Disusun oleh :
Awlia Mar’atus Sholihah
B1200883
i
ii
iii
iv
KARYA TULIS ILMIAH
INTISARI
v
SCIENTIFIC PAPER
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah bagi bayi dengan
mendapat ASI eksklusif (tanpa tambahan apa-apa) selama enam bulan. Hal
ini dikarenakan ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan
jumlah bayi dibawah usia enam bulan diberi ASI Eksklusif. Dari data dunia
terdapat 35.5% bayi berusia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI
Secara nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 0–6
Susenas tahun 2012 menunjukkan bahwa baru 42% bayi mendapatkan ASI
(Susenas, 2012). SDKI tahun 2013 cakupan ASI Eksklusif sebesar 54,3%
(SDKI, 2013). Peningkatan cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif
pentingnya ASI eksklusif bagi bayi. Cakupan bayi yang mendapatkan ASI
1
2
Namun untuk dapat berhasil menyusui dengan optimal, seorang ibu harus
mengetahui tentang air susu ibu (ASI) itu sendiri serta penatalaksanaan
ibu pada hari-hari awal proses menyusui. Ibu sering merasa takut kalau ASI
Produksi ASI yang kurang dan lambat keluar dapat menyebabkan ibu
tidak memberikan ASI pada bayinya dengan cukup. Selain hormon prolaktin,
proses laktasi juga bergantung pada hormon oksitosin, yang dilepas dari
alveoli berkontraksi dan mengeluarkan air susu yang sudah disekresikan oleh
kelenjar mammae, refleks oksitosin ini dipengaruhi oleh jiwa ibu. Jika ada
rasa cemas, stress dan ragu yang terjadi, maka pengeluaran ASI bisa
selama 10-20 menit hingga bayi dapat menyusu. Tindakan tersebut dapat
3
pengeluaran ASI. ASI dapat di perah dengan mudah tanpa teknik apapun.
Namun satu hal yang sering terlupakan yaitu teknik yang tidak tepat akan
ekonomis karena cukup mencuci bersih tangan dan jari sebelum memeras
ASI (Roesli, 2010). Jika teknik ini dilakukan dengan efektif dan tepat
maka tidak akan terjadi masalah dalam produksi ASI maupun cara
otomatis keluar.
bahwa proporsi ibu post seksio sesarea yang produksi ASI nya lancar pada
pijat oksitosin jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan proporsi ibu post
seksio sesarea yang produksi ASI nya tidak lancar dan disimpulkan bahwa
minyak esensial yang populer dan secara luas digunakan dalam bidang
ASI secara dini. Dalam satu bulan dari tanggal 27 Februari sampai 3 April
terdapat 6 ibu post partum, dari keseluruhan ibu post partum ada 3 yang ASI-
ASI yang sedikit pada hari-hari pertama setelah melahirkan. Kecemasan dan
ketakutan ibu akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya pengetahuan ibu
meningkatkan produksi ASI Ibu Post Partum di BPM Hj. N. Lusi Sumartini,
S.ST Kedawung ”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
lavender untuk meningkatkan produksi ASI Ibu Post Partum di BPM Hj.
2. Tujuan Khusus
c. Mengkaji produksi ASI pada ibu post partum setelah dilakukan teknik
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
dan pijat oksitosin dengan minyak lavender terhadap produksi ASI ibu
b. Bagi Puskesmas
produksi ASI.
c. Bagi Pemerintah
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
ASI ibu post partum sehingga dapat dijadikan acuan untuk penelitian
selanjutnya.
lavender
c. Bagi Masyarakat
Astutik, Reni Yuli. (2014). Payudara Dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika
Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC
BPS. (2012). Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2012. Jakarta:
BPS
BPS. (2013). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2013. Jakarta:
Badan Pusat Statistik.
Bobak, M & Irene et, al. (2007). Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Depkes RI. (2007). Panduan Manajemen Laktasi : Diit Gizi Masyarakat. Jakarta:
Depkes RI.
Prasetyono, DS. (2009). Buku Pintar ASI Eksklusif Pengenalan, Praktik, Dan
Kemanfaatan-Kemanfaatanya. Yogyakarta: Diva Press
Rini, Susilo. Kumala, Feti. (2016). Buku Panduan Asuhan Nifas dan Evidence
Based Practice. Yogyakarta: Deepublish
Roesli, Utami. (2009). Mengenal ASI Eksklusif Seri Satu. Jakarta: Trubus
Agriwidya
Saleha, Siti. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medik
Siregar, A. (2009). Pemberian ASI Ekskusif dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya.Medan : Universitas Sumatra Utara.
Wawan, A., Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
Widiastuti. (2015). Pengaruh Teknik Marmet terhadap Kelancaran Air Susu Ibu
dan Kenaikan Berat Badan Bayi. Semarang: Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Semarang