Anda di halaman 1dari 5

AAOI

FI Akuntansi dan Audit Organisasi Lembaga Keuangan Islam mempersiapkan dan


masalah akuntansi, audit, dan standar tata kelola perusahaan, serta etika dan
syariat
standar, untuk lembaga keuangan Islam. Hal ini juga direncanakan Certified
Public Islam
Program akuntan untuk pendidikan akuntansi. www.aaoifi.com

Jasa Keuangan Islam Dewan berfungsi sebagai penetapan standar badan


IFSB internasional untuk
pengaturan dan pengawasan lembaga. Ini telah diucapkan pada tata kelola
perusahaan, risiko
manajemen, kecukupan modal, review proses pengawasan, transparansi, disiplin
pasar,
pengakuan peringkat pada instrumen keuangan syariat-compliant, dan
pengembangan
pasar uang. Hal ini juga mengatur puncak, konferensi, dan lokakarya tentang
isu-isu yang berkaitan dengan
perbankan Islam. www.ifsb.org

Peran utama Malaysia Dewan Standar Akuntansi adalah untuk mengembangkan


MASB akuntansi dan
standar pelaporan keuangan. standar pelaporan keuangan yang dikembangkan
selaras dengan
organisasi standar akuntansi internasional dan AAOIFI tersebut. Standar yang
dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan praktek keuangan
Islam serta kebutuhan
struktur peraturan dan ekonomi di Malaysia. www.masb.org.my

GCIB
FI Dewan Umum Bank Islam dan Lembaga Keuangan adalah internasional
otonom tidak-untuk-profit badan hukum yang mewakili bank-bank Islam dan
keuangan
institusi di seluruh dunia. Tujuan utamanya adalah sebagai berikut:
• menyebarkan informasi pada konsep syariat dan aturan dan ketentuan yang
berkaitan dengan mereka
dalam rangka untuk membantu mengembangkan industri keuangan syariah,
• meningkatkan kerjasama antar anggotanya,
• memberikan informasi yang berkaitan dengan lembaga keuangan syariah, dan
• mempromosikan kepentingan para anggotanya dan membantu mereka
mengatasi kesulitan umum
dan tantangan.

The International Islamic Financial Market adalah salah satu lembaga


IIFM infrastruktur inti dari
industri keuangan syariah. Tidak-untuk organisasi nirlaba didirikan bersama oleh
pusat
bank dan otoritas moneter dari Bahrain, Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Sudan
dan
Bank Pembangunan Islam (Jeddah, Arab Saudi). Fungsi utamanya adalah untuk
meningkatkan
kerjasama antar negara-negara Islam dan lembaga keuangan mereka, khususnya
dalam mempromosikan
perdagangan di pasar sekunder untuk instrumen keuangan syariat-compliant.
www.iifm.net

Rating Agency International Islamic mulai beroperasi pada bulan Juli 2005
IIRA dengan tujuan
membantu pengembangan pasar keuangan regional. Hal menilai profil risiko
pasar
peserta dan instrumen keuangan untuk membantu menginformasikan
pengambilan keputusan investor.
www.iirating.com

Manajemen Likuiditas Pusat berupaya untuk mengembangkan pasar sekunder


LMC aktif untuk jangka pendek
syari'ahproduk treasury compliant. Ini membantu lembaga keuangan Islam
secara efektif mengelola
aset mereka / kewajiban mismatch dan meningkatkan kualitas portofolio mereka.

Bank for International Settlements dari Basel, Swiss, memupuk moneter


BIS internasional
dan kerjasama keuangan dan berfungsi sebagai bank bagi bank sentral. badan
internasional ini memiliki
mengeluarkan panduan untuk mengurangi masalah pengawasan dan meningkatkan
kualitas pengawasan perbankan
di seluruh dunia. Seperti bank konvensional, bank keuangan Islam harus
mematuhi Basel dan
pedoman Basel II. www.bis.org

Dana Moneter Internasional didirikan untuk mempromosikan moneter


IMF internasional
kerjasama, stabilitas keuangan, dan pengaturan untuk mereformasi keuangan
internasional
sistem. Di antara tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan
mendukung tingkat tinggi kerja.
Hal ini juga memberikan bantuan keuangan sementara untuk negara-negara
untuk membantu keseimbangan kemudahan pembayaran
masalah. www.imf.org
 Pakistan
Pakistan merupakan pelopor di bidang perbankan syariah. Pada awal
juli 1979, sistem bunga dihapuskan dari operasional tiga istitusi: National
Investment (Unit Trust), House Building Finance Corporation (pembiayaan
sektor perumahan), dan Mutual Funds of the Investment Corporation of
Pakistan (kerja samainvestasi). Pada tahun 1979-1980, pemerintah
mensosialisasikan skema pinjaman tanpa bunga kepada petani dan nelayan.

Pada tahun 1981, seiring dengan diberlakukannya undang-undang


perusahaan Muharabah dan Murabahah, mulailahberoperasi tujuh ibu cabang
bank komersial nasional diseluruh pakistan dengan menggunakan sistem bagi
hasil. Pada awal tahuan 1985, seluruh sistem perbankan pakistan dikonversi
dengan sistem yang baru, yaitu sistemperbankan syariah.

Contoh Kasus Penyimpangan Pada Bank Syariah

Studi kasus pada bank Syariah di Malaysia dimana secara asidental internal auditor
b a n k S ya r i a h m e n e m u k a n b a h w a b a n k S ya r i a h ya n g m e r u p a k a n
c a b a n g d a r i b a n k konvensional telah melakukan pembiayaan kepada sebuah
rumah sakit namun ternyataterjadi transaksi non shariah compliance pada rumah
sakit tersebut. Sementara pembiayaan itu sudah berlangsung selama empat tahun dan
selama empat tahun rumah sakit tersebut membayar margin tiap bulan kepada bank
Syariah artinya karena pengelolaannya rumah sakit tersebut tidak shariah
compliance maka secara tidak langsung bank mendapatkan margin dari
penghasilan non halal dari rumah sakit tersebut sehingga penghasilan bank
Syariah tersebut bercampur dengan pendapatan halal dan non halal. Dari kasus
tersebut berdasarkan pada prinsip akuntansi Syariah yang full disclosure dan
transparasi terhadap akuntabilitas S yariah maka bank S yariah dalam
laporankeuangannya harus mengungkapkan semua transaksi tersebut terkait dengan
pendapatan non-halal selama empat tahun dengan membuat catatan tambahan atas
laporan keuangan tersebut tentang dana penghasilan yang telah digunakan dan
dibagikan kepada nasabah dalam bentuk non-halal sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban kepada masyarakat dan sesuai dengan standard AAOIFI dan
PSAK di Indonesia dan untuk sisa margin non halal dari rumah sakit tersebut
dikembalikan dalam bentuk sedekah dan memperbaiki akad rumah sakit menjadi
shariah compliance

Secara umum semua produk perbankan Syariah terkait dengan isu transparansi akan
pendapatan non-halal baik itu akad murabahah sebagai produk yang
paling banyak ditawarkan. Potensi penyimpangan di bank Syariah akan selalu
terjadi. Oleh karena itu komitmen dan kualitas sumber daya manusia yang
memahami Syariah baik dari aspek shariah compliance dan best practice
islamic bank harus ditingkatkan dan harus benar-benar merujuk kepada
prinsip-prinsip dan nilai-nilai ekonomi dan bisnis islam yang telah diterapkan
oleh Rasulullah serta meningkatkan pengawasan internal bank Syariah serta
Dewan Syariah nasional (DSN) harus memperketat dalam mengeluarkan dan
menyetujui fatwa terhadap produk perbankan Syariah sehingga terhindar dari dugaan
mengakomodasi kepentingan tertentu.

Pemasalahan Audit S yariah yang Berada Di Malaysia Dan harus


Diselesaikan :

a. DPS Audit Syariah di peringkat nasional masih belum ditubuhkan (untuk


m e n ye l a r a s d a n m e m a n t a u p e r j a l a n a n o r g a n i s a s i s e c a r a b e r k a l a
d a n berpusat).

Disetiap lembaga keuangan perbankan syariah ditempatkan suatu Dewan


Pengawas Syariah (DPS) yang mengawasi operasionalisasi jalannya Bank
Syariah apakah sesuai dengan syariah atau tidak (Syariah Compliance)

b. Tidak ada juru audit Syariah yang berpengalaman dan betul-betul menguasai
bidang audit syariah.

c. Peraturan audit syariah masih belum diusaha dan diperkenalkan lagi.

d. Tidak terdapat badan tertentu yang melatih DPS Syariah secara menyeluruh dan
berkesan

Anda mungkin juga menyukai