Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN PROGRAM

PELAYANAN KESEHATAN USIA REPRODUKSI

I. PENDAHULUAN
Kesehatan Reproduksi dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009
didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh,
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya baik pada laki-
laki maupun perempuan. Definisi tersebut mengandung pengeran yang sangat
luas karena menyangkut seluruh siklus hidup manusia sejak saat konsepsi
sampai lanjut usia. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan reproduksi harus
diberikan melalui pendekatan siklus hidup dengan memperhakan usia dan
kebutuhan seap individu. Selanjutnya Hasil rekomendasi Lokakarya Nasional
Kesehatan Reproduksi I dan II di Jakarta pada tahun 1996 dan 2003, disepaka
bahwa untuk dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
sasaran dan terpenuhinya hak reproduksi, maka pelayanan kesehatan
reproduksi harus dilaksanakan secara terpadu. Dalam upaya melaksanakan
pelayanan kesehatan reproduksi yang terjangkau dan berkualitas telah
ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Reproduksi yang bertujuan untuk menjamin pemenuhan hak Kesehatan
Reproduksi seap orang diperoleh melalui pelayanan kesehatan yang bermutu,
aman, dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjamin kesehatan ibu dalam
usia reproduksi agar mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas,
serta mengurangi angka kemaan ibu.
Lokakarya Nasional merekomendasikan bahwa Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Terpadu (PKRT) dilaksanakan melalui Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Esensial (PKRE) dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Komprehensif
(PKRK). PKRE mencakup empat komponen/program yaitu Kesehatan Ibu dan
Anak, Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi Remaja, serta Pencegahan
dan Penanggulangan Infeksi Menular Seksual (IMS), termasuk HIV-AIDS.
Sedangkan PKRK adalah pelayanan 4 komponen PKRE ditambah dengan
komponen pelayanan kesehatan reproduksi pada usia lanjut
II. LATAR BELAKANG

Puskesmas Sawit terletak di Kecamatan Sawit yang membawahi 12


desa dengan jumlah penduduk 33.238 jiwa, 3 sekolah tnigkat SLTP dan
2 sekolah tingkat SLTA. Berdasarkan Renstra 5 tahunan Dinas
Kesehatan Kabupaten Boyolali cakupan pelayanan kesehatan reproduksi
lebih dari 85 %, dari hasil pelayanan kesehatan reproduksi tahun 2018
cakupan pelayanan di puskesmas Sawit sebesar 86,4 %. Untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi di Puskesmas Sawit perlu
disusun kegiatan kegiatan yang menunjang pencapaian cakupan
pelayanan kesehatan reproduksi.

III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan reproduksi terpadu
dalam rangka pencapaian akses universal kesehatan reproduksi.

B. TUJUAN KHUSUS:

1. Terlaksananya pelayanan kesehatan reproduksi yang terpadu


2. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan
reproduksi terpadu.
3. Terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi pelayanan
kesehatan reproduksi terpadu
4. Tercapainya indikator kinerja Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Terpadu
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN;

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Pelatihan Konselor  Penyusunan rencana kegiatan
sebaya  Koordinasi Lintas sektor terkait
 Pelaksanaan pelatihan
 Evaluasi pelaksanaan kegiatan
 Penyusunan laporan hasil kegiatan
2. Pembentukan  Penyusunan rencana kegiatan
Posyandu remaja dan  Koordinasi Lintas sektor terkait
konselor kebaya  Pelaksanaan pelatihan
tingkat desa  Evaluasi pelaksanaan kegiatan
 Penyusunan laporan hasil kegiatan
3. Konseling Calon  Penyusunan rencana kegiatan
pengantin  Koordinasi Lintas sektor terkait
 Pelaksanaan pelatihan
 Evaluasi pelaksanaan kegiatan
 Penyusunan laporan hasil kegiatan
4. Pembinaan konselor  Penyusunan rencana kegiatan
sebaya  Koordinasi Lintas sektor terkait
 Pelaksanaan pelatihan
 Evaluasi pelaksanaan kegiatan
 Penyusunan laporan hasil kegiatan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN;


Cara melaksanakan kegiatan adalah dengan koordinasi dengan lintas
program dan lintas sektor terkait, sosialisasi dan penyampaian materi,
praktek dan latihan konselor.

VI. SASARAN;
1. Siswa SLTP, SMK dan MAN di wilayah Kecamatan Sawit
2. Remaja Wilayah kecamatan Sawit
3. Calon pengantin
4. Konselor sebaya
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
N KEGIATAN

Nopember
Desember
Septmbr
Februari

Agustus

Oktober
O

Januari

Maret
April

Juni
Mei

Juli
1 Pelatihan v
Konselor
sebaya
2 Pembentukan v
Posyandu
remaja dan
konselor
kebaya tingkat
desa
3 Konseling v
Calon
pengantin
4 Pembinaan v
konselor
sebaya

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORANNYA.
Evaluasi kegiatan dilaksanakan pada saat persiapan proses dan akhir
kegiatan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Dilakukan pencatatatan dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan.
Pelaporan hasil pengukuran kinerja dilaporkan setiap bulan oleh
pelaksana dan dilaporkan kepada Penanggung jawab UKM dan diketahui
oleh kepala Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai