Logam Berat
HALOGEN
Vinyl Chloride Gas
HIDROKARBON
tr.respiratorius
Didistribusikan melalui tubuh yang kaya lemak dan terikat de-ngan baik
pada jaringan-jaring-an yang paling banyak mengan-dung lemak, da-pat
melewati placenta
Toluena didistribusikan melalui plasma dan sel darah merah dimana pada
sel darah merah, toluena berikatan dengan haemoglobin sehingga dapat
meningkatkan toluena dalam darah untuk kemudian diangkut atau
diedarkan ke seluruh area tubuh (termasuk otak)
Xylene didistribusikan keberbagai jaringan. Jaringan dengan perfusi baik
akan mencapai kesetimbangan beberapa menit. Kesetimbangan adiposa
tercapai hanya setelah beberapa hari kerja dari pajanan terus menerus
karena kombinasi peningkatan tinggi jaringan afinitas, dan karena kapasitas
serta perfusi rendah per satuan volume.
Bila absorpsi melalui traktus digestiv, akan diserap secara cepat dan
kemudian di distribusikan ke seluruh cairan tubuh
larut dalam lemak, bisa menembus sawar otak & placenta
CO tidak dimetabolisme dalam tubuh. CO+Hb = COHb, karena mengadakan ikatan dengan Hb,
menyebabkan hipoksia pada jaringan, krn ikatannya lebih maka CO akan dilepaskan lagi melalui
kuat 200 sampai 250 kali dibandingkan ikatan Hb dengan paru-paru. Dan tidak ter deposisi
O2. dimana pun,
Jalur utama dari metabolisme toluena dalam manusia dan 60 – 70% toluena akan diserap dan
hewan mengalami oksidasi yang dibantu oleh enzim dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
cytochrome P-450, alkohol dehidrogenase dan aldehida urin yang mengandung asam hipurat
dehidrogenase yang diubah menjadi asam benzoat . Asam
benzoat setelah konjugasi dengan glisin, akan meng-hasilkan
asam hippuric. Sedangkan yang termasuk minor metabolit
adalah ortho dan para-kresol. Minor metabolit yang spesifik
untuk eksposur toluena adalah S-benzyl-N-asetil-L-sistein.
Metabolisme dari tiga isomer xylene terjadi terutama di
hati danparu dan ginjal. pada manusia melibatkan
hidroksilasi gugus metil, yang merupakan dikatalisasi
terutama oleh isoform CYP (CYP2E1), membentuk
alkohol Methylbenzyl. Metil ini hidroksilasi
baik yang memenuhi dan proses metabolisme diinduksi. Pada manusia, sekitar 95% dari xylene
Dalam langkah berikutnya, gugus alkohol teroksidasi diserap berikut inhalasi yang
membentuk asam methylbenzoic, yang dibiotransformasi dan diekskresikan
berkonjugasi dengan glisin untuk membentuk asam sebagai asam methylhippuric dalam
methylhippuric, metabolit utama yang urin. sedangkan 5% sisanya
diekskresikan ke urin. sedikit metabolit urin yang dieliminasi tidak berubah dalam
menjelaskan <10% dari dosis yang menghembuskan napas
diserap: Methylbenzyl alkohol, o-toluylglucuronides, asam
mercapturic xylene seperti S-(o-
Methylbenzyl)-Nacetylcysteine (Norström et al., 1988)
dan xylenols.
metanol --> formadehid --> asam format --> format respiratory tract, urinary tract
Pemeriksaan
kadar merkuri
Kadar merkuri dalam urin pada
Pemeriksaan
dalam darah kasus paparan
sampel darah
mencapai puncak merkuri
dapat dilakukan
sesaat setelah elemental dan
pada semua Napas pendek, malaise, nausea,
terekspos sehingga anorganik
bentuk merkuri vomiting, diare, sindroma respirasi
pemeriksaan harus merkuri dalam
dengan paparan distress
dilakukan segera. jangka waktu
waktu pendek
T 1/2 untuk lama. Kadar
dengan level
merkuri 3 hari porfirin dalam
tinggi.
setelah ekspose. urin merupakan
biomarker
merkuri.
penghambatan
enzim yang
berperan dalam Target organ yang paling sensitif
inoganik = kadar
biosintesis waktu paruh adalah pada sistem saraf pusat,
Pb dalam urin 24
porfirin, dengan timbal dalam sel dimana sifat timbal organik yang
jam, kadar
mekanismenya darah merah lipofilik dapat dengan mudah
ALAD dan
menghambat adalah 35 hari, menembus lapisan sawar darah otak.
koproporfirin
enzim Asam dalam jaringan Akan menyebabkan ensefalopati dan
dalam urin, serta
Levulinat ginjal dan hati edema yang terjadi terutama pada
kadar Pb dalam
Dehidratase selama 40 hari, cerebellum. Edema akan
urin setelah tes
( ALAD ) , sedangkan dalam menyababkan tekanan yang tinggi
mobilisasi
menyebabkan tulang selama 30 pada intracranial dan terjadi
Kalsium
peningkatan asam hari. kerusakan jaringan otak yang
disodium EDTA.
amino levulinat irefersibel
dalam darah.
Inhalasi: 546ppm HCN -> † dalam
10’ pajanan.
110ppm HCN -> † dalam pajanan >1
jam
Oral: sedikit –> † cepat
SSP: terjadi cepat.
Awal ≠ spesifik: sakit kepala,
dizziness, mual, muntah, lemah ->
progresif: kesadaran menurun,
bingung, kaku rahang, halusinasi,
tiosianat 0.07 hilang kontrol, koma.
sianida 0.4 μg/mL
20 - 60 menit ppm (0.05 - 2.80 Jantung: Awal: TD ↑, HR ↑
mg/mL) Lanjut/Berat: aritmia, TD ↓. †
Respirasi: napas pendek -> cepat,
udem paru
Metabolik: asidosis metabolik, laktat
darah ↑
Kulit: terbakar. Efek sistemik 30-60
menit setelah kontak
Mata: iritasi, bengkak
antidote: amil nitrit, sodium nitrit,
sodium tiosulfat
COHb dalam
darah,
bisa berupa sakit kepala, pusing,
pemeriksaan 4-6 jam tidak ada
ataksia dan gangguan gagal nafas
dengan
spektrofotometri
Asam 14 hari : SSP, respirasi sistem,
Thioglicolic kardiovaskular, dermal, okular
- S- phenyl
mercapturic acid
TWA 1 ppm: (S-PMA), BEI:
- Benzene 25 µg/gCr
(mudah menguap) -
- - 8 jam, akhir Trans,trans-
Benzene pada shift/ muco-nic acid
udara ekspirasi preshift/pertengah (t,t-ma); BEI: 0,5
Paru: anestesi, SSP, fibrilasi
menunjuk-kan an shift mg/gCr ;
ventrikel. Kulit: iritasi.
pajanan saat - confounder:
Mulut: SSP, takikardi
pengambilan Benzene udara asam sorbat
sampel, kadarnya respirasi: akhir (makanan)
kembali ke nilai shift
dasar 16 jam TWA < 2 ppm:
setelah akhir Benzene; t,t-ma
pajanan TWA
10 ppm: phenol
(tidak
Tidak ada Tidak ada Asam Hipurat , gejala akut berupa reaksi yang
direkomenda-
asam menurun, gejala sakit kepala, pusing
benzilmerkaptur perasaan terkena racun (efek
at, o-kresol depresi), gangguan mata dan iritasi
saluran pernafasan.
terhirup ==> iritasi pernafasan. Sesak
- 8 jam, akhir Jumlah
nafas. Tertelan==> mual muntah
kadar Xylen shift/ kandungan
hipersalivasi. Mata==> iritasi
dalam darah + preshift/pertengah methylhippuric
konjungtiva kornea, fotofobia.
an shift acid dalam urine
Kulit==>iiritasi hiperemis/
serum antibodi
terhadap
formaldehid &
albumin serum
(cttn
senior).Formaldeh
id
bermetabolisme
membentuk asam
format dan CO2.
iritasi di daerah saluran nafas bagian
hasil asam format
atas,iritasi kulit dan dermatitis
atau formaldehid Konversi dari
kadar format kontak alergi,0,05 ppm dan 0,5 ppm
sebagai biomarker formaldehid
(sulit).karena as menyebabkan sensasi iritasi di mata
pajanan potensial menjadi asam
format cepat disertai rasa terbakar, gatal,
kurang format
dimetabolisme kemerahan dan air mata,Toksisitas
memuaskan. mempunyai waktu
kembali mjd co2 GI akibat tertelan formaldehid yang
Peningkatan IgG paruh selama 1,5
dan air. paling berat adalah di lambung dan
dan IgG terhadap menit.
menyebabkan gejala seperti mual,
formaldehid
muntah dan nyeri perut hebat.
terkonjugasi pada
albumin serum
manusia untuk
biomarker efek
imunologi
mempunyai
hubungan dengan
pajanan
formaldehid
secara airborne.
kadar metanol
kadar metanol
urin, kadar asam
darah, kadar asam
format urin. neuritis retrobulbar optic, asidosis
format darah,
Kadar metanol metabolik, ggn CNS, conjunctivitis,
kadar anion dan
juga dapat diukur dermatitis
osmolar gaps
pada udara
darah
ekspirasi
supresi CNS, abnormalitas Nn
kalsium oksalat Cranialis, nausea, vomiting, abdo
bei : -- (tak ada) 1-4 jam
pada urin pain, asido metabolik, gagal nafas,
gagal jantung, gagal ginjal akut
Uap etil asetat dapat mengiritasi:
mata, hidung, tengorokan dan paru.
Pada konsentrasi yang tinggi dapat
menyebabkan mual, lemas, pusing
dan kehilangan kesadaran.
pemeriksaan
kadar isopropil
eter dalam darah
menggunakan
metode Solid
tidak dilakukan
Phase Micro
karena sifat
Extraction gagal nafas (lethal), narkose, iritasi
30 menit volatilitas
(SPME) dengan saluran pernafasan
isopropil eter
Gas
yang tinggi
Chromatography-
High Resolution
Mass
Spectrometry
(GC-HRMS)
H2S konsentrasi 500 pp dapat
Tidak ada tidak ada menimbulkan kematian, oedem
pulmo, dan asfiksi
Inhalasi: batuk, terbakar pada
tenggorokan, perasaan tersedak,
peradangan dan ulserasi dari mukosa
hidung, tenggorokan dan laring
Kulit:iritasi yang serius dan dalam
beberapa kasus luka bakar yang
parah
Mata: Peradangan pada mata dapat
ditandai dengan kemerahan, berair
dan gatal-gatal, luka korosif mulai
dari penurunan ketajaman visual
tidak ada tidak ada data. tidak ada
sampai kehilangan penglihatan
permanen
Ingesti: muntah, disfagia, drooling
(mengiler/keluar air liur),
ketidaknyamanan orofaringeal dan
nyeri perut. Komplikasi akut
termasuk aspirasi pneumonia, luka
bakar pada epiglottis dan pita suara,
obstruksi laring, perforasi lambung
dengan mediastinum atau peritoneal
abses, dan sepsis.
Efek Biologis Kronik
1. Saraf : Tremor, emosi labil, rasa malu berlebihan,
insomnia, kehilangan ingatan, sakit kepala,
polineuropati, penurunan performa saat tes fungsi
kognitif. 2. Respiratorius : dispneu,
batuk, distress respiratori, odem pulmonari,
pneumonia lobaris, fibrosis dan deskuamasi
bronchiolar. 3. kardiovaskular : peningkatan
tekanan darah dan palpitasi. 4.
Gastrointestinal : stomatitis, salive berlebih, sukar
menelan, nyeri perut, nausea, dan diare, serta ulserasi
dan perdarahan disepanjang saluran cerna.
5. HEpar :
hepatomegali, jaundice dan meningkatkan enzim-
enzim hepar. 6. Ginjal : Proteinuria,
hematuria, oliguria, gagal ginjal akut.
7. Iritasi dan sensitisasi : erimatosus dan
bercak kemerhan yang gatal pada kulit, keringat
berlebih. Kemerahan dan konjungtivitis jika terpapar
merkuri dengan dosis tinggi.
1) Pada saraf (Neurotoksisitas): Pada anak-anak,
dengan 40-50 mmg/dl menunjukkan hiperaktif,
konsentrasi kurang, skor IQ menurun.
2) Pada Ginjal (Nefrotoksisitas): proteinuria,
kegagalan transportasi glukosa dan anion organik
serta penurunan laju filtrasi glomerulus.
3) Pada Sistem Reproduksi
menurunkan kemampuan sistem reproduksi, hambatan
perkembangan embrio, penurunan ukuran janin, dan
hambatan masa pertumbuhan (hewan coba)
4) Pada Tulang : dapat menyebabkan osteoporosis.
5) Pada Sistem Kardivaskuler : menginduksi
hipertensi, gangguan fungsi jantung.
6) Efek Perkembangan, Neurologis dan
Neurobehavioral Pada Anak-anak: Gejala ensefalopati
timbul mulai dari letargi, muntah, iritabilitas, hilang
nafsu makan, pusing, ataksia, penurunan tingkat
kesadaran, koma hingga kematian.
Paparan oleh senyawa sianida dalam konsentrasi yang
rendah dengan jangka waktu yang lama dilaporkan
dapat menyebabkan penurunan selera makan, sakit
kepala, kelemahan, mual, pusing dan gejala iritasi
pada saluran pernafasan bagian atas. Paparan berulang
atau terus-menerus pada kulit dapat menyebabkan
dermatitis dan “ruam sianida“, dengan gejala gatal-
gatal, erupsi berupa makula, papula, dan vesikula.
Pengobatan keracunan Pb akibat kerja adalah menghentikan penambahan timah hitam yang
memasuki tubuh penderita yang pada umumnya melewati jalan pernafasan atau pencernaan,
serta mengobatinya dengan ethylendiaminetetraacetic (EDTA, CaNa2EDTA) intravenous.
Selain menggunakan EDTA, dapat pula digunakan 2,3-dimercapto-1-propanol (British
antilewisite atau BAL).
Amyl nitrite (inhalasi); Na nitrite (intravena), Na thiosulfat (intravena), hidroxycobalamin
(intravena).
pemberian oksigen 100%, dengan tujuan untuk mengurangi kadar COHb dalam darah.
Penatalaksanaan lebih untuk mengurangi gejala (simtomatik). Jika janutng berhenti, lakukan
CPR. Jika terkena mata, basuh dengan air mengalir atau larutan garam fisiologis. Jika terkena
kulit, cuci yang terkontaminasi dengan menggunakan sabun
sodium bicarbonat IV --> acidemia dan sebagai antidotum. asam folat atau leucovorin 1
mg/kg/dose (sampai 50 mg) setiap 4 jam --> mengatasi keracunan akut formaldehid. broncho
spasme --> inhalasi β2-agonis sebagai bronchodilator.inhalasi : berikan oksigen. ingesti : susu,
arang aktif, atau air. Emesis jangan dilakukan karena dapat mengakibatkan resiko trauma
korosif.kontak kulit : segera siram kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit saat
mengeluarkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.kontak mata : Segera basuh mata dengan
banyak air selama minimal 15 menit, angkat kelopak mata bawah dan atas bergantian.
ABC, irigasi lokus terpajan 15 menit dg flowing waters, koreksi asido metabolik dgn
alkalinisasi, HD cito. Etanol Oral/IV dimaintain 100 mg/dl dalam serum, fomepizole, asam
folinat 1 mg/kg
Terhirup
Pindahkan dari area paparan
Amankan jalan nafas
Ventilasi cukup dengan pemberian oksigen
Kontaminasi kulit
Cuci dengan air mengalir selama 10-15 menit, lepaskan pakaian yang tercemar
Kontaminasi mata
Cuci dengan NaCl 0.9% atau air bersih dingin selama minimal 30 menit atau 1 liter air
Tertelan
Bila pasien sadar dapat diberikan karbon aktif.
Kumbah lambung dalam pengawasan yang ketat
Suportif dan symptomatif
Hemodialisa bila terjadi kegagalan fungsi ginjal.
pindahkan pasien ke ruangan dengan ventilasi yang baik, dengan stimulus yang rendah,
diusahakan ruangan yang tidak terlalu terang karena pasien intoksikasi isopropil eter dapat
mengalami euforia dan halusinasi. Tata laksana dengan prinsip life saving. Bebaskan jalan
nafas, berikan nafas bantuan bila diperlukan (lakukan RJP dan pertimbangkan ETT), berikan
infus cairan, awasi tanda-tanda syok dan kejang. bila kejang dapat diberikan diazepam atau
lorazepam. terapi secara simptomatis