Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA

Hari/tanggal : Kamis, 17 November 2011


Tempat : Ruang Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo
Waktu : 45 menit
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien yang rawat inap di ruang Bedah Dahlia
Materi : Diet Penderita Kanker Saluran Kemih

A. Tujuan
1) Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan di Ruang Bedah Dahlia RSUD
Dr. Soetomo tentang Diet Penderita Kanker Saluran Kemih, pasien dan
keluarga pasien mampu memahami tentang makanan yang baik untuk
penderita kanker saluran kemih.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengetahui dan memahami:
a. Definisi penyakit kanker saluran kemih
b. Tanda dan Gejala penyakit kanker saluran kemih
c. Diet penderita dengan penyakit kanker saluran kemih
B. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien yang rawat inap di ruang Bedah Dahlia RSUD Dr.
Soetomo
C. Lingkup Materi
1. Definisi penyakit kanker saluran kemih
2. Tanda dan Gejala penyakit kanker saluran kemih
3. Diet penderita dengan penyakit kanker saluran kemih
D. Strategi
1. Tempat-Waktu Kegiatan
Penyuluhan akan dilaksanakan di Ruang Bedah Dahlia RSUD
Dr.Soetomo
2. Metode : Ceramah dan diskusi
3. Media : Leaflet, LCD, dan Laptop
4. Alat : Meja dan kursi

E. Setting
1) Setting waktu
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Penanggung Jawab
1 5 menit Pendahuluan Menjawab salam, Moderator
a. Mengucapkan salam memperhatikan, dan
pembuka dan merespon penjelasan
menanyakan kabar yang diberikan
peserta
b. Memperkenalkan diri
beserta tim
c. Menyampaikan tema
dan tujuan penyuluhan
d. Menjelaskan kontrak
waktu, tujuan penyulu-
han dan klarifikasi
2 15 menit Penyampaian materi Memperhatikan dan Pemateri
penyuluhan merespon penjelasan
a. Definisi penyakit yang disampaikan
kanker saluran kemih
b. Tanda dan Gejala
penyakit kanker
saluran kemih
c. Diet penyakit kanker
saluran kemih
4 20 menit Sesi diskusi Mengajukan Moderator dan
pertanyaan, merespon pemateri
jawaban dan
memperhatikan.
5 5 menit Penutupan Menjawab salam. Moderator
a. Memohon maaf
b. Mengucapkan terima
kasih
c. Mengucap salam

2). Setting tempat

Keterangan gambar :
= Pemateri = Peserta

= Fasilitator = Observer

F. Pengorganisasian
1. Pemateri : Anna Nurmita
2. Moderator : Eni Puji Lestari
3. Observer : Siti Maysaroh
4. Fasilitator : Choirul Anwar
Nurul Dyah lutfidah
Iin Nur Anita Arimbi
Anifah Anggraeni R.
G. Kriteria Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan melalui :
1) Evaluasi Struktur
 Alat-alat yang mendukung pelaksanaan penyuluhan tersedia dan
dapat berfungsi dengan baik dalam proses kegiatan penyuluhan
 Mahasiswa mampu memberikan penyuluhan dan informasi yang
dapat dimengerti dan dipahami oleh pasien dan keluarga pasien di
ruang rawat inap Bedah Dahlia RSUD Dr.Soetomo.
2) Evaluasi Proses
 Kehadiran pasien dan keluarga pasien diruang rawat inap Bedah
Dahlia RSUD Dr.Soetomo saat diadakan penyuluhan mencukupi
jumlah tempat duduk yang tersedia.
 Pasien dan keluarga pasien dapat mengikuti proses penyuluhan
dengan baik dari awal sampai akhir acara.
 Pasien dan keluarga pasien aktif dalam mengikuti penyuluhan
dengan bertanya dan merespon kepada mahasiswa apabila tidak
mengerti
3) Evaluasi Hasil
 Pasien dan keluarga pasien dapat menjelaskan kembali tentang
pengertian, tanda dan gejala, cara pencegahan dan pengobatan.
 Jumlah peserta ditargetkan 15 orang.
Lampiran 1 Materi Penyuluhan

MATERI PENYULUHAN
DIET PENDERITA DENGAN PENYAKIT KANKER SALURAN KEMIH

A. Definisi Kanker Saluran Kemih


Kanker saluran kemih merupakan pertumbuhan sel abnormal yang ada di
saluran perkemihan, tergantung lokasinya. Keganasan urogenitalia dapat
tumbuh di seluruh organ urogenitalia mulai dari ginjal beserta salurannya,
pelvis renalis, ureter, buli-buli, prostat, uretra, testis, dan penis.

B. Etiologi Kanker Saluran Kemih


Penyebab kanker saluran kemih adalah idiopatik.

C. Faktor Resiko Kanker Saluran Kemih


Faktor resiko kanker saluran kemih yaitu:
1. Faktor intrinsik
a. Genetik (faktor keluarga)
b. Pengaruh hormonal
2. Faktor ekstrinsik
a. Perokok
b. Konsumsi kopi, pemanis buatan, dan obat-obatan (analgesik, estrogen,
siklofosfamid)
c. Pekerjaan: di pabrik kimia (terutama pabrik cat), laboratorium, pabrik
korek api, tekstil, pabrik kulit, pekerja pada salon/pencukur rambut.
d. Infeksi Saluran Kemih
e. Diet: konsumsi bahan karsinogenik (penyedap rasa, makanan yang
dibakar), banyak mengandung lemak, susu yang berasal dari binatang,
daging merah, dan hati.
f. Trauma.
D. Tanda dan Gejala Kanker Saluran Kemih
Tanda dan gejala kanker saluran kemih yaitu:
1. Karsinoma Ginjal
Gejala local tipikal
Hematuria, nyeri dan massa merupakan triangle tipikal karsinoma
renal. Sindrom ini hanya ditemukan pada sebagian kecil pasien (10%),
seringkali pertanda penyakit sudah termasuk lanjut; sebagian besar pasien
hanya menunjukkan satu atau dua gejala dari sindrom tersebut:
a. Hematuria: sekitar 40-50% pasien karsinoma renal mengalami
hematuria totalmakroskopik yang internitten, tidak nyeri. Pada
sebagian kecil kasus terjadi hematuriamikroskopik. Hematuria massif
dengan bekuan darah dapat menimbulkan kolik renal,buang air kecil
sakit atau sulit, bahkan air retensi urin.
b. Massa : ginjal terletak retroperitoneal, lokasinya dalam,
palpasi abdomen sulit merabanya, hanya bila tumor cukup besar atau
terletak di kutub bawah ginjal, barulah teraba, sekitar 10-40% pasien
terasa massa abdominal
c. Nyeri : tumor bebrdarah hingga terbentuk hematom subkapsul ginjal
dapat timbul nyeri tumpul atau nyeri samar, bila terjadi bekuan darah
hingga obstruksi saluran kemih dapat timbul kolik badan disuria. Tumor
menginvasi jaringan organ
sekitar seperti otot psoas atau saraf dapat menimbulkan
nyeri pinggang dan punggung menetap berat. Frekuenasi kejadian nyeri
adalah 20-40%
Manifestasi sistemik
Terdapat demam, anemia, lesu, berat badan turun, mengurus,
hipertensi, hiperkalsemia dan gangguan fungsi hati (sindrom Stauffer),
varikokel, dilatasi vena dinding abdomen, dll.
a. Demam : terjadi pada 10-20% pasien. Tumor menyebar luas,
hemorhagi, nekrosisdapat menimbulkan demam, sitokin seperti
interleukin-6 yang disekresi sel karsinoma renal juga dapat
menimbulkan demam.
b. Anemia : terjadi pada 15-40% pasien, lebih sering pada kasus dengan
prognosis buruk
c. Lesu : terjadi pada sekitar 1/3 pasien
d. Nafsu makan menurun : berat badan turun, mengurus; terjadi pada
sekitar 1/3 pasien berkaitan dengan reaksi antigen-antibodi terhadap
jaringan saraf dalam tumor sehingga fungsi saraf tepi terganggu, tidak
selalu penanda stadium lanjut
e. Hipertensi : pasien karsinoma renal 15-40% menderita hipertensi; paska
nefrektomitensi dapat turun dan kembali normal
f. Hiperkalsemia : terjadi pada 10% pasien, berkaitan dengan sekresi
zat mirip hormoneparatiroid dari sel karsinoma renal, pasca reseksi
tumor primer kadar kalsium darah akan turun. Bila kadar kalsium darah
tidak turun atau setelah turun naik lagi pertanda metastasis atau
rekuerensi
g. Gangguan fungsi hati : kelainan fungsi hati bersumber renal; disebut
juga sindrom Stauffer, tampil sebagai kelainan hasil laboratorium fungsi
hati, leukopeni, demam dan focus nekrosis dalam hati, tapi tanpa
metastasis hati. Pasca nefrektomi fungsi hati kembali normal, 88%
pasien memiliki survival lebih dari 1 tahun. Sindrom Stauffer menetap
atau rekurens pertanda terjadi metastasis atau rekurensi
h. Varikokel atau dilatasi vena dinding abdomen; terjadi pada sekitar 2-
3% kasus. Tumor menginvasi vena renal atau vena kava inferior,
membentuk embolus kanker hingga menghambat aliran balik vena,
dapat timbul varikokel, dilatasi vena dinding abdomen. Vena spermatic
kiri bermuara langsung ke vena renal kiri,
dapat timbulvarikokel kiri secara mendadak. Sedangkan
embolus kanker vena kava inferor menyebabkan timbulnya dilatasi
vena dinding abdomen secara bertahap.
2. Karsinoma Ureter
Gejala awal biasanya berupa hematuria (darah di dalam air kemih).
Jika aliran air kemih tersumbat, bisa terjadi nyeri kram di daerah antara
tulang rusuk dan tulang pinggul, atau di perut bagian bawah.
3. Karsinoma Kandung Kemih
Kanker kandung kemih memiliki gejala sebagai berikut :
a. Terdapat darah pada urin (hematuria) atau urin mungkin normal, tetapi
darah dapat terdeteksi dengan pemeriksaan mikroskopik.
b. Sering buang air kecil
c. Sakit pada saat buang air kecil
d. Infeksi pada saluran urin
e. Sakit pada area perut
f. Sakit punggung
4. Karsinoma Uretra
Gejala pertama biasanya adanya darah di dalam air kemih
(hematuria), yang mungkin hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan
mikroskopik atau bisa juga tampak sebagai air kemih yang berwarna
kemerahan. Aliran air kemih bisa tersumbat, sehingga penderita
mengalami kesulitan dalam berkemih atau aliran air kemih menjadi lambat
dan sedikit.

E. Diet Kanker Saluran Kemih


Diet kanker saluran kemih yaitu:
1. Makanan yang dianjurkan
a. Sumber asam folat : sari jeruk, kacang merah, brokoli, dan bayam.
b. Sumber vitamin B6 : pisang, advokad, daging ayam tanpa lemak, beras
merah, dan sejenis gandum.
c. Sumber beta karoten : wortel dan sayuran hijau
d. Sumber vitamin E : minyak sayur dan kacang-kacangan.
e. Sumber asam lemak omega-3 : tuna, makerel, sarden, dan lemusu.
f. Sumber lycopene : tomat terutama yang masak
g. Sumber flavonoid : anggur, apel, bawang, dan teh.
h. Makanan yang tinggi serat: sayuran dan kacang-kacangan.
2. Makanan yang perlu diperhatikan
a. Makanlah paling sedikit 5 porsi (± 300 g) buah-buahan dan sayuran, 6
porsi (± 300 g) biji padi-padian, dan 2 porsi (500 ml) produk susu non
fat atau low fat
b. Konsumsi kolesterol dalam sehari kurang dari 300 mg.
c. Konsumsi garam diusahakan di bawah 2.400 mg.
d. Konsumsi serat 20–35 g.
3. Yang harus dikurangi
a. Daging berlemak.
b. makanan tinggi kolesterol.
c. Lemak jenuh.
d. Makanan yang mengandung bahan karsinogenik seperti sate, ikan asap,
makanan dengan bahan pengawet dan makanan dengan bahan penyedap
rasa (micin)
4. Yang harus dihindari
a. Konsumsi alkohol
b. Merokok.
c. Makanan bergaram tinggi (jika menderita tekanan darah tinggi).
DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 3
Volume 8. Jakarta : EGC

Corwin, Elizabeth. J. 2000. Buku Saku Phatofisiologi. Jakarta ; EGC

Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Volume II. Jakarta :
Media Aesculapius

Price, Sylvia. A. 1995. Patofisiologi. Jakarta : EGC

Suwitra,Ketut.2007.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.2007.Jakarta: fkui

Anda mungkin juga menyukai