ABSTRAK
Sistem antrian yang digunakan Bank Mandiri adalah saluran ganda (multichannel), sedangkan
proses seorang nasabah yang akan melakukan transaksi pada teller menunjukkan hanya ada satu
tahap (single phase). Jalur antrian teller dibedakan berdasarkan jenis transaksinya yaitu jalur
umum, setoran tunai dan khusus. Hal ini difungsikan untuk efisiensi kecepatan transaksi. Jadi
struktur model antrian yang terjadi di Bank Mandiri adalah Multichannel Single Phase. Pola
tingkat kedatangannya adalah bersifat acak (random), Hasil Penelitian menunjukkkan bahwa
Bank mandiri KCP Kembang Jepun memiliki 5 orang teller dengan nilai rata-rata kedatangan
nasabah per jam 89 orang dan rata-rata tingkat pelayanan per jam 30 orang. Pengolahan data
dengan POM- QM for Windows, hasilnya adalah setiap nasabah menghabiskan waktu 2,64 menit
dalam setiap system yaitu waktu antri hingga selesai dilayani, hal ini dibawah SOP Bank
Mandiri yaitu 4 menit. Effisiensi antrian pada Bank Mandiri kurang optimal karena teller
menganggur di jam sepi. Saran untuk Bank Mandiri yaitu teller bisa dialihkan untuk pekerjaan
lain seperti administrasi kliring dan laporan pajak. Key Word : Sistem Antrian, Multichanel
Single Phase , Effisiensi Kecepatan
Queuing system used by Bank mandiri is a dual chanel (multichannel ), while the process of
customer who is conducting the transaction at the teller shows only one phase (single phase) .
Teller queue path is distinguished by the type of transaction, they are: common pathway and
special cash deposit . It enables to speed the efficiency of the transaction. The structure of the
queue that occures in Bank Mandiri is Multichannel Single Phase. Arrival rate pattern is random.
The result showed Bank Mandiri KCP Surabaya Kembang Jepun has 5 teller with an average
value of customer arrivals per hour 89 people, the average level service per hour 30 people. Data
prossesing by POM-QM for Windows , the result showed for each customer spent 2.64 minutes
in each system, the queuning time to finish serviced, that is under SOP Bank Mandiri 4 minutes.
Quenning efficiency of Bank Mandiri less than opotimal because the amount of idle time teller in
lonely hours. Suggestions for Bank Mandiri are the teller can be diverted to other work such as
clearing and tax administration.
Kata Kunci : Queuing Systems, Multichannel Single Phase, speed the efficiency
49
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
mengharapkan dana mereka dapat aman dan Jepun yang dapat meningkatkan
dikelola dengan baik oleh pihak pengelola efisiensi kecepatan transaksi.
perbankan. Persaingan antar bank juga tidak Manajemen Operasional
bisa dihindari, sehingga masing-masing Definisi Manajemen Operasi ( Render dan
bank berlomba-lomba untuk berinovasi Heizer, 2004:1) merupakan serangkaian
dalam meningkatkan kualitas layanan . aktivitas yang menciptakan nilai dalam
Salah satu bagian yang paling bentuk barang dan jasa dengan mengubah
penting adalah pelayanan waktu di teller, masukan menjadi hasil.
nasabah yang antri lama akan mengeluh dan Menurut Pangestu Subagyo (2000:1)
menganggap kualitas layanan Bank tersebut manajemen operasi terdiri dari dua kata
tidak bagus. Seorang teller Bank diharapkan yaitu manajemen dan operasi. Manajemen
dapat mengetahui karakteristik nasabahnya adalah tindakan untuk mencapai tujuan yang
sehingga mampu memahami dan menjalin dilakukan dengan mengkoordinasi kegiatan
hubungan baik dengan nasabahnya. Dengan orang lain. Sedangkan operasi adalah
demikian rasa nyaman nasabah akan kegiatan untuk mengubah masukan (yang
menghasilkan kepuasan yang akan berujung berupa faktor-faktor produksi atau operasi )
pada keloyalan nasabah. menjadi keluaran sehingga menjadi lebih
Setiap nasabah yang ingin bertran- bermanfaat daripada bentuk aslinya.
saksi di teller wajib masuk ke antrian. Teori Antrian
Sistem antrian Bank Mandiri berdasarkan Antrian (Pangestu Subagyo , 1991: 2550
kedatangan nasabah, yang datang lebih dulu garis-garis tunggu dari orang-orang, barang-
akan dilayani lebih dulu . Jalur antrian teller barang, komponen-komponen dan kertas
pada Bank Mandiri dibedakan berdasarkan kerja harus menunggu untuk mendapatkan
jenis transaksinya yaitu jalur umum, setoran jasa layanan.
tunai, dan khusus. Tujuan dasar model-model antrian adalah
Tujuan penelitian adalah: untuk meminimumkan total dua biaya yaitu
1. Untuk mengetahui model antrian teller biaya langsung penyediaan fasilitas layanan
yang digunakan Bank Mandiri KCP dan biaya yang tidak langsung yang timbul
Surabaya Kembang Jepun. karena para individu harus menunggu untuk
2. Untuk mengetahui system antrian teller dilayani.
Bank Mandiri KCP Surabaya Kembang
50
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
Bila suatu system mempunyai fasilitas memasuki antrian untuk dilayani lebih
pelayanan lebih dari jumlah optimal , berarti dulu. Disiplin antrian yang paling
membutuhkan investasi modal yang umum adalah pedoman first come, first
berlebihan, tetapi bila jumlahnya kurang dari served (FCFS). Disipiln antrian yang
optimal hasilnya adalah tertundanya lain adalah shortest operating service
pelayanan. time (SOT), last come first served
Komponen proses antrian adalah (LCFS), longest operating time (LOT)
1. Sumber Masukan dan service in random order (SIRO).
Sumber masukan dari suatu system 4. Kepanjangan antrian
antrian dapat terdiri atas populasi orang, Bila kapasitas antrian menjadi faktor
barang, komponen, atau kertas kerja pembatas besarnya jumlah individu
yang datang pada system untuk yang dapat dilayani secara nyata ,
dilayani. berarti system antrian menjadi faktor
2. Pola kedatangan pembatas besarnya jumlah individu
Pola kedatangan adalah cara dengan yang dapat dilayani secara nyata berarti
mana individu-individu dari populasi system mempunyai kepanjangan antrian
memasuki system. Individu-individu yang terbatas .
mungkin datang dengan tingkat 5. Tingkat pelayanan
kedatangan dengan konstan atau Waktu yang digunakan untuk melayani
random. Distribusi probabilitas Paisson individu-individu dalam suatu system
adalah pola kedatangan didistribusikan disebut waktu pelayanan. Waktu
secara random. Hal ini terjadi karena pelayanan mungkin konstan atau acak
distribusi paisson menggambarkan (random) . Waktu pelayanan mengikuti
jumlah kedatangan per unit waktu bila distribusi eksponensial tetapi bil
sejumlah besar variabel-variabel distrinbusinya acak akan mengikuti
random mempengaruhi tingkat keda- distribusi paisson.
tangan. 6. Keluar
3. Disiplin antrian Sesudah seseorang (individu ) selesai
Disiplin antrian merupakan pedoman dilayani , dia keluar dari system.Model
keputusan yang digunakan untuk struktur antrian Single channel –single
menyeleksi individu-individu yang phase Single channel berarti hanya ada
51
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
satu jalur untuk memasuki system loket pelayanan dengan satu jalur
pelayanan . Single phase menunjukkan antrian.
hanya ada satu station pelayanan.
1. Single channel –multiphase
Multiphase menunjukkan ada dua
atau lebih pelayanan yang
dilaksanakan secara berurutan
(dalam phase-phase)
2. Multichanel- single phase 2. Single Channel Multiple Phase
Sistem multichannel terjadi bila dua Pada struktur antrian ini, subjek
setiap tahap , sehingga lebih dari pelananan selesai. Contoh dari struktur
individu dapat dilayani pada suatu antrian ini adalah seorang pasien yang
Pada struktur antrian ini, subjek perawat maka pasien akan antri kembali
52
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
53
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
keputusan dan kebijakan atau peren- Metode penelitian
canaan Penelitian ini merupakan penelitian studi
2. Budaya kerja perusahaan kasus pada Bank Mandiri KCP Surabaya
3. Filosofi dan gaya kepemimpinan Kembang Jepun. Lokasi penelitian pada
4. Strategi manajemen pasar dan jaringan Bank Mandiri KCP Surabaya Kembang
kantor Jepun jalan Kembang Jepun No 27 – 28
5. Ketersediaan sumber daya manusia dan Surabaya. Waktu penelitian pada bulan
penggunaan tehnologi Nopember 2015 dengan pengambilan data
6. Komitmen pemilik terhadap pengemba- dilakukan 21 hari, penelitian dilakukan pada
ngan usaha bank hari senin sampai jumat dengan tiga kondisi
yaitu kondisi sepi (jam 08.00 – 10.20) ,
Pengertian Teller kondisi ramai (10.20 – 12.40) dan kondisi
Teller merupakan seorang petugas normal (jam 12.40 – 15.00) Populasi dalam
bank yang bertugas untuk melayani nasabah penelitian adalah seluruh nasabah yang
dalam hal transaksi keuangan kepada semua datang ke Bank Mandiri KCP Kembang
nasabah. Tugas seorang teller secara umum Jepun. Nasabah yang dijadikan sampel yaitu
yaitu manangani, membantu, dan sejumlah 100 orang yang karakteristik
memberikan solusi bagi semua nasabah sebagai berikut:
yang ingin melakukan transaksi perbankan 1. Nasabah yang bertransaksi setor tunai,
termasuk didalamnya nanti memberikan jasa tarik tunai, dan pemindahbukuan.
layanan uang tunai maupun non tunai. 2. Jumlah transaksi yang dibawa nasabah
3. Kelengkapan administrasi yang harus
Definisi Efisiensi dipenuhi nasabah sebelum bertransaksi
Efisiensi merupakan kemampuan di teller, seperti konfirmasi cabang atau
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya antar cabang.
untuk memperoleh Hasil tertentu dengan Tekhnik pengumpulan data dikumpulkan
menggunakan masukan (input yang melalui observasi dan wawancara dengan
serendah-rendahnya) untuk menghasilkan pihak PT. Bank Mandiri KCP Surabaya
output dan juga merupakan kemampuan Kembang Jepun.Tehnik Analisis data
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan menggunakan metode Antrian dengan
dengan benar. software POM-QM for Windows.
54
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
55
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
Bank Mandiri KC Surabaya kedatangan nasabah, tingkat pelayanan
Kembang Jepun saat ini melayani nasabah nasabah dan berapa banyak server yang
selama 5 hari kerja dalam seminggu. Dalam dibuka oleh PT. Bank Mandiri, Tbk KCP
1 harinya memberikan 7 jam pelayanan, Surabaya Kembang Jepun. Dan juga
waktu pelayanan yang diberikan mulai melakukan wawancara dengan pihak
pukul 08.00 – 15.00 WIB. Pengambilan manajemen atau pimpinan bank yang mana
datanya dilakukan dengan observasi serta mengetahui tentang antrian yang terjadi
melihat jumlah transaksi teller pada bulan pada bank tersebut, khususnya pelayanan
tersebut. Sehingga dapat mewakili situasi atau transaksi yang dilakukan nasabah ke
antrian bank tersebut secara lengkap. Yang teller.
mana penulis dapat melihat tingkat
Tabel 2
Data Kedatangan Nasabah Per Hari
No Tanggal Hari Jam Kerja Jumlah
. Kerja 08.00- 09.00- 10.00- 11.00- 12.00- 13.00- 14.00- Nasabah
56
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
57
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
Wq. Dari nilai yang ada pada tabel 5.4 yang terjadi pada Bank Mandiri KCP
dapat dihitung rata-rata dalam Surabaya Kembang Jepun tidak terlalu
pengamatan selama 1 bulan (21 hari panjang.
kerja) yang perhitungan rata-ratanya Pada hari senin dimana jumlah
sebagai berikut: rata-rata nasabah terbanyak disbanding-
Tabel 5 kan dengan hari lainnya. Karena tingkat
Hasil Perhitungan Data Selama 1
kedatangan rendah, maka rata-rata
bulan Pengamatan
probabilitas tidak ada nasabah dalam
Nama Hasil Perhitungan Rata-
rata sistem (Po) adalah cukup tinggi, yaitu
Variabe (Dari Tabel 4.4)
0,048 atau 4,8%. Hal ini menunjukkan
l
λ 93,9 bahwa peluang tidak ada nasabah dalam
µ 30 sistem (nasabah sedang menunggu
M 5 ditambah nasabah yang sedang dilayani)
p 0,626 adalah sebesar 4,8%. Rata-rata jumlah
Po 0,048 nasabah dalam sistem (Ls) adalah 4,114.
Ls 4,114 Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya
Ws 0,044 jumlah nasabah dalam sistem (nasabah
Lq 0,986 dalam antrian dan dalam pelayanan atau
Wq 0,008 sedang dilayani) adalah sebanyak 4
orang. Rata-rata waktu yang dihabiskan
Berdasarkan tabel 5, rata-rata oleh seorang nasabah dalam system
dalam 1 bulan pengamatan (21 hari (Ws) adalah 0,044 jam atau 2,64 menit.
kerja) dapat dianalisa bahwa Bank Hal ini menunjukkan bahwa seorang
Mandiri KCP Surabaya Kembang Jepun nasabah menghabiskan waktunya
yang mempunyai 5 orang teller dengan sebanyak 2,64 menit dalam sistem (lama
nilai rata-rata kedatangan nasabah per nasabah dalam antrian ditambah lama
jam (λ) 93,9 (94 orang) dan rata-rata nasabah sedang dilayani). Rata-rata
tingkat pelayanan per jam (μ) 30 orang, jumlah nasabah yang menunggu dalam
mempunyai rata-rata tingkat kegunaan antrian (Lq) adalah 0,986 atau 1 orang.
pelayanan sebesar 0,626 atau 62,6% dari Dan rata-rata waktu yang dihabiskan
waktu kerjanya. Nilai tersebut masih oleh seorang nasabah untuk menunggu
jauh dari angka 1 atau 100%. Hal dalam antrian (Wq) adalah 0,008 jam
tersebut menunjukkan bahwa antrian atau 0,48 menit. Hal tersebut
58
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
menunjukkan bahwa tingkat kedatangan teller lebih kecil dari waktu yang
yang ada pada Bank Mandiri rendah ditetapkan Bank Mandiri.
karena memiliki 0 orang pada jumlah 3. Kinerja system antrian kurang
rata-rata yang menunggu dalam antrian. optimal karena kegunaan fasilitas
Dari uraian diatas menurut penulis yang rendah dan tingkat kesibukan
masalah sistem antrian yang terjadi pada teller yang rendah. Kesibukan teller
Bank Mandiri KCP Surabaya Kembang meningkat hanya pada jam tertentu.
Jepun adalah kecilnya rata-rata
kedatangan nasabahnya dengan standar Saran
waktu pelayanan nasabah selama 2 1. Untuk mengoptimalkan SDM yang
menit dan mempunyai 5 orang teller itu ada, pada jam sepi sebagaian teller
belum optimal, karena teller mempunyai dialihkan ke beberapa pekerjaan lain
waktu menganggur yang banyak terlebih yang berhubungan dengan
pada saat kedatangan nasabah terendah. admistrasi transaksi teller, seperti
laporan pajak, laporan transaksi
Simpulan kliring serta bagian lain sehingga
1. Bank Mandiri Surabaya Kembang teller diharapkan dapat multifungsi.
Jepun beroperasi selam 7 jam sehari Hal ini juga akan mengurangi teller
dan 5 hari kerja selama satu minggu. yang menganggur di sekitar jam
Sistem antrian yang digunakan 08.00 – 11.00 WIB. Sedangkan
adalah multichannel single phase, pada jam sibuk yaitu sekitar jam
disiplin antrian yang digunakan 11.00 – 13.00 bisa mengoperasikan
First Come First Service (FCFS) seluruh teller untuk melakukan
dimana nasabah yang datang awal pelayanan nasabah agar pelayanan
akan dilayani terlebih dahulu. tetap berjalan optimal.
2. Hasil penelitian menunjukkan waktu 2. Perbaikan jaringan BDS (Branch
pelayanan 2,64 menit untuk setiap Delivery System) pada system Bank
orang dalam system (waktu antri Mandiri agar transaksi di teller
hingga selesai dilayani) sedangkan dapat berjalan lancar.
waktu standart dari Bank Mandiri
adalah 2 menit antri dan 2 menit Daftar Pustaka
untuk pelayanan transaksi di teller. Assauri, Sofjan, 2003, Managemen
Produksi, Edisi Revisi, LPFE
Dengan demikian waktu pelayanan
Universitas Indonesia, Jakarta
59
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
http://www.e-
jurnal.com/2013/11/pengertian-
manajemen.html rabu 7:04 pm
60
JEB 17
Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 – 60 Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
61