Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian

Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kronik kelenjar meibom

yang terjadi setelah timbulnya hordeulum internal. Kalazion akan terus tumbuh

dan diperlukan eksisi atau suntikan steroid untuk alasan kosmetik atau jika

penglihatan terganggu (Mark A. Graber, 2006 hal: 125)

Kalazion merupakan gangguan kelopak mata tanpa nyeri yang sering

terjadi dimana penyumbatan dikelenjar Meibom menyebabkan glanduloma pada

lempeng tarsal. (Oftamologi,2006 hal: 85) Jadi, Kalazion merupakan suatu

gangguan peradangan granulomatosa tanpa nyeri yang sering terjadi karena

penyumbatan kelenjar Meibom.

Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang

tersumbat. Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan infeksi

ringan yang mengakibatkan peradangan kronis tersebut. Biasanya kelainan ini

dimulai penyumbatan kelenjar oleh infeksi dan jaringan parut lainnya.

B. Etiologi

a. Sumbatan pada kelenjar Meibom. Kelenjar Meibom adalah kelenjar

sebasea, yang menghasilkan minyak yang membentuk permukaan

selaput air mata.

b. Penyakit mata lainnya: blefaritis ulseratif, dan hordeolum

C. Tanda dan Gejala

a. Kelopak mata membengkak

b. Nyeri dan mengalami iritasi.

c. Pembengkakan bundar tanpa rasa nyeri pada kelopak mata dan tumbuh

secara perlahan

d. Di bawah kelopak mata terbentuk daerah kemerahan atau abu-abu.


D. Patofisiologi

Kalazion merupakan radang granulomatosa kelenjar Meibom. Nodul

terlihat atas sel imun yang responsif terhadap steroid termasuk jaringan ikat

makrofag seperti histiosit, sel raksasa multinucleate plasma, sepolimorfonuklear

leukosit dan eosinofil.

Kalazion akan memberi gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak

hiperemik, tidak ada nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis. Kelenjar preaurikuler

tidak membesar. Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata

akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.

Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar,

kemungkinan karena enzim dari bakteri, membentuk jaringan granulasi dan

mengakibatkan inflamasi. Proses granulomatous ini yang membedakan antara

kalazion dengan hordeolum internal atau eksternal (terutama proses piogenik

yang menimbulkan pustul), walaupun kalazion dapat menyebabkan hordeolum,

begitupun sebaliknya. Secara klinik, nodul tunggal (jarang multipel) yang agak

keras berlokasi jauh di dalam palpebra atau pada tarsal. Eversi palpebra mungkin

menampakkan kelenjar meibom yang berdilatasi.


E. Pathway

F. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Histopatologi. Pemeriksaan histopatologi dilakukan bila

kalazion terjadi berulang kali sehingga dicurigai keganasan.

G. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan medis
1. Eksisi bedah dilakukan melalui sayatan vertical ke dalam kelenjar
tarsal dari permukaan konjungtiva, diikuti kuretase materi
gelatinosa dan epitel kelenjarnya dengan hati-hati.
2. Penyuntikan steroid ke dalam lesi juga da manfaatnya untuk lesi
kecil, dan dikombinasikan dengan tindakan bedah untuk kasus
sulit.
3. Biopsy diindikasikan untuk kalasion yang kambuhan, karena
tampilan karsinoma kelenjar meibom dapat mirip kalasion.
b. Penatalaksanaan keperawatan
Diberikan kompres hangat selama 10-15 menit, minimal 4 kali/hari,
kadang dapat sembuh atau hilang sendiri karena di absorbsi, atau dapat
dilakukan ekskokleasi isi abses di dalamnya atau ekstirpasi.
Pengompresan akan melunakkan minyak yang mengeras yang
menyumbat saluran dan mempermudah pengaliran serta penyembuhan.
H. Pengkajian

a. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

2. Riwayat penyakit sekarang

Pengkajian RPS yang mendukung keluhan utama dengan

melakukan serangkaian pertanyaan tentang apa yang diderita oleh

pasien dan terapi yang diberikan.

3. Riwayat penyakit dahulu

Pengkajian penyakit terdahulu yang mendukung dengan mengkaji

apakah klien sebelumnya klien pernah menderita penyakit seperti

sekarang atau yang berhubungan dengan penyakit pasien.

Tanyakan mengenai obat-obat yang biasa diminum oleh klien pada

masa lalu yang masih relevan. Catat adanya efek samping yang

terjadi di masa lalu. Tanyakan juga mengenai alergi obat dan reaksi

alergi apa yang timbul. Sering kali klien tidak bisa membedakan

antara reaksi alergi dengan efek samping obat.

4. Riwayat keluarga
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami
keluarga serta bila ada anggota keluarga yang meninggal, maka
penyebab kematian juga ditanyakan. Bisa dibuat genogram dengan
disertai keterangannya.
5. Riwayat pekerjaan dan kebiasaan
Perawat menanyakan situasi tempat kerja dan lingkungannya.
Kebiasaan social ditanyakan dengan menanyakan kebiasaan dalam
pola hidup. Di samping pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas,
maka data biografi juga merupakan data yang perlu diketahui,
yaitu: nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal, suku, dan agama
yang di anut oleh klien.
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang umum dilakukan pada pasien dengan kalazion
adalah pemeriksaan fisik pada kelopak mata pasien.
1. Inpeksi : pada pemeriksaan secra inspeksi dapat dilihat adanya
nodul pada kelopak mata atas atau bawah, dimana nodul menonjol
ke arah konjungtiva dan tampak adanya daerah berwarna
kemerahan pada palpebra bagian dalam.
2. Palpasi : pada pemeriksaan secara palpasi dapat ditemukan adanya
masa yang keras dan terfiksasi pada tarsus

I. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis

2. Risiko infeksi berhubungan dengan gangguan integritas kulit

3. Ansietas berhubungan dengan stresor

J. Intervensi

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis

Intervensi

Anda mungkin juga menyukai