LP Isolasi Sosial

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA SDR. S DENGAN RESIKO BUNUH DIRI


DI RUANG KRESNA RSJD DR. ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA

Tgl/Jam MRS : 25 Januari 2019


Tanggal/Jam Pengkajian : 26 Januari 2019 / 10.00 WIB
Metode Pengkajian : Wawancara
Diagnosa Medis : Skizofrenia tak terinci
No.Registrasi : 0770xx

I. PENGKAJIAN
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Klien
Nama Klien : Sdr. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Ngawi
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Tidak Bekerja
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 60 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Ngawi
Hubungan dgn Klien : Ayah kandung

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mendengar bisikan yang menjelek-jelekkannya, dan
menyuruh dia untuk bunuh diri.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Biologi
Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat masalah seperti pasien.
2. Psikososial
a. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien sudah 3 kali gagal bekerja.
b. Riwayat penganiyayaan
Tidak ada riwayat penganiayaan.

D. FAKTOR PRESIPITASI
Keluarga pasien mengatakan pasien mendengar bisikan-bisikan sejak bulan
Januari 2018, dan sudah melakukan cobaan bunuh diri sebanyak 3 kali.
Percobaan pertama, pasien mencoba menjatuhkan diri dari sepeda motor
ketika sedang dibonceng oleh kakaknya, namun pasien hanya mengalami
luka-luka. Percobaan kedua, pasien lari ke rel kereta api dan mau
menabrakkan diri di tengah rel, namun ayah sempat mengikuti pasien ke
lokasi tersebut dan diajak pulang oleh ayahnya, pasien menurut tetapi pasien
menangis dan berteriak. Percobaan ketiga, pada hari minggu tanggal 24
Februari 2019, pasien mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk
melompat dari lantai 2. Pasien kemudian melompat, dan mengalami luka-luka
lecet. Pasien kemudian dibawa paksa oleh keluarganya pulang dan pasien
terus mengamuk. Keesokan harinya, pasien dibawa oleh keluarga ke RSJ dr.
Arif Zainuddin dan pasien kemudian dirawat inap di ruang Kresna.

E. FISIK
1. Keadaan Umum : Sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-Tanda Vital
a. TD : 120/80 mmHg
b. Nadi
 Frek : 82 x/menit
 Irama : teratur
 Kekuatan : teraba kuat
c. Pernafasan
 Frek : 20 x/menit
 Irama : teratur
d. Suhu : 36.60C
4. Ukur :
 Berat Badan : 55 Kg
 Tinggi Badan : 160 cm
5. Keluhan Fisik :
Pasien mengeluh pusing dan sering mengantuk.
F. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: Klien
: tinggal serumah

2. Konsep Diri
a. Citra Diri
Pada saat pengkajian, pasien mengatakan tidak ada bagian dari
tubuhnya yang tidak disukai.
b. Identitas:
Pada saat pengkajian, ketika pasien ditanya mengenai jenis kelamin
pasien menjawab dirinya seorang laki-laki.
c. Peran :
Pada saat pengkajian, pasien ditanya mengenai perannya dalam
keluarga dan lingkungan saat berada di rumah, pasien menjawab saat
berada di rumah pasien sebagai anak yaitu terkadang membantu
pekerjaan di rumah dan membantu ibunya menyiapkan dagangan di
pasar. Pada saat ditanya mengenai perannya saat berada di rumah sakit,
pasien mengatakan perannya sebagai seorang anak sudah mulai
berkurang, karena pasien tidak dapat banyak membantu ibunya.
d. Ideal diri
Saat ditanya apa harapan pasien saat ini pasien mengatakan ingin
segera cepat pulang ke rumah.
e. Harga diri
Pada saat pengkajian klien mengatakan saat berada di rumah sakit
pasien merasa dihargai sebagai pasien dan keluarga yang menunggui
klien juga sangat menerima dan menghargai klien sebagai keluarga.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat :
Pasien mengatakan orang terdekat sekarang adalah pamannya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :
Pada saat dikaji, pasien mengatakan biasanya ikut dalam kegiatan
pengajian di lingkungan rumahnya.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan lebih sering menghabiskan waktu di dalam rumah.
Ketika di rumah sakit, pasien lebih sering berada di dalam kamar dan
menghindari untuk berkomunikasi dengan orang lain.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam.
b. Kegiatan ibadah
Sebelum dirawat di RSJ, keluarga pasien mengatakan pasien sering
mengikuti kajian-kajian/kegiatan keagamaan. Selama dirawat di RSJ,
pasien tidak terlihat melakukan ibadah sholat.

G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan kurang rapi, rambut pasien berantakan, baju dan celana
diganti setiap hari dengan dimotivasi keluarga, kulit pasien bersih,
sebelum dan setelah pasien selesai makan pasien mencuci tangan dan
mulutnya secara bersih.
2. Pembicaraan
Pada saat pengkajian, pasien tidak dapat memulai pembicaraan, suara
pasien terdengar jelas, verbal terarah, pasien dapat menjawab semua
pertanyaan dan sesuai dengan apa yang ditanyakan. Pasien kurang
mempertahankan kontak mata, perhatian pasien dapat terfokus pada topik
pembicaraan.
3. Aktivitas Motorik
Pada saat pengkajian, pasien terlihat lesu ketika diajak berkomunikasi,
dalam melakukan aktivitas seperti berjalan pasien berjalan dengan
lambat. Saat diajak berbicara, pasien sering menunduk. Pasien lebih
sering menghabiskan waktunya di tempat tidur.
4. Alam Perasaan
Pasien tidak mengutarakan perasaannya.
5. Afek
Pada saat berkomunikasi, ekspresi wajah pasien terlihat datar, dan pasien
hanya mengatakan baik-baik saja. Pasien juga lebih sering diam ketika
orang-orang disekitarnya tertawa.
6. Persepsi-Sensori
Pasien mengatakan mendengarkan suara bisikan-bisikan, tetapi pasien
tidak mau mengungkapkan secara jelas.
7. Proses Pikir
Pada saat berkomunikasi atau berinteraksi, kalimat dan pembicaraan
pasien dapat dipahami dengan baik.
8. Bentuk pikir
Pada saat pengkajian, pasien masih bingung ketika ditanyakan mengenai
hal yang baik/buruk dan nyata/tidak nyata.
9. Isi Pikir
Pasien mengatakan tidak merasa ada sikap/tindakannya yang salah.
10. Tingkat Kesadaran
Compos mentis (sadar penuh)
Pasien nampak bingung, mampu berkomunikasi dengan perawat. Pasien
tidak memiliki gangguan orientasi waktu, tempat dan orang.
11. Daya Ingat/Memori
Pasien tidak memiliki gangguan daya ingat jangka pendek dan jangka
panjang saat ini.
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Pada saat pengkajian, pasien mampu berkonsentrasi dan berinteraksi
dengan mahasiswa selama ±10 menit. Pasien mampu berhitung dengan
menyebutkan angka 1 sampai 10 secara mandiri.
13. Pengambilan Keputusan
Pada saat pengkajian, pasien harus dimotivasi oleh orang tua pasien
dalam beraktivitas seperti mandi, berpakaian dan makan.
14. Insight
Pasien tidak mengutarakan perasaannya mengenai daya tilik diri.

H. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Dari hasil observasi klien mampu menyiapkan makan dengan diarahkan,
klien mampu makan sendiri dengan menggunakan sendok, selama makan
tidak berantakan, dan klien mampu merapikan tempat makannya sendiri.
2. BAB / BAK
Klien mengatakan mampu BAB dan BAK sendiri, klien mampu berjalan
ke toilet dengan mandiri dan membersihkan diri setelah BAB/BAK secara
mandiri tanpa harus diberi motivasi oleh keluarga atau perawat.
3. Mandi
Klien mengatakan klien mampu mandi sendiri, klien mengatakan alat
yang digunakan untuk mandi yaitu sabun, shampo, sikat gigi dan pasta
gigi dan setelah mandi klien mengatakan memakai handuk dan baju.
4. Berpakaian / berhias
Dari hasil observasi klien mampu berhias sendiri, memakai baju dan
celana sesuai (tidak terbalik), mampu menyisir rambut.
5. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan bisa tidur siang ± 2 jam, pada malam hari ± 6 jam,
biasanya sebelum tidur klien tidak melakukan aktivitas apa-apa, hanya
berbaring saja ditempat tidur, setelah bangun tidur pasien merapikan
tempat tidurnya kemudian mandi dan sholat subuh.
6. Penggunaan Obat
Dari hasil observasi klien mampu minum obat dengan motivasi dari
ibunya, dan perawat menyiapkan obat yang akan diminum oleh klien.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Dari hasil observasi klien mampu memelihara kesehatannya dengan ikut
berolahraga, senam pagi dan minum obat secara rutin dengan diarahkan.
8. Aktifitas dalam Rumah
Klien sehari-hari sekolah, kemudian hanya membantu kegiatan di rumah
sedikit demi sedikit.
9. Aktifitas di luar rumah
Klien mengatakan tidak begitu mengikuti aktivitas di luar rumah.

I. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyenangkan  Reaksi lambat/berlebihan
masalah  Bekerja berlebihan
 Teknik relaksasi  Menghindar
 Aktifitas konstruktif  Menciderai diri
 Olahraga  Regresi
 Displacement
 Memendam masalah
Penjelasan:
Dari hasil observasi dan wawancara reaksi klien sedikit lambat. Klien
mengatakan sering berkomunikasi dengan pamannya. Jika merasa kesal,
klien hanya akan berdiam diri dan menghindari orang-orang. Klien
mengatakan jarang bercerita jika ada masalah.

MK : mekanisme koping tidak efektif

J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok
Tidak ada masalah
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Pasien mengatakan takut dengan pasien lain yang mengamuk/marah-
marah.
3. Masalah dengan pendidikan
Pasien mengatakan pendidikan terakhirnya yaitu SMK otomotif.
4. Masalah dengan pekerjaan
Pasien mengatakan tidak bekerja.
5. Masalah dengan perumahan
Pasien tidak ada masalah dengan tempat tinggalnya, pasien tinggal
bersama keluarga.

K. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


 Penyakit/ Gangguan Jiwa
 Sistem Pendukung
 Faktor Presipitasi
 Mekanisme Koping
 Penyakit Fisik
 Obat-obatan
 Lain-lain, Jelaskan
Saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan mengetahui bahwa sedang
berada di rumah sakit jiwa. Klien tidak mampu mengungkapkan alasan klien
dibawa ke rumah sakit. Ketika perawat menanyakan penyebab luka di
tangan klien, klien mengatakan lupa.

L. ASPEK MEDIS
Diagnosis medik : Skizofrenia tak terinci
Terapi medik :
1) Risperidone 2 x 1 mg sehari
2) Chlorpromazine 1 x 1 mg sehari
No Nama Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping
1 RISP Risperidone adalah Hipersensitivitas Insomnia, agitasi, cemas,
(Risperi obat yang terhadap sakit kepala, somnolen,
done) 1 digunakan untuk risperidone lelah. Kadang-kadang :
mg menangani
hipotensi ortostatik,
gangguan mental
dengan refleks takikardi,
gejala psikosis, hipertensi, gejala
seperti skizofrenia ekstrapiramidal,
atau gangguan peningkatan berat badan.
bipolar. Selain itu,
obat antipsikotik ini
juga digunakan
untuk
menangani penyakit
Alzheimer atau
gangguan tingkah
laku. Obat ini
bekerja dengan cara
mengembalikan
keseimbangan
senyawa alami di
otak.
2 Chlorpro  Mengendalikan Hipersensitifitas Hipotensi postural,
mazine 1 mania, terapi terhadap takikardi, pusing,
mg skizofrenia, klorpromazin atau mengantuk, dystonia,
mengendalikan komponen lain akathisia,
mual dan muntah, formulasi, reaksi pseudoparkinsonism,
menghilangkan hipersensitif dyskinesia tardif, sindroma
kegelisahan dan silang antar neurolepsi malignan,
ketakutan fenotiazin kejang, fotosensitivitas,
sebelum operasi, mungkin terjadi, dermatitis, pigmentasi,
porforia depresi SSP berat amenore, pembesaran
intermitten akut dan koma. payudara, hiperglisemia,
 Perilaku anak mual, konstipasi, retensi
yang eksplosif urin, impotensi, gangguan
dan mudah ejakulasi, agranulositosis,
tersinggung dan eosinophilia, leukopenia,
terapi jangka anemia, purpura
pendek untuk trombositopenia, jaundice,
anak hiperaktif. penglihatan kabur,
perubahan kornea,
retinopati pigmen.

II. ANALISA DATA


No DATA MASALAH
1. DS : Halusinasi
- Pasien mengatakan mendengar bisikan yang
menjelek-jelekkannya, dan menyuruh dia untuk
bunuh diri.
- Keluarga pasien mengatakan pasien mendengar
bisikan-bisikan sejak bulan Januari 2018, dan sudah
melakukan cobaan bunuh diri sebanyak 3 kali.
DO :
- Pasien terlihat sering melamun.
- Pasien menghindari komunikasi dengan orang lain.
- Penampilan kurang rapi, rambut pasien berantakan.
2 DS:
- Pasien mengatakan saat di rumah sakit lebih banyak
berdiam diri di tempat tidur karena merasa takut
untuk berbicara dengan pasien dan orang lain di
ruangan.

DO: Resiko bunuh diri


- pasien terlihat lesu ketika diajak berkomunikasi,
- pasien berjalan lambat
- Pasien tidak dapat memulai pembicaraan,
- kontak mata pasien kadang - kadang tidak terfokus
pada lawan bicara
- pasien sering menunduk dan memalingkan wajah
- Pasien lebih sering menghabiskan waktunya di
tempat tidur

Pohon masalah

Resiko Bunuh Diri Effect

Halusinasi Core problem

Mekanisme koping tidak efektif Causa

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
2. Resiko bunuh diri
IV. RENCANA KEPERAWATAN/INTERVENSI
Diagnosa
NO Tujuan keperawatan Intervensi
Keperawatan
1 Halusinasi Setelah dilakukan asuhan SP I
keperawatan 1. Identifikasi halusinasi :
selama ...x 24 jam, masalah  Jenis halusinasi
keperawatan  Isi halusinasi
dapat teratasi dengan kriteria  Frekuensi munculnya
hasil halusinasi
pasien mampu :  Waktu terjadi halusinasi
1. Mengidentifikasi : Jenis, Isi,  Situasi pencetus munculnya
Frekwensi, Waktu, Situasi, halusinasi
2. Perasaan, respon.  Perasaan saat halusanisi
Mengontrol halusinasi dengan muncul
menghardik.  Respon yang dilakukan
pasien saat tejadi halusinasi
2. Jelaskan cara mengontrol
halusinasi :
 Menghardik
 Minum obat
 Bercakap-cakap
 Melakukan kegiatan
3. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan hardik
4. Masukan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik
Setelah dilakukan asuhan 1. Evaluasi kegiatan menghardik,
keperawatan beri pujian
selama ...x 24 jam, masalah 2. Latih cara mengontrol
keperawatan halusinasi dengan obat,
dapat teratasi dengan kriteria jelaskan 6 benar :
hasil  Jenis obat yang harus di
pasien mampu : minum
 Guna obat yang diminum
1. Mempraktikan  Dosis obat yang diminum
mengontrol halusinasi  Frekuensi minum obat
dengan menghardik  Cara minum obat
2. Menjelaskan 6 benar  Kontinuitas minum obat
obat : 3. Masukan pada jadwal kegitan
 Jenis obat yang untuk latihan menghardik dan
harus di minum minum obat
 Guna obat yang
diminum
 Dosis obat yang
diminum
 Frekuensi minum
obat
 Cara minum obat
 Kontinuitas minum
obat
Setelah dilakukan asuhan SP III
keperawatan 1. Evaluasi kegiatan latihan
selama ...x 24 jam, masalah menghardik dan obat, beri
keperawatan dapat teratasi pujian
dengan kriteria hasil pasien 2. Latih cara mengontrol
mampu : halusinasi dengan
 Mengontrol halusinasi bercakap-cakap saat
dengan menghardik dan terjadi halusinasi
minum obat 3. Masukkan pada jadwal
 Mengontrol halusinasi kegiatan unt7k latihan
dengan bercakap-cakap menghardik, minum obat
saat terjadi halusinasi dan bercakap-cakap
Setelah dilakukan asuhan SP IV
keperawatan 1. Evaluasi kegitan latihan
selama ...x 24 jam, masalah menghardik, obat,
keperawatan dapat teratasi bercakap-cakap dan beri
dengan kriteria hasil pasien pujian
mampu : 2. Latihan cara mengontrol
 Mengontrol halusinasi halusinasi dengan
dengan menghardik,obat, melakukan kegiatan harian
dan bercakap-cakap (mulai 2 kegiatan)
 Mengontrol halusinasi 3. Masukkan pada jadwa
dengan melakukan kegiatan kegiatan untuk latihan
harian (mulai 2 kegitan) menghardik, minum obat,
bercakap-cakap daan
kegiatan harian
4. Evaluasi kegiatan latihan
menghardik, obat,
bercakap-cakap, dan
kegiatan harian.

2 Resiko Bunuh Setelah dilakukan asuhan SP 1


Diri keperawatan selama 1. Identifikasi kemampuan
...x 24 jam. melakukan kegiatan dan
 Klien mampu 2. Aspek positif pasien (buat
mengidentifikasi daftar kegiatan)
 kemampuanmelakukan 3. Bantu pasien menilai
kegiatan dan aspek kegiatan yang dapat
positif dilakukan saat ini (pilih
pasien,memilih dan dari daftar kegiatan) : buat
melakukan kegiatan daftar kegiatan yang dapat
kesatu. dilakukan saat ini
4. Bantu pasien memilih
salah satu kegiatan yang
dapat dilakukan saat ini
untuk dilatih
5. Latih kegiatan yang dipilih
(alat dan cara
melakukannya) Masukan
pada jadual kegiatan untuk
latihan dua kali per hari
Setelah dilakukan asuhan SP II
keperawatan selama 1. Evaluasi kegiatan pertama
...x 24 jam. yang telah dilatih dan
Klien mampu memilih dan berikan pujian
melakukan kegiatan kedua. 2. Bantu pasien memilih
kegiatan kedua yang akan
dilatih
3. Latih kegiatan kedua (alat
dan cara)
4. Masukkan pada jadual
kegiatan untuk latihan: dua
kegiatan masing2 dua kali
per hari

Setelah dilakukan asuhan SP III


keperawatan selama 1. Evaluasi kegiatan pertama
...x 24 jam. dan kedua yang telah
Klien mampu memilih dan dilatih dan berikan pujian
melakukan 2. Bantu pasien memilih
kegiatan ketiga . kegiatan ketiga yang akan
3. dilatih Latih kegiatan
ketiga (alat dan cara)
4. Masukkan pada jadual
kegiatan untuk latihan:
tiga kegiatan, masing-
masing dua kali per hari

Setelah dilakukan asuhan SP IV


keperawatan selama 1. Evaluasi kegiatan pertama,
...x 24 jam. kedua, dan ketiga yang
Klien mampu memilih dan telah dilatih dan berikan
melakukan pujian
kegiatan keempat. 2. Bantu pasien memilih
kegiatan keempat yang
akan
3. Dilatih Latih kegiatan
keempat (alat dan cara)
4. Masukkan pada jadual
kegiatan untuk latihan:
empat kegiatan masing-
masing dua kali per hari
Setelah dilakukan asuhan SP V
keperawatan selama 1. Evaluasi kegiatan latihan
...x 24 jam. dan berikan pujian.
Klien mampu melakukan 2. Latih kegiatan dilanjutkan
kegiatan sampai tak sampai tak terhingga
terhingga, menunjukan 3. Nilai kemampuan yang
kemampuan yang telah telah mandiri
mandiri,harga diri pasien 4. Nilai apakah harga diri
meningkat. pasien meningkat
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL NO IMPLEMENTASI RESPON/EVALUASI
DX
1. Rabu, 27 1. DS : S:
Februari  Pasien mengatakan  Pasien mengatakan
2018 bahwa mendengar bahwa mendengar suara
suara yang tidak jelas, yang tidak jelas, suara
suara  Pasien mengatakan
 Pasien mengatakan bahwa ia sangat bingung,
bahwa ia sangat apakah suara terbut nyata
bingung, apakah suara atau tidak.
terbut nyata atau tidak.  Pasien mengatakan
 Pasien mengatakan mengantuk
mengantuk O:
DO :  Pasien Nampak bingung
 Pasien Nampak  pasien lebih banyak di
bingung kamar dan tidak mau
 pasien lebih banyak di keluar dari kamar
kamar dan tidak mau  Pasien banyak tidur
keluar dari kamar  Kontak mata tidak lama.
 Pasien banyak tidur  Pasien hanya berbicara
 Kontak mata tidak seperlunya saja
lama.  Pasien lebih banyak diam
 Pasien hanya jika tidak di tanya.
berbicara seperlunya  Pasien mampu
saja mengulang cara
 Pasien lebih banyak menghardik.
diam jika tidak di 
tanya. A : Halusinasi pendengaran
Implementasi : P:
SP 1 :  Masalah belum teratasi
1. Mengidentifikasi  Evaluasi dan lanjutkan SP
halusinasi : 1
 Jenis halusinasi
 Isi halusinasi
 Frekuensi
munculnya
halusinasi
 Waktu terjadi
halusinasi
 Situasi pencetus
munculnya
halusinasi
 Perasaan saat
halusanisi muncul
 Respon yang
dilakukan pasien
saat tejadi
halusinasi
2. Menjelaskan cara
mengontrol halusinasi :
 Menghardik
3. Melatih cara
mengontrol halusinasi
dengan hardik
4. Memasukan pada
jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik

RTL
 Evaluasi SP 1
Kembali
2. Kamis, 28 1 DS : S:
Februari  Paisen mengatakan  Paisen mengatakan bahwa
2019 bahwa masih masih mendengar suara-suara
mendengar suara-suara yang tidak jelas, pasien
yang tidak jelas, pasien mengatakan bahwa yang
mengatakan bahwa terdengar suara laki-laki dan
yang terdengar suara perempuan, suara terdengar
laki-laki dan sepertibanyak orang, dan
perempuan, suara suara menyuruh pasien untuk
terdengar melukai diri sendiri (bunuh
sepertibanyak orang, diri).
dan suara menyuruh  Pasien mengatakan selalu
pasien untuk melukai merasa ngantuk
diri sendiri (bunuh  Pasien mengatakan bahwa ia
diri). lupa untuk mempraktikan
 Pasien mengatakan cara menghardik ketika suara-
selalu merasa ngantuk suara tersebut datang.
 Pasien mengatakan  Pasien mengatakan bahwa
bahwa ia lupa untuk ketika suara datang pasien
mempraktikan cara memilih diam dan mencoba
menghardik ketika untuk tidur.
suara-suara tersebut  Pasien mengatakan bahwa ia
datang. akan mencoba cara
 Pasien mengatakan menghardik
bahwa ketika suara O:
datang pasien memilih  Pasien sudah mau keluar dari
diam dan mencoba kamar dan berbaur dengan
untuk tidur. pasien lain
DO :  Pasien masih tampak diam
 Pasien sudah mau dan bingung
keluar dari kamar  Pasien banyak melamun
dan berbaur dengan  Pasien lebih banyak tidur
pasien lain  Kontak mata sebentar
 Pasien masih  Pasien mampu mempraktikan
tampak diam dan cara menghardik
bingung A : Halusinasi pendengaran
 Pasien banyak P : Masalah belum teratasi
melamun  Evaluasi&Pertahankan SP
 Pasien lebih 1
banyak tidur  Lanjutkan SP 2
 Kontak mata
sebentar
Implementasi :
SP 1
1. Mengdientifikasi
halusinasi :
 Jenis halusinasi
 Isi halusinasi
 Frekuensi
munculnya
halusinasi
 Waktu terjadi
halusinasi
 Situasi pencetus
munculnya
halusinasi
 Perasaan saat
halusanisi muncul
 Respon yang
dilakukan pasien
saat tejadi
halusinasi
2. Menjelaskan cara
mengontrol halusinasi :
 Menghardik
3. melatih cara
mengontrol halusinasi
dengan hardik
4. memasukan pada
jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik
RTL :
 Evaluasi SP 1 dan
melanjutkan SP 2
halusinasi
 Ajarkan SP 1
RBD

3. Jum’at, 01 2. DS : S:
maret 2019  Pasien mengatakan  Pasien mengatakan bahwa
bahwa ada suara-suara ada suara-suara yang
yang menyuruh ia untuk menyuruh ia untuk melukai
melukai diri sendiri diri sendiri (Bunuh diri)
(Bunuh diri)  Ibu pasien mnegatkan bahw
 Ibu pasien mnegatkan sebelummasuk RS pasien
bahw sebelummasuk RS sudah 3 kali mencoba bunuh
pasien sudah 3 kali diri
mencoba bunuh diri  Pasien mengatakan bahwa
 Pasien mengatakan sebelum masuk RS pasien
bahwa sebelum masuk sempat jatuh dari lantai 2
RS pasien sempat jatuh  Pasien mengatakan bahwa
dari lantai 2 keinginan bunuh diri muncul
 Pasien mengatakan saat mendengar bisikan.
bahwa keinginan bunuh  Pasien mengatakan tidak
diri muncul saat ingin melakukan kegitan
mendengar bisikan. apapun di RS, pasien ingin
 Pasien mengatakan tidak pulang
ingin melakukan kegitan O :
apapun di RS, pasien  Pasien sudah mau lebih
ingin pulang banyak cerita dari
DO : sebelumnya
 Pasien sudah mau lebih  Pasien sudah mau keluar
banyak cerita dari dari kamar dan bergabung
sebelumnya dengan pasien lainnya
 Pasien sudah mau keluar  Kontak mata sudah lebih
dari kamar dan bergabung baik
dengan pasien lainnya  Verbal tidak melantu
 Kontak mata sudah lebih Melamun pasien berkurang
baik A : RBD
 Verbal tidak melantur P : Masalah belum teratasi
 Melamun pasien  Evaluasi ulang SP 1
berkurang

Implementasi :
1. Mengidentifikasi
kemampuan
melakukan kegiatan
dan Aspek positif
pasien (buat daftar
kegiatan)
2. Membantu pasien
menilai kegiatan yang
dapat dilakukan saat ini
(pilih dari daftar
kegiatan) : buat daftar
kegiatan yang dapat
dilakukan saat ini
3. Membantu pasien
memilih salah satu
kegiatan yang dapat
dilakukan saat ini
untuk dilatih

4. Melatih kegiatan yang


dipilih (alat dan cara
melakukannya)
Masukan pada jadual
kegiatan untuk latihan
dua kali
RTL :
Evaluasi SP 1

4. Jum’at, 01 1 DS : S:
Maret 2019
 Pasien mengatakan  Pasien mengatakan bahwa
bahwa suara-suara sudah suara-suara sudah sedikit
sedikit berkurang dari berkurang dari sebelumnya
sebelumnya  Pasien mengatakan bahwa ia
 Pasien mengatakan mau mempraktikan cara
bahwa ia mau menghardik, dan suara-suara
mempraktikan cara mampu hilang perlahan
menghardik, dan suara-  Pasien mnegtakan bahwa ia
suara mampu hilang merasa lebih bak dan
perlahan nyaman
 Pasien mnegtakan bahwa  Pasien mengatakan bahwa
ia merasa lebih bak dan tidur nyenyak
nyaman  Pasien mengatakan bahwa ia
 Pasien mengatakan sudah minum obat
bahwa tidur nyenyak  Pasien mnegatakn tidak
DO: fungsi obatnya
 Pasien Nampak tenang  Pasien mengatakan bahwa ia
 Pasien Nampak lebih baik tidak tau jam minum obat,
dari sebelumnya, sudah pasien minum obat ketika di
tidak murung dan mulai suruh
mau tersenyum A : Halusinasi
 Pasien mampu melakukan P:
cara menghardik  Masalah belum teratasi
Implementasi :  Lanjutkan dan evaluasi
1. Mengevaluasi kegiatan SP 1 dan 2 Halusinasi
menghardik, beri
pujian
2. Melatih cara
mengontrol halusinasi
dengan obat, jelaskan 6
benar :
 Jenis obat yang
harus di minum
 Guna obat yang
diminum
 Dosis obat yang
diminum
 Frekuensi minum
obat
 Cara minum obat
 Kontinuitas minum
obat
3. memasukan pada
jadwal kegitan untuk
latihan menghardik
dan minum obat
5. Sabtu, 2 1. DS : S:
Maret 2019  Pasien mengatakan  Pasien mengatakan bahwa
bahwa suara-suara sudah suara-suara sudah sangat
sangat jarang muncul jarang muncul
 Suara-suara tersebut  Suara-suara tersebut hanya
hanya datang ketika pagi datang ketika pagi hari
hari  Pasien mengatakan bahwa
 Pasien mengatakan suara tida terdengar jelas
bahwa suara tida dan tidak terlalu ramai
terdengar jelas dan tidak seperti seblumnya
terlalu ramai seperti  Pasien mengatakan bahwa
seblumnya sudah memahami penjelasan
 Pasien mengatakan tentang obat
bahwa ia sudah meminum  Pasien mengatakan bahwa
obat warna obatnya kuning muda
 Pasien mengatakan bahwa ia
DO : minum ubat sehari 2 kali
 Pasien Nampak tenang pada pagi dan sore hari
 Pasien mampu melakukan
cara menghardik O:
 Pasien sudah memahami  Pasien Nampak tenang
waktu dan warna obat  Pasien mampu melakukan
yang diminumnya cara menghardik
Implementasi :  Pasien mampu menjelaskan
1. Mengevaluasi kegiatan tentang waktu, jumlah, serta
menghardik, beri warna obat yang
pujian diminumnya.
2. Melatih cara  Pasien sudah memahami
mengontrol halusinasi waktu dan warna obat yang
dengan obat, jelaskan 6 diminumnya
benar : A : Halusinasi Pendengaran
 Jenis obat yang P :
harus di minum  Masalah belum teratasi
 Guna obat yang  Intervensi dilanjutkan
diminum  Pertahankan& evaluasi SP
 Dosis obat yang 1, SP 2.
diminum  Lanjutkan SP 3
 Frekuensi minum
obat
 Cara minum obat
 Kontinuitas minum
obat
3. Mamasukan pada
jadwal kegitan untuk
latihan menghardik
dan minum obat

RTL :
 Evaluasi SP1 dan SP 2
 Melanjutkan SP 3
6. Sabtu, 2 2 DS : S:
Maret 2019  Pasien mengatakan  Pasien mengatakan bahwa
bahwa sudah tidak ada sudah tidak ada suara yng
suara yng menyuruh menyuruh untuk bunh diri,
untuk bunh diri, suara suara terdengar tidak jelas
terdengar tidak jelas  Pasien mnegatkan bahwa ia
 Pasien mnegatkan tidak memiliki keinginan
bahwa ia tidak untuk bunuh diri
memiliki keinginan  Pasien mengatakan bahw ia
untuk bunuh diri tidak ingin melakukan
 Pasien mengatakan kegiatan apapun
bahw ia tidak ingin O:
melakukan kegiatan  Pasien Nampak tenang
apapun  Tidak tampak perilaku
DO : percobaan bunuh diri
 Pasien Nampak tenang  Kamar pasien bebas dari
 Tidak tampak perilaku alat-alat yang berbahaya.
percobaan bunuh diri  Pasien Nampak hanya
 Kamar pasien bebas duduk-duduk di luar
dari alat-alat yang ruangan dan sedikit
berbahaya. berbincang dengan
 Pasien Nampak hanya orangtuanya.
duduk-duduk di luar A : Resiko Bunuh diri
ruangan dan sedikit P:
berbincang dengan Masalah belum teratasi
orangtuanya. Evaluasi ulang SP 1
Implementasi :
1. Mengidentifikasi
kemampuan
melakukan kegiatan
dan Aspek positif
pasien (buat daftar
kegiatan)
2. membantu pasien
menilai kegiatan yang
dapat dilakukan saat ini
(pilih dari daftar
kegiatan) : buat daftar
kegiatan yang dapat
dilakukan saat ini
3. membantu pasien
memilih salah satu
kegiatan yang dapat
dilakukan saat ini
untuk dilatih
4. melatih kegiatan yang
dipilih (alat dan cara
melakukannya)
memasukan pada
jadual kegiatan untuk
latihan dua kali,
RTL :
Evaluasi SP 1

Anda mungkin juga menyukai