Proyeksi keuangan pada dasarnya adalah sebuah perencanaan keuangan atau anggaran untuk usaha
Anda untuk memperkirakan jumlah biaya yang mungkin timbul dan proyeksi pendapatan yang
akan dihasilkan untuk periode tertentu.
Proyeksi keuangan adalah laporan-laporan keuangan prospektif yang menyajikan perkiraan posisi
keuangan, hasil operasi, dan arus kas entitas dengan satu atau lebih asumsi hipotesis, sesuai dengan
pengetahuan serta keyakinan terbaik dari pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan
tersebut. Proyeksi keuangan didasarkan atas asumsi pihak yang bertanggung jawab yang
mencerminkan kondisi-kondisi yang diyakininya akan terjadi dan arah tindakan yang diperkirakan
akan diambil dengan memandang satu atau lebih asumsi hipotesis.
Perbedaan antara peramalan keuangan dan proyeksi keuangan adalah bahwa peramalan keuangan
mencoba memberikan informasi tentang apa yang diharapkan terjadi, sedangkan proyeksi
keuangan dapat memberikan informasi tentang apa yang mungkin terjadi, walaupun tidak harus
sesuatu yang diharapkan terjadi. Proyeksi keuangan dapat digunakan untuk memperkirakan
kemampuan untuk mengembalikan pinjaman, membuat perencanaan bisnis atau Business Plan.
Dengan memperhatikan setiap perbedaan yang timbul antara proyeksi dan kenyataan maka akan
dengan mudah mengidentifikasi apa yang menyebabkan perbedaan tersebut dan mengambil
tindakan koreksi serta lebih siap menghadapi tahun berikutnya.
Komponen Proyeksi Keuangan
Dibawah ini adalah komponen-komponen yang diperlukan untuk menyusun proyeksi keuangan:
1. Proyeksi Arus Kas: perkiraan pendapatan dari penjualan, bunga simpanan dan lain-lain,
2. Biaya pendirian perusahaan: tempat, perijinan, perlengkapan kantor, promosi, dan lain-
lain,
3. Proyeksi penjualan,
4. Proyeksi harga pokok penjualan,
5. Proyeksi biaya-biaya lainnya.