7 Mmtum
7 Mmtum
37
Mekanika
1. PUSAT MASSA
x1
x2
xn
mixi
M
Dengan cara yang sama bila partikel terdistribusi dalam 3 dimensi
(ruang), koordinat pusat massanya adalah
mixi
M
miyi
M
mizi
M
Untuk benda pejal, misalkan bola, silinder dsb, dianggap benda
tersebut tersusun atas partikel-partikel yang terdistribusi secara
kontinu. Bila benda terbagi menjadi n buah elemen dengan massa
masing-masing m dan untuk m 0 koordinat pusat massanya :
mixi x dm x dm
mi dm M
37
Mekanika
miyi y dm y dm
mi dm M
mizi z dm z dm
mi dm M
F1
F2
Fn
M apm = F1 + F2 + ... + Fn
M apm = Feks
38
Mekanika
Pusat massa suatu sistem partikel bergerak seolah-olah dengan
seluruh sistem dipusatkan di pusat massa itu dan semua gaya
eksternal bekerja di titik tersebut.
3. MOMENTUM LINEAR
Untuk sebuah partikel dengan massa m dan bergerak dengan
kecepatan v, didefinikan mempunyai momentum :
p = m v.
P = p1 + p2 + ... + pn
P = M vpm
“Momentum total sistem partikel sama dengan perkalian massa total
sistem partikel dengan kecepatan pusat massanya”.
dP/dt = d(Mvpm)/dt
= M dvpm/dt
dP/dt = M apm
Jadi
Feks = dP/dt
p1 + p2 + ... + pn = konstanta = P0
39
Mekanika
Momentum masing-masing partikel dapat berubah, tetapi momentum
sistem tetap konstan.
t t + t
M M M - M
v u v + v
40
Mekanika
M dv/dt = Feks + vrel dM/dt
F(t)
Fr
t
t
Tampak bahwa gaya impulsif tersebut tidak konstan. Dari hukum ke-2
Newton diperoleh
F = dp/dt
tf pf
F dt = dp
ti pi
tf
I = F dt = p = Impuls
41
Mekanika
ti
Dilihat dari grafik tersebut, impuls dapat dicari dengan menghitung
luas daerah di bawah kurva F(t) (yang diarsir). Bila dibuat pendekatan
bahwa gaya tersebut konstan, yaitu dari harga rata-ratanya, Fr , maka
I = Fr t = p
Fr = I /t =p/t
F12 F21
m1 m1 m2
42
Mekanika
tf
p1= F12 dt = Fr12 t
ti
Perubahan momentum pada partikel :
43
Mekanika
tf
p2 = F21 dt = Fr21 t
ti
Karena F21 = - F12 maka Fr21 = - Fr12
oleh karena itu p1 = - p2
sebelum sesudah
m1 m2 m1 m2
v1 v2 v’1 v’2
44
Mekanika
8.2. Tumbukan tidak elastik
Dari kekekalan momentum :
m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2
Kekekalan tenaga mekanik tidak berlaku, berkurang/bertambahnya
tenaga mekanik ini berubah/berasal dari tenaga potensial deformasi
(perubahan bentuk).
Dari persamaan ketiga tumbukan elastis dapat dimodifikasi menjadi :
v1 - v2
v’1 - v’2
e : koefisien elastisitas,
e=1 untuk tumbukan elastis
0 < e < 1untuk tumbukan tidak elastis
e=0 untuk tumbukan tidak elastis sempurna
v’2
m2 2
m1 v1 1 x
v’1
45
Mekanika
Dari kekekalan momentum , untuk komponen gerak dalam arah x :
m1 v1 = m1v’1 cos 1+ m2v’2 cos 2
untuk komponen gerak dalam komponen y :
0 = m1v’1 sin 1- m2v’2 sin 2
46