Anda di halaman 1dari 9

18 Golongan yang Dido’akan Para Malaikat(Bagian Pertama)

Al-Qur’an dan As-Sunnah yang mulia telah menceritakan bagaimana kedudukan para malaikat-
malaikatNya. Makhluk yang senantiasa mentaati dan mematuhi segala perintah Allah
Subahanallahu wa ta’ala, bahkan malaikat memiliki sifat ketaatan yang begitu tinggi kepada
Allah.

Malaikat merupakan makhlukNya yang dimuliakan bahkan Allah berfirman yang


artinya, Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka
tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.
Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka dan yang di belakang mereka, dan
mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang-orang yang diridhai Allah, dan
mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. (QS Al-Anbiyaa’ 26-28).

Sebagai makhluk yang mulia kedudukannya dan juga termasuk dalam golongan makhluk yang
selalu dikabulkan do’anya. Para malaikat tidak pernah berbuat sesuatu kecuali berdasarkan apa
yang diperintahkan oleh Allah. Ini juga bermakna, para malaikat tidak pernah mendo‘akan
seorang hamba kecuali orang-orang yang diridhai Allah. Maka lakukankanlah amalan-amalan
yang membuat kita mendapat tempat dalam golongan orang-orang yang dido‘akan oleh para
malaikat.

Berikut ini adalah golongan-golongan yang dido’akan oleh para malaikat,

Orang yang Tidur Dalam Keadaan Suci (Berwudhu’)


Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
bahwasanya Rasulullah shallahu ‘alahi wassalam bersabda:

“Sucikanlah badan-badan kalian dan semoga Allah mensucikan kalian, karena tidak ada seorang
hamba pun yang tidur di malam hari dalam keadaan suci melainkan Malaikat akan bersamanya
dalam kainnya dan tidak sesaat pun ia membalikan badannya melainkan Malaikat
mengucapkan: *Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini, karena sesungguhnya ia tidur dalam
keadaan suci* (HR. Thabrani, Al-Hafizh Al-Mundziri berkata hadist ini diriwayatkan oleh Ath-
Thabrani dalam Al-Ausath dengan sanad jayyid. Al-Hafizh menghukumi sanadnya dengan
jayyid (Fathul Bari (XI/109)).

Begitupun orang yang berniat untuk bangun shalat malam, sebagaimana hadist dari Abu
Darda’ radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu ‘alahi wassalam bersabda:

Orang yang mendatangi tempat tidurnya sedangkan dia berniat untuk bangun shalat malam,
lalu dia tertidur sampai pagi niscaya ditulis untuknya apa yang dia niatkan dan tidurnya itu
adalah sedekah dari Rabb kepadanya. (HR. An-Nasai, Ibnu Majah dengan sanad Hasan, Ibnu
Hibban dalam Shahihnya) (Shahihut Targhiib wa Tarhiib (1/21), Syaikh Al-Albani
berkata,”Hasan Sahih”)

Orang yang berdoa sebelum tidur akan mendapatkan pahala dari Allah, hadist
Rasulullah shallahu ‘alahi wassalam yang diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib radhiyallahu
‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallahu ‘alahi wassalam bersabda: Apabila engkau hendak tidur,
maka wudhu’lah seperti wudhu’mu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi
kananmu, lalu ucapkanlah (doa tidur cari di internet) Apabila engkau mati pada malam
hari itu, maka engkau mati dalam keadaan fitrah (Islam) dan jika engkau bangun pagi,
bangun pagi telah mendapatkan pahala. (HR. Al-Bukhari (247), Muslim (2710), Abu Dawud
(5046), Ahmad (18044), At-Tirmidzi (3394), Ibnu Majah (3876), dan Ad-Darimi (2683).

Orang yang Menjenguk Orang Sakit


Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah shallahu
‘alahi wassalam bersabda: Tidaklah seorang Muslim menjenguk (saudaranya) Muslim yang
sedang sakit di pagi hari melainkan tujuh puluh ribu malaikat akan bershawalat kepadanya
sampai sore hari. Dan apabila dia menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu
malaikat akan bershalawat kepadanya sampai pagi hari dan ia mendapatkan kebun di Surga.
(HR. At-Tirmidzi (III/300 no. 969), dan ia mengatakan: Hadist ini “hasan gharib”, Ibnu Majah
(I/463 no. 1442), Abu Dawud (III/375 no. 3098, 3099, dan 3100). Syaikh Al-Albani
dalam Shahih Jaami’it Tirmidzi (I/286) mengatakan: “Hadist ini Shahih”. Begitu pula Ibnu
Hibban dalam Mawariduzh Zham-aan (hlm. 182 no. 710).

Tatkala menjelaskan hadist ini, Syaikh Ahmad ‘Abdurrahman Al-Bannarahimahullah


mengatakan,” Shalawat para Malaikat kepada Manusia adalah doa mereka dengan kasih sayang
dan ampunan. Kalimat,Di waktu siang kapan pun, bermakna semenjak orang itu menjenguk
saudaranya. Jika hal itu dilakukan pada siang hari, maka Malaikat akan bershalawat hingga
matahari terbenam dan jika dilakukan pada malam hari, maka Malaikat akan bershalawat
hingga terbit fajar. Karenanya, orang yang menjenguk harus bersegera dari pagi hari atau
bersegera pada awal malam, supaya ia mendapatkan lebih banyak shalawat dari para
Malaikat.(lihat Al-Ihsaan fii Taqriibi Shahiih Ibni Hibbaan (VII/224)

Para Malaikat Mengaminkan Semua Doa Yang Diucapkan Manusia di Dekat


Orang yang Sakit dan Orang yang Tekah Wafat
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia mengatakan, Rasulullah shallahu ‘alahi
wassalam bersabda: Apabila kalian mengunjungi (menjenguk) orang sakit atau jenazah, maka
ucapkanlah kebaikan, sebab sesungguhnya Malaikat mengaminkan apa-apa yang kalian
ucapkan. (HR. Muslim (II/633 no. 919), At-Tirmidzi (IV/46 no. 984), Al-Baihaqi (As-Sunan Al
Kubro IV/107 no. 7124)

Orang yang Duduk Menunggu Waktu Shalat


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
sesungguhnya Rasulullah shallahu ‘alahi wassalam bersabda: Tidaklah salah seorang di antara
kalian duduk dalam rangka menunggu shalat, dalam keadaan shalat –suci dari hadast-
melainkan para Malaikat akan mendoakannya: “Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah,
sayangilah ia”. (HR. Muslim (I/460 no. 469).

Orang yang Berada di Shaff Terdepan dalam Shalat


Dari Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallahu ‘alahi
wassalam bersabda: sungguh Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang)
yang berada di shaff pertama. (HR. Abu Dawud (II/257 no 660), Ibnu Khuzaimah (III/26 no.
1557) dishahihkan oleh Al-Albani (lihat Shahih Sunan Abu Dawud (I/130).

Nabi shallahu ‘alahi wassalam juga memohonkan ampunan untuk orang-orang yang berada di
shaff pertama sebanyak tiga kali dan shaff kedua sekali, sebagaimana hadist dari Al-‘Irbadh bin
Sariyah radhiyallahu ‘anhu, _bahwasanya Rasulullah shallahu ‘alahi wassalam memohon
ampun untuk shaff pertama tiga kali dan shaff kedua satu kali_.(Shahih: HR. An-Nasa’i
(817), Ibnu Majah (996), Ibnu Khuzaimah (III/27), dinilai shahih oleh Al-Albani
dalam Shahihun Nasa’i (I/177) dan Shahiihut Targhiib wa Tarhiib (490).

Orang yang Berada di Shaff Sebelah Kanan dalam Shalat


Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, Rasulullah shallahu ‘alahi
wassalam bersabda: Sungguh Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-
orang) yang berada di Shaff-shaff sebelah kanan.(HR. Abu Dawud (II/263 no. 676), Ibnu
Majah (I/180-181 no. 991), Ibnu Hibban (V/533-534 no. 2160). Al-Hafizh Al-Mundziri berkata:
diriwayatkan oleh Abu dawud dan Ibnu Majah dengan sanad Hasan (At-Targhib wa Tarhib).
Sanadnya dihasankan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar (Fathul Baari II/ 213).

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, ia
mengatakan Apabila kami mengerjakan shalat di belakang Rasulullah shallahu ‘alahi
wassalam, kami sangat ingin berada di sebelah kanan beliau, di mana beliau akan
menghadap kami dengan wajah beliau.(HR. Shahih Muslim, Kitab Shalaatul Musaafiriin wa
Qashruhaa (I/492 no. 709).

Orang yang Menyambung Shaff


Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, Rasulullah shallahu ‘alahi
wassalam bersabda: Sungguh Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-
orang) yang menyambung barisan-barisan shalat. (HR. Ahmad (VI/67), Ibnu Majah (I/179 no.
981), Ibnu Hibban (V/536 no. 2163), Ibnu Khuzaimah (III/ 23), Al-Hakim (I/213), ia berkata
hadist ini shahih sesuai syarat Imam Muslim, tetapi Muslim dan Al-Bukhari tidak
meriwayatkannya dna disetujui oleh Adz-Dzahabi. Hadist ini dishahihkan oleh Al-Albani
(Shahihut Targhib wa Tarhib (I/272).

Orang yang Shalat Subuh dan Ashar Secara Berjama’ah


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallahu ‘alahi
wassalam bersabda: Para Malaikat malam dan malaikat siang silih berganti mendatangi
kalian. Dan mereka berkumpul saat shalat Subuh dan Ashar. Kemudian Malaikat yang
menjaga kalian naik ke atas hingga Allah Ta’ala bertanya kepada mereka –dan Allah lebih
mengetahui keadaan mereka (para hambanya)-,”Dalam keadaan bagaimana kalian
tinggalkan hamba-hamba-Ku?” para Malaikat menjawab,”Kami tinggalkan mereka dalam
keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka
sedang mendirikan shalat. (HR. Al-Bukhari (no. 555) dan Muslim (no. 632).
Malaikat mengucapkan Amin Selesai Imam Membaca Surah Al-Fatihah
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia mengatakan: Sesungguhnya Rasulullah shallahu ‘alahi
wassalam telah bersabda: “Apabila imam shalat membaca “Ghairil Maghdhuubi ‘alaihim
waladh dhaaaaalliiiiiin”,maka ucapkanlah oleh kalian: “Aamiin”[karena para Malaikat
mengucapkan: Aamiin. Dan Imam juga mengucapkan: “Aamiin”], karena siapa pun yang
ucapan (aamiin) nya itu bersamaan dengan ucapan (aamiin) nya Malaikat, maka dosanya
yang telah lalu diampuni. (HR. Al-Bukhari (II/266 no. 782), Muslim (410), Malik dalam Al-
Muwaththa’ (I/195, no. 45), Ahmad (II/459), Abu Dawud (935), An-Nasa’i (II/144), Ibnu
Khuzaimah (570), dan Al-Baihaqi (II/55). Tambahan dalam kurung [] adalah milik An-Nasa’i.
(Insyaallah bersambung)
Sumber: alhidayahpurwosari.or.id

Al-Qur’an dan As-Sunnah yang mulia telah menceritakan bagaimana kedudukan para malaikat-
malaikatNya. Makhluk yang senantiasa mentaati dan mematuhi segala perintah Allah
Subahanallahu wa ta’ala, bahkan malaikat memiliki sifat ketaatan yang begitu tinggi kepada
Allah. Sebelumnya telah kami paparkan mengenai 18 Golongan yang dido’kan para malaikat,
anda bisa melihatnya disini

Berikut ini adalah golongan-golongan yang dido’akan oleh para malaikat:

10. Orang yang Duduk di Masjid Setelah Shalat


Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata:
“Rasulullahi Shalallahu’alahi wasallam bersabda: “Sesungguhnya apabila seorang hamba duduk
di masjid setelah mengerjakan shalat, maka para Malaikat pun bershalawat baginya. Shalawat
mereka baginya: “Ya Allah ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia”. Apabila ia duduk dalam
rangka menunggu shalat, maka para malaikat akan bershalawat baginya. Shalawat mereka
baginya: “Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia”. (HR. Ahmad (XVI/32 no. 8106).
Syaikh Ahmad Syakir mengatakan,”ini adalah hadist yang shahih”.

11.Orang yang Bersedekah di Pagi Hari


Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, sesungguhnya Rasulullahi Shalallahu’alahi
wasallam bersabda: ‘Tidak seharipun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya
melainkan dua Malaikat turun kepadanya, salah satunya mengucapkan: “Ya Allah, hancurkan
harta orang yang kikir” (Muttafaqun alaih): HR. Al-Bukhari (III/304 no. 1442), Muslim (II/700).

12.Orang yang Bershalawat Kepada Nabi


Dari Abdullah bin Amr radhiallahu’anhu, ia berkata: “Aku mendengar
Rasulullah Shalallahu’alahi wasallam bersabda: “Siapa yang bershalawat kepada
Rasulullah Shalallahu’alahi wasallam sekali saja, maka Allah dan Malaikat-Nya akan
bershalawat kepadanya sebanyak tujuh kali, maka sedikitkan atau perbanyaklah seorang hamba
dalam membacanya”. (HR. Ahmad (X/106-107 no. 6605). Al-Hafizh Al-Mundziri
menghasankan sanadnya, begitu juga Al-Hafizh Al-Haitsami, Al-Allamah As-Sakhowi dan
Syaikh Ahmad Syakir.

Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shalallahu’alahi
wasallam bersabda: “Barangsiapa mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan
bershalawat baginya sepuluh kali dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta
ditinggalkan baginya sepuluh derajat/ tingkatan (di surga kelak). (Shahih. HR. An-Nasa’i (no.
1297), Ahmad (3/102 dan 261), Ibnu Hibban (no. 904), dan AL-Hakim (no. 2018), disahihkan
oleh Ibnu Hibban rahimahullah, Al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi, juga oleh Ibnu
Hajar rahimahullah dalam ”Fathul Baari’” (11/167) dan Al-Albani rahimahullah dalam
“Shahihul Adabil Mufrad” (no. 643).

13. Orang yang Mendoakan Saudaranya Tanpa Sepengetahuan Orang


yang Didoakan
Dari Shafwan ia mengatakan: “Aku pergi ke negeri Syam dan mengunjungi Abu
Darda’ radhiallahu ‘anhu di kediamannya, namun ia tidka berada di rumahnya. Hanya Ummu
Darda’ radhiallahu ‘anha yang ada, ia berkata: Apakah tahun ini engkau akan berangkat hai?
“ya” jawabku. Dia berkata: “Do’akanlah kebaikan bagi kami, sebab Nabi Shalallahu’alahi
wasallam beliau bersabda: “Do’a orang muslim bagi saudaranya yang dilakukan tanpa
sepengetahuan orang yang dido’akan adalah do’a yang mustajab (dikabulkan). Di (atas)
kepalanya ada Malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali ia berdo’a bagi saudaranya
dengan satu kebaikan maka Malaikat tersebut mengucapkan: “Aamiin” (Ya Allah,
kabulkanlah)”. Ibnu Abdillah berkata: “Aku pun pergi ke pasar dan menjumpai Abu
Darda’ radhiallahu ‘anhu, ia pun mengucapkan perkataan serupa, yaitu yang diriwayatkan dari
Nabi Shalallahu’alahi wasallam. (HR. Muslim (IV/2094, no. 2733).

14. Orang yang Mengajarkan Kebaikan Kepada Orang Lain


Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu, ia mengatakan: “Disebutkan dua orang kepada
Rasulullah Shalallahu’alahi wasallam, salah satunya adalah ahli dalam ibadah sedangkan yang
lainnya adalah seorang alim. Maka Rasulullah Shalallahu’alahi wasallam bersabda: “Keutamaan
seorang alim (orang yang alim terhadap ilmu agama dengan melaksanakan segala kewajibannya)
atas orang yang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seseorang yang paling rendah di antara
kalian.

Yang dimaksud dengan “kebaikan” adalah ilmu agama dan segala sesuatu yang menyelamatkan
seseorang.
15. Shalawat Para Malaikat Bagi Orang-orang yang Makan Sahur
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhum, ia berkata: Rasulullah Shalallahu’alahi
wasallam, bersabda: “Sesungguhnya, Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat bagi orang-
orang yang makan sahur” (Shahiihut Targhiib wat Tarhiib 1/519). Syaikh Syu’aib Al-Arnauth
mengatakan: hadist ini Shahih).

16. Shalawat Para Malaikat Bagi Orang yang Berpuasa Sedangkan Orang-
orang Makan di Tempatnya
Dari Ummu ‘Umarah binti Ka’ab radhiallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah Shalallahu’alahi
wasallam, bersabda: “Sungguh para Malaikat bershalawat pada orang yang berpuasa sedangkan
orang-orang memakan makanannya hingga mereka semua pergi”. (HR. Ahmad (VI/439), At-
Tarmidzi (XII/67), Ibnu Khuzaimah (III/307 no. 2138), Ibnu Hibban (VIII/216-217 no. 2430).
Imam Tirmidzi memberikan komentar: “hadist ini hasan shahih”.

Syaikh Ahmad ‘Abdurrahaman Al-Banna rahimahullah tatkala menjelaskan sabda


Rasulullah Shalallahu’alahi wasallam, “Para Malaikat bershalawat kepada mereka”, ia pun
berkata: “Para Malaikat memohonkan ampunan baginya karena kesabarannya menahan lapar,
terutama jikia keinginan jiwanya sangat besar dan ia menahannya dengan kuat”.

17. Do’a dari Para Malaikat Pemikul ‘Arsyi dan yang Ada di Sekitarnya
Bagi Orang-orang yang Bertaubat, Lalu Mengikuti Jalan Allah Beserta Karib
Kerabatnya
Di surat Ghafir, Allah menceritakan bahwa malaikat ini mendoakan beberapa hamba Allah,

“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih
memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang
yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan Kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala
sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau
dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, ( ) Ya Tuhan Kami, dan
masukkanlah mereka ke dalam syurga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan
orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan
mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, ( ) dan
peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. dan orang-orang yang Engkau pelihara dari
(pembalasan) kejahatan pada hari itu Maka Sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat
kepadanya dan Itulah kemenangan yang besar“.

(QS. Ghafir: 7 – 9).

Do’a Para Malaikat itu memberi petunjuk bahwa :


1. Di Bumi ini ada orang yang selalu didoakan oleh para Malaikat.
2. Yang didoakan oleh para Malaikat tersebut bukan hanya satu orang saja namun
termasuk seluruh keluarga dan keturunannya.

Lantas siapakah yang dido’akan para malaikat tersebut?

1. Manusia yang bertobat dari Kesalahan yang pernah ia lakukan. Tidak ada manusia
yang tidak pernah berbuat salah. Sebaik-baiknya manusia adalah yang pernah
berbuat salah kemudian ia menyadari kesalahannya serta bertobat dan tidak
mengulangi laki kesalahannya.
2. Manusia yang selalu berusaha mengikuti Jalan yang dituntunkan oleh Allah melalui
Nabi Yang Mulia Rasulullah SAW.
3. Hamba yang selalu mengerjakan Amal Shaleh di antara Bapak-bapak mereka, dan
isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka.

18. Shalawat Para Malaikat Kepada Nabi


Allah Ta’ala berfirman :

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
(QS. Al Ahzab : 56)

Ibnu Hajar berkata dalam kitabnya ‘Al-Jauhar Al Munadzam’, Al Ghazali r.a. ditanya tentang
pengertuan bahwa sholawat kita yakni Allah akan memberikan sepuluh dan seratus sholawat
kepada orang mengucapkan satu sholawat kepadanya, juga tentang pengertian Rasulullah akan
memintakan do’a kepada Allah SWT bagi umatnya yang mengucapkan sholawat kepadanya,
apakah Rasulullah merasa puas dengan sholawat tersebut ? Lantas al Ghazali menjawab dengan
beberapa tambahan, arti sholawat Allah kepada Rasul-Nya dan pada orang-orang yag
mengucapkan sholawat kepadanya adalah limpahan beragam kemuliaan dan kelembutan ni’mat
serta karunia dan kemuliaan yang sempurnya kepada Nabi Muhammad SAW, sesuai dengan
kepatutannya dan kepantasan mereka. Adapun sholawat kita dan sholawat para malaikat adalah
permintaan dan permohonan kesempurnaan tersebut dan keinginan untuk mencurahkan
kesempurnaan itu kepadanya.

Wallahu’alam.

http://alhidayahpurwosari.or.id/18-golongan-yang-didoakan-para-malaikat-part-2-
selesai/
Sumber: Kajian Ustad Abu Nida’ Fatahullah (9-10 Desember
2017), www.muslimah.or.id, www.thewingsofislam.wordpress.com, dan Fanspage:
MENCINTAI SUNNAH RASUL SAW.
‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
Bimbingan Rohani Bersama Ihya Assunnah Solution

Jangan berbangga dgn solat, puasa dan zikir yg banyak kerana semua itu belum tentu
membuatkan Allah reda.

Justeru, apa yg membuatkan Allah reda?

Nabi Musa AS, “Wahai Allah, aku telah melaksanakan ibadah. Lalu manakah ibadahku yg
membuatkan Engkau reda?”

Allah SWT, “Solat? Solatmu itu utk dirimu sendiri, kerana dgn mengerjakan solat, engkau
terpelihara drp perbuatan keji dan munkar.”

“Zikir? Zikirmu itu hanya utk dirimu sendiri, membuatkan hatimu menjadi tenang.”

“Puasa? Puasamu itu utk dirimu sendiri, melatih dirimu utk memerangi hawa nafsumu sendiri.”

Nabi Musa AS, “Lalu ibadahku yg manakah yg membuatkan Engkau reda ya Allah?”

Allah SWT, *”Sedekah, infaq, zakat dan perbuatan baikmu. Itulah yg membuatkan Aku reda,
kerana ketika engkau membahagiakan orang yg sedang susah, Aku hadir di sampingnya. Dan
Aku akan menggantikannya dgn ganjaran 700 kali ganda.”* Surah Al-Baqarah ayat 261 hingga
262.

Apabila kamu sibuk dgn ibadah yg lazim dan berbangga dgnnya, maka itu tandanya kamu hanya
mencintai dirimu sendiri, bukannya Allah.

Tetapi, apabila kamu berbuat baik dan berkorban utk orang lain, maka itu tandanya kau
mencintai Allah dan tentu Allah reda kerananya.

Buatlah perkara yg Allah reda maka Allah akan limpahkan rahmat-Nya dgn membuatkan
hidupmu lapang dan bahagia.

KITAB *Mukasyafatul Qulub*,


KARYA
*Imam Al-Ghazali*.

Bantulah kami umat Islam Melayu Champa di Selatan, Kemboja di Markaz Umar Al-Khattab,
Sihanoukville, Cambodia melalui Ihya Assunnah Solution Maybank 553131011505 –
Sumbangan Anda Lambang Kekuatan Pertalian Ukhuwah Islamiah Seaqidah Dan Lambang
Ketinggian Iman Anugerah Allah SWT Yang Tidak Dapat Dinilai Oleh Makhluk Ciptaan Allah
SWT. Hanya Allah SWT Sahaja Yang Mampu Membalas Setiap Sen Yang Anda Sumbangankan
Di Jalan Nya.
Mohon hantar salinan slip bank in ke talian 0199576237(Ustaz Amin) atau emaikan ke
ihyaassunnah68@gmail.com untuk direkod maklumat yang anda sumbangankan. Jazakumullahu
Khairul Jaza’ Fiddunya WalAkhirah Ya Mujiibas Sailiin….

Anda mungkin juga menyukai