Anda di halaman 1dari 103

PEMERINTAH KABUPATEN AGAM

Jln. Raya Manggopoh - Simp. IV Km. 6 Telp. (0752) 76222 Sungai Jaring Lubuk Basung

BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN (BAST)

KEGIATAN :

REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN AGAM


NOMOR : 600/ /KPA/TR/DPUK-AG/XI/2009

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : AZIZI FAUZI, ST, MTP

Jabatan : Kepala Bidang Tata Ruang Selanjutnya disebut sebagai Pejabat


Pembuat Komitmen

Alamat : Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam, Jalan Raya


Manggopoh - Simpang IV Pasaman Km. 6 Sungai Jariang, Lubuk
Basung

berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Konstruksi Pekerjaan Nomor : 600/10/KPA/TR/DPUK-


AG/V/2009 dengan ini menerangkan :

Nama : Ir. HASSAN HUSEIN

Jabatan : Direktur PT. BELAPUTERA INTERPLAN

Alamat : Jalan Haruman No.16 Bandung

Telah melaksanakan pekerjaan dengan baik dan memperhatikan ketentuan sebagai berikut :

1. Jenis Pekerjaan : Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Agam

2. Tanggal Mulai Kerja : 29 Mei 2009

3. Waktu Pelaksanaan : Pekerjaan terhitung mulai tanggal 29 Mei 2009 sampai dengan
tanggal 24 Nopember 2009

Demikian berita acara ini disampaikan untuk dipergunakan sebaik-baiknya.

Lubuk Basung, 23 Desember 2010


KEPALA BIDANG TATA RUANG
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

AZIZI FAUZI, ST, MTP


NIP. 19641212 199903 1 002
BERITA ACARA SERAH TERIMA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nomor : 602.1/41.e/Kep-TR/XII/2009

Pada hari ini, Senin tanggal Empat Belas bulan Desember tahun Dua Ribu Sembilan, kami selaku Kuasa
Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2009 pada Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Cipta
Karya Kabupaten Garut berdasarkan Keputusan Bupati Garut Nomor 950/Kep.96-DPPKA/2009 tanggal
13 Januari 2009 tentang Penunjukan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran pada Dinas Perumahan, Tata
Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2009, menerangkan bahwa :

Nama : Ir. HASSAN HUSEIN


Jabatan : Direktur Utama
Bertindak untuk dan atas nama : PT. Belaputera Interplan
Yang beralamat di : Jl. Haruman No. 16 Bandung
Telah melaksanakan pekerjaan : Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2009
Nomor Surat Perjanjian : 602.1/41.a?Kep-TR/VIII/2009
Tanggal Surat Perjanjian : 14 Agustus 2009
Sumber Dana : APBD Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2009
Biaya Pekerjaan : Rp. 291.076.500,- (Dua Ratus Sembilan puluh satu juta tujuh puluh
enam ribu lima ratus rupiah)
Jangka Waktu Pelaksanaan : 14 Agustus 2009 sampai dengan 14 Desember 2009 atau
4 (empat) bulan kalender

Telah melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tertuang di dalam Surat
Perjanjian dan kerangka acuan kerja.

Demikian berita acara ini dibuat, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Garut, 14 Desember 2009


BERITA ACARA SERAH TERIMA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nomor : 050/39/BASTPP/RTRW-BAPP/XII/2013

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs. JOSEPH DOMLAY


Jabatan : Pengguna Anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab.
Maluku barat Daya
Alamat : Taikur

Menerangkan :

Perusahaan : PT. Belaputera Interplan


Alamat : Jl. Haruman No. 16 Bandung
Diawakili Oleh : Ir. HASSAN HUSEIN
Periode Pelaksanaan : 15 Juli 2013 s.d 11 Desember 2013

Telah melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tertuang di dalam Surat
Perjanjian Nomor 050/39/BASTPP/RTRW-BAPP/VII/2013 Tanggal 15 Juli 2013 dan kerangka acuan
kerja pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Penyesuaian dan Penyempurnaan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kab. MBD .

Demikian berita acara ini dibuat, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Tiakur, 11 Desember 2013


Nomor : 602.21/972-BAST/Fis

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Jabatan : Kepala Bidang Fisik Bappeda Kota Bekasi
Alamat : Jl. Jend. A. Yani No. 1 Bekasi

Bersadarkan Surat Perjanjian Nomor : 602.21/893-SP/Fis Tanggal 25 April 2016


Tentang Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi dan Non Konstruksi
Studi Perencanaan Pekerjaan Peninjauan Kembali RTRW Kota Bekasi Tahun 2011
– 2031, maka dengan ini menerangkan bahwa :

Perusahaan : PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Beralamat di : Jl. Haruman No. 16 Bandung
Diwakili Oleh :
Jabatan : Direktur Utama
Periode Pekerjaan : 150 (seratus lima puluh) hari kalender
28 April 2016 sampai dengan 24 September 2016

Telah melaksanakan pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan syarat-syarat surat


perjanjian dan kerangka acuan kerja yang telah disepakati.

Bekasi, 26 September 2016

Untuk dan atas nama Bappeda Kota Bekasi

TATANG SUMPENA, ST, MM


NIP : 19600608 1983 03 1 019
PEMERTTTTTAH KOTA EEI(ASI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


L. end. a Yani No.1relp. ,g';tTli1761 Fax (021) 8e4s1761
f f

DOKUMEN KONTRAK
NOMOR SURAT PERJANJIAN :

602.2Llse3-SP/Fis
Tanggal 25 APRIT 2AL6

PEKERIAAN SELEKSI UFIUM JASA KONSUTTANSI


BADAN USAHA

NAMA PEKERIAAN BELANJA IASA KONSUTTANSI PERENCANAAN


KONSTRUIGI DAN NON KONSTRUKJI STUDI
PERENCANAAN PEKERJAAN PENINJAUAN KEMBALI
RTRW KOTA BEKASI ZO1L.2O37

NAMA KEGIATAN REVIEW RTRW 2OLT-2O31 KOTA BEKASI

NILAI KONTRAK Rp. 405.845.000,-


i-inpet IR.ATUS LiMa lurA DEr,apnrrr iuTrjs EMpAr
PULUH LITVTA RIBU RUPIAH)

JANGKA WAKTU 150 (SERATUS LITVIA PULUH) HARI KALENDER


PELAKSANAAN (28 APRIL 2OL6s.d. 24 SEPTEMBER 2016)

SUMBER DANA APBD KOTA BEKASI

TAHUN ANGGARAN 2076

PEI{YEDIA:

PT. BETAPUTERA INTERPLAN


PEMERINTAH KOTA BEKASI
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
f L. fend. A. Yani No.l Telp. (021) B94st761Fax. (021) Bs4sr76r
BEKASI

SURAT PERINTAH MUTAI KERIA


Nomor : 602.2I / 9tS-SpMK/Fis

Paket Pekerjaan : Belanja |asa Konsultansi Perencanaan Konstruksi dan Non


Konstruksi
Studi Perencanaan Pekerjaan Peninjauan kembali RTRW Kota Bekasi Tahun 2011j2a31

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : R. DADANG MULYANA, ST., MT
fabatan : Kepala Bidang Fisik Bappeda Kota Bekasi
Alamat : f L. Jend. A. Yani No.1 Bekasi
selanjutnya disebut sebagai pejabat pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian pekerjaan konsultansi nomor : 602.2L/g93-Sp/Fis tanggal


25 April 201,6,bersama ini memerintahkan:

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


|1. Haruman No, 16 Bandung 40262
yang dalam hal ini diwakili oleh : Ir. HASSAN HUSEIN
selanjutnya disebut sebagai penyeclia Iasa Konsultansi;
untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :

L. Macam pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi perencanaan Konsfruksi dan Non


Konstruksi Srudi Perencanaan pekerjaan penrn;auan
kembali RTRW Kota Bekasi Tahun 2011-2C3 i:
2. Tanggal mulai kerja 28 Aprii 2A16;
3, Syarat-syarat pekerjaan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Konri-ax
4. Waktu penyelesaian 150 fseratus lima puluhJ hari ka]ender/5 [iima) 'lulan dai
pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal Zl Sepremcer
201.6;
5. Hasil Pekerjaan Laporan hasilkajian yang akan disampaikan terdiri dari :

1. Buku Laporan Akhir pekerjaan peninjauan Kembaij


RTRW Kota Bekasi Tahun Z0LL-2031;
2. Proceeding pekerjaan Peninjauan Kembali RTRW Kota
Bekasi Tahun 201L-2031.

Pelaporan hasil pekerjaan berupa :


a. Laporan Pendahuluan sebanyak 10 exemplar. Laporan
Pendahuluan dengan kertas ukuran A4, harurs diserahkan
selambat-lambatnya 40 (empat puluhJ hari kalender sejak
SPK diterbitkan.
b. Laporan Antara sebanyak 10 eksemplar. Laporan Antara
dengan kertas ukuran A4, harus diserahkan selambat-
lambatnya 90 (sembilan puluhJ hari kalender sejak SpK
diterbitkan.
c. Laporan Akhir sebanyak l-5 eksemplar. Laporan akhir
dengan kertas ukuran 44, harus diserahkan pada saat
berakhirnya masa kontrak.
d. CD Laporan dan proceeding Pekerjaan sebanyak 10 buah
(dalam format *.doc dan *.pdfl diserahkan pada saat
berakhirnya masa kontrak,
e. Exececutive Summary sebanyak 10 eksemplar diserahkan
pada saat berakhirnya masa kontrak.
6. Sanksi : Terhadap keterlambatan penyerahan hasil kerja dan laporan
akhir, Kontrak_pengadaan fasa Konsurtansi dan pemb iy^r^i
kepada penyedia dapat dihentikan sesuai dengan ketentuan
dalarn surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan (onsultansi.

Bekasi,27 April 3L6


ma Bappeda Kota Bekasi
AT KOMITMEN

198603 1 011

ma dan menyetujui:
UNTUK dAN AtASNAr& Pr. BEIIIPUTERA INTERPTAN

:iw
3637762

DirekturUtama &
PEMERINTAH KOTA BEKASI
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
t. yani
fend. A. No.l rerp. ,rrr;)_rfl?
f tz6t Fas<. (ozt) Bs4s:rr6r

SURAT PERIANIIAN
untuk melaksanakan
Paket pekerjaan fasa Konsultansi :
Belanja fasa Konsurtansi perencanaan Konstruksi
dan Non Konstruksi Studi
Perencanaan pekeriaan peninjauan Kembari RTRW
Kota Bekasi Tahun ZOtt-ZO3t
Nomor : 6O2.Z\ / 893-Sp/Fis

suRAT PERIANIIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya


disebut "Kontrak,,J dibuat
dan ditandatangani di Bekasi pada hari Suri, trnggri
du puluh lima bulan April tahun dua
ribu enam belas antara R. DADANG MUtYAiiA, sr.; MT,
selaku pejabat pembuat
Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama
Bappeda Kota Bekasi, yang berkedudukan
di JL' Iend' A' Yani No. L, berdasarkan surat reputusan
Kepala Bappeda Kota Bekasi No :
911/Kep'161-Set tanggal t1 Februari 2o16 (seianjurnya
disebut ,?pK,,; dan Ir. HAssAN
HUSEIN, Direktur yang bertindak untui. arn atas nama pr. BELAPUTERA
INTERPLAN, yang _utama,
berkedudukin di fl. Haruman rvo. 16 Bandu ng 40262,
kartu identitas (KTPJ No : 1050312707480001- dan Surat berdasarkan
Akte pendirian Nomor 95
Tanggal 26 Desember 1991 dari Notaris Gina Riswara.
sH dan Akte perubahan Terakhir
No' 04 Tanggal 16 fanuari 2012 oleh Notaris sriyanti,
sH. M.Kn (selanjutnya disebut
"Penyedia").

MENGINGAT BAHWA:

(a) PPK telah meminta penyedia untuk menyediakan


diterangkan dalam fasa Konsultansi sebagaimana
Syarat-syarat umum Konlrak yang terlampir
dalam Kontrak ini;
(bJ Penyedia, sebagaimana dinyatakan kepada ppK,
memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, dan telah menyetujui
untuk menl,ediakan lasa
Konsultansi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
dalam Konrrak inr;
(c) PPK dan penyedia menyatakan memiliki kewenangan
untuk menandarangani Konrrak
ini, dan yang menandatangani mempunyai kewenrng"n untuk
mengikat pihak yang
diwakili;

(dl PPK dan penyedia mengakui dan menyatakan bahwa


sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pit rt ,
1) telah dan senantiasa diberikan kesumpaLn untuk
didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini seterah meneriti secara patut;
3i telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan
Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalim Konfak ini
beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-
hal sebagai berikut:

l' 'Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk pajak pertambahan
Nilai (ppN)
sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifiiasi
dan Negosiasi Teknis dan
Biaya adalah sebesar Rp' 405'845.000,- (Empat ratus lima juta
del"apan rarus-empat
puluh lima ribu rupiah);
Z. Perls'rilahan dan unglcapan dalani sufer Peridfiiieri irii riieiiiilik5 ani d?in ihakna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak


terpisahkan dari Kontrak ini :
a) Adendum Surat Perianjian (apabita adaj;
bJ Pokok Perjanjian;
c) Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
d) Surat Penawaran berikut Data Penawaran Biaya;
e) Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f) Syarat.Syarat Umum Kontrak;
g) Kerangka Acuan Kerja;
h) daftar kuantitas (apabila ada);
i) Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
h) Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat faminan, Surat Penunjukan
Penyedia Barangllasa; dan Berita-Berita Acara Seleksi.

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urut-an hierarki pada angka 3 di atas.

5. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:


a) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
b) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh pihak Penyedia;
cJ membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak y,ang
telah ditetapkan kepada Penyedia;
d) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang diburuhkan oleh pihax
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Konrrak;
e) ketentuan peralatan dan bahan yang disediakan oleh PPK untuk keburuhan
pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia. Pada saat berakhirnya konrrak, Penverj:a
harus menyerahkan peralatan dan bahan sisa sesuai dengan instruksi PPK

Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:


a) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam Kontrak;
b) berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari pihak
PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
c) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada pihak PPK;
d) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
e) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan pihak PPK;
fJ menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
g) Pefljiediii hafus fii€iigiiriibil leiigkeh-larigkah fairig riiertiedei uriful( riieliridurigi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya, akibat kegiatan Penyedia;
h) melaksanakan perjanjian dan kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya
dengan penuhtanggung-jawab, ketekunan, efisien dan ekonomis serta
memenuki kriteda teknik profesional dan metindungi secara efektif peralatan-
peralatan rnesin, material yang berkaitan dengan pekerjaan dalam Kontrak;
iJ rrrelaksailakari iasa konsulrarisi sesuai dengair hukum iidng tjer=Iaku di Indonesia.
PPK secara tertulis akan memberitahukan kepada Penyedia mengenai
kebiasaan-kebiasaan setempat.
j) untuk biaya langsung non personil (Direct reimbursable cost/out of pocket
expenses), Penyedia tidak akan menerima keuntungan untuk mereka sendiri dari
komisi usah'a {trade commision}, rabat {discount} atau pembayaran-pembayaran
lain yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan jasa konsultansi.
k) Penyedia setuju bahwa selama pelaksanaan kontrak, Penyedia dinyatakan tidak
berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi maupun mengadakan barang
yang tidak sesuai dengan Kontrak.
l) Penyedia dilarang baik secara }angsung atau tidak }angsung melakukan kegiatan
yang akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conJlict of interesfJ dengan
kegiatan yang merupakan tugas Penyedia;
mltanggung jawab Penyedia adalah ketentuan mengenai hal-hal pertanggung-
jawaban Penyedia sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia;
n] Perneriksaan keuangan adalah ketentuan mengenai kerrrraiib*n Penyedia untuk
merinci setiap biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan perjanjian,
sehingga dapat dilakukan pemeriksaan keuangan. Selain itu, dengan
sepengetahuan Penyedia atau kuasanya, ppK dapat memeriksa dan
menggandakan dokumen pengeluaran yang telah diaudit sampai 1 (satu) tahun
setelah berakhirnya Kontrak;
oJ Ketentuan mengenai tindakan yang perlu mendapat persetujuan PPK meliputi:
i. memobilisasi personil yang terdapat dalam daftar;
ii. membuat subkontrak dengan pengaturan : (i) cara Seleksi, rvaktu, dan
kualifikasi dari subkonsultan harus mendapat persetuiuan terrulrs sebelun
pelaksanaan, [iiJ Penyedia bertanggune-ian'ab penuh terladatr ]el ai-s ; : ; :
"
pekerjaan yang dilakukan oleh subkonsukan ian person.1n,.'a
p) Ketentuan mengenai dokumen-dokumen vang dis,ankar: :r-i: p=:',=:.- :;:
menjadi hak milik PPK: mengatur bahn'a semua raicang:n i::t:::-;::_:::
spesifikasi, disain, laporan dan dokumen-dokumen larn se:ra f r:::r:r .r:;r. j;r
source codeyang disiapkan oleh Penyedia jasa menjadi hak mtlik PPK Fe:, e;.=
segera setelah pekerjaan selesai atau berakhirnya Kontrak harus n.ien,,'erari,=:
seluruh dokumen dan data pendukung lainnya kepada PPK. Penvedla c:par
menyimpan salinan dari dokumen-dokumen tersebut,

7. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dengan
tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan penyedia telah bersepakat untuk menandatangani


Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia


A KOTA BEKASI PT. BELAPUTERA INTERPLAN

If. TIASSAN TIUSETN


LL29 198603 1 011 Direktur Utama

PARAF I PARAF
I}6IZ I DDLII/FEI A
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG
DINAS TATA RUANG, BANGUNAN DAN PERUMAHAN
Jalan Sama’un Bakri Telp. 0254-202521 Serang

BERITA ACARA SERAH TERIMA


Nomor : 760/10.JK.04/BAST/TR/DTRBP/2016

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : TATANG SUMPENA, ST, MM


Jabatan : Kepala Bidang Tata Ruang
selaku Kuasa Pengguna Anggaran pada Dinas Tata Ruang,
Bangunan dan Perumahan Kabupaten Serang
Alamat : Jalan Sama’un Bakri Telp. (0254) 202521 Serang

Menerangkan bahwa :

Nama : Ir. HASAN HUSEIN


Jabatan : Direktur Utama
Pekerjaan : Penyusunan Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten
Serang 2011 - 2031 Tahun 2016
Kontrak No. : 760/10.JK.04/SPK/TR/DTRBP/2016
Tanggal : 01 Agustus 2016
Perusahaan Konsultan : PT. BELAPUTERA INTERPLAN
Jl. Haruman No. 16 Bandung

Telah melaksanakan pekerjaan tersebut diatas, sejak tanggal 01 Agustus 2016 sampai dengan
01 Desember 2016.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Dikeluarkan di : Serang
Tanggal : 01 Desember 2016

Untuk dan atas nama


Dinas Tata Ruang, Bangunan dan
Perumahan
Kepala Bidang Tata Ruang
sebagai KPA

TATANG SUMPENA, ST, MM


NIP : 19600608 1983 03 1 019
PEMERINTAH KABUPATEN AGAM
DINAS PEKERJAAN UMUM
DAN TATA RUANG
Jalan Koto Padang Baru – Lubuk Basung
Tlp. (0752) 877791 – Fax. 877791

BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

PAKET PEKERJAAN JASA KONSULTANSI :

PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN AGAM


NOMOR : 600/09/RTRW/TR/DAU/DPUTR-AG/IX-2017

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : RUDI HARISON, ST.M.Si

Jabatan : Kepala Bidang Tata Ruang


selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen

Alamat : Jl. Koto Padang Baru – Lubuk Basung

berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Konstruksi Pekerjaan Nomor : 600/01/RTRW/TR/DAU/DPUTR-


AG/IV-2017 tanggal 25 April 2017 dengan ini menerangkan :

Perusahaan : PT. BELAPUTERA INTERPLAN Perwakilan Sumbar

NPWP : 01.548.564.2-424.000

Alamat : Perumahan Citra Almara E.2 Padang

Telah melaksanakan pekerjaan dengan baik dan memperhatikan ketentuan sebagai berikut :

1. Pekerjaan : Penyusunan RTRW Kabupaten Agam

2. Tanggal Mulai Kerja : 25 April 2017

3. Waktu Pelaksanaan : Pekerjaan terhitung mulai tanggal 25 April 2017 sampai dengan
tanggal 21 September 2017

Demikian berita acara serah terima pekerjaan ini disampaikan untuk dipergunakan sebaik-baiknya.

Lubuk Basung, 21 September 2017


Untuk dan atas nama
Pejabat Pembuat Komitmen

RUDI HARISON, ST.M.Si


Kepala Bidang Tata Ruang
NIP. 19720901 199903 1 004
PEMERINTAH KOTA SAWAHLUNTO
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Soekarno - Hatta Telp./Fax. (0754) 61009/62200 Kodepos 27424 Kota Sawahlunto

BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN


Nomor : 01.05/BAST/Barenlitbangda-SWL/2017

Pekerjaan : Penyusunan Dokumen Peninjauan Kembali (PK) RTRW 2012-2032


Nomor Perjanjian : 01/SPK/Barenlitbangda-SWL/2017
Tanggal Perjanjian : 16 Juni 2017
Perusahaan : PT. BELLAPUTRA INTERPLAN

Berdasarkan hasil evaluasi kualitas dan kuantitas pekerjaan tersebut di atas, maka saya
bertandatangan dibawah ini :

Nama : MULYADI MN, ST, MT


N I P : 197011252000031004
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
Alamat : Kantor Barenlitbangda Kota Sawahlunto
Jl. Soekarno - Hatta Kota Sawahlunto
Telp./Fax. (0754) 61009/62200 Kodepos 27424
Menerangkan bahwa :

Perusahaan : PT. BELLAPUTRA INTERPLAN


Alamat : Perumahan Citra Almara E-2 Padang
Diwakili Oleh : SUYONO, SE
Jabatan : Pemimpin Perwakilan

Dengan ini telah menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan KAK dan Surat Perjanjian tersebut
diatas dengan BAIK.

Sawahlunto, 12 Oktober 2017

Pejabat Pembuat Komitmen

MULYADI MN, ST, MT


NIP. 197011252000031004
PEMER INT A H K A B UPA T EN PES IS IR S ELA T A N
B A D A N PER EN C A N A A N D A ER A H ,
PEN ELI TI A N D A N PEN G EM B A N G A N
Jl. Jend Sudirman Sago-Painan Tlp. 0756-7464131

BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN


Nomor : 009/APBD/BAPEDALITBANG-PS/V/2017

Paket Pekerjaan :
REVISI RTRW KABUPATEN PESISIR SELATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : AFRIZAL UMARI, ST, MSE


Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran
Bertindak untuk dan : Badan Perencanaan Daerah Penelitian dan Pengembangan
Atas nama Kabupaten Pesisir Selatan
Alamat : Jl. Jend. Sudirman - Sago
selanjutnya disebut sebagai Kuasa Pengguna Anggaran;

berdasarkan Surat Perjanjian Kerja nomor : 003/APBD/BAPEDALITBANG-PS/V/2017


15 Mei 2017

bersama ini menerangkan bahwa :

Perusahaan : PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Alamat : Perumahan Citra Almara Blok E-2
Kecamatan Kuranji - Padang

telah melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Macam Pekerjaan : Revisi RTRW Kabupaten Pesisir Selatan;


2. Tanggal Penugasan : 15 Mei 2017 sampai dengan 11 Desember 2017
3. Syarat Penyelesaian : sesuai dengan persyaratan dan ketentuan kontrak;
4. Hasil Pekerjaan : sesuai dengan persyaratan dan ketentuan kontrak serta kerangka
acuan kerja dan rencana anggaran biaya;

Demikian berita acara serah terima ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Painan, 11 Desember 2017


Untuk dan atas nama
Badan Perencanaan Daerah Penelitian
dan Pengembangan
Kabupaten Pesisir Selatan
Kuasa Pengguna Anggaran

AFRIZAL UMARI, ST, MSE


NIP. 19790420 200501 1 009
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

Pihak Konsultan telah menelaah secara seksama serta mempelajari Kerangka


Acuan Kerja (KAK) yang tercantum dalam dokumen lelang pengadaan jasa
konsultasi. Dalam dokumen lelang tersebut telah diuraikan berbagai hal yang
berkaitan dengan aspek administrasi, aspek biaya dan aspek teknis serta
contoh format yang harus dibuat oleh konsultan, dimana dalam penjelasannya
memberikan gambaran yang cukup jelas dan singkat mengenai maksud dan
tujuan kegiatan, ruang lingkup kegiatan, serta lokasi kegiatan yang menjadi
bagian atau tugas konsultan selaku penyedia jasa dalam kegiatan dimaksud.

Pemahaman yang lebih mendalam telah dipahami dan diperoleh konsultan


setelah menghadiri rapat penjelasan pekerjaan (aanwijzing). Sebagai dari hasil
penjelasan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Rapat
Aanwijzing yang merupakan bagian dari dokumen tak terpisahkan dari
dokumen pelelangan.

Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa hal dalam KAK yang perlu untuk
ditanggapi, meliputi: (1) latar belakang dan rumusan persoalan; (2) maksud,
tujuan, dan sasaran; (3) ruang lingkup kegiatan; (4) tenaga ahli yang terlibat;
dan (5) jangka waktu pelaksanaan kegiatan. Tanggapan terhadap kelima hal
tersebut diperlukan dalam kaitannya untuk:

 Memperjelas poin-poin yang disampaikan dalam KAK untuk kemudian


menjadi dasar dalam menjelaskan apreasiasi dan inovasi,

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 1
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

 Menentukan pendekatan dan metodologi yang digunakan,

 Merumuskan rencana kerja, serta

 Merumuskan penjadwalan.

Secara ringkas keterkaitan poin-poin tanggapan tersebut dalam kaitannya


untuk memperkuat pemahaman dapat dilihat dalam Gambar berikut.

PEMAHAMAN TERHADAP PERSOALAN DAN ARAH KEGIATAN

PEMAHAMAN TERHADAP Poin (a)

LATAR BELAKANG TANGGAPAN TERHADAP


dan PERSOALAN LATAR BELAKANG
dan PERSOALAN
Poin (1)

Poin (b)
TANGGAPAN TERHADAP
PEMAHAMAN TERHADAP
MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN memperjelas
MAKSUD, TUJUAN,
DAN SASARAN KEBUTUHAN
PEMAHAMAN TERHADAP PENANGANAN
Poin (2)
KELUARAN PERSOALAN
KEGIATAN (apresiasi dan inovasi,
PEMAHAMAN TERHADAP
Poin (4) serta pendekatan dan
RUANG LINGKUP
KEGIATAN Poin (c) metodologi)
TANGGAPAN TERHADAP
Poin (3)
RUANG LINGKUP KEGIATAN

PEMAHAMAN TERHADAP MEKANISME PENANGANAN KEGIATAN


PEMAHAMAN TERHADAP
TAHAPAN &
memperjelas
METODOLOGI KEBUTUHAN
PELAKSANAAN PENYELESAIAN
KEGIATAN
Poin (5)
KEGIATAN
(rencana kerja dan
PEMAHAMAN TERHADAP MEKANISME PENYELESAIAN KEGIATAN penjadwalan)

PEMAHAMAN TERHADAP PEMAHAMAN TERHADAP


PEMAHAMAN TERHADAP
TENAGA AHLI YANG JANGKA WAKTU
PELAPORAN
DIBUTUHKAN PELAKSANAAN
Poin (6) Poin (7) Poin (8)
Poin (d)
TANGGAPAN Poin (e)
TERHADAP TANGGAPAN TERHADAP
TENAGA AHLI JANGKA WAKTU
YANG PELAKSANAAN
DIBUTUHKAN

Gambar D.1 Keterkaitan Tanggapan KAK Dalam Memperjelas Kebutuhan


Penanganan Persoalan dan Kebutuhan Penyelesaian Kegiatan

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 2
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

Pihak Konsultan telah menelaah secara seksama serta mempelajari Kerangka


Acuan Kerja (KAK) yang tercantum dalam dokumen lelang pengadaan jasa
konsultasi. Dalam dokumen lelang tersebut telah diuraikan berbagai hal yang
berkaitan dengan aspek administrasi, aspek biaya dan aspek teknis serta contoh
format yang harus dibuat oleh konsultan, dimana dalam penjelasannya
memberikan gambaran yang cukup jelas dan singkat mengenai maksud dan
tujuan kegiatan, ruang lingkup kegiatan, serta lokasi kegiatan yang menjadi
bagian atau tugas konsultan selaku penyedia jasa dalam kegiatan Penyusunan
Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
(RP2KPKP).

D.1 Tanggapan Terhadap Latar Belakang


1. Pemerintah Indonesia dalam memenuhi target MDG’s telah berupaya keras
menangani perumahan dan permukiman kumuh perkotaan, bahkan zero
kumuh sudah secara jelas ditargetkan pada RPJMN 2015-2019 tepatnya
ditahun 2019. Pencanangan zero kumuh 2019 telah diikuti dengan arah
kebijakan dan strategi yang focus serta alokasi anggaran yang memadai
diawali di tahun pertama implementasi RPJMN 2015-2019. Langkah awal
dalam mengejar target zero kumuh 2019 sebenarnya telah dimulai oleh
Kementerian Pekerjaam Umum melalui Ditjen Cipta Karya sejak tahun 2014
dengan menyusun road map penanganan kumuh serta pemutakhiran data
kumuh yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan kementerian/lembaga
yang terkait serta pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

2. Menjamurnya kawasan (perumahan dan permukiman) kumuh di kota-kota


di Indonesia pada umumnya diakibatkan oleh laju urbanisasi yang tinggi
dimana kehidupan perkotaan menjadi magnet yang cukup kuat bagi
masyarakat perdesaan yang kurang beruntung karena sempitnya lapangan
kerja di daerahnya. Bermukim di kawasan kumuh perkotaan bukan
merupakan pilihan melainkan suatu keterpaksaan bagi kaum migran tak
terampil yang harus menerima keadaan lingkungan permukiman yang tidak
layak dan berada dibawah standar pelayanan minimal seperti rendahnya
mutu pelayanan air minum, drainase, limbah, sampah serta masalah-

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 3
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

masalah lain seperti kepadatan dan ketidak teraturan letak bangunan yang
berdampak ganda baik yang berkaitan dengan fisik misalnya bahaya
kebakaran maupun dampak sosial seperti tingkat kriminal yang cenderung
meningkat dari waktu kewaktu.

3. Tidak semua kawasan-kawasan kumuh dihuni oleh kaum pendatang, dan


tidak juga seluruh penghuninya adalah kaum papa bahkan dibeberapa
kawasan kumuh illegal (squatters area) ternyata dikuasai oleh “land lord”
yang memanfaatkan lahan sebagai tempat usaha kontrakan rumah petak,
dan ada pula komunitas yang punya alasan tertentu bertahan dengan
kondisi lingkungan yang tidak layak, ragam permasalahan inilah yang harus
ditemu kenali khususnya oleh pemerintah kota/kabupaten sendiri.

4. Dilihat dari sisi pemanfaatan ruang permukiman, permukiman kumuh


diartikan sebagai area permukiman yang tidak layak huni dengan kondisi
bangunan yang tidak teratur, memiliki tingkat kepadatan bangunan yang
tinggi, dengan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak
memenuhi syarat. Penggunaan ruang para permukiman kumuh tersebut
seringkali berada pada suatu ruang yang tidak sesuai dengan fungsi aslinya
sehingga berubah menjadi fungsi permukiman, seperti muncul kantung-
kantung permukiman pada daerah sempadan untuk kebutuhan ruang
terbuka hijau atau lahan-lahan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya
(squatters). Keadaan demikian yang menunjukkan bahwa penghuninya
kurang mampu untuk membeli dan menyewa rumah di daerah perkotaan
dengan harga lahan/bangunan yang tinggi, sedangkan lahan kosong di
daerah perkotaan sudah tidak ada. Permukiman tersebut muncul dengan
sarana dan prasarana kurang memadai, kondisi rumah yang kurang baik
dengan kepadatan yang tinggi serta mengancam kondisi kesehatan,
keselamatan dan kenyamanan penghuni. Oleh karena itu permukiman
yang berada di kawasan SUTET, sempadan sungai, sempadan rel kereta api,
kolong jembatan tol dan sempadan situ/ danau merupakan permukiman
kumuh.

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 4
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

5. Permasalahan permukiman kumuh perkotaan sering kali menjadi salah satu


isu utama yang cukup menjadi polemik, sehingga seperti tidak pernah
terkejar oleh upaya penanganan yang dari waktu ke waktu sudah
dilakukan. Masalah yang sarat muatan sosial, budaya ekonomi dan politik
dengan serta merta mengancam kawasan-kawasan permukiman
perkotaan yang nyaris menjadi laten dan hampir tak selesai ditangani
dalam beberapa dekade. Secara khusus dampak permukiman kumuh juga
akan menimbulkan paradigma buruk terhadap penyelenggaraan
pemerintah, dengan memberikan dampak citra negatif akan
ketidakberdayaan dan ketidakmampuan pemerintah dalam pengaturan
pelayanan kehidupan hidup dan penghidupan warganya. Dilain sisi
dibidang tatanan sosial budaya kemasyarakatan, komunitas yang bermukim
di lingkungan permukiman kumuh secara ekonomi pada umumnya
termasuk golongan masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah, yang
seringkali menjadi alasan penyebab terjadinya degradasi kedisiplinan dan
ketidaktertiban dalam berbagai tatanan sosial masyarakat.

6. Penanganan permukiman kumuh diawali dengan identifikasi lokasi


permukiman kumuh dan penetapan lokasi permukiman kumuh tersebut
melalui SK Walikota/Bupati. Melalui identifikasi tersebut, penanganan
dilakukan sesuai Undang-undang no 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman khususnya di pasal VII dan VIII yang menjelaskan
berbagai hal tentang pemeliharaan dan perbaikan kawasan permukiman,
serta pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman
kumuh dengan tiga pola penanganan yaitu pemugaran, peremajaan dan
pemukiman kembali. Tahapan penanganan kawasan kumuh UU no 1/2011
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman mengamanatkan agar
pemerintah kota/kabupaten melakukan: (i) menyusun Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
(RP3KP), (ii) menyusun Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) dan (iii) penetapan kawasan
perumahan/permukiman kumuh di wilayahnya masing-masing. Untuk
mencegah menjadi kumuh kembali, dilakukan pengelolaan setelah

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 5
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

penanganan sehingga permukiman kumuh tidak mengalami penurunan


kualitas permukiman.

Tanggapan konsultan terhadap latar belakang yaitu sebagai berikut:

Beberapa hal yang perlu digarisbawahi didalam latar belakang sebagaimana


tertuang di dalam Kerangka Acuan Kerja yaitu sebagai berikut:

1) Produk dari pekerjaan ini harus bersifat aplikatif dan mempunyai legitimasi
yang kuat. Terkait dengan hal itu konsultan memandang bahwa produk
kegiatan tidak hanya berhenti hingga tersusunnya suatu buku laporan, tetapi
lebih daripada itu indikator kinerja ini perlu memiliki kekuatan hukum yang
dilengkapi dengan sistem informasi yang dapat diperbaharui sebagai alat
pengendalian pembangunan infrastruktur .

2) Keterlibatan pemerintah daerah sangat berperan penting terhadap


kebutuhan infrastruktur yang akan dibangun.

3) Adanya keterpaduan dan sinkronisasi program mulai pemerintah pusat,


pemerintah provinsi dan pemerintah daerah sendiri.

4) Bahwasannya pekerjaan Penyusunan pekerjaan ini harus bersifat aplikatif


dan mempunyai legitimasi yang kuat, supaya implementasi kebijakan dan
program yang sudah dibuat akan dilaksanakan sesuai tahapan
pembangunan.

D.2 Permasalahan
1. Pelaksanaan zero kumuh dimulai tahun 2015 dan target mendekati nol
persen harus dicapai pada 2019, akan tetapi hal tersebut masih belum bisa
di implementasikan oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bogor berupaya
untuk menuntaskan 0% kumuh pada periode kepimpinan Bupati Baru (2019-
2023) dengan harapan ragam persoalan yang sepenuhnya sudah terdeteksi
secara baik terutama pada penetapan deliniasi kawasan.

2. Secara random telah dilakukan verifikasi terhadap kawasan


perumahan/permukiman kumuh yang telah di tetapkan melalui SK Bupati
Bogor, ditemukan kondisi-kondisi yang perlu justifikasi maupun analisis lanjut
yaitu: (i) dalam suatu deliniasi tidak keseluruhan kawasan berkategori kumuh
PT. BELAPUTERA INTERPLAN
Halaman D - 6
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

melainkan hanya berupa spot-spot kumuh, (ii) kawasan yang tidak


memenuhi kriteria kumuh karena masih tergolong layak huni hanya perlu
beautifikasi (iii) kawasan kumuh yang masuk dalam kategori kumuh yang
berada diatas lahan yang bukan peruntukannya (squatters area ), (iv)
kawasan kumuh secara spatial menurut arahan tata ruang di luar kawasan
perkotaan.

D.3 URAIAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN


DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
PERKOTAAN (RP2KPKP) KHUSUSNYA UNTUK KUMUH
1. Kegiatan Perencanaan Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan ini perlu disusun dengan menempatkan prinsip
peningkatan kapasitas pada tataran operasional/implementasi melalui cara
perkuatan yang lebih komprehensif dan terintegrasi kepada seluruh pelaku
(stakeholders), dengan tetap mengacu pada beberapa dokumen
perencanaan dan studi terkait penanganan permukiman kumuh yang telah
dihasilkan oleh Pemda, seperti Dokumen SPPIP, RPKPP, IKK Kawasan
Permukiman, IKK Kawasan Perumahan dan RP3KP.

2. Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh


Perkotaan disusun dalam pemenuhan beberapa unsur sebagai berikut :

a) Percepatan penanganan permukiman kumuh perkotaan secara


menyeluruh dan tuntas bagi kawasan kumuh perkotaaan yang
deliniasi dan indikatornya ditetapkan melalui SK Bupati atau Walikota,
yang direncanakan selesai dalam 5 tahun (tahun 2019-2023) atau
tercapainya Kabupaten Kota bebas kumuh.

b) Terwujudnya rencana dan strategi penanganan melalui pencegahan


dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, dimana pencegahan
mutlak menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah kabupaten.

c) Keterpaduan program/kegiatan dalam penyelesaian permasalahan


permukiman kumuh perkotaan melalui semua peran sektor ke-Cipta
Karya-an

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 7
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

d) Meningkatkan kesadaran, pemahaman dan komitmen bersama


tentang tugas dan wewenang masing-masing pemangku
kepentingan dalam upaya melakukan pengurangan dan/atau
penghapusan luasan permukiman kumuh perkotaan.

e) Perkuatan pemerintah kabupaten/kota melalui pelibatan aktif dalam


proses penanganan permukiman kumuh guna mewujudkan
permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

f) Peningkatan kapasitas bagi komunitas permukiman kumuh (kelompok


masyarakat

g) KSM/CBO’s/BKM) untuk lebih berperan dan memampukan diri dalam


menangani permukiman kumuh di lingkungannya melalui
penyusunan rencana aksi yang partisipatif (community action
plan/CAP).

h) Keberlanjutan penanganan kawasan kumuh perkotaan melalui


mekanisme pengelolan oleh Pemerintah Kabupaten / Kota atau
diselenggarakan secara mandiri oleh kelompok swadaya masyarakat
bersama dengan pemerintah kabupaten setempat baik dalam skala
lingkungan/kawasan dan skala kota.

D.4 Tanggapan Terhadap Maksud Tujuan dan Sasaran


1. Pelaksanaan pekerjaan ini dimaksudkan untuk menghasilkan dokumen
rencana penyelenggaraan pembangunan kawasan permukiman
perkotaan yang difokuskan pada pola pencegahan dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh perkotaan sebagai acuan bagi seluruh
pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan program dan
kegiatan yang terpadu dan bersinergi yang pada gilirannya dapat
dilaksanakan sendiri oleh pemerintah kota/kabupaten secara mandiri dan
berkelanjutan.

2. Tujuan pekerjaan penyusunan RP2KPKP kumuh ini adalah :

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 8
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

 memantapkan pemahaman pemerintah kota/kabupaten tentang


kebijakan dan strategi penanganan kawasan kumuh perkotaan dalam
mencapai target zero kumuh (100-0-100) pada tahun 2023,

 agar pemerintah kota/kabupaten dapat sepenuhnya menjadi


pemrakarsa utama dalam penyusunan RP2KPKP yang difokuskan pada
penanganan permukiman kumuh perkotaan,

 agar pemerintah kota/kabupaten punya komitmen tinggi serta konsisten


didalam implementasi program dan kegiatan yang telah ditetapkan serta
menjaga keberlanjutannya.

3. Sasaran

 Tersedianya Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


Permukiman Kumuh Perkotaan sebagai acuan pelaksanaan penanganan
kawasan kumuh perkotaan bagi seluruh pelaku (stakeholders)
pelaksanaan penyelenggaran penanganan permukiman kumuh
perkotaan yang menyeluruh, tuntas, dan berkelanjutan (konsep delivery
system).

 Tersedianya strategi penanganan kumuh secara spatial dan tipologi


kawasan, indikasi program dan kegiatan penanganan kawasan kumuh
perkotaan oleh seluruh pelaku, dan nota kesepakatan bersama bagi
seluruh pelaku dalam pengendalian pembangunan bersama selama
jangka waktu berjalan (2019-2023).

 Tersedianya Rencana Kegiatan Aksi Komunitas (community action plan)


sebagai bentuk perkuatan kapasitas Pemerintah Kabupaten dan
kelompok masyarakat (komunitas masyarakat/BKM/KSM/CBO’s) untuk
dapat lebih aktif terlibat dalam menangani permukiman kumuh di
lingkungannya.

 Tersedianya Dokumen Rencana Aksi (Action Plan) yang mengacu pada


RP2KP dan RPKPP, Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000,
Dokumentasi Visual dan Visualisasi 3 dimensi Dokumen Perencanaan,

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 9
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

serta adopsi rencana penanganan kumuh kegiatan tahun pertama


(2019) sebagai bagian dari RP2KPKP secara keseluruhan.

D.5 Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup


Sasaran dari pekerjaan ini sekurang-kurangnya meliputi:

1. Lingkup Kegiatan yang ditetapkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini


dibagi menjadi 8 tahap, yaitu :

a) Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan kegiatan sebelum tim turun ke


lapangan, meliputi :

 Melakukan diskusi untuk mendapatkan data sekunder serta


pemahaman terhadap maksud kegiatan dalam KAK ini.

 Menyusun rencana kerja tim, termasuk pembagian peran tiap


tenaga ahli dalam melibatkan partisipasi aktif kelompok
swadaya masyarakat.

 Menyusun desain survei mengenai penanganan permukiman


kumuh perkotaan di Kabupaten.

 Menyiapkan format-format kegiatan secara lengkap yang


dapat mengakomodasi tahapan perencanaan dalam
menunjang penyusunan profil kawasan mencakup fungsi dan
deliniasi struktur ruang kawasan permukiman perkotaan dalam
skala kota dan kawasan yang disepakati.

 Menyiapkan data profil kawasan kumuh dan dokumen


pendukung lainnya yang mengacu kepada SK Penetapan
kawasan kumuh perkotaan disertai detil data statistik yang
diperlukan pada masing-masing indikator.

b) Tahap Survei

Tahap survei merupakan kegiatan mengumpulkan data, meliputi :

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 10
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

 Melakukan studi literatur dan pendalaman terhadap teori,


kebijakan, dan lesson learned, yang berkaitan dengan
penanganan permukiman kumuh perkotaan di Kabupaten
Bogor.

 Mengumpulkan data-data primer maupun sekunder terkait isu


strategis, potensi, dan permasalahan mengenai penanganan
permukiman kumuh perkotaan di Kabupaten Bogor.

 Melibatkan partisipasi aktif Kelompok Swadaya Masyarakat


dalam melakukan survei/pemetaan swadaya/survey kampung
sendiri di permukiman kumuh dan pengisian format yang telah
dilaksanakan pada tahap persiapan.

 Melakukan verifikasi lokasi permukiman kumuh sesuai SK


Penetapan kawasan kumuh perkotaan jika sudah memiliki SK,
deliniasi kawasan dan cakupan pelayanan infrastruktur pada
lokasi permukiman kumuh tersebut. Jika belum memiliki SK maka
membantu penyusunan SK Penetapan kawasan kumuh
perkotaan yang sesuai dengan deliniasi kawasan dan cakupan
pelayanan infrastruktur pada lokasi permukiman kumuh tersebut.

 Mempertajam profil kawasan kumuh melalui survey kebutuhan


yang detail (by name, by address) dengan pemetaan sebaran
kebutuhan pelayanan infrastruktur menuruh indikator
kekumuhan.

 Melakukan wawancara semi-terstruktur dengan beberapa


narasumber utama yang memiliki kompetensi yang terkait
dengan penanganan permukiman kumuh perkotaan di
Kabupaten Bogor.

 Melakukan koordinasi dengan kelembagaan masyarakat


setempat yang akan terlibat dalam proses penyelenggaraan
pembangunan kawasan permukiman (fasilitator

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 11
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

P2KKP/Pamsimas/BSPS/KOTAKU, bila ada / kelembagaan


masyarakat lainnya).

 Melakukan pengukuran lapangan lengkap atas kondisi batas


lahan pembangunan, kondisi landsekap, kondisi topografi dan
keteknikan lainnya yang berpengaruh terhadap penyusunan
desain kawasan dan DED untuk pelaksanaan fisik

c) Tahap Kajian

Tahap kajian merupakan kegiatan telaahan data primer dan


sekunder, meliputi :

 Melakukan analisis dan pemetaan terhadap isu strategis


kawasan, potensi, permasalahan dan tantangan dalam
kaitannya dengan pembangunan permukiman perkotaan.

 Melakukan overview terhadap dokumen-dokumen


perencanaan dan pengaturan/studi yang terkait seperti
Rencana Tata Ruang, SPPIP, IKK Kawasan Permukiman, IKK
Kawasan Perumahan, RP3KP (RP2KPKP yang saat ini berjalan),
Perencanaan Teknis Sektoral dalam lingkup kegiatan ke-Cipta
Karya-an, kebijakan daerah dalam penanganan kumuh serta SK
Bupati tentang Kawasan Kumuh Kabupaten Bogor.

 Melakukan kajian terhadap konsep, strategi penanganan


permukiman kumuh di kawasan terpilih, keterkaitan antar
kawasan, serta penetapan sasaran output dan outcome.

 Melakukan analisis yang melibatkan partisipasi aktif Kelompok


Swadaya Masyarakat dalam merumuskan metode penanganan
permukiman kumuh perkotaan yang paling tepat dan
implementatif sesuai dengan kebutuhan sektor keterpaduan
pelaksanaan program, serta dampak yang ditimbulkan dari
dilaksanakannya/indikasi implementasi program penanganan
kumuh.

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 12
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

 Melakukan penetapan kawasan kumuh prioritas berdasarkan


kriteria, indikator, parameter serta pembobotan sesuai dengan
buku panduan.

 Penyusunan Pra-Desain Kawasan, meliputi: Masterplan kawasan


perencanaan, konsep rancangan dan detail desain, pra-
rancangan arsitektur, pra-rancangan penghijauan dan tata
ruang luar, pra-rancangan struktur, pra-rancangan sistem
mekanikal dan elektrikal, denah, tampak, potongan, jaringan
utilitas dan rencana perhitungan konstruksi /Sipil untuk fasilitas
prioritas.

 Melakukan analisa dan pendampingan terhadap kebijakan


pemerintah kabupaten Bogor terkait penanganan kumuh
(ditunjang data spasial, numerik/statistik, dan kondisi sosial,
ekonomi, fisik lapangan)

d) Tahap Focus Group Discussion (FGD)

Tahap FGD dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan perkuatan


Kelompok Swadaya Masyarakat dan Tim Teknis Pemerintah
Kabupaten Bogor berkaitan dengan kegiatan Perencanaan
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan Perkotaan meliputi :

 Pelaksanaan FGD dilakukan minimal 2 (dua) kali selama masa


pelaksanaan kegiatan ini.

‐ FGD 1 membahas profil dan verifikasi lokasi serta perumusan


konsep strategi;

‐ FGD 2 membahas rencana aksi program penanganan dan


penetapan lokasi pembangunan tahap 1.

 FGD diadakan untuk memberikan pemahaman yang berkaitan


dengan kebijakan, penetapan kawasan prioritas kumuh,
kesadaran terhadap lingkungan kumuh, dukungan infrastruktur
ke-Cipta Karya-an, strategi dan pola penanganan permukiman

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 13
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

kumuh, penyusunan kertas kerja kelompok swadaya


masyarakat, dan metode dokumentasi kegiatan.

 Dilaksanakan untuk mencapai kesepakatan lintas pemangku


kepentingan terhadap strategi dan indikasi program/ kegiatan
penanganan kumuh di kawasan-kawasan prioritas.

e) Tahap Perumusan

Tahapan perumusan merupakan kegiatan penyusunan dokumen


perencanaan, meliputi:

 Menyusun Rencana Kegiatan Pembangunan sektor ke-Cipta


Karya-an berupa:

‐ Strategi operasional penanganan kumuh perkotaan hingga


0% (melalui pola pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman)

‐ Kajian konsep dan merumuskan strategi teknis penanganan


kumuh dari aspek sosial, ekonomi dan analisa pembiayaan
melalui analisa potensi peningkatan kualitas kawasan.

‐ Konsep penanganan permukiman kumuh secara tematik


berdasarkan kondisi kawasan, analisis keterkaitan antar
kawasan, dan pola penanganan pemukiman kumuh.

‐ Skenario pembangunan dan pengembangan kawasan


permukiman dalam upaya mengurangi luasan kumuh
kabupaten/ kota.

‐ Strategi dan memorandum program keterpaduan sektor ke-


Cipta Karya-an dalam penanganan kawasan pemukiman
kumuh perkotaan disesuaikan dengan konsep penanganan.

‐ Kesinambungan antara rencana pemerintah dan Rencana


Aksi Komunitas (CAP) dalam penanganan kawasan
permukiman.

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 14
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

‐ Indikasi program investasi dan pembiayaan lintas pemangku


kepentingan dalam pencapaian kumuh 0% hingga 2023.

‐ Tata cara pengendalian tahapan pelaksanaan dan


pembiayaan tiap tahun.

‐ Peta Perencanaan Penanganan Permukiman kumuh skala


1:5000 dan 1:1000 untuk jangka waktu tahun 2019-2023.

‐ Desain Kawasan permukiman kumuh pada kawasan


prioritas.

 Menyusun Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


Permukiman Kumuh Perkotaan Kumuh Tingkat Masyarakat
(Perencanaan Partisipatif), berupa:

‐ Susunan kelembagaan masyarakat sesuai kesepakatan


pembentukan kelembagaan.

‐ Rumusan prioritas kebutuhan berdasarkan pemberdayaan


masyarakat dengan metode yang paling tepat dan
implementatif bagi masyarakat.

‐ Rencana Kerja Masyarakat dalam skala lingkungan.

f) Tahap Penyusunan Desain Teknis

Tahap penyusunan detail desain dilaksanakan melalui :

 Penyusunan peta rinci kawasan/site plan dengan tingkat kedetailan peta


yang cukup untuk menjelaskan detil konsep penanganan dan
perencanaan infrastruktur kawasan.

 Pengambilan dokumentasi foto udara/film visual (air view) yang


dapat menggambarkan kondisi kawasan serta foto kondisi
eksisting yang disandingkan/digabungkan dengan desain
rencana penanganan (visualisasi).

 Rencana rinci pola penanganan kawasan pemukiman kumuh


perkotaan (pencegahan/pemugaran/ peremajaan/

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 15
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

pemukiman kembali) beserta strategi keterpaduan sektor ke-


Cipta Karya-an.

 Daftar rencana komponen infrastruktur yang dibutuhkan untuk


penanganan permukiman kumuh untuk jangka waktu tahun
2019-2023.

 Tata cara pengendalian tahapan pelaksanaan dan


pembiayaan tiap tahun.

 Peta Perencanaan Penanganan Permukiman kumuh skala


1:5000 dan 1:1000 untuk jangka waktu tahun 2019-2023.

 Pengukuran dan survey investigasi terhadap kondisi lapangan


dan perencanaan komponen infrastruktur dalam upaya
meningkatkan kualitas kawasan permukiman

 Menyusun desain kawasan dan desain teknis komponen


infrastruktur di kawasan prioritas (dilengkapi gambar, RAB, dan
RKS); gambar disajikan secara detail dalam skala 1:50, 1:20 dan
1:10.

 Penyusunan Desain Kawasan, meliputi: Masterplan kawasan


perencanaan, konsep rancangan dan detail desain, rancangan
arsitektur, rancangan penghijauan dan tata ruang luar,
rancangan struktur, rancangan sistem mekanikal dan elektrikal,
denah, tampak, potongan, jaringan utilitas dan rencana
perhitungan konstruksi /Sipil untuk fasilitas prioritas.

 Memastikan readiness criteria (kepastian lahan, desain, kondisi


fisik, kondisi sosial, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah
Kabupaten Bogor) terpenuhi dan dapat ditindaklanjuti dalam
waktu dekat.

g) Tahap Pembahasan Pleno

Tahap Pembahasan Pleno merupakan upaya pendampingan dari


Pemerintah Pusat (Kementerian PUPR) untuk memastikan kualitas
proses dan substansi yang telah dan dalam proses penyusunan sesuai
PT. BELAPUTERA INTERPLAN
Halaman D - 16
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

dengan metodologi pelaksanaan. Tim Tenaga Ahli bersama dengan


Tim Teknis Pemeritah Kabupaten Bogor akan memberikan pelaporan
kemajuan pencapaian kegiatan maupun hasil kesepakatan di
daerah dalam penyusunan pekerjaan ini.

h) Tahap Penyusunan Laporan

Tahap penyusunan laporan merupakan kegiatan penyusunan


laporan mulai dari laporan pendahuluan, antara, dan akhir, meliputi :

 Laporan hasil diskusi pembahasan dalam tahapan kegiatan


penyusunan Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Laporan
Draft Akhir dan Laporan Akhir dengan melibatkan berbagai
instansi terkait.

 Masing-masing tahapan dalam penyusunan laporan dengan


gambaran hasil rumusan dan analisis data/informasi yang
diperoleh dari pelaksanan survei, FGD, dan masukan serta saran
dalam pembahasan laporan bersama Tim Teknis dan pihak
terkait lainnya.

 Merumuskan kesimpulan sebagai landasan dari finalisasi


Dokumen Profil Perencanaan Kawasan Kumuh Perkotaan dan
DED permukiman kumuh.

 Menyusun dokumen perencanaan siap lelang dan DED masing-


masing komponen infrastruktur yang akan dilaksanakan di tahun
selanjutnya.

 Profil update terkait hasil survey dan investigasi terhadap kondisi


eksisting permukiman kumuh (by name by address) beserta
dokumentasi dan analisa isu strategis, potensi, permasalahan
dan tantangan dalam penanganan permukiman kumuh.

 Matriks strategi operasional, program, dan indikasi kegiatan serta


indikasi biaya dan peran stakeholders dalam pencapaian
kota/kabupaten bebas kumuh sesuai targetnya.

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 17
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

2. Lokasi kegiatan kajian, penyusunan, dan pembahasan laporan


dilaksanakan di Kabupaten Bogor.

3. Data dan Fasilitas Penunjang:

a) Penyediaan oleh Pemberi Tugas

Data dan informasi yang terkait dengan pekerjaan yang dimiliki


Pemberi Tugas dapat digunakan dan dipelihara oleh penyedia jasa
sebagai referensi atau masukan awal dalam penyiapan pelaksanaan
pekerjaan, atas seizin Pemberi Tugas. Data tersebut harus dipelihara
oleh penyedia jasa dan harus dikembalikan.

b) Penyediaan oleh Penyedia Jasa

Data dan informasi yang disediakan oleh penyedia jasa mencakup


materi yang dapat dimanfaatkan dalam penyusunan pekerjaan ini
termasuk data dan peta yang sama dan sesuai standar bagi seluruh
rangkaian kegiatan.

4. Alih Pengetahuan

Dalam proses penyusunan pekerjaan ini, beberapa hal yang perlu


diperhatikan oleh Penyedia Jasa dalam tahapan alih pengetahuan
adalah sebagai berikut:

 Penyedia Jasa diharapkan dapat melakukan asistensi/diskusi secara


berkala dan intensif (sebelum dan sesudah melakukan survei
lapangan) bersama tim teknis sehingga dapat diperoleh kerangka
kerja, metode pendekatan, desain survei, dan hasil rumusan
pekerjaan ini.

 Asistensi/diskusi yang dilakukan oleh pihak Penyedia Jasa dilakukan


sebelum pelaksanaan survei instansional, sebelum, dan setelah
pelaksanaan presentasi setiap tahapan pelaporan.

 Penyedia Jasa setelah menerima pengarahan penugasan dan


semua bahan masukan dalam proses asistensi/diskusi, hendaknya

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 18
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

memeriksa dan memproses semua bahan yang ada serta mencari


bahan masukan lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

 Untuk kesempurnaan pekerjaan tersebut diatas Penyedia Jasa


diminta mempelajari dan menganalisis lebih lanjut segala informasi
dan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pekerjaan
dimaksud.

D.6 Tanggapan Terhadap Metodologi Pekerjaan


Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan melakukan analisa dan
pengumpulan data sekunder dan primer melalui wawancara maupun studi
literatur dan bahan-bahan sekunder Iainnya.

Tanggapan terhadap Metodologi pekerjaan ini, menjelaskan di Bagian E


Pemahaman Terhadap Kualitas Metodologi Proposal Teknis pekerjaan ini.

D.7 Tanggapan Terhadap Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 4,5 bulan (134 hari kalender)
secara konstruksi. Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian suatu pekerjaan
yang baik adalah dapat menghargai waktu dan dapat menyelesaikan
pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan dan berharap berjalan
lancar tapa suatu halangan baik teknis maupun non teknis. Dalam konsultan hal
ini konsultan memandang bahwa waktu yang disediakan akan sangat
bergantung dari progres pekerjaan yang telah dilakukan. Mengingat waktu
yang relatif singkat ini, konsultan mengaharapkan dukungan sepenuhnya dari
pihak pemberi kerja dalam rangka lebih mengefektifkan pelaksanaan pekerjaan
serta dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan dalam rencana
kerja.

Untuk menyikapi hal tersebut, maka strategi keunggulan yang ditawarkan oleh
Pihak Konsultan adalah pengalokasian kegiatan dan tenaga ahli dirumuskan
sedemikian rupa sehingga seefektif mungkin dapat menghemat waktu
pelaksanaan kegiatan dan supervisi dengan Pihak Pemberi Kerja maupun
pemerintah daerah. Pihak konsultan juga akan melakukan studi referensi

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 19
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

sebanyak-banyaknya untuk memperoleh informasi dan data yang sekitarnya


relevan didalam mencapai tujuan dan sasaran dalam pekerjaan ini.

Untuk mengantisipasi padatnya waktu kegiatan, maka alokasi tenaga ahli dan
proses dilapangan menjadi kunci penting. Alokasi tenaga ahli diatur sedemikian
rupa sehingga proses trasfer ilmu dan pengetahuan proses ketataruangan
melalui kegiatan ini dapat berjalan beriringan. Oleh karena itu, ketersediaan
alat-alat pendukung juga menjadi faktor penentu keberhasilan proses
pelaksanaan pekerjaan hingga batas waktu yang telah ditentukan.

D.8 Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli Yang Dibutuhkan


Mengacu pada pemahaman terhadap KAK terdapat 6 (enam) tenaga ahli dan
2 (empat) tenaga pendukung yang terlibat yang teralokasikan dalam kegiatan
ini. Dengan dukungan profesional staff dari berbagai disiplin ilmu yang sangat
relevan dan dipimpin oleh seorang team leader dengan pengalaman yang
cukup baik dan bantuan supporting staff, konsultan cukup merasa optimis tujuan
pekerjaan ini tercapai dengan baik. Adapun Tenaga Ahli tersebut yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Tenaga Ahli:
1. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (Team Leader)
2. Ahli Geodesi
3. Ahli Teknik Lingkungan
4. Ahli Teknik Arsitektur
Tenaga Pendukung:
1. Asisten Pemberdayaan Masyarakat
2. Asisten Pemetaan dan GIS
3. Surveyor
4. Estimator/Quantity Surveyor
5. Tenaga Pendukung

Dalam hal pembagian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli, Konsultan
merasa sudah memadai dan sesuai dengan latar belakang pendidikan tenaga-
tenaga ahli tersebut. Masing-masing liingkup kajian memiliki tim yang terdiri dari
tenaga ahli dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
PT. BELAPUTERA INTERPLAN
Halaman D - 20
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

D.9 Tanggapan Terhadap Keluaran


Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:

a) Dokumen Perencanaan Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


Permukiman Kumuh Perkotaan yang berisikan strategi penanganan
kumuh secara spatial dan tipologi kawasan, indikasi program dan
kegiatan penanganan kawasan kumuh perkotaan oleh seluruh pelaku,
strategi pendanaan/investasi dan nota kesepakatan bersama bagi
semua pelaku dalam pengendalian pembangunan bersama selama
jangka waktu berjalan (2019-2023).

b) Dokumen Rencana Aksi Penanganan Permukiman Kumuh (Action Plan)


yang mengacu pada SPPIP, RP3KP, IKK Kawasan Permukiman dan IKK
Kawasan Perumahan, termasuk Rencana Kegiatan Aksi Komunitas
(community action plan).

c) Dokumen SK Penetapan Kawasan Kumuh Perkotaan update disertai


dengan detail profil dan basis data informasi (file shp) yang sesuai
dengan pedoman.

d) Berita acara kesepakatan tiap tahapan penyusunan RP2KPKP.

e) Dokumentasi kondisi eksisting berupa foto/ film udara (aerial view/Drone).

f) Masterplan/ Desain umum penanganan kawasan beserta jadwal,


skenario pelaksanaan dan rumusan tahapan kegiatan.

g) Berita Acara hasil kesepakatan/ Memorandum program dan kegiatan


antar pemangku kepentingan penanganan kumuh.

h) Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000, Dokumentasi Visual dan


Visualisasi 3 dimensi Dokumen Perencanaan (film, Clip/dokumenter).

i) Dokumentasi kertas kerja proses kegiatan KSM/ BKM bersama Tenaga Ahli
dan Tim Teknis Kabupaten (CAP).

j) Dokumen Desain Kawasan yang meliputi: Masterplan kawasan


perencanaan, denah, tampak, potongan, jaringan utilitas dan rencana

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 21
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

perhitungan konstruksi/Sipil untuk fasilitas prioritas yang akan disusun,


meliputi :

 Analisis tapak dan kawasan sekitar lokasi kegiatan.

 Analisis element, ornament, vegetasi lokal dan hal-hal lain yang


diperlukan dalam menyusun masterplan.

 Membuat konsep Desain Kawasan.

 Membuat konsep-konsep rancangan dan detil desain dengan


melibatkan masukan dan pendapat seluruh stakeholder.

 Rancangan dan detail arsitektur.

 Rancangan dan detail struktur, beserta uraian konsep dan


perhitungannya.

 Rancangan dan detail penghijauan dan tata bangunan serta ruang


luar bangunan.

 Rancangan dan detail utilitas bangunan dan lingkungan, mekanikal


elektrikal, beserta uraian konsep dan perhitungan kontruksi.

 Gambar kerja lengkap yang akan dikerjakan meliputi : Gambar dan


detail arsitektur, gambar dan detail struktur, gambar dan detail utilitas,
gambar dan detail elemen kawasan seperti lansekap, dan atau
kegiatan terkait lainnya

 Spesifikasi bahan/material yang akan didetailkan dari Pra-Rancangan


yang sudah ada.

 Perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan bill of quantity


(BQ) dan harga satuan pekerjaan (berdasarkan HSBGN setempat).

 Uraian penggunaan bahan bangunan (spesifikasi secara garis besar)

 Gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail (dokumen


pelelangan).

 Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 22
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

k) DED Penataan kawasan permukiman dengan desain/ rancangan rinci


tiap komponen infrastruktur (1:200, 1:100, 1:50, 1:10), spesifikasi teknis serta
RAB untuk kegiatan yang siap dilelangkan pada tahun pertama.

l) Dokumen lelang:

 Rencana Anggaran Biaya (RAB/EE)

 Rincian Volume Pekerjaan (BQ)

 Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS)

 Dokumen persyaratan umum dan dokumen persyaratan administrasi

D.10 Tanggapan Terhadap Sistem Pelaporan


Laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:

1. Laporan Pendahuluan, diserahkan pada akhir bulan pertama dari masa


pelaksanaan pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku laporan. Isi dari laporan ini
adalah uraian ringkas mengenai kerangka pikir, rencana kerja, juga
dimasukkan metodologi serta pendekatan teknis pelaksanaan pekerjaan,
mobilisasi tenaga ahli dan jadwal penyelesaian pekerjaan.

Pada tahap laporan pendahuluan ini akan dilakukan diskusi pembahasan


bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang
terkait dan diharapkan dapat diperoleh satu kesepakatan mengenai
sasaran serta pola kerja yang akan dituju. Hasil diskusi dituangkan dalam
bentuk satu berita acara dan dijadikan pedoman dalam penyusunan
laporan berikutnya. Penyerahan finalisasi dokumen laporan pendahuluan
kepada Pemberi Tugas dilakukan segera setelah memasukkan hasil
kesepakatan diskusi pembahasan tersebut kedalam laporan.

2. Laporan Antara, dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan dan diserahkan 2


(dua) bulan atau 60 (enam puluh) hari setelah penerbitan SPMK. Laporan
ini berisikan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang mencakup hasil
kompilasi data yang telah didapatkan dari pelaksanaan survei lapangan,
hasil analisis sesuai dengan tujuan dan sasaran pekerjaan, rumusan
rencana aksi program dan kegiatan serta draft awal Dokumen

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 23
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

Perencanaan Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh


Perkotaan.

Pada tahap laporan antara ini akan dilakukan diskusi pembahasan


bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang
terkait dan diharapkan dapat diperoleh satu kesepakatan mengenai hasil
kompilasi dan analisis data. Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk satu
berita acara dan dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan
berikutnya. Penyerahan finalisasi dokumen laporan antara kepada
Pemberi Tugas dilakukan segera setelah memasukkan hasil kesepakatan
diskusi pembahasan tersebut ke dalam laporan.

3. Laporan Draft Akhir, berisikan informasi lengkap mengenai pelaksanaan


cakupan hasil kajian termasuk rekomendasi awal dari pelaksanaan
kegiatan untuk pembahasan lebih lanjut dengan pihak pemberi tugas.
Informasi/data-data pendukung dari pelaksanaan kegiatan dapat
merupakan lampiran dari Laporan utama. Laporan Draft Final harus
diserahkan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

4. Laporan Akhir, berisikan bentuk akhir dari keseluruhan rangkaian


pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) buku
laporan dan diserahkan pada akhir pelaksanaan pekerjaan.

Pada tahap laporan akhir ini akan dilakukan diskusi pembahasan


bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang
terkait untuk memperoleh masukan lain/tambahan untuk
penyempurnaan hasil akhir dari pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga
dapat diperoleh satu kesimpulan yang mampu menampung banyak
kepentingan terkait. Penyerahan finalisasi dokumen laporan akhir kepada
Pemberi Tugas dilakukan segera setelah memasukkan hasil kesepakatan
diskusi pembahasan tersebut ke dalam laporan. Dan DED penanganan
kawasan permukiman.

5. Profil Summary dan rencana aksi kawasan permukiman, sebanyak 10


eksemplar dan diserahkan setelah laporan akhir disetujui tim teknis.

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 24
Usulan Teknis
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

Dokumen ini merupakan dokumen khusus yang berisikan tampilan umum


hasil kajian, analisa dan kesepatan strategi, program dan kegiatan
penanganan kumuh kawasan permukiman terpilih. sebagai bahan
konsultasi publik pemerintah kab/ kota terhadap masyarakat.

6. Album Peta
7. Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan, Desain kawasan dan DED Penanganan kawasan
permukiman, dan diserahkan pada akhir pelaksanaan pekerjaan.
Dokumen ini merupakan dokumen khusus yang berisikan hasil kajian
akademis dan kerangka materi pengaturan yang terkait dengan
kegiatan.
8. Dokumen Community Action Plan / Rencana Aksi Masyarakat
9. Dokumen visual (video kondisi eksisting, video drone, 3D visual
perencanaan)

PT. BELAPUTERA INTERPLAN


Halaman D - 25

Anda mungkin juga menyukai