Anda di halaman 1dari 17

Shafira Naya 

 
1. Alat dan kegunaan 
No  Alat  Kegunaan 
1  Tabung reaksi  Mereaksikan bahan kimia dan menyimpan larutan kimia dalam 
volume sedikit. 

 
2  Pembakar spiritus  Alat pembakar. 

 
3  Pipet tetes  Mengambil larutan dalam volume sedikit. 

 
4  Cawan porselen  Menaruh bahan yang dipanaskan dalam oven pada suhu tinggi. 

 
5  Erlenmeyer  Menampung dan mencampur bahan, larutan atau cairan, biasa 
digunakan dalam proses titrasi. 

 
6  Gelas beaker  Menampung dan mencampur bahan kimia. 

 
7  Gelas ukur  Mengukur volume larutan. 

 
8  Hot plate stirrer dan stirrer  Pemanas dan mengaduk otomatis yang dapat diatur temperatur 
bar  dan kecepatan pengadukannya. 

 
9  Mortar + alu  Menggerus dan menghaluskan bahan kimia padat. 
Shafira Naya 

 
10  Pipet volume/pipet gondok,  Mengambil larutan pekat dengan jumlah volume tertentu. 
propipet  Propipet digunakan bersama pipet gondok untuk memompa 
larutan agar masuk atau keluar pipet gondok. 

11  Buret  Menampung larutan yang digunakan sebagai titran pada proses 
titrasi. 

 
12  Corong pisah  Memisahkan larutan yang berbeda massa jenisnya. 

 
 
2. Kelebihan dan kekurangan masing-masing teori atom (TO1 no 2) 
a. Dalton 
- Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi. 
- (+) sudah menemukan bagian terkecil dari atom 
- (-) belum menjelaskan tentang kulit dan inti atom 
b. Thomson​ – penemu elektron 
- Atom adalah bola bermuatan positif, di dalamnya terdapat elektron-elektron tersebar, 
seperti roti kismis. 
- (+) sudah menemukan elektron, percobaan sinar tabung katoda 
- (-) belum ada lintasan 
c. Rutherford 
- Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif, dikelilingi elektron yang bermuatan 
negatif. 
- (+) sudah ada lintasan dan inti atom, dengan percobaan sinar alfa pada lempengan emas 
- (-) tidak bisa menjelaskan kenapa elektron tidak jatuh ke inti, karena belum menjelaskan 
tingkat energi 
- (-) bertentangan dengan teori gelombang elektromagnetik Maxwell 
d. Niels Bohr 
- Elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu. 
- Ke luar = menyerap energi, ke dalam = melepas energi 
- (+) menjelaskan tingkat energi, spektrum atom hidrogen 
- (-) belum menjelaskan spektrum atom-atom lain 
e. Mekanika Kuantum (Schrodinger) 
- (+) Kebolehjadian ditemukannya elektron (kemungkinan posisi), bentuk orbital 
- (-) belum ditemukan kekurangan 
3. Menentukan golongan dan periode (TO1 no 6, TO2 no 2) 
Periode: n (kulit) terbesar 
Golongan: hitung evanya 
- s, p golongan A 
- d golongan B 
- 4f lantanida, 5f aktinida 
 
4. Tata nama dan penyetaraan reaksi kimia (TO1 no 7, TO2 no 5) 
Tata nama senyawa 
a. Logam + nonlogam  = logam + nonlogam (akhiran ​–ida)​  
Contoh: MgI​2​ (magnesium iodida), FeCl​3​ (besi (III) klorida). 
b. Nonlogam + nonlogam  = sebut jumlah atomnya 
Shafira Naya 

Contoh: N​2​O (dinitrogen monoksida), N​2​O​5​ (dinitrogen pentaoksida). 


c. Poliatom = kation + anion (hafalin tabel) 
d. Asam   = ​asam​ + anion 
e. Basa = kation + ​hidroksida 
Tabel kation & anion 

 
 
5. Mengkonversi % ke molar, molal, bpj, fraksi mol (TO1 no 11) 
Molaritas dan molalitas 
massa zat (gr)
M olaritas = M r (gr.mol) × volume 1000
larutan (ml)
 
massa zat (gr) 1000
M olalitas = M r (gr.mol)
× massa pelarut (gr)
 
 

 
% Massa dan % Volume 
% M assa = massa zat terlarut
massa larutan × 100% % V olume = volume zat terlarut
volume larutan × 100%  
 
Bagian per Juta (bpj) 
massa komponen A volume komponen A
K adar zat A = massa campuran × 106 K adar zat A = volume campuran
× 106  
 
Fraksi mol (X) 
F raksi mol A (X A ) = molmol A
A+mol B F raksi mol B (X B ) = molmol B
A+mol B  
 
 
6. Menentukan rumus molekul hidrokarbon CxHy (TO1 no 10) → liat contoh soal 
 
 
 
Shafira Naya 

 
7. Sifat daya hantar listrik, larutan (TO2 no 10) (*) 
Daya hantar listrik 
  Padatan  Lelehan  Larutan  Titik didih 

Ion  -  v  v  1 (paling tinggi) 

Kovalen Polar  -  -  v  2 

Kovalen Non  -  -  -  3 
Polar 
 
Larutan elektrolit dan non elektrolit 
  E. kuat  E. lemah  Non 

Nyala lampu  ada  tidak ada  tidak ada 

Gelembung  ada  ada  tidak ada 

Derajat ionisasi  1  0 < alpha < 1  0 

Terionisasi  sempurna  sebagian  tidak terionisasi 

Daya hantar  kuat  lemah  tidak ada 

Contoh  asam kuat, basa kuat,  asam lemah, basa  alkohol, gula, urea 
hampir semua garam  lemah, garam 
rangkap, garam 
merkuri 
 
8. Pemisahan campuran (TO1 no 34, TO2 no 8) 
No  Nama  Dasar  Contoh 
1  Filtrasi  Perbedaan ukuran partikel zat  Air dan pasir 
(penyaringan)  campuran 
Biasanya untuk memisahkan 
campuran heterogen 
2  Distilasi  Perbedaan titik didih  - Alkohol dan air 
(penyulingan)  - Penyulingan minyak bumi 
3  Evaporasi  Menguapkan pelarutnya  Sari jeruk nipis berupa larutan asam 
(penguapan)  sitrat 
4  Ekstraksi  Perbedaan kelarutan zat dalam  - Pengambilan senyawa kimia dalam 
pelarut  bahan obat (padat-cair) 
- Pemurnian kafein dengan kloroform 
dari filtrat dalam air (cair-cair, 
dengan corong pisah) 
5  Kristalisasi  Pemisahan untuk memperoleh zat  - Pembuatan garam dapur dari air laut 
padat yang terlarut dalam suatu  - Pembuatan gula dari tebu 
larutan 
6  Sublimasi  Satu zat dapat menyublim (padat ke  Pemisahan iodin dari garamnya 
gas), sedangkan zat yang lain tidak 
dapat menyublim 
7  Kromatografi  Perbedaan kecepatan rambat (fase  Pemisahan zat warna dalam tinta 
gerak dan fase diam) 
8  Sentrifugasi  Perbedaan massa jenis  Pemisahan sel darah merah dari plasma 
(pemusingan)  darah 
9  Dekantasi  Partikel-partikel pada tidak larut dari  Pemisahan tanah yang dapat 
(penuangan)  zat cair dibiarkan mengendap, lalu  mengendap dari air lumpur 
menuang pelarutnya 
10  Atraksi  Perbedaan sifat kemagnetan  Pemisahan pasir besi dalam tanah 
magnetik 
 
9. Trayek PH → tinggal bikin garis bilangan 
 
Shafira Naya 

10. Buffer: PH 


AL + garam / BL + garam → langsung rumus (jangan lupa valensi) 
AL + BK / BL + AK → direaksikan, syarat: sisa yang lemah 

 
CONTOH SOAL 
a. 20 mL larutan CH​3​COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan KOH 0,1 M 
10 mL larutan basa kuat KOH 0,1 M (1 mmol KOH) akan bereaksi dengan 20 mL larutan asam 
lemah CH​3​COOH 0,1 M (2 mmol CH​3​COOH) menghasilkan air dan garam basa 
konjugasi CH​3​COOK. 

 
a. 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan CH3COONa 1 M 
 
b. 10 mL larutan CH​3​COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan CH​3​COOH 1 M 
a = mol CH​3​COOH = 10 mL × 0,1 mmol/mL = 1 mmol 
g = mol CH​3​COO​−​ = mol CH3COONa = 10 mL × 1 mmol/mL = 10 mmol 

 
 
11. Hidrolisis: PH, reaksi hidrolisis (TO2 no 9, 12) (*) 

 
 

 
 
Sifat larutan hasil hidrolisis parsial ngikutin yang ​KUAT​ nya, 
Shafira Naya 

kalau hidrolisis total tergantung harga Ka/Kb. Kalau ​Ka > Kb = ASAM, Kb > Ka = BASA​. 
 
HIDROLISIS PARSIAL HIDROLISIS TOTAL 

 
 
12. Hidrolisis PH (*) 
 
13. Menentukan kurva titrasi (daerah kurva, kurva titrasi) 

 
Kurva titrasi 

 
asam kuat + basa kuat asam kuat + basa lemah asam lemah + basa kuat 

 
asam lemah + basa lemah 
 
14. Teori asam basa (TO1 no 24) 
Konsep  Teori  Contoh 
Arrhenius  Asam: melepas H​+​ dalam air.  NaOH → Na​+​ + OH​- 
Basa: melepas OH​-​ dalam air. 
Bronsted-L Asam: donor proton (H​+​)  HCOOH + H​2​O ⇌ HCOO​-​ + H​3​O​+ 
owry  Basa: akseptor proton (H​+​)  Reaksi bolak-balik 
Lewis  Asam: akseptor pasangan elektron  NH​3​ + BF​3​ → NH​3​BF​3 
Basa: donor pasangan elektron  Struktur lewis 
 
 
 
 
 
 
 
 
Shafira Naya 

15. Hukum Hess (TO1 no 16) 

 
ΔH​1​ + ΔH​2​ = ΔH​3​ + ΔH​4 
 
16. Pergeseran kesetimbangan (TO 1 no 21,22,23 & TO2 no 14) (*) 
a. Konsentrasi 
- Konsentrasi reaktan (kiri) diperbesar, bergeser ke arah produk (kanan), produk bertambah. 
- Konsentrasi produk (kanan) diperbesar, bergeser ke arah reaktan (kiri). 
b. Suhu 
- Kenaikan suhu: bergeser ke arah reaksi endoterm 
- Penurunan suhu: bergeser ke arah reaksi eksoterm 
- Pada reaksi endoterm, kenaikan suhu membuat Kc semakin besar. 
- Pada reaksi eksoterm, penurunan suhu membuat Kc semakin besar. 
- Kc tetap jika suhu tetap. 
c. Volume dan tekanan 
- Volume diperbesar: bergeser ke arah koefisien yang lebih besar 
- Tekanan diperbesar: bergeser ke arah koefisien yang lebih kecil 
d. Katalis​: hanya mempercepat terjadinya kesetimbangan tapi tidak mempengaruhi pergeseran 
kesetimbangan. 
 
17. Koloid : contoh, jenis 
Jenis koloid 
No  Jenis Koloid  Fase  Medium  Contoh 
Terdispersi  Pendispersi 
1  Sol padat  Padat  Padat  Kaca berwarna, paduan logam, intan hitam 
2  Sol  Padat  Cair  Tinta, cat, sol emas, sol belerang 
3  Emulsi padat  Cair  Padat   Mutiara, mentega, gel, keju, selai, lem kanji 
4  Emulsi   Cair  Cair  Susu, santan 
5  Busa padat  Gas  Padat   Batu apung, karet busa 
6  Busa   Gas   Cair   Buih sabun, krim kocok 
7  Aerosol padat   Padat  Gas  Asap, debu 
8  Aerosol cair  Cair  Gas  Kabut, awan, embun, semprotan 
 
Sifat koloid 
a. Efek Tyndall​: penghamburan cahaya oleh partikel koloid. 
Contoh: 
- Warna biru di langit pada siang hari dan warna jingga pada sore hari. 
- Sorot lampu mobil, senter di udara yang berkabut. 
- Sinar matahari melalui celah dedaunan pada waktu pagi yang berkabut. 
 
b. Gerak Brown​: gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersi, terjadi akibat adanya 
tumbukan antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi. 
 
c. Elektroforesis​: pergerakan partikel koloid dalam medan listrik. 
Contoh: proses penyaringan debu pabrik dan identifikasi jenazah dengan tes DNA 
 
d. Adsorpsi​: proses penyerapan suatu zat yang bermuatan di permukaan partikel koloid. 
Contoh: 
- Penyembuhan sakit perut dengan norit. 
- Penjernihan air dengan tawas. 
- Pencelupan serat wol pada proses pewarnaan. 
- Penjernihan air tebu pada pembuatan gula. 
 
e. Koagulasi​: penggumpalan partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium 
pendispersinya. 
Contoh: 
- Pengolahan karet dari lateks. 
Shafira Naya 

- Penjernihan air. 
- Pembentukan delta di muara. 
- Proses penggumpalan debu/asap dari pabrik. 
- Proses penetralan partikel albuminoid dalam darah oleh ion Fe3+ atau Al3+. 
 
f. Koloid pelindung​: koloid yang dapat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi. 
Contoh: 
- Penambahan kasein pada susu. 
- Penambahan lesitin pada margarin. 
- Penambahan gelatin pada es krim. 
- Penambahan minyak silikon pada cat. 
 
g. Dialisis​: mengurangi ion pengganggu dalam koloid menggunakan selaput semipermeabel. 
Contoh: memisahkan ion-ion sianida dari tepung tapioka dan proses cuci darah. 
 
18. Sifat koligatif larutan (teori/hitungan), (TO1 no 30,31 dan TO2 no 15) 
Rumus sifat koligatif larutan 

 
P = X​pelarut​ x P​o 
ΔP = X​terlarut​ x P​o 
ΔP = P – P​o 
 
Penerapan sifat koligatif larutan 
a. Penurunan tekanan uap : tingginya kadar garam di Laut Mati dan pembuatan kolam 
renang apung. 
b. Kenaikan titik didih : penyulingan minyak bumi 
c. Penurunan titik beku : penggunaan garam dapur untuk mencairkan salju, penambahan 
etilen glikol pada radiator mobil, dan penambahan garam dalam pembuatan es putar. 
d. Tekanan osmotik larutan : naiknya air tanah melalui akar ke seluruh bagian tanaman, 
proses cuci darah, penggunaan garam dapur untuk membunuh lintah, pengawetan makanan 
dengan garam dapur, obat tetes mata, infus, dan pemisahan zat beracun dalam air limbah 
sebelum dibuang ke lingkungan. 
 
Diagram 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Shafira Naya 

19. Reaksi redoks: biloks, oksidator, reduktor (gak nyetarain) 

 
 
20. Korosi (pencegahan) (TO2 no 24) 
Urutan dari tercepat ke terlambat: air garam/asam → air dingin → air panas → udara terbuka → udara tertutup 
→ anhidrat → minyak. 
Pencegahan 
- Mengecat​: pagar, jembatan, railing 
- Melumuri dengan oli/gemuk​: perkakas, mesin 
- Dibalut ​plastik​: rak piring, keranjang sepeda 
- Tin plating​/dilapis timah: kaleng kemasan 
- Galvanisasi​/dilapis zink: pipa besi, tiang telpon, badan mobil 
- Chromiumplating/​ dilapis krom: bumper mobil 
- Pengorbanan anoda​ (magnesium): pipa baja dalam tanah, badan kapal 
- Anodizing:​ perkakas dapur, bingkai, kerangka bangunan, kusen pintu, jendela 
 
21. Reaksi elektrolisis (TO2 no 20) 

 
 
22. Sel volta dan kegunaan, bisa gambar, notasi sel, E sel (TO1 no 32, TO2 no 19) (*) 

  
Deret volta: 
Li – K – Ba – Sr – Ca – Na – Mg – Al – Mn – (H​2​O) – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – (H) – 
Cu – Hg – Ag – Pt – Au  
Logam yang kiri mengalami oksidasi (anoda), kanan reduksi (katoda) 
Elektron bergerak dari anoda ke katoda 
Shafira Naya 

Notasi sel: Zn|Zn​2+​ || Cu​2+​|Cu 


Esel = E katoda – E anoda = red – oks 
 
Contoh sel volta 
No  Sel volta  Anoda  Katoda  Keterangan 
1  Aki  Pb  PbO​2  Bisa diisi ulang 
2  Baterai kering (sel  Zink  Grafit  Di tengahnya ada pasta MnO​2​, ZnCl​2​, NH​4​Cl, H​2​O, 
Leclanche)  serbuk karbon 
  Bersifat asam karena pastanya NH​4​Cl 
Tidak bisa diisi ulang 
Digunakan untuk radio, kalkulator 
3  Baterai alkaline  Zn  MnO​2  Bersifat basa karena pastanya KOH 
Arus listrik lebih banyak daripada baterai kering 
Digunakan untuk kamera, tape recorder 
4  Baterai ion lithium  Ion  Grafit   Digunakan untuk HP, kamera video, laptop 
(li-ion)  lithium 
5  Sel bahan bakar  Oksigen  Hidrogen  Kegunaan: sumber listrik pada pesawat ruang 
angkasa 
 
Sel volta ​primer : tidak bisa diisi ulang, yaitu baterai kering dan baterai alkaline. 
Sel volta ​sekunder : bisa diisi ulang yaitu aki dan baterai lithium. 
 
23. Bronsted-Lowry (asam basa konjungasi) 

 
 
 
24. Sifat periodik unsur (TO1, TO2 no 3) 
(semakin besar) 
KE ATAS KANAN : afinitas elektron, keelektronegatifan, energi ionisasi, asam, oksidator. 
KE KIRI BAWAH : jari-jari atom, basa, reduktor. 
Urutan energi ionisasi unsur periode 3: Na-Al-Mg-Si-S-P-Cl-Ar 

 
 
25. Jenis ikatan, rumus kimia 
Ikatan ​ion : logam + nonlogam  
Ikatan ​kovalen : nonlogam + nonlogam 
Penyimpangan aturan oktet 
- Belum mencapai oktet: BeCl​2​, BCl​3​, dan AlBr​3 
- Eva ganjil: NO​2​. 
- Melebihi oktet: PCl​5​, SF​6​, ClF​3​, IF​7​, dan SbCl​5 
 
26. Sifat unsur golongan utama 
a. Alkali (IA) 
- Jari-jari atom besar. 
- Energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan rendah. 
- Penghantar panas dan listrik yang baik. 
- Spektra emisi dengan warna nyala yang khas. 
- Reduktor hebat. 
- Bereaksi hebat dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen. 
b. Alkali tanah (IIA) 
Shafira Naya 

- Titik cair dan kekerasan melebihi logam alkali. 


- Garam logam alkali tanah menghasilkan nyala dengan warna-warna tertentu. 
- Reduktor yang baik.  
c. Golongan Carbon (IVA) 
- Cenderung membentuk ikatan kovalen. 
- Struktur kovalen raksasa (C dan Si). 
- Dapat membentuk kristal (intan dan grafit). 
d. Halogen (VIIA) 
- Terdapat sebagai molekul diatomik. 
- Pada suhu kamar, fluorin dan klorin = gas, bromin = cairan mudah menguap, iodin = 
padatan mudah menyublim. 
- Bau halogen merangsang dan menusuk hidung, beracun. 
- Kelarutannya dalam air berkurang dari fluorin ke iodin. 
- Oksidator kuat. 
e. Gas mulia (VIIIA) 
- Berbentuk gas pada suhu kamar. 
- Mendidih hanya beberapa derajat di atas titik didih cairnya. 
- Sangat stabil. 
 
27. Gaya antar molekul, yang kuat yang mana 
Ikatan hidrogen (H – F, O, N) 
- Terjadi antar molekul-molekul yang sangat polar dan mengandung atom hidrogen. 
- Lebih kuat dibanding gaya Van der Waals. 
- Titik didih dan titik leleh sangat tinggi. 
- Contoh: HF, H​2​O, dan NH​3​. 
Gaya Van der Waals 
- Gaya dipol-dipol​: sesama molekul polar. Contoh: HCl dengan HBr. 
- Gaya dipol terimbas​: molekul polar dengan nonpolar. Contoh: HCl dengan H​2​. 
- Gaya dispersi/London/ dipol sesaat​: sesama molekul nonpolar. Contoh: H​2​ dengan O​2​. 
 
28. Unsur, proses, manfaat 
No  Unsur  Proses  Kegunaan 
1  Aluminium  Hall-Heroult  - Pelapis alat dapur 
- Komponen pesawat 
- Aluminium foil 
- Kaleng minuman 
2  Belerang  Frasch dan  - Membuat asam sulfat 
Sisilia  - Vulkanisasi karet 
- Obat penyakit kulit 
- Membasmi penyakit tanaman 
3  Magnesium  Dow  - Logam campuran 
- Kembang api 
- Lampu blitz 
- Melapisi tanur dalam pembakaran semen 
- Bahan obat maag 
4  Urea dan  Wohler  - Pupuk urea 
fosfor  - Fosfor: untuk pembuatan korek api, pelapis 
logam, pelengkap makanan, dan soda kue. 
5  Amonia  Haber-Bosch  - Membuat pupuk 
- Membuat senyawa nitrogen lain 
- Pendingin dalam pabrik es 
- Bahan bakar roket 
- Industri kertas, karet, farmasi 
6  Na​2​CO​3  Solvay  Pembuatan kaca, detergen, sabun 
7  Klorin  Deacon dan  - Insektisida (DDT) 
Weldon  - Industri plastik (PVC) 
- Zat pengelantang (NaClO) 
- Desinfektan (Ca(OCl2) 
- Pelarut (CH3Cl/kloroform) 
8  Asam nitrat  Oswald  - Pembuatan pupuk 
(HNO​3​)  - Pembuatan peledak TNT 
9  H​2​SO​4  Kontak  - Industri kimia, pembuatan pupuk 
(katalis  - Refining minyak 
V​2​O​5​)  - Pengolahan logam 
- Baterai asam timbal 
Shafira Naya 

10  H​2​SO​4  Bilik timbal 


(katalis gas 
NO dan NO​2​) 
11  Nitrogen  Distilasi  - Pembuatan amonia 
fraksinasi udara  - Pupuk nitrogen 
- Sebagai pendingin 
- Gas inert 
12  Logam alkali  Kalsinasi   
13  Besi  Tanur tiup dan  - Membuat baja 
Bassemer  - Perangkat elektronik 
- Memori komputer 
- Pita rekaman 
14  Bromin  Ekstraksi  - Penenang saraf (NaBr) 
- Pemadam kebakaran (CH3Br) 
- Fotografi (AgBr) 
15  Garam alkali  Reduksi   
tanah 
16  Krom  Goldschmidt  Plating logam 
17  Tembaga  Pemanggangan,  Alat-alat elektronik 
elektrolisis 
18  Tembaga  Reduksi 
19  Natrium  Down  - Logam Na: pereduksi, pembuatan TEL (Tetra 
Ethyl Lead), cairan pendingin pada reaktor 
atom 
- NaCl: garam dapur 
- NaOH: bahan baku pembuatan klorin, industri 
sabun, detergen, plastik, kertas 
- NaHCO​3​: soda kue 
 
29. Bentuk molekul (TO 1 dan 2 no 4) (*) 
Kepolaran 
- Polar : punya PEB, larut dalam air, tidak simetris 
- Nonpolar : tidak punya PEB, tidak larut dalam air, biasanya simetris 
Hibridisasi 
PE 2 = sp, PE 3 = sp​2​, PE 4 = sp​3​, PE 5 = sp​3​d, PE 6 = sp​3​d​2​. 
Shafira Naya 

 
 
30. Unsur, proses, manfaat 
Senyawa Alkali 
● Na → pereduksi, pendingin rekator atom, TEL, garam dapur, melelehkan salju, sabun, kaca, 
dll 
● Li → paduan logam ( Alloy), anode pada baterai 
● KCL dan K2SO4 → pupuk 
● KNO3 → Bahan peledak 
● Cs dan Rb → katode lampu elektronik 
Alkali Tanah 
● Ca(OCl)2 → disinfektan 
● Ba(SO)4 → warna hijau pd kembang api 
● Mg(OH)2 → Obat maag 
● Ca → elektrode dalam aku, reduktor dalam motor atau oengolahan logam 
● Be → campuran dan jendela sinar x 
Transisi 
● Tinanium → Pesawat terbang dan industri kimia 
● Cr → ​CromPlatting 
● Fe → membuat baja, perangkat elektronik 
● Cobalt → aliansi 
● Tembaga → Alat elektronik 
● Seng → pelapis anti karat 
Shafira Naya 

 
Halogen 
● Fluorin → freon, pengawe kayu (NaF), mengetsa kaca (HF) 
● Cl → Disinfektan, plastik (PVC), insektisida (DDT), pelarut atau kloroform 
● Bromin→ Penenang saraf, pemadam kebakaran (ChH3Br), Cahaya dalam fotografi 
● Iodin → obak gondok, obat luka, mengetes kadar amilum pada tapioka 
gol. V A 
● Nitrogen → pupuk, mengisi ruang ksong 
● Fosfor → Pembuatan korek api, pelapis logam, soda kue 
● Arsenik→ insektisida dan elektronik 
gol. VI A 
● Oksigen→ napas, oksidator, pembakaran 
● Belerang → membuat as. sulfat, vulkinasi karet, obat penyakit kulit 
Gas Mulia  
● Helium → pendingin pada rekator nuklir, isi balon 
● Xe → pembiusan 
● Radon→ terapi radiasi kanker 
● Argon → pengisi bohlam lampu pijar 
Periode Ketiga 
● Aluminium → pelapis alat dapur, pesawat terbang, aluminium foil 
● silikon → membuat gelas/kaca, alat2 elektronik, komputer 
● Tawas (menjernihkan air), Larutan PK (disinfektan), Antasida (obat mag), Natrium benzoat 
(pengawate), Kalium fosfat (Ca3 (PO)4 → pupuk) 
 
31. Reaksi-reaksi senyawa karbon (*) 
a. Substitusi : penggantian atom oleh atom yang lain. 
Untuk membedakan alkohol dengan eter. Alkohol bereaksi dengan Na menghasilkan H2, dengan PCl5 
menghasilkan HCl. Sedangkan eter tidak bereaksi. 
b. Adisi : pemutusan ikatan rangkap (tidak jenuh → jenuh) 

 
c. Oksidasi : melibatkan oksigen 
Untuk membedakan aldehid dengan keton. Aldehid + Fehling → endapan merah bata, Aldehid + Tollens 
→ cermin perak. Sedangkan keton tidak bereaksi. 
d. Netralisasi : asam + basa → garam + air 
Contoh : RCOOH + NaOH → RCOONa + H2O 
e. Hidrolisis : penguraian senyawa kimia saat direaksikan dengan air 
f. Esterifikasi : asam karboksilat + alkohol → ester 
g. Saponifikasi​: ester + basa alkali → alkohol + garam sisa asam 

 
h. Eliminasi : membentuk ikatan rangkap (jenuh → tidak jenuh) 

 
 
32. Isomer hidrokarbon 
a. Isomer ​kerangka : rumus struktur sama, tapi struktur rantai C-nya berbeda. 

 
b. Isomer ​posisi : rumus molekul sama, tapi letak ikatan rangkap berbeda. 

 
c. Isomer ​geometri : rumus molekul sama, tapi gugusnya terletak dalam ruang berbeda. 
Shafira Naya 

 
 
33. Nama, struktur, kegunaan benzen 
 
Toluena  - Bahan dasar pembuatan asam benzoat 
- Bahan peledak TNT 
- Pelarut senyawa karbon 
 

Nitrobenzen  - Parfum dalam sabun 


- Bahan semir sepatu 
  - Insulator listrik 
- Bahan pembuatan anilina 

Trinitro toluena  TNB: zat padat pada bahan peledak (TNB > TNT) 
(TNT)   
TNB: 1,3,5-trinitro benzena 
TNT: 2,4,6-trinitro toluena 
 

Anilina  - Zat warna diazo 


- Obat-obatan 
- Bahan bakar roket 
 
- Bahan peledak 

Asam benzena  - Detergen (senyawa LAS) 


sulfonat  - pemanis sintetis (sakarin) 
- Obat sulfa 

Asam benzoat  - Bahan pembasmi kuman 


- Pengawet makanan (natrium benzoat) 
- Bahan serat sintetis dan polyester (asam tereftalat) 
 

Fenol  - Desinfektan dalam karbol 


- Pengawet kayu 
  - Bahan baku obat 
- Zat warna 

Asam salisilat  - Zat anti jamur pada salep 


- Zat analgesik (metil salisilat, aspirin) 

Parasetamol  - Penurun panas 

Stirena  - Bahan dasar plastik dan karet sintetis 

 
Shafira Naya 

Benzaldehid  - Bahan aditif makanan 


- Aroma ceri dan almond 

 
 
34. Reaksi esterifikasi dan kebalikannya (*) 

  
Alkohol = keiket sama O atau jadi gugus alkil. Contoh: 

 
 
35. Uji makanan (*) 
a. Karbohidrat 
Uji Makanan  Untuk mengetahui  Perubahan warna 
Uji gula pereduksi  Karbohidrat kecuali   
Fehling  sukrosa, amilum, dan  Endapan merah bata 
Benedict  selulosa  Endapan merah bata 
Tollens  Cermin perak  
Uji ​Seliwanoff  Membedakan gula  Gula ketosa (fruktosa) = warna merah 
ketosa atau aldosa  Gula aldosa (glukosa) = tidak warna 
merah 
Uji ​Molisch  Karbohidrat  Cincin warna ungu 
Uji amilum (iodin/lugol)  Amilum   Biru 
Uji glikogen  Glikogen   Merah kecoklatan 
Uji dekstrin  Dekstrin   Merah anggur 
 
b. Protein 
Uji Makanan  Untuk mengetahui  Perubahan warna 
Uji ​Biuret  Ikatan peptida  Merah muda sampai ungu 
Uji ​Xantoproteat  Inti benzena dalam protein  Kuning atau jingga 
Uji ​Millon  Asam amino dengan gugus  Cincin warna merah 
fenol dalam protein 
Uji ​belerang​ (dengan pereaksi  Belerang dalam protein  Endapan hitam dari PbS. 
timbal (II) nitrat/timbal (II) asetat) 
 
ESSAY 
36. Konsentrasi titrasi asam basa 

 
 
37. Reaksi dan pH Buffer (ada di PG no 10) 
 
38. Laju reaksi (ordo, faktor-faktor) (*) 
Shafira Naya 

 
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi: 
a. Konsentrasi​: semakin besar konsentrasi zat pereaksi, semakin cepat. 
b. Luas permukaan zat​: semakin luas permukaan zat, reaksi berlangsung semakin cepat 
(padatan < butiran < serbuk) 
c. Suhu​: semakin tinggi, semakin cepat. 
d. Katalisator​: meningkatkan laju reaksi dengan memperkecil energi aktivasi. 
e. Tekanan dan volume​: peningkatan tekanan, memperkecil volume. Peningkatan tekanan 
menyebabkan jumlah tumbukan bertambah. Memperkecil volume, jarak setiap molekul lebih 
berdekatan. Maka, reaksi berlangsung lebih cepat. 
f. Pengadukan​: jika diaduk, reaksi berlangsung lebih cepat karena pengadukan dapat 
mempercepat terjadinya tumbukan. 
 
39. Hukum Faraday, elektrolisis 
Hukum Faraday I 
massa = PAr I.t
BO × 96500  
I.t
F = mol elektron = 96500   dan Q = I. t  
 
Hukum Faraday II 
Ar1
massa 1
massa 2
= P BO1
Ar2  
P BO2
 
40. Rumus molekul, kepolaran, gaya antarmolekul, dan hibridisasi (ada di PG no 29) 
 

Anda mungkin juga menyukai