Anda di halaman 1dari 4

Chandra Ristiadi/08711172

Amalan Yang Mendatangkan Rezeki


KHUTBAH PERTAMA

Jamaah Jumat Yang Berbahagia!

Di kesempatan yang berbahagia ini tidak lupa kita panjatkan syukur kepada Allah atas segala nikmat-
Nya. Semoga dengan syukur tersebut nikmat-Nya selalu bertambah dan kita termasuk hamba yang Dia
ridhai. Kita berusaha menghindari sikap kufur, karena dengannya nikmat akan hilang. Allah Maha Kaya
dan dia tidak ridha terhadap hamba-Nya yang kufur. Shalawat serta salam tidak lupa kita ucapkan
kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassallam. Dengan perantara beliau kita dapat mengenal
Islam dan iman.

Marilah kita pupuk taqwa kita dengan perasaan takut kepada Allah, beramal sesuai Al-Qur’an dan As-
Sunnah, ridha dengan ketentuan Allah, qanaah dengan rezeki yang Dia bagi, dan bersiap untuk
mengahadap-Nya.

Jamaah Jumat Yang Dirahmati Allah!

Banyak yang mengeluhkan masalah penghasilan atau rezeki. Entah karena kurang banyak atau karena
kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan kebutuhan serta
bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan,
bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang
mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara, yang penting keinginan tercapai. Akibatnya
bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap atau sogok, penipuan bahkan
pembunuhan, pemutusan silatuharrahim dan meninggalkan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan
uang atau alasan kebutuhan hidup. Padahal keselamatan seorang hamba dalam rezekinya merupakan
salah satu pilar yang menguatkan taqwa.

Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat
mendatangkan rezeki dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rezeki kepada
siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu. Allah juga memberikan jaminan bahwa
mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rezeki dengan tanpa disangka-sangka.

Di Antara Amalan Yang Mendatangkan Rezeki Tersebut Antara Lain

1. Istighfar Dan Taubat

Amalan yang mendatangkan rezeki yang pertama adalah istighfar dan taubat, sebagaimana Allah
berfirman mengisahkan Nabi Nuh, “Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada
Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu
dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun
dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai’.” (QS. Nuh: 10-12)

Imam Al Qurthubi mengatakan, “Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52), terdapat
petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rezeki dan hujan.”
Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa. Orang
yang beristighfar dengan lisannya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih
senantiasa menyukainya, inilah istighfar dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan
manfaat sebagaimana yang diharapkan.

Sudah selayaknya kita memperbanyak istighfar dan taubat dengan benar. Rasulullah bersabda:

Artinya: “Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya setiap hari
lebih banyak dari 70 kali.” (HR. Bukhari)

2. Taqwa Kepada Allah

Lalu amalan yang mendatangkan rezeki dari Allah berikutnya adalah taqwa. Taqwa merupakan salah
satu sebab yang dapat mendatangkan rezeki dan menjadikannya terus bertambah. Allah berfirman yang
artinya, “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada di sangka-sangkanya.” (QS. At-Talaq: 2-3)

Setiap orang yang bertaqwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi, maka Allah akan
memberikan keteguhan di dunia dan akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh
adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup.
Dan Allah akan memberikan kepadanya rezeki secara tidak terduga.

Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah dalam
segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang, maka Allah akan memberikan jalan
keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka,
yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya.”

Allah Ta’ala juga berfirman,

Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Al A’raf: 96”

Dengan ketaqwaan, Allah Ta’ala akan menyejahterakan suatu kaum dan memberikan limpahan
kenikmatan di dunia sebelum kenikmatan abadi di akhirat.
3. Tawakal Kepada Allah Ta’ala

Amalan yang mendatangkan rezeki selanjutnya berupa tawakal. Hakikat tawakal adalah menyandarkan
hati dengan sebenarnya kepada Allah di dalam mencari kebaikan dan menghindari bahaya dalam
seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan
keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat
dan manfaat selain Dia. Hal ini sebagaimana yang di sampaikan oleh Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali. Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wassallam bersabda

Artinya: “Seandainya kalian mau bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah
akan memberikan rezeki kepadamu sebagaimana burun yang diberi rezeki. Pagi-pagi dalam keadaan
lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Tawakal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-
Nya saja, mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan.
Segala yang ada di alam berupa makhluk, rezeki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan
kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidpan dan selainnya adalah dari Allah semata.

4. Qanaah Dengan Pemberian Allah Ta’ala

Sifat Qanaah dan lapang dada dengan pembagian Allah Ta’ala adalah kekayaan yang tidak ada
bandingnya. Dahulu orang berkata,

Bila engkau memiliki hati yang qanaah, maka engkau dan pemilik dunia (kaya raya) adalah sama. Qanaah
adalah harta karun yang tidak akan pernah sirna.

Rasulullah menggambarkan keadaan orang yang dikaruniai sifat qanaah dengan sabdanya:

Artinya: “Barangsiapa dari kalian yang merasa aman di rumahnya, sehat badannya, dan dia memiliki
makanan untuk hari itu, maka seakan-akan telah dikumpulkan untuknya dunia beserta isinya.” (HR. Ibnu
Majah, Tirmidzi dan Baihaqi)

Al-Munawi berkata, “Maksud hadist ini, barangsiapa yang terkumpul padanya kesehatan badan, jiwanya
merasa aman kemana pun dia pergi, kebutuhan hari tersebut tercukupi, dan keluarganya dalam
keadaan selamat, maka sungguh Allah telah mengumpulkan untuknya seluruh jenis kenikmatan.
Siapapun berhasil menguasai dunia tidaklah akan mendapatkan kecuali hal tersebut.” (Faidh Al-Qadir,
Al-Munawi, IX/387)

Dengan jiwa yang dipenuhi dengan qanaah dan keridhaan dengan segala rezeki yang Allah turunkan
untuknya, maka keberkahan akan dianugerahkan kepadanya:

“Sesungguhnya Allah yang Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-Nya
dengan rezeki yang telah Dia berikan kepadanya. Barangsiapa yang ridha dengan pembagian Allah, maka
Allah akan memberkahi dan melapangkan rezeki tersebut untuknya. Dan barangsiapa yang tidak ridha
(tidak puas), niscaya rezekinya tidak akan diberkahi. Dan Allah tidak akan menambah baginya melebihi
apa yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Imam Ahmad)

Demikianlah beberapa amalan yang dapat menambahkan rezeki kita. Masih banyak amalan lain seperti
berinfaq di jalan Allah, menyantuni anak yatim, berpagi-pagi dalam mencari rezeki dan lain-lain. Semoga
kita dimudahkann Allah Ta’ala untuk melakukan berbagai amalan di atas sehingga kita mendapatkan
harta yang berkah untuk menopang kebahagiaan dunia dan akhirat kita. Aamiin.

KHUTBAH KEDUA

Jamaah Jumat Yang Dirahmati Allah!

Demikianlah, Islam adalah agama yang lurus, mudah, dan paling rasional dibandingkan dengan agama
lain di muka bumi ini. Di samping itu, cakupan Islam meliputi seluruh hajat hidup manusia yang
menghantarkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak ada satu pun urusan manusia kecuali Islam telah
menerangkannya secara rinci, termasuk dalam urusan harta. Sejauh mana kita berpegang teguh dengan
tuntunan Islam dalam masalah ini, sebanyak itu pula kita akan mendapatkan kemudahan, berkah, dan
pahala. Begitu pula sebaliknya, keengganan kita untuk meniti jalan Islam akan berakibat kesulitan, jauh
dari berkah dan penuh dengan siksa.

Marilah kita berdoa kepada Allah agar harta yang kita miliki saat ini mendapat berkahnya walaupun
sedikit, kekurangan kita dalam harta tidak menjadikan kita melenceng dari jalan-Nya yang lurus.

Anda mungkin juga menyukai