Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komodo yang punya nama latin Varanus komodoensis adalah spesies luar
biasa yang berhasil survive melampaui rentang waktu yang sangat panjang
semenjak jutaan tahun silam. Uniknya ia hanya terdapat di satu wilayah saja di
muka bumi ini, yakni di kawasan Taman Nasional Komodo Kabupaten Manggarai
Barat, Nusa Tenggara Timur. Terutama di Pulau Padar, Pulau Rinca dan Pulau
Komodo. "Dari tahun ke tahun populasi komodo semakin sedikit. Kini populasi
komodo hanya tiga ribu ekor di Pulau Komodo", ujar Zebi aktivis komodo.
Berkurangnya populasi komodo ini disebabkan tiga hal. Pertama, keterbatasan
makanan komodo karena populasi manusia meningkat. Komodo merupakan
hewan karnivora yang biasanya mengonsumsi rusa, kerbau dan babi hutan.
Sebagian masyarakat di sekitar juga mengonsumsi rusa dan kerbau. Penyebab
kedua, kebakaran hutan yang berimbas juga pada keterbatasan makanan. Faktor
terakhir tentu saja isu global warming yang kian marak dibicarakan saat ini. Efek
dari global warming menyebabkan perubahan cuaca yang tidak menentu dan
berakibat pada populasi komodo[1].
Usaha pelestarian komodo telah dilakukan oleh berbagai pihak sejak dahulu.
Misalnya saja pada tahun 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya
Taman Nasional Komodo guna melindungi hewan langka ini beserta habitatnya.
Kemudian pada tahun 1986 Badan khusus dunia untuk Pendidikan, Keilmuan,
dan Kebudayaan, UNESCO menetapkan Pulau Komodo sebagai Situs Warisan
Dunia. Dengan begitu, bukan hanya Indonesia saja yang berkepentingan untuk
melestarikan keberlangsungan hidup komodo, namun dunia juga. Selain itu pada
tahun 2011, Organisasi New7Wonders (dengan segala kontroversinya) mendaulat
Pulau Komodo sebagai New7Wonders of Nature, yakni sebagai salah satu dari
tujuh keajaiban dunia yang terbentuk secara alami. Namun yang patut kita hargai
dan beri apresiasi adalah budaya dari masyarakat lokal Pulau Komodo itu sendiri

I-1
I-2

yang menganggap perbuatan tabu bahkan terlarang jika membunuh dan melukai
komodo. Ada sebuah mitos yang berkembang bahwa komodo atau yang mereka
sebut dengan Ora adalah sebagai saudara nenek moyangnya sendiri.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik dan partisipatif, ada beberapa hal
yang dapat kita lakukan semenjak sekarang demi menjaga kelestarian komodo ini.
Berikut beberapa kegiatan yang bisa kita lakukan dari hal-hal kecil dan sederhana
namun sedikit banyak akan berdampak positif:
1. Senantiasa mengkampanyekan gerakan pelestarian komodo melalui
berbagai media yang paling dekat dengan jangkauan anda, semisal pada
jejaring sosial facebook dan twitter. Dengan ini akan semakin banyak
orang terpengaruh untuk berbuat hal yang sama.
2. Memperkenalkan kepada anak-anak atau adik-adik kita pengetahuan
tentang komodo sebagaimana halnya kita bercerita tentang si kancil dan
buaya atau si gajah dan si semut. Menanamkan kebiasaan kepada mereka
agar komodo tetap dikenal dan dicintai di negerinya sendiri.
3. Berkarya dengan berbagai hal yang mengandung filosofi atau gambar-
gambar komodo. Semisal membuat boneka atau film kartun yang bertokoh
komodo sehingga anak-anak akan mengenalnya semakin dekat lebih dari
tokoh kartun Sponge Bob, Barney, Micky Mouse, atau Upin Ipin.
4. Sekali dalam hidup anda berkunjunglah ke Taman Nasional Komodo.
Saksikan keajaiban dunia yang sesungguhnya itu dengan mata kepala
sendiri.
5. Banyaknya kunjungan wisatawan menyebabkan dilema terhadap
kebersihan dan kelestarian lingkungan laut di sana. Terutama yang
disebabkan oleh sampah. Jadi bijaklah dalam membuang sampah. Jangan
membuangnya ke laut. Sebisa mungkin sampah anda bawa pulang ke
daratan karena sampah akan merusak ekosistem laut yang rentan terhadap
perubahan. Sesungguhnya laut bukanlah tempat pembuangan sampah
raksasa[2].
Game edukasi adalah bentuk permainan yang berisi teka-teki atau sebuah
permainan yang memperkenalkan atau menyisipkan beberapa ilmu atau wawasan
I-3

kepada pemain. Pembelajaran dengan cara bermain sambil belajar dapat melatih
otak maupun keterampilan anak, proses ini bisa dilakukan dengan memberikan
permainan sederhana tetapi bersifat edukasi. Game yang akan dirancang adalah
Pembuatan Game ”Komodo Island Adventure” untuk memperkenalkan satwa
komodo sebagai satwa endemik Indonesia dengan metode permainan Edugames
Berbasis Desktop

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan yang ada, yaitu :
1. Bagaimana cara memberikan pengenalan satwa endemik Indonesia
“komodo” melalui sebuah game.
2. Bagaimana pemanfaatan adobe flash sebagai media pembelajaran
pengenalan budaya Indonesia melalui sebuah game.

1.3 Batasan Masalah


1. Game ini dapat dimainkan oleh anak berusia 6 tahun ke atas.
2. Game ini berisi pengenalan kehidupan komodo, tempat tinggal komodo,
rantai makanan komodo, sifat dan ciri komodo.
3. Game ini dibuat dalam bentuk 2D (2 dimensi)
4. Game ini dibuat menggunakan tool Macromedia Flash 8.
5. Aplikasi ini bersifat offline.
6. Kontrol dalam bermain game ini sudah ditentukan, tidak dapat dirubah.
7. Hanya bisa dimainkan oleh satu orang, bukan multiplayer game.
8. GUI dalam game sudah ditentukan, tidak dapat dirubah.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian antara lain adalah:
1. Memberikan pengenalan satwa endemik Indonesia melalui sebuah game
“Komodo Island Adventure”.
2. Memanfaatkan adobe flash sebagai media pembelajaran pengenalan satwa
endemik Indonesia melalui sebuah game.
I-4

1.5 Metode Pembangunan Aplikasi


Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam pembangunan aplikasi Komodo Island
Adventure berbasis dekstop terdiri dari :

1. Melakukan studi literatur tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembangunan


aplikasi “Komodo Island Adventure” berbasis desktop.
2. Pengumpulan data-data yang akan ditampilkan.
3. Dalam pembangunan aplikasi “Komodo Island Adventure” berbasis desktop ini,
menggunakan model ADDIE meliputi :

a. Analysis, merupakan fase pertama yang harus dilakukan, fase ini


menjadi perhatian utama bagi pembangunan aplikasi game edukasi
berbasis desktop. Terdapat beberapa segmen yang harus dianalisis,
diantaranya:
1. Mendeskripsikan materi yang ada pada aplikasi game edukasi yang
ada saat ini.
2. Menganalisis media penyampaian pada aplikasi game edukasi yang
ada saat ini.
3. Menentukan materi yang akan disampaikan.
4. Menentukan media yang akan digunakan dalam pembangunan
aplikasi.
b. Design, pada fase ini dibuat rancangan berdasarkan apa yang telah
dirumuskan dalam fase analysis. Termasuk merancang storyboard dan
content yang ingin ditampilkan dengan gambar, teks, audio sehingga
dapat menarik minat user.

c. Development, merupakan fase pembuatan aplikasi, dimana segala


sesuatu yang telah dibuat dalam fase perancangan diproduksi menjadi
suatu hasil atau dibuat menjadi nyata. Proses pembangunan dilakukan
sesuai dengan storyboard yang sudah dirancang sebelumnya.
I-5

d. Implementation, pada fase ini dilakukan penerapan hasil yang sudah


dibangun untuk digunakan oleh perusahaan sesuai dengan tujuan
pembangunan aplikasi Komodo Island Adventure berbasis desktop.

e. Evaluation, merupakan fase akhir dari proses pembangunan aplikasi


game edukasi berbasis dekstop. Hasil uji coba mendapatkan data tentang
kualitas media dan berbagai masukan perbaikan yang digunakan untuk
evaluasi akhir dari aplikasi Komodo Island Adventure berbasis desktop.

1.6 Sistematika Pembahasan

Secara garis besar isi laporan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab
secara terurut sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan, merupakan bagian pertama dari laporan ini yang
membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan
penelitian tugas akhir, ruang lingkup, metode penelitian yang digunakan
dan sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teori, merupakan bagian kedua dari laporan ini yang
membahas tentang teori yang digunakan penulis untuk membangun sistem
dan membahas secara singkat mengenai teori-teori yang digunakan untuk
membangun sistem ini.
3. Bab III Model Analisis, merupakan bagian ketiga dari laporan yang
membahas tentang kebutuhan yang diperlukan dalam pembangunan
aplikasi multimedia interaktif diantaranya, analisis materi yang ada
sebelumnya, penentuan materi yang akan disampaikan, menentukan media
yang digunakan dalam pembangunan aplikasi Komodo Island Adventure
berbasis desktop.
4. Bab IV Rancangan dan Pengembangan Sistem, merupakan bagian
keempat dari laporan ini yang berisikan rancangan storyboard dan content
yang ingin ditampilkan dengan gambar, teks, dan audio.
I-6

5. Bab V Implementasi dan Evaluasi, merupakan bagian kelima dari


laporan ini yang berisikan proses pembangunan aplikasi Komodo Island
Adventure berbasis desktop yang mengacu pada storyboard, dengan
membuat gambar, teks, dan audio, serta menambahkan content-content
yang dinilai perlu ditampilkan dalam aplikasi Komodo Island Adventure
berbasis desktop.
6. Bab VI Kesimpulan dan Saran, merupakan bagian keenam dari laporan
ini yang berisikan kesimpulan pembangunan animasi yang dibangun, serta
saran pengembangan atau perbaikan dari aplikasi Komodo Island Adventure
berbasis desktop yang dibangun.

Anda mungkin juga menyukai