TUGAS TUTORIAL 1
Silahkan dikerjakan dan di apload di forum, bukan dikirim ke email saya, terima kasih
5. Perbedaan antara tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan bank dan lembaga
keuangan syariah dan konvensional
Pada intinya Akuntansi Keuangan membahas tentang ketersediaan informasi untuk
membantu pengguna dalam pembuatan keputusan. Hal ini sejalan dengan Firman Alllah SWT
dalam surat Al-Baqarah: ayat 168.
Tujuan-tujuan akuntansi keuangan bank dan lembaga keuangan konvensional lainnya,
sebagian besar disusun oleh negara-negara non muslim. Secara alamiah, hal ini tentu saja
berbeda dengan apa yang disusun oleh Bank dan Lembaga Keuangan Syariah lain. Perbedaan
utama terletak pada perbedaan tujuan informasi akuntansi yang dibutuhkan. Hal ini bukan
berarti kita menolak keberadaan hasil-hasil perumusan tujuan-tujuan akuntansi yang telah
dibuat oleh para pakar negara-negara muslim. Hal ini karena adanya kesamaan tujuan umum
antara pengguna muslim dan non muslim yaitu penyediaan informasi akuntansi.
Sebagai tambahan, beberapa alasan lain yang menghasilkan perbedaan tujuan dari
Akuntansi Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, antara lain:
a. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah harus patuh terhadap prinsip-prinsip dan aturan
syariah dalam semua aspek keuangan dan aspek lain yang terkait.
b. Fungsi dari Bank dan Lembaga Keuangan Syariah sangat berbeda dengan Bank dan Lembaga
Keuangan Konvensional lain yang mengadopsi model lembaga keuangan barat.
c. Hubungan antara Bank dan Lembaga Keuangan Syariah dengan pihak-pihak lain yang
mempunyai urusan dengannya berbeda dengan hubungan yang dibentuk dengan model
Bank dan Lembaga Keuangan Konvensional. Tidak seperti Bank dan Lembaga Keuangan
Konvensional, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah tidak menggunakan bunga dalam
investasi dan transaksi keuangannya, tempat Bank dan Lembaga Keuangan Konvensional
meminjam dan memberikan pembiayaan menggunakan dasar bunga sebagai pembentuk
harganya. Bank Syariah menghimpun dana dengan pola investasi berdasarkan akad
Mudharabah (misalnya pembagian keuntungan antara investor(Shahibul Maal) dan Bank
Syariah sebagai Mudharib) dan menyalurkan dana yang berhasil dihimpun dengan model
bagi hasil, jual beli maupun sewa yang sesuai dengan ketentuan syariah.