Hasbi Ash Shiddieqy Dan Metode Penafsirannya Fikri Hamdani Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu
Hasbi Ash Shiddieqy Dan Metode Penafsirannya Fikri Hamdani Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu
Fikri Hamdani
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu
Abstract
This simple paper describes the idea of Hasbi ash
Shiddieqi about the science of the Qur'an and
Tafseer. This discussion is analytic descriptive study,
with a focus on his works, especially works of his
commentary entitled Tafsir Al-Nur. The assessment
was done by looking at the development of
commentary in Indonesia and it can be concluded
that the commentary of Hasbi ash Shiddieqi had
progressed from the works of previous commentary,
namely in terms of methodology of writing and
discussion. Hasbi ash Shiddieqi’s commentary
patterned fiqhi because besides known as an
mufassir Hasbi ash Shiddieqi also known as faqih
with strong thoughts and Indonesia insightful.
Keyword: Hasbi Ash Shiddieqy, Indonesia insightful
commentary, Tafsir an-Nur
17
18 |Rausyan Fikr, Vol. 12 No.1Juni 2016:17 - 34
PENDAHULUAN
1
. Howard M. Federspiel misalnya mencatat kurang lebih 60 judul buku
tentang kajian al-Qur’an, yakni ulumul qur’an, terjemah al-Qur’an, kutipan al-
qur’an, peranan al-Qur’an, cara membacanyadan indeks serta peridesasi kajian al-
Qur’an di Indonesia. Lihat, Nur Kholis setiawan, Pribumisasi Al-Qur’an “Tafsir
Berwawasan Keindonesiaan”, (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2012), hlm. 14
2
. Nur Kholis setiawan, Pribumisasi Al-Qur’an., hlm 13
Fikri Hamdani, Hasbi Ash-Ashiddieqy.| 19
3
. Bibit Suprapto, Ensiklopedi Ulama Nusantara “Riwayat Hidup, Karya
dan Sejarah Perjuangan Ulama Nusantara, (Jakarta: Gelegar Media Indonesia,
2009), hlm. 368
4
. Bibit Suprapto, Ensiklopedi Ulama Nusantara., hlm. 369
20 |Rausyan Fikr, Vol. 12 No.1Juni 2016:17 - 34
5
. Dayah, seperti halnya surau atau pesantren, berpusat di daerah-daerah
terpencil. Dayah menjadi faktor yang berkontribusi besar dalam perkembangan
Islam di Aceh seperti halnya surau dan pesantrem di Minangkabau dan Jawa. dan
juga melalu dayah, proses islamisasi masyarakat pedesaan di pedalaman Aceh
dapat berlangsung. Ulama dayah mengajarkan Islam yang telah disesuaikan
dengan bentuk kehidupan pedesaan penduduk Aceh, dan secara perlahan
membimbing mereka mempraktikkan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Lihat.
Jajat Burhanuddin, Ulama dan Kekuasaan “Pergumulan Elite Muslim dalam
Sejarah Indonesia, (Bandung: Mizan, 2012), hlm. 91
6
. Bibit Suprapto, Ensiklopedi Ulama Nusantara., hlm. 371
Fikri Hamdani, Hasbi Ash-Ashiddieqy.| 21
7
. Bibit Suprapto, Ensiklopedi Ulama Nusantara., hlm. 369-372
22 |Rausyan Fikr, Vol. 12 No.1Juni 2016:17 - 34
8
. Alif maziyah, Tesis: Pemikira Hasbi Ash-Shiddieqy tentang Hadis dan
Sunnah, (Yogyakarta, 2006), hlm. 29
9
. Nourouzzaman Shiddiqi, Fiqh Indonesia “Penggagas dan Gagasannya”,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), hlm. 53
10
. www.wikipediabahasaindonesia.com
Fikri Hamdani, Hasbi Ash-Ashiddieqy.| 23
11
. Bibit Suprapto, Ensiklopedi Ulama Nusantara., hlm. 373
12
Bibit Suprapto, Ensiklopedi Ulama Nusantara., hlm. 374
24 |Rausyan Fikr, Vol. 12 No.1Juni 2016:17 - 34
13
. Bibit Suprapto, Ensiklopedi Ulama Nusantara., hlm. 375
Fikri Hamdani, Hasbi Ash-Ashiddieqy.| 25
Terkait dengan awal terbit atau awal muncul dari tafsir ini,
ada sedikit perbedaan pendapat dari kalangan peneliti. Berdasarkan
tulisan dari Ishlah Gusmian dalam bukunya Khazanah Tafsir
Indonesia, bahwa Tafsir yang Al-Qur’anul Majid dicetak pertama
kali pada tahun 1971.14 Akan tetapi, dengan merujuk ke sumber asli
(Tafsir Al-Qur’anul Majid), agaknya terdapat sedikit kekeliruan dari
tulisan dari Islah Gusmian. Penulis agaknya sepakat dengan buku
yang di tulis oleh Nor Huda yang mengatakan bahwa Karya Tafsir
al-Nur, terbit pertama kali pada 1956. Sementara itu, edisi kedua
terbit pada pertengahan 1960-an. Sejak 1996, buku tersebuit
diterbitkan oleh pihak pustaka Rizki Putra dengan empat jilid. 15 Dan
sempat dipromosikan secara khusus di Majalah Gema Islam, sebuah
majalah Islam terkemuka waktu itu. Karya tersebut kemudian
menjadi Tafsir an-Nur, dan disusul tafsir Al-Bayan.16
Howard M. Federspiel juga melakukan periodesasi
kemunculan perkembangan tafsir al-Qur’an di Indonesia, yang
didasarkan pada tahun, dalam tiga generasi. Generasi pertama, kira-
kira dari permulaan abad ke-20 sampai awal tahun 1960-an. Generasi
kedua, merupakan penyempurnaan atas generasi pertama, yang
muncul pada pertengahan tahun 1960-an. Tafsir generasi ketiga,
muncul pada tahun 1970-an merupakan penafsiran yang lengkap,
dengan komentar-komentar yang luas terhadap teks yang disertai
juga dengan terjemahnya. 17
Hasbi Ash-Shiddieqy bersama dengan Hamka, Mahmud
Yunus, dan A. Hassan adalah generasi terkemuka yang masing-
masing menulis tafsir genap 30 juz dengan model penyajian runtut
(tahlili) sesuai dengan urutan surah dalam mushaf Utsmani. Di
14
. Ishlah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia “Dari Hermeneutika
hingga Ideologi”, (Jakarta: Teraju, 2003), hlm 60
15
. Nor Huda, Islam Nusantara “Sejarah Sosial Intelektual Islam di
Indnesia” (Yogyakarta: Arruz Media, 2013), hlm 361
16
.Ishlah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia., hlm. 50
17
. Ishlah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia., hlm. 65
26 |Rausyan Fikr, Vol. 12 No.1Juni 2016:17 - 34
18
. Ishlah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia., hlm. 55
19
Nor Huda, Islam Nusantara “Sejarah Sosial Intelektual., hlm 361
20
Nor Huda, Islam Nusantara “Sejarah Sosial Intelektual., hlm 362
Fikri Hamdani, Hasbi Ash-Ashiddieqy.| 27
21
. Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Madjied “An-Nur”, (jakarta:
Bulan Bintang, 1965), hlm.. 16
22
. Yunahar Ilyas, Disertase: Konstruksi Gender Dalam Pemikiran
Mufassir Indonesia Modern “Hamka dan M. Hasbi Ash Shiddieqy”, (Yogyakarta,
2004), hlm 137
28 |Rausyan Fikr, Vol. 12 No.1Juni 2016:17 - 34
23
. Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Madjied., hlm. 5-6
24
. Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Madjied., hlm. 7
Fikri Hamdani, Hasbi Ash-Ashiddieqy.| 29
25
. Nor Huda, Islam Nusantara “Sejarah Sosial Intelektual., hlm 361
30 |Rausyan Fikr, Vol. 12 No.1Juni 2016:17 - 34
26
. Howard M. Federspiel, Kajian Al-Qur’an di Indonesia “Dari Mahmud
Yunus hingga Quraish Shihab” terj. Tajul Arifin, (Bandung: Mizan, 1996), hlm.
125-126
27
. Howard M. Federspiel, Kajian Al-Qur’an di Indonesia., hlm 126
28
. Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Madjied., hlm. 4
Fikri Hamdani, Hasbi Ash-Ashiddieqy.| 31
29
Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Madjied, hlm 5
30
.Nor Huda, Islam Nusantara “Sejarah Sosial ., hlm. 338-340
32 |Rausyan Fikr, Vol. 12 No.1Juni 2016:17 - 34
KESIMPULAN
31
. Nourouzzaman Shiddiqi, Fiqh Indonesia “Penggagas dan
Gagasannya”., hlm. 211
Fikri Hamdani, Hasbi Ash-Ashiddieqy.| 33
DAFTAR PUSTAKA