MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Bisnis Internasional
Yang dibina oleh Dra. Nurul Asfiah, M.M
Oleh:
Chrisna Wahyu Purnama 201110160311029
Nhotis Qolby Moha 201110160311032
Riska Berkah A.H. 201110160311037
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap negara memiliki permasalahan yang kompleks.Mereka harus bisa menyelesaikan
masalah tersebut dengan baik.Salah satu masalah kompleks tersebut adalah mengenai
permintaan masyarakat akan kebutuhan yang mereka inginkan yang tidak sesuai dengan
persediaan yang ada di negara/wilayah negara tersebut.Mereka harus mencari cara agar
kebutuhan mereka dapat terpenuhi dan dapat memberikan kepuasan bagi masyarakat dan
penduduknya.Salah satunya adalah dengan melakukan kerjasama dengan negara lain melalui
perdagangan internasional atau bisnis internasional.
Disini kami akan mengangkat permasalahan tentang kekuatan politik dan hukum dalam
bisnis internasional dalam suatu negara yang membuat negara dapat melakukan monopoli
ataupun dimonopoli oleh negara lain.Bisnis internasional memang mempunyai pengaruh
besar pada perubahan suatu negara.Dengan bisnis internasional suatu negara dapat
mengetahui apakah negara mereka termasuk negara berkembang ataukah negara maju.
Berbagai upaya untuk mengadakan pelatihan di bidang kekuatan hukum yang berdampak
pada bisnis internasional dibatalkan atau ditunda pelaksanaannya karena adanya berbagai
tekanan. Bisnis internasional dipengaruhi oleh ribuan undang-undang dan peraturan
mengenai bermacam-macam hal yang dikeluarkan oleh berbagai negara atau bangsa dan
badan internasional. Terlebih dahulu akan kita melihat mengenai kekuatan hukum, khususnya
yang berkaitan dengan perpajakan, kegiatan bisnis dan pelakunya, serta lainnya, seperti anti-
trust yang melibatkan beberapa perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Mahasiswa memahami pengertian dengan kekuatan ideologi juga fungsinya?
2. Mahasiswa memahami pengertian dengan Privatisasi?
3. Mahasiswa memahami pengertian dengan Nasionalisme?
4. Mahasiswa memahami pengertian dengan Perlindungan Pemerintah?
5. Mahasiswa memahami pengertian dengan Stabilitas Pemerintah?
6. Mahasiswa memahami pengertian dengan Kebencian Tradisional?
7. Mahasiswa memahami pengertian dengan Organisasi Internasional?
8. Mahasiswa memahami pengertian dengan Perusahaan Internasional?
C. Tujuan
1. Mahasiswa memahami kekuatan ideologi juga fungsinya.
2. Mahasiswa memahami pengertian Privatisasi.
3. Mahasiswa memahami pengertian Nasionalisme.
4. Mahasiswa memahami pengertian Perlindungan Pemerintah.
5. Mahasiswa memahami pengertian dengan Stabilitas Pemerintah.
6. Mahasiswa memahami pengertian dengan Kebencian Tradisional.
7. Mahasiswa memahami pengertian dengan Organisasi Internasional.
8. Mahasiswa memahami pengertian dengan Perusahaan Internasional.
BAB II
DASAR TEORI
Kekuatan Hukum
Kekuatan hukum yang dihadapi bisnis Internasional sangat rumit karena bisnis dipengaruhi
oleh berbagai undang-undang dan peraturan yang dibuat oleh negara bagian/ daerah,negara
maupun organisasi internasional.
Pemerintah yang stabil dan adanya sistim pengadilan yang baik diperlukan untuk
menjaminlingkungan kondusif bagi pelaku bisnis
Treaties (Perjanjian) bilateral dan multilateral.Treaties :perjanjian antar negara ;disebut juga
conventions,convenant,compact atau protocols
diplomatik, dan segala hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban suatu negaraberdaulat
• Paten adalah suatu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada penemu suatu produk atau
proses untuk membuat, mengexploitasi, menggunakan dan menjual penemuan atau proses
tersebut .
• Nama dagang adalah rancangan dan nama suatu produk yang digunakan oleh para pedagang
• Hak cipta ialah hak yang sah yang diberikan kepada penulis,komposer, pencipta
perangkatlunak, artis dan penerbit untuk mempublikasikan dan menjual karya mereka.
• Rahasia dagang ialah informasi tentang bisnis yang dirahasiakan.
• Spionase industri: usaha sebuah perusahaan untuk mencuri rahasia dagang perusahaan
lain.Hal ini adalah suatu tindakan pidana yang dapat dihukum berbagai negara dengan
denda atau kurungan.
Kekuatan Politik
Kekuatan Politik dapat dibagi menjadi beberapa hal seperti yang disebutkan sebagai berikut:
• Kekuatan Ideologi-ideologi
• Nasionalisme,terorisme,
• Kekerasan tradisional,
• Organisasi Internasional
• BUMN
• Perusahaan internasional yang besar sendiri dapat merupakan kekuatan politik karena
sudah dapat mengatur atau ikut serta dalam mengambil keputusan mengeluarkan anggaran,
atau menjual jasa/produknya terutama kepada negara yang mempunyai asset atau fasilitas
besar yang dapat digunakan untuk bernegosiasi.
BAB III
PEMBAHASAN
Setiap bangsa memerlukan ideologi dalam setiap aspek kehupan bernegara. Oleh karenanya,
ideologi sangat menentukan keberadaan suatu bangsa dan negara. Begitu pentingnya suatu
ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga ideologi dapat berfungsi sebagai
berikut:
a. Fungsi Ideologi sebagai Stuktur Kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang merupakan
landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia serta kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
b. Fungsi Ideologi sebagai Orientasi Pasar, yaitu adalah membuka wawasan sehingga
memberikan rnakna dan menunjukkan tujuan di dalam kehidupan manusia.
c. Fungsi Ideologi Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi
seseorang atau masyarakat untuk melangkah dan bertindak.
d. Fungsi Ideologi Memberikan bekal dan jalan bagi seseorang atau masyarakat untuk
menemukan identitasnya.
e. Fungsi Ideologi sebagai Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang atau
masyarakat untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
f. Pendidikan bagi seseorang ataumasyarakat untuk memahami, menghayati, dan membuat pola
tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.
Kekuatan ideologi tergantung kepada kualitas tiga dimensi yang terdapat dalam ideologi tersebut,
yaitu sebagai berikut:
a. Dimensi Realita
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalarn ideologi tersebut secara riil hidup di dalam dan
bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah masyarakat atau bangsanya.
b. Dimensi Idealisme
Nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberikan harapan masa depan
yang lebih baik melalui pengalaman di dalam praktik kebidupan sehari-hari secara bersama-sama.
c. Dimensi Fleksibllitas (Pengembangan)
Ideologi tersebut mempunyai keluwesan yang merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran
baru yang relevan dengan ideologi yang bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari jati
diri yang tenkandung pada nilai-niai dasar tersebut
Beberapa ideologi yang dianut negara-negara didunia
a. Kapitalisme
• Sistem ekonomi dimana alat produksi dan distribusi sebagian besar dimiliki dan
dioperasikan oleh swasta untuk keuntungan pribadi. Pemerintah kapitalis hanya membatasi
fungsinya dengan menangani fungsi yang tidak dapat ditangani oleh swasta seperti
pertahanan nasional, polisi, pemadam kebakaran, dan pelayanan umum lainnya.
• Perlu persetujuan pemerintah untuk kegiatan profesi dan negara bagian atau pem lokal
mengatur izin usaha dan berbagai larangan mengenai bangunan dan wilayah.
b. Komunisme
• Komunisme yang dicetuskan Karl Marx adalah teori perubahan social yang diarahkan
kepada cita-cita masyarakat tanpa kelas. Komunis yang dikembangkan oleh Lenin melibatkan
penguasaan kekuatan melalui partai politik, konspirasi., memelihara kekuatan dengan
menekan oposisi internaldan komitmen menuju negara komunis dunia.
• Pengambilalihan atau expropriation kepada kepemilikan asing sering dilakukan dengan
tidak memberi kompensasi secara penuh atau tidak sama sekali (disita).
• Dalam doktrin komunis, semua factor produksi utama dikuasai oleh negara walaupun ada
pengecualian. Semua produksi , serikat kerja dikendalikan oleh pemerintah.
• Dewasa ini komunis telah hancur, akibat sistim yang terlalu menekankan pada pemerintah
atau militer dan mengabaikan kepentingan konsumsi rakyat banyak.
c. Sosialisme
e. Liberal
• Keinginan seseorang atau sekolompok orang atas pemerintah untuk lebih banyak terlibat
dalam sebagian besar aspek kegiatan manusia (ekonomi, kepemilikan dan pengaturan usaha.)
• Sayap kanan dan sayap kiri adalah bentuk lebih extrim dari liberal. Tetapi relatif berubah
tergantung siapa yang memerintah negara tersebut. Dan biasanya oposisinya akan disebut
berbeda.
2. Privatisasi
Proses pengalihan kepemilikan dari milik umum menjadi milik pribadi. Lawan dari
privatisasi adalah nasionalisasi.
Privatisasi sering diasosiasikan dengan perusahaan berorientasi jasa atau industri, seperti
pertambangan, manufaktur atau energi, meski dapat pula diterapkan pada aset apa saja,
seperti tanah, jalan, atau bahkan air.
Pengertian menurut sumber lain ialah Nugraha (2002) menyatakan setidaknya ada dua
pengertian dari privatisasi.
Pertama, privatisasi merupakan aksi untuk mengurangi campur tangan pemerintah dalam
berbagai kehidupan masyarakat sehari – hari dengan tanpa mengurangi tanggung jawab
pemerintah untuk hal tersebut.
Kedua, privatisasi juga berarti dikuranginya secara maksimal campur tangan pemerintah
dalam pengelolaan badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah atau di Indonesia dikenal
dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Dua pengertian tersebut sebenarnya kembali kepada konsep privatisasi yang ada di dunia.
Dewasa ini menurut Nugraha terdapat dua haluan terkait dengan privatisasi, yaitu model
Amerika Serikat dan Model Inggris.
Model Amerika Serikat lebih memfokuskan privatisasi pada pelayanan publik.
Di sisi lain, model Inggris lebih memfokuskan pada privatisasi BUMN.
Nugraha sendiri mendefinisikan privatisasi sebagai kegiatan yang bertujuan untuk
melepaskan ketergantungan BUMN terhadap negara dan memandirikan BUMN agar tidak
lagi terjebak dalam persaingan para politikus dan birokrat di suatu negara.
Ada lagi pengertian dari ahli luar, yaitu Emanuel S. Savas. Menurut Savas, privatisasi dapat
terjadi dari “derajat” yang paling rendah hingga yang paling tinggi.
Savas sendiri mengartikan privatisasi sebagai tindakan mengurangi peran dari pemerintah dan
meningkatkan peran institusi lain dalam memproduksi barang dan jasa serta memiliki
properti
3. Nasionalisme
Satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa
Inggris: nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia.
Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan
ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak
dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk
mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal
bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini pun tampak
pula dalam dunia hewan saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau
menaklukkan suatu negeri. Namun, bila suasananya aman dari serangan musuh dan musuh itu
terusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini.
Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan ketentaraan yang
berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang dinyatakan di bawah.
Parailmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka kepada nasionalisme yang
ekstrem seperti nasional sosialisme, pengasingan dan sebagainya.
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan
negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan
ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme
mencampuradukkan sebagian atau semua elemen tersebut. Nasionalisme kewarganegaraan
(atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran
politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini
mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara
tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du Contract Sociale (atau dalam Bahasa
Indonesia "Mengenai Kontrak Sosial"). Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di
mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa
Jerman untuk "rakyat"). Nasionalisme romantis (juga disebut nasionalisme organik,
nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh
kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat
romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan budaya etnis
yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme
romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi
kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman. Nasionalisme Budaya adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan
bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah
rakyat Tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras
telah dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih dianggap
sebagai rakyat negara Tiongkok.
4. Perlindungan Pemerintah
5. Stabilitas Pemerintah
Stabilitas pemerintah dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama sekedar memelihara
kemampuan untuk sekedar memerintah, atau membuat kebijaksanaan pemerintah yang stabil
dan permanen. Dengan terciptannya kestabilan, kebijaksanaan pemerintah atau bila ada
perubahan secara bertahap, dapat meningkatkan dan menstabilkan dunia usaha.
6. Kebencian Tradisional
Kebencian Tradisional adalah permusuhan yang telah berlangsung lama antara suku, ras,
agama, ideologi, atau negara.
7. Organisasi Internasional
Beberapa organisasi selain PBB yang termasuk didalamnya adalah World Health
Organization yang merupakan organisasi kesehatan, kemudian ada UNICEF dan UNESCO
untuk pendidikan.
Contoh lainnya:
WHO : World Health Organization
NATO : North Atlantic Treaty Organisation
NGO : Non-Governmental Organizations
UNICEF : United Nations International Childrens Emergency Fund
UNESCO : the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
UNCHR : United Nations Commission on Human Rights
UNDPR : The United Nations Division for Palestinian Rights
UNHCR : Uited Nations High Commissioner for Refugees
ASEAN : Association of Southeast Asian Nations
OPEC : Organization of the Petroleum Exporting Countries
8. Perusahaan Internasional (Inernational Companies)
A. Kesimpulan
Disetiap tempat ataupun negara terdapat Hukum dan Politik berbeda – beda yang berlaku.
Baik dari sisi ideologi ataupun sisi lainnya. Juga kebijakan pemerintah mereka dalam
menetapkan perlindungan dalam berbagai aspek yang terjadi di dalam daerah kekuasaannya.
Dibanyak aspek seperti ekonomi ataupun pertaniannya.
Dan tentang stabilitas pemerintahan yang diberlakukan di suatu negara juga berbeda – beda .
tedapat pula konflik – konflik yang terjadi di suatu negara yang sering disebut juga kebencian
tradisional. Dan pengaruh – pengaruh organisasi internasional dalam perkembangan suatu
negara.
DAFTAR PUSTAKA
http://bisnisinternas.blogspot.com/2012/11/kekuatan-politik-dalam-bisnis.html yang
diunggah pada tanggal 15 November 2013 pada pukul 12.35
http://sitirahmawatii.blogspot.com/2011/10/kekuatan-hukum-teknologi-dan-politik.html yang
diunggah pada tanggal 15 November 2013 pada pukul 12.46
http://koffieenco.blogspot.com/2013/02/macam-macam-organisasi-internasional.html yang
diunggah pada tanggal 15 November 2013 pada pukul 12.50