Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS

DIRUANG TERATAI 3 RSUD KARANGANYAR

DISUSUN OLEH:
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS

DIRUANG TERATAI 3 RSUD KARANGANYAR

A. PENGKAJIAN
1. Tanggal pengkajian : 23 JANUARI 2019
Tanggal masuk Rs : 21 JANUARI 2019
No.CM : 00433274
Diagnosa medis : Diabetus melitus
2. Identitas klien
Nama klien : NY.T
Umur : 55 th
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Suku : jawa
Status perkawinan : menikah
Alamat : ngrenak RT 2 / RW 9 delingan, karanganyar
Sumber informasi : klien
3. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.S
Umur : 57 th
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : ngrenak RT 2 / RW 9 delingan karanganyar
Hubungan dengan klien : suami

B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama saat pengkajian
Klien mengatakan nyeri pada tungkai kanan akibat luka berlubang yang dideritanya
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan di bawa ke Rumah Sakit karena luka di tungkai kaki kanan nya tidak
sembuh-sembuh dan semakin parah, pasien mengatakan tungkai nyeri , dengan skala 5
seperti di tusuk-tusuk ,pasien mengeluhkan pusing. Saat di periksa di IGD mendapatkan
hasil KU: sedang , Kesadaran : Compos Mentis, TD: 130/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR :
21x/menit, S : 36,5 0c GDS : 325 dan mendapatkan obat : ceftriaxon 40 mg/12 jam ,
novorapid 20 UI, ondancetron 4 mg/8 jam , infus RL: 20 TPM, Ranitidine 25 mg/8 jam.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sudah lama mempunyai penyakit DM sekitar 5 th. Sering kontrol
sebulan sekali ke puskesmas dan mendapatkan obat novorapid. Pasien mengatakan
sudah pernah di rawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama yaitu DM. Pada
tanggal 17 Januari pasien ke kebun tidak menggunakan alas kaki kemudian pasien
menginjak kayu yang menyebabkan kaki kanan pasien terluka di bagian tungkai dan
tidak sembuh-sembuh.
4. Riwayat penyakit keluarga dan genogram
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit diabetes mellitus tipe 2.

GENOGRAM

Keterangan :

: perempuan

: laki-laki pembawa

: laki-laki
: klien (perempuan)

C. PENGKAJIAN SAAT INI (POLA FUNGSI KESEHATAN)


1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan pasien kontrol ke puskesmas sebulan sekali dan mendapatkan obat
novorapid. Pasien mengatakan dia sudah mengetahui penyakitnya dan sudah mengatur
pola makannya sesuai diit DM.
2. Pola nutrisi dan metabolik
a. Intake makanan
Sebelum sakit : klien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi sedang yang terdiri
dari nasi lauk-pauk dan sayur
Selama sakit : klien mengatakan makan 3x sehari dengan menu rumah sakit dengan
nasi, lauk-pauk, sayur dan habis ¼ porsi
b. Intake minuman
Sebelum sakit : klien mengatakan minum (±7 gelas/hari) jenis minuman air putih dan
teh
Selama sakit : klien mengatakan selama sakit minum (±4-5 gelas/hari) jenis minuman
air putih, bubur dan susu .
3. Pola eliminasi BAB dan BAK
Sebelum sakit : klien mengatakan BAB 1-2 hari sekali dengan konsistensi padat lunak,
warna kekuning-kuningan, bau khas, tidak ada darah. BAK ±4-5x/hari dengan warna
kuning jernih
Selama sakit : klien mengatakan belum BAB sejak masuk rumah sakit. BAK ±4-5x/hari
dengan warna kuning jernih
4. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan Sebelum Selama
merawat diri
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Makan atau  
minum
Mandi  

Toileting  

Berpakaian  

Mobilisasi di  
tempat tidur
Berpindah  

Ambulasi  
atau ROM

5. Pola tidur dan istirahat


Sebelum sakit : klien mengatakan bisa tidur ±7-8 jam/hari tanpa keluhan di malam hari
Selama sakit : klien mengatakan tidur kurang teratur karena kondisi lingkungan yang
kurang nyaman .

6. Pola perceptual
a. Sebelum sakit
1. Penglihatan : pasien mengatakan jika melihat buram karena penyakitnya
2. Pendengaran : klien mengatakan tidak ada gangguan pendengaran
3. Penciuman : klien mengatakan tidak ada gangguan penciuman
4. Pengecapan : klien mengatakan tidak ada gangguan pengecapan
5. Sensori : klien mengatakan tidak ada gangguan rangsangan pada kulit
b. Selama sakit
1. Penglihatan : pasien mengatakan jika melihat buram karena penyakitnya
2. Pendengaran : klien mengatakan pendengaran masih dapat mendengar dengan
jelas
3. Penciuman : klien mampu mencium bau-bauan seperti minyak kayu putih
4. Pengecapan : klien mengatakan mampu membedakan rasa manis, asam, pahit dan
pahit
5. Sensori : klien mampu merasakan rangsangan pada kulit seperti sentuhan dan
cubitan
7. Pola persepsi diri
a. Gambaran diri : klien berjenis kelamin perempuan BB : 55kg dan TB : 150cm
b. Harga diri : klien mengatakan ingin selalu diperhatikan saat sedang sakit
c. Peran diri : klien mengatakan perannya adalah sebagai ibu dari 2 orang anak dan
seorang pedagang
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh
e. Identitas diri : klien mengatakan klien adalah seorang istri dan seorang ibu dari 2
orang anak
8. Pola seksualitas dan reproduksi
Sebelum sakit : pasien sudah menopuse, mempunyai anak 4
Selama sakit : pasien sudah menopouse, mempunyai anak 4
9. Pola hubungan dan peran
Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa dirinya memiliki hubungan yang baik dengan
keluarga, teman dan tetangga
Selama sakit : klien mengatakan dirinya memiliki hubungan yang baik dengan dokter
dan perawat yang selalu merawatnya
10. Pola manajemen koping dan stress
Sebelum sakit : klien mengatakan bila ada permasalahan meminta bantuan kepada
keluarga untuk mencari jalan keluar
Selama sakit : klien mengatakan seluruh keluh kesahnya selama di rumah sakit selalu di
adukan kepada suami nya

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : cukup
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV :
a. Tekanan darah : 130/80 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Respirasi rate : 21x/menit
d. Suhu : 36.5oC

E. HEAD TO TOE
1. Pemeriksaan kepala
a. Rambut : rambut bersih, hitam, panjang, tidak rontok, tidak ada lesi
b. Mata : mata kanan kiri simetris, sklera berwarna putih, konjungtiva anemis, mata
kering, reflek berkedip baik,terdapat kantung mata
c. Telinga : telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada serumen, tidak ada bercak darah
d. Hidung : septum lurus, tidak ada polip.
e. Mulut : mukosa bibir lembab, bibir atas dan bawah simetris, tidak ada gigi palsu,
tidak sumbing
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri telan.
2. Thorax
a. Paru-paru
1. Inspeksi : dada kanan dan kiri simetris, tidak ada luka, tidak ada bekas jahitan,
tidak ada bercak darah, warna kulit sawo matang
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, taktil fremitus getarannya
sama, tidak ada keluhan pada mamae
3. Perkusi : suara paru sonor, batas organ :
a. Sisi dada kiri, ICS 7-8
b. Sisi dada kanan, ICS 4-5
4. Auskultasi : suara vesikuler terdengar di semua lapang paru, tidak ada suara
tambahan
b. Jantung
1. Inspeksi : ictus cordis nampak kuat
2. Palpasi : ictus cordis terletak di ics ke 4 sinistra
3. Perkusi : suara jantung pekak, batas jantung :
a. Kanan atas : ics 2 linea parasternalis dextra
b. Kanan bawah : ics 4 lineaparasternalis dextra
c. Kiri atas : ics 2 linea parasternalis sinistra
d. Kiri bawah : ics 4 linea medio clavicularis sinistra
3. Abdomen
a. Inspeksi : perut kanan dan kiri simetris, tidak ada bekas luka atau jahitan, tidak ada
benjolan.
b. Auskultasi : bising usus 15x/menit
c. Perkusi : kuadran 1,2 suara tympani, kuadran 3,4 suara redup
d. Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
4. Inguinal
a. Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada luka, bekas jahitan,
dan bercak darah
b. Palpasi : tidak ada massa
5. Genetalia
Klien tidak terpasang kateter
6. Ekstremitas
Terdapat luka berlubang yang belum sembuh pada tungkai kaki kanan klien akibat jatuh
yang di deritanya
7. Pengkajian nyeri :
a. P : lesi akibat jatuh
b. Q : seperti ditusuk-tusuk
c. R : bokong kanan
d. S : skala 6
e. T : terus menerus

F. PROGRAM TERAPI
1. Injeksi Ondansentron 4mg/8jam (iv)
2. Injeksi ranitidin 12mg/12jam (iv)
3. Injeksi Ceftriaxone 40mg/12jam(iv)
4. Injeksi No4vorapid 12 UI
5. Infus RL 20 tpm

G. DATA FOKUS
1. Subjektif :
a. Klien mengatakan nyeri pada tungkai kaki kanannya
b. klien mengatakan tidur kurang teratur karena kondisi lingkungan yang kurang
nyaman .
c. Pasien mengatakan jika beraktifitas di bantu keluarga
d. Pengkajian nyeri :
1. P : agen injuri fisik
2. Q : seperti ditusuk-tusuk
3. R : tungkai kaki kanan
4. S : skala 5
5. T : hilang timbul
2. Objektif :
a. Tanda-tanda vital :
1. Tekanan darah : 130/80mmHg
2. Nadi : 80x/menit
3. RR : 20x/menit
4. Suhu : 36.50C
b. Terdapat lesi bolong pada tungkai kanannya akibat tertusuk kayu.
c. Pasien terlihat lesu
d. Pasien tidak fresh saat bangun tidur
e. Terdapat kantung mata
Kemampuan Sebelum Selama
merawat diri
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Makan atau  
minum
Mandi  
Toileting  

Berpakaian  

Mobilisasi di  
tempat tidur
Berpindah  

Ambulasi  
atau ROM

H. ANALISA DATA
No. Data fokus sign & symptom Problem Etiologi
1. DS :
1. Klien mengatakan nyeri pada
tungkai kaki kanannya
P : luka akibat tertusuk kayu
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : bokong kanan
S : skala 6
T : terus menerus Nyeri Akut Agen injuri fisik

DO :
1. TD : 130/80mmHg
2. N : 80x/menit
3. RR : 21x/menit
4. S : 36.50 C
Klien meringis saat tungkai kaki kanan
digerakkan
2. DS : Pasien mengatakan jika
beraktifitas di bantu keluarga
Intoleran Aktivitas Kelemahan fisik
DO : Pasien terlihat lesu

DS : Pasien mengatakan tidak bisa


tidur karena nyeri kaki kananya Gangguan pola tidur hospitalisasi

DO : Klien terlihat meringis menahan


,nyeri
I. Diagnosa keperawatan dan prioritasnya

1. Nyeri Akut b.d Agen injuri fisik


2. Intoleran aktivitas b.d kelemahan fisik
3. Gangguan pola tidur b.d hospitalisasi

J. Intervensi Keperawatan

No dx Diagnosa Tujuan/KH Intervensi Rasional


1. Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri 1. Untuk
Agen Injuri Fisik tindakan 3x 24 2. Observasi menunjukkan
jam diharapakan tanda tanda skala nyeri
nyeri berkurang vital 2. Untuk
dengan kh : 3. Jelaskan pada mengetahui
- Nyeri klien perkembangan
berkurang penyebab pasien
skala 1-3 nyeri 3. Memberikan
- Tanda 4. Berikan penjelasan akan
tanda tindakan menambah
vital relaksasi pengetahuan
normal distraksi 4. Untuk
5. Kolaborasi mengurangi
dengan dokter nyeri
dalam 5. Untuk memblok
pemberian stimulus nyeri
analgetik 6. untuk
6.Ajarkan teknik napas mengurangi
dalam nyeri
No dx Diagnosa Tujuan/Kh Intervensi Rasional
2. Intoleran Setelah diberikan 1. observasi 1.menunjukkan perubahan
aktivitas b.d asuhan keperawatan kehilangan / neurology karena
kelemahan selama 3x 24 jam gangguan defisiensi vitamin B12
fisik diharapkan klien keseimbangan gaya mempengaruhi keamanan
meningkatkan ambulan jalan dan kelemahan pasien/ resiko cidera
atau aktivitas dengan otot
KH : 2. manifestasi kardio
-KU baik 2. observasi TTV pulmonal dr upaya jantung
-akral hangat sebelum dan sesudah dan paru untuk membawa
-sclera normal aktivitas jumlah oksigen adekuat ke
-conjungtiva normal jaringan.
- turgor kulit elastis 3. berikan tindakan
ROM 3. melatih otot agar tidak
kaku
4.kolaborasi dengan
fisioterapi 4.Untuk mengembalikan
pemulihan otot
5. Berikan penyuluhan
kepada keluarga agar 5.Untuk memenuhi
membantu aktivitas kebutuhan dasar pasien
pasien
3. Gangguan Setelah dilakukan -observasi pola 1 Untuk mengetahui
pola tidur b.d tindakan keperawatan istirahat intervensi
hospitalisasi selama 3x24 jam - Jelaskan pentingnya selanjutnya
gangguan pola tidur tidur yang adekuat 2 Agar pasien dapat
pasien teratasi dengan - Fasilitasi untuk memenuhi
kriteria hasil: mempertahankan kebutuhan tidur
§ Jumlah jam tidur dalam aktivitas sebelum tidur 3 Untuk
batas normal (membaca) mempercepat
§ Pola tidur,kualitas - Ciptakan pasien tidur
dalam batas normal lingkungan yang 4 Agar pasien dapat
§ Perasaan fresh sesudah nyaman memenuhi
tidur/istirahat - Kolaburasi kebutuhan tidur
§ Mampu pemberian obat tidur 5 Agar pasien dapat
mengidentifikasi hal-hal memenuhi
yang meningkatkan tidur
kebutuhan tidur

K. IMPLEMENTASI

No Hari/tgl/jam Implementasi Respon pasien TTD


Dx
Senin,
1 21 januari Mengobservasi Tanda S : Pasien
2019 tanda vital mengatakan
Jam 08.30 bersedia
O : TTV
-Td : 130/80
-S : 36’5
-N : 80x/mnt
-R: 21x/mnt
1 Jam 08.30 Mengkaji Nyeri S :Pasien
mengatakan
bersedia
O : P : agen injuri
fisik
Q : seperti ditusuk-
tusuk
R : tungkai kaki
kanan
S : skala 5
T : terus menerus

1 Jam 10.00 memberikan obat sesuai S : Pasien


terapi mengatakan
-Injeksi Ondansentron bersedia
4mg/8jam (iv) O : Obat masuk
-Injeksi ranitidin lewat intravena
12mg/12jam (iv)
-Injeksi Ceftriaxone
40mg/12jam(iv)
-Injeksi No4vorapid 12 UI

1 Jam 11.00 menciptakan lingkungan S:-


yang nyaman O : pasien terlihat
lebih nyaman
2 Selasa , 22 Observasi TTV S : Pasien
Januari 2019 mengatakan
bersedia
Jam 15.00 O: Td : 120/80
S : 36,6
N: 84x/mnt
R ; 24 x/mnt

2 Jam 16.00 Mengobservasi kelemahan S : Pasien


otot mengatakan kaki
kananya sakit jika
di gerakan
O ; Pasien terlihat
menahan nyeri jika
bergerak

2. Jam 18.30 Mengajarkan tehknik nafas S : Pasien


dalam mengatakan
mengerti
O : pasien terlihat
mengikuti instruksi

2. Jam 18.40 Memfasilitasi untuk S: pasien


mempertahankan aktivitas mengatakan iya
sebelum tidur O : pasien terlihat
menyukainya

3
3
Rabu, 23 januari Mengobservasi ttv S : pasien
2019
j mengatakan
h bersedia
Jam
g 07.30 O: TD : 130/80
g mmHg, N : 80
x/menit, rr : 21 x/
menit S : 36,5 0C

Jam
3 07.40 Menganjurkan relaksasi S: pasien
distraksi mengatakan iya
O : pasien terlihat
lebih tenang

Jam
3 08.00 Mengajarkan tirah baring S: pasien
mengatakan
mengerti
O : pasien
melakukan yang di
ajarkan

Menciptakan lingkungan S: pasien


Jam
3 10.00 yang nyaman mengatakan
nyaman
O: pasien terlihat
nyaman

L. EVALUASI

No Hr/tgl/jam Evaluasi TTD


Dx
1 Senin,21 Januari 2019 S : Pasien mengatakan nyeri
berkurang
O : P : agen injuri fisik
Jam 14.00 Q : seperti ditusuk-tusuk
R : tungkai kaki kanan
S : skala 4
T : hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi tanda tanda vital
- Kaji nyeri
- Perawatan luka

2. Jam 14.00 S : pasien mengatakan aktivitas


dibantu keluarga
O : pasien sudah mulai bisa
menggerakkan anggota tubuh
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
-berikan tindakan ROM
-kolaborasi dengan fisioterapi
3. Jam 14.00 S : Pasien mengatakan tidak bisa
tidur
O : Terdapat kantung mata
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi Dilanjutkan
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Kolaborasi pemberian obat tidur -
Jelaskan pentingnya tidur yang
adekuat

Selasa,
1 22 Januari 2019 S : Pasien mengatakan nyeri
berkurang
Jam 20.00 O : P : agen injuri fisik
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : tungkai kaki kanan
S : skala 4
T : hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi tanda tanda vital
- Kaji nyeri
- Perawatan luka

Jam 21.00 S : pasien mengatakan aktivitas


2 dibantu keluarga
O : pasien sudah mulai bisa
menggerakkan anggota tubuh
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
-berikan tindakan ROM
-kolaborasi dengan fisioterapi
Jam 22.00 S : Pasien mengatakan sedikit bisa
3 tidur
O : pasien terlihat sedikit rileks
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Kolaburasi pemberian obat tidur
- Jelaskan pentingnya tidur yang
adekuat
1 Rabu, 23 Januari 2019 S : Pasien mengatakan nyeri
berkurang
Jam 10.00 O : P : agen injuri fisik
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : tungkai kaki kanan
S : skala 3
T : hilang timbul
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 Jam 21.00 S : pasien mengatakan sudah mulai
aktivitas
O : pasien sudah mulai bisa
menggerakkan anggota tubuh
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

3 Jam 22.00 S : Pasien mengatakan kebutuhan


tidur sudah terpenuhi
O : pasien terlihat rileks
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan, pasien
pulang~

Anda mungkin juga menyukai