1. Alat dan kegunaan
No Alat Kegunaan
1 Tabung reaksi Mereaksikan bahan kimia dan menyimpan larutan kimia dalam
volume sedikit.
2 Pembakar spiritus Alat pembakar.
3 Pipet tetes Mengambil larutan dalam volume sedikit.
4 Cawan porselen Menaruh bahan yang dipanaskan dalam oven pada suhu tinggi.
5 Erlenmeyer Menampung dan mencampur bahan, larutan atau cairan, biasa
digunakan dalam proses titrasi.
6 Gelas beaker Menampung dan mencampur bahan kimia.
7 Gelas ukur Mengukur volume larutan.
8 Hot plate stirrer dan stirrer Pemanas dan mengaduk otomatis yang dapat diatur temperatur
bar dan kecepatan pengadukannya.
9 Mortar + alu Menggerus dan menghaluskan bahan kimia padat.
Shafira Naya
10 Pipet volume/pipet gondok, Mengambil larutan pekat dengan jumlah volume tertentu.
propipet Propipet digunakan bersama pipet gondok untuk memompa
larutan agar masuk atau keluar pipet gondok.
11 Buret Menampung larutan yang digunakan sebagai titran pada proses
titrasi.
12 Corong pisah Memisahkan larutan yang berbeda massa jenisnya.
2. Kelebihan dan kekurangan masing-masing teori atom (TO1 no 2)
a. Dalton
- Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi.
- (+) sudah menemukan bagian terkecil dari atom
- (-) belum menjelaskan tentang kulit dan inti atom
b. Thomson – penemu elektron
- Atom adalah bola bermuatan positif, di dalamnya terdapat elektron-elektron tersebar,
seperti roti kismis.
- (+) sudah menemukan elektron, percobaan sinar tabung katoda
- (-) belum ada lintasan
c. Rutherford
- Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif, dikelilingi elektron yang bermuatan
negatif.
- (+) sudah ada lintasan dan inti atom, dengan percobaan sinar alfa pada lempengan emas
- (-) tidak bisa menjelaskan kenapa elektron tidak jatuh ke inti, karena belum menjelaskan
tingkat energi
- (-) bertentangan dengan teori gelombang elektromagnetik Maxwell
d. Niels Bohr
- Elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu.
- Ke luar = menyerap energi, ke dalam = melepas energi
- (+) menjelaskan tingkat energi, spektrum atom hidrogen
- (-) belum menjelaskan spektrum atom-atom lain
e. Mekanika Kuantum (Schrodinger)
- (+) Kebolehjadian ditemukannya elektron (kemungkinan posisi), bentuk orbital
- (-) belum ditemukan kekurangan
3. Menentukan golongan dan periode (TO1 no 6, TO2 no 2)
Periode: n (kulit) terbesar
Golongan: hitung evanya
- s, p golongan A
- d golongan B
- 4f lantanida, 5f aktinida
4. Tata nama dan penyetaraan reaksi kimia (TO1 no 7, TO2 no 5)
Tata nama senyawa
a. Logam + nonlogam = logam + nonlogam (akhiran –ida)
Contoh: MgI2 (magnesium iodida), FeCl3 (besi (III) klorida).
b. Nonlogam + nonlogam = sebut jumlah atomnya
Shafira Naya
5. Mengkonversi % ke molar, molal, bpj, fraksi mol (TO1 no 11)
Molaritas dan molalitas
massa zat (gr)
M olaritas = M r (gr.mol) × volume 1000
larutan (ml)
massa zat (gr) 1000
M olalitas = M r (gr.mol)
× massa pelarut (gr)
% Massa dan % Volume
% M assa = massa zat terlarut
massa larutan × 100% % V olume = volume zat terlarut
volume larutan × 100%
Bagian per Juta (bpj)
massa komponen A volume komponen A
K adar zat A = massa campuran × 106 K adar zat A = volume campuran
× 106
Fraksi mol (X)
F raksi mol A (X A ) = molmol A
A+mol B F raksi mol B (X B ) = molmol B
A+mol B
6. Menentukan rumus molekul hidrokarbon CxHy (TO1 no 10) → liat contoh soal
Shafira Naya
7. Sifat daya hantar listrik, larutan (TO2 no 10) (*)
Daya hantar listrik
Padatan Lelehan Larutan Titik didih
Kovalen Polar - - v 2
Kovalen Non - - - 3
Polar
Larutan elektrolit dan non elektrolit
E. kuat E. lemah Non
Contoh asam kuat, basa kuat, asam lemah, basa alkohol, gula, urea
hampir semua garam lemah, garam
rangkap, garam
merkuri
8. Pemisahan campuran (TO1 no 34, TO2 no 8)
No Nama Dasar Contoh
1 Filtrasi Perbedaan ukuran partikel zat Air dan pasir
(penyaringan) campuran
Biasanya untuk memisahkan
campuran heterogen
2 Distilasi Perbedaan titik didih - Alkohol dan air
(penyulingan) - Penyulingan minyak bumi
3 Evaporasi Menguapkan pelarutnya Sari jeruk nipis berupa larutan asam
(penguapan) sitrat
4 Ekstraksi Perbedaan kelarutan zat dalam - Pengambilan senyawa kimia dalam
pelarut bahan obat (padat-cair)
- Pemurnian kafein dengan kloroform
dari filtrat dalam air (cair-cair,
dengan corong pisah)
5 Kristalisasi Pemisahan untuk memperoleh zat - Pembuatan garam dapur dari air laut
padat yang terlarut dalam suatu - Pembuatan gula dari tebu
larutan
6 Sublimasi Satu zat dapat menyublim (padat ke Pemisahan iodin dari garamnya
gas), sedangkan zat yang lain tidak
dapat menyublim
7 Kromatografi Perbedaan kecepatan rambat (fase Pemisahan zat warna dalam tinta
gerak dan fase diam)
8 Sentrifugasi Perbedaan massa jenis Pemisahan sel darah merah dari plasma
(pemusingan) darah
9 Dekantasi Partikel-partikel pada tidak larut dari Pemisahan tanah yang dapat
(penuangan) zat cair dibiarkan mengendap, lalu mengendap dari air lumpur
menuang pelarutnya
10 Atraksi Perbedaan sifat kemagnetan Pemisahan pasir besi dalam tanah
magnetik
9. Trayek PH → tinggal bikin garis bilangan
Shafira Naya
CONTOH SOAL
a. 20 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan KOH 0,1 M
10 mL larutan basa kuat KOH 0,1 M (1 mmol KOH) akan bereaksi dengan 20 mL larutan asam
lemah CH3COOH 0,1 M (2 mmol CH3COOH) menghasilkan air dan garam basa
konjugasi CH3COOK.
a. 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan CH3COONa 1 M
b. 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan CH3COOH 1 M
a = mol CH3COOH = 10 mL × 0,1 mmol/mL = 1 mmol
g = mol CH3COO− = mol CH3COONa = 10 mL × 1 mmol/mL = 10 mmol
11. Hidrolisis: PH, reaksi hidrolisis (TO2 no 9, 12) (*)
Sifat larutan hasil hidrolisis parsial ngikutin yang KUAT nya,
Shafira Naya
kalau hidrolisis total tergantung harga Ka/Kb. Kalau Ka > Kb = ASAM, Kb > Ka = BASA.
HIDROLISIS PARSIAL HIDROLISIS TOTAL
12. Hidrolisis PH (*)
13. Menentukan kurva titrasi (daerah kurva, kurva titrasi)
Kurva titrasi
asam kuat + basa kuat asam kuat + basa lemah asam lemah + basa kuat
asam lemah + basa lemah
14. Teori asam basa (TO1 no 24)
Konsep Teori Contoh
Arrhenius Asam: melepas H+ dalam air. NaOH → Na+ + OH-
Basa: melepas OH- dalam air.
Bronsted-L Asam: donor proton (H+) HCOOH + H2O ⇌ HCOO- + H3O+
owry Basa: akseptor proton (H+) Reaksi bolak-balik
Lewis Asam: akseptor pasangan elektron NH3 + BF3 → NH3BF3
Basa: donor pasangan elektron Struktur lewis
Shafira Naya
ΔH1 + ΔH2 = ΔH3 + ΔH4
16. Pergeseran kesetimbangan (TO 1 no 21,22,23 & TO2 no 14) (*)
a. Konsentrasi
- Konsentrasi reaktan (kiri) diperbesar, bergeser ke arah produk (kanan), produk bertambah.
- Konsentrasi produk (kanan) diperbesar, bergeser ke arah reaktan (kiri).
b. Suhu
- Kenaikan suhu: bergeser ke arah reaksi endoterm
- Penurunan suhu: bergeser ke arah reaksi eksoterm
- Pada reaksi endoterm, kenaikan suhu membuat Kc semakin besar.
- Pada reaksi eksoterm, penurunan suhu membuat Kc semakin besar.
- Kc tetap jika suhu tetap.
c. Volume dan tekanan
- Volume diperbesar: bergeser ke arah koefisien yang lebih besar
- Tekanan diperbesar: bergeser ke arah koefisien yang lebih kecil
d. Katalis: hanya mempercepat terjadinya kesetimbangan tapi tidak mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan.
17. Koloid : contoh, jenis
Jenis koloid
No Jenis Koloid Fase Medium Contoh
Terdispersi Pendispersi
1 Sol padat Padat Padat Kaca berwarna, paduan logam, intan hitam
2 Sol Padat Cair Tinta, cat, sol emas, sol belerang
3 Emulsi padat Cair Padat Mutiara, mentega, gel, keju, selai, lem kanji
4 Emulsi Cair Cair Susu, santan
5 Busa padat Gas Padat Batu apung, karet busa
6 Busa Gas Cair Buih sabun, krim kocok
7 Aerosol padat Padat Gas Asap, debu
8 Aerosol cair Cair Gas Kabut, awan, embun, semprotan
Sifat koloid
a. Efek Tyndall: penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Contoh:
- Warna biru di langit pada siang hari dan warna jingga pada sore hari.
- Sorot lampu mobil, senter di udara yang berkabut.
- Sinar matahari melalui celah dedaunan pada waktu pagi yang berkabut.
b. Gerak Brown: gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersi, terjadi akibat adanya
tumbukan antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi.
c. Elektroforesis: pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.
Contoh: proses penyaringan debu pabrik dan identifikasi jenazah dengan tes DNA
d. Adsorpsi: proses penyerapan suatu zat yang bermuatan di permukaan partikel koloid.
Contoh:
- Penyembuhan sakit perut dengan norit.
- Penjernihan air dengan tawas.
- Pencelupan serat wol pada proses pewarnaan.
- Penjernihan air tebu pada pembuatan gula.
e. Koagulasi: penggumpalan partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium
pendispersinya.
Contoh:
- Pengolahan karet dari lateks.
Shafira Naya
- Penjernihan air.
- Pembentukan delta di muara.
- Proses penggumpalan debu/asap dari pabrik.
- Proses penetralan partikel albuminoid dalam darah oleh ion Fe3+ atau Al3+.
f. Koloid pelindung: koloid yang dapat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi.
Contoh:
- Penambahan kasein pada susu.
- Penambahan lesitin pada margarin.
- Penambahan gelatin pada es krim.
- Penambahan minyak silikon pada cat.
g. Dialisis: mengurangi ion pengganggu dalam koloid menggunakan selaput semipermeabel.
Contoh: memisahkan ion-ion sianida dari tepung tapioka dan proses cuci darah.
18. Sifat koligatif larutan (teori/hitungan), (TO1 no 30,31 dan TO2 no 15)
Rumus sifat koligatif larutan
P = Xpelarut x Po
ΔP = Xterlarut x Po
ΔP = P – Po
Penerapan sifat koligatif larutan
a. Penurunan tekanan uap : tingginya kadar garam di Laut Mati dan pembuatan kolam
renang apung.
b. Kenaikan titik didih : penyulingan minyak bumi
c. Penurunan titik beku : penggunaan garam dapur untuk mencairkan salju, penambahan
etilen glikol pada radiator mobil, dan penambahan garam dalam pembuatan es putar.
d. Tekanan osmotik larutan : naiknya air tanah melalui akar ke seluruh bagian tanaman,
proses cuci darah, penggunaan garam dapur untuk membunuh lintah, pengawetan makanan
dengan garam dapur, obat tetes mata, infus, dan pemisahan zat beracun dalam air limbah
sebelum dibuang ke lingkungan.
Diagram
Shafira Naya
20. Korosi (pencegahan) (TO2 no 24)
Urutan dari tercepat ke terlambat: air garam/asam → air dingin → air panas → udara terbuka → udara tertutup
→ anhidrat → minyak.
Pencegahan
- Mengecat: pagar, jembatan, railing
- Melumuri dengan oli/gemuk: perkakas, mesin
- Dibalut plastik: rak piring, keranjang sepeda
- Tin plating/dilapis timah: kaleng kemasan
- Galvanisasi/dilapis zink: pipa besi, tiang telpon, badan mobil
- Chromiumplating/ dilapis krom: bumper mobil
- Pengorbanan anoda (magnesium): pipa baja dalam tanah, badan kapal
- Anodizing: perkakas dapur, bingkai, kerangka bangunan, kusen pintu, jendela
21. Reaksi elektrolisis (TO2 no 20)
22. Sel volta dan kegunaan, bisa gambar, notasi sel, E sel (TO1 no 32, TO2 no 19) (*)
Deret volta:
Li – K – Ba – Sr – Ca – Na – Mg – Al – Mn – (H2O) – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – (H) –
Cu – Hg – Ag – Pt – Au
Logam yang kiri mengalami oksidasi (anoda), kanan reduksi (katoda)
Elektron bergerak dari anoda ke katoda
Shafira Naya
24. Sifat periodik unsur (TO1, TO2 no 3)
(semakin besar)
KE ATAS KANAN : afinitas elektron, keelektronegatifan, energi ionisasi, asam, oksidator.
KE KIRI BAWAH : jari-jari atom, basa, reduktor.
Urutan energi ionisasi unsur periode 3: Na-Al-Mg-Si-S-P-Cl-Ar
25. Jenis ikatan, rumus kimia
Ikatan ion : logam + nonlogam
Ikatan kovalen : nonlogam + nonlogam
Penyimpangan aturan oktet
- Belum mencapai oktet: BeCl2, BCl3, dan AlBr3
- Eva ganjil: NO2.
- Melebihi oktet: PCl5, SF6, ClF3, IF7, dan SbCl5
26. Sifat unsur golongan utama
a. Alkali (IA)
- Jari-jari atom besar.
- Energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan rendah.
- Penghantar panas dan listrik yang baik.
- Spektra emisi dengan warna nyala yang khas.
- Reduktor hebat.
- Bereaksi hebat dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen.
b. Alkali tanah (IIA)
Shafira Naya
30. Unsur, proses, manfaat
Senyawa Alkali
● Na → pereduksi, pendingin rekator atom, TEL, garam dapur, melelehkan salju, sabun, kaca,
dll
● Li → paduan logam ( Alloy), anode pada baterai
● KCL dan K2SO4 → pupuk
● KNO3 → Bahan peledak
● Cs dan Rb → katode lampu elektronik
Alkali Tanah
● Ca(OCl)2 → disinfektan
● Ba(SO)4 → warna hijau pd kembang api
● Mg(OH)2 → Obat maag
● Ca → elektrode dalam aku, reduktor dalam motor atau oengolahan logam
● Be → campuran dan jendela sinar x
Transisi
● Tinanium → Pesawat terbang dan industri kimia
● Cr → CromPlatting
● Fe → membuat baja, perangkat elektronik
● Cobalt → aliansi
● Tembaga → Alat elektronik
● Seng → pelapis anti karat
Shafira Naya
Halogen
● Fluorin → freon, pengawe kayu (NaF), mengetsa kaca (HF)
● Cl → Disinfektan, plastik (PVC), insektisida (DDT), pelarut atau kloroform
● Bromin→ Penenang saraf, pemadam kebakaran (ChH3Br), Cahaya dalam fotografi
● Iodin → obak gondok, obat luka, mengetes kadar amilum pada tapioka
gol. V A
● Nitrogen → pupuk, mengisi ruang ksong
● Fosfor → Pembuatan korek api, pelapis logam, soda kue
● Arsenik→ insektisida dan elektronik
gol. VI A
● Oksigen→ napas, oksidator, pembakaran
● Belerang → membuat as. sulfat, vulkinasi karet, obat penyakit kulit
Gas Mulia
● Helium → pendingin pada rekator nuklir, isi balon
● Xe → pembiusan
● Radon→ terapi radiasi kanker
● Argon → pengisi bohlam lampu pijar
Periode Ketiga
● Aluminium → pelapis alat dapur, pesawat terbang, aluminium foil
● silikon → membuat gelas/kaca, alat2 elektronik, komputer
● Tawas (menjernihkan air), Larutan PK (disinfektan), Antasida (obat mag), Natrium benzoat
(pengawate), Kalium fosfat (Ca3 (PO)4 → pupuk)
31. Reaksi-reaksi senyawa karbon (*)
a. Substitusi : penggantian atom oleh atom yang lain.
Untuk membedakan alkohol dengan eter. Alkohol bereaksi dengan Na menghasilkan H2, dengan PCl5
menghasilkan HCl. Sedangkan eter tidak bereaksi.
b. Adisi : pemutusan ikatan rangkap (tidak jenuh → jenuh)
c. Oksidasi : melibatkan oksigen
Untuk membedakan aldehid dengan keton. Aldehid + Fehling → endapan merah bata, Aldehid + Tollens
→ cermin perak. Sedangkan keton tidak bereaksi.
d. Netralisasi : asam + basa → garam + air
Contoh : RCOOH + NaOH → RCOONa + H2O
e. Hidrolisis : penguraian senyawa kimia saat direaksikan dengan air
f. Esterifikasi : asam karboksilat + alkohol → ester
g. Saponifikasi: ester + basa alkali → alkohol + garam sisa asam
h. Eliminasi : membentuk ikatan rangkap (jenuh → tidak jenuh)
32. Isomer hidrokarbon
a. Isomer kerangka : rumus struktur sama, tapi struktur rantai C-nya berbeda.
b. Isomer posisi : rumus molekul sama, tapi letak ikatan rangkap berbeda.
c. Isomer geometri : rumus molekul sama, tapi gugusnya terletak dalam ruang berbeda.
Shafira Naya
33. Nama, struktur, kegunaan benzen
Toluena - Bahan dasar pembuatan asam benzoat
- Bahan peledak TNT
- Pelarut senyawa karbon
Trinitro toluena TNB: zat padat pada bahan peledak (TNB > TNT)
(TNT)
TNB: 1,3,5-trinitro benzena
TNT: 2,4,6-trinitro toluena
Shafira Naya
34. Reaksi esterifikasi dan kebalikannya (*)
Alkohol = keiket sama O atau jadi gugus alkil. Contoh:
35. Uji makanan (*)
a. Karbohidrat
Uji Makanan Untuk mengetahui Perubahan warna
Uji gula pereduksi Karbohidrat kecuali
Fehling sukrosa, amilum, dan Endapan merah bata
Benedict selulosa Endapan merah bata
Tollens Cermin perak
Uji Seliwanoff Membedakan gula Gula ketosa (fruktosa) = warna merah
ketosa atau aldosa Gula aldosa (glukosa) = tidak warna
merah
Uji Molisch Karbohidrat Cincin warna ungu
Uji amilum (iodin/lugol) Amilum Biru
Uji glikogen Glikogen Merah kecoklatan
Uji dekstrin Dekstrin Merah anggur
b. Protein
Uji Makanan Untuk mengetahui Perubahan warna
Uji Biuret Ikatan peptida Merah muda sampai ungu
Uji Xantoproteat Inti benzena dalam protein Kuning atau jingga
Uji Millon Asam amino dengan gugus Cincin warna merah
fenol dalam protein
Uji belerang (dengan pereaksi Belerang dalam protein Endapan hitam dari PbS.
timbal (II) nitrat/timbal (II) asetat)
ESSAY
36. Konsentrasi titrasi asam basa
37. Reaksi dan pH Buffer (ada di PG no 10)
38. Laju reaksi (ordo, faktor-faktor) (*)
Shafira Naya
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi:
a. Konsentrasi: semakin besar konsentrasi zat pereaksi, semakin cepat.
b. Luas permukaan zat: semakin luas permukaan zat, reaksi berlangsung semakin cepat
(padatan < butiran < serbuk)
c. Suhu: semakin tinggi, semakin cepat.
d. Katalisator: meningkatkan laju reaksi dengan memperkecil energi aktivasi.
e. Tekanan dan volume: peningkatan tekanan, memperkecil volume. Peningkatan tekanan
menyebabkan jumlah tumbukan bertambah. Memperkecil volume, jarak setiap molekul lebih
berdekatan. Maka, reaksi berlangsung lebih cepat.
f. Pengadukan: jika diaduk, reaksi berlangsung lebih cepat karena pengadukan dapat
mempercepat terjadinya tumbukan.
39. Hukum Faraday, elektrolisis
Hukum Faraday I
massa = PAr I.t
BO × 96500
I.t
F = mol elektron = 96500 dan Q = I. t
Hukum Faraday II
Ar1
massa 1
massa 2
= P BO1
Ar2
P BO2
40. Rumus molekul, kepolaran, gaya antarmolekul, dan hibridisasi (ada di PG no 29)