Anda di halaman 1dari 18

TUGAS RANGKAIAN ELEKTRONIKA 2

PENGUAT KELAS A

ABIDZAR KHALID

1316030095

TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3A

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2016/2017

i
DAFTAR ISI

1. Pendahuluan...................................................................................................................... 3
2. Dasar Teori ........................................................................................................................ 3
Rangkaian Penguat Kelas A ............................................................................................ 4
3. Perancangan ...................................................................................................................... 7
3.1 Deskripsi Singkat dan Spesifikasi .................................................................................... 7
3.2 Diagram Blok ................................................................................................................... 7
3.3 Penentuan dan pembahasan Komponen atau Blok .......................................................... 8
3.4 Diagram Skematik Rangkaian .......................................................................................... 8
3.5 Simulasi Rangkaian .......................................................................................................... 8
Analisa Tabel 1 ................................................................. Error! Bookmark not defined.
3.6 Tata Letak Komponen dan Lay Out PCB ...................................................................... 11
Pada skematik ....................................................................................................................... 11
Pada Lay Out PCB ............................................................................................................... 11
4. Pembahasan .................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar Sinyal Output Dan Sinyal Input Inverting Amplifier ........ Error! Bookmark not
defined.
5. Penutup ............................................................................ Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan........................................................................... Error! Bookmark not defined.
Saran ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………...Error!
Bookmark not defined.

i
i
1. Pendahuluan

OP-AMP (Operasional Amplifiers) pada hakekatnya merupakan sejenis IC. Di


dalamnya terdapat suatu rangkaian elektronik yang terdiri atas beberapa transistor,
resistor dan atau dioda. Jikalau kepada IC jenis ini ditambahkan suatu jenis rangkaian,
masukkan dan suatu jenis rangkaian umpan balik, maka IC ini dapat dipakai untuk
mengerjakan berbagai operasi matematika, seperti menjumlah, mengurangi, membagi,
mengali, mengintegrasi, dan sebagainya. Oleh karena itu IC jenis ini dinamakan
penguat operasi atau operasional amplifier, disingkat OP-AMP.
Namun demikian OP-AMP dapat pula dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,
misalnya : sebagai penguat audio, pengatur nada, osilator atau pembangkit
gelombang, sensor circuit, dsb. OP-AMP banyak disukai karena faktor penguatannya
besar (100.000 kali).
Gambar 1 menunjukkan simbol OP-AMP.

Gb. 1. Simbol OP-AMP

2. Dasar Teori
Penguat kelas A adalah penguat yang menguatkan seluruh daur masukan sehingga
keluarannya merupakan salinan asli yang diperbesar amplitudonya. Penguat kelas A
ini dibuat dengan titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur agar seluruh
fasa output selalu mengalir dan beroperasi pada daerah linear saja. Fungsi dari
penguat kelas A ini adalah sebagai penguat sinyal kecil. Karakteristik dari Penguat
kelas A ini adalah :
 Memiliki efisiensi maksimum sebesar 25% - 50%. Sehingga dapat dikatakan
bahwa penguat kelas A ini tidak terlalu efisien. Efisiensi yang rendah dari
penguat kelas A ini dikarenakan unsur penguatnya diberi prategangan yang
menyebabkan rangkaian penguat ini selalu menghantar meskipun tidak ada

4
masukan, transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias yang
konstan, dan menyebabkan terjadinya pembuangan daya.
 Penguat kelas A ini digunakan untuk daya yang sedang atau kecil sebesar <10
watt. Jika digunakan untuk sinyal-sinyal kecil, rugi daya yang terjadi juga
kecil sehingga dapat diterima.
 Penguat yang memiliki tingkat fidelitas yang tinggi. Asalkan sinyal masih
bekerja di daerah aktif maka bentuk sinyal keluarannya akan sama persis
dengan sinyal input.
 Jika sinyal tidak bekerja pada daerah aktif (daerah linear) maka sinyal input
dan outputnya berbeda sebesar 180 derajat.

Rangkaian Penguat Kelas A


Penguat kelas A didefinisikan sebagaisuatu penguat yang mempunyai kemampuan
terbesar dalam mereproduksi masukan dengan distorsi yang terkecil, dengan atau tanpa
rangkaian umpan balik negatif. Namun demikian,efisiensi penguat kelas A adalahpaling
kecil dibandingkan dengan penguat daya kelas lainnya. Rangkaian penguat kelas A
dengan umpan balik emitor ditunjukan dengan gambar berikut:

Gambar 2.1.1 Penguat kelas A


Persamaanyang digunakan adalah sebagai berikut :
o ICsat=VCC/RC+RE
o IB=VB/RB
o VCEcutoff=VCC
o VB=VCC.R2/R1+R2
o RB=R1.R2/R1+R2

5
2.1 Sifat – Sifat Penguat Daya Kelas A
1. Dirangakai Secara common emiter.
Contoh dari penguat kelas A adalah adalah rangkaian dasar common emiter
(CE) transistor. Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang sesuai di
titik tertentu yang ada pada garis bebannya. Sedemikian rupa sehingga titik Q ini
berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut dan
sebut saja titik ini titik A.
Apabila sebuah transistor mempunyai titik kerja Q di dekat tengah-tengah garis
beban DC, suatu sinyal AC yang kecil mengakibatkan transistor bekerja didaerah
yang aktif dalam seluruh siklusnya. Apabila sinyal membesar, transistor terus bekerja
didaerah aktif selama waktu mencapai puncak-puncaknya sepanjang garis beban titik
jenuh dan titik pancung (cut off) tidak terpotong. Untuk membedakan cara operasi ini
dari jenis-jenis lainnya, operasi tersebut disebut dari kelas A. Pada gambar 2.1.1, titik
Q diambil ditengah atau dipusat garis beban AC, dari sini kita mendapatkan sinus
output yang tak tergunting dengan kemungkinan yang terbesar.

Gambar 2.2.1 Garis beban CE kelas A


Dalam merancang penguat daya kelas A, titik kerja Q harus berada ditengah-
tengah garis beban, maka dapat diperoleh dengan langkah-langakh berikut. Untuk
garis beban DC
𝑉𝐶𝐶
𝐼𝐶(𝑠𝑎𝑡) =
(𝑅𝑐 + 𝑅𝐸 )
𝑉𝐶𝐸(𝑐𝑢𝑡𝑜𝑓𝑓) = 𝑉𝐶𝐶
(𝑉𝐵 − 𝑉𝐵𝐸 )
𝐼𝐶𝑄 =
𝑅𝐸
6
𝑉𝐶𝐸𝑄 = 𝑉𝐶𝐶 − 𝐼𝐶 . (𝑅𝐶 + 𝑅𝐸 )
Untuk menggambar garis beban AC dapat dilakukan dengan cara berikut:

Gambar 2.2.2 Garis beban AC


Dengan :
𝑅𝐿 = 𝑅𝐸 //𝑅𝐿
∆𝑉𝐶𝐸 = ∆ . 𝐼𝐶 . (𝑅𝐶 + 𝑅𝐸 )
𝐼𝐶𝐶(𝑐𝑢𝑡𝑜𝑓𝑓) = 𝑉𝐶𝐸𝑄 + 𝐼𝐶𝑄 . 𝑟𝐿

Ciri khas dari penguat kelas A, seluruh sinyal keluarannya bekerja pada daerah
aktif. Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki tingkat fidelitas
yang tinggi. Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif, bentuk sinyal keluarannya
akan sama persis dengan sinyal input. Namun penguat kelas A ini memiliki efisiensi
yang rendah kira-kira hanya 25% - 50%. Ini tidak lain karena titik Q yang ada pada
titik A, sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal input = 0 Vac)
transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan.
Garis beban pada penguat kelas A ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari rumus
VCC = VCE + Ic (Rc+Re). Sedangkan untuk resistor Ra dan Rb dipasang untuk
menentukan arus biasnya.

7
Gb. Garis beban dan titik Q penguat kelas A

Karena transistor selalu aktif sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang
menjadi panas, maka pada penguat kelas A ini perlu ditambah dengan pendingin ekstra
seperti heatstink yang lebih besar.

3. Perancangan

3.1 Deskripsi Singkat dan Spesifikasi


Dalam perancangan ini, rangkaian yang akan dibuat adalah rangkaian penguat
kelas A menggunakan transistor 2N3904 pada aplikasi multisim. Rangkaian
Penguat Kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari tagangan
VCC penguat. Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang
menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima sinyal. Karena hal ini
maka penguat kelas A menjadi penguat dengan efisiensi terendah namun dengan
tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil.

3.2 Diagram Blok

Dibawah ini merupakan gambar diagram blok dari rangkaian penguat kelas A.

8
3.3 Penentuan dan pembahasan Komponen atau Blok

Untuk merancang penguat kelas A, komponen-kompomen yang dibutuhkan


adalah sebagai berikut:
1. Transistor 2N3904 : 1 buah
2. Vcc sebesar 10 volt : 1 buah
3. Resistor : 4 buah ( 10 kΩ, 2.2 kΩ, 1 kΩ, 3.6 kΩ)
4. Ground
5. Multimeter
6. Osiloskop : 1 buah
7. Function generator : 1 buah

3.4 Diagram Skematik Rangkaian

VCC
10.0V
XMM6
XMM2
RC
XSC1
R1 3.6kΩ
10kΩ
Ext Trig
+
_

XMM1 XMM5 A
_
B
_
XFG1 C2 + +

COM
1µF
C1 XMM7
Q1
XMM3 2N3904
1µF

C3
47µF
XMM4
R2 RE
2.2kΩ 1kΩ

3.5 Simulasi Rangkaian


Simulasi 1 mVpp

9
Simulasi 10 mVpp

10
Simulasi 500 mVpp

Tabel

No. Vin VB (Vpp) VE (Vpp) IC IE VC (Vpp) Vo (Vpp) AV Ket.


(DC) (DC)
AC DC AC DC AC DC AC

1 1 mV, 630uV 1,789 500 1,122 V 1,115 1,122 50mV 5,989


100 Hz
50 mV 53 baik
pp V uVpp mA mA pp V
2 10 Mv, 6mVp 1,789 5 mVpp 1,122 V 1,114 1,122 500m 5,989
100 Hz
500 mV 53 baik
p V mA mA Vpp V
3 500 240 1,742 120 1,121 V 1,087 1,121 9,8 6,086
Mv, 9,8 V 19,6 buruk
100 Hz
mVpp V mVpp mA mA Vpp V

11
3.6 Tata Letak Komponen dan Lay Out PCB

Pada skematik

Pada Lay Out PCB

12
4. Analisa

- Percobaan pertama diberi input 1 mV dengan frekuensi 100 Hz


 VB (dc) didapat dari R1 dibagi hasil penjumlahan antara R1 dan R2 lalu dikali
dengan VCC.
 VE (dc) didapat dari hasil pengurangan antara VB dc dengan 0,7V.
 IE (dc) didapat dari hasil pembagi antara VE dengan RE maka didapat nilai 1,122
mA.
 Disaat IE=IC maka nilai VC (dc) dapat ditemukan dengan rumus VCC dikurangi
hasil kali antara IC dengan RC maka VC didapat nilai sebesar 5,989 V.
 Nilai VC (dc) yang didapatkan akan sama dengan nilai Vout (dc).
 nilai Vout (ac) didapat juga dengan rumus Vrms dikalikan 2√2.
 penguatan sebesar 50 kali hal tersebut dapat dilihat dari hasil bagi antara Vout (ac)
dengan Vin (ac).

- Percobaan kedua diberi input 10 mV dengan frekuensi 100 Hz


 VB (dc) didapat dari R1 dibagi hasil penjumlahan antara R1 dan R2 lalu dikali
dengan VCC.
 VE (dc) didapat dari hasil pengurangan antara VB (dc) dengan 0,7V.
 IE (dc) didapat dari hasil pembagi antara VE dengan RE maka didapat nilai 1,122
mA.
 Disaat IE=IC maka nilai VC dc dapat ditemukan dengan rumus VCC dikurangi
hasil kali antara IC dengan RC maka VC didapat nilai sebesar 5,989 V.
 Nilai VC (dc) yang didapatkan akan sama dengan nilai Vout (dc).
 nilai Vout (ac) didapat juga dengan rumus Vrms dikalikan 2√2.
 penguatan sebesar 50 kali hal tersebut dapat dilihat dari hasil bagi antara Vout (ac)
dengan Vin (ac).

- Percobaan ketiga diberi input 500 mV dengan frekuensi 100 Hz

13
Didapatkan nilai yang tidak sesuai dengan perhitungan dan menghasilkan sinyal
output yang buruk karena input mendapatkan inputan yang sudah mecapai batas
saturasi dari transistor tersebut.

5. PEMBAHASAN
Penguat kelas A adalah penguat yang menguatkan seluruh daur masukan sehingga
keluarannya merupakan salinan asli yang diperbesar amplitudonya. Penguat kelas A ini
dibuat dengan titik kerjaq diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur agar seluruh fasa
output selalu mengalir dan beroperasi pada daerah linear saja. Fungsi dari penguat kelas
A ini adalah sebagai penguat sinyal kecil.

Penguat kelas A memiliki efisiensi maksimum sebesar 25% - 50%. Sehingga dapat
dikatakan bahwa penguat kelas A ini tidak terlalu efisien. Efisiensi yang rendah dari
penguat kelas A ini dikarenakan unsur penguatnya diberi prategangan yang menyebabkan
rangkaian penguat ini selalu menghantar meskipun tidak ada masukan, transistor tetap
bekerja pada daerah aktif dengan arus bias yang konstan, dan menyebabkan terjadinya
pembuangan daya.

Beberapa karakteristik dari penguat kelas A diantaranya :


η = 25%, 75% panas. Sehingga pada penguat kelas perlu ditambahkan pembuang panas
seperti heatsink atau dengan menambahkan resistor di kaki emitter. Namun jika
menggunakan Re, penguat kelas A tidak cocok digunakan pada penguatan berpower
besar.
 Cocok digunakan untuk modulasi amplitude: AM, ASK, QAM.
 Linearitas paling bagus.
 Terjadi perbedaan fasa 180 derajat.
 Cocok digunakan pada penguatan berdaya kecil.

14
Penurunan Rumus
Karena VE hampir sama dengan VB maka dapat ditulis :

Karena pada transistor BJT besarnya IE hampir sama dengan IC maka persamaan
untuk mencari VE sebagai berikut :

dan untuk mencari VC dapat langsung ditulis dengan rumus seperti dibawah ini :

Pada transistor BJT penguatan dapat ditulis dengan huruf A, untuk penguatan
tegangan maka ditulis dengan Av. Untuk mencari penguatan tegangan pada transistor ini
dapat mengguanakan rumus :

Karena IC sama jadi dapat dicoret, sehingga rumus penguatan dapat ditulis menjadi :

15
Setelah kita mendapatkan persamaan Av selanjutnya kita dapat mengetahui Vo nya
dengan melanjutkan rumus penguatan tegangan (Av).

16
6. PENUTUP

Kesimpulan

 Penguat kelas A adalah penguat yang menguatkan seluruh daur masukan sehingga
keluarannya merupakan salinan asli yang diperbesar amplitudonya.
 Transistor pada penguat kelas A selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari
sumber catu daya terbuang menjadi panas. Maka transistor penguat kelas A perlu
ditambah dengan pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar.
 Beberapa karakteristik dari penguat kelas A diantaranya :
η = 25%, 75% panas. Sehingga pada penguat kelas perlu ditambahkan pembuang
panas seperti heatsink atau dengan menambahkan resistor di kaki emitter. Namun jika
menggunakan Re, penguat kelas A tidak cocok digunakan pada penguatan berpower
besar.
 Cocok digunakan untuk modulasi amplitude: AM, ASK, QAM.
 Linearitas paling bagus.
 Terjadi perbedaan fasa 180 derajat.
 Ketika nilai inputan mencapai batas saturasi (jenuh) dari transistor, maka sinyal
output yang dihasilkan cenderung buruk dan nilai yang dihasilkan tidak sesuai dengan
perhitungan.

17
Pada saat kapasitor (C3) by pass dirubah dari 47 uF menjadi 100u F penguatan
menjadi lebih besar pada saat input diberikan.

Saran

Saran dari penulis dalam membuat suatu rangkaian atau laporan pahami terlebih dahulu
rangkaian yang akan dibuat, buat diagram blok lebih awal agar sudah ada gambaran
rangkaiannya, komponen-komponennya, dan besarnya nilai yang dibutuhkan agar tidak
menghasilkan hasil yang salah pada outputnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://elektronika-dasar.web.id/penguat-amplifier-kelas-a/

http://rizkyagung.net/penguat-daya-kelas-a-dan-rangkaian-dasar-kelas-a/

http://rullydianita.blogspot.co.id/2015/11/analisis-dc-penguat-kelas-a.html

18

Anda mungkin juga menyukai