Anda di halaman 1dari 17

TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

TUGAS BESAR TEKONOLOGI BETON

Nama : Muhammad Rizki Salman

NIM : 312 17 013

Kelas : 1A TKJJ

Buatlah rancangan campuran beton ( mix design ) untuk pekerjaan bendungan


dengan data sebagai berikut :

1. Kuat tekan yang direncanakan : 275 Kg/Cm2


2. Jenis bahan :

Agregat halus : Pasir

Agregat kasar : Batu Pecah

Jenis semen :Type I PCC

3. Ukuran maks agregat : 20 mm


4. Berat jenis pasir SSD (JPK) : 2,56
5. Berat jenis agregat kasar : 2,67
6. Penyerapan pasir : 3,50 %
7. Penyerapan agregat kasar : 2,50%
8. Berat volume pasir : 1400 Kg/m3
9. Berat volume batu pecah : 1600 Kg/m3
10. Persentase gabungan

Pasir : 35 %

Agregat kasar : 65 %

11. Keausan agregat kasar : 21,2 %


12. Kadar organik pasir : No.1

Diminta membuat rancangan campuran beton diatas dengan metode DOE (


SNI ), dan ACI!

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 1
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

A. Perhitungan Rancangan Campuran Beton Metode DOE


1. Target kekuatan beton rata-rata yang hendak dicapai
f’c = 27,5 MPa

= 275 Kg/Cm2

2. Deviasi standar
 Volume Pekerjaan : Sedang
 Mutu Pekerjaan : Baik
 Sr : 55 Kg/Cm2

Volume Mutu Pelaksanaan


ukuran Satuan Baik Sekali Baik Cukup

Kecil ≤ 1000 45 ≤ Sr ≤55 55 ≤ Sr ≤65 65 ≤ Sr ≤70

Sedang 1000-3000 35 ≤ Sr ≤45 45 ≤ Sr ≤55 55 ≤ Sr ≤65

Besar > 3000 25 ≤ Sr ≤35 35 ≤ Sr ≤45 45 ≤ Sr ≤55


Tabel 1. Deviasi Standar
Sumber : PBI (Peraturan Beton Indonesia 1971) hal 40

3. Nilai tambah / Margin (M)


Syarat Sr > 40 maka,
M = 2,64 x Sr-40
= 2,64 x 55 – 40
= 105,2 Kg/Cm2 +

4. Perhitungan kuat tekan rata-rata yang direncanakan :


Fcr = f’c + M
= 275 Kg/Cm2 + 105,2 Kg/Cm2
= 380,2 Kg/Cm2

5. Jenis Semen = Type I PCC


6. Jenis agregat halus = Pasir
7. Jenis agregat kasar = Batu pecah

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

8. Faktor air semen W/C


 Jenis semen : Type I PCC
 Jenis agregat kasar : Batu pecah
 Jenis benda uji : Silinder

Kekuatan Tekan (N/mm)


Jenis Semen Jenis Agregat Kasar Pada Umur (Hari) Bentuk
3 7 28 91 Benda Uji
Semen Portland Batu tidak dipecahkan 17 23 33 40
Silinder
Tipe I atau semen Batu Pecah 19 27 37 45
tahan sulfat tipe II, V Batu tidak dipecahkan 20 28 40 48
Kubus
Batu Pecah 23 32 45 54
Batu tidak dipecahkan 21 28 38 44
Semen Portland Silinder
Batu Pecah 25 33 44 48
Batu tidak dipecahkan 25 31 46 53
Tipe III Kubus
Batu Pecah 30 40 53 60
Tabel 2. perkiraan kuat tekan beton dengan faktor air semen 0.5, jenis semen, dan agregat kasar
yang biasa dipakai di Indonesia

 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa beton pada faktor air 0,5
dan jenis agregat kasar batu pecah dengan kuat tekan pada umur 28 hari ialah
37 N/mm2 atau 370 Kg/Cm2 untuk silinder..
 Kuat tekan silinder = 370 Kg/Cm2 .
 Kuat tekan rata-rata = 380,2 Kg/Cm2
 W/C Silinder = 0,49 ( Dari grafik )

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 3
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

380,2
370

0,49

Grafik 1. Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen untuk benda silinder (Ø15,
H = 30).
Sumber : SK SNI T-15-1990-03

9. Faktor air semen maksimum = 0,57 ( Air tawar )

Jumlah Semen Faktor Air


Uraian Minimum Semen
Per Cm³ Beton
(Kg) Maksimum
Beton dalam ruang bangunan :
a. Keadaan keliling non korosif 275 0,60
Keadaan keliling korosif
b. disebabkan oleh kondensasi 325 0,52
atau uap-uap korosif
Beton diluar ruangan :
Tidak terlindung dari hujan
a. 325 0,60
dan terik matahari langsung
b. Terlindung dari hujan dan 275 0,60

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 4
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

terik matahari langsung


Beton yang masuk kedalam tanah
a. Mengalami keadaan basah
325 0,55
dan kering berganti-ganti
b. Mendapat pengaruh suhu
375 0,52
alkali dari tanah atau air tanah
Beton yang kontinu berhubungan
Dengan air tanah :
a. Air tawar 275 0,57
b. Air laut 375 0,52
Tabel 3. Persyaratan jumlah semen minimum dan faktor air semen maksimum
untuk berbagai macam pembetonan dalam lingkup khusus

10. Slump = 30-60 mm


11. Ukuran maksimum agregat = 20 mm
12. Kadar air bebas = 210 Kg/m3

Ukuran Kadar air bebas (kg/m3 beton)


maksimum
Jenis agregat pada slump (mm)
Agregat kasar
(mm) 0-10 10-30 30-60 60-180

Alami 150 180 205 225


10
Batu pecah 100 205 230 250
Alami 135 160 180 195
20
Batu pecah 170 190 210 225
Alami 115 140 160 175
40
Batu pecah 155 175 190 205
Tabel 4. Perkiraan kadar air bebas berdasarkan ukuran maksimum agregat dan nilai slump

13. Kadar semen ( C )


 W/C = 0,49 < 0,57 Maks

C = Kadar air bebas / Faktor air semen

C = W / 0,49

= 210 Kg/m3 / 0,49

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 5
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

= 428,5 Kg/m3

≈ 430 Kg/m3

14. Kadar semen maksimum =-


15. Kadar semen minimum = 275 Kg/m3

Jumlah Semen Faktor Air


Uraian Minimum Semen
Per Cm³ Beton
(Kg) Maksimum
Beton dalam ruang bangunan :
a. Keadaan keliling non korosif 275 0,60
Keadaan keliling korosif
b. disebabkan oleh kondensasi 325 0,52
atau uap-uap korosif
Beton diluar ruangan :
Tidak terlindung dari hujan
a. 325 0,60
dan terik matahari langsung
Terlindung dari hujan dan
b. 275 0,60
terik matahari langsung
Beton yang masuk kedalam tanah
a. Mengalami keadaan basah
325 0,55
dan kering berganti-ganti
b. Mendapat pengaruh suhu
375 0,52
alkali dari tanah atau air tanah
Beton yang kontinu berhubungan
Dengan air tanah :
a. Air tawar 275 0,57
b. Air laut 375 0,52
Tabel 5. Persyaratan jumlah semen minimum dan faktor air semen maksimum
untuk berbagai macam pembetonan dalam lingkup khusus

16. Faktor air semen yang disesuaikan =


17. Susunan besar butir pasir = Zone 2
18. Persentasi bahan <4,8 mm = 35 % ( persen agregat halus )
19. Berat Jenis Gabungan JPK = (% Agregat halus x BJ gregat halus) +

(% Agregat kasar x BJ Agregat kasar)

= ( 35% x 2,56 )+( 65% x 2,67 )

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 6
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

= 0,90 + 1,74

= 2,64

20. Berat Jenis Beton Basah = 2360 Kg/m3

( pada grafik dari nilai berat jenis agregat


gabungan = 2,64 dengan nilai kadar air
bebas = 210 Kg/m3 )

2360
2,64

210

Grafik 2. Berat jenis beton dalam keadaan basah

21. Kadar agregat gabungan = Berat jenis beton basah - kadar air
Bebas - kadar semen
= 2360 Kg/m3 - 210 Kg/m3 - 430 Kg/m3

= 1720 Kg/m3

22. Kadar agregat halus = Persentase bahan <4,8 mm x


Kadar agregat gabungan
= 35 % x 1720 Kg/m3
= 602 Kg/m3
≈ 605 Kg/m3

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 7
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

23. Kadar agregat kasar = Kadar agregat gabungan - Kadar


Agregat halus
= 1720 Kg/m3 - 605 Kg/m3
= 1115 Kg/m3

Tabel 1. Formulir Hasil Rancangan Campuran Beton Metode DOE

No Uraian Tabel / Grafik Nilai


1 Kuat tekan yang disyaratkan (f'c) Ditetapkan 275 Kg/cm2
2 Deviasi Standar (Sr) Tabel 1 55 Kg/cm2
3 Nilai tambah / margin (M) - 105,2 Kg/cm2
4 Kuat tekan rata-rata (fcr) 1+3 380,2 Kg/cm2
5 Jenis semen Ditetapkan Tipe I PCC
6 Jenis agregat kasar Ditetapkan Batu pecah
7 Jenis agregat halus Ditetapkan Pasir
8 Faktor air semen (WC) Tabel 2 dan dan grafik 1 0,49
9 Faktor air semen maximum Ditetapkan (tabel 3) 0,57
10 Slump Ditetapkan (tabel 4) 30 -60 mm
11 Ukuran masimum agregat Ditetapkan 20 mm
12 Kadar air bebas Tabel 4 210 Kg/m3
13 Kadar semen 12.09 430 Kg/m3
14 Kadar semen maximum Tidak ditetapkan -
15 Kadar semen minimum Ditetapkan 275 Kg/m3
16 Faktor air semen yang disesuaikan - -
17 Susunan besar butir pasir Analisa saringan Zone 2
18 Presentasi bahan <4,8 mm Perhitungan 35 %
19 Berat jenis agregat gabungan JPK Perhitungan 2,64
20 Berat jenis beton basah Grafik 2 2360 Kg/m3
21 kadar agregat gabungan Perhitungan 1720 Kg/m3
22 Kadar agregat halus Perhitungan 605 Kg/m3
23 Kadar agregat kasar 21 – 22 1115 Kg/m3

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 8
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

A. Kebutuhan bahan campuran beton secara teoritis ( per m3 beton ) hasil


rancang campuran beton secara teoritis / kondisi SSD ( sebelum dikoreksi ).
Semen = 430 Kg/m3
Air = 210 Kg/m3
Kadar agregat halus = 605 Kg/m3

Kadar agregat kasar = 1115 Kg/m3 +


Total 2360 Kg/m3
B. Kebutuhan bahan campuran beton jika digunakan 15 buah benda uji berupa
silinder ( Ø 15 cm, tinggi 30 cm )
Silinder = ¼ πd2t
= ¼ x 3,14 x (0,15 m)2 x 0,30 m
= 0,0053 m3
Volume = V.Silinder x Banyaknya benda uji x Faktor koreksi
= 0,0053 m3 x 15 x 1,2
= 0,0954 m3
Tabel 2. Formulir kesimpulan hasil rancangan

Volume Air Semen Agregat Halus Agregat Kasar Berat Total


( m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3)
1 210 430 605 1115 2360
1 adukan 0,0954 20,03 41,02 57,71 106,37 225,53

Hasil Koreksi

Penyerapan air ( absorbsi )

a. Agregat halus

= 3,50 % x 605 Kg/m3

= 21,17 Kg/m3

b. Agregat kasar

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 9
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

= 2,50 % x 1115 Kg/m3


= 27,87 Kg/m3
c. Total absorbsi

= 21,17 Kg/m3 + 27,87 Kg/m3

= 49,04 Kg/m3

Hasil perhitungan setelah koreksi

Air = 210 Kg/m3 + 49,04 Kg/m3 = 259,04 Kg/m3

Semen = 430 Kg/m3 = 430 Kg/m3

Agregat halus = 605 Kg/m3 - 21,17 Kg/m3 = 583,83 Kg/m3

Agregat kasar = 1115 Kg/m3 - 27,87 Kg/m3 = 1087,13 Kg/m3

= 2360 Kg/m3

Tabel 2. Formulir kesimpulan hasil rancangan

Volume Air Semen Agregat Halus Agregat Kasar Berat Total


( m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3)
1 259,04 430 583,83 1087,13 2360
1 adukan 0,0954 24,71 41,02 55,69 103,71 225,14

 Menentukan komposisi campuran berdasarkan perbandingan berat


1. Berat semen = 430 Kg/m3 = 1
430 Kg/m3

2. Berat pasir = 605 Kg/m3 = 1,40


430 Kg/m3

3. Berat batu pecah = 1115 Kg/m3 = 2,59


430 Kg/m3

Sehingga perbandingan berat Semen : Pasir : Batu Pecah adalah :

1 PC : 1,40 Pasir : 2,59 Batu Pecah

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 10
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

 Menentukan komposisi perbandingan volume


1. Volume semen = 1 x 1250 Kg/m3 = 1
1250 Kg/m3

2. Volume pasir = 1,40 x 1250 Kg/m3 = 1,35


1400 Kg/m3

3. Volume batu pecah = 2,59 x 1250 Kg/m3 = 2,


1600 Kg/m3

Sehingga perbandingan volume Semen : Pasir : Batu Pecah adalah :


1 PC : 1,35 Pasir : 2 Batu Pecah

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 11
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

B. Perhitungan Rancangan Campuran Beton Metode ACI

Analisa Perhitungan

Fcr = f’c + M
= 275 Kg/Cm2 + 105,2 Kg/Cm2
= 380,2 Kg/Cm2

Untuk perencanaan, ditetapkan :

1. Berdasarkan kondisi lingkungan pengecoran, ditetapkan besarnya slump


rencana antara 75 mm – 100 mm.
2. Jarak antara tulangan dan ukuran penampang balok hanya memungkinkan
penggunaan agregat maksimum = 20 mm dan hasil pemeriksaan
dilaboratorium, pada kondisi kering muka (saturated surface dry, SSD)
diperoleh :
a. Sifat agregat kasar (batu pecah) :
- Specify gravity = 2,67
- Berat volume padat = 1600 Kg/m3
b. Sifat agregat halus :
- Specify gravity = 2,56
- Berat volume padat = 1400 Kg/m3

Tabel 12. Jumlah air perlu setiap m3 beton dan udara terperangkap untuk berbagai slump
dan ukuran maksimum agregat

Slump
Berat air [kg/m3] beton untuk ukuran agregat berbeda
[mm]

10mm 12,5mm 20mm 25mm 38mm 50mm 75mm 150 mm

25-50 208 199 187 179 163 154 142 125

75-100 228 217 202 193 179 169 157 136

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 12
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

150-170 243 228 214 202 187 178 169 -

Persentase udara [%] yang ada dalam unit beton

3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,3 0,2

3. Dari tabel 12 dengan ketentuan diatas diperoleh berat air campuran beton dan
presentase udara yang terperangkap sebagai berikut :
- Jumlah air = 202 Kg/m3
- Persentase udara yang terperangkap = 2,0 %
4. Mengingat konstruksi beton terlindungi, tidak diperlukan tabel 8 sehingga W/C
rasio rencana diperoleh berdasarkan pada kekuatan tekan rencana. Kurva
pada gambar 4 didasarkan pada benda uji silinder berisi 150 mm, maka f’cr =
380,2 Kg/Cm2 sehingga dari kurva 4 didapat W/C = 0,47

5. Dari hasil langkah 3 dan 4 dihitung berat semen perlu untuk 1 m 3 beton :
Berat semen = 202 Kg/m3 / 0,47 = 429,78 Kg/m3 ≈ 430 Kg/m3 beton.

Tabel 13. Presentase volume agregat kasar / satuan volume beton


Ukuran maksimum Presentase volume agregat kasar dibandingkan dengan satuan

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 13
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

agregat kasar ( mm) volume beton untuk modulus kehalusan agregat halus tertentu

2,40 2,60 2,80 3,00


10,0 50 48 46 44
12,5 59 57 55 53
20,0 66 64 62 60
25,0 71 69 67 65
37,5 75 73 71 69
50,0 78 76 74 72
75,0 82 80 78 76
150,0 87 85 83 81

6. Dari tabel 13 dengan ketentuan :


 Ukuran maksimum agregat kasar = 20 mm
 Angka modulus kehalusan agregat halus = 2,40 ( Ditentukan
Sendiri )
 Diperoleh nilai volume agregat kasar sebesar = 0,66
 Dengan demikian berat agregat kasar perlu yang memiliki berat volume
= 1600 Kg/m3
= 0,66 X 1600 Kg/m3
= 1056 kg/m3
7. penentuan proporsi unsur beton bagi adukan beton untuk setiap m 3 beton dari
tahapan perhitungan yang telah dilakukan:
 Volume semen = 430 / (3,15 X 1000) =0,136 m3
 Volume air = 202 / (1 X 1000) =0,202 m3
 Volume agregat kasar =1056 / (2,67 X 1000) = 0,395 m3
 Volume udara terlengkap = 2,0 % =0,02 m3 +
Total volume diluar unsur agregat halus =0,753 m3
Dari perhitungan diatas, volume agregat halus dalam setiap m3 beton :
 Volume agregat halus = (1,0 – 0,753) = 0,247 m3

Dengan nilai specific grafity = 2,56 kondisi SSD

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 14
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

 Berat rencana agregat halus = (0,247 X 2,56 X 1000)kg = 632,32 kg =


633 Kg

8. Perhitungan berat bagi setiap m3 beton adalah :


Semen = 430 Kg
Air = 202 Kg
Agregat halus = 633 Kg
Agregat kasar = 1056 Kg +
total = 2321 Kg

Hasil Rancangan Sebelum Koreksi

Semen = 430 Kg
Air = 202 Kg
Agregat halus = 633 Kg
Agregat kasar = 1056 Kg +
total = 2321 Kg

Untuk 1 adukan benda uji :

Untuk 1 adukan benda uji :


Silinder = 15 buah
1
Volume = πd2tx jumlah benda uji x faktor koreksi
4
1
= 3,14 x (0,15)2 x 0,30x 15 x 1,2
4

= 0,0954 m3

Tabel 2. Formulir kesimpulan hasil rancangan

Volume Air Semen Agregat Halus Agregat Kasar Berat Total


( m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3)
1 202 430 633 1056 2321
1 adukan 0,0954 19,27 41,02 60,38 100,74 221,41

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 15
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

PERHITUNGAN KOREKSI

1. Penyerapan Air ( Absorpsi )


 Agregat halus = 3,50 % X 633 = 22,15 Kg/m3
 Agregat kasar = 2,50 % X 1056 = 26,40 Kg/m3 +
Total penyerapan air = 48,55 Kg/m3

Hasil rancangan setelah koreksi


Semen = 430 = 430 kg/m3
Air = 202 + 48,55 =250,55 kg/m3
Agregat Halus = 633 – 22,15 = 610,85 kg/m3
Batu pecah = 1056 – 26,40 = 1029,6 kg/m3
Total = 2321 kg/m³

Tabel 2. Formulir kesimpulan hasil rancangan

Volume Air Semen Agregat Halus Agregat Kasar Berat Total


( m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3) (Kg/m3)
1 250,55 430 610,85 1029,6 2321
1 adukan 0,0954 23,90 41,02 58,27 98,22 221,41

 Menentukan komposisi campuran berdasarkan perbandingan berat


1. Berat semen = 430 Kg/m3 = 1
430 Kg/m3

2. Berat pasir = 633 Kg/m3 = 1,47


430 Kg/m3

3. Berat batu pecah = 1056 Kg/m3 = 2,45


430 Kg/m3

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 16
TUGAS BESAR TEKNOLOGI BETON

Sehingga perbandingan berat Semen : Pasir : Batu Pecah adalah :

1 PC : 1,47 Pasir : 2,45 Batu Pecah

 Menentukan komposisi perbandingan volume


1. Volume semen = 1 x 1250 Kg/m3 = 1
1250 Kg/m3

2. Volume pasir = 1,47 x 1250 Kg/m3 = 1,3


1400 Kg/m3

3. Volume batu pecah = 2,45 x 1250 Kg/m3 = 1,9


1600 Kg/m3

Sehingga perbandingan volume Semen : Pasir : Batu Pecah adalah :


1 PC : 1,3 Pasir : 1,9 Batu Pecah

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 17

Anda mungkin juga menyukai