Anda di halaman 1dari 20

I.

JUDUL
EVALUASI PENGOPERASIAN DUMP TRUCK HINO RANGER
FM260Ti PADA TAMBANG TANAH URUG DI PT. PLATINUM
KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

II. LATAR BELAKANG MASALAH


Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan
investasi besar dan teknologi yang memadai. Namun demikian, proses
penambangan memiliki risiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk
mengelola suatu industri pertambangan diperlukan pengetahuan teknis. Faktor
teknis yang mempengaruhi bidang pertambangan antara lain jumlah cadangan,
tingkat produksi, harga komoditi, biaya produksi, pajak, teknologi, lingkungan,
dan lain-lain.
Pengetahuan tentang keekonomian dari suatu industri penambangan juga
diperlukan untuk mengetahui hubungan antara investasi dengan keuntungan.
Berdasarkan kebutuhan modal yang besar serta risiko yang tinggi tersebut,
diperlukan kajian ekonomi sebelum kegiatan penambangan dimulai. Kajian
ekonomi harus mencakup penilaian situasi pada saat sekarang dan mendatang
dengan memperhitungkan perubahan kondisi yang mungkin terjadi.
Kabupaten Ngawi merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur, saat
ini dalam pertumbuhan pembangunan infrastruktur seperti jalan, gedung dan
jembatan. Dalam pembangunan infrastruktur tersebut tentunya membutuhkan
bahan galian seperti tanah urug. Dengan meningkatnya pembangunan tersebut
maka permintaan bahan galian seperti tanah urug akan tinggi.
Tanah urug merupakan bahan galian industri yang digunakan sebagai
bahan konstruksi seperti , pekerjaan jalan , jembatan , maupun struktur
bangunan. Tanah urug ditambang dengan menggukan tambang terbuka
(surface mining).
Suksesnya suatu perusahaan penambangan untuk mencapai target
produksi ditunjang dengan pendanaan . Alat angkut tentunya mempunyai biaya
produksi , biaya produksi alat angkut diperhitungkan dengan melihat dua biaya
yang ada , biaya kepemilikan (ownership cost) dan biaya biaya operasional alat

1
(operational cost). Kedua hal ini perlu dicermati guna mengetahui seberapa
besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai target produksi dalam
jangka waktu tertentu.

III. PERUMUSAN MASALAH


Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini antara lain :
1. Apakah produksi dump truck sesuai dengan target produksi yang
dicapai?
2. Apakah pengoperasian dump truck menguntungkan atau tidak secara
ekonomis?

IV. BATASAN MASALAH


Batasan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan produksi alat angkut dump truck.
2. Rician-rincian biaya yang digunakan untuk perhitungan biaya
operasional dump truck.
3. Merekapitulasi biaya operasional alat angkut dump truck perbulan.
4. Perhitungan biaya produksi dari alat angkut dump truck per m3.

V. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ialah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui produksi pada dump truck Hino Ranger FM260Ti.
2. Mengetahui keekonomian dump truck Hino Ranger FM260Ti.

VI. METODE PENELITIAN


Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian
lapangan (field research method) dan metode studi kepustakaan (libarary
research method). Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu
pengamatan langsung dilapangan dengan mengambil data-data yang
dibutuhkan dan dapat menunjang penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
langsung dilapangan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Metode Literatur
Dalam metode ini penulis mengumpulkan data-data dengan
mempelajari berbagai literatur penyelidikan yang berkaitan dengan
topik permasalahan.
2. Metode Wawancara Lapangan

2
Dalam metode ini penulis mengumpulkan data-data dilapangan, dari
pembimbing lapangan dan melakukan tanya jawab dengan staf yang
berwenang serta pihak yang terkait.
3. Metode Observasi
Pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada objek
penelitian yaitu pengamatan terhadap kegiatan pemuatan dan
pengangkutan tanah urug yang dilakukan dilapangan untuk
mendapatkan gambaran nyata. Pengumpulan data lapangan adalah
kegiatan pengambilan data-data dilapangan, yang berupa :
a. Data Primer, yang meliputi
 Efisiensi kerja alat.
 Produksi alat.
 Biaya upah karyawan bengkel.
 Biaya upah driver.
 Total biaya tetap dan tidak tetap
b. Data sekunder yang meliputi:
 Kondisi iklim dan cuaca
4. Metode Dokumentasi
Survey data instansi mengumpulkan data yang berasal dari catatan atau
arsip yang dimiliki oleh perusahaan. Pengumpulan data dari instansi
terkait yang hasilnya berupa data angka atau peta mengenai keadaan
daerah penelitian, peta topografi, keadaan geologi umum daerah
penelitian, serta data lainnya yang mendukung penelitian.

5. Pengumpulan data
Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data – data
primer antara lain seperti cycle time alat – alat mekanis, efisiensi kerja
alat, produksi alat, biaya upah driver, biaya bengkel. Sedangkan data
sekunder adalah semua data yang dianggap perlu dalam penyusunan
tugas akhir ini dengan browsing dan download memanfaatkan situs-
situs internet dari sumber laman yang terpercaya untuk mendapatkan
file atau data yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.
6. Metode Perhitungan

3
Metode perhitungan terbagi menjadi dua yaitu :
1. Cara perhitungan, yaitu dengan cara menggunakan rumus-rumus
yang telah ada.
2. Cara statistik, yaitu suatu cara pengolahan data dengan cara
mendapatkan nilai rata-rata.
7. Pengolahan data Analisa hasil pengolahan data
Untuk menyusun data dan diolah kemudian diklasifikasikan sesuai
dengan kegunaanya. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan berdasarkan pada
hasil pengolahan data yang telah dilakukan akan diketahui analisa biaya
operasional secara ekonomis dan efisiensi kerja dump truck sehingga
didapatkan hasil produksi dump truck yang sesuai dengan target
produksi yang telah ditetapkan perusahaan .

4
VII. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan atau refrensi untuk mengatasi masalah produksi dump truck
Hino Ranger FM260Ti.
2. Membantu perusahaan untuk dapat memperkirakan rekapitulasi khususnya
biaya operasional alat dump truck Hino Ranger FM260Ti.

VIII. DASAR TEORI


8.1 Alat Angkut Dump Truck

5
Dump truck (dump truk) dipakai untuk mengangkut tanah, aggregate
(bongkahan-bongkahan), batuan (rock), bijih (ore), batubara (coal), dan material-
material lain. Alat angkut ini dibuat untuk mengangkut material dengan
keuntungan diantaranya kapasitas yang cukup besar, kecepatan yang cukup tinggi,
ongkos angkut rendah, dan memiliki fleksibilitas yang baik. Hampir semua jenis
truk membutuhkan kondisi jalan yang rata dan tidak rusak dengan tanjakan yang
tidak terlalu curam agar dapat beroperasi dengan baik. (Indonesianto, 2015)
Bagian-bagian umum dari dump truck dapat dilihat pada gambar 1

b a

d c
e

(Sumber : http://infotruckthamrin99.blogspot.co.id)
Gambar 2 Sketsa Dump Truck

Keterangan Gambar :
a. Bak
b. Kabin
c. Mesin
d. Ban
e. Chasis

8.2 Penggunaan Dump Truck

6
Hampir semua jenis dump truck membutuhkan kondisi jalan yang keras
dan rata dengan tanjakan yang tidak terlalu curam untuk dapat beroperasi dengan
baik, tetapi ada kalanya dump truck didesain agar mempunyai Cross Country
Abilty yaitu suatu kemampuan berjalan di luar jalan biasanya. Ada beberapa jenis
dump truck dengan desain sedemikian rupa sehingga tidak boleh berjalan pada
jalan raya yang besar (Indonesianto, 2015). Biasanya Dump Truck dengan desain
demikian digunakan untuk :
a. Mengangkut material dengan tonage yang besar.
b. Pada proyek pemindahan tanah mekanis yang besar.
c. Apabila diinginkan penghematan ongkos angkut.
Apabila truck dibeli untuk keperluan yang fleksibel, maka yang dibeli
adalah jenis yang sedemikian rupa sesuai dengan macam dan medan kerja (nearly
fit the requirements of the project). Truck jenis ini bisa dipakai untuk mengangkut
berbagai macam material. Bentuk badannya (bak) sedemikian rupa sehingga
material yang diangkut sewaktu didumping harus bisa tumpah sendiri dengan
mudah.
Misalnya truck yang akan dipakai untuk mengangkut wet clay atau
material sejenis, maka bentuk baknya tidak boleh ada sudut-sudut yang tajam. Jika
truck akan dipakai untuk mengangkut batuan dari kuari, maka bak harus
mempunyai kemiringan pada sisinya(Indonesianto, 2015) .
8.3 Dasar Pemilihan Dump Truck
Dalam pemilihan dump truck, kapasitasnya harus berimbang dengan
produksi (output). Jika perbandingan kurang proposional, maka ada kemungkinan
alat gali-muatnya akan banyak menunggu ataupun sebaliknya. Perbandingan yang
baik antara kapasitas dump truck dengan alat gali-muatnya adalah 4-5 : 1 atau
kapasitas dump truck 4-5 kali dari kapasitas alat gali muatnya.
Kapasitas Dump truck biasanya dinyatakan dalam satuan :
a. Tonage (ton)
b. Struck Volume (cuyd)
Kapasitas volume bak dump truck dimana pada waktu material yang diisi rata
dengan bagian teratas dari bak dan tidak ada material yang munjung.

7
c. Heaped volume (cuyd)
Kapasitas volume dump truck yang akan diangkut dimuatkan secara munjung,
kemunjungannya tergantung pada jenis material yang dimuat.

8.4 Keuntungan dan Kerugian Dump Truck Berukuran Besar dan Berukuran
Kecil
8.4.1 Dump Truck Besar
Dump Truck besar mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan dapat kita
lihat pada tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1 Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Dump Truck
Besar
NO Keuntungan memakai Dump Truck Kerugian memakai Dump Truck yang
yang berkapasitas besar berkapasitas besar
1 Jumlah truck yang digunakan dalam Waktu yang dibutuhkan oleh alat gali
armada angkut akan lebih kecil, untuk memuatkan material pada dump
dengan demikian akan memperkecil truck ini lebih lama (khususnya untuk
investasi total pada unit alat gali berkapasitas kecil)
pengangkutan dan akan mengurangi
biaya perawatan dan reparasi
2 Dibutuhkan operator yang lebih Memperbesar ongkos pemeliharaan
sedikit ongkos jalan angkut , sebab pemuatan
yang besar dan berat akan lebih cepat
merusakan jalan angkut.
3 Karena jumlah dump truck sedikit Lebih sukar dalam penyeimbangan
maka akan memudahkan untuk antara jumlah Dump truck dengan out
mensinkronkan dengan excavating put dari alat gali.
equipment (alat gali), selain itu
resiko tabrakan akan semakin kecil
khususnya pada long haul (jarak
angkut).
4 Dump truck berkapasitas besar akan Suku cadang mungkin lebih sukar
memperbesar target pemuatan alat didapatkan di pasaran.

8
gali
5 Dump truck ukuran besar Akan lebih sulit membawa dump truck
memperkecil frekuensi spotting ini ke jalan raya karena harus ada ijin
dari instansi terkait
(Sumber : Indonesianto, 2015)

8.4.2 Dump Truck Kecil


Dump kecil mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan dapat kita lihat pada
tabel 2 dibawah ini
Tabel 2 Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Dump Truck Kecil
NO Keuntungan memakai Dump Truck Kerugian memakai Dump Truck yang
yang berkapasitas kecil berkapasitas kecil
1 Dump Truck dengan kapasitas kecil Akan mempersulit alat gali untuk
lebih fleksibel dalam manufer yang memuatkan material pada Dump
akan sangat menguntungkan pada Truck.
jarak angkut pendek.
2 Biasanya mempunyai kecepatan Waktu penempatan Dump Truck untuk
yang lebih tinggi. dimuati akan banyak yang hilang
karena jumlah dump truck yang
digunakan lebih banyak
3 Pengaruh menurunnya produksi yang Dibutuhkan lebih bnayak operator.
diangkut oleh armada dump truck ini
sangat kecil apabila ada kerusakan di
salah satu dump truck di jalan
4 Dengan menggunakan Dump truck Karena jumlah dump truck yang
kapasitas kecil akan lebih mudah bnayak akan mengakibatkan cepat
menyeimbangkan banyaknya dump rusaknya jalan di sekitar pit atau
truck dengan out put dari alat gali sepanjang jalan angkut. Selain itu
sehingga akan mengurangi waktu kemungkinan terjadinya tabrakan akan
tunggu dari dump truck atau alat gali. semakin besar.
5 Penanaman modal pada peralatan
pengangkutan akan lebih besar karena
jumlah dump truck lebih banyak.

9
Selain itu biaya perawatan , reparasi
dan penyediaan suku cadang akan
lebih besar
(Sumber : Indonesianto, 2015)

8.5 Faktor Produksi Dump Truck


Faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan dari alat-alat mekanis,baik
secara langsung maupun tidak langsung sebagai berikut:
a. Sifat Fisik Material
Kemampuan dari alat-alat mekanis untuk bekerja, baik itu alat muat
maupun alat angkut sangat dipengaruhi oleh sifat fisik dari faktor
pengembangan (swell factor) atau segi bobotnya. Swell Factor adalah faktor
pngembangan yang diberikan material karena sifat alamiahnya , yaitu bahwa
material di alam terkonsolidasi dengan baik sehingga hanya sedikit bagian-
bagian yang kosong atau yang terisi udara diantara butir-butirnya, sebaliknya
bilamana material tersebut digali dari tempat aslinya maka akan
memperbanyak ruang kosong. Besarnya perubahan volume sebelum dan
sesudah digali ini yang disebut dengan faktor pengembangan. Faktor
pengisian bucket diartikan sebagai perbandingan volume material yang dapat
digali dengan volume munjung alat gali muat yang dinyatakan dalam persen.
Semakin tinggi faktor pengisian, semakin tinggi pula kapasitas nyata dari alat
tersebut. Untuk mengetahui faktor pengisisan pada saat melakukan pekerjaan,
maka dilakukan pengamatan terhadap perlengkapan peralatan pada saat
dioperasikan.
b. Faktor Pengisian Alat Gali Muat
Faktor pengisian bucket diartikan sebagai perbandingan volume material
yang dapat digali dengan volume munjung alat gali muat yang dinyatakan
dalam persen. Semakin tinggi faktor pengisian, semakin tinggi pula kapasitas
nyata dari alatnya. Untuk mngetahui faktor pengisian pada saat melakukan
pekerjaan, maka dilakukan pengamatan terhadap perlengkapan peralatan pada
saat dioperasikan besarnya pengisian dipengaruhi oleh :

10
 Kandungan air, semakin besar kandungan air maka faktor pengisian
semakin kecil.
 Ukuran butir, semakin besar ukuran butir material, maka faktor pengisian
semakin kecil karena terjadi pengurangan volume material akibat rongga-
rongga yang ditimbulkan antara butiran material. Ukuran butir ini juga
bias berpengaruh terhadap faktor muat yang bisa dimuat bucket alat gali
muat.
 Bentuk Material, bentuk material yang mengakibatkan adanya rongga
yang akan mengurangi faktor pengisian.
 Kohesivitas material, daya ikat material semakin kecil dan mudah lepas
antara butiran material, maka akan saling membentuk rongga yang dapat
memperbesar faktor isian.
c. Keadaan Jalan Angkut
Keadaan jalan angkut sangat menunjang dalam bekerjanya alat-alat
mekanis keadaan jalan, jarak, kemiringan jalan dan daya dukung jalan akan
sangat mempengaruhi kemampuan produksi alat mekanis, terutama
kemampuan produksi alat angkut. Keadaan jalan angkut harus dilihat
keberadaannya, apakah becek ataukah kuat atau cukup kasar permukaannya,
kemiringan jalan apakah landai atau curam , serta jarak angkut yang perlu
dipertimbangkan. Bila jalan-jalan baik, kapasitas angkut dapat lebih besar dan
alat-alat dapat bergerak lebih cepat, karena hal itu akan menentukan waktu
yang diperlukan untuk pengangkutan material (cycle time) dalam hal
produktifitas dan biaya pengangkutan. Sehingga sebelum dilaksanakan suatu
pekerjaan penggalian tanah atau perkerjaan yang menggunakan alat-alat
berat,perlu diketahui keadaan tempat kerja, yang berkaitan dengan topografi
dan struktur geologi
d. Efisiensi Kerja
Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan atau
merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja (W)
dengan waktu yang tersedia (T). Hal ini merupakan salah satu faktor yang
dapat mempenaruhi besar kecilnya produksi alat. Semakin banyak waktu

11
efektif yang digunakan untuk alat maka semakin besar pula produksi yang
dicapai. Beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian terhadap efisiensi
kerja antar lain :
 Waktu Kerja Penambangan
Waktu kerja penambangan adalah jumlah waktu kerja yang digunakan
untuk melakukan kegiatan penambangan, meliputi kegiatan penggalian,
pemuatan, dan pengangkutan. Efisiensi kerja akan semakin besar apabila
banyaknya waktu kerja penambangan semakin mendekati jumlah waktu
yang tersedia.
 Efisiensi Kerja Alat Angkut
Alat angkut tidak dapat bekerja selama satu jam secara non-stop. Dalam
pekerjaannya ada hambatan yang berupa, menunggu alat muat,
pemeliharaan dan pelumasan mesin-mesin, pengisian bahan bakar (service
and adjustment).
Efisiensi kerja adalah presentase perbandingan dari waktu kerja efektif
(produktif) dengan kerja yang tersedia (shiff). Sehingga pengertian diatas
dapat ditulis pada persamaan berikut :

Efisiensi Kerja = x 100%..................(1)

Keterangan :

Waktu Kerja Efektif = Waktu yang tersedia dilapangan tanpa ada


hambatan dan stanby (menit)

Waktu Kerja Tersedia = Jumlah Jam Kerja Perusahaan (jam)

Efisiensi Kerja = Perbandingan waktu kerja efektif dengan waktu


kerja tersedia (%).

 Kesediaan dan Penggunaan Alat

12
Untuk melengkapi pengertian bagaimana menaksir atau meramalkan
produksi alat mekanis, definisi yang jelas dari beberapa variable, variable
tersebut diuraikan sebagai berikut :
 Waktu Edar (cycle time)
Waktu edar merupakan waktu yang dibutuhkan oleh alat-alat mekanis
yang meliputi alat garu-dorong, alat muat, alat angkut dalam satu siklus
termasuk waktu tunggu yang dicatat dari hasil pengamatan dilapangan.
Untuk mengetahui kesediaan dan penggunaan alat mekais perlu
dilakukan pengamatan terhadap jam kerja, jam perawatan, dan jam
tunggu untuk setiap alat dalam waktu yang tersedia menurut yang telah
ditetapkan. Jam kerja (W) merupakan waktu yang dikeluarkan oleh
seorang operator pada suatu alat yang ada dalam kondisi dapat
dioperasikan, termasuk waktu yang digunakan untuk pulang pergi ke
front kerja, pemilihan tempat, pelumasan dan pengisian bahan bakar. Jam
pemuatan (R) merupakan waktu yang digunakan untuk memperbaiki,
menunggu suku cadang,perawatan preventif. Jam tunggu (S) merupakan
waktu yang digunakan dimana alat dapat dipakai tetapi tidak digunakan
dan tambang dalam keadaan operasi. Jam tersedia (W+R+S) merupakan
waktu yang disediakan untuk kerja tiap hari menurut jadwal yang telah
ditetapkan.

 Availability Index (Mechanical Availability)


Availability Index (Mechanical Availability) adalah faktor yang
menunjukkan kesediaan alat untuk melakukan pekerjaan dengan
memperhitungkan waktu yang hilang karena perbaikan mesin,
pemuatan isi dan dapat dirumuskan sebagai berikut :

AI = ……………………………..…………(2)

Keterangan :
AI = Availability Index (%)
W = Working Hours ( jam kerja alat), (jam/hari)
R = Repair Hours (jam perbakan), (jam)

13
 Physical Availability (Operational Availability)
Physical Availability (Operational Availability) merupakan catatan
Operational Availability dari alat yang digunakan atau faktor yang
menunjukkan kesediaan suatu alat untuk melakukan pekerjaan dengan
menghilangkan waktu yang hilang karena baerbagai sebab dan dapat
dirumuskan sebagai berikut :

PA = ……………………………………(3)

Keterangan
PA = Physical Availability (%)
W = Working Hours (jam kerja alat), (jam/hari)
R = Repair Hours (jam perbaikan), (jam)
S = Stanby Hours ( jam alat tidak dapat digunakan dimana
alat tidak rusak ), (jam).
Physical availability alat mekanis selalu umumnya lebih besar dari AI,
hal ini menunjukkan alat tersebut baik digunakan dan sesuai
kemampuannya.

 Use of Availability
Use of availability merupakan presentase waktu yang digunakan alat
untuk beroperasi pada saat alat digunakan dapat dilihat pada rumus :

UA = ……………………….……………..(4)

Keterangan :
UA = Use Availability (%)
W = Working Hours (jam kerja alat), (jam/hari)
S = Stanby Hours (jam alat tidak dapat digunakan
dimana alat tidak rusak), (jam)

 Effective Utilization
Effective Utilization menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu
kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kerja produktif dan dapat
dijelaskan dengan rumus dibawah ini :

14
EU = ………..………………………….(5)

Keterangan :
EU = Effective utilization (%)
W = Working hours (jam kerja alat), (jam/hari)
R = Repair Hours (jam perbaikan), (jam)
S = Stanby by Hours (jam alat tidak dapat digunakan
dimana alat tidak rusak), (jam)
 Hambatan yang Terjadi
Jika jumlah jam kerja dapat dimanfaatkan secara efektif ,maka
diharapkan sasaran produksi kegiatan pemuatan dan pengangkutan dapat
terpenuhi. Kenyataan dilapangan sering terjadi beberapa hambatan
sehingga mengurangi jam kerja efektif alat.
 Banyaknya Curah Hujan
Turunnya hujan akan berpengaruh terhadap volume produksi dari
kegiatan kerja dilapangan, terutama apabila seringkali terjadi dengan
curah hujan yang besar. Maka dari itu perlu sekali diperhatikan besar
kecilnya curah hujan dan hari hujan rata-rata yang pernah terjadi, untuk
dianalisa bagaimana pengaruh hujan tersebut terhadap waktu kerja
maupun volume yang dihasilkan.
e. Pengaruh Cuaca
Dalam keadaan panas dan berdebu sangat mengganggu kerja operator,
sehingga mengurangi kelincahan gerak peralatan, begitu pula dalam musim
hujan, kondisi tempat kerja dan jalan angkut yang tidak diperkeras akan
menjadi licin, sehingga peralatan mekanis yang digunakan tidak dapat bekerja
maksimal.
f. Jenis Material
Jenis material mempengaruhi kemampuan produksi alat mekanis, semakin
kompak material semakin sukar untuk digali, sehingga waktu siklus makin
tinggi. Juga material yang dalam keadaan basah dan lengket membutuhkan
waktu dumping yang lama (Martin, 1982).

8.6 Biaya Operasional Dump Truck


Adalah biaya-biaya yang harus disediakan untuk dapat mengoperasikan
suatu dump truck. Biaya operasional merupakan salah satu variable cost

15
dalam biaya produksi, dikarenakan besar kecilnya biaya yang dikeluarkan
tergantung dari target produksi yang ingin dicapai (Indonesianto, 2015).
8.6.1 Biaya Bahan Bakar Mesin (BBM)
Untuk konsumsi bahan bakar tergantung dari besar kecilnya daya mesin
yang digunakan disamping kondisi medan yang berat atau ringan juga
menentukan. Pabrik pembuat alat biasanya memberikan perkiraan
konsumsi bahan bakar sesuai daya mesin alat yang dinyatakan dalam
liter/jam atau gallon/jam. Apabila tidak ada perkiraan konsumsi bahan
bakar dapat digunakan pendekatan berikut :
a. 0,06 galon/jam HP untuk bahan bakar bensin.
b. 0,04 galon/jam HP untuk bahan bakar solar/diesel
8.6.2 Biaya Minyak Pelumas dan Gemuk (Grease)
Pada biaya ini telah disatukan dengan biaya pekerja, banyaknya Grease
yang dipergunakan oleh alat angkut dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :

q= + ……………………………………...................(6)

Keterangan :
q = Jumlah minyak pelumas yang dipakai , (gph)
HP = Kekuatan mesin (horse power)
c = Kapasitas crankcase (gallon)
t = Jumlah jam penggantian minyak pelumas (jam)

8.6.3 Pemeliharaan Dump truck (Maintenance)


a. Biaya Pergantian Ban
Biaya pergantian ban dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan

BPB = …………………………………….(7)

Keterangan:
BPB = Biaya Pergantian Ban
N = Umur Ban
HBB = Harga Ban Baru

b. Biaya Reparasi Dump Truck


 Biaya reparasi ban

16
Biaya ini diperuntukkan pada penambalan ban, vulkanisir, dan juga
pergantian velg.
 Biaya reparasi spare part
Biaya ini diperuntukkan pada pembelian suku cadang dump truck,
meliputi biaya perawatan , biaya pasang suku cadang dan biaya
kerusakan akibat kecelakaan.

8.6.4 Biaya Operator Dump Truck


Biaya ini dikategorikan sebagai upah karyawan yang diperoleh
bulanan, dengan memperhatikan upah minimum regional yang telah
ditetapkan pemerintah. Untuk menentukan gaji atau upah operator yang
mempengaruhi ialah kecapakan dan pengalaman operator. Kemampuan
pemilik alat serta kondisi sosial negara yang bersangkutan.

8.7 Produksi Alat Angkut


Waktu edar merupakan salah satu parameter produksi alat angkut, dimana
waktu edar alat angkut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
a. Kondisi loading point, yaitu kondisi dimana lokasi pemuatan diatur
sedemikian rupa sehingga alat angkut dapat secara efektif keluar
masuk dan mengambil posisi yang tepat untuk dimuat dilokasi
pemuatan.
b. Kondisi jalur pengangkutan, yaitu kondisi jalan yang dilalui oleh alat
angkut mulai dari loading point hingga tempat penimbunan material.
Hal ini dipengaruhi oleh kemiringan jalan, kondisi jalan dan
persimpangan yang harus dilalui oleh alat angkut tersebut.
c. Pola pemuatan, untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan sasaran
produksi , maka pola pemuatan juga merupakan faktor yang
mempengaruhi waktu edar alat muat dan alat angkut.

Kemampuan produksi dump truck dapat dihitung dengan persamaan


dibawah ini :

Pa = ……………………………(8)

Keterangan :

17
P = Produksi (m3 / menit)
E = Efisiensi Kerja (%)
I = Swell factor material (%)
Ct = Cycle time alat (menit)
Cm = Kapasitas bucket alat muat (%)
MA = Mechanical availability (%)
EU = Effective utilization (%)
n = Jumlah Pemuatan

IX. RENCANA KEGIATAN PENELITIAN

Tabel 2. Rencana Kegiatan Penelitian Tugas Akhir

TAHAPAN
MARET APRIL MEI JUNI
NO KEGIATAN
2017 2017 2017 2017

MINGGU KE
21
1
Tahapan persiapan

2
Pengumpulan
literatur
3
Konsultasi Draf

4
Penyusunan Draf

5
Perbaikan/revisi
Draf
6
Presentasi
7
Penjilidan Draf

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Haryanto Y. W., 1992. ”Pemindahan Tanah Mekanis”, Penerbitan Universitas


Atma Jaya, Yogyakarta.

2. Indonesianto, Y., 2015. “Pemindahan Tanah Mekanis”, Awan Poetih Offset,


Jalan Menjangan 10 Wirobrajan, Yogyakarta.

19
3. Martin J. W., 1982. “Surface Mining Equipment First Edition”, Martin
Consultans, Golden, Colorado.

20

Anda mungkin juga menyukai