Pertanyaan
Jawab :
Terkait Sosial budaya ( gaya hidup) konsumen : Sikap konsumen Alfamart bergeser
sesuai perkembangan jaman, pada awalnya Alfamart masuk di dunia toko retail hanya
dengan konsep toko modern untuk membeli kebutuhan pokok yang nyaman dan bersih
(adanya pendingin ruangan, display barang yang rapi dan kebersihan ruangan yang
terjaga). Namun saat ini perubahan gaya hidup konsumen, perkembangan lingkungan dan
model penjualan membuat konsep toko mulai di kembangkan dengan cara :
membuat format baru seperti Alfa Express (convenience store yang menjual lebih
dari sekedar minimarket. Alfa express menjual makanan dan minuman siap saji
yang dapat langsung disantap di tempat. Selain itu alfa express juga menyediakan
tempat untuk menikmati santapan tersebut) dan Alfa Midi (ukuran yang lebih
besar dari minimarket biasa, tetapi tidak sebesar supermarket atau kadang
dikatakan midi market. Alfamidi menjual item item seperti buah dan sayur serta
frozen food).
Menyesuaikan fasilitas toko dengan gaya hidup masa kini, misal dengan
menyediakan wifi, sitting area, pemesanan kopi dan makanan ready to eat yang
di hangatkan dulu dengan microwave toko tanpa biaya tambahan.
Terkait Demografis : ukuran toko selalu di sesuaikan dengan wilayah dan kebutuhan
suatu lokasi, misal di tempat-tempat yang traffic nya tinggi namun bukan wilayah
pemukiman seperti stasiun, terminal, airport dan perkantoran akan di buat “specific store”
dengan luas yang relatif kecil dan tidak menjual sembako atau kebutuhan dasar rumah
tangga.
List Product Assortment juga di sesuaikan dengan wilayah sebaran toko Alfamart, dimana
Alfamart akan menyediakan stock sesuai dengan demand wilayah tersebut, sebagai
contoh, alfamart tidak akan menyediakan barang dagangan berupa makanan non-halal di
wilayah yang mayoritas penduduk nya muslim.
Dari sisi perusahaan, teknologi sangat membantu proses bisnis secara keseluruhan
dimana sistem yang terintegrasi memudahkan control perusahaan terhadap 13.000 toko
Alfamart diseluruh Indonesia dan Filipina.
Dari sisi Supplier, teknologi tinggi yang di gunakan Alfamart sangat membantu supplier
dalam memetakan sebaran produknya. Di Indonesia hanya Alfamart yang
menggunakan sistem customize seperti ini, yang memungkinkan supplier mengetahui
secara detail toko mana yang memiliki sales tertinggi atau terendah atas produknya,
sehingga supplier dapat menentukan strategi penjualan dan promosi tepat sasaran.
Dari sisi konsumen, Sistem Payment dan E-commerce juga sudah di terapkan di
Alfamart untuk memudahkan transaksi .
Jawab :
- Gaya hidup : Jika Alfamart tidak cekatan mengikuti trend yang berkembang, maka
konsumen akan sangat mudah pindah ke competitor
- Demografis : Jika Alfamart salah melakukan penentuan format toko, maka akan
menyebabkan slow moving stock dan mengalami kerugian di storage cost.
- Regulasi : Peraturan pemerintah baik pemerintah pusat ataupun daerah sangat
berpengaruh terhadap ekspansi bisnis, dimana Alfamart sangat bergantung pada jaringan
untuk menaikkan bargain position power.
- Teknologi : Biaya pengembangan sangat mahal sehingga di butuhkan biaya tinggi dan
terus menerus. Jika terjadi masalah pada sistem, maka semua toko dalam jaringan
Alfamart berpotensi akan lumpuh.
menyikapi regulasi yang ada dengan men-support permintaan dukungan UMKM dan
usaha tradisional.
Selalu memperhatikan kesesuaian format toko per lokasi
Mengikuti perkembangan jaman dengan membuka toko online bernama “ Alfacart”
Mengembangkan franchise untuk menghindari aturan monopoli
Bersikap netral terhadap issue politik
Supplier -- MD (berfungsi membuat trading term) -DC (membuat PO)- Store
Pesaing terbesar di Indonesia adalah “Indomaret”, dan saat ini ada pendatang baru yang di
indikasi sebagai ancaman yaitu “Family Mart (Japan) “
Di awal bisnis market segment Alfamart mayoritas adalah ibu-ibu, sehingga yang banyak di jual
adalah barang barang kebutuhan pokok dengan presentase kategori produk Food 80% dan non
food 20%. Seiring perkembangan jaman, saat ini prosentase gender pelanggan Alfamart sudah
mulai seimbang antara laki-laki dan perempuan yaitu 50:50. Pergeseran segmen tersebut
dianggap sebagai dampak dari gaya hidup konsumen yang mulai genit, laki laki dan wanita
mulai memperhatikan perawatan tubuh sehingga pelanggan datang ke toko tidak lagi hanya
untuk membeli kebutuhan pokok. Saat ini kategori stock di Alfamart antara Food dan Non Food
mulai seimbang prosentase nya.
Contoh :
Angka penjualan coca cola turun, seiring dengan gaya hidup sehat yang mulai berkembang
Angka penjualan Pulsa naik, karena pulsa dan kuota mulai menjadi kebutuhan dasar konsumen.
Pemain industry ritel : Alfamart, Indomaret, Family Mart, Circle K, Ceria Mart, 212 Mart,
Yomart.
4. Model penelitian