Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Didalam dunia pendidikan, kita sering mendengar kata metode pembelajaran, dan
tehnik pembelajaran.Seorang guru atau yang telah berkecimpung dalam dunia
kependidikan tentunya sudah mengetahui tentang pengertian-pengertian maupun
perbedaan metode dan tehnik pembelajaran.Tetapi sering juga masyarakat bertanya
kepada mahasiswa terkait hal tersebut untuk mendapatkan penjelasan.Apalagi kita
sebagai mahasiswa kependidikan.
Namun ketika kita menjelaskan kedua hal tersebut menjadi sulit karena adanya
kemiripan.Oleh karena itu maka melalui makalah ini kami mencoba menjelaskan kedua
hal tersebut, baik pengertiannya maupun contoh-contoh penerapannya di dalam
pembelajaran.Sehingga kita dapat mengambil benang merah tentang perbedaan-
perbedaannya untuk kemudian kita mampu menerapkannya untuk membangun dan
memajukan pendidikan di negra tercinta Indonesia.

B. Rumusan masalah
a. Bagaimana Pendekatan Pembelajaran ?
b. Bagaimana Pengertian Metode Pembelajaran ?
c. Bagaimana Menentukan dan Memilih Pendekatan Pembelajaran PAI
d. Bagaimana Menentukan Metode Pembelajaran PAI ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan dalam Pembelajaran


Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana Cara guru dapat meningkatkan
motivasi belajar dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa yang dipakai oleh guru,
bagaimana guru melakukan pendekatan terhadap siswanya. Dalam sebuah pembelajaran
yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Dalam peranannya sebagai
pembimbing, guru berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses
interaksi yang kondusif. Guru sebagai fasilitator, guru berusaha memberikan fasilitas
yang baik melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan.
Proses interaksi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar pada
siswa ialah bagaimana Cara guru melakukan pendekatan yang sesuai dengan karakter
pembelajaran.Pendekatan (approach) adalah Cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan
agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan sisiwa. Pendekatan pembelajaran
dapat diartikan juga sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.1
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam
proses pembelajaran.

1
Syaiful Bahri Jamarah, Asan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Rineka Cipta, 2006) hal. 78-82

2
B.Pengertian Metode Pembelajaran
Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal
dari dari dua suku perkataan, yaitu meta dan hodos.Meta berarti “melalui” dan hodos
berarti “jalan” atau “cara”. Dalam Bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah
yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan. Sedangkan dalam bahasa Inggris metode disebut method yang berarti cara
dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi yang salah
satunya tentang metode yaitu, Rama yulis mendefinisikan bahwa metode mengajar
adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik
pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar
merupaka alat untuk menciptakan proses pembelajaran.2Dan metode tersebut memiliki
posisi penting dalam mencapai tujuan. Metode adalah cara yang paling cepat dan tepat
dalam memperoleh tujuan yang diinginkan. Jika metode dapat dikuasi maka akan
memudahkan jalan dalam mencapai tujuan dalam pendidikan.
Adapun macam-macam metode dalam pembelajaran:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran, yang dilakukan oleh guru
dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung di hadapan peserta didik.
Ceramah dimulai dengan menjelaskan tujuan yang ingin dicapai, menyiapkan garis-garis
besar yang akan dibicarakan, serta menghubungkan antara materi yang akan disajikan
dengan bahan yang telah disajikan.3
Ceramah akan berhasil apabila mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh
dari peserta didik, disajikan secara sistenmatik, menggairahkan, memberikan kesempatan
peserta didik untuk merespon serta motivasi belajar yang kuat dari peserta didik.
Dengan ini hasil penelitian membuktikan bahwa metode ceramah dengan prestasi
belajar siswa mempunyai hubungan, dengan kata lain metode ceramah berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa.4

2
H. Ramayulis.IlmuPendidikan Islam. (Jakarta : Kalam Mulia.2002), 34.
3
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2011), 181
4
Yayan Diana, “Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Prestasi Belajar PAI di Kelas VIII SMP Islam Al-Asmaniyah
Kelapa Dua Kab. Tangerang” (Skripsi, STAI Muhammadiyah, Tangerang, 2008), 63.

3
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan,
yang dikemukakan oleh guru yang harus dijawab oleh siswa. 5Menurut sejarah metide
inilah termasuk yang tertua. Socrates yang hidup pada tahun 469-399 SM misalnya, telah
menggunakan metode tanya jawab ini dalam mengembangkan pemikiran filsafatnya serta
dalam mengajarinya kepada masyarakat Yunani saat itu.
Metode tanya jawab hubungannya sangat kuat dengan minat belajar peserta didik.
peserta didik akan lebih aktif dalam pembelajaran karena tercapainya suatu pembelajaran
itu tidak lepas dari sebuah metode pembelajaran.6
3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi aialah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu
yang sedang dipelajari, baik yang sebenarnya maupun tiruannya.7
Metode demonstrasi didasarkan pada asumsi bahwa mengerjakan dan melihat
langsung lebih baik dari hanya sekedar mendengar. Dengan metode ini pengajaran
menjadi semakin jelas, mudah diingat dan dipahami, proses belajar lebih menarik,
mendorong kreativitas peserta didik, dsb.
Namun, metode ini memiliki kekurangan yakni memerlukan keterampilan guru
secara khusus, keterbatasan peralatan, tempat, waktu, dan biaya yang terbatas, serta
adanya persiapan yang lebih matang dan terencana.
4. Metode Karya Wisata
Metode ini adalah metode dengan cara penyajian pelajaran, dengan membawa
siswa ke luar untuk mempelajari berbagai sumber pelajaran yang terdapat di luar kelas.
Metode karya wisata ini sering dinilai sebagai bentuk pengajaran yang modern yaitu
bahwa pengajaran bukan hanya berlangsung diruang kelas melainkan diluar kelas dan
selanjutnya dapat digunakan untuk memperkaya pengajaran yang terdapat di sekolah.8

5
Daryanto, Strategi dan Tahapan Mengajar (Bandung: Yrama Widya, 2013), 6.
6
M. Yusuf Ahmad, “Hubungan Metode Tanya Jab dengan Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajarn PAI”,
Jurnal Al-Thariqah Vol 2, No 1 (Juni, 2017), 109.
7
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran,(Jakarta: Kencana, 2011), 183
8
Ibid., 185.

4
Dari hasil penelitian melalui pembelajaran menggunakan metode karya wisata siswa
dapat memahami bagaimana keadaan sebenarnya objek yang diteliti, seperti tumbuhan
dan hewan yang ada di lapangan dengan cara mengamati langsung.
5. Metode Penugasan
Metode Penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru
memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Tugas-tugas antara lain membuat laporan (report) ringkasan (resume) beberapa halaman
dari topik, bab yang dipelajari.
Dari hasil penelitian menggunaan metode penugasan mempunyai manfaat yang baik,
karena menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa serta kemampuan mengolah data serta
siswa tidak bosan sehingga minat belajar meningkat.
6. Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan
menjadikan maslah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis, dibandingkan, dan
disimpulkan dalam usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh peserta didik.
Metode ini bisa dinamai pula dengan problem solving method, reflecting
thingking method, atau sciientific method. Permasalahn tersebut dapat berupa
kesenjangan antara yang seharusnya dengan realitas, sesuatu yang pabila dibiarkan akan
menimbulkan kerugian, dan sesuatu yang membutuhkan penjelasan dengan cara
melakukan penelitian secara seksama.9
7. Metode diskusi
adalah salah satu cara penyajian pelajaran dengan cara menghadapkan peserta didik
kepada suatu masalah yang dapat berbentuk pertanyaan atau pernyataan yang
problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama.

C. Menentukan dan Memilih Pendekatan Pembelajaran PAI

9
Ibid., 187.

5
Berbagai pendekatan pembelajaran pendidikan agama di sekolah yang dapat
dilakukan oleh para guru agama antara lain:
a. Keimanan, memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan
pemahaman adanya Tuhan sebagai sumber kehidupan makhluk jagad ini.
b. Pengamalan, memberikan kesempatan peserta didik untuk mempraktikkan dan
merasakan hasil pengamalan ibadah dan akhlak dalam menghadapi tugas-tugas dan
masalah dalam kehidupan.
c. Pembiasaan, memberikan kesempatan peserta didik untuk berperilaku baik sesuai
ajaran Islam dan budaya bangsa dalam menghadapi masalah kehidupan.
d. Rasional, usaha memberikan peranan pada rasio (akal) peserta didik dalam memahami
dan membedakan bahan ajar dalam materi pokok serta kaitannya dengan perilaku baik
dan buruk dalam kehidupan duniawi.
e. Emosional, upaya menggugah perasaan atau emosi peserta didik dalam menghayati
perilaku yang sesuai ajaran agama dan budaya bangsa.
f. Fungsional, menyajikan semua materi pokok dan manfaatnya bagi peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari.
g. Keteladanan, menjadikan figur guru agama serta petugas sekolah lainnya maupun
orangtua sebagai cermin manusia berkepribadian agama.

Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:


Artinya: ”Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Dengan demikian, para pakar dan praktisi pendidikan khususnya PAI apabila
merujuk pada ruang lingkup, fungsi dan pendekatan PAI sebagaimana yang tertuang
dalam Pedoman Kurikulum PAI di sekolah sudah sangat lengkap dan meliputi seluruh
unsur domain peserta didik, baik dari kognitif, afektif maupun psikomotorik. Namun
dalam praktiknya di lapangan, masih ada bagian ruang lingkup, fungsi dan pendekatan
PAI yang tidak dapat diterapkan oleh para praktisi pendidikan ditambah rendahnya daya

6
serap siswa terhadap materi yang diterima.Dari akar permasalahan inilah akhirnya
memunculkan problematika PAI di sekolah.10

D. Hal-Hal Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Menentukan Metode Pembelajaran


PAI
Dalam memilih dan menganalisis metode pembelajaran, terdapat hal-hal yang
perlu diperhatikan antara lain:
1. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan,
kematangan, perbedaan individu lainnya.
2. Tujuan yang hendak dicapai, jika tujuannya pembinaan daerah kognitif maka metode
driil kurang tepat digunakan.
3. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi lingkungan. Bila
jumlah murid begitu besar, maka metode diskusi agak sulit digunakan apalagi bila
ruangan yang tersedia kecil. Metode ceramah harus mempertimbangkan antara lain
jangkauan suara guru.
4. Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi pemilihan metode yang akan digunakan.
Bila metode eksperimen yang akan dipakai, maka alat-alat untuk eksperimen harus
tersedia, dipertimbangkan juga jumlah dan mutu alat itu.
5. Kemampuan pengajar tentu menentukan, mencakup kemampuan fisik, keahlian.
Metode ceramah memerlukan kekuatan guru secara fisik.Guru yang mudah payah,
kurang kuat berceramah dalam waktu yang lama. Dalam hal ini ia sebaiknya
menggunakan metode yang lain yang tidak memerlukan tenaga yang banyak. Metode
diskusi menuntut keahlian guru yang agak tinggi, karena informasi yang diperlukan
dalam metode diskusi kadang-kadang lebih banyak daripada sekedar bahan yang
diajarkan.
6. Sifat bahan pengajaran. Ini hampir sama dengan jenis tujuan yang dicapai seperti
pada poin 2 diatas. Ada bahan pelajaran yang lebih baik disampaikan lewat metode
ceramah, ada yang lebih baik dengan metode driil, dan sebagainya. Demikianlah
beberapa pertimbangan dalam menentukan metode yang akan digunakan dalam
proses interaksi belajar mengajar.

10
Sardiman, A. M, Interaksi dan motivasi belajar-mengajar (Rajawali, Jakarta,2004) 165

7
Disamping itu masih banyak redaksi-redaksi lain yang menawarkan hal yang
hampir sama, akan tetapi terdapat sedikit perbedaan yang akan penulis ungkap
disini.Metode apapun yang digunakan oleh pendidik atau guru dalam proses
pembelajaran, yang perlu diperhatikan adalah akomodasi menyeluruh terhadap
prinsip-prinsip KBM.

1. berpusat kepada anak didik. Guru harus memandang anak didik sebagai sesuatu yang
unik, tidak ada dua orang anak didik yang sama, sekalipun mereka kembar.
2. Kedua, belajar dengan melakukan. Supaya proses belajar itu menyenangkan, guru
harus memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan apa yang
dipelajarinya, sehingga ia memperoleh pengalaman nyata.
3. Ketiga, mengembangkan kemampuan sosial. Proses pembelajaran dan pendidikan
selain sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan, juga sebagai sarana untuk
berinteraksi sosial.
4. Keempat, mengembangkan keingintahuan dan imajinasi. Proses pembelajaran dan
pendidikan harus dapat memancing rasa ingin tahu anak didik.
5. Kelima, mengembangkan kreatifitas dan ketrampilan memecahkan masalah. Proses
pembelajaran dan pendidikan yang dilakukan oleh guru bagaimana merangsang
kreativitas dan imanjinasi anak untuk menemukan jawaban setiap masalah yang
dihadapi anak didik.
Sedangkan syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam
penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah
belajar siswa.
2. Metode yang digunakan dapat merangsang siswa untuk belajar lebih lanjut, seperti
melakukan inovasi dan ekspotasi.
3. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mewujudkan hasil karya.
4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian
siswa.

8
5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam tehnik belajar sendiri dan
cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai
dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Hal-hal diatas perlu diperhatikan oleh seorang pendidik dalam rangka memilih
dan menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan, karena kebanyakan
pendidik hanya menggunakan satu metode saja yang hal itu akan membuat peserta
didik menjadi bosan dan akan mengabaikan proses pembelajaran.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam
perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran
belajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan.
Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya. Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses,
guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya
dengan segala konsekuensinya. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam
pengajaran. Pendekatan yang tepat maka akan berlangsung belajar mengajar yang
menyenangkan.

Simulasi sangat ampuh dan efektif karena mereka meningkatkan kewaspadaan siswa dan
keterampilan memahami, meningkatkan integrasi keterampilan siswa dalam berbagai konteks
kinerja, menyesuaikan diri dengan berbagai tingkat pembelajaran melalui cakupan kinerja
dinamis, dan membantu pelajar melihat pola dari waktu ke waktu dalam sistem dinamis.

10
Daftar Pustaka

Syaiful Bahri Jamarah, Asan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta, 2006.

H. Ramayulis.IlmuPendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.2002

Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2011.

Yayan Diana, “Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Prestasi Belajar PAI di Kelas VIII SMP.

Islam Al-Asmaniyah Kelapa Dua Kab. Tangerang” . Skripsi, STAI Muhammadiyah, Tangerang,

2008.

Nurmalia, “Penggunaan Metode Karya Wisata Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan

Keterampilan Proses Sains Pada Materi Keanekaragaman Hayati”, Jurnal Biotik Vol 2, No

1April, 2014.

Sardiman, A. M, Interaksi dan motivasi belajar-mengajar.Rajawali, Jakarta,2004.

11

Anda mungkin juga menyukai