Anda di halaman 1dari 19

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PERANCANGAN SISTEM ABSENSI SIDIK JARI

Disusun Oleh:

Fauzan Herdika Tubagus Putra 1177050043

Tri Kurnia Sandi 1177050115

Wawan Kurniawan 1177050118

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

GENAP 2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan laporan tugas kami dengan judul
“Perancangan Sistem Absensi Sidik Jari” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian laporan tugas ini hingga
rampungnya laporan tugas ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya laporan tugas yang telah
kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Bandung, 25 Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii

Sistem Absensi Sidik Jari (Finger Print) ............................................................................................ 1

A. Deskripsi Sistem ............................................................................................................................ 1

B. Metode Pengembangan Sistem .................................................................................................... 1

1. Analisa kebutuhan (Requirement Analysis)/(Requirements analysis and definition) ................ 1

2. Design sistem (System Design) .................................................................................................. 1

3. Coding & Testing/penulisankode Program (Implementation) .................................................... 2

4. Penerapan / pengujian program (Integration & Testing) ............................................................ 2

5. Pemeliharaan (Operation & Maintenance).................................................................................. 2

C. Tinjauan Teoritis .......................................................................................................................... 2

 Software Development Life Cycle (SLDC) ................................................................................ 2

 Water Fall Model ........................................................................................................................ 3

 DFD............................................................................................................................................. 3

 ERD............................................................................................................................................. 4

 Prototyping Model ...................................................................................................................... 5

D. Data Flow Diagram ....................................................................................................................... 6

 Data Flow Diagram Level 0 (Diagram Konteks) : ...................................................................... 6

 Data Flow Diagram Level 1 : ...................................................................................................... 7

E. Entity Relationship Diagram ....................................................................................................... 8

F. Perancangan Antar Muka ............................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13

ii
Sistem Absensi Sidik Jari (Finger Print)

A. Deskripsi Sistem
Sistem ini dirancang untuk mempermudah proses absensi pada suatu
intansi/perusahaan tertentu. Dimana user/pegawai hanya menggunakan sidik jari nya saja
untuk mengabsen kehadiran sehari-hari nya. Pertama, user menginputkan sidik jarinya. Dan
jika validasi benar maka sistem akan mengkonfirmasi. Jika salah, user harus menginputkan
sidik jarinya kembali sampai validasi benar. Setelah itu, data absensi dan data user yang
melakukan absen akan di proses/disimpan oleh admin. Lalu user dapat meminta percetakan
absensi kepada admin melalu proses cetak data absensi. Jika user tidak meminta untuk
mencetak data absensi, maka proses selesai. Dan jika user belum registrasi/terdaftar sebagai
user, maka user tersebut dapat melakukan pendaftaran pada admin melalui proses olah data
user.

B. Metode Pengembangan Sistem


Metode pengembangan sistem yang kita gunakan adalah Water Fall Model, berikut
tahapan-tahapan nya :

1. Analisa kebutuhan (Requirement Analysis)/(Requirements analysis and


definition)
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem.Pengumpulan data
dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang
system analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan
tercipta sebuah system komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh
user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa
dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem.
Dokumen inilah yang akan menjadi acuan system analis untuk menterjemahkan kedalam
bahasa pemprogram.

2. Design sistem (System Design)


Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan
perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada
:struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma)
prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment.

1
Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan
sistemnya.

3. Coding & Testing/penulisankode Program (Implementation)


Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh
komputer.Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta
oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu
sistem.Dalam artian penggunaan computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah
pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi.
Tujuan testingadalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap system tersebut dan
kemudian bisa diperbaiki.

4. Penerapan / pengujian program (Integration & Testing)


Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem.Setelah
melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadiakan digunakan
oleh user.

5. Pemeliharaan (Operation & Maintenance)


Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami
perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak
harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau system operasi baru) baru, atau
karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

C. Tinjauan Teoritis
 Software Development Life Cycle (SLDC)
Software Development Life Cycle (SLDC) atau sering disebut dengan model
proses perangkat lunak merupakan proses mengembangkan atau mengubah suatu
sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang
digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak (Rosa Sallahudin,
2011:24). Sedangkan definisi lain meyatakan model proses perangkat lunak (atau
disebut juga pardigma rekayasa perangkat lunak) adalah suatu strategi pengembangan
yang memadukan lapisan proses, metode, dan alat serta tahap tahap generik. Model
proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat proyek dan aplikasi,
metode dan alat yang digunakan, serta pengendalian dan hasil yang diinginkan (Eddy
Prasetyo Nugroho, 2009: 17). Dapat disimpulkan bahwa model proses perangkat lunak

2
adalah suatu strategi pengembangan yang memadukan lapisan proses, metode, dan alat
serta tahap-tahap dalam mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat
lunak.

 Water Fall Model


Waterfall Model adalah sebuah metode pengembangan software yang bersifat
sekuensial. Metode ini dikenalkan oleh Royce pada tahun 1970 dan pada saat itu disebut
sebaga isi klus klasik dan sekarang ini lebih dikenal dengan sekuensial linier. Selain itu
Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai oleh para pengembang software.
Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu system dilakukan secara berurutan
atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa
melanjutkan kelangkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa
dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.

 DFD
Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Alir Data (DAD) adalah suatu diagram
yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data pada suatu sistem
atau menjelaskan proses kerja suatu sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. Secara singkatnya, DFD adalah alat
pemodelan untuk memodelkan alur kerja sistem.

3
 ERD
ERD adalah salah satu model yang digunakan untuk mendesain database dengan
tujuan menggambarkan data yang berelasi pada sebuah database. Umumnya setelah
perancangan ERD selesai berikutnya adalah mendesain database secara fisik yaitu
pembuatan tabel, index dengan tetap mempertimbangkan performance. Kemudian setelah
database selesai dilanjutkan dengan merancang aplikasi yang melibatkan database.

4
 Prototyping Model
Sebuah prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika
maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Konsumen potensial
menggunakan prototipe dan menyediakan masukan untuk tim pengembang sebelum
pengembangan skal besar dimulai. Melihat dan mempercayai menjadi hal yang
diharapkan untuk dicapai dalam prototipe. Dengan menggunakan pendekatan ini,
konsumen dan tim pengembang dapat mengklarifikasi kebutuhan dan interpretasi
mereka.

5
Requirement System:

D. Data Flow Diagram

 Data Flow Diagram Level 0 (Diagram Konteks) :

6
 Data Flow Diagram Level 1 :

7
E. Entity Relationship Diagram

F. Perancangan Antar Muka

Gambar F.1 Antar Muka Sebelum Memasukan Sidik Jari

8
Gambar F.2 Antar Muka Daftar

Gambar F.4 Antar Muka Memvalidasi Sidik Jari

9
Gambar F.5 Antar Muka Selesai Validasi saat Registrasi

Gambar 0.6 Antar Muka Formulir Registrasi berbasis dekstop yang di beri Admin

10
Gambar F.7 Antar Muka Validasi Benar saat Absen

Gambar F.8 Antar Muka Validasi Salah

11
Gambar F.9 Antar Muka saat user meminta cetak data absensi

Gambar F.10 Antar Muka saat selesai melakukan absensi

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.angon.co.id/news/phpmysql/cara-cara-untuk-membuat-erd

Diakses pada 25 Maret 2019, pukul: 12.40 WIB.

https://saraholiviameily.wordpress.com/2016/10/01/definisi-dfd-data-flow-diagram/

Diakses pada 25 Maret 2019, pukul: 12.43 WIB.

http://bahiy.blogger.mercubuana.ac.id/2017/09/15/metode-waterfall-kelebihan-dan-kelemahan/

Diakses pada 25 Maret 2019, pukul: 12.47 WIB.

http://rizalloa.ilearning.me/?p=132

Diakses pada 25 Maret 2019, pukul: 12.51 WIB.

http://ditamustika.blogspot.com/2012/10/tahapan-sdlc-software-development-life.html

Diakses pada 27 Maret 2019, pukul: 19.38 WIB.

13
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai