Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKHIR MODUL 4

Di suatu kelas terdapat 30 siswa dengan rincian :

1. Jumlah laki-laki 20 orang, jumlah perempuan 10 orang


2. Status sosial 60% adalah anak dari pekerja buruh pabrik, 20 % PNS, dan 10 %
adalah pedagang, 20% adalah pegawai swasta/BUMN
3. Minat siswa 50% pada kegiatan olahraga, 10% pada aspek akademis, 20% pada
kegiatan seni, dan 20% pada aspek ketrampilan
4. Kemampuan siswa 40% pada batas bawah, 40% pada batas menengah, dan 20%
pada batas tinggi
5. Preferensi belajar 40% kinestetik, 30% visual, 30% auditory

Pertanyaan

1. Bagaimana cara mengelola kelas dan mengakomodasi pembelajaran dengan


karakteristik tersebut diatas (ambil 1sub tema pembelajaran/ 1 mapel)
Jawab :

Kelas / Semester : 4 /2
Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku
Sub Tema : 1. Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku
Pembelajaran ke : 1
Muatan IPA
Kompetensi Indikator

3.3 Mengidentifikasi macam- 3.3.1. Menuliskan macam-macam gaya, antara lain


macam gaya, antara lain gaya otot, gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, dan gaya
gaya listrik, gaya magnet, gaya gesekan.
gravitasi dan gaya gesekan.

4.3 Mendemonstrasikan manfaat 4.3.1. Mempraktekkan percobaan gaya pada benda-


gaya dalam kehidupan sehari-hari, benda di sekitar.
misalnya gaya otot, gaya listrik,
gaya magnet

Tujuan :
1. Setelah melakukan percobaan, peserta didik mampu menjelaskan pengertian gaya
dengan tepat.
2. Setelah melakukan pengamatan dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan
pengertian gaya otot dan pengaruhnya terhadap benda dengan tepat.
Materi :

1. Menjelaskan macam-macam gaya


2. Mengidentifikasi gaya otot dalam kehidupan sehari-hari

PENGELOLAAN KELAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI ATAS

Suatu proses pembelajaran akan dapat berlangsung secara efektif atau tidak, sangat
ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat pemahaman pendidik tentang karakteristik yang
dimiliki peserta didiknya. Pemahaman karakteristik peserta didik sangat menentukan hasil
belajar yang akan dicapai, aktivitas yang perlu dilakukan, dan assesmen yang tepat bagi
peserta didik. Atas dasar ini sebenarnya karakteristik peserta didik harus menjadi perhatian
dan pijakan pendidik dalam melakukan seluruh aktivitas pembelajaran. Karakteristik peserta
didik menurut Smaldino (2015: 40) secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga
yaitu karakteristik umum, kemampuan awal dan gaya belajar.. Sedangkan menurut
Muhammad Yaumi (2013: 118) Karakter peserta didik meliputi: gender, etnik, usia, kultural,
status sosial, dan minat.
Berikut pengelolaan kelas berdasarkan karakteristik dalam soal:
a. BERDASARKAN GENDER
Jika melihat jumlah peserta didik sebanyak 30 orang dan perbandingan laki-laki
perempuan 2:1, maka kelas didominasi oleh peserta didik laki-laki. Suprayekti dan
Agustyarini (2015: 24) menjelaskan bahwa anak laki-laki dan perempuan pada dasarnya
memiliki pesamaan dan perbedaan. Perbedaannya pada fisiologis dan biologis, peran, perilaku,
kegiatan dan atribut di masyarakat. Sedangkan kesamaan peran dalam hak dan kewajiban
sesuai dengan adat istiadat, budaya masyarakat. Seperti kesetaraan dalam memperoleh
pekerjaan, peningkatan ilmu dan takwa, mencapai cita-cita menjadi guru, dokter, dan lain-
lain. Atas dasar karakteristik yang demikian tentunya akan berimplikasi terhadap pengelolaan
kelas, pengelompokan peserta didik, dan pemberian tugas yang dilakukan pendidik. (Modul
4 PPG Unej)
Dengan Karakteristik gender dalam kelas tersebut sangat cocok diterapkan saat
Pembelajaran Sub Tema 1 Muatan IPA menjelaskan tentang macam-macam gaya dan
mengidentifikasi gaya otot dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik dibuatkan kelompok
menjadi 5 kelompok dengan perbandingan 4 laki-laki dan 2 perempuan. Perbandingan
tersebut dimaksudkan untuk mengakomodasi kondisi gender di kelas dan menyesuaikan
materi gaya yang di dalamnya terdapat percobaan yang berhubungan dengan otot. Tiap
kelompok diminta melakukan percobaan gaya pada benda-benda di sekitarnya dan menjawab
pertanyaan sesuai gambar.

Untuk pengambilan nilai bisa menggunakan contoh soal sebagai berikut :


b. BERDASARKAN STATUS SOCIAL
Peserta didik dengan bervariasi status ekonomi dan sosialnya menyatu untuk saling
berinteraksi dan saling melakukan proses pembelajaran. Perbedaan ini hendaknya tidak
menjadi penghambat dalam melakukan proses pembelajaran. Namun tidak dipungkiri kadang
dijumpai status sosial ekonomi ini menjadi penghambat dalam belajar secara kelompok. Oleh
karena itu pendidik dituntut untuk mampu mengakomodasi hal-hal seperti ini. Misal dalam
proses pembelajaran pendidik jangan sampai membeda-bedakan atau diskriminatif dalam
memberikan pelayanan kepada peserta didiknya. Dan juga dalam memberikan tugas-tugas
juga yang sekiranya mampu diselesaikan oleh semua peserta didik dengan latar belakang
ekonomi sosial yang sangat beragam. (Modul 4 PPG Unej)

Dengan melihat kondisi karakteristik peserta didik yang didominasi oleh status social
sebagai anak dari pekerja buruh pabrik dengan persentase 60%, jangan sampai membeda-
bedakan dengan kondisi social anak dari PNS, Pedagang ataupun pegawai swasta/BUMN.
Dalam pembelajaran muatan IPA dan muatan-muatan yang lain, semua peserta didik harus
disamaratakan karena pada dasarnya dalam jenjang pendidikan apapun, semua sama.

c. BERDASARKAN MINAT SISWA


Minat belajar peserta didik memegang peran yang sangat penting. Oleh karena itu
hendaknya terus ditumbuh kembangkan agar selalu tinggi. Namun sebagaimana kita ketahui
bahwa minat belajar peserta didik tidaklah sama, ada peserta didik yang memiliki minat
belajarnya tinggi, ada yang sedang, dan bahkan rendah. Untuk melihat peserta didik memiliki
minat belajarnya tinggi atau tidak sebenarnya dapat dilihat dari indikator minat itu sendiri.
Indikator yang dimaksud meliputi: perasaan senang, ketertarikan peserta didik, perhatian
dalam belajar, keterlibatan siswa, manfaat dan fungsi mata pelajaran.

Melihat minat peserta didik yang didominasi pada kegiatan olah raga dengan
persentasi 50 %, cocok diterapkan pada pembelajaran sub tema 1 muatan ipa tentang materi
Gaya. Kegiatan belajar tidak dibuat monoton di dalam kelas, tidak dibatasi dengan tembok-
tembok semata. Materi Gaya bisa dibuatkan model pembelajaran yang mengikutsertakan
olah raga di dalamnya. Saat materi gaya bisa menggunakan misalnya kegiatan tarik tambang.
Dalam tarik tambang ada materi tarikan yang sesuai dengan Muatan Ipa Bab Gaya. Dengan
tarik tambang, minat siswa yang mayoritas olah raga bisa tercakup atau ‘tercover’ semua dan
materi gaya bisa tersampaikan, sehingga pembelajaran jadi bermakna.

d. BERDASARKAN KEMAMPUAN SISWA


Dengan melihat kemampuan siswa yang mayoritas berada pada batas bawah dan
menengah, pengelolaan kelas harus bisa menyesuaikan keadaan tersebut khususnya dalam
hal pembuatan kelompok. Misal Pembuatan kelompok dibagi dengan perbandingan 2:2:1.
Tiap kelompok terdiri dua peserta didik dengan kemampuan rendah, dua peserta didik
dengan kemampuan sedang dan satu peserta didik dengan kemampuan tinggi. Dengan
pengelompokan tersebut, diharapkan peserta didik dengan kemampuan tinggi bisa
membimbing teman-temannya dalam satu kelompok.

e. BERDASARKAN PREFERENSI BELAJAR


Pembelajaran Sub tema 1 muatan Ipa materi Gaya bisa juga diterapkan dengan media
pembelajaran LCD. Peserta didik diberikan video contoh penerapan gaya dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu peserta didik disuruh mempraktekkan kegiatan sesuai dengan
contoh gaya dalam video. Dengan model pembelajaran tersebut, semua preferensi belajar
bisa terakomodasi semua. Siswa mempraktekkan masuk dalam aspek kinestetik, melihat
dan mendengarkan video menggunkan LCD masuk dalam aspek visual dan auditory.

2. Bagaimana mengembangkan kecerdasan majemuk dengan karakteristik


diatas (ambil 1sub tema pembelajaran/ 1 mapel)

PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SESUAI KARAKTERIK DI ATAS

1. Kecerdasan Linguistik/Bahasa
Berikut contoh kegiatan dalam pembelajaran untuk mengembangkan kecerdasan
berbahasa verbal dalam pembelajaran Sub Tema 1 Muatan IPA.
a. Sering mengajak peserta didik bercakap-cakap tentang materi Gaya
b. Membacakan cerita/dongeng yang berhubungan dengan materi Gaya
c. Berdiskusi tentang materi gaya
d. Membuat lagu menggunakan kata-kata yang berhubungan dengan materi Gaya.
Contoh
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan,
yang menyebabkan benda diam jadi bergerak,
benda bergerak kan diam ataupun berubah arah,
berubah bentuk atau berubah kecepatannya…….

Terdiri dari gaya sentuh dan jugaa..


gaya tak sentuhhhh…hmhmmmm..

2. Kecerdasan Logika Matematika


Pembelajaran logis matematis di sekolah dapat dikembangkan melalui
beberapa strategi seperti berikut ini:

1. Menceritakan masalah yang dihadapi sehari-hari yang berhubungan


dengan materi Gaya, kemudian dipecahkan dengan bantuan pemikiran
matematis dengan mengatur waktu penyelesaian dengan tepat dan
efektif.
2. Merencanakan suatu eksperimen tentang materi Gaya dengan
menggunakan metode ilmiah yang diawali dengan mengungkapkan
masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan, menafsirkan data,
dan menarik kesimpulan.
3. Membuat diagram venn untuk mempolakan jenis-jenis gaya agar
mudah membangun pengertian sehingga mudah diingat.
4. Membuat analogi untuk menjelaskan sesuatu sehingga mudah
dipahami, misalnya menjelaskan tentang peristiwa rusaknya mobil
akibat kecelakaan diwujudkan dengan analogi melempar sekeras-
kerasnya miniature mobil ke tembok atau lantai hingga rusak. Akibat
analogi tersebut, dapat dipahami bahwa besarnya gaya dapat merubah
bentuk benda.

3. Kecerdasan Gerak
Pembelajaran dikelas yang dapat mengaktifkan kecerdasan kinestetik adalah;
a. Respon tubuh
Mintalah peserta didik menanggapi pelajaran materi Gaya menggunakan tubuh
sebagai media respon misalnya mengangkat tangan, mengangguk, atau tersenyum
jika memahami penjelasan guru.
b. Teater kelas
Meminta peserta didik memerankan teks, soal, atau materi lain yang harus dipelajari
dengan mendramakan isinya.

c. Konsep kinestetis
Permainan tebak – tebakan tentang jenis-jenis gaya yang dilakukan dengan
gerakan yang menantang kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan
pengetahuan dengan cara tidak konvensional.

4. Kecerdasan Naturalis
Pembelajaran di kelas yang mengembangkan kecerdasan naturalis adalah;

a. Jalan – jalan di alam terbuka


Cara ini untuk menguatkan materi gaya yang akan dipelajari. Seperti melihat daun
jatuh dari pohon, melempar batu ke atas, lalu jatuh kembali ke tanah.

Anda mungkin juga menyukai