tom INGRIDIEN
Kenikmatan suatu produk minuman
tak bisa dilepaskan dari peran flavor
yang dimilikinya. Sebuah pengalaman
yang unik bagi penulis ketika mendapat
suguhan minuman di negara tetangga,
yakni minuman yang diseduh dari
bubuk kopi instan produksi perusahaan
multinasional yang penulis kenal, tetapi
sangat berbeda kenikmatannya dengan
minuman kopi instan merek sama, yang
penulis seduh sendiri di negara tersebut
atau Indonesia? Ternyata, kopi itu dibuat
di negara lain dan khusus dimpor karena
disukai konsumen setempat walau
perusahaan yang sama juga memproduksi
produk sejenis di dalam negeri. Hal yang
lumrah bagi perusahaan multinasional untuk
mendiversifikasi cita-rasa produknya sesual
dengan selera setempat. Dan, upaya
ini ternyata memberikan juga peluang
untuk diversifikasi pasar.jengalaman unik lain yang
Prsstictateonm
produk kopi instan yang
dewasa ini semakin marak
memasuki pasar Asia Tenggara
adalah “kemampuan” luar
biasa suatu produk kopi instan
Jokal Vietnam dalam memberi
flavor “roasted beefy” yang
sangat kuat bukan saja pada
isi cangkir, tetapi juga seluruh
ruangan ketika minuman
dibuka dari kemasan dan
diseduh. Penggunaan senyawa
furaneol yang berlebihan akan
memberi fenomena ini. Suatu
fenomena yang tentunya kurang
menguntungkan bagi produk
tersebut, walau keberadaan
sensasi flavor furaneol pada kopi
sangrai sangat diperlukan untuk
meningkatkan cita-rasa. Sensasi
berlebihan yang diperoleh ini
tidak saja menimbulkan kesan
tidak alami dari produk tersebut,
juga membuat konsumen merasa
terganggu dengan aroma yang
menusuk.
Penggalan-penggalan
pengalaman tersebut
nampaknya dapat kembali
‘mengingatkan para praktisi
industri minuman untuk
mencermati peran flavor pada
produknya, Penggunaan flavor
‘dapat menjadi pisau bermata
dua: penggunaan yang tepat
akan memberikan banyak
peluang yang menguntungkan,
namun juga sebaliknya
penggunaan yang salah dapat
‘menihilkan semua upaya yang
dilakukan.
Flavor pada minuman
Menurut praktisi suatu
flavor house, perisa yang
digunakan pada minuman
dapat berupa perisa cair
ataupun bubuk, bukan dari
senyawa tunggal tetapi berupa
campuran dari berbagai material
perisa, dan umumnya larut
atau dapat bercampur dengan
air. Perisa harus digunakan_
pada konsentrasi yang tepat
untuk penggunaan langsung
memiliki kestabilan yang baik,
harus memenuhi persyaratan.
keamanan pangan dan aspek
legal lain, seperti persyaratan
klaim label “alami”, dan lain-
lain.
Material perisa dapat
berupa bahan alam (oleoresin,
minyak atsiri, konsentrat jus,
ekstrak kasar, dan lain-lain),
process flavor, aroma chemicals
atau campurannya. Material
perisa sebaiknya tahan terhadap
oksidasi, sangat volatil dan pada
konsentrasi tinggi. Komposisi
perisa, baik yang alami maupun_
sintetik, harus sesuai dengan
kategori minumannya. Ada
BNESIA| VOL{3H INGRIDIEN
beberapa versi dalam pembagian
jenis perisa minuman, Salah satu
versi adalah membagi perisa
minuman atas 3 kelompok yaitu
perisa Jarut minyak, perisa larut
air dan campuran keduanya
(sesuai dengan keperluan
teknis aplikasi). Untuk perisa
larut minyak, berdasarkan
jenis pelarutnya, terbagi lagi
atas 2 sub-divisi yaitu untuk
minuman beralkohol dan non-
alkohol. Versi lain pembagian
perisa adalah sebagai berikut:
Oils flavors (spesifik untuk
minuman beralkohol dengan
kandungan gula yang tinggi),
alcoholic flavors (mungkin
mengandung atau tidak
mengandung oil flavors), non-
alcoholic flavors (umumnya
tidak mengandung oil flavors),
flavor baru dengan tetep memiliki
“signature” flavor material ini
“=~ amun dapat diterima oleh
Honsuaten has: anise peg
sess
emulsion flavors (terbagi atas
perisa larut minyak melalui
proses homogenisasi dan
pemberi kekeruhan
pada minuman),
powder flavors (hampir
keseluruhan dalam
bentuk kering dengan
pengering semprot).
Beberapa faktor yang
berpengaruh dan perlu
dicermati pada flavor
minuman:
1. Rasio manisfasam
Suatu perisa
mungkin saja dapat
diterima pada rasio
tertentu bagi suatu
produk tertentu tetapi tidak
untuk yang lain, atau perisa
- stu pengembangan penggunaan _aktifnya melahirkan buah-buahan
buah eksotis dari berbagai belahan yang dikenal sebagai “superfruits”.
iunia yang belum dikenal bersama__*Superfruit” adalah istilah dalam
ni denge eanbuah yang lebih dikenal pemasaran untuk mendeskripsikan
‘buah yang. kemampuan
antioksidan dan yang sering pula.
‘memiliki “novel tastes”. Beberapa
“superfruits” yang sudah dikenal
adalah pummelo, nectarine,
‘yumberry,jostaberry, delima,
acai, goji, blueberry, cranberry,
Jeci, yuzu, longan, white sapote,
ili fruit, belimbing, manggis dan
Jain-lain, Sebenamya keunggulan
fisiologis aktif yang ditawarkan
‘pun sangat beragam, bukan hanya
antioksidan fetapi juga perawatan
oo
Tantangan untuk —