Anda di halaman 1dari 27

TIM PENGAJAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Silabus Irigasi Dan Bangunan Air


Program Studi : Teknik Sipil Nama
Dosen: Ir Ida Bagus Ngr Purbawijaya MSi.,MT
Mata Kuliah (MK) : Irigasi Dan Bangunan Air

Kode MK :
Semester : 5 (Lima)
SKS :2
Standar Kompetensi : Mampu menganalisis, menghitung dengan cermat dan benar berbagai
elemen Irigasi Dan Bangunan Air seperti : terase saluran, kemiringan
permukaan, jenis saluran, petak irigasi, skema jaringan irigasi, skema
bangunan irigasi, kebutuhan air normal, kapasitas saluran irigasi, dimensi
saluran, alat ukur debit, bangunan penunjang irigasi dan bendung.

No. Kompetensi Dasar Materi Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Penilaian Alokasi Waktu Sumber/
Pokok T UK US TM P L Bahan/Alat
1. Mahasiswa Cakupan Mempelajari dan mendiskusikan Mahasiswa dapat    100 - 120 Studi guide
memahami arti, mata kuliah tentang cakupan mata kuliah menyebutkan dan Tugas
konsep dan ruang irigasi dan Irigasi dan Bangunan Air, konsep menjelaskan terstruktur
lingkup dasar- bangunan air, pengembangan jaringan irigasi, kembali, cakupan Diktat kuliah
dasar perencanaan terase terase saluran dan kemiringan mata kuliah irigasi Texbook
irigasi dan saluran, permukaan daerah irigasi, dan bangunan air,
bangunan air kemiringan konsep dan proses
permukaan pengembangan
daerah irigasi jaringan irigasi,
terase saluran dan
kemiringan
permukaan daerah
irigasi,
2. Mahasiswa mampu Kemiringan Mempelajari dan mendiskusikan Mahasiswa dapat    100 - 120 Idem
menjelaskan permukaan konsep terase saluran dan menyebutkan dan (tugas 1)
bentuk permukaan penggunaann menghitung kemiringan saluran menuliskan kembali
dan menghitung ya dalam dan permukaan serta konsep dan rumus
kemiringan menghitung menggambarkan bentuk DAS kemiringan
permukaan sloop saluran permukaan dan
irigasi saluran irigasi

3 Mahasiswa mampu Petak irigasi Mempelajari dan mendiskusikan Mahasiswa dapat    100 - 120 Idem
menjelaskan , skema konsep pembagian petak irigasi menyebutkan dan (tugas 2)
perencanaan petak irigasi dan dan Skema Irigasi dan Skema menuliskan kembali
primer, petak Skema Bangunan Irigasi. konsep perencanaan
sekunder, petak Bangunan petak irigasi primer,
tersier dan mampu Irigasi petak sekunder,
membuat skema petak tersier dan
irigasi dan skema skema irigasi
bangunan
4 Mahasiswa mampu Kebutuhan Mempelajari dan mendiskusikan Mahasiswa dapat    100 - 120 idem
menjelaskan air normal berbagai indikator kebutuhan air menjelaskan kembali
berbagai indikator (NFR) normal dan menghitung kebutuhan pengertian kebutuhan
kebutuhan air air normal untuk perencanaan air normal dan cara
normal untuk irigasi dalam menghitung
tanaman padi dan besarnya NFR ( Net
mampu Farm Rquirement)
menghitung
kebutuhan air
normal tanaman
(Net Farm
Requirement)
5 Mahasiswa Saluran Mempelajari dan mendiskusikan Mahasiswa dapat    100 - 120 Idem
memahami dan berbagai profil saluran menjelaskan kembali (tugas 3)
mampu pembawa/pembuang dan pengertian berbagai
menjelaskan dan menghitung dimensi saluran irigasi bentuk profil saluran
menghitung dan berbagai cara
dimensi saluran dalam menghitung
primer, sekunder, dimensi saluran
tersier . irigasi.

6 Mahasiswa mampu Alat ukur Mempelajari dan mendiskusikan Mahasiswa dapat    100 - 120 idem
menjelaskan debit dan tentang fungsi dan konsep menjelaskan konsep
tentang fungsi bangunan perhitungan alat ukur debit dan perhitungan alat
berbagai alat ukur terjun, Box ukur debit ,
,bangunan terjun, box bagi tersier,
debit dan bagi tersier, bangunan terjun, box
bangunan syphon dan siphon dan gorong-gorong bagi tersier, syphon
penunjang irigasi. gorong- dan gorong-gorong.
gorong

7 UTS 

8 Mahasiswa Bendung Mempelajari dan mendiskusikan Mahasiswa dapat    100 - 120 idem
memahami tentang pengertian dan fungsi menjelaskan konsep
pengertian dan bangunan bendung , bangunan dan pengertian dan
fungsi bangunan pengambilan, penguras, kolam fungsi bangunan
bendung , olakan, kanton pasir. bendung , bangunan
bangunan pengambilan,
pengambilan, penguras, kolam
penguras, kolam olakan, kanton pasir.
olakan, kanton
pasir.
9 Mahasiswa Tinggi Mempelajari dan mendiskusikan Mahasiswa dapat    100 - 120 idem
memahami konsep bendung, tentang penentuan tinggi bending, menjelaskan konsep
penentuan tinggi lebar efektif lebar efektif dan kriteria hidrolis dan perhitungan
bending, lebar dan kriteria bending. tinggi bending, lebar
efektif dan kriteria hidrolis efektif dan kriteria
hidrolis bending. bendung hidrolis bending.

10 Mahasiswa mampu Creep line Mempelajari dan mendiskusikan Mahasiswa dapat    100 - 120 Idem
menjelaskan dan konsep garis hidrolik gradien, creep menjelaskan konsep (tugas 4)
konsep garis perencanaan line dan perencanaan dan Creep line,
hidrolik gradien, mercu menggambarkan hasil perhitungan perencanaan mercu
creep line dan bendung mercu bending mercu bending bending .
perencanaan mercu Mahasiswa dapat
bending menghitung dan
menggambarkan
garis hidrolik
gradient dan bentuk
mercu bendung
11 Mahasiswa mampu Tekanan Mempelajari, mendiskusikan , Mahasiswa dapat    100 - 120 Idem
menjelaskan dan hidrostatis menghitung dan menggambarkan menjelaskan (tugas 5)
menhitung tekanan dan uplift diagram tekanan hidrostatis, perhitungan dan
hidrostatis bending pressure tekanan sedimen dan uplift penggambaran
pada diagram tekanan
dan tekanan uplift bending. pressure. hidrostatis, tekanan
pressure pada sedimen dan uplift
pondasi bending. pressure.

12 Mahasiswa mampu intake, Mempelajari, mendiskusikan dan Mahasiswa dapat    100 - 120 Idem
menjelaskan dan bangunan menghitung intake, bangunan menghitung dan
menghitung intake, penguras dan penguras dan kantong pasir. menjelaskan intake,
kantong bangunan penguras
bangunan penguras
pasir. dan kantong pasir.
dan kantong pasir.

13 Mahasiswa mampu Konsep Mempelajari, mendiskusikan Mahasiswa dapat    100 - 120 Idem
menjelaskan Stabilitas konsep Stabilitas tubuh bendung menyebutkan ,
tentang konsep tubuh menjelaskan dan
Stabilitas tubuh bendung menghitung tekanan
bendung – tekanan yang
bekerja dalam
stabilitas bendung
14 Mahasiswa mampu Konsep Mempelajari, mendiskusikan, Mahasiswa dapat    100
menjelaskan Subak konsep Subak, Tri Hita Karana Dan menjelaskan
tentang konsep (Organisasi Permasalahannya keberadaaan Sistem
Subak, Tri Hita Sosial Irigasi Subak di Bali
Karana Dan Pengaturan
Permasalahannya Air Irigasi di yang berlandaskan
Bali) nilai religius, sosial
dan budaya

15 Mahasiswa mampu aspek teoritis Mempelajari , mendiskusikan aspek Mahasiswa dapat    100
menjelaskan aspek , teknis teoritis , teknis sistem irigasi Subak menjelaskan aspek
teoritis , teknis sistem irigasi dan Kelembagaan Sistem Subak teoritis , teknis
sistem irigasi Subak dan sistem irigasi Subak
Subak dan Kelembaga - dan Kelembagaan
Kelembagaan an Sistem Sistem Subak
Sistem Subak di Subak
Bali
16 UAS 
Keterangan : T = tertulis, UK = Unjuk kerja, US = Unjuk sikap, TM = Tatap muka, P =
Praktikum, L = Latihan terstruktur
1. PENDAHULUAN
2. JARINGAN IRIGASI (SALURAN DAN
BANGUNAN BAGI)
3. KEBUTUHAN AIR IRIGASI
4. PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
5. PERANCANGAN BENDUNG
6. PERENCANAAN KANTONG LUMPUR
 Irigasi merupakan upaya yang dilakukan
manusia untuk mengairi lahan pertanian
 Pada zaman dahulu, jika persediaan air
melimpah karena tempat yang dekat dengan
sungai atau sumber mata air, maka irigasi
dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke
lahan pertanian. Namun demikian, irigasi
juga biasa dilakukan dengan membawa air
dengan menggunakan wadah kemudian
menuangkan pada tanaman satu per satu
 Sejak Mesir Kuno telah dikenal dengan
memanfaatkan Sungai Nil.
 Di Indonesia, irigasi tradisional telah juga
berlangsung sejak nenek moyang kita. Hal ini dapat
dilihat juga cara bercocok tanam pada masa
kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia antara lain :
 Dengan membendung kali secara bergantian
untuk dialirkan ke sawah.
 Cara lain adalah mencari sumber air pegunungan
dan dialirkan dengan bambu yang bersambung.
 Ada juga dengan membawa dengan ember yang
terbuat dari daun pinang atau menimba dari kali
yang dilemparkan ke sawah dengan ember daun
pinang juga.
 Sistem irigasi adalah salah satu upaya Belanda dalam
melaksanakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel) pada
tahun 1830. Pemerintah Hindia Belanda dalam Tanam
Paksa tersebut mengupayakan agar semua lahan
yang dicetak untuk persawahan maupun perkebunan
harus menghasilkan panen yang optimal dalam
mengeksplotasi tanah jajahannya.
 Sistem irigasi yang dulu telah mengenal saluran
primer, sekunder, ataupun tersier. Tetapi sumber air
belum memakai sistem Waduk Serbaguna seperti TVA
di Amerika Serikat. Air dalam irigasi lama disalurkan
dari sumber kali yang disusun dalam sistem irigasi
terpadu, untuk memenuhi pengairan persawahan, di
mana para petani diharuskan membayar uang iuran
sewa pemakaian air untuk sawahnya.
 Tennessee Valley Authority (TVA) yang
diprakasai oleh Presiden AS Franklin D. Roosevelt
pada tahun 1933 merupakan salah satu Waduk
Serba Guna yang pertama dibangun di dunia .
Resesi ekonomi (inflasi) tahun 1930 melanda
seluruh dunia, sehingga TVA adalah salah satu
model dalam membangun kembali ekonomi
Amerika Serikat.
 Isu TVA adalah mengenai: produksi tenaga listrik,
navigasi, pengendalian banjir, pencegahan
malaria, reboisasi, dan kontrol erosi, sehingga di
kemudian hari, Proyek TVA menjadi salah satu
model dalam menangani hal yang mirip.
 Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan
Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (±9 km dari
pusat Kota Purwakarta). Bendungan itu
dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H.
Juanda, dengan panorama danau yang
luasnya n merupakan waduk serbaguna
pertama di Indonesia.
 Irigasi Permukaan
Irigasi Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di
sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan
bebas (free intake)
 Irigasi Lokal
Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku
gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air
yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.
 Irigasi dengan Penyemprotan
Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang
disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun
akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.
 Irigasi Tradisional dengan Ember
Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di
samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.
 Irigasi Pompa Air
Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian
dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada
musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.
 Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi
Di Afrika yang kering dipakai sustem ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air.
 Dengan memanfaatkan pasang-surut air di wilayah
Sumatera, Kalimantan, dan Papua dikenal apa yang
dinamakan Irigasi Pasang-Surat (Tidal Irrigation).
 Teknologi yang diterapkan di sini adalah: pemanfaatan
lahan pertanian di dataran rendah dan daerah rawa-rawa,
di mana air diperoleh dari sungai pasang-surut di mana
pada waktu pasang air dimanfaatkan.
 Di sini dalam dua minggu diperoleh 4 sampai 5 waktu
pada air pasang. Teknologi ini telah dikenal sejak Abad
XIX. Pada waktu itu, pendatang di Pulau Sumatera
memanfaatkan rawa sebagai kebun kelapa.
 Di Indonesia terdapat 5,6 juta Ha dari 34 Ha yang ada
cocok untuk dikembangkan. Hal ini bisa dihubungkan
dengan pengalaman Jepang di Wilayah Sungai Chikugo
untuk wilayah Kyushu, di mana di sana dikenal dengan
sistem irigasi Ao-Shunsui yang mirip.
 Air sungai dinaikan ke tempat penampungan air
menggunakan pompa berkekuatan besar. Air dari
tempat penampungan dialirkan menggunakan pipa-
pipa air bawah tanah berdiameter 30 cm ke pertanian
di sekitarnya.
 Pada setiap pemilik sawah terdapat tempat
pembukaan air irigasi tersebut. Pembagian air ini
bergilir berselang sehari, yang berarti sehari keluar,
sehari tutup.
 Penggunaannya sesuai dengan kebutuhan sawah
setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang
dapat dibuka tutup secara manual. Dari pintu
pengeluaran air tersebut dialirkan ke sawahnya
melalui pipa yang berada di bawah permukaan
sawahnya
sawah irigasi kuno yang berumur 2000
tahun. Terletak di gunung Ifugao
Filipina, terkenal dengan sebutan
Banaue Rice Terraces

Diperkirakan, sawah yang ‘diukir’ di


gunung Ifugo ini, dibuat dengan
peralatan yang sangat tradisional oleh
nenek moyang bangsa Filipin. Sawah
petak ini berada di 1.500 meter di atas
permukaan laut dan mengelilingi
lereng gunung sejauh 10.360
kilometer persegi.
 Subak, merupakan sistem irigasi yang
berbasis petani (farmer-based irrigation
system) dan lembaga yang mandiri (self
governmet irrigation institution).
 Ancaman terhadap kelestarian subak
adalah bersumber dari adanya
perubahan-perubahan dalam berbagai
segi kehidupan masyarakat Bali yang
mengiringi derasnya arus globalisasi
terutama pembangunan pariwisata Bali
Irrigation in a field in New Jersey, United
States
Center pivot with drop sprinklers
PASONA 2 URBAN UNDERGROUND FARM

Anda mungkin juga menyukai