Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM PENGENDALIAN PROSES

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2018/2019

MODUL : Pengendalian Aliran


PEMBIMBING : Unung Leoanggraeni, Ir, M.T

Oleh :
Oki Andri Oktaviana 171411056
Raden Sukmawati 171411057

Kelas/Kelompok : 2B/12

Tanggal Praktikum : Kamis, April 2019


Tanggal Penyerahan Laporan : Kamis, April 2019

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu mengendalikan sistem aliran.
2. Mempelajari pengaruh nilai parameter pengendali pada respon aliran.
II. LANDASAN TEORI
Dalam praktikum ini sebagai sensor laju alir adalah jenis turbin. Putaran turbin berbanding
lurus dengan laju alir. Sinyal listrik sensor turbin berupa gelombang balok. Oleh konverter,
gelombang balok diubah menjadi sinyal tegangan 1-5 V (0-100%). Sinyal ini dikirim ke
pengendali (komputer). Aksi pengendali berjenis berkebalikan (reverse acting). Artinya jika laju
alir bertambah besar, sinyal kendali berkurang dan katup kendali lebih menutup untuk
mengurangi laju alir.

Sinyal kendali dari pengendali (komputer) berupa sinyal tegangan 1-5 V, yang selanjutnya
diubah menjadi sinyal arus 4-20 mA. Oleh konverter sinyal arus diubah menjadi sinyal
pneumatik 0,2-1 bar (3-15 psi). Control valve (unit kendali akhir) adalah jenis pneumatik yang
mendapat sinyal pneumatik tersebut.

Dalam pengendalian aliran ini sebagai PV adalah laju alir, MV adalah aliran air masuk, SP
adalah laju alir yang diinginkan, gangguan adalah laju alir keluar sistem. Pengendalian laju alir
memiliki sifat cepat dan banyak noise khusunya untuk aliran turbulen

Gambar 1.1 Pengendalian Laju Alir

Karakteristik dinamik lingkar pengendalian laju alir didominasi oleh dinamika elemen kendali
akhir. Juga akibat gesekan stem dapat menimbulkan histeresis. Faktor linieritas pengendalian
laju alir ditentukan oleh karakteristik katup kendali, tipe instrumen ukur laju alir yang dipakai
dan penyempitan dalam pipa. Agar pengendalian berjalan baik, maka penentuan parameter
pengendali sangat penting. Nilai parameter pengendali bergantung pada karakteristik sistem
proses. Dari hasil identifikasi sistem proses, dapat ditentukan nilai parameter yang terbaik
berdasakan tabel 1. Berikut :
Tabel 1. Persamaan penalaan pengendali memakai data kurva reaksi
Dalam pengendalian proses, tahap pertama adalah menentukan nilai bias pada pengendali.
Nilai bias adalah nilai awal sinyal kendali agar kondisi proses (PV) sesuai yang diinginkan
(SP). Penentuan nilai bias dapat dilakukan secara manual (mode manual) dengan mengatur
besar MV. Namun cara ini terkadang sulit dilakukan dan memakan waktu lama. Cara yang
lebih cepat adalah membuat nilai bias secara otomatis (mode auto) dengan bantuan pengendali
PI. Setelah PV sama dengan SP, maka dihasilkan nilai bias dari hasil integrasi.
III. METODE PERCOBAAN
3.1 Susunan peralatan percobaan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Diagram Instrumen Pengendalian

Gambar 3.2 Susunan Peralatan

Keterangan Gambar 3.2 :


1. Bak berisi air 8. Pengendali Luar
2. Pompa 9. Panel Kendali
3. Control Valve 10. Personal Computer
4. I/P Transduser 11. Rotameter
5. Udara Instrumen 12. Katup buang(A) dangangguan(B)
6. Manometer 13. Sensor aliran
7. Regulator Udara 14. Katup solenoida
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Persiapan Percobaan
1) Pastikan penampung air telah terisi paling sedikit tiga perempat penuh.
2) Sistem peralatan aliran telah terhubung secara benar dengan komputer.
3) Pastikan komputer bekerja normal.

3.2.2 Persiapan Perangkat Keras

1) Pastikan udara instrumen telah mengalir pada tekanan masuk 140 kPa (1,4 bar)
atau maksimum 200 kPa (2 bar). Jika perlu atur regulator tekanan udara instrumen
agar memenuhi tekanan tersebut.

2) Nyalakan peralatan CRF dengan menekan tombol daya berwarna merah.

3) Ubah saklar pemilih ke posisi PC. Hidupkan pompa agar mengalirkan air.

3.2.3 Persiapan Perangkat Lunak


1) Nyalakan komputer/laptop dan jalankan program FIDBEX
2) Pilih Pengendalian Aliran.

3) Pastikan posisi tombol pilihan SIMUASI dan REAL TIME pada posisi yang
tepat. Jika melakukan praktik dengan peralatan pengendalian, pastikan posisi
tombol pada REAL TIME. Sebaliknya jika hanya melakukan simulasi, pastikan
tombol pada posisi SIMULASI.

4) Pastikan posisi tombol Cascade/Auto/Manual pada posisi MANUAL dan tombol


Reverse/Direct pada posisi REVERSE

5) Buka penuh kedua katup buang (12A) dan gangguan (12B).


6) Tekan tombol START sehingga sistem mulai berjalan dan data tercatat.

7) Atur manipulated variable yang merepresentasikan bukaan katup kendali dengan


menggeser horizontal scroll ke kanan hingga 100%

8) Atur katup buang (12A) sedemikian rupa sehingga laju alir (PV) bernilai 100 L/h.
9) Tekan tombol PAUSE.

3.2.4 Pengendalian Proporsional-Integral (PI)


1) Pilih Tipe Pengendali PI.

Dalam pilihan ini, isian proporsional dan integral akan aktif dan derivatif tidak
aktif (bernilai nol). Isikan parameter pengendali sesuai tugas dari Pembimbing.
Bila Pembimbing tidak memberi tugas secara khusus gunakan nilai yang sudah ada
(default) atau berdasar hasil identifikasi sistem proses dengan memilih salah satu
metode.

2) Pastikan SP (berwarna merah) pada 50 L/h, PV (berwarna hijau) sudah sama


dengan SP dan stabil.

3) Tekan tombol PAUSE.


 Uji Kualitas Pengendalian
1) Ubah setpoint (SP) ke 60 L/h dengan mengetikkan angka 60 dan diikuti
menekan ENTER.
2) Tekan tombol START
3) Amati nilai laju alir (PV), apakah bisa mengikuti SP. Perhatikan juga adakah
osilasi nilai laju alir (PV). Bila terjadi fluktuasi terus menerus di sekitar SP berarti
pengendalian memang tidak bisa mencapai kondisi mantap.
4) Kembalikan setpoint (SP) ke 50 L/h, dan tunggu sampai nilai PV stabil dan
konstan.
5) Tekan tombol STOP. Data percobaan agar diekspor ke EXCEL.
6) Ulangi langkah (1-5) perubahan waktu integral seperti pada matriks berikut.

3.1 Pengendali Proporsional-Integral-Derivatif (PID)


1) Pilih tipe pengendali PID

Dalam pilihan ini, isian proporsional, integral dan derivatif akan aktif. Isikan parameter
pengendali sesuai tugas dari Pembimbing. Bila Pembimbing tidak memberi tugas secara
khusus gunakan nilai yang sudah ada (default) atau berdasar hasil identifikasi sistem
proses yang telah dilakukan. Pilih salah satu metode Ziegler-Nichols, Cohen-Coon atau
IAE. Anda bebas memilih, kecuali ditentukan oleh Pembimbing.

2) Pastikan SP (setpoint) pada 50 L/h


3) Tekan tombol START

4) Tunggu sampai PV sama dengan SP dan sudah stabil

 Uji Kualitas Pengendalian

1) Ubah setpoint (SP) ke 60 L/h dan tunggu sampai PV stabil dan konstan.

2) Kembalikan setpoint (SP) ke 50 L/h, dan tunggu sampai nilai PV stabil dankonstan.

3) Tekan tombol STOP. Data percobaan agar diekspor ke EXCEL.

4) Ulangi langkah (1-3) dengan parameter pengendali seperti berikut.

3.2 Penyelesaian

1) Matikan peralatan seluruhnya dari sumber listrik.

2) Buka katup buang tangki sehingga kosong.

3) Bersihkan tempat kerja sehingga tidak ada sampah, kertas atau barang lain berserakan di sekitar
peralatan.

IV. DATA PENGAMATAN


V. PENGOLAHAN DATA
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai