Anda di halaman 1dari 15

MODUL 3

MULTI PRODUCT PROCESS CHART, PERHITUNGAN LUAS LANTAI


PRODUKSI DAN GUDANG LAYOUT AWAL

3.1 Tujuan
1. Menentukan luas lantai yang digunakan untuk setiap departemen di bagian
produksi
2. Menentukan luasan pabrik dan fasilitas lainnya
3. Menentukan jenis alat material handling
4. Menentukan luas gudang bahan baku dan gudang produk jadi
5. Merancang tempat penyimpanan pipa baja dan plat baja untuk gudang bahan
baku
6. Mengetahui pengaruh banyaknya tumpukan bahan baku utama pipa baja & plat
baja, dan menentukan luas lantai untuk penyimpanan bahan baku dan produk jadi.
3.2 Penggolahan Data
3.2.1. Multi Product Chart (MPPC)
Multi Product Prosess Chart (MPPC) menurut apple (1990) berguna
untuk menunjukkan ketertarikan produksi antara komponen suatu produk atau
komponen produk-produk atau antar produk, bahan, bagian, pekerjaan, atau
aktivitas. Peta ini terutama berguna untuk membantu operasi job shop.
Pembuatan MPPC dilakukan berdasaran peta proses operasi dan routing sheet
yang telah dibuat sebelumnya.
Gambar 3.1 Multi Product Prosess Chart (MPPC)
 Jumlah Mesin Teoritis pada mesin bending
= 9,227 (didapatkan dari modul seblumnya)
 Jumlah mesin actual pada mesin bending
= 11 (di dapatkan dari modul seblumnya)

Pada gambar 3.1 menunjukkan proses pembuatan komponen dan mesiin yang digunakan. Pada pipa atas dimulai pada operasi ke 2 mesin
yang digunakan disc grind kemudian dilanjutkan ke operasi ke 4 pada mesin bor dan terakhir operasi 5 pada mesin grinda. Pada plat atas operasi
ke 7 mesin yang digunakan mesin pemotong plat baja kemudian mesin bending pada operasi 8, untuk pengeboran pada operasi ke 10 terdapat 6
kali kegiatan pengeboran setelah itu dilanjutkan menuju mesin grinda pada operasi 11. Pada multi product proses chart juga terdapat jumlah
mesin teoritis dan mesin actual.
3.2.2. Kebutuhan Luas Area
Table 3.1 Kebutuhan Luas Area
LEMBAR KEBUTUHAN LUAS AREA
Luas area yang dibutuhkan
Nama Mesin, Perlengka Subtotal jumlah total
Ruang Ruang
No. Aktivitas Mesin Peralatan pan Subtotal x (all mesin luas total /
No. Operasi Operator Material
Urut Departemen atau kerja, dll Pembantu (%) + peralatan area departemen
Peralatan L1 x W1 = A1 + L2 x W2 = A2 + 1m x P3 = A3 + L4 x 100%) kerja /operasi
W4 = Subtotal
O-7, O-21, O-
Pemotongan 29, O-36, O- Potong 1,47 3 5 12 21,47 32,21 12 386,50 387
1
Plat Plat Baja
43
Pemotongan Disc 0,14 3 7 14 24,14 36,21 2 72,42 73
2 O-2, O-16
Pipa Grind
Pembengkok 2,02 3 3 5 13,02 19,54 11 214,90 215
3 O-8, O-45 Bending
an
O-4, O-10, O-
18, O-23, O-
4 Pengeboran Bor 0,15 3 2 5 10,15 15,23 34 517,80 518
31, O-38, O-
46
O-5, O-11, O-
19, O-24, O-
5 Penghalusan Gerinda 0,04 3 2 5 10,04 15,06 20 301,13 302
32, O-39, O-
47
6 Pengelasan O-12, O-25 Las 0,04 3 2 5 10,04 15,06 12 180,70 181
O-33, O-41,
O-48 O-13, Spray 0,12 3 2 5 10,12 15,18 20 303,67 304
7 Pengecatan
Gun
O-26
8 Pengeringan O-34, O-40, Oven 0,47 3 2 5 10,47 15,70 3 47,10 48
O-49, O-14,
O-27
9 Pengemasan O-50 Man 1,761 3 2 5 11,76 17,642 10 176,42 177
Total 2205
Contoh perhitungan:
1. Luas Area untuk Mesin Potong Baja = Panjang Mesin x Lebar Mesin
=1,6 m x 0,92 m = 1,472 m2
2. Luas Perlengkapan Pembantu Mesin Potong Baja= 3 m2
3. Luas Area Operator Mesin Potong Baja = 1m x (panjang input material + panjang mesin+panjang output material)
= 1 m x (3 m + 1,6 m+ 0,192 m) = 4,792 m2 = 5 (round up)
4. Luas Ruang Material pemotongan plat = 12 m2 ( telah ditentukan)
5. Subtotal = Luas Area Mesin + Luas Perlengkapan Pembantu Mesin + Luas Area Operator + Luas Ruang Material
= 1,472 m2+ 3 m2+ 5 m2 + 12 m2= 21,47 m2
6. Subtotal x (All(%) +100%) = subtotal x (50%+100%) (50% asumsi yang sudah ditentukan)
= 21,47 m2 x (50%+100%) = 31,21 m2
7. Jumlah mesin peralatan kerja = 12 (diambil dari modul sebelumnya)
8. Total luas area per operasi = Subtotal ( allow % + 100 %) x Jumlah Mesin = 31,21 x 12= 386,50 m2
9. Total per departemen = round up total luas per operasi = 387 m2
3.2.3. Kebutuhan Bahan Baku
Table 3.2 Kebutuhan Bahan Baku
Dimensi Dimensi Bahan Baku Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
Jenis Kebutuhan Jumlah
No. Nama Komponen (mm) (mm) Bahan Bahan Bahan
Bahan Komponen Komponen/Bahan
Komp Komponen Baku/Hari Baku/Hari Baku/Lead
t l p d Baku t l P d /Hari Baku
Teoritis Aktual Time
1 Plat Atas 2 152 192 Plat Baja 2 2000 3000 414 205 2,02 3 6
Plat 410 576 0,71 1 2
2 2 102 102 Plat Baja 2 2000 3000
Bawah 1
Plat 405 576 0,70 1 2
3 2 102 102 Plat Baja 2 2000 3000
Bawah 2
Pipa Baja 408 14 29,14 30 60
4 Pipa Atas 402 45 6000 45
Besar
Pipa Pipa Baja 408 14 29,14 30 60
5 417 40 6000 40
Bawah Kecil
Penyangga 1628 3325 0,49 1 2
6 2 22 82 Plat Baja 2 2000 3000
Bawah
Rel 1615 2548 0,63 1 2
7 2 22 107 Plat Baja 2 2000 3000
Penyangga
Contoh perhitungan:
 Kebutuhan komponen per hari pada plat atas
= 414 (didapat dari modul sebelumnya)
 Kebutuhan komponen/ bahan baku pada plat atas
Volume bahan baku (3000x2000x2)
= = = 205
volume komponen (192x152x2)

 Kebutuhan Bahan Baku/Hari Teoritis pada plat atas


Kebutuhan Komponen /Hari 445
= 205 = 2,02=3(Keb. Bahan
Kebutuhan Komponen /Bahan Baku

Baku/Hari Aktual)
 Kebutuhan Bahan Baku/Lead Time pada plat atas
(Kebutuhan Bahan Baku/Hari Aktual) x (lead time)= 3 x 2 =36
3.2.4. Luas Lantai Gudang Bahan Baku
Table 3.3 Luas Lantai Gudang Bahan Baku

Jumlah Jumlah Jumlah Rak Luas


Jenis Bahan Luas Lantai Luas Lantai
Bahan Rak Bahan Bahan Baku Lantai/Rak
Baku Teoritis (m2) Aktual (m2)
Baku/Rak Baku Aktual (m2)
Pipa Baja Besar 1208 0,050 1 0,27 0,27 0,54
Pipa Baja Kecil 1529 0,039 1 0,24 0,24 0,48
Plat Baja 800 0,018 1 6 6 12
total 13,02
Contoh perhitungan
 Jumlah Bahan Baku/Rak pada plat baja
Volume rak 36
= 0,012 = 800
volume Bahan Baku

 Jumlah Rak Bahan Baku pada plat baja


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎKebutuhan Bahan Baku per Lead Time dengan bahan plat
Jumlah Bahan Baku/Rak
6+2+2+2+2
= =0,018= 1 (Jumlah Rak Bahan Baku Aktual)
800

 Luas Lantai/ Rak (m2) pada plat baja


Panjang bahan baku x lebar bahan baku= 3m x2m = 6m2
 Luas Lantai Teoritis (m2) pada plat baja
Jumlah Rak Bahan Baku Aktual x Luas Lantai/ Rak (m2)
=1x6=6
 Luas Lantai Aktual (m2) pada plat baja
Luas Lantai Teoritis (m2) x (allowance + 100%) = 6 x (50%
+ 100%) = 12 m2
3.2.5. Luas Lantai Gudang Jadi
Table 3.4 Luas Lantai Gudang Jadi

Jumlah Jumlah Produk Jumlah Jumlah Luas Rak Luas Lantai


Nama Produk
Produk/Hari /Lead Time Produk /Rak Rak (m2) Aktual (m2)
Penyangga 390 780 240 3,25 6,6 42,9
LCD
Contoh perhitungan
 Jumlah Produk/ hari = 390
 Jumlah Produk /Lead Time
= (Jumlah Produk/ Hari) x (lead time)
= 390 x 2 = 780
 Jumlah Produk / Rak = (jumlah trap per rak) x (jumlah
pallet per trap) x (jumlah produk per pallet)
= 4 x 4 x 15 = 240
Jumlah Produk /Lead Time 780
 Jumlah Rak = = 240 = 3,25
Jumlah Produk /Rak

 Luas Rak (m2) = (panjang rak) x (lebar rak) = 5,5 x 1,2 =


6,6
 Luas Lantai Aktual (m2)
= (Jumlah Rak x Luas Rak (m2)) x (allowance + 100%)
= (3,25 x 6,6) x (100% + 100%) = 42,9
3.2.6. Layout gudang

Gambar 3.2 Layout Gudang


3.2.7. Berikut gambar rak Bahan Baku Penyangga LCD

Gambar 3.3 Rak mur dan baut

Gambar 3.4 Rak pipa besar dan kecil


Gambar 3.6 Rak plat baja

Gambar 3.7 Rak produk jadi


3.2.8. LUASAN AREA
Desain luas area perusahaan berguna untuk menentukan
ruangan-ruangan yang terdapat pada stasiun kerja. Sehingga
perusahaan dapat menentukan ukuran dari tiap ruangan dengan
baik. Beberapa stasiun kerja yang terdapat di bagian produksi
adalah sebagai berikut :
a. Stasiun kerja pemotongan

Gambar 3.8 Stasiun kerja pemotongan


Stasiun kerja pemotongan memiliki luas area sebesar 460
m2, stasiun pemotongan terbagi menjadi 5 ruangan yaitu ruang
bahan baku, ruang maintenance area, mesin, operator area, material
handling area.
b. Stasiun kerja pembengkokan
Gambar 3.9 Stasiun kerja pembengkokan
Stasiun kerja pembengkokan memiliki luas area sebesar
215 m2, stasiun pemotongan terbagi menjadi 5 ruangan yaitu ruang
bahan baku, ruang maintenance area, mesin, operator area, material
handling area.
c. Stasiun kerja pengeboran

Gambar 3.10 Stasiun kerja pengeboran


Stasiun kerja pengeboran memiliki luas area sebesar 215 m2,
stasiun pemotongan terbagi menjadi 5 ruangan yaitu ruang bahan
baku, ruang maintenance area, mesin, operator area, material
handling area.
d. Stasiun kerja penghalusan
Gambar 3.11 Stasiun kerja penghalusan
Stasiun kerja penghalusan memiliki luas area sebesar 302
m2, stasiun pemotongan terbagi menjadi 5 ruangan yaitu ruang
bahan baku, ruang maintenance area, mesin, operator area, material
handling area.
e. Stasiun kerja pengelasan

Gambar 3.12 Stasiun kerja pengelasan


Stasiun kerja pengelasan memiliki luas area sebesar 181 m2,
stasiun pemotongan terbagi menjadi 5 ruangan yaitu ruang bahan
baku, ruang maintenance area, mesin, operator area, material
handling area.
f. Stasiun kerja pengecatan
Gambar 3.13 Stasiun kerja pengecatan
Stasiun kerja pengecatan memiliki luas area sebesar 304
m2, stasiun pemotongan terbagi menjadi 5 ruangan yaitu ruang
bahan baku, ruang maintenance area, mesin, operator area, material
handling area.
g. Stasiun kerja pengeringan

Gambar 3.14 Stasiun kerja pengeringan


Stasiun kerja pengeringan memiliki luas area sebesar 48 m2,
stasiun pemotongan terbagi menjadi 5 ruangan yaitu ruang bahan
baku, ruang maintenance area, mesin, operator area, material
handling area.
h. Stsiun kerja pengemasan
Gambar 3.15 Stasiun kerja pengemasan
Stasiun kerja pengemasan memiliki luas area sebesar 177
m2, stasiun pemotongan terbagi menjadi 6 ruangan yaitu ruang
bahan baku, ruang maintenance area, mesin, operator area,
material handling area dan finished good.

3.3 Kesimpulan
1. Luas lantai departemen produksi yang diperlukan untuk bagian
pemotongan 446 m2, pembengkokan 258 m2 ,pengeboran 766 m2, pada
bagian penghalusan 422 m2, pada bagian pengelasan 201 m2, pada bagian
pengecatan 353 m2, pada bagian pengeringan 42 m2, pada bagian
pengemasan 457 m2.
2. Didalam menentukan luasan pabrik dan fasilitas lainnya, terlebih dahulu
menghitung luas area produksi, kebutuhan bahan baku, menghitung luasan
gudang gudang bahan baku, dan menghitung luasan gudang gudang
produk jadi.
3. Jenis alat material handling yang digunakan adalah hand truck untuk
pengangkatan produk.
4. Dengan menghitung jumlah bahan baku per rak, jumlah rak bahan baku,
luas lantai per rak, luas lantai teoritis dan luas lantai actual didapatkan luas
gudang bahan baku. Jumlah produk per hari yang telah di ketahui maka
luas lantai actual dapat dicari.
5. Bahan baku utama pipa baja maupun plat baja akan diletakkan pada rak.
Satu rak terdapat 4 trap, 1 trap terdapat 4 pallet, dan 1 pallet terdapat 15
produk.
6. Banyaknya pipa baja dan plat baja dipengaruhi dari tinggi dari rak
penyimpanan bahan baku. Untuk luas lantai penyimpanan bahan baku
untuk plat baja sebesar 86,4, pipa baja kecil 86,4, dan plat baja 14,4. Untuk
luas penyimpanan produk jadi sebesar 257,4.

Anda mungkin juga menyukai