Anda di halaman 1dari 39

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN TEKNIK MARMET DAN PIJAT OKSITOSIN DENGAN MINYAK


LAVENDER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM
DI BPM Hj. N. LUSI SUMARTINI, S.ST KEDAWUNG

Diajukan untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan


Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :
Awlia Mar’atus Sholihah
B1200883

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2017

i
ii
iii
iv
KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN TEKNIK MARMET DAN PIJAT OKSITOSIN DENGAN MINYAK


LAVENDER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM
DI BPM Hj. N. LUSI SUMARTINI, S.ST KEDAWUNG1
Awlia Mar’atus Sholihah2 , Kusumastuti3

INTISARI

Latar Belakang : Cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Kebumen baru mencapai


68,3% dari target 80%. Salah satu faktor seorang ibu tidak dapat memberikan ASI
eksklusif pada bayinya yaitu pengeluaran ASI yang tidak lancar. Pengeluaran ASI
yang tidak lancar ini dapat distimulasi dengan pemberian teknik marmet dan pijat
oksitosin dengan minyak lavender. Teknik marmet dan pijat oksitosin dengan
minyak lavender merupakan teknik untuk mengeluarkan ASI dan membuat ibu
menjadi lebih rileks yaitu dengan cara memijat punggung dengan minyak
lavender dan memijat payudara serta memerah ASI.
Tujuan : Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan melakukan
penerapan teknik marmet dan pijat oksitosin dengan minyak lavender untuk
meningkatkan produksi ASI.
Metode : Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah deskriptif analitik
dengan pendekatan Studi Kasus (Case Study). Teknik yang digunakan dalam
menentukan partisipan yaitu purposive sampling berdasarkan kriteria dengan
jumlah partisipan 5 orang. Penelitian dilakukan tanggal 12 April – 6 Mei 2017.
Sumber data menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui lembar
observasi.
Hasil : Hasil penelitian penerapan teknik marmet dan pijat oksitosin dengan
minyak lavender sebelum dilakukan penerapan menunjukkan bahwa BB lahir bayi
4 partisipan (80%) >3000 gram, BAK bayi dan frekuensi menyusu semua
partisipan (100%) sebanyak 1 kali, lama tenang / tidur semua partisipan (100%)
tidak dapat tidur. Setelah dilakukan penerapan menunjukkan bahwa dari 5
partisipan pada hari ke-14 terdapat 4 partisipan (80%) BB bayi >3000 gram,
seluruh partisipan (100%) BAK >6 kali sehari dan menyusu >8 kali dalam sehari,
kemudian 3 partisipan (60%) tidur selama 2 jam.
Kesimpulan : Teknik martmet dan pijat oksitosin dengan minyak lavender dapat
meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum.

Kata kunci : Teknik marmet, Pijat oksitosin, Produksi ASI


Kepustakaan : 2007-2015
Jumlah halaman : xi + 66 halaman + 6 lampiran
1
Judul
2
Mahasiswa prodi DIII Kebidanan
3
Dosen STIKes Muhammadiyah Gombong

v
SCIENTIFIC PAPER

THE APPLICATION OF MARMET TECHNIQUE AND OXYTOCIN MASSAGE


USING LAVENDER OIL TO INCREASE BREAST-MILK PRODUCTION OF
POST PARTUM MOTHER IN INDEPENDENT MIDWIFERY CLINIC OF
Hj. N. LUSI SUMARTINI, S.ST KEDAWUNG1
Awlia Mar'atus Sholihah2, Kusumastuti3

ABSTRACT

Background: The coverage of exclusive breastfeeding in Kebumen district has


reached 68.3% of the target (80%). One of the factors why a mother can not give
exclusive breastfeeding to her baby is the non-fluid breastfeeding. This non-
current breastfeeding expenditure can be stimulated by the administration of a
marmet technique and oxytocin massage using lavender oil. Marmet technique
and oxytocin massage using lavender oil is a technique to flow the milk out and to
make mother becomes more relaxed. This is done by massaging the mother’s back
with lavender oil and massaging the breast and milking the milk.
Objective: Providing midwifery care for postpartum mother by applying marmet
technique and oxytocin massage using lavender oil to increase breast-milk
production.
Method: This study is analytical descriptive with case study approach (Case
Study). The technique used in determining the participants is purposive sampling
based on the criteria of 5 participants. The study was conducted on April 12 - May
6, 2017. The data was obtained from the primary data through the observation
sheet.
Result: Before having marmet technique and oxytocin massage using lavender
oil, the weight of 4 new born babies (80%) is > 3000 gram. Urination and
breastfeeding frequency of all participants (100%) is only once. The sleeping
duration of all participants (100%) is leass than an hour. After having the massage
of 5 participants on day 14, there were 4 participants (80%) babies having weight
> 3000 gram, all participants (100%) having urination frequency > 6 times daily,
breastfeeding frequency is > 8 times a day, and 3 participants (60%) were sleeping
for 2 hours.
Conclusion: The marmet technique and the oxytocin massage using lavender oil
can increase the breast-milk production of postpartum mother.

Keywords: Marmet technique, oxytocin massage, breast-milk production


Literature: 2007-2015
Number of pages: xi + 66 pages + 6 appendices
1
Title
2
Student of DIII Program of Midwifery Dept
3
Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “ Penerapan Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin dengan Minyak
Lavender Untuk Meningkatkan Produksi ASI Ibu Post Partum di BPM Hj.
N. Lusi Sumartini, S.ST Kedawung ” yang diajukan guna memenuhi salah satu
tugas akhir pada Program Studi Diploma III Kebidanan. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari dorongan dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Herniyatun, M.Kep Sp.Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Muhammadiyah Gombong.
2. Eka Novyriana, S.ST., M.P.H selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
STIKes Muhammadiyah Gombong.
3. Dyah Puji Astuti, S.SiT., M.P.H selaku penguji 1 yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
4. Kusumastuti, S.SiT., M.Kes selaku pembimbing akademik dan penguji 2
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
5. Hj. N. Lusi Sumartini, S.ST selaku pembimbing lahan yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
6. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moril,
dorongan semangat dan doa yang tiada henti.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari laporan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga laporan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan penulis pada khususnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Gombong, Juli 2017

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................ iv
INTISARI ....................................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 5
C. Manfaat........................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 8
1. Konsep Dasar Nifas ............................................................... 8
2. Konsep Laktasi (Menyusui) ................................................... 13
3. Teknik Marmet....................................................................... 21
4. Pijat oksitosin ......................................................................... 25
5. Aromaterapi Lavender .......................................................... 27
B. Kerangka Teori ........................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 32
B. Partisipan .................................................................................... 33
C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 33
D. Instrumen .................................................................................... 34
BAB IV MANAJEMEN KASUS, HASIL, DAN PEMBAHASAN
A. Manajemen Kasus ....................................................................... 37
B. Hasil ............................................................................................ 47
C. Pembahasan ................................................................................ 53
D. Keterbataan Penelitian ................................................................ 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 64
B. Saran ........................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Instrumen Penelitian ........................................................................ 35


Tabel 2. Karakteristik Partisipan .................................................................... 47
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Partisipan .................................. 47
Tabel 4. Produksi ASI Ibu Post Partum Sebelum Penerapan ........................ 48
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Produksi ASI Ibu Post Partum sebelum
dilakukan Penerapan ........................................................................ 48
Tabel 6. Produksi ASI Ibu Post Partum Sebelum Penerapan ........................ 49
Tabel 7. Peningkatan Produksi ASI ............................................................... 50

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pemijatan Payudara Dengan Teknik Marmet................................. 23


Gambar 2. Memerah Payudara Dengan Teknik Marmet ................................. 23
Gambar 3. Pemijatan Payudara Dengan Teknik Marmet................................. 23
Gambar 4. Memerah Payudara Dengan Teknik Marmet ................................. 24
Gambar 5. Pemijatan Payudara Dengan Teknik Marmet................................. 24
Gambar 6. Memerah Payudara Dengan Teknik Marmet ................................. 24
Gambar 7. Duduk Bersandar Ke Depan ........................................................... 26
Gambar 8. Teknik Memijat Kedua Sisi Tulang Belakang .............................. 26
Gambar 9. Langkah Pijat Oksitosin ................................................................. 27
Gambar 10. Massage Oil Lavender ................................................................ 28
Gambar 11. Kerangka Teori Penelitian ............................................................ 31

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent


Lampiran 2 Prosedur Teknik Marmet
Lampiran 3 Prosedur Pijat Oksitosin
Lampiran 4 Lembar Observasi Produksi Asi Ibu Post Partum
Lampiran 5 Leaflet Teknik Marmet
Lampiran 6 Leaflet Pijat Oksitosin
Lampiran 7 Dokumentasi Penerapan Asuhan
Lampiran 8 Lembar Konsultasi

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah bagi bayi dengan

kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal (Hegar, 2008).

World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar bayi baru lahir

mendapat ASI eksklusif (tanpa tambahan apa-apa) selama enam bulan. Hal

ini dikarenakan ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan

kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal (Hegar, 2008).

Pada Sidang Kesehatan Dunia ke–65, negara–negara anggota WHO

menetapkan target di tahun 2025 bahwa sekurang – kurangnya 50% dari

jumlah bayi dibawah usia enam bulan diberi ASI Eksklusif. Dari data dunia

terdapat 35.5% bayi berusia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI

Eksklusif. Cakupan ASI Eksklusif di India sudah mencapai 46%, di

Philippines 34%, di Vietnam 27% dan di Myanmar 24% (WHO, 2011).

Secara nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 0–6

bulan di Indonesia berfluktuasi dalam empat tahun terakhir, menurut data

Susenas tahun 2012 menunjukkan bahwa baru 42% bayi mendapatkan ASI

(Susenas, 2012). SDKI tahun 2013 cakupan ASI Eksklusif sebesar 54,3%

(SDKI, 2013). Peningkatan cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif

0–6 bulan dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang

pentingnya ASI eksklusif bagi bayi. Cakupan bayi yang mendapatkan ASI

1
2

Eksklusif di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 61,6% (Dinas

Kesehatan Jawa Tengah, 2015). Cakupan ASI Kabupaten Kebumen sebesar

68,3% (Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, 2015).

Menyusui merupakan kejadian alamiah pada setiap ibu post partum.

Namun untuk dapat berhasil menyusui dengan optimal, seorang ibu harus

mengetahui tentang air susu ibu (ASI) itu sendiri serta penatalaksanaan

menyusui. Kegagalan menyusui sering disebabkan karena faktor psikologis

ibu pada hari-hari awal proses menyusui. Ibu sering merasa takut kalau ASI

yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan bayinya (Utami, 2009).

Produksi ASI yang kurang dan lambat keluar dapat menyebabkan ibu

tidak memberikan ASI pada bayinya dengan cukup. Selain hormon prolaktin,

proses laktasi juga bergantung pada hormon oksitosin, yang dilepas dari

hipofise posterior sebagai reaksi terhadap penghisapan puting. Oksitosin

mempengaruhi sel-sel mioepitel yang mengelilingi alveoli mammae sehingga

alveoli berkontraksi dan mengeluarkan air susu yang sudah disekresikan oleh

kelenjar mammae, refleks oksitosin ini dipengaruhi oleh jiwa ibu. Jika ada

rasa cemas, stress dan ragu yang terjadi, maka pengeluaran ASI bisa

terhambat (Kodrat, 2010).

Menyusui dini di jam-jam pertama kelahiran jika tidak dapat

dilakukan oleh ibu akan menyebabkan proses menyusu tertunda, maka

alternatif yang dapat dilakukan adalah memerah atau memompa ASI

selama 10-20 menit hingga bayi dapat menyusu. Tindakan tersebut dapat
3

membantu memaksimalkan reseptor prolaktin dan meminimalkan efek

samping dari tertundanya proses menyusui oleh bayi (Evariny, 2008).

Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk membantu proses

pengeluaran ASI. ASI dapat di perah dengan mudah tanpa teknik apapun.

Namun satu hal yang sering terlupakan yaitu teknik yang tidak tepat akan

merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara menjadi lecet.

Bahkan kulit payudara menjadi memar atau kemerahan (Marmi, 2015).

Teknik memerah ASI yang dianjurkan adalah dengan

mempergunakan tangan dan jari karena praktis, efektif dan efisien

dibandingkan dengan menggunakan pompa. Caranya memerah ASI

menggunakan cara Cloe Marmet yang disebut dengan Teknik Marmet.

Teknik marmet merupakan perpaduan antara teknik memerah dan

memijat. Memerah dengan menggunakan tangan dan jari mempunyai

keuntungan selain tekanan negatif dapat diatur, lebih praktis dan

ekonomis karena cukup mencuci bersih tangan dan jari sebelum memeras

ASI (Roesli, 2010). Jika teknik ini dilakukan dengan efektif dan tepat

maka tidak akan terjadi masalah dalam produksi ASI maupun cara

mengeluarkan ASI sehingga bayi akan tetap mendapatkan ASI dan

penggunaan susu formula di hari-hari pertama kelahiran bayi dapat

dikurangi (Soraya, 2007).

Selain teknik marmet, cara memperlancar proses pengeluaran ASI salah

satunya menggunakan metode pijat oksitosin menggunakan aromaterapi

lavender. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi


4

ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada

sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima sampai

keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan

oksitosin setelah melahirkan (Roesli, 2010). Pijatan ini berfungsi untuk

meningkatkan hormon oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI

otomatis keluar.

Penelitian yang dilakukan oleh Mardiyaningsih (2011) menunjukkan

bahwa proporsi ibu post seksio sesarea yang produksi ASI nya lancar pada

kelompok intervensi yang diberikan intervensi kombinasi teknik marmet dan

pijat oksitosin jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan proporsi ibu post

seksio sesarea yang produksi ASI nya tidak lancar dan disimpulkan bahwa

ada perbedaan proporsi kelancaran produksi ASI antara kelompok intervensi

dan kelompok kontrol. Sama halnya dengan penelitian Widiastuti (2015)

yang menunjukkan pemberian perlakuan teknik marmet menyebabkan

pengeluaran ASI lebih lancar.

Penggunaan minyak esensial lavender diharapkan dapat membantu ibu

post partum untuk meningkatkan relaksasi dan kenyamanan sehingga

diharapkan produksi ASI dapat meningkat. Lavender merupakan salah satu

minyak esensial yang populer dan secara luas digunakan dalam bidang

kesehatan klinis khususnya mengatasi permasalahan psikosomatik dalam

ginekologi (Matsumoto, 2013).

Kenyataan yang ditemukan di lapangan bahwa produksi ASI yang sedikit

pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalam pemberian


5

ASI secara dini. Dalam satu bulan dari tanggal 27 Februari sampai 3 April

terdapat 6 ibu post partum, dari keseluruhan ibu post partum ada 3 yang ASI-

nya lancar dan 3 yang proses menyusuinya tertunda dikarenakan pengeluaran

ASI yang sedikit pada hari-hari pertama setelah melahirkan. Kecemasan dan

ketakutan ibu akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya pengetahuan ibu

tentang proses menyusui menyebabkan psikologis ibu terganggu dan dapat

berdampak terhadap produksi ASI.

Mengingat pentingnya produksi ASI pada awal masa menyusui terhadap

keberhasilan proses menyusui, peneliti merasa perlu untuk menerapkan

teknik marmet dan pijat oksitosin dengan minyak lavender guna

meningkatkan produksi ASI sehingga judul penelitian ini adalah “Penerapan

teknik marmet dan pijat oksitosin dengan minyak lavender untuk

meningkatkan produksi ASI Ibu Post Partum di BPM Hj. N. Lusi Sumartini,

S.ST Kedawung ”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menerapkan teknik marmet dan pijat oksitosin dengan minyak

lavender untuk meningkatkan produksi ASI Ibu Post Partum di BPM Hj.

N. Lusi Sumartini, S.ST Kedawung.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik ibu post partum meliputi umur, paritas,

pekerjaan dan pendidikan.


6

b. Mengkaji produksi ASI pada ibu post partum sebelum dilakukan

teknik marmet dan pijat oksitosin dengan minyak lavender.

c. Mengkaji produksi ASI pada ibu post partum setelah dilakukan teknik

marmet dan pijat oksitosin dengan minyak lavender.

C. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan pengetahuan baru mengenai pengaruh teknik marmet

dan pijat oksitosin dengan minyak lavender terhadap produksi ASI ibu

post partum untuk dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan.

b. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi

penyusunan kebijakan terkait pilihan tindakan untuk meningkatkan

produksi ASI.

c. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi

pemerintah untuk mengadakan pelatihan tentang intervensi kombinasi

teknik marmet dan pijat oksitosin dalam meningkatkan produksi ASI.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Hasil penelian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan peneliti mengenai pengaruh pengaruh teknik marmet dan


7

pijat oksitosin dengan minyak lavender untuk meningkatkan produksi

ASI ibu post partum sehingga dapat dijadikan acuan untuk penelitian

selanjutnya.

b. Bagi Ibu post partum

Ibu post partum mendapatkan solusi dalam meningkatkan produksi ASI

dengan melakukan teknik marmet dan pijat oksitosin dengan minyak

lavender

c. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat sekitar pengaruh teknik marmet dan pijat oksitosin dengan

minyak lavender untuk meningkatkan produksi ASI Ibu post partum

sehingga dapat menerapkan kepada anggota keluarga pada masa nifas.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Penerbit PT Rineka Cipta

Arini, H. (2012). Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui?. Yogyakarta: Flash


Books

Astutik, Reni Yuli. (2014). Payudara Dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika

Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC

BPS. (2012). Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2012. Jakarta:
BPS

BPS. (2013). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2013. Jakarta:
Badan Pusat Statistik.

Biancuzzo M. (2013). Breastfeeding the Newborn.Clinical Strategies for Nurses.


1st ed. St Louis Missouri: Mosby In

Bobak, M & Irene et, al. (2007). Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Buckle, J. (2014). Clinical Aromatherapy in Healtcare. London, England:


Elsevier.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten


Kebumen. Kebumen: Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen

Depkes RI. (2007). Panduan Manajemen Laktasi : Diit Gizi Masyarakat. Jakarta:
Depkes RI.

Dewi AP, IGA Prima. (2013). Aromaterapi Lavender sebagai Media


Relaksasi.Jurnal Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Bali.

Evariny (2008).Tata Laksana Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta : Media

Hegar. (2008). Bedah Asi. Jakarta: Balai Pustaka FKUI.

Kodrat, Laksono. (2010). Dahsyatnya ASI & Laktasi.Yogyakarta: Media Baca


Kristiyanasari. (2011). ASI, Menyusui & SADARI.Yogyakarta: Penerbit Nuha
Medika

Mardiyaningsih. (2011). Efektifitas Kombinasi Teknik Marmet Dan Pijat


Oksitosin Terhadap Produksi ASI ibu post seksio di Rumah Sakit
Wilayah Jawa Tengah. Depok: Universitas Indonesia

Marmi. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar

Matsumoto, T., Asakura, H., Hayashi, T. (2013). Does Lavender Aromatherapy


Alleviate Premenstrual Emotional Symptoms? A randomized crossover
trial. BioPsikoSocial Med J. 7: 12

Maliha. (2011). Efektifitas Massage Rolling (Punggung) terhadap Produksi ASI


pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea di Rumah Sakit Muhammadyah
Palembang

Mubarak, W.I., Chayanti, N. Rozikin K, Supradi. (2007). Promosi Kesehatan


Sebuah Pengantar Proses Belajar mengajar dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu

Nawawi. (2013). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Pres

Notoatmodjo. (2010). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta

Prasetyono, DS. (2009). Buku Pintar ASI Eksklusif Pengenalan, Praktik, Dan
Kemanfaatan-Kemanfaatanya. Yogyakarta: Diva Press

Rahardjo, Susilo & Gudnanto.(2011). Pemahaman Individu Teknik Non Tes.


Kudus: Nora Media Enterprise

Rini, Susilo. Kumala, Feti. (2016). Buku Panduan Asuhan Nifas dan Evidence
Based Practice. Yogyakarta: Deepublish

Roesli, Utami. (2009). Mengenal ASI Eksklusif Seri Satu. Jakarta: Trubus
Agriwidya

Roesli. (2010). Mengenal ASI Eksklusif.Jakarta : PT. Pustaka Pembangunan


Swadaya Nusantara.

Saleha, Siti. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medik
Siregar, A. (2009). Pemberian ASI Ekskusif dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya.Medan : Universitas Sumatra Utara.

Soraya, L. (2007). Pemberian ASI Eksklusif hingga 6 bulan diketahui dapat


melindungi bayi dari resiko terkena infeksi saluran pencernaan
(http//www.balita.com)

Sukarni, I dan Margareth, Z.H. (2013).Kehamilan, Persalinan dan Nifas.


Yogyakarta: Nuha Medika

Sutedi, Dedi. (2009). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.Bandung:


Humaniora.

Swandari, Prita. (2014). Jurnal Kebidanan: Perbedaan Tingkat Nyeri Sebelum


dan Sesudah Pemberian Aromatherapi Lavender pada Ibu Post Sectio
Caesarea di RSUD Ambarawa. Diploma IV Kebidanan STIKES Ngudi
Waluyo Ungaran.

Utami. (2009). Panduan Konseling Menyusui. Jakarta: Pustaka Bunda

Wahyuningsih, Marni. (2014). Efektivitas Aromaterapi Lavender (Lavandula


Angustifolia) dan Massage Effleurage Terhadap Tingkat Nyeri
Persalinan Kala I Fase Aktif pada Primigravida di BPD Utami dan
Ruang Ponek 105 RSUD Karanganyar.Skripsi. Surakarta: Sekolah
Tinggi Ilmu Keperawatan Kusuma Husada.

Wawan, A., Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

Widiastuti. (2015). Pengaruh Teknik Marmet terhadap Kelancaran Air Susu Ibu
dan Kenaikan Berat Badan Bayi. Semarang: Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Semarang

World Health Organization. (2011). Unite d Nations Children’s Fund Global

strategy for infant and young child feeding. Geneva, Switzerland:

World Health Organization


TEKNIK MARMET

NO DOKUMEN NO REVISI Halaman


PROSEDUR TETAP
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
1 PENGERTIAN Teknik marmet merupakan kombinasi antara cara
memerah ASI dan memijat payudara sehingga reflek
keluarnya ASI dapat optimal.

2 TUJUAN Teknik counterpressur ini dapat mengoptimalkan


reflek keluarnya ASI
3 INDIKASI Ibu nifas
4 KEBIJAKAN Prosedur ini membutuhkan kerjasama dengan suami ibu
atau keluarga ibu nifas.
5 PERSIAPAN a. Inform consent dengan ibu dan keluarga tentang
PASIEN pelaksanaan teknik marmet
b. Ruangan tempat melakukan teknik marmet tidak
pengap dan mempunyai sirkulasi udara yang baik.
c. Teknik marmet dilakukan di tempat yang bersih.
6 PERSIAPAN ALAT Meja dan kursi, handuk, minyak lavender
7 CARA KERJA a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
b. Mengatur posisi pasien
c. Menyiapkan klien dengan melepas pakaian atas dan
BH
d. Sebelum memerah payudara, lakukan pemijatan
payudara menggunakan 2 jari dengan arah pijatan
spiral mengelilingi payudara.
e. Perah payudara selama 5-7 menit dengan
menggunakan telapak tangan dengan posisi ibu jari
berada diatas payudara.
f. Arahkan gerakan mulai dari pangkal payudara menuju
aerola sampai ASI keluar.
g. Lakukan pemijatan kedua.
h. Perah payudara selama 3-5 menit.
i. Lakukan pemijatan ketiga.
j. Perah payudara selama 2-3 menit.
PIJAT OKSITOSIN

NO DOKUMEN NO REVISI Halaman


PROSEDUR TETAP
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
1 PENGERTIAN Pijat oksitosin merupakan pemijatan tulang belakang pada
costa ke 5-6sampai ke scapula yang akan mempercepat
kerja saraf parasimpatis merangsanghipofise posterior
untuk mengeluarkan oksitosin
2 TUJUAN Teknik counterpressur ini dapat mengeluarkan
oksitosin
3 INDIKASI Ibu nifas
4 KEBIJAKAN Prosedur ini membutuhkan kerjasama dengan suami ibu
atau keluarga ibu nifas.
5 PERSIAPAN A. Inform consent dengan ibu dan keluarga tentang
PASIEN pelaksanaan pijat oksitosin
B. Ruangan tempat melakukan pijat oksitosin tidak
pengap dan mempunyai sirkulasi udara yang baik.
C. Pijat oksitosin dilakukan di tempat yang bersih.
6 PERSIAPAN ALAT Meja dan kursi, handuk, minyak lavender
7 CARA KERJA a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
b. Mengatur posisi pasien
c. Menyiapkan klien dengan melepas pakaian atas dan
BH
d. Mengatur ibu duduk rileks bersandar ke depan, tangan
dilipat di atas meja dengan kepala diletakkan di
atasnya dan biarkan payudara terlepas tanpa bra.
Letakkan handuk di atas pangkuan ibu.
e. Melakukan pemijatan di sepanjang sisi otot tulang
belakang, menggunakan kepalan tangan dengan kedua
ibu jari menunjuk ke depan, gerakan tersebut dapat
merangsang keluarnya hormon oksitosin yang
dihasilkan oleh hypofisis posterior.
f. Memberikan pijatan pada kedua sisi tulang belakang
membentuk gerakan- gerakan melingkar kecil- kecil
dengan kedua ibu jari.
g. Melakukan pemijatan 2- 3 menit.

Anda mungkin juga menyukai