Anda di halaman 1dari 12

PROSEDUR

Pemeriksaan Rectal Toucher

Disusun oleh :

Dr. Prettysun AM Sp.PD


Dr. J. Peter Manoppo Sp.B

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR

Keterampilan klinis perlu dilatihkan sejak awal hingga akhir pendidikan dokter
secara berkesinambungan, dengan tujuan menyiapkan sumber daya yang berkaitan dengan
ketrampilan minimal yang harus dikuasai oleh lulusan dokter layanan primer.
Pemeriksaan rectal toucher (RT) atau colok dubur, merupakan ketrampilan klinis
yang wajib dikuasai olah mahasiswa kedokteran
Melalui buku skills lab pemeriksaan rectal toucher, mahasiswa diharapkan dapat
melakukan pemeriksaan rectal toucher secara sistematis dan benar sekaligus diharapkan
dapat menggali lebih banyak pengetahuan dan ketrampilan melalui referensi yang
direkomendasikan.
Semoga buku skills lab pemeriksaan rectal toucher ini bermanfaat dalam
menunjang pelaksanaan pembelajaran pada program pendidikan dokter.

Surabaya, 12 Juli 2013

Tim Penyusun

2
CARA PENGGUNAAN BUKU INI:

Untuk mahasiswa

Bacalah penuntun skills lab ini sebelum proses pembelajaran dimulai. Hal ini akan
membantu saudara lebih cepat memahami materi skills lab yang akan dipelajari dan
memperbanyak waktu untuk latihan dibawah pengawasan instruktur masing-masing.
Bacalah juga bahan /materi pembelajaran yang terkait dengan keterampilan yang
akan dipelajari seperti: Anatomi, fisiologi, biokimia, dan ilmu lainnya. Hal ini akan
membantu saudara untuk lebih memahami ilmu-ilmu tersebut dan menemukan
keterkaitannya dengan skills lab yang sedang dipelajari.
Mahasiswa juga diwajibkan untuk menyisihkan waktu diluar jadwal untuk belajar
/ latihan mandiri.

Selamat belajar dan berlatih ...


Terima kasih

Tim Penyusun

3
PROSEDUR
Pemeriksaan Rectal Toucher (RT)

Latar Belakang Pemeriksaan ini bertujuan untuk evaluasi


anorektum, prostat (laki-laki), ginekologi (wanita)
Istilah lain : colok dubur, direct rectal examination

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum:


Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemeriksaan
RT dengan sistematis dan benar

Tujuan pembelajaran Khusus:


1. Mahasiswa mampu mempersiapkan
perlengkapan untuk pemeriksaan RT.
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan
RT dengan sistematis dan benar.
3. Mahasiswa mampu menginterpretasi hasil
pemeriksaan RT.

Metoda Pembelajaran 1. Demonstrasi pemeriksaan RT


2. Berlatih mandiri dengan manekin, tiap kelompok
disupervisi oleh tutor

Alat Bantu 1. Handscoen


2. Jelly berbasasis air (contoh: KY-Jelly)
3. Selimut

Waktu Berlatih 2 jam

Daftar Instruktur Dr. J. Peter Manoppo


Tim Skill lab

Evaluasi Check List

Referensi 1. Epstein O, Perkin GD, de Bono DP, Cookson J,


1992. Clinical Examination. London: Mosby-
Year Book Ltd, 8.36-8.39
2. Delp MH & Manning RT, 1996. Major:
Diagnosis Fisik. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 438-439

4
TEORI

Anatomi

5
Prosedur Pemeriksaan Rectal Toucher (RT)
1. Menyapa pasien dan memperkenalkan diri Anda.
2. Menjelaskan tentang tujuan dan prosedur pemeriksaan RT/colok dubur.
3. Menanyakan kesediaan untuk diperiksa sehingga kooperatif.

4. Meminta pasien melepas pakaian bawah dan mengenakan selimut yang sudah
disiapkan.
5. Meminta pasien untuk berbaring dengan posisi lateral dekubitus kiri (no. 1) di mana
pasien berbaring ke samping dengan pinggul dan lutut difleksikan sedemikian rupa
sehingga bokong pasien berada pada sisi tempat tidur. Selain itu terdapat beberapa
posisi yang juga dapat digunakan untuk pemeriksaan colok dubur seperti pada gambar
berikut:

Catatan : posisi 1 dan 2 paling sering dilakukan

6
6. Pemeriksa memakai handscoen dan berdiri di sebelah kanan pasien.

7. Untuk kesepahaman, posisi di sekitar anus dideskripsikan sesuai posisi jam.

8. Lakukan inspeksi anus dan perianal untuk mengevaluasi ada/tidaknya kelainan. Jika
pasien pada posisi lateral dekubitus, kedua bokong dijauhkan dengan kedua tangan
secara gentle.

7
9. KY Jelly dioleskan pada jari telunjuk pemeriksa secukupnya.
10. Sambil menyampaikan bahwa Anda akan memulai pemeriksaan colok dubur,
tempelkan ujung jari telunjuk ke anus dengan bagian palmar jari menghadap anus
kemudian secara perlahan tekan ke dalam kanal anus kemudian ke dalam rektum,
arahkan ujung jari ke posterior mengikuti kurva tulang sakral.

11. Setelah seluruh jari telunjuk masuk, mintalah pasien untuk mengkontraksikan dubur
untuk mengevaluasi tonus spinchter ani, apakah tonusnya normal atau lemah.
12. Lalu secara perlahan putarlah jari telunjuk Anda (searah putaran jarum jam dan
berlawanan putaran jarum jam) ke arah jam 12 sambil mengevaluasi mukosa rektum,
bagaimana permukaannya, apakah terdapat massa atau tidak.
13. Pada laki-laki, pemeriksaan dubur juga untuk mengevaluasi prostat yang terletak di
anterior sebagai struktur berlobus ganda dengan sulkus (celah) sempit di antara kedua
lobus tersebut. Evaluasi untuk menilai ada/tidaknya pembesaran, konsistensinya
(normalnya padat kenyal seperti meraba hidung), permukaan prostat (normal rata).

8
14. Pada perempuan, pemeriksaan dubur juga dapat membantu mengevaluasi jika
terdapat kelainan ginekologi seperti kanker serviks (adanya massa yang mendesak ke
rektum).

15. Sambil menarik keluar jari telunjuk Anda, evaluasi ada tidaknya massa atau hemoroid
interna di bagian dalam spinchter ani.
16. Setelah menarik jari telunjuk keluar, evaluasi ada/tidaknya darah, lendir, atau feses
pada handscoen.
17. Bersihkan sisa jelly pada dubur dan sekitarnya dengan toilet tissue.
18. Buanglah handscoen dan toilet tissue pada tempah sampah khusus medis.

19. Pemeriksaan selesai dan pasien dipersilahkan mengenakan kembali pakaiannya.


20. Mencatat hasil pemeriksaan.
Inspeksi anus : normal/abnormal (....disebutkan)
Tonus Spichter ani : normal/lemah
Mukosa anorektum : normal (licin, tidak teraba massa, indurasi)/abdnormal (...)
Prostat (laki-laki) : normal/membesar/curiga kanker prostat
Handscoen : (...apakah ada darah, lendir, atau feses?)

9
Perhatikan :
1. Beri penjelasan pada pasien agar kooperatif.
2. Saat pemeriksaan sangat disarankan pasien didampingi keluarga. Jika tidak ada
keluarga,
pemeriksa sebaiknya didampingi perawat.
3. Posisi optimal adalah litotomi (no.2 pada gambar), karena nyaman, abdomen/ inguinal/
genetalia eksterna/perineum/perianal tampak jelas.
4. Sentuhkan dulu perlahan jari pada perianal agar tidak terkejut yang dapat
menyebabkan spasme sphincter ani.

CHECK LIST

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2

1 Menyapa dan memperkenalkan diri


Menjelaskan tentang tujuan dan prosedur
2
pemeriksaan RT/colok dubur.
Menanyakan kesediaan untuk diperiksa sehingga
3
kooperatif.
Meminta pasien melepas pakaian bawah dan
4
mengenakan selimut yang sudah disiapkan.
Meminta pasien untuk berbaring dengan posisi lateral
dekubitus kiri (no. 1) di mana pasien berbaring ke
5 samping dengan pinggul dan lutut difleksikan
sedemikian rupa sehingga bokong pasien berada pada
sisi tempat tidur.
Pemeriksa memakai handscoen dan berdiri di sebelah
6
kanan pasien.
Lakukan inspeksi anus dan perianal untuk
mengevaluasi ada/tidaknya kelainan. Jika pasien pada
7
posisi lateral dekubitus, kedua bokong dijauhkan
dengan kedua tangan secara gentle.

10
KY Jelly dioleskan pada jari telunjuk pemeriksa
8
secukupnya.
Sambil menyampaikan bahwa Anda akan memulai
pemeriksaan colok dubur, tempelkan ujung jari
telunjuk ke anus dengan bagian palmar jari
9 menghadap anus kemudian secara perlahan tekan ke
dalam kanal anus kemudian ke dalam rektum,
arahkan ujung jari ke posterior mengikuti kurva
tulang sakral.
Setelah seluruh jari telunjuk masuk, mintalah pasien
untuk mengkontraksikan dubur untuk mengevaluasi
10
tonus spinchter ani, apakah tonusnya normal atau
lemah.
Lalu secara perlahan putarlah jari telunjuk Anda
(searah putaran jarum jam dan berlawanan putaran
11 jarum jam) ke arah jam 12 sambil mengevaluasi
mukosa rektum, bagaimana permukaannya, apakah
terdapat massa atau tidak.
Pada laki-laki, pemeriksaan dubur juga untuk
mengevaluasi prostat yang terletak di anterior sebagai
struktur berlobus ganda dengan sulkus (celah) sempit
12 di antara kedua lobus tersebut. Evaluasi untuk menilai
ada/tidaknya pembesaran, konsistensinya
(normalnya padat kenyal seperti meraba hidung),
permukaan prostat (normal rata).
Pada perempuan, pemeriksaan dubur juga dapat
membantu mengevaluasi jika terdapat kelainan
13
ginekologi seperti kanker serviks (adanya massa yang
mendesak ke rektum).

11
Sambil menarik keluar jari telunjuk Anda, evaluasi
14 ada tidaknya massa atau hemoroid interna di bagian
dalam spinchter ani.
Setelah menarik jari telunjuk keluar, evaluasi
15
ada/tidaknya darah, lendir, atau feses pada handscoen.
Bersihkan sisa jelly pada dubur dan sekitarnya dengan
16
toilet tissue
Buanglah handscoen dan toilet tissue pada tempah
17
sampah khusus medis.
Bersihkan sisa jelly pada dubur dan sekitarnya
18
dengan toilet tissue.
Pemeriksaan selesai dan pasien dipersilahkan
19 mengenakan kembali pakaiannya.

20 . Mencatat hasil pemeriksaan


Total Skor

12

Anda mungkin juga menyukai