanaan, penetapatan, pengemasan dan laporan. Penugasan Tahap I meliputi 5
(lima) Peralatan yaitu :
1 Pemantauan Fungsi Anaesthesi Machine
2. Pemantauan Fungsi Centrifuge
3. Pemantauan Fungsi Dental Unit
4. Pemantauan Fungsi Defibrllator dengan Monitor
5. Pemantauan Fungsi Electro Surgery Unit

Hasil Diskusi :

Fasilitator merangkum seluruh sesi. Kegiatan rlnci disampaikan pada lembar kerja Fasilitator dan

lembar kerja peserta.

Alokasi waktu 6 jam pelajaran @ 45 Menit (T = 1, P = 2, PL = 3 ).

Langkah-Iangkah :
1. Perkenalkan diri anda secara sing kat.
2. Sampaikan secara singkat tujuan sesi. Pergunakan tayangan 1.
3. Tanyakan harapan dari beberapa peserta yang ingin diperoleh dari proses pembelajaran pada sesi
ini.
4. Fasilitator menanyakan kepada peserta tentang pengertian dan fungsi Peralatan.
5. Klarifikasi pengertian dan fungsi Pemantauan fungsi .
6. Fasilitator memberikan Tugas membuat Prinsip Pemantauan Fungsi Peralatan untuk dibahas
dalam kelompok .
7. Masing-masing kelompok mendiskusikan tugas yang diberikan fasilitator.
8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dihadapan seluruh peserta.
9. Fasilitator memberikan klarifikasi terhadap hasil diskusi dan merangkum hasll dari seluruh
kelompok diskusi.

48
TAYANGAN 1

TUJUAN SESI
Pada akhir sesi inl, peserta mampu Memantau Peralatan
Jilid 2 terdiri dari 5 (lima) Peralatan yaitu :
1. Memantau Peralatan Anaesthesi Machine
2. Memantau Peralatan Centrifuge
3. Memantau Peralatan Dental Unit
4. Memantau Peralatan Defibrilator dengan Monitor
5. Memantau Peralatan Electro Surgery Unit

TAYANGAN 2

PENOATAAN ALAT
1. Nama alat
2. Merk
3. Type/ model
4. Nomor Seri
5. Nomor Inventarisasi
6. Lokasi

TAYANGAN 3

PEMANTAUAN KONOISI LlNGKUNGAN


1. Tegangan/ Catu Daya
2. Tahanan Pembumian
3. Suhu ruangan
4. Kelembaban ruangan
5. Tahanan Pembumian

49
TAYANGAN 4

PEMERIKSAAN KUALITATIF
(PEMANTAUAN FISIK) PERALATAN MEDIK
1. Chasis selungkup
2. Kabel daya
3. Sambungan-sambungan kabel
4. Tombol, indicator, meter
5. Pelabelan
6. Aksesori
7. Kebersihan alat

TAYANGAN 5

PEMERIKSAAN KUALITATIF
(PEMANTAUAN FUNGSI) PERALATAN MEDIK

1. Fungsi tombol-tombol
2. Fungsi indicator

3, Fungsi monitor

4. Fungsi Alarm
5. Memantau kinerja peralatan medis
6. Memantau aspek keselatan kerja

50
TAYANGAN6

B. Pemantaun Fisik dan Fungsi


1. Contoh Pemantauan Fisik Anaesthesi Machine

Secara Umum pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk peralatan

Anaesthesi Machine adalah sebagai berikut :

Chassis/ Selungkup

Penyangga/ Penguat

Stangl tubing

Indicator tinggi cairan

Flow Meter

Alarm

Akasesori

Roda Troley

Kebersihan alat

2. Contoh pemntauan Fungsi Anaesthesi Machine


Secara Umum pemeriksaan fungsi yang dilakukan untuk peralatan anaesthesi Machine
adalah sebagai berikut :
Akurasi Konsentrasi Gas Anaesthes
Kebocoran Gas Anaeshthes

LEMBAR KERJA 1

Pembuatan Protap Pemantauan fisik dan fungsi Peralatan Medik

LEMBAR KERJA 2

REKOMENDASI SAYA

Setelah mengikuti sesi ini, maka saya merekomendasikan hal berikut ini :

51

MATERI INTI 4

PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN

PERALATAN MEDIK

I. DESKRIPSI SINGKAT

Prosedur tetap pemeliharaan adalah standar baku mengenai langkah-Iangkah teknis yang harus
diikuti oleh teknisi Elektromedis dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan yang berdasarkan
prasyarat dan urutan kerja yang harus diikuti. Prosedur tetap pemeliharaan ini ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit dan disusun berdasarkan service manual dan petunjuk lain yang terkait.
Kegiatan pemeliharaan, terdiri dari : pengecekan fungsi bagian-bagian alat, penggantian bahan
pemeliharaan, pelumasan, pengecekan kine~a alat, penyetelan / adjustment, kalibrasi intemal dan
pengukuran aspek keselamatan.

Dengan dilaksanakannya pemeliharaan secara berkala, maka akan diperoleh hasil yang positip,
yaitu :
1. Alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai.
2. Usia teknis alat dapat tercapai.

Modul ini berisi tentang Prosedur Tetap pemeliharaan Peralatan Jilid 2, untuk 5 ( lima) alaI,
yaitu:
1. Anaesthesi Machine
2. Centrifuge
3. Dental Unit
4. Defibrilator dengan Monitor
5. Electro Surgery Unit

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum:


Pada akhir sesi ini, seluruh Peralatan dilakukan pemeliharaan secara berkala sesuai dengan
prosedur tetap pemeliharaan.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus:

Pada akhir sesi, peserta mampu:

1. Menjelaskan proses kegiatan pemeliharaan Peralatan


2. Menyusun prosedur tetap pemeliharaan Peralatan
3. Melaksanakan pemeliharaan Peralatan sesuai prosedur tetap

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

Pokok bahasan 1 : PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN

Sub pokok bahasan

1. Format Protap Pemeliharaan


2. Prasyarat
3. Persiapan
4. Pelaksanaan
5. Pencatatan
6. Pengemasan
7. Pelaporan

53
Pokok bahasan 2 : FASILITAS PENUNJANG PEMELIHARAAN

Sub pokok bahasan

1. Alat kerja dan alat ukur


2. Dokumen Teknis Penyerta
3. Bahan pemeliharaan , bahan operasional dan material bantu

Pokok bahasan 3 : PELAKSANMN PEMELIHARAAN SESUAI PROTAP

Sub pokok bahasan

1. Prosedur tetap Pemeliharaan Anaesthesi Machine


2. Prosedur tetap Pemeliharaan Centrifuge
3. Prosedur tetap Pemeliharaan Dental Unit
4. Prosedur tetap Pemellharaan Defibrilator dengan Monitor
5. Prosedur tetap Pemeliharaan Electro Surgery Unit

IV. BAHAN BELAJAR

1. Service Manual dan Anaesthesi Procedure No. 258 - 0595 - ECR


2. Service Manual dan Centrifuge Procedure No. 456 - 0595 - ECRI
3. Service Manual dan Dental Unit Procedure, IES Lighting Hand Book 5th, Ed.1972 Set 12-7
4. Service Manual dan Defiblilator Monitor Procedure No. 453-0595 - ERI
5. Service Manual dan Electro Surgery Procedure No. .. ..

V. LANGKAH·LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah-Langkah keglatan pembelajaran ini menguraikan tentang kegiatan fasilitator dan Peserta
dalam proses pembelajaran selama sesi ini berlangsung.

LangKah Kegiatan :
1. Setelah perkenalan diri dengan para peserta yang disesuaikan dengan jumlah peserta dan
Latar belakang mereka, uraikan tujuan sesi dan ruang lingkup bahasan secara singkat.
2. Meminta peserta menyampaikan harapannya mengikuti pelatihan ini.
3. Menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk menerima materi
dengan menyepakati proses pembelajaran .
4. Penyampaian pokok bahasan dengan mengajukan berbagai pertanyaan situasionti untuk
mengukur pengalaman pribadi peserta tentang pemeliharaan Peralatan.
5. Mengatur acaca berbagi pandangan dan bertukar pengalaman antar peserta dalam melakukan
pemeliharaan Peralatan .
6. iV1enerangkan dan menjelaskan masing-masing pokok bahahan dengan bahan tayangan digital
( pokok bahasan 1, 2 dan 3 beserta sub pokok bahasan ).
7. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk memperagakan cara pemeliharaan Peralatan.
8. Setelah selesai peragaan seluruh kelompok, mendiskusikan dalam kelas dan mengambil
kesimpulan sebelum klarifikasi.
9. Refieksikan proses pembelajaran sesi ini.
10. Tutup sesi dengan memberikan apresiasi kepada seluruh peserta.

VI. URAIAN MATERI

Pokok bahasan 1 : PROSEDUR TETAP PEMELIHARMN


Prosedur tetap pemeliharaan merupakan standar baku yang harus diikuti oleh teknisi Elektromedis
dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan.

54
Prosedur tetap pemeliharaan disusun oleh teknisi Elektromedis yang bertugas melaksanakan

pemeliharaan alat.

Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan tanpa mengacu pada Protap Pemeliharaan adalah

PELANGGARAN terhadap Kode Etika Profesi

Prosedur Tetap pemeliharaan merupakan salah satu persyaratan akreditasi pelayanan rumah sakit,

sehingga adanya prosedur tetap pemeliharaan sangat diperlukan oleh rumah sakit.

Sub pokok bahasan 1 : Format Prosedur Tetip Pemellharaan


Format protap harus ditentukan dan disosialisasikan kepada semua

pihak yang berkepentingan dengan pemeliharaan alat.

Berikut adalah contoh format Prosedur Tetap Pemeliharaan Peralatan Medik :

55
PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIK

LOGO PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT ( NAMA PERALATAN ) Direktur Rumah Sakit

Mer k
Type I Model
Nomor Seri ( ........ ....................... )
Direktur
No. Dokumen: Tanggal: Halaman:
.................... ............ ......... ......... ... .. ..........

Revisi Ke: No. Revisi : Tanggal:


...... ............. .................... .......................

1. Pengertian

2. Kebijakan

3. Tujuan

4. Petugas

5. Prasyarat

6. Peralatan

7. Prosedur

8. Unit ke~a terkait

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis

56
Sub Pokok Bahasan 2: Prasyarat
Prasyarat yang 'harus dipenuhi pada Pemeliharaan adalah sebagai berikut :
1. Kualifikasi SOM memadai, minimal STM terlatih, 02 Medik, 03 Medik Teknisi tersebut
harus tersertifikasi
2. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
Alat kerja terdiri dari Tool set elektronik dan Tool set mekanik, tersedia.
Alat ukur sesuai dengan masing-masing alat. tersedia.
Alat ukur harus terkalibrasi.
3. Ookumen teknis penyerta meliputi : Protap pemeliharaan dan pengoperasian alat, serta
service manual, tersedia.
4. Bahan pemeliharaan, bahan opcrasional dan material bantu, tersedia.
5. Apabila alat menggunakan catu daya listrik untuk pengoperasiannya maka kotak kontak
harus dilengkapi dengan hubungan pembumian, dengan nilai tahanan < 5 Ohm.
6. Mekanisme ke~a harus jelas, diketahui dengan baik oleh semua pihak terkait dengan
pemeliharaan alat.
7. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkung an.

Apabila prasyarat tersebut tidak semuanya dipenuhi tetapi kegiatan pemeliharaan tetap

dilakukan, maka dapat dikatkan disini bahwa pemeliharaan alat tidak sesuai Prosedur tetap.

Sub pokok bahasan 3: Persiapan


Persiapan adalah langkah-Iangkah yang harus dilakukan sebelum dilakukannya pemeliharaan,
agar kegiatan pemeliharaan dapat dillaksanakan sebaik-baiknya dan tidak ada kendala pada
saat pelaksanaan pemeliharaan.

Tahap persiapan terdiri dari :


1. Menyiapkan Surat Perintah Ke~a dari atasan pemberi tugas
2. Menyiapkan formulir lembar kerja pemeliharaan, laporan ke~a dan kartu pemeliharaan alat
3. Menyiapkan dokumen teknis penyerta sesuai alat yang akan dipelihara
4. Menyiapkan alat kerja dan alat ukur yang dibutuhkan dalam pemeliharaan (semua alat
harus didata, sehingga tidak ada yang hilang / tertinggal dilokasi
5. Menyiapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu (harus dirinci)
6 Memberitahukan kepada pengguna alat yang akan dipelihara, tentang rencana dan jadual
pemeliharaan

Sub Pokok Bahasan 4: Pelaksanaan Pemeliharaan


Kegiatan pemeliharaan adalah sebagai berikut :
1. Pendataan alat ( perhatikan lembar ke~a pemeliharaan )
2. Pengecekan dan pembersihan seluruh bagian alat
3. Pelumansan pada bagian-bagian alat yang bergerak
4. Pengencangan tightening
5. Pengecekan Fungsi dan kondisi komponen alat
6. Penggantian bahan pemeliharaan
7. Pengecekan kine~a alaU uji fungsi
8. Peenyetalan/ Adjustment
9. Pengukuran aspek keselamatan (arus bocor, radiasi, tegangan lebih dll.)

LAKUKAN APA YANG TERTULIS DAN TUlliS APA YANG DILAKUKAN.

57
Sub Pokok Bahasan 5 : Pencatatan
Setelah pemeliharaan selesai dilaksanakan, tahap berikutnya adalah pencatatan, yang terdiri
dari :
1. lsi formulir lembar kerja pemeliharaan. Pengisian formulir lembar kerja harus bertahap,
sesuai tahap kegiatan pemeliharaan
2. lsi laporan kerja pemeliharaan. Gunakan format laporan yang baku
3. lsi kartu pemeliharaan alat, yang menggantung pada setiap alat
4. Pengguna alat menanda tangani Laporan kerja. perhatikan hasH pemeliharaan apakah
5. yang tertulis pada laporan kerja sesuai dengan kondisi alat saat itu

Sub Pokok Bahan 6 : Pengemasan


Sebelum meninggalkan lokasi alat, lakukan pengemasan supaya tidak ada barang yang

tertinggal.

Pengemasan dilakukan terhadap :

1. Alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan catatan supaya tidak ada barang yang
tertinggal atau hilang
2. Dokumen teknis penyerta, dirapihkan dan disusun dengan baik
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta kepada petugas di IPS RS
4. Bersihkan lokasi pemeliharaan dari barang-barang bekas serta dari tumpahan oli / grease

Sub Pokok Bahasan 7 : Pelaporan


1. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada Unit Pelayanan pengguna alat dan pemberi
tug as. Gunakan formulir laporan pemeliharaan yang sudah baku dan serahkan kembali
alat yang sudah dilakukan pemeliharaan
2. Apabila hasH pemeliharaan, alat tidak dapat difungsikan, berikan saran tindak lanjut

Pokok Bahasan 2 : FASILITAS PENUNJANG PEMELIHARAAN.


Sub Pokok Bahasan 1 : Alat Kerja dan alat ukur
1. Alat kerja terdiri dari Tool set elektronik, Tool set Mekanik dan alat bantu lainnya
Contoh : Vacuum cleaner, compressor, dll
Biasakan menggunakan alat kerja yang benar dengan ukuran yang sesuai
2. Alat Ukur, untuk setiap Parameter / fungsi.

Dalam menggunakan alat ukur, perhatikan Range dari nilai yang akan diukur.

Alat ukur antara lain :

Multi meter ( digital/analog)

Leakage Current Meter

Universal Pressure meter

Gas Leakage Detector

Thermo & Hygro Meter

Analyzer

Stop Watch

Tachometer

3. Alat Bantu, seperti : trolley, tangga, dll

Alat ukur yang digunakan pada pemeliharaan harus TERKALIBRASI.

58
Sub pokok bahasan 2 : Dokumen teknis penyerta
1. Diperoleh pada saat penerilJaan ala!, terdiri dari

Operation Manual Petunjuk Pengoperasian

Service Manual

Diagram Schematic atau Wiring

2. Disiapkan oLeh Petugas di Rumah Sakit, meliputi :


Prosedur Tetap : Pengoperasian, Pemantauan Fungsi, Pemeliharaan dan Perbaikan
alat
Formulir Pelaporan : Lembar kerja, Laporan Pemeliharaan dan Kartu pemeliharaan
alat. Gunakan Formulir Pelaporan yang baku dan dimengerti oleh semua plhak terkait

Sub Pokok Bahasan 3 : Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu
1. Bahan Pemeliharaan I Consumable parts for maintenance, adalah komponen alat yang
mempunyai usia pakai tertentu, digunakan untuk kegiatan pemeliharaan alat
Contoh: filter, lampu indikator, baterai, seal! 0 ring, electrode sikat arang, dll
2. Bahan Operasional, disiapkan oleh teknisi pemeliharaan, untuk melakukan Uji fungsi ! uji
kine~a alat
Contoh : kertas rekam, jelly, gas anaesthesi, dll
3. Material Bantu, adalah bahan yang diperlukan untuk membantu kegiatan pemeliharaan.
Contoh : Contact deaner, timah solder, lsolasi , Kain lap, amplas, cairan pembersih, dll

Pokok Bahasan 3 : PELAKSANAAN PEMELIHARAAN SESUAI PROTAP

Sub pokok bahasan 1 : ANAESTHESI MACHINE

Sub pokok bahasan 2: CENTRIFUGE

Sub pokok bahasan 3: DENTAL UNIT

Sub pokok bahasan 4: DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR

Sub pokok bahasan 5: ELECTRO SURGERY UNIT

VII. SIMULASI DAN PRAKTEK PROTAP PEMELIHARAAN

Apabila konsep protap telah selesai disusun lakukan hal-hal berikut ini :

Cobalah menerangkan konsep protap tersebut pada kegiatan yang sebenamya ( simulasi ) dan

kemudian praktekkan.

Apakah urutan ke~a sudah benar ?


Apakah mungkin untuk dilaksanakan ?
Bila belum, lakukan pemeliharaan seperlunya, sehingga mendapat kesepakatan dari anggota
kelompok.

PRESENTASI & DISKUSI

Pada akhir sesi penyusunan protap dan lembar ke~a, setiap kel'ompok harus menyajikan hasil

ke~anya di depan kelompok lain.

Pada forum ini dtakukan diskusi untuk tercapainya kesepakatan bersama, meliputi :

1. Urutan ke~a
2. Jenis kegiatan
3. Hasil pelayanan
4. Istilah yang digunakan.

Protap yang tetah disepakati harus benar-benar siap untuk dilaksanakan.

Protap pemeliharaan Peralatan yang telah siap harus dilaporkan dan dimintakan tanda tangan

Direktur rumah sakit.

59
Format Protap Pemeliharaan dari satu rumah sakit sering berbeda dengan rumah sakit yang lain.

Hal tersebut tidak masalah, asalkan materi yang terdapat dalam protap sama.

Yang harus diperhatikan ialah, bahwa protap tersebut harus disosialisasikan kepada semua pihak

yang terkait untuk diketahui dan diikuti.

VIII. REFERENSI.

Protap Pemeliharaan Peralatan , disusun dengan mengacu pada :

1. Service Manual untuk setiap alat, yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat.

2. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan.

Quality Laboratory Services and Use Of Medical Device W.H.O. INO BCT. 001 .7

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI.

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik - Jakarta 2001 .

3. Health Devices Inspection and Prevetive Maintenance System,

Third Edition ECR11995, Plymouth Meeting, PA. USA

60
MATERI INTIS

PROSEDUR TETAP PERBAIKAN

PERALATAN MEDIK

I. DESKRIPSI SINGKAT

Prosedur tetap perbaikan adalah Standar baku mengenai langkah-Iangkah teknis yang harus diikuti
oleh teknisi medik dalam melaksanakan pernaiakan kerusakan alat , yang berdasarkan prasyarat
dan uruaan kerja yang harus dilkuti. Prosedur tetap perbaikan ini ditetapkan oleh Direktur Rumah
Sakit dan disusun berdasarkan service manual, diagram ( schematic / wiring) dan petunjuk lain
yang terkait.
Kegiatan perbaikan terdiri dari : analisa kerusakan, identifikasi suku cadang penyiapan suku
cadang, perbaikan alat dengan atau tanpa suku cadang, Uji kinerja / uji fungsi, penyetelan /
adjustment, kalibrasi internal dan pengukuran aspek keselamatan.
Dengan dilaksanakannya perbaikan kerusakan alat sesuai prosedur, maka akan diperoleh hasil
yang positip, yaitu :
1. Alat yang mengalami kerusakan dapat difungsikan kembali
2. Upaya perbaikan tidak membuat kerusakan menjadi sernakin parah.
3. Pelayanan yang tementi karena te~adinya kerusakan alat dapat di laksanakan kembali.

Modul ini berisi tentang Prosedur tetap perbaikan Peralat!n Jilid 2, untuk 5 ( lima) alat, yaitu :
1. Anaesthesi Machine
2. Centrrifuge
3. Dental Unit
4. Defibrilator dengan Monitor
5. Electro Surgery Unit

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum :


Pada akhir sesi,ini, seluruh Peralatan yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki sesuai
dengan prosesur perbaikin yang benar.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus:

Pada akhir sesi, perserta mampu

1. Menjelaskan Proses kegiatan perbaikan peralatan medik


2. Menyusun prosedur tetap perbaikan peralatan medik
3. Melaksanakan perbaikan peralatan sesuai prosedur tetap

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

Pokok bahasan 1 : PROSEDUR TETAP PERBAIKAN

Sub pokok bahasan :

1. Format Protap Perbaikan


2. Prasyarat
3. Persiapan
4. Pelaksanaan
5. Pencatatan
61
6. Pengemasan
7. Pelaporan

Pokok bahasan 2 : FASILITAS PENUNJANG PERBAIKAN

Sub pokok bahasan :

1 Alat kerja dan alat ukur

2. Dokumen teknis penyerta


3. Suku cadang, bahan operasional dan material bantu

Pokok bahasan 3 : PELAKSANAAN PERBAIKAN SESUAI PROTAP

Sub pokok bahasan :

1. Prosedur tetap Perbaikan Anaesthesi Machine


2. Prosedur tetap Perbaikan Centrifuge
3. Prosedur tetap Perbaikan Dental Unit
4. Prosedur tetap Perbaikan Defibrilator dengan Monitor
5. Prosedur tetap Perbaikan Electro Surgery Unit

IV. BAHAN BELAJAR

1. Service Manual, Diagram dan Anaesthesi Machine Procedure No. 258 - 0595 - ECRI
2. Service Manual, Diagram dan Centrifuge Procedure No. 456 - 0595 - ECRI.
3. Service Manual, Diagram dan Dental Unit Procedure IES Lighting Hand Book 5th Ed. 1972
Sect. 12 - 7
4. Service Manual, Diagram dan Defibrillator dengan Monitor Procedure No. 453- 0595-ECRI
5. Service Manual, Diagram dan Electro Surgery Unit Procedure No.... .

V. LANGKAH·LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah-Iangkah kegiatan pembelajaran ini menguraikan tentang kegiatan fasilitator, dan peserta
dalam proses pembelajaran selama sesi ini berlangsung .

Langkah Kegiatan :
1. Setelah perkenalan diri dengan para peserta yang disesuaikan dengan jumlah peserta dan
latar belakang mereka, uraikan tujuan sesi dan ruang lingkup bahasan secara sing kat
2. Meminta peserta menyampaikan harapannya mengikuti pelatihan ini
3. Menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk menerima materi
dengan menyepakati proses pembelajaran
4. Penyampaian pokok bahasan dengan mengajukan berbagai pertanyaan situasional untuk
mengukur pengalaman pribadi peserta tentang perbaikan Peralatan
5. Mengatur acara berbagi pandangan dan bertukar pikiran antar peserta dalam melakukan
perbalkan Peralatan
6. Menerangkan dan menjelaskan masing-mang pokok bahasan dengan bahan tayangan digital
(Pokok bahasan 1,2 dan 3 beserta sub pokok bahasan)
7. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk memperagakan peralatan medik
8. Setelah selesai peragaan, seluruh kelompok mendiskusikan dalam kelas dan mengambil
kesimpulan sebelum klarifikasi
9. Selesaikan proses pembelajaran ini
10. Tutup sesi dengan memberikan apresiasi kepada seluruh peserta

62
VI. URAIAN MATERI

Pokok Bahasan 1 : PROSEDUR TETAP PERBAIKAN

Prosedur tetap perbaikan merupakan standar baku yang harus diikuti oleh teknisi elektromesi

dalam melaksanakan kegiatan perbaikan alat yang mengalami kerusakkan.

Prosedur tetap perbaikan disusun oleh teknisi eletromesik yang bertugas melakakan pemeliharaan

dan perbaikan alat.

Kegiatan perbaikan yang dilaksanakan tanpa mengacu para protap perbaikan adalah

PELANGGARAN terhadap kode etika protest.

Prosedur tetap perbaikan merupakan salah satu persyaratan akreditasi pelayanan rumah sakit,

sehingga adanya prosedur tetap perbaikan sangat diperlukan oleh Rumah Sakit.

Sub Pokok 1 : Format prosedur tetap perbaikan :

Format protap harus ditentukan dan disosialisakan kepada semua pihak yang berkepentingan

dengan perbaiakan alat.

Berikut adalah contoh tormat Prosedur Tetap Perbaikan Peralatan Medik :

63
PROSEDUR TETAP PERBAIKAN PERALATAN MEDIK

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT ( NAMA PERALATAN ) Direktur Rumah Sakit

Mer k
Type I Model: ( ............................... )
Nomor Seri Direktur

No. Dokumen : Tanggal: Halaman:


.............. . .... ..... ................ ........................

Revisi Ke: No. Revisi: Tanggal:


................... ............ ....... ..... . ...............

1. Pengertian

2. Kebijakan

3. Tujuan

4. Petugas

5. Prasyarat

6. Peralatan

7. Prosedur

8. Unit kerja terkait

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis

64
I " P . "~TAK AA N
i)EP: I' I I T ... N

Sub Pokok Bahasan 2: Prasyarat

Prasyarat yang harus dipenuhi pada Perbaikan adalah sebagai berikut :

1. Kualifikasi SOM memadai, minimal STM terlatih, 02 Elektro Medik, 03 Elektro Medik
Teknisi tersebut harus tersertifikasi
2. Alat kerja dan alat ukur lengkap
Alat ke~a terdiri dari Tool' set elektronik dan tool set mekanik, tersedia
Alat ukur sesuai dengan masing-masing alat, tersedia.Alat ukur harus TERKALIBRASI
3. Dokumen teknis penyerta meliputi : Protap perbaikan, pengoperasian alat dan Service
Manual serta Diagram (schematis I Wiring ), tersedia
4. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
5. Suku Cadang dapat diperoleh
6. Apabila alat menggunakan catu daya untuk pengoperasiannya. maka Kotak kontak harus
dilengkapi hubungan pembumian dengan nilai tahanan < 5 Ohm
7. Mekanisme ke~a harus jelas, diketahui dengan baik oleh semua pihak terkait dengan
perbaikan alat
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

Apabila prasyarat tersebut tidak semuanya dipenuhi tetapi kegiatan perbaikan tetap dilakukan,

maka dapat dikatakan disini bahwa perbaikan alat tidak sesuai prosedur tetap.

Resiko yang terjadi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Teknisi pelaksana perbaikan.

Sub pokok bahasan 3: Perslapan

Persiapan adalah 'Iangkah-Iangkah yang harus dilakukan sebelum dilakukannya perbaikan,

agar kegiatan perbaikan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan tidak ada kendala pada saat

pelaksanaan perbaikan.

Tahap persiapan terdiri dan:

1. Menyiapkan Surat Perintah Ke~a dari atasan pemberi tugas


2. Menyiapkan formulir lembar ke~a perbaikan dan fonnulir laporan ke~a
3. Menyiapkan dokumen teknis penyerta sesuai alat yang akan diperbaiki
4. Menyiapkan alat kerja dan alat ukur yang dibutuhkan dalam perbaikan (semua alat harus
didata, sehingga tidak ada yang hilang I tertinggal dilokasi )
5. Menyiapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu. ( harus dirinci )
6. Memberitahukan kepadaopengguna alat mengenai rencana perbaikan kerusakan alat,
sebutkan rencana kerja dan jadual waktu

Sub pokok bahasan 4: Pelaksanaan Perbaikan


Kegiatan perbaikan adalah sebagal benkut :
1. Pendataan alat (perhatikan lembar kerja perbaikan)
2. Analisa kerusakan
3. Identifikasi kebutuhan suku cadang
4. Penyiapan suku cadang
5. Perbalkan kerusakan alat
6. Baik dengan atau tanpa suku cadang
7. Uji Kinerja I Uji Fungsi
8. Penyetelan I Adjustment
9. Pengukuran aspek keselamatan (arus, bocor, radiasi, tegangan lebih, dll )

LAKUKAN APA YANG TERTULIS DAN TULIS APA YANG DILAKUKAN

65

Sub PokoK Bahasan 5 : Pencatatan


Setelah perbaika. selesai dilaksanaan, tahap berikutnya adalah pencatatan, yang terdiri .dari :
1. lsi formulir lembar kerja. Peggisian formulir lembar ke8a harus bertahap, sesual tahap
kegiatan perbaikan
2. lsi Laporan kerja perbaikan. Gunakan format laporan yang baku .
3. Pengguna alat menanda tangani laporan kerja.perhatikan hasil perbaikan, apakah yang
tertulis pada laporan kerja sesuai dengan kondisi alat saat itu.

Sub Pokok Bahan 6 : Pengemasan


Sebelum meninggalkan lokasi alat, ,akukan pengemasan supaya tidak ada barang yang

tertinggal.

Pengemasan dilakukan terhadap :

1. Alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan catatan supaya tidak ada barang yang
tertinggal atau hilang
2. Dokumen teknis penyerta, dirapihkan dan disusun dengan baik
3. Kembalikan alat kerja alat ukur dan dokumen teknis penyerta kepada petugas di IPS RS
4. Bersihkan lokasi perbaikan alat dari Barang barang yang sudah tidak diperlukan lagi serta
dari tumpahan oli / grease

Sub Pokok Bahasan 7 : Pelaporan


1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada unit peLayanan pengguna alat dan pemberitugas.
Gunakan forrmulir laporan perbaikan yang sudah baku dan serahkan kembali alat yang
telah diperbaiki
2. Apabila hasil perbaikan alat tetap rusak , berikan saran tindak lanjut yang harus ditempuh
agar alat dapat diperbaiki
( Contoh : Suku cadang harus dipesan ke pabrik, Alat ukur yang diperlukan tidak dimiliki,
kemampuan teknisi setempat belum mampu dll)

Pokok Bahasan 2 : Fasilitas Penunjang Perbaikan


Sub Pokok Bahasan 1 : Alat kerja dan alat ukur
1. Alat kerja terdin dan tool set elektronik, tool set mekanik dan alat bantu

( contoh : Vacuum cleaner, kompresor, tracker dll ).

Biasakan menggunakan alat kerja yang benar dengan ukuran yang sesuai

2. Alat Ukur, untuk setiap parameter / fungsi

Dalam menggunakan alat ukur, perhatikan range dan nilai yang akan diukur.

Alat ukur antara lain :

Multi meter ( digital/analog)

Leakage Current Meter

Universal Pressure meter

Gas Leakage Detector

Thermo & Hygro Meter

Analyzer

Stop Watch

Osciloscope

3. Alat Bantu, seperti: trolley, tangga, dll.

Alat ukur yang digunakan pada perbaikan harus TERKALIBRASI.

66
Sub pokok bahasan 2 : Dokumen Teknis Penyerta
1. Diperoleh pada saat penerimaan alat, terdiri dari :

Operation Manual I Petunjuk Pengoperasian.

Service Manual.

Diagram Schematic atau Wiring

2. Disiapkan oleh Petugas di rumah sakit meliputi :


1. Prosedur Tetap : pengoperasian pemantauan fungsi, pemeliharaan dan perbaikan alat
2. Formulir Pelaporan : lembar ke~a perbaikan, laporan hasil perbaikan (korektif)

Sub Pokok bahasan 3 : Suku Cadang, bahan operasional dan material bantu
1. Suku cadang I Spare part, adalah komponen atau bagian alat yang USIA pakainya tidak
dapat diprediksi, dipergunakan untuk keperluan Perbaikan.
Contoh : Sekering/fuse, transistor, tabung elektronik, relay, diode, dll.
2. Bahan operasional disiapkan oleh teknisi pemeliharaan, untuk melakukan uji fungsilkinerja
ala!.

Contoh : kertas rekam, gas oxygen, cairan anaesthesi, kapas, Jellly, dll

3. Material bantu, adalah bahan yang diperlukan untuk membantu kegiatan perbaikkan.
Contoh : Contact /leaner, timah solrer, Isolasi , kain lap, amplas, cairan pembersih, dll.

Pokok Bahasan 3 : PELAKSANAAN PERBAIKAN SESUAI PROTAP

Sub Pokok Bahasan 1. : Anaesthesi Machine

Sub PokoK Bahasan 2 : Centrifuge

Sub Pokok Bahasan 3 : Dental Unit

Sub Pokok Bahasan 4 : Defibrlator dengan Monitor

Sub Pokok Bahasan 5 : Electro Surgery Unit

VII. SIMULASI DAN PRAKTEK PROTAP PERBAIKAN


ApabiLa konsep protap telah selesai disusun, lakukan hal-hal berikut ini :
Cobalah menerangkan konsep protap tersebut pada kegiatan yang sebenarnya ( simulasi ) dan
kemudian praktekkan.
Apakah urutan sudah benar ?
Apakah mungkin untuk dilaksanakan ?
Bila belum lakukan pemeliharaan seperlunya, sehingga mendapat kesempatan dari anggota
kelompok.

PRESENTASI & DISKUSI

Pada akhir sesi penyusunan protap dan lembar kerja, setiap kelompok harus menyajikan hasil

kerjanya di depan kelompok lain.

Pada forum ini diakukan diskusi untuk tercapainya kesepakatan bersama, meliputi :

1. Urutan kerja
2. Jenis kegiatan
3. Hasil pelayanan
4. Istilah yang digunakan

Protap yang telah disepakati harus benar-benar siap untuk dilaksanakan.

Protap perbaikan Peralatan yang telah siap harus dilaporkan dan dimintakan tanda tangan direktur

rumah saki!.

67
Format Protap Perbaikan dari satu Rumah Sakit sering berbeda dengan Rumah Sakit yang lain.

Hal tersebut tidak masalah, asalkan materi yang terdapat dalam protap sama.

Yang harus diperhatikan ialah, bahwa protap tersebut harus disosialisasikan kepada semua pihak

yang terkait untuk diketahui dan diikuti.

VIII. REFERENSI

Protap Perbaikan Peralatan , disusun dengan mengacu pada :

1. Service Manual untuk setiap alat, yang dikeluarkan oleh Pabrik pembuat alat.

2. Health Devices Inspection and Preventive Maintenance System,

Third Edition ECRI 1995, Plymouth Meeting, PA. USA

68
MATERIINTI 6

NORMA IKESELAMATAN KERJA

I. DESKRIPSI SINGKAT

Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah dikenal sejak lama yaitu tahun 1760 SM, dengan
adanya maklumat raja Babylonia Hammurabi yang dikenal dengan Hammurabi Code disebutkan
bahwa " Jika seorang arsitek membangun rumah untuk orang lain dan bangunan tersebut tidak
dikonstruksi sebagaimana mestinya, kemudian roboh dan megakibatkan meninggalnya seseorang,
maka arsitek tersebut harus dibunuh.
Pada puncak revolusi Industri ,Beardini Rammazzinimenls menulis "Discourse on the disease of
worker yang membuat beliau dikenal sebagai bapak Occupational Medicine. Pendekatan keilmuan K3
II

diawali oleh H. W. Heinrich dengan penulisan pada buku Industrial Inccident Prevention a Scientific
II

Approach"
Jika melihat pada kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja di perusahaan atau organisasi seperti ;
kejadian kebakaran di san juanrico (Mexico city ,1984), Bhopal ( India 1984), kebakaran di airport
Manchester (UK, 1985), Challenger spacecraft explosion (USA, 1986), Chemobyl (Ukraina, 1987) dan
kecelakan kereta api (Bintaro ,Jakarta) serta beberapa penyakit akibat pekerjaan seperti Carpal Tunnel
Syndrom, Low back pain, Neck Pain, Asbestosis, Silicosis, Jantung coroner, Kanker dan lain
sebagainya.
Dapat dibayangkan dan diperkirakan kerugian yang dialami aleh perusahaan dan organisasi , selain
resiko kerugian, perusahaan dan organisasi dituntut agar meningkatkan kualitas produk, lingkungan dan
pekerjanya.
Dalam era Globalisasi dan AFTA 2003, setiap perusahaan atau organisasi berlomba-Iomba untuk
meningkatkan produknya sehingga dapat bersaing ditingkat nasional , regional dan Internasional.
Labeling produk merupakan salah satu syarat apakah suatu produk perusahaan atau organisasi dapat
diterima oleh masyarakat dunia internasional, Labeling tersebut antara lain meliputi SO 9000 (kualitas
dan mutu produk), ISO 14000 (Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan) ISO 18000 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja).
Sebagai jawaban akan hal tersebut dierlukan palksanaan kegiatan yang dilandasi oleh kebijakan yang
mendukung terlaksananya prnsip-prinsip K3 dengan tujuan meminimalisasi atau menghilangkan
kejadian yang menimbulkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

Dalam pelatihan ini peserta akan diberikan pengetahuan dasar yang menyangkut Norma Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit yang meliputi :
1. Pemahaman tentang prinsip K3 di Rumah Sakit dan K3 Universal.
2. Peran K3 di Rumah Sakit.
3. Peraturan dan PerUndang-Undangan yang berlaku
4. Pengertian tentang Resiko,Bahaya dan Kecelakaan.
5. Mengenal Jenis bahaya yg ada ,penyebab serta dampaklkerugiannya.
6. Memahami metode pengendalian bahaya.
7. Mengetahui Nilai ambang batas bahaya yang diizinkan.

II. TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan umum pelatihan.


Pada akhir sesi ini peserta akan mampu mengetahui dan memahami tentang Nonma Kesehatan
dan Keselamatan Kerja khususnya di Rumah Sakit.

69
B. Tujuan Khusus Pelatihan.

Pada akhir sesi ini perserta diharapkan mampu untuk :

1. Menjelaskan tentang prinsip dasar Norma Keselamatan Kerja


2. Menyebutkan tentang peraturan dan Per Undang-Undangan yang berkaitan dengan Norma
Keselamatan Ke~a .
3. Menjelaskan tentang pengertian Resiko, Bahaya dan Kecelakaan kerja.
4. meyebutkan jenis-jenis bahaya yangada serta penyebabnya dan cara pengendaliaannya.
5. Mampu memahami dampak atau keruian yg timbul akbat bahaya yang te~adi.
6. menyebutkan Nilai ambang batas bahaya yang diizinkan.

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

1. Pengertian K3 .
2. Peran K3 di Rumah Sakit.
3. Peraturan dan PerUndang-Undangan K3 RS.
4. Pengertian Resiko ,Bahaya dan Kecelakaan .
5. Ruang lingkup K3 RS

Lingkungan Ke~adi RS.

Sumber-sumber bahaya di RS.

Jenis-jenis paparan bahaya di RS.

6. Metode pengendalian bahaya.


7. Nilai-nilai ambang batas.

IV. LANGKAH·LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pada kegiaan ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi

V. URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
K3 Rumah Sakit.
K3 dalam batasan Universal adalah Kesehatan dan Keselamat Kerja (Safety & Health)
K3 dalam instrument akreditasi dinyatakan sebagai sesuatu yang lebih sempit :
" Keselamatan Kerja, Kebakaran, dan Kewaspadaan Bencana".
Tetapi kandungan dalam instrument akreditasi sudah mengacu pada batasan universal.

Prinsip dasar K3 di RS adalah


"upaya untuk menghilangkan dan atau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja yang pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan antara Keselamatan dan Kesehatan
Kerja "( Oepkes)
"Upaya umtuk mengendalikan dan memperkecil bahaya yang diketahui ada ditempat kerja
agar tingkat resiko yang mungkin terjadi masih dalam batas toleransi dan upaya untuk
menngkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Pekerja ll

2. PERAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RUMAH SAKIT


Sebagai loss control, untuk mengendalikan kerugian atau Inefesiensi.
Sebagai complaince agent, untuk meyakinkan terpenuhinya norma dan peraturan K3
dalam perusahaanl Rumah Sakit.
Sebagai advisory body terhadap unit usaha Ikaryawan dalam penerapan K3.
Sebagai management tools dalam menjalankan fungsi control dan acuan untuk
pengambilan keputusan terutama dalam aspek K3.
70
3. PERATURAN DAN PER UNDANG·UNDANGAN K3 DI RUMAH SAKIT.
Peraturan dan perundang-undangan K3 d RS bersumber pada :
- Peraturan Departemen Tenaga Kerja.
Peratuaran Departemen Kesehatan.

- BATAN/BAPETEN .

Ketentuan/peraturan dari Menteri KLH.

Peraturan perundang-undangan tersebut antara lain:


UU No.4/1969 ; Ketentuan pokok mengenai Ketenagakerjaan.
UU No.1-1970 tentang Keselamatan kerja.
Permenaker No.5/Men/1996 tentang SMK3.
Permenkes RI No.986/Menkes/Per/1992 tentang persyaratan Kesling di RS.
Keputusan Dirjen PPM&PLP No.HK.00.66.6,44. tentang persyaratan dan Juknis tata
cara lingkungan RS.
UU NO.8 tentang perlindngan Konsumen
Berbagai Ketentuan Menteri KLH.

Pedoman atau Standard internasional yang digunakan antara lain:

NIOSH. OSHA.CDC. US Dept of Health & Human Services. US Dept of Labor

Occupational Safety Health. Administration. WHO.

Hal tersebut diatas menempatkan RS sebagai tanggng tergugat terhadap tuntutan bila

dituduhkan tidak mematuhi perundang-undangan diatas.

STANDARD KESELAMATAN LlSTRIK

Akibat Bahaya listrik :

- Terkejut (shock)

- Terjadi rasa lelah.

- Terjadi gangguan pernafasan.

- Vibrilasi Ventrikuler.

- Luka bakar.

TABEL AKIBAT BAHAYA LlSTRIK.


NO Arus Listrik Akibat Keterangan
1 0.1 mA Tdk menimbulkan akibat Ambang batas penerimaan
2 1-10 mA Pada umumnya tdk berakibat II Kondisi Normal
3 10-100 mA Rasa Lemas. Kelelahan. Tergangtung besarnya arus.
gangguan Pernafasan
4 60-1000 mA Vibrilasi Ventrikuler
5 <1 Amper Luke bakar
.. .
" Tegangan 1 (satu) Volt dlkenakan langsung pada seseorang yg memllikl tahanan tubuh 10
K Ohm akan mengalir arus sebesar 100 UA"
" Arus bocor melebihi 10 uA akan menyebabkan bahaya Mikroshock. "
" Standard PUlL untuk pentanahan > 5 Ohm dan Kabel pembumian alat kesehatan tidak
boleh lebih dari 0.15 Ohm"

71
Standard Internasional Kelistrikan mengacu kepada :

NEC (National Elektrical Comission)

IEC (International Electric Comission)

AAMI ( Association for the Advencement of Medical Instrument)

NFPA (National Fire Protection Assosiation)

STANDARD KESELAMATAN KERJA DALAM PENGGUNAAAN PERALATAN KESEHATAN


(arus bocor)

STO Patient area Non Patient Ground Power


Critical General area Wire Conductor
area area area To Chassis
Impedance
NEC
Leakage 100 uA 500 uA Less than 0,15 Ohms Greater than
from 1000.000 Ohms
chassis
NFPA
Chassis 100 uA 100 uA
Lead 50 uA -
Isolated 10 uA -
UL.544.
Chassis 100 uA 100 uA 0.10 Ohms
Lead 50 uA -
Isolated 10 uA -
AAMI
Chassis 100 uA 100 uA
Lead 50 uA -
Isolated 10 uA -

72
TABEL STANDARD PROTEKSI RADIASI.

BAHAN Kerapatan (g/cm) Tabel dalam mili meter


50 kV 100 kV 150 kV
Timbal 11,3 0,18 0,84 0,96
Beton 2,35 13 55 70
Beton 2,2 22 68 101
Bata 1,8 36 104 145
Bata Beronqga 3,2 5,4 7 14
Beton Barium 3,2 5,4 7 14
Baja 7,9 1,0 5,4 13
Beton beronga 0,63 76 230 328
udara
Gips 0,84 45 172 260

Akibat bahaya Radiasi.


Efek Somatik.

Efek Somatik Stokasis.

Efek Genetik

TABEL PENAHAN RADIASI UNTUK BERKAS PRIMER.

Tegangan Maksimum Jarak dari Fokus (m) Tebal penahan radiasi


Tabung (kV) Pb (mm) Beton
kerapatan
2,35
g/cm3
100 2 1,8 150
3 1,6 130
5 1,2 100
125 2 2,1 170
3 1,8 150
5 1,3 110
150 2 2,2 190
3 1,9 170
5 1,4 130

TABEL STANDARD NILAI AMBANG BATAS DOSIS PENYINARAN SELURUH TUBLIH (ICRP)

Organ / Jaringan tubuh Pekerla radiasi dewasa Anggota Mas~arakat


Gonat, Sumsum tulang 5 Rem / tahun 0,5 Rem / tahun
Kulit, Tulang 30 Rem / tahun 3,0 Rem / tahun
Kelenjar gondok 30 Rem / tahun 3,0 Rem / tahun
Anggota badan 75 Rem / tahun 7,5 Rem / tahun
Organ lainnya 1,5 Rem / tahun 1,5 Rem / tahun
Catatan :
a. Untuk wanita hamildosis pada janin setelah diagnosa tidak boleh lebih dari 1 Rem/ tahun.
b. Untuk anak sampai usia 16 tahun kelenjar gondok maksimal terima 1,5 Rem / tahun.
c. Radiasi bocor pada jarak 1 meter dari focus tidak melebihi 100 Rem/jam

73
PROSEDUR TETAP

o PENGOPERASIAN
o PEMANTAUAN FUNGSI

o PEMELIHARAAN
o PERBAIKAN

ANAESTHESIMACHINE

N20 SODA LIME PASIEN

1 i
FILTER
VAPORIZER MIXER REGULATOR
HUMIDIFIER

02

BLOK DIAGRAM ANAESTHESI MACHINE

1. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN ANAESTHESI MACHINE

LOGO PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN Disahkan oleh:


RUMAH SAKIT ANAESTHESI MACHINE Direktur RS

-------------------------------
Mer k
Type I Model
Nomor seri ( -----------------------------------)
Direktur

No Ookumen: Tanggal: Halaman:


112
Revisi ke: No Revisi: Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Pengoperasian Anaesthesi Machine adalah bentuk dan


standar yang berupa cara atau langkah-Iangkah yang harus diikuti dalam
melaksanakan kegiatan pengoperasian Anaesthesi Machine , yang
berdasarkan prasyarat dan urutan kerja yang harus dipenuhi . Prosedur ini
disusun berdasarkan pada petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain yang
terkait, berupa : prasyarat, persiapan, pemanasan, pelaksanaan pengoperasian,
pengemasan dan penyimpanan, agar alat dapat difungsikan dengan baik untuk
membenkan pembiusan kepada pasien dengan mengalirkan gas anaesthesi
untuk menunjang tindakan bedah

2. Tujuan 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapatkan hasil pembiusan yang baik dan sempuma.
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh
kesalahan pengoperasian
4. Agar usia teknis alat dapat tercapai

3. Kebijakan Struktur Organisasi dan Tatalaksana Rumah Sakit

4. Prasyarat 1. SOM tersertifikasi


2. Alat laik pakai dan bersih
3. Akseson lengkap dan baik
4. Bahan operasional tersedia
5. Prosedur 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan .
2. Lepaskan penutup debu. Kunci roda penggerak troli
3. Siapkan aksesori (Pasien tubing dan face mask)
4 Siapkan gas medis yang diperlukan : 02 dan N20 serta cairan
anaesthesi
5. Periksa supply gas dan periksa tekanan gas (antara 3 sId 6 Bar),
periksa pressure gauge
6. Periksa kebocoran gas pada slang I tubing
7. Periksa Soda lime I durasobe, ganti bila warna telah berubah
8. Pasang patient tubing I slang pada alat
9. Lakukan pengetesan sistim safety
10. Periksa semua sambungan gas dari tabung ke alat
11. Perhatikan protap pelayanan
12. Beritahukan kepada pasien, mengenai tindakan yang akan dilakukan
13. Atur dosis anaesthesi Ipembiusan
14. Pasang Patient tubing dan face mask pada pasien
15. Lakukan tindakan (pembiusan)
16. Lakukan pengamatan operasional alat. Perhatikan indikator I monitor I
alarm.
17. Setelah selesai, Kembalikan posisi regulator pengatur supply gas I
rotatometer ke posisi minimum
18. Putuskan supply gas dengan cara mengunci ke posisi OFF dari tabung
atau sumbemya
19. Lepaskan aksesori dari alat.dan bersihkan
20. Bersihkan Alat
Pastikan alat Anaesthesi Machine dalam kondisi baik dan siap
difungsikan pada pemakaian berikutnya
21. Pasang penutup debu
22. Simpan alat dan aksesori ketempat semula
23. Catat beban ke~a alat -7 dalam jumlah pasien

6. Unit ke~a terkait Unit Pelayanan Pengguna Alat

Disetujui oleh: Dibuat oleh:


Ka. Unit Pelayanan. Pengguna alat.
1. PROSEDUR TETAP PEMANTAUAN FUNGSI ANAESTHESI MACHINE

LOGO
PROSEDUR TETAP PEMANTAUAN FUNGSI
Disahkan oleh:

RUMAH SAKIT
ANAESTHESI MACHINE
Direktur RS

Mer k ------ --- ---- -----------------


Type I Model

Nomor seri

( ------------------------------)
Direktur
No Dokumen:
Tanggal : Halaman:
1/2
Revisi ke: No Revisi: Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Pemantauan fungsi Anaesthesi Machine adalah bentuk


standar yang berupa cara atau langkah-Iangkah yang harus diikuti dalam
pemantauan fungsi Anaesthesi Machine yang berdasarkan prasyarat dan
prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada
petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja :
pendataan alat, pemantauan kondisi lingkungan, pemeriksaan kualitatif dan
pemeriksaan kuantitatif, sehingga dapat disimpulkan alat layak atau tidak
layak untuk difungsikan 1dioperasikan.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Mengetahui kondisi lingkungan yang tersedia


2. Mengetahui kondisi fisik, fungsi komponen dan kinerja alat
3. Mengetahui aspek keselamatan
4. Mengetahui alat layak atau tidak untuk difungsikan

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. SDM tersertifikasi


2. Peralatan kerja dan alat ukur lengkap
3. Protap pemantauan fungsi, lembar kerja pemantauan fungsi
dan protap pengoperasian tersedia
4. Bahan operasional tersedia

6. Peralatan 1. Alat Kerja : Tool set Gas.


Handy Tool set.

2. Alat Ukur : Anaesthesi Gas Analyzer (terkalibrasi)


Thermohyg rometer (terkalibrasi)
7. Prosedur A. Persiapan
1. Siapkan surat perintah kerja (SPK)

2 Siapkan formulir lembar kerja pemantauan fungsi.

3. Siapkan protap pemantauan fungsi dan protap pengoperasian alat

4. Siapkan alat kerja dan alat ukur

5. Siapkan bahan operasional

6. Pemberitahuan kepada Unit pelayanan pengguna alat

B. Pelaksanaan
1. Lakukan pendataan alat
2. Lakukan pemantauan kondisi lingkungan
3. Lakukan pemeriksaan kualitatif (pemeriksaan fisik)
4. Lakukan pemeriksaan kuantitatif (pemeriksaan fungsi dan
aspek keselamatan)

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar ke~a pemantauan fungsi dan SPK
2. Simpulkan hasil Pemantauan Fungsi.
- Alat layak difungsikan.
- Alat tidak layak difungsikan.
3. Pengguna alat menandatangani lembar kerja dan
SPK pemantauan fungsi.

D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur sesuai lembar kerja
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3 Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula

E. Laporan
1. Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada Unit Pelayanan
pengguna alat dan saran tindak lanjut.
2. Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada pemberi tug as.

8. Unit kerja terkait Unit Pelayanan Pengguna alat

Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPS RS )

Disetujui oleh : Dibuat oleh :


Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis
1. PROSEDLIR TETAP PEMELIHARAAN ANAESTHESI MACHINE

LOGO PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN


Disahkan oleh :
RliMAH SAKIT
ANAESTHESI MACHINE Direktur RS.

lVIerk
Type 1Model
Nomor seri (... .. ... .... ... ........ .. ...... ... ... .. ) I
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman:
1/2
Revisi Ke: No. Revisi : Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Pemeliharaan alat Anaesthesl Machine adalah bentuk standar
mengenai langkah-Iangkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan pemeliharaan alat Anaesthesi Machine yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun
berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan
urutan kerja : pembersihan, pelumasan , pengencangan , pengecekan fungsi
dan kondisi bagian alat, penggantian bah an pemeliharaan, pemeriksaan
kinerja , aspek keselamatan kerja dan penyetelan / adjustment. Kesimpulan
hasil pemeliharaan alat baik atau alat tidak baik

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sa kit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar


2. Alat selalu dalam kondisi sia p dan laik pakai, sehingga usia teknis alat
dapat tercapai

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5 .Prasyarat 1. Alat kesehatan berfungsi


2. SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap
4. Dokumen teknis, protap pemeliharaan lembar kerja pemeliharaan dan
protap pengoperasian , tersedia
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu , tersedia
6. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

6. Peralatan 1. Alat Kerja : Tool set Gas


Tool set Mekanik

2. Alat Ukur Anaesthesi Gas Analyzer (terkalibrasi)


Flow Meter (terkalibrasi)
7. Prosedur A. Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja dan kartu pemeliharaan alat
3. Siapkan
a. Service Manual
b. Protap pemeliharaan dan protap engoperasian alat. :
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
5. Siapkan bahan pemeliharaan ,bahan operasional dan
material bantu
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat
8. Pelaksanaan pemeliharaan. ( perhatikan Service manual)
1. Lakukan pembersihan seluruh bag ian alat
2. Lakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak
3. Lakukan pengencangan I tightening
4. Lakukan pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat
5. Lakukan penggantian bahan pemeliharaan
6. Lakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamatan ke~a
7. Lakukan penyetelan I adjustment
8. Kesimpulan hasil pemeliharaan
C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian fonnulir lembar kerja, kartu pemeliharaan
dan SPK.
2. Simpulkan hasil pemeliharaan
- Alat baik
- Alat tidak baik
3. Pengguna alat menandatangani fonnulir lembar ke~a dan SPK,
sebagai bukti pemeliharaan alat telah dilaksanakan
D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Anaesthesia Machine dan lokasi pemeliharaan
E. Laporan
1. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada Unit Pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat Anaesthesi Machine yang telah
dipelihara
2. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada pemberi tugas

8. Unit ke~a terkait Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS )


Unit Pelayanan pengguna alat

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis
1. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN ANAESTHESI MACHINE

LOGO
PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :

RUMAH SAKIT
ANAESTHESI MACHINE Direktur RS

MERK
TYPE I MODEL
NOMORSERI
( ----------------------------------- )
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman:
1/2
Revisi Ke: No. Revisi: Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Perbaikan alat Anaesthesi Machine, adalah standar baku,
mengenai langkah-Iangkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan perbaikan kerusakan alat Anaesthesi Machine, yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini
disusun berdasarkan pada service manual, dan petunjuk lain yang terkait,
dengan urutan kerja : analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan"
penyetelan 1 adjustment, kalibrasi internal, uji kinerja dan pengukuran aspek
keselamatan kerja. Kesimpulan hasil perbaikan dapat disimpulkan alat baik
dan atau alat tidak baik

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak


2. SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap
4. Dokumen teknis, protap perbaikan , lembar kerja perbaikan dan

protap pengoperasian, tersedia

5. Bahan pemeliharaan dan material bantu, tersedia


6. Suku cadang dapat diperoleh
7. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool Set Mekanik


Tool Set Gas
2. Alat Ukur Anaesthesi Gas Analyzer ( Terkalibrasi )
Flow Meter ( Terkalibrasi )
7. Prosedur A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan fonnulir lembar ke8a perbaikan
3. Siapkan :
a. Service manual, diagram ( schematic I wiring)
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat
c. Riwayat perbaikan alat

4. Siapkan alat ke8a dan alat ukur


5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat
B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan
- Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
- Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat I komponen I suku cadang yang
mengalami kerusakan. (perhatikan panduan analisis kerusakan,
dan service manual )
- Lakukan pendataan, bagian alaUkomponen/suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog
2. Siapkan suku cadang yang diperlukan
3. Lakukan langkah perbaikan (dengan atau tanpa suku cadang )
4. Lakukan penyetelan I adjustment, kalibrasi Internal
5. Lakukan uji kine8a dan pengukuran aspek keselamatan kerja
C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar ke8a perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
- alat baik
- alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani fonnulir lembar kerja perbaikan
dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan
D. Pengemasan
1. Cek alat ke8a dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar ke8a
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Anaesthesi Macine dan lokasi perbaikan.
E. Laporan
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan
pengguna alat dan serahkan kembali alat Anaesthesi Machine
yang telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas

8. Unit ke8a terkait - Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


- Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis
LEMBAR KERJA PEMANTAUAN FUNGSI

Nama Rumah Sa kit


Unit Pelayanan

Data Alat
Nama Alat ANAESTHESI MACHINE.
Merk
Type / Model
Nomor Seri

Alat Kerja

Handy Tool set . DBaik C]Tidak Baik C]Tidak Ada


Tool set Gas. DBaik C]Tidak Baik C]Tldak Ada

Alat Ukur

Nama Alat Merk/ Type No. Seri Masa Kalibrasi Ket

Gas Leakaqe Detector


The rm ohl'SJrometer

Kelengkapan Admmlstrasl Nomor Tanggal

Surat Perintah Kerja .


Protap Pemantauan Fungsi
Protap Pengoperasian alat.
Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna Alat

Pemantauan Kondisi Lingkungan

Suhu _ _ _ _ _ _ oC
Kelembaban _ _ _ _ _ _ %RH

Pemeriksaan Kondisi Fisik (Kualitatif)

~ ~
Baik Tidak Baik

~ ~
Chasis / Selungkup. Baik Tidak Baik Aksesori
Penyangga / Penguat Baik Tidak Baik Roda Troli Baik ' Tidak Baik
Slang / Tubing Baik Tidak Baik Alarm Bark Tidak Baik
Fitting / Konektor Baik Tidak Baik Flow meter. Bark , Tidak Baik
Indikator Tinggi Ca iran Baik Tidak Baik Kebers ihan alat. Baik Tidak Baik

Pemeriksaan Fungsi (Kuantitatif)

Ura lan Standard Toleransl Setting Keluaran Baik Tidak

Konsentrasi Gas ± 03 %
Kebocoran Gas

Klnerja, mengacu pada Standard ECRI Nomor : 258 - 0595,

Keluhan pada alat

KESIMPULAN
W ALAT LAYAK DIFUNGSIKAN.
L-J ALAT TIDAK LAYAK DIFUNGSIKAN.
SARAN

Mengetahui, Nama Kota,


Pengguna alat. Teknisi Elektromedis
LEMBAR KERJA PEMELIHARAAN
Nama Rumah Saklt
Unit Pelayanan

Data Alat
Nama Alat ANAESTHESIA MACHINE
Merk
Type / Model
Nomor Serl

Alat Kerja

Tool set Gas . DBaik DTldakbalk DTldak ada


Tool set Mekanlk. DBaik DTldak balk DTldak ada

Alat Ukur

Nama Alat MerklTvoe No. Serl Masa Kallbrasi Ket

Anaesthesi Gas Analyzer


Flow Meter

Kelengkapan Admlnlstrasl lit Dokumen Teknls Nomor Tanggal

Surat Perlntah Kerja


Pemberltahuan kepada Unit Pelayanan
Protap Pemellharaan
Protap Pengoperaslan alat
Service Manual DAda 0 Tldak ada

Bahan Pemellharaan Bahan Operasional dan Material Bantu.

Seal tape Ada Tldak ada


o Ring / Seal. Ada Tldak ada
Gas okslgen Ada Tldak ada
Calran Anaesthesl Ada Tldak ada
Soda Lime Ada Tldak ada
Cairan pemberslh Ada Tldak ada
Ka ln Lap / tlssu Ada Tldak ada
Kuas Ada Tldak ada

Pemerlksaan Kondlsl Flslk / Tlndakan Pemellharaan .

Lakukan Pemberslhan :

- Baglan luar oo Balk o

Tldak Balk

Tldak Balk

- Baglan dalam Salk


La kukan Pelumasan
- Roda Troll o Balk
o Tldak Balk
La kukan Pengencangan

- Konektor Gas 02 , N20 o Salk o


Tldak Balk
La kukan Pengecekan Fungsl dan Kondlsl baglan alat :

~
Tldak Balk

§
- Regulator Gas Anaesthesl , 02 , N20 Balk

- lndlkator Tlnggl calran / Vaporiser Balk


Tldak Balk

- Soda Lime
Balk Tldak Balk

- Tubing dan Face Mask Balk


Tldak Balk

- Volume Gas Balk


Tldak Balk

Lakukan penggantlan Bahan Pemellharaan :


a . . . . .. .. . . . . . . . . .. .

b . . . . . • .. . . . .. • • . .. • •... •
c . . . .. . . . ... . . .. . .
d . ... .. . . .. . ... . . . .

Pemeriksaan Klnerja alat dan Aspek Keselamatan

Uralan Standard Toleransl Settlna Keluaran

:t 03 % I Balk DTldak Balk

Konsentrasl Gas Anaesthesl DTldakAda

I Ada
Kebocoran Gas.

Kinerja , mengacu pada Standard ECRI No. 258 - 0595 .


PROSEDUR TETAP

D PENGOPERASIAN
D PEMANTAUAN FUNGSI
o PEMELIHARAAN

D PERBAIKAN

CENTRIFUGE

POWER CONTROL SAFETY


SUPPLY CIRCUIT CIRCU1T

- .. _- --.- .
I
1 . SPEED I
! . TIMER .
I
..I _.-_ .. - .. - :

BLOK DIAGRAM CENTRIFUGE


2. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN CENTRIFUGE.

LOGO PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN Disahkan oleh:


RUMAH SAKIT CENTRIFUGE Direktur RS

Mer k
Type I Model
Nomor seri ( --------------------------------)
Direktur
No Dokumen: Tanggal: Halaman:
112
Revisi ke: No Revisi: Tanggal :

1. Pengertian Prosedur Tetap Pengoperasian Centrifuge adalah bentuk dari standar yang
berupa cara atau langkah-Iangkah yang harus diikuti dalam melaksanakan
kegiatan pengoperasian Centrifuge yang berdasarkan prasyarat dan urutan
kerja yang harus dipenuhi . Prosedur ini disusun berdasarkan petunjuk
pengoperasian dan petunjuk lain yang terkait, berupa : prasyarat, persiapan,
pemanasan, pelaksanaan pengoperasian, pengemasan dan penyimpanan, agar
alat dapat difungsikan dengan baik untuk memisahkan dan mengendapkan
partikel padat pada darah dan urin.

2. Tujuan 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapatkan hasH pengendapan yang baik dan sempurna.
3. Agar operator terhindar dan bahaya yang ditimbulkan oleh kesalahan
pengoperasian
4. Agar usia teknis alat dapat tercapai.

3. Kebijakan Struktur Organisasi dan Tatalaksana Rumah Sakit

4. Prasyarat 1. SDM tersertifikasi


2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
3. Kotak-kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
4. Alat laik pakai dan bersih.
5. Aksesori lengkap dan baik
5. Prosedur 1. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan
2. Lepaskan penutup debu
3. Siapkan aksesori, ( tabung preparat )
4. Hubungkan alat ke catu daya
5. Hidupkan alat d'engan menekanl memutar tombol ONI OFF ke posisi ON
6. Periksa sistim pengereman
7. Periksa perputaran motor dan speed regulator
8. Perhatikan protap pelayanan
9. Buka tutup centrifuge dan masukkan tabung preparat dalam kondisi
seimbang
10. Tutup centrifuge dan pastikan telah terkunci dengan baik
11. Atur kecepatan putar
12. Atur waktu putar
13. Setelah waktu putar tercapai dan centrifuge telah berhenti, buka tutup
centrifuge dan keluarkan tabung preparat, untuk proses
lebih lanjut
14. Setelah pengoperasian selesai, matikan alat dengan menekan I
memutar tombol ONI OFF ke posisi OFF
15. Kembalikan posisi speed regulator ke posisi minimum I nol
16. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
17. Bersihkan tabung preparat dan alat. Pastikan Centrifuge dalam kondisi
baik dan siap difungsikan pada pemakaian berikutnya.
18. Pasang penutup debu
19. Simpan alat dan tabung preparat ketempat semula
" 20. Catat beban kerja alat ~ dalam jumlah pemeriksaan
I

6. Unit ke~a terkait Unit Pelayanan Pengguna Alat

Disetujui oleh: Dibuat oleh:


Ka Unit Pelayanan Pengguna alat
2. PROSEDUR TETAP PEMANTAUAN FUNGSI CENTRIFUGE

LOGO PROSEDUR TETAP PEMANTAUAN FUNGSI Disahkan oleh:


RUMAH SAKIT CENTRIFUGE Direktur RS

Mer k -------- - ----- --- --- --------.


Type I Model
Nomor seri
( -------------------------------)
Oirektur
No Ookumen: Tanggal: Halaman:
1/2
Revisi ke: No Revisi: Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Pemantauan Fungsi Centrifuge, adalah bentuk standar yang
berupa cara atau langkah-Iangkah yang harus diikuti dalam pemantauan
fungsi Centrifuge, yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus
dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada petun juk pengoperasian
dan petunjuk lain yang terkait dengan urutan kerja : pendataan alat,
pemantauan kondisi lingkungan, pemeriksaan kualitatif dan pemeriksaan
kuantitatif, sehingga dapat disimpulkan alat layak atau tidak layak untuk
difungsikan / dioperasikan.

2. Kebijakan Surat Keputusan Oirektur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Mengetahui kondisi lingkungan yang tersedia


2. Mengetahui kondisi fisik, fungsi komponen dan kinerja ala!.
3. Mengetahui aspek keselamatan
4. Mengetahui alat layak atau tidak untuk difungsikan.

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. SOM tersertifikasi


2. Peralatan ke~a dan alat ukur lengkap
3. Protap pemantauan fungsi, I lembar kerja pemantauan fungsi
dan protap pengoperasian tersedia
4. Bahan operasional tersedia
5. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.

6. Peralatan 1. Alat Kerja : Handy Tool set.

2. Alat Ukur Multi Meter (terkalibrasi)


Leakage Current Meter (terkalibrasi)
Thermohyg rometer (terkalibrasi)
7. Prosedur A. Persiapan
1. Siapkan surat perintah ke~a (SPK)

2 Siapkan formulir lembar kerja pemantauan fungsi.

3. Siapkan protap pemantauan fungs dan protap pengoperasian alat


4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
5. Siapkan bahan operasional.
6. Pemberitahuan kepada Unit pelayanan pengguna alat

B. Pelaksanaan
1. Lakukan pendataan alat
2. Lakukan pemantauan kondisi lingkungan
3. Lakukan pemeriksaan kualitatif (pemeriksaanfisik)
4. Lakukan pemeriksaan kuantitatif (pemeriksaan
fungsi dan aspek keselamatan)

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja pemantaua fungsi dan SPK
2. Simpulkan hasil Pemantauan Fungsi.
- Alat layak difungsikan.
- Alat tidak layak difungsikan.
3. Pengguna alat menandatangani lembar kerja dan
SPK pemantauan fungsi.

D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur sesuai lembar kerja
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat ke~a, alat ukur, dokumen teknis penyerta
ke tempat semula

E. Laporan
1. Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada Unit Pelayanan
pengguna alat dan saran tindak lanjut.
2. Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada pemberi tugas.

8. Unit ke~a terkait Unit Pelayanan Pengguna alat


Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS )

Disetujui oleh: Dibuat oleh:


Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis
2. PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN CENTRIFUGE

LOGO PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT CENTRIFUGE Direktur RS.

Mer k
Type / Model
Nomor seri (................................ " .. -)

Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman:
1 /2
Revisi Ke: No. Revisi: Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Pemeliharaan alat Centrifuge adalah bentuk standar


mengenai langkah-Iangkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan pemeliharaan alat Centrifuge yang berdasarkan
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun
berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan
urutan kerja : pembersihan, pelumasan, pengencangan, pengecekan fungsi
dan kondisi bag ian alat, penggantian bahan pemeliharaan, pemeriksaan
kinerja, aspek keselamatan kerja dan penyetelan / adjustment. Kesimpulan
hasH pemeliharaan alat baik atau alat tidak baik

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tug as dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar


2. Alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai, sehingga usia teknis alat
dapat tercapai
4. Petugas Teknisi Elektromedis

5 .Prasyarat 1. Alat kesehatan berfungsi.


2. SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap pemeliharaan lembar kerja pemeliharaan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia.
6. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
7. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Ke~a: Tool set Mekanlk


Vacuum cleaner
Tracker
2. Alat Ukur Multimeter (terkalibrasi)
Leakage current meter (terkalibrasi)
Ground tester (terkalibrasi)
Timer (terkalibrasi)
Tachometer (terkalibrasi)
7. Prosedur A. Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja dan kartu pemeliharaan alat
3. Siapkan:
a. Service Manual
b. Protap pemeliharaan dan protap engoperasian alat
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantu
6. Pemberltahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat
B. Pelaksanaan pemeliharaan. ( perhatikan Service manual)
1. Lakukan pembersihan seluruh bag ian alat
2. Lakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak
3. Lakukan pengencangan / tightening
4. Lakukan pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat
5. Lakukan penggantian bahan pemeliharaan
6. Lakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamatan kerja
7. Lakukan penyetelan / adjustment
8. Kesimpulan hasil pemeliharaan
C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja, kartu pemeliharaan
dan SPK
2. Simpulkan hasil pemeliharaan
- Alat baik
- Alat tidak baik
3. Pengguna alat menandatangani formulir lembar kerja dan SPK,
sebagai bukti pemeliharaan alat telah dilaksanakan
D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan Lembar Ke~a
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Centrifuge dan lokasi pemeliharaan
E. Laporan
1. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada Unit Pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat Centrifuge yang telah dipelihara
2. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada pemberi tugas

8. Unit kerja terkait Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS )


Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis
2. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN CENTRIFUGE

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT CENTRIFUGE Direktur RS.

MERK
TYPE I MODEL
NOMORSERI
(.... ..... ..... ...... .. .. .. ....... )
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman:
1/2
Revisi Ke: No. Revisi : Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Perbaikan alat Centrifuge, adalah standar baku , mengenai
langkah-Iangkah teknis yang harus diikuti oleh teknis i elektromedis dalam
melaksanakan perbaikan kerusakan alat Centrifuge, yang berdasarl<an
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun
berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan
urutan kerja : analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan,
penyetelan / adjustment, kalibrasi internal, uji kinerja dan pengukuran aspek
keselamatan ke8a. Kesimpulan hasil perbaikan alat baik atau alat tidak
baik

2. Kebijakan Surat Keputusan Oirektur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak


2. SOM tersertifikasl
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap
4. Ookumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia
5. Bahan pemeliharaan dan material bantu , tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh
7. Kotak kontak diJengkapi hubungan pembumian
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Elektronik.


Trecker
2. Alat Ukur Multi Meter (terkalibrasi)
Leakage Current Meter (terkalibrasi)
Ground Tester (terkalibrasi)
Tachometer (terkalibrasi)
Timer (terkalibrasi)
7. Prosedur A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.
3. Siapkan:
a. Service manual, diagram (schematic / wiring)
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat
c. Riwayat perbaikan alat
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan :
- Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
- Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan . (perhatikan panduan analisis kerusakan
service manual dan diagram ).
- Lakukan identifikasi, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog .
2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.
3. Lakukan langkah perbaikan (dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi Internal.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
- alat baik
- alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani Formulir Lembar Kerja
Perbaikan dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan
D. Pengemasan
1. Cek alat ke~a dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar ke~a
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4 Bersihkan alat Centrifuge dan lokasi perbaikan.
E. Laporan
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat Centrifuge yang telah diperbaiki
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas

8. Unit ke~a terkait Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS )


Unit Pelayanan pengguna alat

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis
lEMBAR KERJA PEMANTAUAN FUNGSI

Nama umall Sa kit


Unit P e l ~yanan

Data Alat
Nama Alat CENTRIFUGE
Merk
Ty pe I 110del
I;omor Serl

Alat Kerja

Handy Tool Set . DBaik DTldak Balk DTldak Ada

Alat Ukur

Nama Alat Merkt TYoe No . Seri Masa Kalibras l Ket

Multi m eter
l eakage Cu rrent Meter .
Thermohygrometer

Kelengkapan Administrasi Nomor Tanggal

Surat Perintah Ker)a .


Protap Pemantauan Fungsi
Protap Pengoperasian alat .

Pemberitahuan kep ada Unit Pelayan an Pengg una Alat

Pemantauan Kondisi lingkungan

Suh u °C Tahanan Pembumian Ohm .

---- %
Kelembaba n
Tegangan
-
_- -_
__ - VoltRH

Pemeriksaan Kondisi Fisik (Kualitatlf)

§ §
~
Chasls I Selu ngkup ~Baik Tidak Baik Aksesori Baik Tidak Baik
Kabe l daya . Balk Tldak Ba lk I ndlkat or Baik Tidak Baik
Terminal Pembumian . Balk Tldak Balk Keberslhan alat Balk Tidak Baik
Dudukan ku vet. Baik Tldak Balk
Pemutus Aru s Balk Tldak Balk

Pemeriksaan Fungsi (Kuantitatif)

Uralan Standard Toleransl Settin a Keluaran Baik Tidak

Putaran Motor T
Kestabi la n Putaran I
Wak\\J Putar
Speed regulator
Penqereman
Pe ngunci mekanlk
Lid Control
Arus bocor pd Chasis . 100 uA

Aspek Keselamat an Kerja, mengacu pada Stan dard IEC Nomor 60 1 1-1. Class I, Typ e B.

Keluhan pada alat

KESIMPUlAN
W ALAT LAYAK DIFUNGSIKAN.
L-J ALAT TlDAK LAYAK DIFUNGSIKAN.
S/IRAN

Mengetahui, Nama Kota,

Pengguna alat. Teknisl Elektromedis

LEMBAR KERJA PEMEUHARAAN


Nama Rumah Saklt
Unit Pelayanan

Data Alat
Nama Alat CENTRIFUGE
Merk
Type / Model
Nomor Seri

Alat Kerja

Tool set Elektronik DBaik DTldak Balk DTldak ada

Alat Ukur

Nama Alat Merk/Tvoe No . Serl Masa Kallbrasi Ket


Multi Meter
Leakage Current meter
Ground Tester
Timer
Tachometer

Kelengkapan Administrasi s.. Dokumen Teknls Nomor Tanggal

Surat Perintah Kerja


Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan
Protap Pemeliharaan
Protap Pengoperaslan alat
Service Manual DAda 0 Tldak ada

Bahan Pemeliharaan Bahan Operasional dan Material Bantu

Sikat arang Ada Tldak ada


Lampu indikator Ada Tldak ada
Contact Cleaner Ada Tldak ada
Cairan pemberslh Ada Tldak ada
Kain lap / tissu Ada Tldak ada
Kuas Ada Tldak ada
Grease / Pelumas Ada Tldak ada
Amplas Ada Tldak ada

Pemeriksaan Kondlsi Flslk / Tlndakan Pemeliharaan

Lakukan Pemberslhan :
- Seluruh baglan alat o Balk o Tldak Balk
Lakukan Pelumasan :
- Bearing motor Daalk o Tldak Balk
Lakukan Pengencangan
- Sambungan Kabel
Lakukan Pengecekan Fungsl dan Kondlsl baglan alat :
o Balk o Tldak Baik

~ ~
- Slstlm Catu Daya Balk Tldak Baik
- Saklar ON / OFF Balk Tldak Balk
- Kabel daya Balk Tldak Baik
- Dudukan Kuvet Balk Tidak Baik,
- Aksesori Balk Tldak balk
- Motor Balk Tldak Balk

Lakukan penggantlan Bahan Pemellharaan :


a.... ... ........ . .. .

b. . . . . . . . _. , . • .
c. . .
d.

Pemeriksaan Klnerja dan Aspek Keselamatan kerja

Uralan Standard Toleransl Setting Keluaran

Akurasl Setting Kecepatan ± 10 % Balk §jTldak Balk


Akurasl Settlna Waktu ± 10 % Baik Tidak Balk
Speed Reaulator Balk Tidak Baik
Penguncl Mekanlk Balk Tldak balk
Arus Bocor pd. Chasls 100 IJA Balk Tldak Balk
Aspek Keselamatan Kerja, mengacu pada Standard IEC 601-1-1 Class I Type B
Klnerja, mengacu pad a Standard ECRI No. 456 - 0595

Penyetelan I Adjustment o Balk o Tldak Balk

KESIMPULAN

Hasll Pemellharaan CENTRIFUGE, dapat dlslmpulkan :


1. Kondisl alat BAlK . dan Layak dlfungslkan.
2. Kondlsl alat TIDAK BAlK, karena :
a . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. .

b .. . . . . . . . .. .. . . ... . .... .

c .. .. . . . . . . ... .... . .... .

Sa ran tlndak lanJut

~
Alat membahayakan, perlu Perbalkan segera
Perlu Penggantlan Aksesorl
Perlu Perbalkan oleh Plhak Ketlga
Alat sudah tldak Layak Dloperaslkan, Usul Penghapusan

Mengeta hu i, Nama kota,


Pengguna alat Teknlsi Elektromedis
LEMBAR KERJA PERBAIKAN.

Nam a Ru mah Sakit


Uni t Pela ya nan

Data Alat
Na ma Al at CENTRIFUGE.
Merk
Type / Model
Nom or Seri

Alat Kerja

Tool Set Ele kt ronik DBaik DTidak Balk DTidak ada.


Tracke r . C]Baik C]Tidak balk C]TidakAda

Alat Ukur

Nama Alat Mer kl Tvoe No . Seri Masa Kalibrasi Ket

Mul t i Meter
Lea ka qe Current Meter
Ta chom eter.
Ti m er.
Gro und Test er

Kelengkapan Administrasi & Dokumen Teknis Nomor Tanggal

Su rat Per intah Kerja.


Pro ta p Pe me lih araan .
Protap Pe ng operasi an alat.
Pembe ntah uan kepada Unit Pela yanan Pengguna Alat
Se rv ice Man ual DAda o Tldak ada
Dia gra m (Schem atic / Wiring) DAda D Tidak ada

Bahan Pemeliharaan Bahan Operasional dan Material Bantu.

La m pu Indi kator
Ada Tldak ada
Bearing .
Ada Tidak ada
Rubber Mou nting
Ada Tldak ada
Sik at Arang .
Ada Tidak ada
Contact Cleaner.
Ada Tldak ada
Pembersi h karat.
Ada Tidak ada
Cairan Pem bersih .
Ada Tidak ada
Ka in Lap / Tissu
Ada Tidak ada
Ku as .
Ada Tidak ada
Grease / Pelumas .
Ada Tidak ada
Ampla s.
Ada Tidak ada

TINDAKAN PERBAIKAN .

1. Gejala kerusakan alat

2. Hasil Trouble shooting / Anallsa Kerusakan. (Perhatlkan Panduan Analisa Kerusakan.


Service manual dan Diagram ).
3. Identifikasi kebutuhan SUKU CADANG, Bagian alat, Komponen

4 Penyediaan SUKU CADANG, Bagian alat, Komponen.

Nama Data Teknis Jumlah

5 TINDAKAN PERBAIKAN.

Penyetelan / Adjustm ent : . . . . . . . . . ...... ... . DBaik D Tidak Ba i k

Pemeriksaan Kinerja alat dan Aspek Keselamatan kerja.

Uraian Standard Toleransi Setting Keluaran

§ ~

AkuraSL Kecepatan ~ 10 % Baik Tidak Bai.k


Akurasi Waktu . ~ 10 % Ba lk Tidak Balk
Speed Regu lator. Balk Tldak Baik
Lid Control Baik Tidak Baik
Arus Bocor pd . Chasis. 100 iJA Baik Tidak Balk

Aspek Keselamatan kerja, mengacu pada Standard IEC. 601 -1-1. Class I Type B.
Kinerja, mengacu pada Standard ECRI Nomor. 456 - 0595

KESIMPULAN

Hasil Perbaikan CENTRIFUGE" dapat disimpulkan :


1. Kondis i alat BAlK,
2 , Kondisi alat TIDAK BAlK, karena :

a,

b, '

c. , ,

Saran tindak lanjut

~
Alat membahayakan, tidak layak dioperasikan,
Perlu Penggantian, Suku Cadang / Aksesori ,
Perlu perbaikan oleh pihak ketiga,
Alat sudah tidak layak dloperasikan, usul penghapusan,

Mengetahui, Nama kota,

Pengguna alat. Teknisi Elektromedis

PANDUAN ANALISA KERUSAKAN CENTRIFUGE

No. Keluhan Analisa Kerusakan Tindakan

1 Alat tidak berfungsi lampu - Tidak ada catu daya listrik - Periksa tegangan listrik pada jala-jala
indikator tidak menyala - Kabel catu dayayutus - Perbaiki ganti bila perlu
- Saklar On/Off rusak - Ganti saklar On / Off
- Sekring putus - Periksa penyebab, ganti sekring
dengan nilai yang sama

2 Lampu indikator menyala - Microswitch door lock tidak berfungsi - Periksa microswitch mekanik door
tetapi alat tidak berfungsi lockyerbaikiJlanti bila perlu
- Lid control tidak berfungsi - Periksa microswitch mekanik lid
control perbaiki ganti bila perlu
- Timer rusak - Periksa timer perbaiki ganti bila
perlu
- Rangkaian pengatur kecepatan rusak - Periksa perbaiki ganti komponen yang rusak

3 Timer tidak berfungsi - Sambungan kabel pacta timer putus - Periksa perbaiki, ganti bila perlu
- Timer rusak - Ganti timer

4 Alat tidak dapat memisah - Kecepatan putaran motor tidak tercapai - Periksa pengatur kecepatan perbaiki
kan atau mengendapkan - Kumparan rusak - Periksa ganli
partikel padat pada darah - Lamel I komutator kotor I rusak - Bersihkan. perbaiki lamell komutator
dan urine.

5 Pada saat lidl pintu • Lampu putus - Periksa larnou I aanti baru
tertutup, lampu indikator tidak · Microswitch pada door lock rusak . Periksa microswitch Imekanik door
menyala. lock perbaiki, ganti bila perlu

6 Motor tidak berputar - Sikat arang habis - Ganti sikat arang


- Komutator rusak • Periksa perbaiki I ganti
• Thermal putus - Cari~enyebab ganti
- Kumparan rusak - Perbaiki IJlanti

7 Putaran tidak seimbang - Rubber body mounting ( karet penahan - Ganti


getaran ) lemah
-
LAMPU

'------>1 AIR KUMUR I


1 AIR BILAS 1
AIR
-----+ HANDPIECE

POWER KONTROL SALIVA


SUPPLY PNEUMATIK EJECTOR

UDARA
~I SPRAYER
I
TEKAN

POMPA KONTROL DENTAL


HIDROLIK PNEUMATIK CHAIR

BLOK DIAGRAM DENTAL UNIT

3. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN DENTAL UNIT

LOGO PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN Disahkan oleh:


RUMAH SAKIT DENTAL UNIT Direktur RS

Mer k
Type I Model
Nomor seri ( ----------------------------------)
Direktur
No Dokumen: Tanggal: Halaman :
112
Revisi ke: No Revisi: Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Pengoperasian Dental Unit, adalah bentuk dari standar yang
berupa cara atau langkah-Iangkah yang harus diikuti dalam melaksanakan
kegiatan pengoperasian dental unit, yang berdasarkan prasyarat dan urutan
kerja yang harus dipenuhi . Prosedur ini disusun berdasarkan pada petunjuk
pengoperasian dan petunjuk lain yang terkait, berupa prasyarat, persiapan ,
pemanasan, pelaksanaan pengoperasian, pengemasan dan penyimpanan, agar
alat dapat difungsikan dengan baik untuk pemeriksaan, perawatan dan tindakan
gigi pasien.

2. Tujuan 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapatkan hasil pemeriksaan, perawatan dan tindakan yang baik
dan sempurna.
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh
kesalahan pengoperasian
4. Agar usia teknis alat dapat tercapai

3. Kebijakan Struktur Organisasi dan Tatalaksana Rumah Sakit

4. Prasyarat 1. SDM tersertifikasi


2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
4. Alat laik pakai dan bersih
5. Aksesori lengkap dan baik
6. Bahan operasional tersedia
7. Air bersih terpenuhi dan memenuhi syarat.
5. Prosedur 1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan Aksisori
3. Siapkan bahan operasional
4. Periksa hubungan alat dengan hubungan pembumian .
5. Hubungkan alat dengan catu daya.
6. Hidupkan alat dengan menekan / memutar tombol ON / OFF
ke posisi ON
7. Lakukan pemanasan secukupnya.
8. Lakukan pengecekan fungsi, Kompresor, Hand piece, Foot switch ,
Dental Chair, Perputaran bor, Suction, Pengisian gelas kumur,
lampu periksa.
9. Perhatikan Protap Pelayanan.
10. Beritahukan kepada pasien, mengenai tindakan yang akan dilakukan.
11. Atur posisi pasien .
12. Tentukan dan pasang aksesori sesuai kebutuhan.
13. Lakukan tindakan.
14. Setelah pengoperasian selesai, matikan alat dengan menekan /
memutar tombol ON / OFF ke posisi OFF.
15. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
16. Bersihkan alat dan aksesori.
17. Kembalikan aksesori pada tempatnya .
18. Kembalikan Dental Chair keposisi tegak dan lampu keposisi parkir.
Pastikan Dental Unit dalam kondisi baik dan siap difungsikan
pada pemakaian berikutnya.
19. Pasang penutup debu.
20. Catat beban ke~a alat -7 dalam jumlah tindakan.

6. Unit ke~a terkait Unit Pelayanan Pengguna Alat.

Disetujui oleh: Dibuat oleh :


Ka. Unit Pelayanan. Pengguna alat.
3, PROSEDUR TETAP PEMANTAUAN FUNGSI DENTAL UNIT

LOGO
PROSEDUR TETAP PEMANTAUANFUNGSI Disahkan oleh:
RUMAH SAKIT DENTAL UNIT
Direktur RS

- --- ------ ------------------


Mer k
Type I Model
Nomor seri
( ------------------------------- )
Direktur
No Dokumen: Tanggal: Halaman:
1/2
Revisi ke: No Revisi: Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Pemantauan Fungsi Dental Unit, adalah bentuk standar yang
berupa cara atau langkah-Iangkah yang harus diikuti dalam pemantauan
fungsi Dental Unit yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus
dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada petunjuk pengoperasian
dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan ke~a : pendataan alat,
pemantauan kondisi lingkungan, pemeriksaan kualitatif dan pemeriksaan
kuantitatif, sehingga dapat disimpulkan alat layak atau tidak layak untuk
difungsikan 1dioperasikan

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Mengetahui kondisi lingkungan yang tersedia


2. Mengetahui kondisi fisik, fungsi komponen dan kinerja alat
3. Mengetahui aspek keselamatan
4. Mengetahui alat layak atau tidak untuk difungsikan

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. SDM tersertifikasi


2. Peralatan kerja dan alat ukur lengkap
3. Protap pemantauan fungsi, lembar kerja pemantauan fungsi
dan protap pengoperasian tersedia
4. Bahan operasional tersedia
5. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian

6. Peralatan 1. Alat Kerja Handy Tool Set.

2. Alat Ukur Leakage Current meter (terkalibrasi)


Multi Meter (terkalibrasi)
Thermohygrometer (terkalibrasi)
Ground Tester (terkalibrasi)
7. Prosedur A. Persiapan
1. Siapkan surat perintah ke~a (SPK)
2 Siapkan formulir lembar kerja pemantauan fungsi.
3. Siapkan protap pemantauan fungsi dan protap pengoperasian alat
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
5. Siapkan bahan operasional
6. Pemberitahuan kepada Unit pelayanan pengguna alat

B. Pelaksanaan
1. Lakukan pendataan alat
2. Lakukan pemantauan kondisi lingkungan
3. Lakukan pemeriksaan kualitatif (pemeriksaan fisik)
4. Lakukan pemeriksaan kuantitatif (pemeriksaan
fungsi dan aspek keselamatan)

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar ke~apemantauan fungsi dan SPK
2. Simpulkan hasil Pemantauan Fungsi
- Alat layak difungsikan
- Alat tidak layak difungsikan
2. Pengguna alat menandatangani lembar ke~a dan
SPK pemantauan fungsi

D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur sesuai lembar kerja
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3 Kembalikan alat kerja, alat ukur, dokumen teknis penyerta
ke tempat semula

E. Laporan
1. Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada Unit Pelayanan
pengguna alat dan saran tindak lanjut
2. Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada pemberi tugas

8. Unit ke~a terkait - Unit Pelayanan Pengguna alat


- Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS )

Disetujui oleh: Dibuat oleh:


Kepada IPS RS Teknisi Elektromedis
3. PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN DENTAL UNIT

LOGO PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT DENTAL UNIT Direktur RS.

Mer k
Type 1Model
Nomor seri ( ...... ...... ......... .. .... ........ .)
Direktur
No. Dokumen : Tan99 al Halaman:
1/2
Revisi Ke: No. Revisi: Tan99 al:

1. Pengertian Prosedur tetap pemeliharaan alat Dental Unit adalah bentuk standar mengenai
langkah-Iangkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam
melaksanakan pemeliharaan alat Dental Unit yang berdasarkan prasyarat dan
prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada service
manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : pembersihan,
pelumasan, pengencangan, pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat,
penggantian bahan pemeliharaan, pemeriksaan kinerja, aspek keselamatan
kerja dan penyetelan / adjustment. Kesimpulan hasil pemeliharaan alat baik
atau alat tidak baik

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai, sehingga usia teknis alat
dapat tercapai.

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan berfungsi


2. SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap
4. Dokumen teknis ,protap pemeliharaan lembar kerja pemeliharaan dan
protap Pengoperasian, tersedia
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian
7. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

6. Peralatan 1. Alat Ke~a: Tool set Mekanik


Vacuum cleaner
2. Alat Ukur Leakage current meter (terkalibrasi)
Lux meter (terkalibrasi)
Multi meter (terkalibrasi)
Pressure meter (terkalibrasi)
Ground tester (terkalibrasi)
7. Prosedur A. Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja dan kartu pemeliharaan alat
3. Siapkan :
a. Service manual
b. Protap pemeliharaan dan protap pengoperasian alat
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantu
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat
B. Pelaksanaan pemeliharaan. ( perhatikan Service manual)
1. Lakukan pembersihan seluruh bagian alat.
2. Lakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak
3. Lakukan pengencangan / tightening
4. Lakukan pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat
5. Lakukan penggantian bahan pemeliharaan
6. Lakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamatan ke~a
7. Lakukan penyetelan / adjustment
8. Kesimpulan hasil pemeliharaan
C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar ke~a, kartu pemeliharaan
dan SPK
2. Simpulkan hasil pemeliharaan
- Alat baik
- Alat tidak baik
3. Pengguna alat menandatangani formulir lembar kerja dan SPK,
sebagai bukti pemeliharaan alat telah dilaksanakan
D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan Lembar Kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Dental Unit dan lokasi pemeliharaan
E. Laporan.
1. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada Unit Pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat Dental Unit yang telah dipelihara.
2. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada pemberi tugas

8. Unit kerja terkait Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis
lEMBAR KERJA PEMANTAUAN FUNGSI

Nama Rumah Sakit


Unit Pelayanan

Data Alat
Nama Alat DENTAL UNIT.
f~erk
Type ; f~odel
Nomor Serf

Alat Kerja

Handy To ol Set. DBaik DTldak Balk DTldakAda

Afat Ukur

Nama Alat Merk; Type No. Serl Masa Kallbrasl Ket


Leakage Current Meter.
Ground Tester.
Multi Meter.
ThermohVQrometer

Kefengkapan Admlnistrasl Nomor Tanggal

surat Penntah Kerja.


Protap Pemantauan Fungsi
Protap Pengoperasian alat.
Pemberltahuan kepada Unit Pelayanan Pengguna Alat

Pemantauan Kondisl lingkungan


Suhu 'c
- - - - - ­ % RH
Ku alltas ai r nBal1<
Kelembaban D Tldak Baik
Tegangan _ _ _ _ _ Volt Tahanan Pembumlan Ohm.

Pemeriksaan Kondlsl Flslk (Kualitatlr)

~ ~
Balk Tldak

~ ~
Chassis ; Selungkup Balk Tldak Balk Hand Piece Baik
Pemutus Arus; Fuse Baik Tldak Balk Aksesorl Balk Tldak Baik
Kotak kontak . Balk Tldak Balk Foot Switch . Balk Tldak Balk
Kabel daya Balk Tldak Bal k Compresor. Balk Tldak Balk
Term inal pembumlan. Ba lk Tldak Ba lk Indlkator Balk Tldak Balk
sa luran Air Buangan Balk Tldak Balk keberslhan alat . Balk Tldak Balk

Pemerlksaan Fungsl (Kuantltatlf)


Uraian Standard Toleransl Setting Keluaran Baik Tldak

Putaran Bar.
Air pada Ha nd Piece
udara pd. Sprayer.
Saliva E'ector
Penglsian gelas kumur
Pergerakan Dental Chair.
La m pu perlksa
Arus Bocor pd Chasls 100 ~A
Tahanan kabel pemb . Ala t a 2 Ohm .
Aspek Keselamatan Kerja, mengacu pad a Standard IEC Nomor 601 1-1. Class I, Type B.

Keluhan pada alat

KESIMPULAN
W ALAT LAYAK DIFUNGSIKAN.
L-.J ALAT TIDAK LAYAK DIFUNGSIKAN.
SARA N :

Mengetahu l, Nama Kota,


Pengguna alat . Teknlsl Elektromedls
LEMBAR KERJA PEMELIHARAAN

Nama Rumah Sa kit


Unit Pelayanan

Data Alat
Nama Alat DENTAL UNIT
Merk
Type / Model
Nomor Seri

Alat Kerja

Tool Set Mekanik DBaik DTldak Balk DTldak ada


Vacuum Cleaner DBaik DTldak balk DTldak ada

Alat Ukur

Nama Alat Merk/ Type No . Serl Masa Kallbrasl Ket

Leakage Current Meter


Lu x Meter
Multi Meter
Pressure Meter
Ground Tester

Kelengkapan Admlnistrasl &. Dokumen Teknis Nomor Tanggal

Surat Perlntah KerJa


Pemberltahuan kepada Unit Pelayanan
Protap Pemellharaan
Protap Pengoperaslan alat
Service Manual DAda 0 Tldak ada

Bahan Pemeliharaan Bahan Operasional dan Material Bantu.

Exam Lamp Bulb Ada Tldak ada


Lampu Indlkator Ada Tldak ada
011 Spray u / Hand piece Ada Tldak ada
011 Hydraullk (Chair) Ada Tldak ada
Aquades Ada Tldak ada
Contact Cleaner Ada Tldak ada
Calran Pemberslh Ada Tldak ada
Kain lap / tlssu Ada Tldak ada
Kuas. Ada Tldak ada

Pemerlksaan Kondlsl Flslk I Tlndakan Pemellharaan.


Lakukan Pemberslhan :
- Baglan luar
- Dental Chair
- Mangkok Kumur
Lakukan Pelumasan :
§ Balk
Balk
Balk
§ Tldak Balk
Tldak Balk
Tldak Balk

- Bearing Motor Dental Chair


- Hand Piece
- Arm Exam Lamp
Lakukan Pengencangan
§ Balk
Balk
Balk
§ Tldak Balk
Tldak Balk
Tldak Balk

- Sambungan Kabel Dsalk o Tldak Balk

- Konektor Slang
Lakukan pengecekan Fungsl dan Kondlsl bag Ian alat
o Balk D Tldak Balk

- Slstlm Catu Daya Salk Tldak Balk

- Kabel Daya Balk Tldak Balk

- Saklar ON / OFF Balk Tldak Balk

- Tekanan Kompresor Balk Tldak Balk

- Foot Switch Balk Tldak Balk

- Lampu Indlkator Balk Tldak Balk

- Tekanan Air Balk Tldak Balk

- Vacuum Evacuator Salk Tldak Balk.

- Film Viewer Balk Tldak Balk.

Lakukan penggantian Bahan Pemellharaan :


a ..
b.
c.
d.
e.

Pemeriksaan Kinerja dan Aspek Keselamatan Kerja

Uraian Standard Toleransi Setting Keluaran

Perqerakan Dental chair Baik Tidak Balk

Air pad a Hand Piece Baik Tidak Baik

Udara pd. Sprayer Syri nqe Balk Tidak Baik

Putaran Bor ~ 10 % Baik Tidak Balk

Pengisian Air Kumur Balk Tldak Balk

Saliva Ejector Balk Tidak baik

Lampu Periksa Balk Tldak Baik.

Sal uran AI r buanqan Balk Tidak Baik

Arus Bocor pd. Chasls 100 ~A. Balk Tldak Baik

Tahanan Kabel Pembumian alat 02 Ohm. Balk Tldak Baik.

Aspek Keselamatan Kerja, mengacu pada Standard IEC 601-1-1 Class I Type B.
Kinerja, mengacu pada Standard IES Lighting Hand Book 5 tho Ed 1972 Sect. 12 - 7

Penyetelan / Adjustment DBaik D Tldak Balk

KESIMPULAN

Hasil Pemeliharaan DENTAL UNIT, dapat dlslmpulkan :


1. Kondisi alat BAlK. dan Layak dlfungslkan.
2. Kondisl alat TIDAK BAlK, karena :
a.
b.
C.

Saran tindak lanjut

~
Alat membahayakan, perlu Perbalkan segera.
Perlu Penggantlan Aksesorl.
Perlu Perbalkan oleh Plhak Ketlga.
Alat sudah tldak Layak Dloperaslkan, Usul Penghapusan.

Mengetahul, Nama kota,


Pengguna alat. Teknisi Elektromedls
LEMBAR KERJA PERBAIKAN.

Na m a Rumah Sakit
Unit Pelayanan

Data Alat
Nama Alat DENTAL UNIT.
Merk
Type / Model
Nomor Serl

Alat Kerja

§ §
Tool set Mekanik
Tool set Elektronik.
Vacuum Cleaner.
Baik
Balk
Balk
Tidak Baik
Tidak Balk
Tidak Balk § Tidak Ada
tldak Ada.
Tidak Ada

Alat Ukur

Nama Alat Merkt Tvoe No. Seri Masa Kallbrasi Ket


Lea kage Current Meter.
Lux Meter.
Stopwatch
Mul ti meter.
Pressure Meter.
Ground Tester.

Kelengkapan Administrasi & Dokumen Teknis Nomor Tanggal

Surat Perintah Kerja.

Protap Pemeliharaan .

Protap Pengoperasian alat.

Pemberltahuan kepada Unit Pelayanan Pengguna Alat

Service Manual
DAda o Tldak ada
Di agram (Schematic / Wiring)
DAda D Tldak ada

Bahan Pemeliharaan Bahan Operasional dan Material Bantu.

Exam lamp Bulb.


Ada
Tldak ada
Lam pu Indikator
Ada
Tldak ada
Oi l Spray u / Hand Piece
Ada
Tidak ada
01 1 Hydraulik . ( Chair)
Ada
Tidak ada
o Ri ng . Ada
Tidak ada
Rubber Packing Ada
Tidak ada
Bearing Hand Piece Ada
Tidak ada
Slang Ada
Tldak ada
Aq uades. Ada
Tidak ada
Contact Cleaner Ada
Tldak ada
Ca ira n pembersih Ada
Tidak ada
Kai n Lap / Tissue Ada
Tldak ada
Kuas Ada
Tldak ada

TINDAKAN PERBAIKAN.

1. Gejala kerusakan alat

2. Hasil Trouble shooting / Anallsa Kerusakan. (Perhatikan Panduan Analisa Kerusakan.


Service manual dan Diagram ).
3. Identifikasi kebutuhan SUKU CADANG, Bagian alat, Komponen

4 Penyediaan SUKU CADANG, Bagian alat, Komponen.

Nama Data Teknis Jumlah

5 TINDAKAN PERBAIKAN.

Penyetelan / Adjustment : .. .... ... . . ...... . . DBaik D Tidak Baik

Pemeriksaan Kinerja alat dan Aspek Keselamatan kerja.

Uraian Standard Toleransi Setting Keluaran


Per~erakan Dental Chair. Baik Tidak Balk
Air pada Hand Piece Baik Tidak Baik
Udara pd. Sprayer Syrinqe Baik Tidak Ba ik
Vacuum Syringe Baik Tidak Baik
Pengisian Air kumur. Baik Tidak baik
Saliva Ej ector Baik Tidak baik
Film Viewer Balk Tidak Baik
Exam Lamp. Balk Tidak Baik
Saluran air buanqan. Balk Tidak Balk
Arus bocor pada Chasis 100 uA Balk Tidak Baik
Tahanan kabel pemb. alat. 02 Ohm . Balk Tidak baik

Aspek Keselamatan kerja, mengacu pada Standard IEC. 601 -1-1 Class I. Type B.
Kinerja, mengacu pada Standard IES Lighting Hand Book 5 th Ed 1992, Sect . 12 - 7.

KESIMPULAN

Hasil Perbaikan DENTAL UNIT., dapat disimpulkan :


1. Kondisi alat BAlK.
2. Kondisi alat TlDAK BAlK, karena :
a.. .
b . .. .
c.... .. ... . .. . . ... . . . .. .

Saran tlndak lanjut :

~
Alat membahayakan, tldak layak dloperaslkan.
Perlu Penggantlan, Suku Cadang / Aksesorl.
Perlu perbalkan oleh plhak ketlga .
Alat sudah tldak layak dloperaslkan, usul penghapusan.

Mengetahui, Nama kota,


Pengguna alat. Teknisi Elektromedis
PANDUAN ANALISA KERUSAKAN DENTAL UNIT

No. Keluhan Ana/isa Kerusakan Tindakan


1 Alat tidak dapat berfunqsi - Teqanqan jala-jala tidak ada - Periksa panellistrik (MCB),
- Junction Box (Kencangkanl
sambunqkan)
- Saklar power rusak - Periksa, perbaiki, ganti bila perlu
- Sekring putus - Cari penyebab, ganti dengan nilai
yang sama
- Rangkaian catu daya rusak - Periksa, perbaiki, ganti komponen
yang rusak

2 Air tidak keluar - Filter mampet - Bersih kan/ganti filter


- Valve tidak bekerja/rusak - Periksa valve, perbaiki, ganti bila perlu
- Sumber air mati - Periksa sumber air, buka stop kran
- Pipa instalasi jaringan tersumbat - Bersihkan

3 Udara Sprayer Syringe tidak - Tekanan udara kurang - Periksa compressor, atur regulator
keluar - Pressure requlator tersumbat - Periksa pressure regulatm/perbaiki ,
qanti
- Solenoid valve tidak bekerja - Periksa solenoid valve/perbaiki, qanti

4 Micromotor tidak berputar - Foot switch rusak - Periksa foot switch, perbaiki
- Micromotor rusak - Periksa micromotor, perbaiki/ganti

5 Air pada handpiece tidak keluar - Selang/tubing mampet - Periksa & bersihkan selang/tubing
- Filter air kotor - Periksa filter, ganti
- Handpiece mampet - Bersihkan dengan kawat baja halus

6 Pengisian air kumur tidak - Kran utama tertutllil - Periksa kran utama, buka
keluar - Selenoid valve tidak bekerja - Periksalperbaiki, ganti selenoid
- Microswitch tidak berfungsi - Periksa, ganti microswitch

7 Pengisian air kumur menqalir - Microswitch rusak - Periksa, ganti microswitch


terus - Valve rusak - Periksa, ganti valve
- Pressure regulator rusak - Periksa/atur pressure regulator

8 Saliva ejector tidak bekerja - Valve tidak bekerja - Periksa/perbaiki, ganti selenoid valve
- Tidak ada aliran udaralair - Periksa tekanan udara/air

9 Lampu periksa tidak menyala - Catu daya ke lampu tidak ada - Periksa catu daya/perbaiki
- Kabel catu daya putus - Periksa kabel/perbaiki, ganti
- Sekring putus - Periksa penyebab, ganti dengan nilai
yang sama
- Fitting lampu rusak - Periksa fitting lampu
- Lampu putus - Ganti lampu

10 Lampu periksa tidak fokus - Posisi bola lampu tidak tepat - Atur posisi bola lampu
ECG
MONITOR

PASIEN

POWER RANGKAIAN RANGKAIAN


SUPPLY J--L-41 PENGISIAN I----H CAPACITOR t------'L-+I PEMBUANGAN

BLOK DIAGRAM DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR

4. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR

LOGO PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN Disahkan oleh:


RUMAH SAKIT DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR Direktur RS

Mer k
Type I Model
Nomor seri ( -------------------------------)
Direktur
No Ookumen: Tanggal: Halaman:
1/2
Revisi ke: No Revisi: Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Pengoperasian Oefibrilator dengan Monitor adalah bentuk


dari standar yang berupa cara atau langkah-Iangkah yang harus diikuti dalam
melaksanakan kegiatan pengoperasian Defibrilator dengan Monitor, yang
berdasarkan prasyarat dan urutan kerja yang harus dipenuhi . Prosedur ini
disusun berdasarkan pada petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain yang
terkait, berupa : prasyarat, persiapan, pemanasan, pelaksanaan
pengoperasian, pengemasan dan penyimpanan, agar alat dapat difungsikan
dengan baik untuk resusitasi jantung pada saat jantung mengalami fibrillasi,
dengan memberikan energi kejut listrik untuk mengaktifkan kembali aktivitas
jantung baik secara invasive maupun non invasive.

2. Tujuan 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapatkan hasil defibrilasi yang baik dan sempurna.
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahayayang ditimbulkan
oleh kesalahan pengoperasian
4. Agar usia teknis alat dapat tercapai.

3. Kebijakan Struktur Organisasi dan Tatalaksana Rumah Sakit

4. Prasyarat 1. SOM tersertifikasi


2. Catu daya sesuai kebutuhan alat.
3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian.
4. Alat laik pakai dan bersih .
5. Aksesori lengkap dan baik
6. Bahan operasional tersedia.
5. Prosedur 1. Tempatkan alat pada ruang pelayana~ / tindakan.
2. Lepaskan penutup debu.
3. Siapkan aksesori (Patient cable, electrode, straps)
4 Siapkan bahan operasional ( Jelly, kertas rekam untuk EGG) .
5. Hubungkan alat dengan terminal pembumian.
6. Hubungkan alat dengan catu daya.
7. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
8. Lakukan pemanasan secukupnya.
9. Periksa tampilan pada monitor.
10. Perhatikan protap pelayanan
11. Beritahukan kepada pasien, mengenai tindakan yang akan dilakukan.
12. Pasang electrode EGG pada pasien, oleskan jelly secukupnya.
13. Set energy ( Joule) sesuai dengan kondisi pasien .
14. Lakukan pengisian energi, dengan menekan tombol charge.
Perhatikan ind ikator pengisian energi.
15. Lakukan tindakan defibrilasi. Perhatikan monitor, menggunakan sistim
sinkron atau asinkron.
16. Setelah seleai, lakukan pembuangan sisa energi, dengan menekan
tombol discharge. perhatikan indikator.
17. Kembalikan tombol energi selector ke (!losisi minimum / nol.
18. Matikan alat dengan menekan tomboi ION/OFF ke posisi OFF.
19. Lepaskan patient cable dari pasien dan alat.
20. Lepaskan kabel penghubung Defibrilator dengan Monitor
( kabel sinkron ).
21 . Lepaskan hubungan alat dengan catu daya.
22. Lepaskan hubungan alat dengan terminal Pembumian.
23. Bersihkan electrode, straps dan patient cable.
24. Bersihkan alat, pastikan alat Defibrilator dengan Monitor
dalam kondisi baik dan siap difungsikan pada pemakaian berikutnya.
25. Pasang penutup debu I
26. Simpan alat dan aksesori ketempat Sf.mula.
27. Gatat beban kerja alat -7 dalam jumlah IPaSien.

6. Unit kerja terkait Unit Pelayanan Pengguna Alat.

Disetujui oleh : Dibuat oleh:


Ka. Unit Pelayanan. Pengguna alat.
4. PROSEDUR TETAP PEMANTAUAN FUNGSI DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR

LOGO PROSEDUR TETAP PEMANTAUAN FUNGSI Disahkan oleh:


RUMAH SAKIT DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR Direktur RS

Mer k ---------- -----­ ----­ -­ -----­


Type I Model
Nomor seri
( ----------------------------­ )
Direktur
No Dokumen: Tanggal: Halaman:
1/2
Revisi ke: No Revisi: Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Pemantauan Fungsi Defibrilator dengan Monitor, adalah


bentuk standar yang berupa cara atau langkah-Iangkah yang harus diikuti
dalam pemantauan fungsi Oefibrilator dengan Monitor, yang berdasarkan
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi, prosedur ini dan disusun
berdasarkan pada petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain yang terkait,
dengan urutan kerja : pendataan alat, pemantauan kondisi Iingkungan,
pemeriksaan kualitatif dan pemeriksaan kuantitatif, sehingga dapat
disimpulkan alat layak atau tidak layak untuk difungsikan/dioperasikan.

2. Kebijakan Surat Keputusan Oirektur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Mengetahui kondisi Iingkungan yang tersedia


2. Mengetahui kondisi fisik, fungsi komponen dan kinerja alat
3. Mengetahui aspek keselamatan
4. Mengetahui alat layak atau tidak untuk difungsikan

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. SOM tersertifikasi


2. Peralatan kerja dan alat ukur lengkap
3. Protap pemantauan fungsi, lembar kerja pemantauan fungsi
dan protap pengoperasian tersedia
4. Bahan operasional tersedia
5. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian

6. Peralatan 1. Alat Kerja Handy Tool Set

2. Alat Ukur Multimeter (terkalibrasi)


ECG Simulator (terkalibrasi)
Leakage Current meter (terkalibrasi)
Thermohygrometer (terkalibrasi)
7. Prosedur A. Persiapan
1. Siapkan surat perintah ke~a (SPK) I
2. Siapkan formu/ir /embar kerja pemantauan fungsi.
3. Siapkan protap pemantauan fungsi dan protap pengoperasian a/at
4. Siapkan a/at kerja dan a/at ukur
5. Siapkan bahan operasiona/
6. Pemberitahuan kepada Unit pelayanan pengguna a/at

B. Pelaksanaan I
1. Lakukan pendataan a/at I
2. Lakukan pemantauan kondisi Iingkungan
3. Lakukan pemeriksaan kualitatif (pemeriksaan fisik )
4. Lakukan pemeriksaan kuantitatif (pemeriksaan fungsi dan
aspek keselamatan ) I
C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formu/ir /embar kerjapemantauan fungsi dan SPK
2. Simpulkan hasil Pemantauan Fungsi.
• A/at layak difungsikan.
. A/at tidak layak difungsikan. I
3. Pengguna alat menandatangani 'emba1r ke~a dan
SPK pemantauan fungsi.

D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur sesuai lembar kerja
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan a/at kerja, a/at ukur, dokumen teknis penyerta
ke tempat semula I
E. Laporan
1. Laporkan hasil pemantauan fungsi kep~da Unit Pelayanan
pengguna a/at dan saran tindak /anjut
2. Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada pemberi tugas

8. Unit kerja terkait Unit Pelayanan Pengguna a/at

/nsta/asi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS )

Disetujui o/eh: Dibuat oleh:


Kepala IPS RS Teknis ' Elektromedis
4. PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR

LOGO PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR Direktur RS.

Mer k
Type 1Model
Nomor seri (....... .... ... ........... .. .. .... ..... .)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman:
1/2
Revisi Ke: No. Revisi: Tanggal :

1. Pengertian Prosedur Tetap Pemeliharaan alat Defibrilator dengan Monitor adalah bentuk
standar mengenai langkah-Iangkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi
elektromedis dalam melaksanakan pemeliharaan alat Defibrilator dengan
monitor yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi.
Prosedur ini disusun berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang
terkait, dengan urutan ke~a : pembersihan, pelumasan , pengencangan,
pengecekan fungsi dan kondisi bag ian alat, penggantian bahan pemeliharaan,
pemeriksaan kine~a , aspek keselamatan kerja dan penyetelan I adjustment.
Kesimpulan hasil pemeliharaan alat baik atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


1. Alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai, sehingga usia teknis alat
dapat tercapai

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5 .Prasyarat 1. Alat kesehatan berfungsi.


2. SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis , protap pemeliharaan, lembar ke~a pemeliharaan dan
protap pengoperasian, tersedia .
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia.
6. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian.
7. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.
6. Peralatan 1. Alat Ke~a : Tool set Elektronik
Vacuum cleaner
2. Alat Ukur Electrical safety analyzer (terkalibrasi)
Ground tester (terkalibrasi)
Defibrilator analyzer (terkalibrasi)
E C G Simulator (terkalibrasi)
Multi meter (terkalibrasi)
7. Prosedur A. Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja dan ka u pemeliharaan alat
3. Siapkan : I
a. Service Manual.
b. Protap pemeliharaan dan protap pengoperasian alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur I
5. Siapkan bahan pemeliharaan , bahan operasional dan
material bantu ..
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayan n pengguna alat.
B, Pelaksanaan pemeliharaan (perhatikan Service manual)
1, Lakukan pernbersihan seluruh bagian alat
2, Lakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak
3, Lakukan pengencangan I tightening
4, Lakukan pengecekan fungsi dan kon isi bagian alat
5, Lakukan penggantian bahan pemeliharaan
6, Lakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamatan kerja
7, Lakukan penyetelan I adjustment
8, Kesimpulan hasil pemeliharaan I
C, Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja, kartu pemeliharaan
dan SPK. I
2. Simpulkan hasil pemeliharaan
- Alat baik
I
- Alat tidak baik
3, Pengguna alat menandatangani formulir lembar kerja dan SPK,
sebagai bukti pemeliharaan alat telah dilaksanakan
D, Pengemasan
1, Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja
2, Cek dan rapihkan dokumen teknis pepyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4, Bersihkan alat Defibrilator dengan Monitor dan lokasi pemeliharaan
E, Laporan
1, Laporkan hasil pemeliharaan alat k pada Unit Pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat Defibrilator dengan Monitor yang
telah dipelihara I
2, Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada pemberi tugas
I
8 Unit kerja terkait Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).
Unit Pelayanan pengguna alat. I
Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :
Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis

4. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN DEFRIBILATOR DENGAN MONITOR

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT DEFRIBILATOR DENGAN MONITOR Direktur RS.
MERK
TYPE I MODEL :
NOMOR SERI
(...... ... .............. .... ...... .. .. ..)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman:
1/2
Revisi Ke: No. Revisi: Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Perbaikan alat Defribilator dengan monitor, adalah standar baku ,
mengenai langkah-Iangkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan perbaikan kerusakan alat Defribilator dengan monitor yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun
berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait. dengan urutan
kerja : analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan dengan atau tanpa
suku cadang, penyetelan I adjustment, kalibrasi intemal, uji kinerja dan
pengukuran aspek keselamatan kerja. Kesimpulan hasil perbaikan alat baik
atau alat tidak baik

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalarn kondisi rusak


2. SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap
4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu , tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

6. Peralatan 1. Alat Ke~a Tool set Elektronik


Vacuum Cleaner
2. Alat Ukur Leakage Current Meter (terkalibrasi)
Multi Meter (terkalibrasi)
Defribilator Analyzer (terkalibrasi)
ECG Simulator (terkalibrasi)
Osciloscope (terkalibrasi)
Ground Tester (terkalibrasi)
I

7. Prosedur A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar ke~a perbaikan
3. Siapkan: I
a. Service manual, diagram (schematic / wiring)
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat
c. Riwayat perbaikan alat
4. Siapkan alat ke~a dan alat ukur
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantu
6. Pemberitabuan kepada unit pelayqnan pengguna alat
B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan
- Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
- Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. (perhatikan panduan analisis kerusakan,
service manual dan diagram)
- Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog
2. Siapkan suku cadang yang diperluk~n
3. Lakukan langkah perbaikan (dengah atau tanpa suku cadang )
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal
5. Lakukan uji kine~a dan pengukuran aspek keselamatan kerja
C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan dan SPK
2. Kesimpulan hasil perbaikan : I
- alat baik I
- alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar ke~a
Perbaikan dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat
telah dilaksanakan
D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis p~nyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Defribilator dengan Monitor dan lokasi perbaikan
E. Laporan
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepalda Unit Pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat Defri~ilator dengan Monitor yang telah
diperbaiki
2. Laoorkan hasil oerbaikan alat keoada oemberi tUQas

8. Unit ke~a terkait - Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


- Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui oleh : ) Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis
lEMBAR KERJA PEMANTAUAN FUNGSI

Nama Rumah Saklt


Unit Pela yanan

Data Alat
Nama Alat DEFIBRlLATOR DENGAN MONITOR.
Merk
Type / Model
Nomor Ser f

Alat Kerja

Handy Tool Set. OBaik OTldak Baik OTidak Ada

Alat Ukur

Nama Alat Merk/ Type No. Serl Masa Kallbrasl Ket

Multi Meter
ECG Simulator
Leakage Current Meter
ThermohYorometer

Kelengkapan Administrasi Nomor Tanggal

Surat Perintah Kerja .

Pro tap Pemantauan Fu ngsl

Protap Pengoperaslan alat.

Pemberitahuan kepada Unit Pela yanan Pengguna Alat

Pemantauan Kondlsl llngkungan

Suhu 'c Tahanan Pembumlan Ohm .


Kelembaban - - - - - - % RH
Tegangan Volt
Sumber Interferensl r .....
t:::J-
A-cd;-a--..,O
­ --.Tidak ada

Pemerlksaan Kondisi Flslk (Kualitatlf)

~Balk

~
Tldak

§ §
Chassis/ Selungkup. Balk Patient Cable. Baik Tldak Balk
Kotak kontak Balk Tldak Balk Battery/ Charger Balk Tldak Ba lk
Terminal Pembumian. Ba ik Tldak Baik Alarm. Balk Tidak Balk
Kabel daya. Balk Tldak Balk Aksesorl. Balk Tldak Baik
Pemutus Arus. Balk Tldak Balk Keberslhan alat. Balk Tldak Balk
Electrode. Balk Tldak Balk
Display / Tampllan Ba lk Tldak Balk

Pemeriksaan Fungsi (Kuantitatif)

Uralan Standard Toleransi Settlnq Keluaran Balk Tidak

Chacglng.
Discharge .
Heart Rate
Chargln Time .
Output Enerol
Sinkron Aslnkron
Arus Bocor d. Chasls. 100 A
Arus Bocor pd . Electrode 10 A
Tahanan kabel pemb. Alat 02 Ohm .

Aspek Keselamatan KerJa , mengacu pad a Standard IEC Nomor 601 1-1. Class I, Type BF .

Keluhan pada alat


KESIMPULAN
W ALAT LAYAK DIFUNGSIKAN.
L-.I ALAT TIDAK LAYAK DIFUNGSIKAN.
SARAN :

Mengetahui.
Pengguna alat. Teknlsl Elektromedls
LEMBAR KERJA PEMELIHARAAN
Nama Rumah Saklt
Un it Pelay anan

Data Alat
Nama Alat DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR
Merk
Type / Model
Nomor Serl

Alat Kerja

Tool set EI ektronl k. D Balk DTldak balk DTidak ada


Vacuum Cleane r. D Balk DTldak balk DTidak ada

Alat Ukur

Nama Alat Merk/ Type No. Serl Masa Kal lbrasl Ket

Electrical Safety Analyz.


Ground Tester
Defibrilator Analyzer
ECG Simulator
Multi Meter

Kelengkapan Admlnistrasi lit Dokumen Teknls Nomor Tanggal

Surat Perlntah KerJa.


Pemberltahuan kepada Unit Pelayanan.
Protap Pemellharaan.
Protap Pengoperasian alat.
Serv ice Manual D Ada 0 Tldak ada

Bahan Pemeliharaan Bahan Operaslonal dan MaterIal Bantu.

~
Ada

~
Lampu Indlkator Tldak ada
Batera i Ada Tldak ada
Pasta / Jelly Ada Tldak ada
Contact Cl eaner Ada Tldak ada
cairan Pemberslh Ada Tldak ada
Kain lap / Tissu Ada Tldak ada
Kuas Ada Tldak ada

Pemerlksaan Kondisl Fisik I Tindakan Pemeliharaan.

oH
Lakukan Pemberslhan
H
- Baglan Luar.
- baglan Dalam .
Lakukan Pengencangan
Balk
Balk o Tldak Balk
Tldak Ba ik

- Sambungan kabel.
Lakukan Pengecekan Fungsl dan Kondlsl baglan alat :
DBaik o Tldak Baik

- Slstlm Catu Daya Balk Tldak Balk


- Kabel Day a. Balk Tldak Balk
- Patient Cable. Balk Tldak Ba lk
- Padle. Balk Tldak Balk
- Tombol Charge dan Discherge . Balk Tldak Balk
- Bateral Charger. Balk Tldak Balk
- Bateral. Balk Tldak Balk
- Electrode ECG . Balk Tldak Balk

Lakukan penggantlan Bahan Pemellharaan :


a .... .
b.
c.
d.
e.
Pemeriksaan Kinerja dan Aspek Keselamatan Kerja.

Uraian Standard To leransl SettlnCl Keluaran


Waktu penglslan sid max . Balk Tldak Balk
Out Put Energy ± 15 % Balk Tldak Balk
DischarCle Balk Tldak Balk
Heart Rate ± 5 % Balk Tldak Balk
Charging Time Balk Tidak Baik
Alarm Balk Tldak Balk
D 1 5QI~ / Tampllan . Balk Tidak Balk
Energy sesudah 60 sec. Balk Tidak Balk
Arus Bocor pd. Chasls 100 ~A I Balk Tidak Balk
Arus Bocor_pd . Electrode / Padlle 10 ~A Baik Tldak Baik

Aspek Keselamatan Kerja, mengacu pada Standard lEC 601-1-1 Class B Type BF.
Kinerja, mengacu pad a Standard ECRl No. 453 - 0595.

Penyetelan / Adjustment o Balk o Tldak Balk

KESIMPULAN

Hasll Pemellharaan Deflbrllator dengan Monitor., dapat dlslmpulkan :


1. Kondlsl alat BAlK. dan Layak dlfungslkan.
2. Kondlsl alat TIDAK BAlK, karena :
a .................... . . .

b .. ... . .. . . . . .. ......... .

c. .... . .... . .. ... ...... .

Saran tindak lanjut ;

~
Alat membahayakan, perlu Perbalkan segera.
Perlu Penggantlan Aksesorl.
Perlu Perbalkan oleh Plhak Ketlga.
Alat sudah tldak layak Dloperaslkan, Usul Penghapusan.

Mengetahul, Nama kota,


Pe ngguna alat. Teknisi Elektromedis
LEMBAR KERJA PERBAIKAN.

Nama Rumah Sakit


Unit Pelayanan

Data Alat
Nama Alat DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR.
Merk
Type / Model
Nomor Seri

Alat Kerja

Tool set Elektronik. DBaik DTidak Baik DTidak Ada


Vacuum cleaner. DBaik DTidak Baik DTidakAda

Alat Ukur

Nama Alat Merkl T~ No. Seri Masa Kalibrasi Ket


Electrical Safety Analyser.
Ground Tester.
Deflbrilator Analyzer.
ECG Simulator
Osclloscooe.
Multi Meter.

Kelengkapan Administrasi & Dokumen Teknis Nomor Tanggal

Surat Perintah Kerja .


Protap Pemellharaan.

Protap Pengoperaslan alat.

Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan Pengguna Alat

Service Manual

Diagram (Schematic / Wiring)

DAda
DAda
o
D
Tldakada
Tidak ada

Bahan Pemeliharaan Bahan Operasional dan Material Bantu.

~
Ada

~
Lampu Indikator Tidak ada
Baterai Ada Tidak ada
Pasta / Jelly Ada Tidak ada
Contact cleaner Ada Tldak ada
Cairan pemberslh Ada Tidak ada
Kain lap / Tissue Ada Tldak ada
Kuas Ada Tidak ada

TINDAKAN PERBAIKAN.

1. Gejala kerusakan alat

2. Hasil Trouble shooting I Anallsa Kerusakan. ( Perhatikan Panduan Analisa Kerusakan.


Service manual dan Diagram ).
3 . Identifikasi kebutuhan SUKU CADANG, Bagian alat , Komponen

4 Penyedlaan SUKU CADANG, Bagian alat, Komponen.

Nama Data Teknls I Jumlah

5 TINDAKAN PERBAIKAN.

Penyetelan I Adjustment : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Dsalk D Tldak Balk

Pemeriksaan Kinerja alat dan Aspek Keselamatan kerja.

Uraian Standard Toleransl Setting Keluaran


Charging Balk Tldak Balk
Out Put Energl x 15 % Balk Tldak Balk
Waktu pengisian sid max. Balk Tldak Balk
Displey I tampllan Balk Tldak Balk
Discharge Balk Tldak Balk
Heart Rate. ± 5 % Baik Tldak Balk
Sinkron Balk Tldak Baik
Asinkron Balk Tldak Balk
Alarm. Balk Tidak balk
Internal Discharge Balk Tldak baik
Arus Bocor pd Electrode ECG 10 IlA Balk Tldak Balk
Arus Bocor Qd. Paedle. 10J,JA Balk Tldak Baik
Arus Bocor pd . Chasls. 100 uA Baik Tidak balk
Tahana n kbl pemb. Alat . 02 Ohm. Baik Tldak ba ik

Aspek Keselamatan kerja, mengacu pada Standard IEC . 601 -1-1. Class B Type BF.
Klnerja, mengacu pad a Standard ECRI Nomor. 453 - 0595.

KESIMPULAN

Hasll Perbalkan DEFIBRlLATOR DENGAN MONITOR, dapat dlslmpulkan :


1. Kondis i alat BAlK .
2. Kondisi alat TIDAK BAlK, karena :
a.... ... . .. ....... .. . . . .
b ... . . ... . . . . ..... .. . ... .
c. .... . ..... . . . . . . . . . . . .

Saran t lndak lanjut :

~
Alat membahayakan, tldak layak dloperaslkan.
Perlu Penggantlan, Suku Cadang I Aksesorl.
Perlu perbalkan oleh pihak ketlga.
Alat sudah tldak layak dloperaslkan, usul penghapusan.
I

Mengetahul, Nama kota,


Pengguna alat.
I Teknisi Elektromedis
PANDUAN ANALISA KERUSAKAN DEFIBRILLATOR

No. Keluhan Analisa Kerusakan Tindakan

1 Alat tidak bekeda - Tidak ada catu daya - Periksa panel catu daya
- Sekrin~ putus - Periksa penyebab ganti den~an nilai
yang sama

2 Benluk gelombang pada layar - Pengaturan V/ H tidak tepat - Atur potensio V/ H


tidak normal - Kemungkinan terjadi interferensi - Periksa sumber interferensi atur filter

3 Discharge pada mode sinkron - Rangkaian sinkron / asinkron tidak bekerja - Periksa perbaiki
tidakdapatd~akukan

4 Charging tidak dapat dilakukan -Tombol charging rusak - Periksa / ganti


- Kapasitor rusak - Periksa / ganti
- Ran~kaian charging rusak - Periksa lperbaiki ganti yang rusak

5 Alarm tidak berfungsi - Speaker/buuer rusak - Periksa, perbaiki / ganti


- Rangkaian deteksi tidak bekerja - Periksa perbaiki / ganti komponen
yang rusak

6 Kalibrasi tidak d~at dilakukan - Alat dalam kondisi d~uar mode kalibrasi - Atur switch pada posisi !l1ode kalibrasi

7 Test internal discharge - Selektor energi diatur pada posisi selain - Tempatkan selektor energi pada
tidak dapat dilakukan 100 Joule ( Test internal discharge hanya posisi 100 Joule
bekeriayadajlosisi 100 Joule)
- Tidak ada kontak antara paddle dengan - Perbaiki kontak
plate internal discharge

8 Bentuk gelombang test internal - Posisi pemegang , padle' salah. - Tukar posisi pem~ang padles
discharge terbalik Seharusnya Qadle APEX pada peme~an~
sebelah kanan dan padle STERNUM pada
pemegang sebelah kiri jika tampak depan
PROSBDUR TETAP

D PENGOPERASIAN
o PEMANTAUAN FUNGSI
D PEMELIHARAAN
o PERBAIKAN

ELECTRO SURGERY UNIT

POWER 'RF CUTIING TUNED


----. GENERATOR CIRCUIT & POvyER
CUTIING CONTROL (CUr iNG)

INPUT
POWER
t.,.' SURGEON'S TUNED I
f------/' } - SWITCH CONTROL ____ CIRCUIT (12) TO PATIENT
SUPPLY ~" FOOT I HAND IMPEDANCE I-­
(AC) - MATCHING

I GROUND I
POWER RF CUTIING TUNED I
4 GENERATOR 1---+ i -CIRCUIT &POWER
CUTIING CONTROL (CUl1TING)

BLOK DIAGRAM ELECTRO SURGERY UNIT

5. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN ELECTRO SURGERY UNIT ( ESU )

LOGO PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN Disahkan oleh:


RUMAH SKIT ELECTRO SURGERY UNIT Direktur RS

Me rk
Type I Model
Nomor seri ( -------------------------------)
Direktur

No Dokumen: Tanggal: Halaman:


112
Revisi ke: No Revisi: Tanggal :

1. Pengertian Prosedur Tetap Pengoperasian Electro Surgery Unit ( ESU) adalah bentuk
dari standar yang berupa cara atau langkah-Iangkah yang harus diikuti dalam
melaksanakan kegiatan pengoperasian Electro Surgery Unit ( ESU ), yang
berdasarkan prasyarat dan urutan kerja yang harus dipenuhi . Prosedur ini
disusun berdasarkan pada petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain yang
terkait, berupa prasyarat, persiapan, pemanasan, pelaksanaan
pengoperasian, pengemasan dan penyimpanan , agar alat dapat difungsikan
dengan baik untuk melakukan pembedahan dengan meminimalkan
pendarahan dan meningkatkan sterilitas pada jaringan.

2. Tujuan 1. Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar


2. Agar didapatkan hasil tindakan bedah yang baik dan sempurna
3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan
oleh kesalahan pengoperasian
4. Agar usia teknis alat dapat tercapai

3. Kebijakan Struktur Organisasi dan Tatalaksana Rumah Sakit

4. Prasyarat 1. SDM tersertifikasi


2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
3. Kotak-kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
4. Alat laik pakai dan bersih
5. Aksesori lengkap dan baik
6. Bahan operasional tersedia
5. Prosedur 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2, Lepaskan penutup debu
3. Siapkan aksesori . (, Active electrode. netral, Electrode. Foot switch.
Loop electrode. Knife electrode. ball elec rode)
4, Hubungkan alat ke catu daya
5, Hubungkan alat dengan terminal pembum an
6, Hidupkan alat dengan menekanl memutar tombol ONI OFF ke posisi ON
7, Lakukan pemanasan secukupnya
8, Periksa fungsi selector pemilih Monopolar. Bipolar. Cutting.
Coagulating
9, Perhatikan protap pelayanan
10, Pasang Electrode dan aksesori, sesuai keperluan pelayanan.
11. Pilih posisi ( cutting, coagulating, )
12. Atur intensitas daya keluaran sesuai kepe uan,
13, Lakukan tindakan pembedahan
14, Setelah tindakan pembedahan selesai. matikan alat dengan
menekanl memutar tombol ONI OFF ke posisi OFF
15, Atur output selector keposisi minimum I n
16, Lepaskan electrode dari alat
17, Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
18, Lepaskan kabel pembumian
19. Bersihkan Aksesori. Electrode dan Alat
Pastikan alat Electro Surgery Unit dalam kondisi baik dan siap
difungsikan pada pemakaian berikutnya,
20, Pasang penutup debu
21. Simpan alat. electrode dan aksesori ketempat semula,
22, Catat beban kerja alat ~ dalam jumlah p~sien

6, Unit kerja terkait Unit Pelayanan Pengguna Alat.

Disetujui oleh: Dibuat oleh:


Ka. Unit Pelayanan Pengguna alat
5. PROSEDUR TETAP PEMANTAUAN FUNGSI ELECTRO SURGERY UNIT (ESU)

LOGO PROSEDUR TETAP PEMANTAUANN FUNGSI Disahkan oleh:


RUMAH SAKIT ELECTRO SURGERY UNIT Direktur RS

Mer k --------- -------------- -- ---


Type I Model
Nomor seri
( ---------------------------- )
Direktur

No Ookumen: Tanggal: Halaman:


1/2
Revisi ke: No Revisi: Tanggal:

1, Pengertian Prosedur Tetap Pemantauan Fungsi Electro Surgery Unit , adalah bentuk
standar yang berupa cara atau langkah-Iankah yang harus diikuti dalam
pemantauan fungsi Electro Surgery Unit, yang berdasarkan prasyarat dan
prosedur yang harus dipenuhi, prosedur ini disusun berdasarkan pada
petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja :
pendataan alat, pemantauan kondisi lingkungan, pemeriksaan kualitatif dan
pemeriksaan kuantitatif, sehingga dapat disimpulkan alat layak atau tidak
untuk difungsikan 1dioperasikan

2. Kebijakan Surat Keputusan Oirektur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Mengetahui kondisi lingkungan yang tersedia


2. Mengetahui kondisi fisik, fungsi komponen dan kine~a alat
3. Mengetahui aspek keselamatan
4. Mengetahui alat layak atau tidak untuk difungsikan

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. SOM tersertifikasi


2. Peralatan kerja dan alat ukur lengkap
3. Protap pemantauan fungsi, lembar kerja pemantauan fungsi
dan protap pengoperasian tersedia
4. Bahan operasional tersedia.
5. Kotak kontak dilengkapi hubugan pembumian.

6. Peralatan 1. Alat Kerja Handy Tool set.

2. Alat Ukur Multimeter (terkalibrasi)


Thermohyg rometer (terkalibrasi)
Leakage Current Meter (terkalibrasi)
7. Prosedur A. Persiapan
1. Siapkan surat perintah kerja (SPK).

2 Siapkan formulir lembar kerja pemantauan fungsi.

4. Siapkan alat kerja dan alat ukur

5. Siapkan bahan operasional.


I
3. Siapkan protap pemantauan fungsi dan protap pengoperasian alat

6. Pemberitahuan kepada Unit pelayanan pengguna alat

B. Pelaksanaan
1. Lakukan pendataan alat
2. Lakukan pemantauan kondisi lingkl./ngan
3. Lakukan pemeriksaan kualitatif (pemeriksaan fisik)
4. Lakukan pemeriksaan kuantitatif (pemeriksaan fungsi dan
aspek keselamatan) .

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja pemantauan fungsi
dan SPK I
2. Simpulkan hasil Pemantauan Fungsi
- Alat layak difungsikan
- Alat tidak layak difungsikan
3. Pengguna alat menandatangani lerr bar kerja dan
SPK pemantauan fungsi

D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur sesuai lembar kerja
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis p~myerta
3 Kembalikan alat kerja, alat ukur, dokumen teknis penyerta
ke tempat semula

E. Laporan
1. Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada Unit Pelayanan

pengguna alat dan saran tindak la~jut.

2. Lapor1<.an hasil pemantauan fungsi kepada pemberi tugas

8. Unit kerja terkait - Unit Pelayanan Pengguna alat \

Instalasi Pemeliharaan Sarana Ruma1 Sakit ( IPS RS )

Disetujui oleh: Dibuat oleh:


Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis
5. PROSEOUR TETAP PEMELIHARAAN ELECTRO SURGERY UNIT

LOGO PROSEOUR TETAP PEMELIHARAAN Oisahkan oleh :

RUMAH SAKIT
ELECTRO SURGERY UNIT Oirektur RS.

.... --_ ..............................

Mer k
Type 1Model
Nomor seri (.. ... ... .. .. .... ... ... ... ....... ... .... )
Oirektur
No. Ookumen : Tanggal Halaman:
1/2
Revisi Ke: No. Revisi: Tanggal:

1. Pengertian Prosedur Tetap Pemeliharaan alat Electro Surgery Unit adalah bentuk standar
mengenai langkah-Iangkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan pemeliharaan alat Electro Surgery Unit yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi . Prosedur ini disusun
berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan
urutan kerja : pembersihan , pelumasan, pengencangan, pengecekan fungsi
dan kondisi bagian alat, penggantian bahan pemeliharaan , pemeriksaan
kinerja, aspek keselamatan kerja dan penyetelan / adjustment. Kesimpulan
hasH pemeliharaan alat baik atau alat tidak baik

2. Kebijakan Surat Keputusan Oirektur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar


2. Alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai , sehingga usia teknis alat
dapat tercapai

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan berfungsi


2. SOM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap
4.
Ookumen teknis, protap pemeliharaan lembar kerja pemeliharaan dan
protap pengoperasian, tersedia
5. Bahan pemeliharaan , bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian
7. Ruang ke~a memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

6. Peralatan 1. Alat Ke~a: Tool set Elektronik


Vacuum cleaner
2. Alat Ukur Leakage current meter (terkalibrasi)
Multi meter (terkalibrasi)
Ground tester (terkalibrasi)
Electro Surgery analyzer (terkalibrasi)
7. Prosedur A. Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja dan kartu pemeliharaan alat
3. Siapkan:
a. Service Manual
b. Protap pemeliharaan dan protap pengoperasian alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
5. Siapkan bahan pemeliharaan , baha operasional dan
material bantu
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayapan pengguna alat
B. Pelaksanaan pemeliharaan (perhatikan Service manual)
1. Lakukan pembersihan seluruh bagian alat
2. Lakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak
3. Lakukan pengencangan I tightening
4. Lakukan pengecekan fungsi dan ko~ disi bagian alat
5. Lakukan penggantian bahan pemeliharaan
6. Lakukan pemeriksaan kinerja dan ai pek keselamatan ke~a
7. Lakukan penyetelan I adjustment
8. Kesimpulan hasH pemeliharaan
C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja, kartu pemeliharaan
dan SPK
2. Simpulkan hasil pemeliharaan
- Alat baik
- Alat tidak baik
3. Pengguna alat menandatangani forr)1ulir lembar kerja dan SPK,
sebagai bukti pemeliharaan alat tel h dilaksanakan
D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis p~nyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula I
4. Bersihkan alat Electro Surgery Unit dan lokasi pemeliharaan
E. Laporan
1. Laporkan hasil pemeliharaan alat ~epada Unit Pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat ~Iectro Surgery Unit yang telah
dipelihara
2. Laporkan hasil pemeliharaan alat ke8ada pemberi tugas

8. Unit ke~a teri<ait - Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


- Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : I Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS Tei niSi Elektromedis

I
5. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN ELECTRO SURGERY UNIT (ESU )

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :

RUMAH SAKIT
ELECTRO SURGERY UNIT Direktur RS.

MERK
TYPE I MODEL :
NOMOR SERI
(------------------------------------------)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman:
1/2
Revisi Ke: No. Revisi : Tanggal:

1, Pengertian Prosedur Tetap Perbaikan alat Electro Surgery Unit, adalah standar baku,
mengenai langkah-Iangkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan perbaikan kerusakan alat Electro Surgery Unit, yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun
berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan
ke~a :analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan, penyetelan /
adjustment, kalibrasi internal , Uji kine~a dan pengukuran aspek keselamatan
kerja. Kesimpulan hasil perbaikan alat baik atau alat tidak baik

2, Kebijakan Surat Keputusan Oirektur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS

3. Tujuan 1, Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kernbali

4, Petugas Teknisi Elektromedis

5, Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak


2. SOM tersertifikasi
3. Alat ke~a dan alat ukur lengkap
4. Ookumen teknis, protap perbaikan, lembar ke~a perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

6, Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Elektronik


Vacuum Cleaner
2. Alat Ukur Leakage Current Meter ( terkalibrasi )
Multi Meter ( terkalibrasi )
Ground Tester ( terkalibrasi )
Electro Surgery Analyzer ( terkalibrasi )
Osciloscope ( terkalibrasi )
I
7. Prosedur A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perb ikan
3. Siapkan :
a. Service manual., diagram (schematic / wiring)
b. Protap perbaikan dan protap p~ngoperasian alat
c Riwayat perbaikan alat
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur I
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bah n operasional dan material
bantu
6. Pemberitahuan kepada unit pelaya ~ an pengguna alat
B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan .
- Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
I
- Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bag ian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. ( perha1tikan panduan anal isis kerusakan,
service manual dan diagram)
- Lakukan pendataan , bag ian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data te nis dan nomor catalog
2. Siapkan suku cadang yang diperlukah
3. Lakukan langkah perbaikan (dengaAatau tanpa suku cadang )
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja
C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar k ~rja perbaikan dan SPK
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
- alat baik
- alat tidak baik I
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja
Perbaikan dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan
D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesualkan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Electro Surgery Uni dan lokasi perbaikan
E. Laporan I
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat Electro Surgery Unit yang telah diperbaiki
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas
I
8. Unitk kerja terkait - Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah bakit ( IPS RS ).
- Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : I Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Te~ nisi Elektromedis
LEMBAR KERJA PEMANTAUAN FUNGSI

Nama Rumah Saklt


Unit Pelayanan

Data Alat
Nama Alat ELECTRO SURGERY UNIT
Merk
Type! Model
Nomor Serl

Alat Kerja

Handy Tool Set. OTldak Balk OTldak Ada

Alat Ukur

Nama Alat Merk TVDe rw.Ser l Masa Kalibrasl Ket

Multi Meter
Thermohygrometer
Leak~e Current Meter

Kelengkapan Administrasi Nomor Tanggal

Surat Perintah Kerja.


Protap Pemantauan Fungsl
Protap Pengoperaslan alat.
Pemberltahuan kepada Unit Pelayanan Pengguna Alat

Pemantauan Kondlsi Llngkungan

Suhu 'c Tahanan pembumlan : Ohm .


Kelembaban ------% RH
Tegangan Volt
Sumber Interferensi rt::::J--r.A""d':'a--rO-""Tldak ada

Pemeriksaan Kondisi Fisik (KualitatIf)

R~
Chassis! Selungkup. ~Balk Tidak Balk Hand switch Baik Tidak Balk
Tldak Baik

II
Kotak kontak Balk Tldak Balk Foot Switch. Balk
Terminal Pembumian. Baik Tldak Baik Indlkator! Tampllan . Baik Tldak Balk
Kabel daya. Baik Tldak Balk Konektor Baik Tidak Baik
Pemutus Arus. Balk Tldak Balk Aksesorl Balk Tldak Balk
Aktlve Electrode Balk Tldak Balk Keberslhan alat. Baik Tidak Baik
Netral Electrode Balk Tldak Baik
Food Switch Baik Tldak Balk

Pemerlksaan Fungsl (Kuantltatif)

Uralan Standard Toleransi Setting Keluaran Baik Tldak

Fungsi Cutting .
Fungsl Coagulating.
Fungsl Bipolar.
lntensltas Energl
Alarm
Arus Bocor pd. Chasls. 100 A
Arus Bocor pd. Electrode 10 A
Tahanan Kabel pemb. Alat 02 Ohm.

Aspek Keselamatan Kerja, mengacu pada Standard lEe Nomar : 601 -1-1, Class I, Type B.

Keluhan pada alat


KESIMPULAN
W ALAT LAYAK DIFUNGSIKAN.
L.-I ALAT TIDAK LAYAK DIFUNGSIKAN.
SARAN

Mengetahui, Nama Kota,

Penggunil ..lat. Teknisl Elektromedis

LEMBAR KERJA PEMELIHARAAN

Nama Rumah Sakit


Unit Pelayanan

Data Alat
Nama Alat ELECTRO SURGERY UNIT. / E.S.U.
Merk
Ty pe I Model
Nom or Seri

Alat Kerja

Too l set Elektronik. DBaik DTidak baik DTidak ada


Vacuum Cleaner DBaik DTldak Balk DTidak ada

Alat Ukur

Nama Alat Merkl TYoe No . Serl Masa Kallbrasl Ket

Leakage current meter


Multi meter
Graound tester
Electro Surgery Analyzer

Kelengkapan Administrasi 8r. Dokumen Teknis Nomor Tanggal

Surat Perlntah Kerja .


Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan.
Protap Pemeliharaan.
Protap Pengoperasian alat .
Service Manual DAda 0 Tidak ada

Bahan Pemeliharaan Bahan Operasional dan Material Bantu.

~
Ada Tldak

~
Lampu Indikator ada
Bahan pengujl Ada Tldak ada
Contact Cleaner Ada Tldak ada
Calran pemberslh Ada Tldak ada
Kaln lap / Tissu Ada Tldak ada
Amplas. Ada Tldak Ada
Kuas. Ada Tidak ada

Pemeriksaan Kondlsi Flslk / Tlndakan Pemellharaan.

Lakukan Pemberslhan
H H
. Seluruh bagian alat.
- konektor Elektrode .
Lakukan Pelumasan :
o Baik
Balk D Tldak Balk
Tidak Ba ik

- Motor fan .
Lakukan Pengencangan
o
Salk o
Tldak Baik

- Sam bung an Kabel.


Lakukan Pengecekan Fungsl dan Kondlsl bagaln alat :
o
Balk o
Tldak Balk

- Slstlm Catu Oaya. Salk Tldak Baik


. Kabel daya. Balk Tldak Baik
- Active electrode. Balk Tldak Baik
- Netral electrode. Baik Tldak Baik
- Finger Tip Switch. Balk Tldak Baik
- Klpas Pendlngln / Fan. Balk Tldak Balk
- Lampu Indlkator. Balk Tldak Balk
- Selector Switch. Balk Tldak Balk

Lakukan penggantlan Bahan Pemellharaan :


a ........ . ..... ... . .

b ..
c.
d.
e.
Pemerlksaan Klnerja dan Aspek Keselamatan Kerja.

Uraian Standard Toleransl Setting Keluaran


Fungsl Intensitas Selector Balk Tldak Baik
> Cutting. Balk Tldak Baik
> Coa~ulatlng Balk Tldak Balk
> BlPola r. Baik Tldak Balk
Out Put Enerqy : Balk Tidak Baik
> CuttinQ ± 10 % Baik Tidak Baik
> CoaQulatinQ ± 10 % Baik Tidak Baik
> Bipolar ± 10 % Balk Tldak Baik
Foot Sw itch Balk Tldak Balk.
Ta m pilan / display Balk Tldak Balk .
Al arm Balk Tldak Balk
Arus Bocor pd. Chasls 100 IJA Balk Tldak ba ik
Arus Bocor pd . Electrode 10 IJA Balk Tldak baik
Ta hanan kabel pembumlan alat. 02 Ohm . Balk Tldak balk

Aspek Keselamatan Kerja, mengacu pada Standard IEC NOMOR 601-1-1


Class I type B
Klnerja, mengacu pada Standard '
' I'
Penyetelan / Adjustment o Balk o Tldak Balk

KESIMPULAN

Has" Pemellharaan ELECTRO SURGERY UNIT, dapat dlslmpulkan :


1. Kondlsl alat BAlK. dan Layak dlfungslkan.
2. Kondlsl alat TIDAK BAlK, karena :
a.. .... ... . ... . . .. .. . . . .

b .. . .. .. . . . . . . . . . . . . . ... .

c...

Saran tindak lanJut :

~
Alat membahayakan, perlu Perbalkan segera.
Perlu Penggantlan Aksesori.
Perlu Perbalkan oleh Plhak Ketlga .
Alat sudah tldak Layak Dloperaslkan, Usul Penghapusan.

Mengetahul, Nama kota,


Pengguna alat. eknisl Elektromedis
PENUTUP

Modul Pelatihan Teknisi Elektromedis yang telah disusun ini dapat dijadikan acuan oleh
Rumah Sakit maupun Fasilitas Kesehatan lainnya untuk melakukan pelatihan intern teknisi,
guna peningkatan pengetahuan teknisi mengenai mekanism~ , prasyarat dan prosedur yang
harus dipersiapkan dan dilaksanakan dalam pelaksanaan pel~yanan teknis. Modul ini dapat
memberi arahan kepada Instansi, Unit Kerja, Panitia Penyelenggara dalam menyelenggarakan
pelatihan bagi teknisi.

Uraian yang berisikan prosedur tetap pengoperasian , pemant~uan fungsi, pemeliharaan dan
perbaikan alat. Diharapkan prosedur tetap yang terdapat pada modul pelatihan ini dapat
dikembangkan oleh teknisi rumah sakit / fasilitas kesehatan, ~ehingga setiap alat kesehatan
dilengkapi dengan prosedur tetap. Diharapkan pelayanan teknis yang dilaksanakan oleh setiap
l
teknisi mengacu kepada prosedur tetap, baik dalam hal kelengkapan alat kerja dan alat ukur
yang dipergunakan, tersedianya bahan pemeliharaan, .dan ~uku cadang maupun dalam
prosedur / langkah - langkah yang harus dilaksanakan. Dengan demikian kesalahan teknis
dapat dihindarkan dan hasil pelayanan teknis baik.

Pelatihan Teknisi Elektromedis sedianya akan diselenggaraka secara rutin / setiap tahun,
sehingga kemampuan teknisi yang ada dapat semakin ditingkatkan, mengikuti kemajuan
teknologi peralatan kesehatan yang berkembang dengan sang ~t cepat. Teknisi Elektromedis
yang professional akan mendukung peningkatan pelayanan kesi hatan kepada masyarakat.

Untuk peningkatan Modul Pelatihan Teknisi Elektromedis ini, kaf11i sangat mengharapkan kritik
dan saran penyempurnaan, guna perbaikan modul ini dimasa datang. Kritik dan saran dapat
disampaikan ke Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kese atan Departemen Kesehatan
RI. Jakarta.

Semoga Modul Pelatihan Teknisi Elektromedis ini bermanfaat untuk kita semua.

\
BATASAN DAN PENGERTIAN

.. Alat ukur terkalibrasi, adalah alat ukur yang mampu telusur dan ditetapkan / disyahkan
oleh Instansi berwenang.

- Bahan operasional (consumable for operation of the equipment) adalah bahan habis

pakai yang diperlukan untuk mendukung operasional alat


(contoh: kertas perekam, reagen, jelly). . I
- Bahan pemeliharaan (consumable parts for maintenance) adalah komponen yang

mempunyai usia pakai tertentu digunakan untuk keperlua1 pemeliharaan (contoh: filter,
oli, Baterai, belt).

- l
Ookumen leknis penyerla, adalah dokumen leknis yang diperlukan sebagai pelunjuk
I
pengoperasian dan pemeliharaan alat, terdiri dari: installation manual, installation report,
operating manual, service manual, prosedur tetap pengoperasian , prosedur tetap
pemantauan fungsi, prosedur tetap pemeliharaan dan prolsedur tetap perbaikan untuk
I
setiap unit alat
Kondisi Lingkungan, adalah nilai besaran standard yang arus dipenuhi, untuk
operasional alat, pemeliharaan dan perbaikan alat, melipu i :
- Suhu ruangan
- Kelembaban ruangan
- Tegangan
- Kebisingan
• Sumber interferensi.
• Tahanan Pembumian.
Laik pakai adalah suatu kondisi alat yang telah memenuhi persyaratan, kondisi fisik

baik, norma keselamatan kerja, keluaran terkalibrasi dan ~emiliki ijin operasional yang
dikeluarkan oleh instansi berwenang ( beberapa alat tertenJ ).

- Laporan kerja, adalah laporan teknisi pelaksana pemanta an fungsi, pemeliharaan, dan

perbaikan yang berisi kegiatan yang dilaksanakan dan hasil yang dicapai. Laporan kerja
ditanda tangani oleh user yang menyaksikan dan diketahui bleh Kepala IPSRS.

Anda mungkin juga menyukai