PEMBELAJARAN PERMAINAN
Pembelajaran merupakan suatu peristiwa interaksi antara dua pihak; satu pihak ada yang
bertindak sebagai pemberi pengajaran dan satu pihak lagi sebagai yang menerima pengajaran,
oleh sebab itu maka terjadilah proses interaksi edukatif. Adapun ciri – ciri proses interaksi
Untuk mendapat hasil maksimal seorang guru harus memahami dasar interaksi edukatif
seperti berikut :
A. Tujuan
Tujuan pendidikan harus sejalur dengan filsafat negara, seorang guru bisa mendekati
masalah ini dengan membuat kategorisasi tujuan. Jadi seorang guru harus dapat membuat
kategori untuk tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan dari tujuan nasional sampai
tujuan khusus, tujuan umum dan nasional telah tercantum dalam GBPP, sedangkan tujuan
khusus harus diuat boleh guru yang bersangkutan tapi harus mengacu pada ABCD (
tingkat ), tapi tetap ingat pada tujuan penjas dan peranan permainan dalam pencapaian
tujuan penjas.
B. Bahan
Pada suatu proses pembelajaran pasti ada bahan yang disampaikan oleh seorang
guru, dan diterima oleh para peserta didik, bahan itu merupakan bagian – bagian dari
(motor skill) permainan itu. Dalam hal ini, guru dituntut untuk dapat membagi – bagi
permaianan dalam bagian terkecil, tetapi bermakna untuk kebulatan suatu permainan,
karena permainan merupakan situasi yang menyebabkan anak untuk bergerak secara
spontan.
Berdasarkan hal tersebut, maka harus diperhatikan pula teknik apa yang ada di dalamnya
dan unsur jasmani apa yang mendukungnya.. Disamping itu, seorang guru pendidikan jasmani
harus mengetahui kemapuan gerak yang bagaimana yang perlu ditingkatkan bagi anak – anak
untuk tiap tahap perkembangannya, karena berat ringannya suatu pelajaran bermain yang harus
dilakukan oleh anak sangat tergantung pada keadaan dan kemampuan jasmani pada tiap tahap
pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Adams ( 1988:3-4 ) dan Matakupan ( 1991: 29-
Hidup
Gerakan anak bukan hanya kepentingan hidupnya sendiri, tetapi juga untuk
kelengkapan hidupnya, mengadakan hubungan dengan semua benda yang bergerak lainnya.
Kugel ( Matakupan :30 ), pertama – pertama anak kecil menghubungkan hidupnya dengan
aktivitas dengan gerak spontan, dengan tumbuh – tumbuhan dan binatang, dan pada
Menemui diri
Mulai dari awal kekaguman nya terhadap fungsigerak yang instigtif sampai kepada
menyakitkan. Melalui kinestetik anak belajar bagaimana merasakan gerakan dan umpan
balik dari setiap gerakan yang memberikan isyarat – isyarat yang biasanya digunakan untuk
perkembangan gerak, dan selanjutnya dari pola – pola dorongan diri sendiri yang lebih
Penemuan lingkungan
Menemukan dan melewati batas – batas hak dan milik orang lain, dimana dilakukan
Kebebasan
Keamanan
Dalam hal – hal yang sangat mendasar, gerakan mempunyai nilai mempertahankan
hidup. Misalnya menghindari situasi – situasi yang berbahaya dengan melakukan gerakan –
gerakan cepat, tepat waktu, tepat arah, sebagai alat pencegah maupun alat perlawanan.
Hubungan
Gerakan tubuh baginya adalah bahasa, dimana anak akan mengungkapkan gagasan –
Kegembiraan
Dengan gerakan – gerakan yang berhasil, anak akan menikmati rasa gembira yang
Bila merasa unggul dalam gerakan tertentu maka akan mendorong untuk lebih
berinisiatif, dan sebaliknya jika tidak unggul, maka akan menjadi pasif dan rendah diri;
ritmik artinya dapat menyesuaikan diri dengan gerakan gerakan yang bersifat ritmik; dan
anggun artinya akan merasakan suatu kebanggan tersendiri bila dapat menguasai gerakan
Karakteristik peserta didik itu berbeda – beda berdasarkan tingkatan yakni tingkat
SD, SLTP, dan SMA, jika kita mempelajari karakteristik Peserta didik tingkat SD maka
akan kita ketahui bahwa karakteristik anak SD terbagi dalam tiga tahap pertumbuhan dan
perkembangan, dari sini kita bisa mengetahui pertumbuhan dan perkembangan mengenai
perkembangan jasmani dan sosial anak, dari data ini bisa kita berikan pembelajaran yang
ialah.:
- Mampu membangkitkan dan memberikan kesempatan bagi anak SD untuk berkreasi dan
Beberapa syarat untuk menjadi guru pendidikan jasmani dan kesehatan seperti di atas
diantaranya:
a. Sehat Jasmani
b. Berpenampilan menarik
c. Tidak gagap
e. Intelegen
E. Situasi.
Situasi ini biasanya muncul secara spontan dalam kegembiraan suatu permainan
yang dibatasi oleh peraturan yang di buat oleh guru atau yang sudah ada sejak dulu.
Metode mengajar merupakan aspek yang penting dalam proses belajar mengajar.
Metode mengajar pada hakekatnya adalah cara guru memberikan bimbingan serta
pengalaman belajar yang telah disusun secara teratur kepada siswa. Mengajar permainan
pada hakekatnya ialah mengajar keterampilan gerak ( motor skill ) permainan itu. Pada
dasarnya mengajarkan kemampuan gerak dalam permainan dapat dilakukan dengan jalan
memberikan penjelasan dan setelah itu mereka harus melakukannya dengan sungguh –
sungguh dan dengan ulangan yang cukup banyak. Kesalahan – kesalahan yang terjadi harus
segera dibetulkan, karena kesalahan yang sudah menjadi kebiasaan sulit untuk diperbaiki.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajran permainan, yaitu :
Pada metode ini, anak langsung disuruh bermain. Kelemahan dari metode ini adalah,
tidak diberikannya latihan teknik secara khusus, sehingga teknik bermain sulit untuk
dikuasai dan belum dikuasainya teknik bermain akan menyebabkan permainan kurang
lancar.
Dalam metode ini, anak diharuskan mempelajari semua unsure – unsure atau teknik
– teknik bermain terlebih dahulu, setelah anak tersebut sudah dapat menguasainya barulah
anak itu diperbolehkan bermain. Adapun kelemahan dari metode ini adalah : hasrat anak
untuk bermain tidak dipenuhi, sehingga dapat mengurangi rasa senang anak – anak untuk
Metode ini merupakan metode gabungna dari metode keseluruhan dan metode
bagian.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus melaju pesat, maka
dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah telah terjadi suatu inovasi
khususnya dalam hal pengajaran; yaitu terjadi perubahan dari metode ke model
menurut sistem swedia menirukan gerakan yang di contohkan gurunya. Model adalah suatu
abstraksi dari dunia nyata yang disederhanakan sehingga hanya parameter-parameter yang
penting saja yang muncul dalam bentuknya. Menurut Horton (1972: 182) dalam
Sebuah model adalah pencerminan atau abstraksi dari sebuah objek, proses, peristiwa,
situasi atau sistem. Secara lebih luas, sebuah model adalah sesuatu yang mengungkap dan
menjelaskan tentang hubungan dari berbagai komponen, aksi dan reaksi, serta sebab dan
akibat.
Model hanyalah merupakan perkiraan dari kenyataan yang sebenarnya. Kita tidak
mungkin mampu membikin model yang benar-benar sama dengan realitas sesungguhnya.
Tiap model pembelajaran dapat dipandang sebagai perencanaan bagi guru dalam
mendesain dan menerapkan pembelajaran. Perencanaan ini membantu guru untuk membuat
kurikulum, maka dari itu menghadirkan suatu rangkap- yang berfungsi sebagai model.
Implikasi yang paling menyolok mata adalah olahraga itu menjadi pusat pengaturan untuk
program pendidikan jasmani: semua hal yang diajar dan ter/dipelajari terpenuhi dalam
konteks format olahraga yang sesuai. Sebagai suatu intervi model," tujuan terbaik dicapai
Siedentop, 1998 p.18), yang dirancang di dalam suatu pendekatan menyeluruh kepada
Melainkan, dirancang untuk mengajarkan konsep dan melakukan olahraga, banyak yang
lebih luas yang ter/memasukkan: keanggotaan regu, kewajaran, etiket, tradisi, penghargaan,
strategi, nilai-nilai, struktur, dan tentang kursus pergerakan yang tidak bisa dipisahkan dari
pola itu menjadi bagian dari bentuk olahraga yang tercakup di program pendidikan jasmani
Siedentop ( 1994) mengutip 3 masukan utama untuk Model Pendidikan Olahraga: untuk
tradisi olahraga dan membedakan antara praktek olahraga yang baik dan buruk, apakah di
Suatu orang olahraga bergairah mengambil bagian dan bertindak dalam cara-cara seperti
cagar alam, melindungilah, dan meningkatkan kultur olahraga, apakah ini merupakan
suatu kultur olahraga masa muda/kaum muda lokal atau suatu kultur olahraga yang
dalam olahraga yang untuk mengembangkan lebih lanjut di tingkatan lokal, nasional, atau
tingkatan internasional
. Joyce Dan Weil ( 1980 ) menggambarkan suatu model pembelajaran sebagai "suatu rencana
atau pola yang dapat digunakan untuk bentuk kurikulum dalam pengajaran jangka panjang,
untuk mendisain materi pembelajaran, dan untuk memandu instruksi dalam kelas."
Metoda, Strategi, Gaya, dan model berbeda satu sama lain. Suatu metoda, strategi, atau gaya
secara khas digunakan dalam aktivitas mengajar jangka pendek, kemudian berpindah kepada
metode, gaya, atau strategi yang lain. Sedangkan suatu model dirancang untuk digunakan dalam
suatu keseluruhan unit ipembelajaran dan meliputi semua perencanaan, desain implementasi,
dan penilaian yang berfungsi untuk unit itu. Dan bisa meliputi berbagai metoda, strategi, atau
Model pengajaran mempunyai dasar teoritis kuat, dan telah menjadi banyak obyek riset dalam
implementasi dan pengembangannya. Setiap sekolah pada umumnya telah memastikan bahwa
model dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang sekolah
kelas. Beberapa model, seperti yang diperkenalkan dalam buku ini, menunjukkan harapan besar
Model merupakan perencanaan yang disatukan dalam suatu materi pembelajaran pendidikan
jasmani dan berbeda dengan metoda, strategi dan gaya, sebagai bagian dari suatu perubahan
dalam mengajar para siswa disetiap zaman. Saya akan berargumen bahwa model adalah
perencanaan, penerapan, dan prediksi pembelajran yang akan menjadi jalan yang efektif untuk
mencapai tujuan belajar dalam keanekaragaman isi dari program pendidikan jasmani masa
Untuk menetapkan apakah sebuah model itu baik dapat membuat patokan yang bersumber
dari beberapa faktor, yang terpenting dari faktor itu ialah penentuan tujuan, penentuan sasaran
belajar, penentuan bahan, pengetahuan tentang karakteristik anak dan derajat kompetensi guru.
Model pembelajaran itu akan efektif bila guru merasa enak dalam mengajar dan murid merasa
senang dalam belajar. Dalam menentukan model pembelajaran tersebut perlu memperhatikan skema
A. Pendahuluan
1. Persiapan / Pemanasan
2. Pementukan tubuh
B. Inti
Teknik Baru
Teknik lama
Masukan
C. Penenangan
Persiapan merupakan pemanasan yang berfungsi untuk menggerakan otot – otot besar
dan berusaha pemindahan perhatian anak pada pelajaran, dan pembentukan berfungsi
untuk membentuk otot anak. Teknik baru adalah teknik yang beru diberikan, teknik
lama adalah teknik yang sudah diajarkan dan diulangi kembali penggabungan bertujuan
memadukan pergerakan pada teknik beru dan teknik lama, dan masukan adalah
informasi yang diberikan oleh seorang guru. Penenangan berisikan tugas untuk
memberikan penyajian berupa materi yang berupa metode – metode yang telah
1. Bentuk Bermain
Bermain merupakan suatu bentuk kegiatan yang sangat disenangi oleh anak.
Dengan bermain akan timbul suatu situasi yang memungkinkan terlaksananya proses
pendidikan.
Dengan cara ini anak akan mengaktualisasikan potensi aktivitas anak yang
berupa gerak sikap dan perilaku sehingga guru bisa membimbing sesuai dengan tujuan
pendidikan sedikit lebih mudah, ini bisa dilakukan lewat permainan yang
bermaknakan persiapan, pembentukan tubuh,dan teknik olah raga, tapi masih banyak
2. Bentuk Cerita
Maksud dari bentuk ini bukan guru yang berceritera tapi guru membuat suatu
kegiatan yang gerakannya tersusun sehingga membuat kegiatan ini seolah – olah
Cara seperti ini sering digunakan dalam senam sehingga senam dengan cara
Gerak dengan lagu bisa juga disebut pergerakan dengan irama kita bisa mengajar
4. Bentuk Meniru
perkembangan merupakan proses sosialisasi dalam bentuk meniru yang dengan adaptasi
dan seleksi, yakni : Peniruan disengaja ( Delibrate Imitation ), akan terjadi jika seorang
anak bermain bersama temannya dengan menirukan watak suatu tokoh maupun suatu
objek. Sebagai contoh, adalah : Anak meniru gerakan – gerakan guru, anak menirukan
sesuatu yang telah menjadi khayalannya. Misalnya menirukan Batman, menirukan gaya
5. Bentuk Tugas
Guru dapat memberikan tugas kepada muridnya, tapi tugas tersebut harus
berdasar pada kemampuan anak, dan jangan memberi tugas yang berat tapi berikanlah
tugas yang agak mudah agar murid tersebut bisa menyelesaikan tugas tersebut sehingga
bisa memacu kemauan anak tersebut karena kita telah menanamkan sugesti bahwa dia
Bentuk Komando
Bentuk komando bisa melatih anak untuk disiplin namun bila terus menerus
akan menghambat kreatifitas, aktivitas dan inisiatif, jadi berikanlah kebebasan agar para
7. Bentuk Latihan
Di sini bertujuan untuk pencapaian di bidang olah raga dengan latihan yang
kemampuan anak.
Contoh :
Langkah – langkah :
c. Menyederhanakan teknik
f. Mengubah peraturan
3. lapangan 7 X 14 m
6. Peraturan
7. Tujuan permainan
c. Menyederhanakan teknik
d. Menyederhanakan alat permainan
e. Menyederhanakan peraturan
3. lapangan 7 X 14 m
6. Peraturan
7. Tujuan permainan
9. Bentuk Lomba
Bentuk seperti ini sangat memungkinkan kita sebagai guru atau calon guru
penjas untuk melihat secara langsung potensi yang dimiliki oleh peserta didik mana
siswa yang unggul dalam bidang yang diperlombakan, selanjutnya perlu ditekankan
bahwa permainan olahrgaa yang penuh tidak harus dimainkan dalam setiap unit siswa
akan tetapi cukup dan selalu siap dengan susunan tugas geraknya saja.
Dalam pembelajaran permainan olahraga seorang guru penjas atau calon guru penjas harus
selalu jeli dan teliti dalam memberkan arahan ketika permainan sedang berlangsung, kapan saatnya
untuk fokus pada penggunaan taktik, serta keterampilan. Metzler (2000) menyarankan beberapa
cara yang bisa digunakan oleh guru dalam menyelipkan taktik untuk diterapkan dalam permainan:
1. Pengulangan. Guru menghentikan permainan dan mengulang gerakan terakhir dalam permainan
sehingga pemain memiliki kesempatan untuk mengamati dan mengubah taktik. Skor selama
2. Pelatihan pemain. Guru mengadakan permainan untuk rujukan tertentu dengan memanipulasi
bagian tertentu dari permainan hanya untuk memperlihatkan taktik permainan. Contohnya, guru
bertindak sebagai pelempar bola dalam permainan softball, dia melemparkan bola sambil
3. Situasi. Dalam sebuah permainan guru tiba-tiba menghentikan permainan kemudian bertanya
untuk memeriksa sejauh mana tingkat ketelitian dan keterampilan siswa dalam menerapkan
keterampilan taktis contohnya, dalam pertandingan tennis ganda, guru akan bertanya pada satu
pasangan „apa yang akan kamu lakukan jika pasanganmu memukul bola diwilayahmu?‟dan
dalam permainan softball dimana pelari ada di base pertama dan kedua sementara satu orang
telah keluar guru akan bertanya kepada penjaga lapangan disebelah kiri “apa yang akan kamu
4. Analisis tv. Dalam sebuah permainan gugu memberikan pertanyaan mengenai kesalahan yang
terjadi dalam sebuah permainan kemudian menanyakan apa yang harus dilakukan untuk
Dalam model permainan taktis yang paling penting adalah pada bagaimana cara melatih
ketelitian, cara memutuskan untuk menggunakan keterampilan taktis; jadi guru harus memberikan
pengajaran yang interaktif untuk merangsang siswa agar dapat menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan taktik dalam permainan. Selanjutnya seorang guru penjas harus mampu dan
mempunyai dasar dalam mengjarkan permainan taktis olahraga, seperti: pengalaman, dan konsep
kontektual pengajaran.
Pengalaman guru
Guru yang menerapkan model taktik permainan harus memiliki keahlian dan pengetahuan
tertentu seperti: 1) Menerapkan pengembangan Instruksi yang Tepat. Permainan dalam bentuk
sesungguhnya maupun modifikasi bisa dibuat dalam bentuk yang sangat rumit yang memerlukan
kesiapan kemampuan kognitif dan psikomotorik yang tinggi serta harus sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa. Guru harus bisa menganalisa konsep dan keterampilan taktis yang telah ada
kemudian membuat maupun memodifikasi permainan yang sesuai sehingga siswa memiliki
kesempatan untuk berlatih. Selanjutnya, 2) Fokus dan Tujuan Pengajaran. Model permainan taktis
merupakan model pengajaran yang melibatkan interaksi antara kemampuan kognitif dengan
psikomotorik dimana guru meminta kepada siswa untuk menyelesaikan permasalah taktis dengan
Guru yang menggunakan model ini harus mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi
memberikan permasalahan taktis pada siswa. Sehingga dapat menghasilkan satuan pengajaran yang
Analisis tugas dalam metode ini mengacu pada pemahaman terhadap keterampilan dan
pengetahuan taktis yang dibutuhkan dalam melakukan permainan. Maka dari itu, prosesnya dimulai
dari analisis taktis yang dibutuhkan dalam setiap permainan yang sejalan dengan tahap
perkembangan siswa. Hasil dari analisa tersebut akan membentuk suatu unit pengajaran yang akan
dipelajari oleh siswa. Kemudian guru akan membuat satuan pengajaran yang akan membantu siswa
Dalam model pengajaran ini, guru harus dapat menilai keempat aspek yang telah disebutkan
permainan penuh). Ketika permainan dimainkan, guru akan mulai mengidentifikasi kebutuhan
siswa terhadap keterampilan taktis yan paling banyak digunakan kemudian membuat sebuah desain
latihan yang dapat mengembankan keterampilan yang berhubungan dengan permainan yang
dimainkan pada saat itu. Namun yang harus diingat bahwa tingkat kerumitan dari model pengajaran
Dalam model pengajaran ini, keahlian dan pengetahuan guru dalam mengajarkan permainan
sangat dibutuhkan. Guru harus mengetahui apakah permainan tersebut cukup baik untuk
diidentifikasi berdasarkan taktik yang diperlukan, permasalah taktis yang mungkin akan muncul dan
dapat dikembangkan dengan cara memodifikasi permainan berdasarkan peraturan dan strategi
dasarnya. Guru harus mengetahui posisi semua pemain dan mengetahui berbagai taktik yang
Penilai. Pengetahuan taktis yang diperlihatkan dalam model pengajaran ini meliputi
kemampuan kognitif (mengetahui apa yang harus dilakukan) dan kemampuan psikomotor
Berikan contonya
pembelajaran permainan
RANGKUMAN
Ciri – ciri proses interaksi edukatif yang diungkapkan oleh Winarmo Surachmad (
1976 : 14 ), yaitu :
pertumbuhan dan perkembangan itu antara lain Bentuk Bermain, Bentuk Cerita,
Bentuk Gerak dan Lagu, Bentuk Meniru, Bentuk Tugas, Bentuk Komando, Bentuk
pengalaman, analisis tugas dan kemajuan, dan Muatan isi dalam Pengajaran
Olahraga.