Anda di halaman 1dari 9

Volume 1 No.

2 December 2017 ISSN : 2580-5282


E-ISSN : 2580-5290

IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM


MEMBANGUN GAYA HIDUP SEHAT SEJAK DINI DI SEKOLAH DASAR NEGERI
(SDN) LENGKONG 1, DESA LENGKONG, KECAMATAN MOJOANYAR
KABUPATEN MOJOKERTO

Agus Aan Adriansyah


Prodi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
aan.naufal87@unusa.ac.id

Nurul Jannatul Firdausi


Prodi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
nuruljf@unusa.ac.id

Abstrak
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar,
memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku. Pelaksaanaan Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menyasar siswa sekolah
dasar untuk membangun karakter cinta kebersihan dan kesehatan sejak dini. Analisis situasi
menunjukkan kesadaran hidup bersih dan sehat masyarakat masih kurang. Pengabdian
Masyarakat dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lengkong 1, Desa Lengkong,
Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Target pelaksanaan pengabdian ini adalah
meningkatkan pemahaman dan wawasan, meningkatkan kesadaran dan adanya perubahan
perilaku. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran diukur melalui pretest dan posttest. Peserta
sosialisasi adalah Siswa Kelas 4 SD sebanyak 12 siswa dengan kisaran usia 10-11 tahun dan
sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Sebanyak 54,80% siswa mendapatkan nilai tertinggi
(100) pada pretest dan peserta yang mendapatkan skor tertinggi pada posttest meningkat
menjadi 10 siswa (83,30%). Hasil evaluasi pretest dan posttest menunjukkan sebanyak 58,30%
pengetahuan siswa tetap dan 41,70% pengetahuan naik. Keterkaitan jenis kelamin dengan
pengetahuan menujukkan bahwa siswa perempuan memiliki pengetahuan yang lebih luas
dibandingkan siswa laki-laki. Hasil evaluasi juga menujukkan siswa dengan usia lebih muda
memiliki memiliki progress yang lebih baik terkait perubahan tingkat pengetahuan.Peningkatan
pengetahuan yang terjadi setelah sosialisasi membuktikan bahwa kegiatan sosialisasi terkait

87
Volume 1 No. 2 December 2017 ISSN : 2580-5282
E-ISSN : 2580-5290

permasalahan PHBS berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman dan wawasan anak-anak,


dan peningkatan kesadaran anak-anak sekolah dalam berperilaku PHBS.
Kata Kunci: PHBS, Gaya Hidup Sehat, Sosialisasi

Abstract
Clean and Healthy Behavior (PHBS) is an effort to provide learning experiences, provide
information and educate to improve knowledge, attitudes and behavior. Implementation of
Socialization of Clean and Healthy Behavior targeting elementary school students to build the
character of love of hygiene and health early on. Situation analysis shows the awareness of
clean and healthy life of the community is still lacking. Community Service is implemented at
State Elementary School (SDN) Lengkong 1, Lengkong Village, Mojoanyar District, Mojokerto
Regency. The goal of this dedication is to improve understanding and insight, raise awareness
and change behavior. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of the cash flow statement. Participants of the socialization are 4th graders of
elementary school as many as 12 students with a maximum age of 10-11 years and most of the
male sex. As many as 54.80% the nationality value and the score is 10 students (83.30%). The
result of pretest and posttest evaluation shows that 58,30% of students' knowledge is fixed and
41,70% knowledge goes up. The linkage of sex with knowledge of showing female students
has a wider knowledge than male students. The results of the evaluation also showed that
students with younger age have better progress related to the change of knowledge level.
Increased knowledge that occurred after socialization proved socialization activities related to
teenagers PHBS problems to increase understanding and insight of children, and increased
awareness of school children Behave PHBS.
Keywords: PHBS, Healthy Lifestyle, Socialization

88
Volume 1 No. 2 December 2017 ISSN : 2580-5282
E-ISSN : 2580-5290

PENDAHULUAN sebagian kecil masyarakat untuk


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) berperilaku hidup bersih dan sehat
adalah upaya untuk memberikan didukung dengan pola hidup masyarakat
pengalaman belajar atau menciptakan suatu yang berdampak pada penurunan kualitas
kondisi bagi perorangan, keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan kurangnya
kelompok dan masyarakat dengan kepedulian masyarakat dan pengambil
membuka jalur komunikasi, memberikan kebijakan terhadap program- program yang
informasi dan melakukan edukasi untuk bersifat preventif dan promotif
meningkatkan pengetahuan, sikap dan (pencegahan dan promosi).
perilaku. Pendekatan yang dilakukan untuk Kegiatan pengabdian masyarakat tentang
mengenalkan program PHBS yaitu melalui Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan
pendekatan pimpinan (advocacy), bina Sehat (PHBS) dalam Membangun Gaya
suasana (social support), dan pemberdayaan Hidup Sehat Sejak Dini, diberikan pada
masyarakat (empowerment). Pendekatan ini anak-anak SD kelas 4.
dilakukan sebagai suatu upaya guna Anak-anak diberikan wawasan,
membantu masyarakat mengenali dan pengetahuan dan ilmu terkait PHBS dan
mengatasi masalahnya sendiri sehingga pentingnya serta manfaat dari penerapan
masyarakat sadar dan dapat menerapkan PHBS sejak dini. Anak- anak kemudian
cara-cara hidup sehat, dalam rangka dibekali pemahaman dengan mengamati
menjaga, memelihara dan meningkatkan situasi dan kondisi lingkungan maupun
kesehatan. masalah kesehatan melalui bentuk- bentuk
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat aktivitas permainan games, kuis, tanya
terkait Implementasi Perilaku Hidup Bersih jawab maupun soal-soal pretest dan
dan Sehat (PHBS) dalam Membangun Gaya posttest. Tujuan dalam pelaksanaan
Hidup Sehat Sejak Dini pelaksanaannya kegiatan pengabdian masyarakat ini
difokuskan pada sasaran anak-anak SD adalah:
Negeri Lengkong 1. Pemilihan lokasi 1. Meningkatkan pemahaman dan
pengabdian masyarakat di Kabupaten wawasan anak-anak, yang merupakan
Mojokerto, khususnya di Desa Lengkong generasi penerus bangsa, tentang
ini didasarkan atas beberapa pertimbangan pentingnya hidup bersih dan sehat.
diantaranya adalah masih rendahnya 2. Meningkatkan kesadaran anak-anak
kesadaran masyarakat terkait PHBS, masih sekolah dalam berperilaku PHBS.
kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya 3. Terdapat perubahan perilaku yang
PHBS, masih rendahnya kesadaran lebih baik pada anak-anak dalam PHBS.

89
Volume 1 No. 2 December 2017 ISSN : 2580-5282
E-ISSN : 2580-5290

sungai yang beresiko dapat mencemari


GAMBARAN UMUM MASYARAKAT sumber air sebesar 20,3%.
SASARAN
Kegiatan pengabdian masyarakat terkait METODE
Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan Kerangka operasional dalam pengabdian
Sehat (PHBS) dalam Membangun Gaya masyarakat ini dilakukan dengan cara
Hidup Sehat Sejak Dini pelaksanaannya bersosialisasi kepada seluruh sasaran
difokuskan pada anak-anak SD Negeri selama 1 hari. Pelaksanaan pengabdian
Lengkong 1. Pemilihan lokasi pengabdian masyarakat dilakukan seperti Gambar 1.
masyarakat di Kabupaten Mojokerto, berikut ini.
khususnya di Desa Lengkong ini didasarkan
atas beberapa pertimbangan diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Desa Lengkong merupakan salah satu
desa dengan penilaian kategori tingkat
resiko tinggi untuk masalah PHBS.
2. Lingkungan masyarakat sekitar masih Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini
dijumpai sampah berserakan, sampah dilakukan dengan mekanisme sebagai
terbuang disungai, selokan tidak berikut:
terawat. 1. Menganalisis pengetahuan, wawasan,
3. Masalah kesehatan utamanya yang dan kesadaran siswa tentang PHBS.
terkait dengan PHBS yaitu penyakit Sebelum intervensi, pengabdian
ISPA masih terbilang tinggi. Menurut masyarakat ini memotret pengetahuan,
data dari Dinas Kesehatan Kabupaten wawasan, dan kesadaran yang dimiliki
Mojokerto, semenjak tahun 2013 oleh seluruh siswa kelas 4 di lingkungan
penyakit terbanyak mewabah di SDN Lengkong 1. Pemotretan kondisi
Kabupaten Mojokerto pada tahun 2013 awal dilakukan melalui:
adalah penyakit ISPA sebanyak 27,41% a. Melihat situasi lingkungan di
4. Berdasarkan hasil Studi EHRA 2013 sekitar sekolah.
terkait tempat penyaluran buangan akhir b. Mengukur pemahaman dan
tinja, terlihat bahwa masih banyak pengetahuan individu tentang
rumah tangga yang buangan akhir PHBS.
tinjanya di buang di tempat yang tidak
aman yaitu cubluk/ lobang tanah dan

90
Volume 1 No. 2 December 2017 ISSN : 2580-5282
E-ISSN : 2580-5290

2. Intervensi dilakukan dengan metode PHBS, dengan menggunakan kuesioner


sosialisasi Implementasi Perilaku individu yang berupa pre test dan post test.
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Pre test dan post test yang diberikan kepada
Membangun Gaya Hidup Sehat Sejak anak-anak berupa kuesioner yang berisi 10
Dini. Sosialisasi ini mengharapkan pertanyaan yang dilengkapi dengan
pemahaman, pengetahuan dan gambar- gambar perihal PHBS dengan
kesadaran setiap individu dapat instruksi mencari jawaban dengan
meningkat. Kemudian untuk melihat mencocokkan gambar-gambar jawaban
perubahan pola perilaku, anak- yang telah tersedia. Bentuk soal dan isi
anak diberikan games/permainan. pertanyaan antara pretest dan posttest
3. Menganalisis pengetahuan, wawasan, adalah sama, hanya dibedakan dengan
dan kesadaran para siswa SDN penempatan nomor soal yang diacak. Setiap
Lengkong 1 setelah dilakukan soal yang dijawab dengan benar
intervensi sosialisasi Implementasi memperoleh nilai 10, dan jika benar semua
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat memperoleh nilai 100. Bentuk evaluasi pre
(PHBS). Evaluasi terhadap intervensi test dan post test digunakan untuk
sosialisasi yang dilakukan sama mengevaluasi apakah terjadi peningkatan
seperti cara yang dilakukan untuk pengetahuan, wawasan dan pemahaman
memotret kondisi awal sebelum dari anak-anak terkait dengan adanya
intervensi. intervensi sosialisasi Implementasi Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hasil
evaluasi yang diperoleh dari pre test dan
posttest selanjutnya dianalisis secara
statistik dengan bantuan program SPSS
dengan jenis uji dependent t-test atau Paired
t-test ataupun dengan uji nonparametric
yaitu Wilcoxon t-test.
Setelah selesai intervensi sosialisasi, maka Disamping itu, setelah pelaksanaan
langkah akhir adalah melakukan evaluasi. intervensi, anak-anak diberikan beberapa
Evaluasi dirancang dengan bentuk permainan seperti ular tangga
membandingkan kondisi pengetahuan dan dan lempar bola keberuntungan. Dalam
kesadaran awal sebelum intervensi dengan permainan tersebut, anak-anak tentunya
setelah pelaksanaan intervensi. Pemotretan mendapatkan beberapa pertanyaan untuk
pengetahuan dan kesadaran siswa tentang melengkapi pelaksanaan permainannya.

91
Volume 1 No. 2 December 2017 ISSN : 2580-5282
E-ISSN : 2580-5290

Pertanyaan yang diberikan juga seputar Sehat (PHBS) mayoritas berjenis kelamin
PHBS. Setiap peserta yang mampu laki-laki (75,00%).
menjawab pertanyaan dengan benar Evaluasi Perubahan Nilai
mendapatkan reward. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini
terjadi setelah orang melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Hasil yang dicapai dari pelaksanaan Penilaian pengetahuan dari para peserta
kegiatan program pengabdian masyarakat, dilakukan dengan metode pretest dan
Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan posttest. Sebagian besar para peserta dalam
Sehat (PHBS) dalam Membangun Gaya menjawab soal pre test memperoleh nilai
Hidup Sehat Sejak Dini di SDN Lengkong 100 (58,40%). Sedangkan para peserta yang
1, Desa Lengkong, Mojoanyar, Mojokerto. memperoleh nilai dibawah 70 cukup banyak
adalah sebagai berikut. (25,00%). Kemudian, peniaian saat posttest
Distribusi Peserta Berdasarkan Usia menunjukkan bahwa mayoritas para peserta
Tabel 1. Distribusi Usia Peserta dalam menjawab soal posttest memperoleh
nilai 100 (83,30%) Sedangkan sisanya, para
peserta memperoleh nilai 80 (16,70%).
Perubahan penilaian antara pretest dan
posttest dapat tergambarkan seperti tabel
Berdasarkan Tabel 1. diatas, diperoleh
berikut ini.
informasi bahwa peserta sosialisasi
Tabel 3. Klasifikasi Evaluasi Perubahan
implementasi Perilaku Hidup Bersih dan
Penilaian Tingkat Pengetahuan
Sehat (PHBS) mayoritas berusia 11 tahun
(91,70%). Sedangkan sisanya berusia 10
tahun (8,30%).
Distribusi Jenis Kelamin Peserta
Tabel 2. Distribusi Peserta Berdasarkan
Jenis Kelamin

Berdasarkan Tabel 3. diatas, diperoleh


informasi bahwa hasil evaluasi penilaian
pengetahuan para peserta sosialisasi
Berdasarkan Tabel 2. diatas, diperoleh
menurut hasil evaluasi penilaian pretest dan
informasi bahwa jumlah peserta sosialisasi
posttest diketahui bahwa hampir sebagian
implementasi Perilaku Hidup Bersih dan
besar para peserta mengalami peningkatan

92
Volume 1 No. 2 December 2017 ISSN : 2580-5282
E-ISSN : 2580-5290

pengetahuan mengenai Perilaku Hidup pengabdian masyarakat tentang


Bersih dan Sehat (PHBS) (41,70%). Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan
Sedangkan para peserta yang memiliki Sehat (PHBS) dalam Membangun Gaya
hasil akhir posttest sama dengan pretest Hidup Sehat Sejak Dini, bertujuan untuk
adalah sebanyak 7 orang (58,30%). Arti memberikan wawasan, pengetahuan dan
tetap dalam hal ini adalah dari semula ilmu terkait PHBS dan pentingnya serta
peserta tersebut telah mendapatkan nilai manfaat dari penerapan PHBS sejak dini.
100 dan setelah selesai sosialisasi, mereka Anak-anak dibekali pemahaman dengan
juga mendapatkan nilai 100. Hal ini mengamati situasi dan kondisi lingkungan
menandakan telah terjadi peningkatan maupun masalah kesehatan melalui bentuk-
pengetahuan yang lebih baik seusai bentuk aktivitas.
pelaksanaan sosialisasi. Sosialisasi ini sebagai wujud bakti
Pengetahuan yang secara umum berada perguruan tinggi dalam mengabdi dan
dalam kategori baik tidak terlepas dari membagikan wawasan, pengetahuan dan
faktor- faktor yang mempengaruhinya, pengalaman agar dapat meningkatkan
penyuluhan- penyuluhan tentang PHBS pemahaman masyarakat sekitar, utama
haruslah sering dilakukan dan juga anak- anak dalam kegiatan sosialisasi ini.
perlunya peranan guru dalam menjalankan Apakah anak-anak semakin meningkat
program peer education dimana siswa-siswi pengetahuan setelah diberikan sosialisasi,
dilatih menjadi peer educator untuk teman- maka diberikan evaluasi pretest dan posttest
temannya. dan kemudian membandingkan hasil
Menurut Notoatmodjo (2007) bahwa evaluasi pre test dan post test untuk
pengetahuan di pengaruhi oleh proses mengetahui efektivitas dalam pemberian
pembelajaran. Proses pembelajaran sendiri sosialisasi dalam perubahan peningkatan
di pengaruhi oleh berbagai faktor antara pengetahuan pada anak-anak terkait PHBS.
lain subyek belajar, pengajar, metode yang Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan
digunakan, kurikulum, perpustakaan dan Wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi
sebagainya, apabila faktor-faktor tersebut sebesar 0,042 dan lebih kecil dari nilai Alfa
tersedia dengan baik maka proses belajar (α) = 0,05, sehingga dapat disimpulkan
akan efektif dan hasil yang di capai akan terdapat perbedaan yang signifikan antara
optimal dan pengetahuan akan meningkat evaluasi pre test dan post test. Rata-rata
(Wahyuningtyas, 2009). nilai evaluasi post test adalah 96,67 dan
Efektivitas Sosialisasi PHBS terhadap lebih baik daripada rata-rata nilai evaluasi
Peningkatan Pengetahuan Kegiatan pretest yaitu 85,00. Hal ini menandakan

93
Volume 1 No. 2 December 2017 ISSN : 2580-5282
E-ISSN : 2580-5290

adanya efektivitas sosialisasi dalam Menurut Notoatmodjo (2007) bahwa


meningkatkan pengetahuan. pengetahuan dipengaruhi oleh proses
Peningkatan pengetahuan yang terjadi pembelajaran. Proses pembelajaran sendiri
setelah sosialisasi membuktikan bahwa di pengaruhi oleh berbagai faktor antara
kegiatan sosialisasi terkait permasalahan lain subyek belajar, pengajar, metode yang
PHBS berpengaruh terhadap peningkatan digunakan, kurikulum, perpustakaan dan
pemahaman dan wawasan anak-anak, yang sebagainya, apabila faktor-faktor tersebut
merupakan generasi penerus bangsa, tersedia dengan baik maka proses belajar
tentang pentingnya hidup bersih dan sehat, akan efektif dan hasil yang di capai akan
dan peningkatan kesadaran anak-anak optimal dan pengetahuan akan meningkat
sekolah dalam berperilaku PHBS. Hal ini (Wahyuningtyas, 2009).
terlihat jelas pada hasil pengolahan data Okoli (2008), menyatakan bahwa
yang dilakukan dimana perbedaan rata-rata pendidikan akan mencapai tujuan lebih baik
setelah sosialisasi dibandingkan sebelum bila didukung atau menggunakan media
sosialisasi bernilai positif, berarti nilai para pembelajaran.
siswa setelah sosialisasi lebih tinggi
dibandingkan sebelum mengikuti KESIMPULAN
sosialisasi sehingga dapat dikatakan bahwa Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan
sosialisasi yang dilakukan dinilai efektif Pengabdian Masyarakat dengan tema
untuk meningkatkan pemahaman dan Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan
wawasan anak-anak, yang merupakan Sehat (PHBS) dalam Membangun Gaya
generasi penerus bangsa, tentang Hidup Sehat Sejak Dini di Sekolah Dasar
pentingnya hidup bersih dan sehat, dan Negeri (SDN) Lengkong 1, adalah sebagai
peningkatan kesadaran anak-anak sekolah berikut.
dalam berperilaku PHBS. Hal ini sesuai 1. Peserta peserta sosialisasi
dengan yang dikatakan Kartasaputra (1991) implementasi Perilaku Hidup Bersih
bahwa tujuan sosialisasi atau penyuluhan dan Sehat (PHBS) mayoritas berusia 11
antara lain untuk menumbuhkan perubahan- tahun (91,70%).
perubahan yang menyangkut tingkat 2. Sebagian besar para peserta dalam
pengetahuan, kecakapan atau sikap para menjawab soal pretest memperoleh
peserta penyuluhan. Peningkatan taraf nilai 100 (58,40%). Mayoritas para
pengetahuan merupakan salah satu peserta dalam menjawab soal posttest
indikator efektifnya sosialisasi/penyuluhan memperoleh nilai 100 (83,30%).
yang dilakukan.

94
Volume 1 No. 2 December 2017 ISSN : 2580-5282
E-ISSN : 2580-5290

3. Hasil evaluasi penilaian pengetahuan Education.Canada. www.phecanada.ca/pro


para peserta sosialisasi menurut hasil grams/health-promoting-schools/concep-
evaluasi penilaian pretest dan posttest paper.
diketahui bahwa hampir sebagian besar Depkes RI, 2004. Sistem Kesehatan
para peserta mengalami peningkatan Nasional 2004, Jakarta.
pengetahuan mengenai Perilaku Hidup Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto,
Bersih dan Sehat (PHBS) (41,70%). 2013.
4. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan Kesehatan. [Online] Available at:
nilai signifikansi sebesar 0,042 dan www.arsipweb.mojokertokab.go.id
lebih kecil dari nila Alfa (α) = 0,05, [Accessed 27 December 2016].
sehingga dapat disimpulkan bahwa Kemenkes RI. 2010. Laporan Kinerja Satu
terdapat perbedaan yang signifikan Tahun. Pemberdayaan Masyarakat dan
antara evaluasi pretest dan posttest. Promosi Kesehatan Untuk Hidup Sehat.
Rata-rata nilai evaluasi posttest adalah Jakarta: Kemenkes RI Pusat Promosi
96,67 dan lebih baik daripada rata- rata Kesehatan.
nilai evaluasi pretest yaitu 85,00. Hal ini Maryunani, A. 2013. Perilaku Hidup
menandakan adanya efektivitas Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Trans
sosialisasi dalam meningkatkan Info Media.
pengetahuan. Perry & Potter. 2010. Fundamental
Perawatan. Edisi IV. Jakarta: EGC.
REFERENSI Pokja Kabupaten Mojokerto, 2013. Strategi
Anwar, 1997. Sanitasi Makanan Dan Sanitasi Kabupaten (SSK), Mojokerto:
Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga EHRA.
Sanitasi. Pusat Pendidikan Tenaga WHO. 1996. Local Action Creating Health
Sanitasi,Pusat pendidikan Tenaga Promoting Schools. The world health
Kesehatan Depkes RI. Jakarta. organization’s information series on school
Australian Health Promoting Schools health.
Association. 2000. A national framework
for health promoting schools (2000-2003).
National Health Promoting School
Initiative. www.achsc.org.
Bassett-Gunter, Yessis, R & Stockon, M.
2012. Healthy school communities concept
paper. Ottawa-Ontario; Physical and Health

95

Anda mungkin juga menyukai