Anda di halaman 1dari 17

PERAN ILMU FISIKA DALAM BIDANG

KESEHATAN

Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam Mata Kuliah Umum
Bahasa Indonesia yang diampu oleh Venus Khasanah, S.S., M.Pd.

Ade Nur Maemunah


3215162140

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
ABSTRAK

PERAN ILMU FISIKA DALAM BIDANG KESEHATAN

(Ade Nur Maemunah)

Peran ilmu fisika dalam bidang kesehatan saat ini berkembang pesat seiring
dengan berkembangnya ilmu teknologi. Sejak zaman dahulu penerapan ilmu-ilmu fisika
dalam dunia kesehatan sudah dimulai. Sebuah fenomena fisis yang menjadi awal
pencitraan medis pertama kali adalah hasil karya Rontgen pada tahun 1901. Dari sini lah
banyak bermunculan fisikawan yang menghasilkan alat-alat kesehatan dengan
menggunakan prinsip fisika. Saat ini dalam rumpun ilmu fisika pun terdapat program
studi yang membahas bidang kesehatan secara khusus seperti biofisika dan fisika medis.
Fisika mempunyai peran yang penting dalam dunia kesehatan seperti dalam mengukur
berat badan, temperatur, tekanan darah, denyut jantung, denyut aliran darah yang hasil
pengukurannya dapat menentukan diagnosis penyakit yang diderita oleh pasien.

Kata kunci: peran ilmu fisika, penerapan ilmu fisika.

ii
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan alhamdulillah serta puji syukur ke hadirat Tuhan


YME. atas segala kekuatan dan rahmat-Nya jualah penulisan makalah ini dapat
selesai tepat pada waktunya. Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk melengkapi persyaratan Ujian Akhir Semester 106 mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu terselenggaranya penulisan makalah ini.
Ucapan tersebut penulis sampaikan kepada:
1. Venus Khasanah, S.S., M.Pd. dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang begitu
banyak memberikan bantuan, masukan, dan saran;
2. Oran tua dan keluarga tercinta atas segala doa, dukungan, dan bantuan;
3. Teman-teman Pendidikan Fisika B 2016 atas dukungan dan masukan;
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Akhir kata, penulis mohon
maaf jika dalam proses penulisan makalah ini ada kesalahan pada pihak yang
terkait, baik langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan baru bagi pembaca.

Jakarta, 11 Juli 2017


Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................... i


Abstrak ................................................................................................... ii
Kata Pengantar ..................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................... iv
Daftar Gambar ...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................... 1
BAB II DESKRIPSI TEORI .............................................................. 2
2.1 Ilmu Fisika ........................................................................ 2
2.2 Hubungan Fisika Dengan Bidang Kesehatan ..................... 3

BAB III ISI/PEMBAHASAN ............................................................... 5


3.1 Fisika Hari Ini Adalah Teknologi Hari Esok ................... 5
3.2 Hubungan Stroke dan Tekanan Darah Secara Fisika ........ 5
3.3 Prinsip Fluida Dinamis Pada Mesin Hemodialisis ........... 8

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 11


4.1 Kesimpulan ...................................................................... 11
4.2 Saran-Saran ...................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 12

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Pembuluh Darah .......................................................... 6


Gambar 3.2: Mesin Hemodialisis...................................................... 9

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat
karena perannnya sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping
sandang, pangan dan papan. Banyak ilmu yang dibutuhkan dalam bidang
kesehatan, salah satunya adalah fisika. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah
memanfaatkan perkembangan teknologi dan prinsip ilmu fisika untuk
meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam dunia kesehatan. Terobosan
penting dalam ilmu fisika dan teknologi ini memberikan sumbangan yang sangat
berharga dalam diagnosis dan terapi berbagai penyakit yang secara tidak langsung
telah meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah, penulisan makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan fisika?
1.2.2 Bagaimana hubungan fisika dengan bidang kesehatan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 mengetahui ilmu fisika;
1.3.2 mengetahui hubungan fisika dengan bidang kesehatan;
Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 menginformasikan kepada pembaca mengenai ilmu fisika;
1.3.2 menginformasikan kepada pembaca mengenai hubungan fisika dengan
bidang kesehatan.

1
BAB II
DESKRIPSI TEORI

2.1 Ilmu Fisika


Fisika atau yang juga dikenal dengan ilmu alam adalah ilmu yang
mempelajari gejala alam. Fisika berhubungan dengan pengamatan, pemahaman
dan pendugaan atau peramalan fenomena alam termasuk sifat-sifat sistem buatan
manusia. Ruang lingkup fisika sangat luas melibatkan matematika dan teori,
eksperimen dan observasi, komputasi, material serta teori dan teknologi informasi.
Sistem alam yang dipelajari mulai dari yang paling kecil seperti elektron dan
quark sampai yang amat besar seperti tata surya bahkan jagad raya ini. Hasil
kajian fisika ini berupa rumus dan hukum fisika atau dalam bahasa awamnya
disebut hukum alam yang kita yakini sebagai hukum Tuhan atau dalam bahasa
religius disebut sebagai ayat-ayat Tuhan.
Ide-ide dan teknik-teknik fisika juga mendorong kemajuan disiplin ilmu
lain seperti kimia, komputer, elektronika dan instrumentasi, ilmu keteknikan, ilmu
bahan, matematika dan statistika, kedokteran dan ilmu-ilmu hayati, meteorologi,
dan lain-lain. Fisika adalah disiplin ilmu yang mencakup aspek teoritis maupun
praktis yang berevolusi secara kontinu. Fisika dicirikan oleh gagasan bahwa
sebuah sistem dapat difahami dengan mengidentifikasi beberapa besaran kunci
seperti energi dan momentum (pusa) dan prinsip-prinsip universal yang berkaitan.
Bagian yang menarik dari fisika adalah bahwa prinsip-prinsip universal itu relatif
tidak banyak dan dapat berlaku untuk seluruh sains tidak terbatas pada fisika.
Fisika adalah ilmu pengetahuan empiris. Ketrampilan dan metode yang
digunakan adalah bagian integral dari fisika. Tes akhir validitas setiap teori adalah
apakah teori tersebut cocok dengan eksperimen. Banyak penemuan-penemuan
penting yang dibuat sebagai hasil dari pengembangan suatu teknik eksperimen
baru. Sebagai contoh, teknik yang dikembangkan untuk mencairkan gas helium
secara berturutan mengarah pada penemuan yang sama sekali tak terduga tentang
superkonduktivitas, superfluiditas dan seluruh bidang fisika temperatur rendah.

2
Instrumen yang dikembangkan di bidang fisika dapat diterapkan di cabang ilmu
pengetahuan lain. Sebagai contoh, radiasi elektromagnet yang dipancarkan oleh
mesin pemercepat elektron yang semula dirancang untuk mempelajari partikel
elementer, sekarang digunakan untuk mempelajari sifat-sifat bahan di dalam ilmu
keteknikan, biologi, dan kedokteran.

2.2 Hubungan Fisika Dengan Bidang Kesehatan


Ada beberapa ilmu yang dibutuhkan dalam bidang kesehatan, salah
satunya adalah ilmu fisika. Fisika medis atau medical physics adalah bidang ilmu
yang multidisiplin dan tidak hanya ilmu fisika aja, karena fisika medis adalah
salah satu cabang ilmu fisika yang menerapkan konsep dan metodologi fisika
dalam bidang kedokteran, khususnya dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.
Bidang ilmu ini sangat bersinggungan dengan elektronik kesehatan, bioteknologi
dan fisika kesehatan. Dalam konteks profesional di rumah sakit, fisika medis
biasanya berperan dalam 3 aspek: radioterapi, pencitraan medis dan pengobatan
nuklir.
Radioterapi adalah penggunaan energy tinggi dengan mengionisasi radiasi
untuk pengobatan tumor. Sedangkan pencitraan medis adalah untuk mendiagnosis
penyakit pada pasien. Di sini dapat digunakan sinar x-ray, tetapi dalam orde
puluhan sampai ratusan KV aja, contohnya general x-ray radiografi dan CT-Scan.
Dapat juga digunakan radiofrekuensi, contohnya MRI (Magnetic Resonance
Imaging), dan gelombang mekanik seperti USG (Ultrasonography). Pemilihan alat
bergantung kepada keperluan klinis. Fisikawan medis dapat berperan dalam
medical image processing dan QA alat2 seperti radiography x-ray, CT-Scan dan
MRI. Untuk MRI, karena prinsip penghasilan citra sangat berbeda dibandingkan
x-ray, di negara maju ada pula istilah MRI physicist.
Pengobatan nuklir adalah penggunaan radioisotop dalam diagnosis bahkan
pengobatan penyakit pasien. Radioisotop yang digunakan dapat menghasilkan
pencitraan, dapat pula menghasilkan data-data berupa angka-angka saja. Dalam
pencitraan, contohnya penggunaan radioisotope dalam SPECT (Single Photon
Emission Computed Tomography) dan PET (Positron Emission Tomography).

3
Ada juga yang hanya menghasilkan data-data angka seperti test menggunakan
radioisotop untuk mengetahui GFR (Glomerulus Filtration Rate). GFR
menentukan apakah ginjal berfungsi normal atau tidak. Untuk pengobatan,
contohnya penggunaan I-131 dengan aktivitas sekitar 150 milicurie untuk
pengobatan penyakit pada kelenjar tiroid. Peran fisikawan medis adalah untuk
mengevaluasi internal dosis yang dihasilkan radioisotop dalam tubuh manusia,
alat-alat yang berhubungan, contohnya cyclotron (digunakan untuk menghasilkan
radioisotop dalam penggunaan PET), PET dan SPECT.

4
BAB III
ISI/PEMBAHASAN

3.1 Fisika Hari Ini Adalah Teknologi Hari Esok


Uraian di atas memberikan gambaran kepada kita semua betapa
pentingnya peran fisika di dalam bidang medis khususnya dalam memahami
fungsi kerja organ tubuh, dalam pengembangan alat diagnosa, maupun teknik
pengobatan/terapi. Sebagai contoh prinsip fisika mengenai fluida yang
dimanfaatkan untuk mengetahui lebih dalam mengenai stroke dan dapat juga
untuk menghasilkan alat hemodialysis atau yang kita kenal alat pencuci darah
pada penderita gagal ginjal. Semua itu diperoleh melalui penelitian yang intensif
di bidang fisika yang biasa disebut dengan penilitian dasar. Hasil penelitian dasar
inilah yang selanjutnya menjadi modal utama pengembangan teknologi. Oleh
karena itu ada ungkapan fisika hari ini adalah teknologi hari esok.
Penelitian dasar ini memerlukan biaya besar sementara nilai ekonominya
belum terlihat. Inilah yang menjadi kendala negara berkembang termasuk
Indonesia dalam mendanai penelitian dasar. Jika masalah ini tidak dicarikan
penyelesaian, selamanya bangsa kita hanya akan menjadi bangsa pembeli
teknologi dari bangsa lain. Kalibrasi terhadap alat-alat kesehatan (alat diagnosa
maupun terapi) yang tersebar di ribuan rumah sakit masih bermasalah, sementara
pasien-pasien masih bergantung pada pemanfaatan alat-alat tersebut. Seharusnya
alat-alat kesehatan tersebut diuji dan dikalibrasi secara rutin untuk keberhasilan
pengobatan dan keselamatan pasien. Di Indonesia sudah sangat mendesak untuk
dibangun suatu pusat pendidikan yang secara khusus menghasilkan tenaga ahli
(medical physicist) yang memiliki kompetensi untuk melakukan uji dan kalibrasi
alat-alat kesehatan tersebut.

3.2 Hubungan Stroke dan Tekanan Darah Secara Fisika


Stroke dapat disebabkan oleh pembuluh darah otak yang pecah akibat
tidak kuat menahan tekanan darah yang sangat tinggi. Stroke sangat ditakuti setiap
orang karena akibat yang ditimbulkan sangat mengerikan, mulai dari kelumpuhan

5
sebagian organ, koma sampai kepada kematian. Oleh karena itu banyak upaya
dilakukan orang untuk menjaga tekanan darahnya agar tetap normal atau paling
tidak jangan terlalu jauh di atas normal. Salah satu biang keladi penyebab tekanan
darah tinggi adalah penyempitan pembuluh darah karena pengendapan kolesterol
di dinding pembuluh darah. Hukum Poiseuille dalam fisika menjelaskan
hubungan antara debit cairan Q, yaitu volume cairan yang mengalir tiap detik,
kekentalan cairan η, panjang saluran l, radius saluran r dan beda tekanan ujung-
ujung saluran P sebagai Q=(π P𝑟 4 )/(8η l).

Gambar 3.1 Pembuluh Darah (Sylvia S. Mader, Human Biology, 7th Edition)
Untuk menjaga kondisi setiap sel dalam tubuh tetap sehat diperlukan
pasokan gizi dan oksigen yang dibawa oleh darah dalam jumlah yang cukup. Oleh
karena itu debit aliran darah Q dijaga tetap. Tubuh kita secara alamiah akan
melakukan itu. Jika kekentalan darah η tidak berubah, demikian juga panjang
pembuluh darah l maka ketika radius pembuluh darah r mengecil karena
mengalami penyempitan, dari rumus tadi kelihatan bahwa tekanan darah P akan
naik.
Rumus di muka menunjukkan bahwa agar tekanan P turun, pembuluh
darah harus dilebarkan (r membesar) atau darah dicairkan (η mengecil) atau
duaduanya dilakukan. Semuanya tentu memiliki efek samping, oleh karena itu
penggunaan obat harus di bawah pengawasan dokter.
Untuk melakukan aktivitas diperlukan energi. Energi ini dapat berasal dari
pembakaran sumber energi yang dibawa oleh makanan atau dari energi yang
tersimpan di dalam lemak tubuh. Proses pembakaran ini memerlukan pasokan

6
oksigen tambahan melalui aliran darah. Jadi ketika berolah raga, debit aliran darah
Q bertambah (detak jantung bertambah cepat) untuk menambah pasokan oksigen
yang diperlukan untuk pembakaran tadi. Dari rumus di muka juga dapat dilihat
kalau debit Q bertambah akan mengakibatkan tekanan darah P juga bertambah.
Oleh karena itu bagi orang usia lanjut disarankan hanya melakukan olah raga
ringan saja untuk menjaga kebugaran tubuhnya, disamping untuk menghindari
kenaikan tekanan darah juga menghindari tambahan beban kerja jantung.
Kandungan kolesterol darah cukup tinggi hampir dipastikan penyempitan
pembuluh darah telah terjadi. Karena tekanan darah P tidak berubah sementara
jari-jari pembuluh darah mengecil, itu karena debit Q yang menurun. Debit darah
yang menurun dapat disebabkan oleh frekuensi detak jantung yang melemah atau
volume pemompaan darah yang berkurang. Ini berarti telah terjadi
ketidaknormalan pada jantung. Penurunan debit darah dalam jangka panjang
tentunya akan menurunkan kinerja organ tubuh sebagai akibat dari pasokan nutrisi
dan oksigen yang tidak cukup.
Jika kinerja paru-paru dan atau jantung sudah menurun jangan melakukan
aktivitas fisik yang berat. Paru-paru berfungsi mengambil oksigen dari udara dan
mengeluarkan sisa pembakaran ke udara. Jantung berfungsi memompa darah agar
pembuangan sisa pembakaran dan pengambilan oksigen serta pendistribusiannya
ke seluruh tubuh berjalan dengan baik. Ketika ada tambahan aktivitas yang cukup
berat diperlukan tambahan pasokan oksigen. Oleh karena itu paru-paru harus
bekerja ekstra dengan pernafasan yang semakin cepat terengah-engah, jantung
memompa dengan frekuensi yang semakin tinggi.
Bahaya muncul ketika dengan kerja ekstra yang dilakukan kedua organ
penting tadi pasokan oksigen tetap tidak mencukupi kebutuhan. Secara
keseluruhan pasokan oksigen keseluruh tubuh akan berkurang. Jika oksigen yang
dipasok ke otak mencapai level di bawah jumlah minimum yang diperlukan dapat
mengakibatkan kerusakan sel-sel otak. Gejala yang dirasakan dapat berupa
pandangan kabur atau kunang-kunang, pingsan, kelumpuhan, koma sampai
kepada kematian.

7
3.3 Prinsip Fluida Dinamis Pada Mesin Hemodialisis
Hemodialisis merupakan salah satu dari terapi pengganti ginjal yang
digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun
kronik. Hemodialisis dapat dikerjakan untuk sementara waktu misalnya pada
gagal ginjal akut atau dapat pula untuk seumur hidup misalnya pada gagal ginjal
kronik. Hemodialisis adalah sebuah terapi medis yang berasal dari kata haemo
yang berarti darah dan dilisis sendiri merupakan proses pemurnian. Pemurnian
dilakukan oleh suatu sistem koloid dari partikel-partikel bermuatan yang
menempel pada permukaan dan menggunakan selaput semipermeabel.
Hemodialisis berfungsi membuang produk-produk sisa metabolisme
seperti potassium dan urea dari darah dengan menggunakan mesin dialiser. Mesin
ini mampu menggantikan ginjal penderita yang sudah rusak kerena penyakitnya.
Dengan menggunakan mesin itu selama 24 jam perminggu, penderita dapat
memperpanjang hidupnya sampai batas waktu yang tidak tertentu.
Prinsip dari Hemodialisis adalah dengan menerapkan proses osmotis dan
ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa metabolisme tubuh.
Pada hemodialisis, darah dipompa keluar dari tubuh lalu masuk kedalam mesin
dialiser (yang berfungsi sebagai ginjal buatan) untuk dibersihkan dari zat-zat
racun melalui proses difusi dan ultrafiltrasi oleh cairan khusus untuk dialisis
(dialisat). Tekanan di dalam ruang dialisat lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan di dalam darah, sehingga cairan, limbah metabolik dan zat-zat racun di
dalam darah disaring melalui selaput dan masuk ke dalam dialisat. Proses
hemodialisis melibatkan difusi solute (zat terlarut) melalui suatu membran
semipermeable. Molekul zat terlarut (sisa metabolisme) dari kompartemen darah
akan berpindah kedalam kompartemen dialisat setiap saat bila molekul zat terlarut
dapat melewati membran semipermiabel demikian juga sebaliknya. Setelah
dibersihkan, darah dialirkan kembali ke dalam tubuh.

8
Gambar 3.2 Mesin Hemodialisis (Sylvia S. Mader, Human Biology, 7th Edition)
Mesin hemodialisis terdiri dari pompa darah, sistem pengaturan larutan
dialisat, dan sistem monitor. Pompa darah berfungsi untuk mengalirkan darah dari
tempat tusukan vaskuler ke alat dializer. Dializer adalah tempat dimana proses
hemodialisis berlangsung sehingga terjadi pertukaran zat-zat dan cairan dalam
darah dan dialisat. Sedangkan tusukan vaskuler merupakan tempat keluarnya
darah dari tubuh penderita menuju dializer dan selanjutnya kembali lagi ketubuh
penderita. Kecepatan dapat di atur biasanya diantara 300-400 ml/menit. Lokasi
pompa darah biasanya terletak antara monitor tekanan arteri dan monitor larutan
dialisat. Larutan dialisat harus dipanaskan antara 34-39 C sebelum dialirkan
kepada dializer. Suhu larutan dialisat yang terlalu rendah ataupun melebihi suhu
tubuh dapat menimbulkan komplikasi. Sistem monitoring setiap mesin
hemodialisis sangat penting untuk menjamin efektifitas proses dialisis dan
keselamatan.
Pada saat proses hemodialisis, darah kita akan dialirkan melalui sebuah
saringan khusus (dialiser) yang berfungsi menyaring sampah metabolisme dan air
yang berlebih. Kemudian darah yang bersih akan dikembalikan kedalam tubuh.
Pengeluaran sampah dan air serta garam berlebih akan membantu tubuh
mengontrol tekanan darah dan kandungan kimia tubuh jadi lebih seimbang. Secara
singkat konsep fisika yang digunakan dalam hemodialisis adalah konsep fluida
bergerak. Syarat fluida yang ideal yaitu cairan tidak viskous (tidak ada geseran
dalam), keadaan tunak (steady state) atau melalui lintasan tertentu, mengalir

9
secara stasioner, dan tidak termampatkan (incompressible) serta mengalir dalam
jumlah cairan yang sama besarnya (kontinuitas).

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Fisika adalah salah satu dari beberapa ilmu yang membantu bidang
kesehatan mencapai puncaknya. Peralatan kesehatan sangat berhubungan erat
dengan ilmu fisika dan perkembangan teknologi. Dalam pencipataan alat
kesehatan sebagian besar prinsip kerjanya menggunakan konsep-konsep fisika
yang diaplikasikan. Sampai kapan pun bidang kesehatan selalu membutuhkan
ilmu fisika. Tidak hanya dalam penciptaan alat, banyak juga permasalahan dalam
kesehatan yang membutuhkan ilmu fisika untuk menanganinya.

4.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Burns D.M., MacDonald S.G.G., 1975, Physics for Biology and Premedical
Students, Addison-Wesley Publ. Ltd., London.

Cameron J.R dan Skofronick J.G., 1978, Medical Physics, John Wiley & Sons,
New York.

Eisberg R.M., 1961, Fundamentals of Modern Physics, John Wiley & Sons Inc.,
New York.

Sylvia S. Mader, 2001, Human Biology, The McGraw−Hill Companies, 7th


Edition, New York.

12

Anda mungkin juga menyukai